Anda di halaman 1dari 9

PRAKTIKUM 3

KINEMATIKA

Tujuan
1. Dapat membuat grafik 𝑥 terhadap 𝑡 pada suatu gerak lurus beraturan dan menentukan
kecepatan serta ketidakpastiannya.
1
2. Dapat membuat grafik 𝑥 terhadap 𝑡 2 pada suatu gerak lurus berubah beraturan dan
2
menentukan percepatan serta ketidakpastiannya.
3. Menentukan percepatan gravitasi g beserta ketidakpastiannya.

Alat-alat
1. Seperangkat Pesawat Atwood lengkap dengan sensor gerak dan pencatat waktu.
2. Seperangkat bidang miring lengkap dengan kereta dinamik.
3. Sensor gerak

Perangkat Lunak
1. Microsoft Excel
2. Microsoft Word

TEORI SINGKAT

A. Pendahuluan
Di dalam penelitian di berbagai bidang ilmu dan teknologi sering kita harus menganalisis
keterkaitan suatu besaran terhadap besaran lain. Berkaitan dengan hal tersebut biasanya
didapatkan data yang disajikan dalam bentuk tabel. Data hasil pengamatan bila disajikan dalam
angka-angka saja akan sulit untuk menemukan keteraturannya dan tidak dapat memberikan
informasi yang lebih banyak. Untuk itu hendaknya angka-angka tersebut divisualisasikan dalam
bentuk grafik atau kurva dari variable yang diamati.
Tabel 3.1 Pertambahan kasus positif terinfeksi Covid-19 di Indonesia*)
Tanggal Pekan ke Pertambahan kasus perhari
7 Juli 2020 1 1268
14 Juli 2020 2 1591
21 Juli 2020 3 1655
28 Juli 2020 4 1748
4 Agustus 2020 5 1922
11 Agustus 2020 6 1693
18 Agustus 2020 7 1693
25 Agustus 2020 8 2447
2 September 2020 9 3075
9 September 2020 10 3307
15 September 2020 11 3507
*) Data diambil dari laporan Gugus Tugas Covid-19 yang tersedia di internet.
Sebagai contoh Tabel 3.1 menyajikan data pertambahan kasus positif terinfeksi Covid-19 di
Indonesia. Jika angka-angka tersebut divisualisasikan dalam bentuk kurva, maka kita akan lebih
mudah untuk menganalisisnya seperti Gambar 3.1 di bawah ini.

Gambar 3.1. Kurva pertambahan kasus terinfeksi Covid-19 di Indonesia.

B. Penentuan konstanta a dan b pada persamaan y = ax + b


Dalam praktikum ini yang akan kita analisis adalah kurva garis lurus yang dinyatakan dalam
persamaan:

𝑦 = 𝑎𝑥 + 𝑏 (3.1)
Data yang didapatkan dari pengamatan adalah n buah data pasangan (𝑥𝑖 , 𝑦1 ). Persamaan garis
lurus terbaik yang mewakili hasil pengamatan, dapat ditentukan dengan menggunakan metode
kuadrat terkecil sehingga akan didapatkan nilai a dan b beserta ketidakpastiannya. Perangkat
lunak yang dipakai untuk menyelesaikan masalah ini adalah ”Spread Sheet” seperti ”Microsoft
Excel”.

(a) (b)

Gambar 3.2. Data posisi seorang pengendara sepeda di jalan lurus sebagai fungsi dari waktu.
Sebagai contoh perhatikan data orang yang sedang mengendarai sepeda di suatu jalan yang lurus
pada Gambar 3.2. Kita ambil model gerak lurus beraturan dengan persamaan:

𝑥 = 𝑣𝑡 + 𝑥0 (3.2)
Dalam hal ini persamaan 𝑦 = 𝑎𝑥 + 𝑏 digantikan dengan persamaan (3.2) di atas. Untuk mencari
kemiringan kurva yaitu 𝑎 pada persamaan (3.1) atau 𝑣 pada persamaan (3.2) perhatikan
Gambar 3.2a. Ketik di salah satu sel di luar sel-sel yang berisi data, katakanlah di sel E2 (berwarna
hijau): ”=LINEST(C2:C11;B2:B11;TRUE;TRUE)” kemudian tekan tombol ”Enter”. Angka yang
tercantum di sel tersebut merupakan kemiringan kurva. Untuk mencari besaran-besaran yang
lain terkait dengan data tersebut perhatikan Gambar 3.2b. Klik ”Formula” pada bar paling atas,
maka akan terlihat di ujung kiri bar yang di bawah logo: ”fx” (insert function). Blok kolom E dan
F baris 2 sampai 6 (berwarna hijau dan kuning), kemudian klik ” fx”, sehingga muncul sebuah
kotak dialog. Tekan tiga tombol ”Ctrl”, ”Shift” dan ”Enter” secara bersamaan, maka di enam sel
yang sudah diblok tadi akan muncul angka-angka. Untuk keperluan praktikum ini kita hanya
akan membicarakan empat sel yang berwarna hijau yaitu E2, E3, F2 dan F3. Isi masing-masing
sel tersebut dapat dilihat pada tabel 3.2.

Tabel 3.2 Isi sel E2, E3, F2 dan F3.

Baris/Kolom E F

2 a pada persamaan(3.1); b pada persamaan (3.1);


v pada persamaan (3.2) 𝑥0 pada persamaan (3.2)

3 Δa pada persamaan (3.1); Δb pada persamaan (3.1);


Δv pada persamaan (3.2) ∆𝑥0 pada persamaan (3.2)

Untuk set data pada gambar 3.2, hasil pengamatan gerak pengendara sepeda sebagai berikut:
(𝑣 ± ∆𝑣) = (4.9 ± 0.2) m⁄s
dan (𝑥0 ± ∆𝑥0 ) = (102 ± 8) m
Pembuatan grafik
Meskipun nilai kemiringan kurva dan titik potong kurva dengan sumbu vertikan dapat
ditentukan tanpa harus melihat bentuk kurva, tetapi penggambaran kurva tetap menjadi suatu
hal yang penting. Penggambaran kurva untuk set data pada Gambar 3.2 dapat dilakukan sebagai
berikut:
1. Blok kolom B dan C dari baris ke-2 sampai baris ke-11.
2. Pada bar atas klik ”Insert”, kemudian pada ”chart” klik ”Insert Scatter (X,Y)” sehingga
muncul gambar titik-titik data pada bidang (X,Y).
3. Klik tanda ”+” yang terdapat di sebelah kanan atas di luar kotak ”Chart Title”, dan beri
tanda ”” pada kotak ”Axis Titles” dan ”Trendline”.
4. Edit ”Chart Title” dan ”Axis Title” pada sumbu horizontal dan sumbu vertikal sesuai
dengan nama pengamatan, serta nama besaran-besaran yang diamati. Jangan lupa
mencantumkan satuan besaran-besaran tersebut.
5. Jika anda menginginkan perpotongan kurva dengan sumbu vertikal lakukanlah sebagai
berikut:
a. Lihat data pertama pada Gambar 3.2, yaitu di sel B2. Di situ tercantum angka 21.
b. klik kembali tanda ”+” yang terdapat di sebelah kanan atas di luar kotak, pilih
”Trendline”, klik tanda panah di sebelah kanannya, klik ”more option” , cari
”Forecast”, kemudian diatur pada ”Backward” angka 21 (atau lebih).
Jika langkah ini dilakukan maka akan didapatkan grafik seperti pada Gambar 3.3.

Gambar 3.3. Grafik posisi pengendara sepeda terhadap waktu.

C. Gerak Lurus Beraturan

Sebagaimana yang sudah disinggung di atas, gerak lurus beraturan mengikuti persamaan (3-2):
𝒙 = 𝒗𝒕 + 𝒙𝟎 . Meskipun gerak lurus beraturan merupakan gerak yang paling sederhana, akan
tetapi sebetulnya gerak ini jarang sekali didapatkan dalam kenyataan. Pada percobaan yang akan
kita lakukan, kita akan menggunakan perangkat
Pesawat Atwood, untuk menghasilkan gerak yang bisa
dianggap sebagai gerak lurus beraturan. Perhatikan
gambar 3.4. Beban 𝒎𝟏 dan 𝒎𝟐 yang massanya sama
dihubungkan memakai tali ringan melalui sebuah
katrol. Di atas 𝒎𝟐 diletakkan beban 𝒎𝟑 . Di antara 𝒎𝟐
dan penghenti beban diletakkan penyangkut beban
yang berfungsi untuk melepaskan 𝒎𝟑 dari 𝒎𝟐 ketika
𝒎𝟐 melaluinya. Mula-mula 𝒎𝟏 diletakkan pada
penjepit beban sehingga tidak bisa bergerak. Jika 𝒎𝟏
dilepaskan dari penjepit maka sistem ini akan
bergerak dipercepat. Ketika 𝒎𝟐 melewati penyangkut
beban, 𝒎𝟐 lepas darinya sehingga, jika gesekan-
gesekan dan massa tali penghubung diabaikan, sistem
ini bergerak dengan kecepatan tetap. Jika dilakukan Gambar 3.4 Perangkat Pesawat Atwood
pengamatan jarak, x dan waktu t, maka kecepatan gerak
dapat ditentukan sebagai kemiringan kurva x terhadap t.
C. Gerak Lurus Berubah Beraturan

Persamaan gerak lurus berubah beraturan secara umum dapat dituliskan sebagai:
1
𝑥 = 𝑎𝑡 2 + 𝑣0 𝑡 + 𝑥0 (3.3)
2
dengan a : percepatan
x0: posisi awal
x: posisi pada saat t
v0: kecepatan awal
t : waktu

Dalam percobaan yang akan dilakukan kita memakai peralatan bidang miring seperti pada
Gambar (3.5). Kereta dinamik yang bergerak di atas bidang miring tersebut dapat dikatakan
bergerak dengan percepatan tetap jika gesekan pada roda serta momen inersia roda diabaikan.
Dengan peralatan ini bisa diatur sedemikian rupa sehingga gerak kereta dinamik bergerak tanpa
kecepatan awal dan posisi awal. Dengan demikian persamaan geraknya menjadi:
1
𝑥 = 𝑎𝑡 2 (3.4)
2

Jika dilakukan pengamatan jarak, x dan waktu t, maka percepatan gerak dapat ditentukan sebagai
𝟏
kemiringan kurva x terhadap 𝒕𝟐 .
𝟐

h

Gambar 3.5 Kereta dinamik bergerak di atas bidang miring.

Jika dilihat dari pengaturan percobaannya, percepatan gerak kereta itu berkaitan dengan
percepatan gravitasi g melalui hubungan:

𝑎 = 𝑔 sin 𝜃 = 𝑔 (3.5)
𝐷

Dengan demikian dari percobaan ini juga kita dapat menentukan percepatan gravitasi di tempat
percobaan tersebut dilakukan melalui hubungan:
𝐷
𝑔=𝑎 (3.6)

Ketidakpastian pada percepatan gravitasi dapat ditentukan melalui rumus:

𝐷 2 𝑎
2
𝑎𝐷 2 (3.7)

∆𝜌 = ( ) × (∆𝑎) + ( ) × (0.9 × ∆𝐷 ) + ( 2 ) × (0.9 × ∆𝑉 )2
2 2
ℎ ℎ ℎ
DATA PERCOBAAN
PERCOBAAN 3.1. Gerak Lurus Beraturan (GLB)

Gambar 3.6. Kelengkapan dan pengaturan Mesin Atwood (sumber : Pudak Scientific)

Langkah-langkah Percobaan 3.1


1. Atur alat mesin atwood seperti gambar 3.6.
2. Hubungkan gerbang cahaya 1 dan 2 dengan panel bagian belakang pada Pewaktu
pencacah AT-01
3. Nyalakan Pewaktu Pencacah dan Atur fungsi Pewaktu Cacah pada TIMING II dengan
cara menekan tombol FUNCTION sampai lampu indikator merah berada pada TIMING
II.
4. Atur agar beban M2 berada pada posisi sekitar 20 cm dengan mengatur tinggi pemegang
beban.
5. Aturlah peralatan berikut :
 Penghenti beban berlubang berada pada posisi sekitar 45 cm (10 cm dari M2)
 Gerbang Cahaya 1 pada posisi sekitar 55 cm.
 Gerbang Cahaya 2 pada posisi sekitar 60 cm.
6. Tekan tombol FUNCTION untuk mengembalikan nilai waktu ke 0
7. Tambahkan 5 beban bercelah (m) pada M2.
8. Lepaskan M1 dengan menekan pegas sehingga M1 akan bergerak ke atas, sedangkan M2
akan bergerak ke bawah dan berhenti saat menyentuh penghenti beban tanpa lubang.
Sedangkan beban bercelah (m) akan tertinggal di penghenti beban dengan lubang.
9. Pada Pewaktu Pencacah diperoleh 1 data waktu yang tampil dilayar. Catat nilai waktu
pada tabel 3.1
10. Kembalikan posisi M1 dan M2 seperti semula, dengan M1 pada pemegang beban,
kemudian tekan tombol FUNCTION pada Pewaktu Pencacah untuk mengembalikan
nilai waktu ke angka 0 (reset to zero)
11. Geser posisi gerbang cahaya 2 dengan menambahkan skala 5 cm, sehingga jarak
gerbang 1 dengan gerbang 2 menjadi 10 cm
12. Ulangi langkah 5 sampai 9 hingga jarak antara gerbang cahaya 1 dan 2 sebesar 50 cm.
Catat jarak tersebut sebagai x pada tabel 3.3

PERCOBAAN 3.2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)


Langkah-langkah percobaan 3.2 :
1. Pasang peralatan bidang miring seperti
pada gambar 3.3. Angkat ujung
D
bidang miring tanpa penghenti akhir
setinggi 20 cm.
2. Letakkan kereta pada ujung penghenti h
akhir dan catatlah posisi akhir kereta

ini.
3. Tariklah kereta ke posisi awal, yaitu di Gambar 3.7
ujung atas bidang miring. Catatlah posisi awal ini.
4. Lepaskan kereta dan pada saat yang sama jalankan stopwatch.
5. Hentikan stopwatch ketika kereta mencapai penghenti akhir. Catat waktu yang
ditunjukkan stopwatch.
6. Ulangi prosedur 3 sampai 5 sebanyak 10 kali.
7. Turunkan ujung bidang miring sejauh 2 cm, kemudian ulangi prosedur 3 sampai 6
8. Ulangi prosedur 7 sampai didapatkan secara total delapan buah sudut.
10. Catat hasil pengamatan pada table 3.4
Tabel 3.3 Data Percobaan 3.1
i Waktu 𝑡𝑖 (s) Posisi akhir 𝑥𝑖
(cm)
1 𝑣= 𝑥0 =
2 ∆𝑣 = ∆𝑥0 =
3
4
5
6
7
8
9
10

Tabel 3.4 Data Percobaan 3.2


i Waktu 𝑡𝑖 (s) 1 2 Jarak 𝑥𝑖 (cm)
𝑡
2 𝑖
1 𝑎= 𝑥0 =
2 ∆𝑎 = ∆𝑥0 =
3
4
5
6
7
8
9
10

ℎ ± ∆ℎ 𝐷 ± ∆𝐷 𝑔 ± ∆𝑔
TUGAS DAN LAPORAN PRAKTIKUM
1. Tugas Praktikum
Dalam praktikum ini data tersimpan di lms. Pada saat anda mengakses Tugas Praktikum
Pekan ke-3, anda akan mendapatkan seperangkat data yang harus anda olah. Bekerjalah
secara mandiri karena data yang anda dapatkan kemungkinan besar berbeda dengan data
yang didapatkan oleh teman anda. Diperlukan waktu sekitar 45 menit untuk
mengerjakan Tugas Praktikum ini.

2. Laporan Praktikum.
Buatlah laporan praktikum dengan format yang sudah diberikan pada pertemuan 1.
Dengan nama file Nama Kelas Praktikum_Praktikum ke_Nama lengkap_NIM.pdf

---oo0oo---

Anda mungkin juga menyukai