Anda di halaman 1dari 40

DALIL KESETARAAN DAN

LOGIKA PREDIKAT
KULIAH 3

Departemen Matematika FMIPA, IPB University


Topik Bahasan

01 Dalil Kesetaraan

02 Predikat

03 Kuantifikasi Predikat Satu Peubah


Dalil Kesetaraan
Dalil Kesetaraan

1 2 3 4 5

Dalil Dalil Dalil Dalil Dalil


Keidentikan Kesamakuatan Komplemen Komutatif Asosiatif
a) 𝑝∨𝑜 =𝑝 a) 𝑝 ∨ 𝑝 = 𝑝 a) 𝑝 ∧ −𝑝 = 𝑜 a) 𝑝 ∨ 𝑞 = 𝑞 ∨ 𝑝 a) (𝑝 ∨ 𝑞) ∨ 𝑟 = 𝑝 ∨ (𝑞 ∨ 𝑟)
b) 𝑝∨𝑖 =𝑖 b) 𝑝 ∧ 𝑝 = 𝑝 b) 𝑝 ∨ −𝑝 = 𝑖 b) 𝑝 ∧ 𝑞 = 𝑞 ∧ 𝑝 b) (𝑝 ∧ 𝑞) ∧ 𝑟 = 𝑝 ∧ (𝑞 ∧ 𝑟)
c) 𝑝∧𝑜 =𝑜
d) 𝑝∧𝑖 =𝑝
Dalil Kesetaraan

6 7 8 9 10

Dalil Dalil Ingkaran Dalil Dalil Penting untuk


Distributif Ganda de Morgan Penghapusan diingat

a) 𝑝 ∨ (𝑞 ∧ 𝑟) = (𝑝 ∨ 𝑞) ∧ (𝑝 ∨ 𝑟) − −𝑝 = 𝑝 a) − 𝑝 ∨ 𝑞 = −𝑝 ∧ −𝑞 a) 𝑝∨𝑞 ∧𝑝=𝑝 a) 𝑝 → 𝑞 = −𝑝 ∨ 𝑞
b) 𝑝 ∧ (𝑞 ∨ 𝑟) = (𝑝 ∧ 𝑞) ∨ (𝑝 ∧ 𝑟) b) − 𝑝 ∧ 𝑞 = −𝑝 ∨ −𝑞 b) 𝑝∨𝑞 ∧𝑞 =𝑞 b) − 𝑝 → 𝑞 = 𝑝 ∧ −𝑞
c) 𝑝∧𝑞 ∨𝑞 =𝑞 c) 𝑝 ↔ 𝑞 = (𝑝 → 𝑞) ∧ (𝑞 → 𝑝)
d) 𝑝∧𝑞 ∨𝑝=𝑝
Dalil Kesetaraan
Tips Mengingat Dalil

✓ Catatan:
Ada hubungan padanan analogis antara dalil-dalil kesetaraan dengan sifat-
sifat operasi himpunan. Mengingat (menghafal) sifat-sifat operasi himpunan
jauh lebih mudah dibanding dalil-dalil kesetaraan karena sifat-sifat operasi
himpunan memunyai ilustrasi berupa diagram Venn. Oleh karena itu,
untuk memudahkan mengingat dalil-dalil kesetaraan, suatu proposisi tung-
gal 𝑝 dapat dianalogkan dengan himpunan 𝐴, notasi 𝑝 ∽ 𝐴 (baca: 𝑝 analog
dengan 𝐴). Selanjutnya: 𝑖 ∽ 𝑆 (𝑆 himpunan semesta); 𝑜 ∽ 𝜙 (𝜙 himpunan
kosong); −𝑝 ∼ 𝐴𝑐 (komplemen 𝐴); 𝑝 ∧ 𝑞 ∼ 𝐴 ∩ 𝐵; dan 𝑝 ∨ 𝑞 ∼ 𝐴 ∪ 𝐵.

✓ Contoh:
𝑝 ∧ 𝑖 = 𝑝 ∼ [𝐴 ∩ 𝑆 = 𝐴]; 𝑝 ∧ −𝑝 = 𝑜 ∼ [𝐴 ∩ 𝐴𝑐 = 𝜙]
𝑝 ∨ 𝑞 ∧ 𝑞 = 𝑞 ∼ [(𝐴 ∪ 𝐵) ∩ 𝐵 = 𝐵]
Dengan menggunakan dalil kesetaraan tunjukkan kesetaraan berikut.
1. [− 𝑝 ∧ 𝑞 ∧ 𝑝 ∨ −𝑞 ] = −𝑞.
2. 𝑝 → −𝑞 ∨ −𝑟 → 𝑝 = 𝑖.

Jawab:

Mirip dengan pembuktian persamaan aljabar, kita gerakkan dari ruas kiri
Jawab: ke ruas kanan atau sebaliknya, berdasarkan kaidah (dalil-dalil) yang telah
Contoh 4 berlaku. (Catatan: Sambil berimajinasi mengoperasikan himpunan.)

1. − 𝑝 ∧ 𝑞 ∧ 𝑝 ∨ −𝑞 = −𝑝 ∨ −𝑞 ∧ 𝑝 ∨ −𝑞 ...........Dalil de Morgan
= −𝑝 ∧ 𝑝 ∨ −𝑞 .....................Dalil Distributif
= 𝑜 ∨ −𝑞....................................Dalil Komplemen
= −𝑞.........................................Dalil Keidentikan

2. 𝑝 → −𝑞 ∨ −𝑟 → 𝑝 = −𝑝 ∨ −𝑞 ∨ 𝑟 ∨ 𝑝
= −𝑝 ∨ 𝑝 ∨ −𝑞 ∨ 𝑟 .............Dalil Komutatif
= 𝑖 ∨ −𝑞 ∨ 𝑟 ........................Dalil Komplemen
= 𝑖 .........................................Dalil Keidentikan
Predikat
Latar Belakang
Perhatikan beberapa contoh pernyataan keseharian berikut ini.

Dia adalah seorang polisi dari Semua bilangan prima adalah


01 polsek Sukaraja. 05 ganjil.

Semua gubernur di Indonesia


02 Guru menghukum siswa yang
melanggar tata-tertib di SDN
06 dipilih secara langsung oleh
Ciluar 2. rakyat melalui pilkada.

03 2𝑥 + 6 = 7. 07 Jika 1 < 𝑥 ≤ 5 dan 3 < 𝑥 ≤ 7, maka


𝑥 = 4 atau 𝑥 = 5.

Ada binatang di laut yang bernafas


04 dengan paru-paru.
Latar Belakang
Permasalahan

1
Bisakah masing-masing pernyataan di
atas secara tegas diputuskan benar
ataukah salah?

?
Jika jawaban Permasalahan No. 1 bisa,
bagaimanakah menentukan nilai kebe-
narannya, bagaimanakah menentukan 2
negasi dan kesetaraannya, serta bagai-
manakah sistematika atau formulasinya?

Jika jawaban Permasalahan No. 1


tidak bisa, berikan alasan mengapa? 3
Latar Belakang
Perhatikan beberapa contoh pernyataan keseharian berikut ini.

Dia adalah seorang polisi dari Semua bilangan prima adalah


01 polsek Sukaraja. 05 ganjil.

Semua gubernur di Indonesia


02 Guru menghukum siswa yang
melanggar tata-tertib di SDN
06 dipilih secara langsung oleh
Ciluar 2. rakyat melalui pilkada.

03 2𝑥 + 6 = 7. 07 Jika 1 < 𝑥 ≤ 5 dan 3 < 𝑥 ≤ 7, maka


𝑥 = 4 atau 𝑥 = 5.

Ada binatang di laut yang bernafas


04 dengan paru-paru.
Predikat
Definisi

“ Predikat atau disebut juga proposisi terbuka adalah suatu


pernyataan yang melibatkan satu atau lebih peubah

(variabel).
Dalam predikat berikut ini ada berapa peubah, dan sebutkan
nama-nama peubahnya.
1. 3 < 𝑥 ≤ 10.
2. 𝑥 2 − 3𝑥 − 2 = 0.
3.
4.
𝑦 = 2𝑥 + 4.
1
𝑉 = 𝑟 2 ℎ.
Contoh 5
3
5. Makhluk hidup bernafas dengan insang.
6. Negara terkena wabah virus Corona.
7. Reaksi suatu senyawa dengan senyawa lain menghasil-
kan senyawa baru.
Notasi Predikat

✓ Predikat:
huruf besar 𝑃, 𝑄, 𝑅, 𝑆, ….
✓ Peubah:
huruf kecil 𝑥, 𝑦, 𝑧, ….

✓ Predikat 1 peubah:
𝑃(𝑥): “Pernyataan yang memuat 𝑥.”
✓ Predikat 2 peubah:
𝑃(𝑥, 𝑦): “Pernyataan yang memuat 𝑥
dan 𝑦.”
1. 𝑃(𝑥) : 𝑥 2 − 3𝑥 − 2 = 0. (Predikat satu peubah)
Jawab:
Contoh 6 2. 𝑄 𝑥, 𝑦 : 𝑦 = 2𝑥 + 4. (Predikat dua peubah)
3. 𝑅(𝑥, 𝑦, 𝑧) : Senyawa 𝑥 mengandung unsur 𝑦 dan 𝑧 .
(Predikat tiga peubah)
Semesta Predikat
Definisi

“ Himpunan semua makna atau nilai yang didefinisikan untuk suatu


predikat sehingga menjadi proposisi disebut himpunan semesta

(atau cukup disebut semesta saja), selanjutnya dinotasikan 𝑆.

Predikat umumnya bukan proposisi. Predikat dapat berubah menjadi proposisi


(dapat bernilai benar ataukah salah) jika peubahnya diberi (disubstitusi atau di-
ganti) dengan suatu makna atau nilai yang sudah terdefinisikan dengan jelas
(well-defined).
Perhatikan contoh pendefinisian suatu semesta pada predikat
berikut ini.
1. 3 < 𝑥 ≤ 10. Misal 𝑆 = himpunan semua bilangan asli.
2. 𝑥 2 − 3𝑥 − 2 = 0. Misal 𝑆 = himpunan semua bilangan real. Contoh 7
3. 𝑦 = 2𝑥 + 1. Misal S = 𝑥, 𝑦 |𝑥, 𝑦 bilangan bulat .
4. Makhluk hidup bernafas dengan insang. Misal 𝑆 = himpunan
semua binatang di laut.
Semesta Predikat
Catatan

✓ Himpunan semesta berkaitan dengan ruang lingkup peubah dari suatu


predikat sehingga dapat diperluas atau dipersempit. Misal, predikat
𝑦 = 2𝑥 + 1 dengan 𝑆 = 𝑥, 𝑦 |𝑥, 𝑦 bilangan bulat bisa diubah menjadi
𝑆 = 𝑥, 𝑦 |𝑥, 𝑦 bilangan real .

✓ Misalkan 𝑃(𝑥) adalah predikat dengan semesta 𝑆 , maka himpunan


𝐻 = 𝑥𝑆|𝑃(𝑥) = 1 disebut himpunan kebenaran (truth set) atau him-
punan penyelesaian (utamanya untuk kasus 𝑃(𝑥) yang berbentuk per-
samaan atau ketaksamaan aljabar).

✓ Dalam bidang matematika, jika diberikan suatu predikat 𝑃(𝑥, 𝑦, 𝑧, … ) dan


tidak ada keterangan apapun untuk definisi semestanya, maka diasum-
sikan semua peubahnya mengambil suatu nilai dalam semesta  = him-
punan semua bilangan real.
Perangkai Predikat

𝑃 + Perangkai:
Predikat Predikat baru
𝑄 −, ˄, ˅, →, ↔
Lambangkan predikat berikut dan definisikan semestanya.
Jawab: 1. Makhluk hidup memerlukan air dan udara.
Contoh 8 2. 𝑛 bilangan ganjil jika dan hanya jika 𝑛 tidak habis dibagi 2.
3. Jika 𝑥 < 𝑦, maka 𝑥 2 < 𝑦 2 .
Jawab:

1. Misalkan 𝑃(𝑥) : 𝑥 memerlukan air; 𝑄(𝑥) : 𝑥 memerlukan uda-


ra; sehingga lambang predikat tersebut adalah 𝑃 𝑥 ∧ 𝑄(𝑥).
Didefinisikan semesta untuk 𝑥 adalah 𝑆 = himpunan semua
makhluk hidup.
Jawab:
Contoh 8 2. Misalkan 𝑃(𝑛) : 𝑛 bilangan ganjil; 𝑄(𝑛) : 𝑛 habis dibagi 2; se-
hingga lambang predikat tersebut adalah 𝑃 𝑛 ↔ −𝑄(𝑛) . Di-
definisikan semesta untuk 𝑛 adalah 𝑆 = himpunan semua bi-
langan bulat.
3. Misalkan 𝑃(𝑥, 𝑦) : 𝑥 < 𝑦; 𝑄(𝑥, 𝑦) : 𝑥 2 < 𝑦 2 ; sehingga lambang
predikat tersebut adalah 𝑃 𝑥, 𝑦 → 𝑄(𝑥, 𝑦). Didefinisikan se-
mesta untuk 𝑥 dan 𝑦 adalah 𝑆 = himpunan semua bilangan
real.
Kuantifikasi Predikat
Satu Peubah
Kuantifikasi Predikat
Untuk mengubah predikat menjadi proposisi, selain memberi nilai peubah dengan
suatu anggota semesta, adalah dengan menambah suku pengkuantifikasi pada
predikat yang padanya telah didefinisikan suatu semesta.

Suku Pengkuantifikasi Suku Pengkuantifikasi


Umum Khusus

semua, setiap ada, beberapa


(lambang: ∀) (lambang: ∃)

ada tepat satu


(lambang: ∃!)
tidak semua
(lambang: −∀) tidak ada
(lambang: −∃)
Notasi dan Arti Kuantifikasi
Predikat Satu Peubah

Misalkan pada predikat 𝑃(𝑥) telah didefinisikan suatu semesta 𝑆.


✓ Notasi pengkuantifikasi umum: 𝑥𝑆 𝑃(𝑥) atau cukup ditulis 𝑥 𝑃(𝑥) jika
konteks keanggotaan 𝑥 (semestanya) sudah jelas, dibaca “Untuk semua 𝑥 ∈ 𝑆
berlaku 𝑃(𝑥)”, dapat diartikan sebagai:
“[ 𝑥𝑆 𝑃(𝑥)] = 1 jika 𝑃 𝑥 = 1 untuk semua 𝑥 ∈ 𝑆”; dan “[ 𝑥𝑆 𝑃(𝑥)] = 0
jika 𝑃 𝑥 = 0 untuk paling sedikit ada satu 𝑥 ∈ 𝑆”.
✓ Notasi pengkuantifikasi khusus: 𝑥 ∈ 𝑆 𝑃(𝑥) atau cukup ditulis 𝑥 𝑃(𝑥) jika
semestanya sudah jelas, dibaca “Ada 𝑥 ∈ 𝑆 berlaku 𝑃(𝑥)”, dapat diartikan
sebagai:
“[ 𝑥 ∈ 𝑆 𝑃 𝑥 ] = 1 jika 𝑃(𝑥) = 1 untuk sedikitnya satu 𝑥 ∈ 𝑆”; dan “[(𝑥 ∈
𝑆) 𝑃(𝑥)] = 0 jika 𝑃(𝑥) = 0 untuk semua 𝑥 ∈ 𝑆”.
Notasi dan Arti Kuantifikasi
Predikat Satu Peubah

✓ Notasi pengkuantifikasi: ! 𝑥 ∈ 𝑆 𝑃(𝑥) atau cukup ditulis ! 𝑥 𝑃(𝑥) jika se-


mestanya sudah jelas, dibaca “Ada tepat satu 𝑥 ∈ 𝑆 berlaku 𝑃(𝑥)”, dapat diar-
tikan sebagai:
▪ “[ ! 𝑥 ∈ 𝑆 𝑃 𝑥 ] = 1 jika 𝑃(𝑥) = 1 berlaku hanya untuk satu 𝑥 ∈ 𝑆, selain-
nya 𝑃(𝑥) = 0”; dan
▪ “[(! 𝑥 ∈ 𝑆) 𝑃(𝑥)] = 0 jika 𝑃(𝑥) = 1 dipenuhi oleh sedikitnya dua 𝑥 ∈ 𝑆”atau
𝑃(𝑥) = 0 untuk semua 𝑥 ∈ 𝑆.
Lambangkan proposisi berikut, dan jelaskan nilai kebenarannya.
1. Semua zat cair yang jika berubah wujud menjadi padat, maka
volumenya mengecil.
2
Contoh 9
2. Hanya ada satu bilangan real yang memenuhi 𝑥 + 𝑥 − 2 = 0
dan 𝑥 adalah bilangan bulat positif.
3. Ada bilangan real memenuhi ketaksamaan 𝑥 2 + 𝑥 + 1 < 0.
1. Semua zat cair yang jika berubah wujud menjadi padat, maka volume-
nya mengecil.

Jawab:

Misalkan 𝑃(𝑥) : 𝑥 berubah wujud menjadi padat; 𝑄(𝑥) : Volume 𝑥


mengecil; dan didefinisikan semestanya 𝑆 = himpunan semua zat cair.
Maka, lambangnya: 𝑥𝑆 𝑃(𝑥) → 𝑄(𝑥) ; nilai kebenarannya: Contoh 9
[ 𝑥𝑆 𝑃 𝑥 → 𝑄(𝑥)] = 0; alasannya: ada zat cair, ambil contoh air,
yang ketika berubah menjadi es volumenya membesar (anomali air).
2. Hanya ada satu bilangan real yang memenuhi 𝑥 2 + 𝑥 − 2 = 0 dan 𝑥
adalah bilangan bulat positif.

Jawab:

Misalkan 𝑃(𝑥) : 𝑥 memenuhi persamaan 𝑥 2 + 𝑥 − 2 = 0; 𝑄(𝑥) : 𝑥 ada-


lah bilangan bulat positif ; didefinisikan semestanya 𝑆 = ℝ = himpunan
semua bilangan real. Maka, proposisinya dilambangkan: Contoh 9
! 𝑥𝑆 𝑃(𝑥) ∧ 𝑄(𝑥) ; sedangkan nilai kebenarannya adalah
[ ! 𝑥𝑆 𝑃(𝑥) ∧ 𝑄(𝑥) ] = 1 karena nilai 𝑥 ∈ ℝ yang memenuhi persa-
maan 𝑥 2 + 𝑥 − 2 = 0 ada dua: 𝑥 = −2 atau 𝑥 = 1 dan yang bilangan
bulat positif hanya satu, yaitu 𝑥 = 1.
3. Ada bilangan real memenuhi ketaksamaan 𝑥 2 + 𝑥 + 1 < 0.

Jawab:

Misalkan 𝑃(𝑥) : 𝑥 memenuhi ketaksamaan 𝑥 2 + 𝑥 + 1 < 0; dan didefi-


nisikan semestanya 𝑆 = himpunan semua real. Maka, lambangnya:
𝑥𝑆 𝑃(𝑥); nilai kebenarannya: [ 𝑥𝑆 𝑃(𝑥)] = 0; alasannya: nilai
Contoh 9
ruas kiri 𝑥 2 + 𝑥 + 1 selalu (definit) positif karena nilai diskriminannya
𝐷 = −3 < 0 dan koefisien dari 𝑥 2 adalah 𝑎 = 1 > 0, berarti tidak ada
nilai yang memenuhi ketaksamaan. (Ingat materi aljabar di SMA).
Negasi dan Kesetaraan Kuantifikasi
Predikat Satu Peubah

Negasi kuantifikasi predikat dan bentuk setaranya:


▪ −[ 𝑥𝑆 𝑃(𝑥)] = (𝑥𝑆) − 𝑃(𝑥)
▪ −[ 𝑥𝑆 𝑃(𝑥)] = (𝑥𝑆) − 𝑃(𝑥)

Kuantifikasi predikat dan bentuk setaranya:


▪ [ 𝑥𝑆 𝑃(𝑥)] = (−𝑥𝑆) − 𝑃(𝑥)
▪ [ 𝑥𝑆 𝑃(𝑥)] = (−𝑥𝑆) − 𝑃(𝑥)
Diberikan proposisi: “Semua binatang di laut bernafas dengan
insang.”
1. Tuliskan lambangnya.
Jawab: 2. Tuliskan lambang kesetaraannya dan nyatakan dalam kalimat
Contoh 10 verbal.
3. Tuliskan lambang negasinya dan nyatakan dalam kalimat ver-
bal.
4. Jelaskan nilai kebenarannya menggunakan kaidah deduktif.
Jawab:

1. Misalkan 𝑃(𝑥) : 𝑥 bernafas dengan insang; dan didefinisikan


semesta 𝑆 = himpunan semua binatang di laut. Maka, lam-
bangnya: 𝑥𝑆 𝑃 𝑥 .
Jawab: 2. Kesetaraannya: [ 𝑥𝑆 𝑃(𝑥)] = (−𝑥𝑆) − 𝑃(𝑥) dan diba-
Contoh 10 ca: “Tidak ada binatang di laut yang tidak bernafas dengan
insang.”
3. Negasinya: −[ 𝑥𝑆 𝑃(𝑥)] = (𝑥𝑆) − 𝑃(𝑥) dan dibaca:
“Ada binatang di laut yang tidak bernafas dengan insang.”
4. Pernyataan pada jawaban No. 3 adalah benar, karena dapat
diambil cukup satu contoh kasus: lumba-lumba bernafas de-
ngan paru-paru (fakta biologi). Simpulan: proposisi tersebut
adalah salah, karena negasinya benar.
Diberikan proposisi: “Ada bilangan real yang bukan bilangan prima
tetapi bilangan bulat.”
1. Tuliskan lambangnya.
2. Tuliskan lambang kesetaraannya dan nyatakan dalam kalimat
verbal.
Contoh 11
3. Tuliskan lambang negasinya dan nyatakan dalam kalimat ver-
bal.
4. Jelaskan nilai kebenarannya menggunakan kaidah deduktif.
Jawab:

1. Misalkan 𝑃(𝑥) : 𝑥 bilangan prima; 𝑄(𝑥) : 𝑥 bilangan bulat; dan


didefinisikan semesta 𝑆 = himpunan semua real. Maka, lam-
bangnya: 𝑥𝑆 −𝑃(𝑥) ∧ 𝑄(𝑥) .
2. Kesetaraannya: −𝑥𝑆 𝑃(𝑥) ∨ −𝑄(𝑥) dan dibaca:
“Tidak semua bilangan real merupakan bilangan prima atau
bukan bilangan bulat.”
3. Negasinya: 𝑥𝑆 𝑃(𝑥) ∨ −𝑄(𝑥) dan dibaca: “Semua
Contoh 11
bilangan real merupakan bilangan prima atau bukan bilangan
bulat.”
4. Dari pernyataan awalnya, proposisi dapat disimpulkan benar,
karena dapat diambil cukup satu contoh kasus: 𝑥 = 4 meru-
pakan bilangan real yang bulat tetapi bukan prima,
REFERENSI
• Diktat Pengantar Matematika. Departemen Matematika IPB
• PR P. Morash. 1987. Bridge to Abstract Mathematics. Random House Inc. New York.
• P. D. Magnus. 2014. Forall𝜒- An Introduction to Formal Logic. http://www.fecundity.com
/logic.
Tugas Kelompok
Tugas Kelompok
Soal-Soal

1. Gunakan dalil-dalil kesetaraan untuk membuktikan bahwa:


a. 𝑝 → −𝑞 ∨ −𝑟 → 𝑝 = 𝑖
b. [𝑞 ˄ ( 𝑝 ˅ 𝑞 ˄ − −𝑞 ˄ − 𝑝 )] = 𝑞
2. Dengan suku pengkuantifikasi dan semesta yang diberikan, lambangkan pernyataan
berikut:
a. “Semua mahasiswa wajib mengikuti ujian tengah semester.”
i. Semesta 𝑆 = himpunan mahasiswa.
ii. Semesta 𝑆 = himpunan manusia.
b. “Beberapa segi empat adalah bujursangkar.”
i. Semesta 𝑆 = himpunan segi empat.
ii. Semesta 𝑆 = himpunan bidang datar.
Tugas Kelompok
Soal-Soal

3. Diketahui himpunan semesta 𝑆 = {1,2,3} dan predikat


𝐴 𝑥 :𝑥 −1 ≤ 1
𝐵 𝑥 : 𝑥 bilangan ganjil
Tentukan nilai kebenaran dari pernyataan ∀𝑥 ∈ 𝑆 𝐴(𝑥) ∨ 𝐵(𝑥) .
4. Lambangkan proposisi berikut dan jelaskan nilai kebenarannya.
a) Tidak ada walikota di Indonesia yang tidak dipilih secara langsung oleh rakyat
melalui pilkada pasca reformasi.
b) Semua segiempat yang keempat sisinya sama panjang adalah persegi.
Tugas Kelompok
Soal-Soal

5. Diberikan proposisi: “Ada bilangan genap dalam himpunan 1,2,3, … , 10 yang merupa-
kan kuadrat dari suatu bilangan bulat.”
a) Tuliskan lambangnya.
b) Tuliskan lambang kesetaraannya dan nyatakan dalam kalimat verbal.
c) Tuliskan lambang negasinya dan nyatakan dalam kalimat verbal.
d) Jelaskan nilai kebenarannya menggunakan kaidah deduktif.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai