Dokumen - Tips Laporan Bengkel Semester IV Teknik Listrik
Dokumen - Tips Laporan Bengkel Semester IV Teknik Listrik
LAPORAN PRAKTIKUM BENGKEL LISTRIK
SEMESTER IV
DISUSUN OLEH :
TAHUN 2014
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-be ngke l-se me ste r-iv-te knik-listr ik 1/61
LEMBARAN PENGESAHAN
Semester IV
Keterangan :
Paraf :
Nilai :
Mengetahui,
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-be ngke l-se me ste r-iv-te knik-listr ik 2/61
KATA PENGANTAR
bumi ini.
Dalam kesempatan ini saya sebagai penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan
ini.
Mengingat kemampuan penulis sangat terbatas, maka penulis
mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun demi untuk mencapai
kesempurnaan dalam penulisan laporan ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak.
Penulis
iii
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-be ngke l-se me ste r-iv-te knik-listr ik 3/61
DAFTAR ISI
iv
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-be ngke l-se me ste r-iv-te knik-listr ik 4/61
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-be ngke l-se me ste r-iv-te knik-listr ik 5/61
vi
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-be ngke l-se me ste r-iv-te knik-listr ik 6/61
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1. T – Dos 2 Cabang ............................................................................ 14
Gambar 2. 2. T – Dos 3 Cabang ............................................................................ 15
Gambar 2. 3. T – Dos 4 Cabang ............................................................................ 15
Gambar 2. 4. Lasdop ............................................................................................. 15
Gambar 2. 5.Tule................................................................................................... 15
Gambar 2. 6. Klem ................................................................................................ 16
Gambar 2. 7. Roset ................................................................................................ 16
Gambar 2. 8. Sambungan (SOK) .......................................................................... 16
Gambar 2. 9. Karte Bocht ..................................................................................... 16
Gambar 2. 10. Panel Distribusi ............................................................................. 18
Gambar 2. 11. Kotak Kontak 1 Fasa (Kiri) Dan 3 Fasa (Kanan) .......................... 19
Gambar 2. 12. Sakelar Tunggal dan Simbolnya ................................................... 20
Gambar 2. 13. Simbol Sakelar Tukar (Kiri) dan Pengawatannya (Kanan) ........... 21
Gambar 2. 14. Simbol Sakelar Tekan ................................................................... 21
Gambar 2. 15. Tombol Tekan (Kiri) dan Simbolnya (Kanan) .............................. 22
Gambar 2. 16. Simbol Sakelar Pilih ...................................................................... 22
Gambar 2. 17. Diagram Pengawatan Sakelar Impuls ........................................... 23
Gambar 2. 18. Sakelar Impuls ............................................................................... 23
Gambar 2. 19. Sekering (Pengaman Lebur) .......................................................... 25
Gambar 2. 20. MCB 1 Fasa (Kiri) dan MCB 3 Fasa (Kanan) .............................. 27
Gambar 2. 21. T.O.R (Thermal Overload Relay) ................................................. 27
Gambar 2. 22. Kontaktor Daya (Kiri) dan Kontak-Kontaknya ............................. 29
Gambar 2. 23. Hubungan Y (kanan) dan hubungan Δ (kiri) ................................. 31
Gambar 2. 24. Panel Starter Motor Y – Δ ............................................................. 31
Gambar 2. 25. Hubungan dahlander segitiga berkutub 4 ...................................... 32
Gambar 2. 26. Sambungan dahlander bintang ganda ............................................ 32
Gambar 2. 27. Sambungan dahlander Y - Y ......................................................... 33
Gambar 2. 28. Panel Motor Dua Kecepatan (Dahlander) ..................................... 33
Gambar 2. 29. Sakelar DOL (Direct On Line) ...................................................... 34
Gambar 2. 30. Terminal Terpasang (Kiri) dan Perunitnya (Kanan) ..................... 35
Gambar 2. 31. Lampu Tanda................................................................................. 35
vii
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-be ngke l-se me ste r-iv-te knik-listr ik 7/61
DAFTAR TABEL
Indonesia...........................................5
Tabel 3.1. Daftar Peralatan Dan Bahan Instalasi Penerangan................................35
viii
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-be ngke l-se me ste r-iv-te knik-listr ik 8/61
BAB 1
PENDAHULUAN
Dalam pemasangan instalasi listrik baik itu instalasi tenaga maupun instalasi
penerangan, harus sesuai dengan diagram gambar dan peraturan-peraturan yang
berlaku agar mudah melakukan perbaikan jika terjadi gangguan. Peraturan-
peraturan tersebut dapat diikuti dari PUIL 2000, IEC, SII, ISO dan lain-lain.
Pada instalasi listrik yang berdaya besar, akan lebih baik jika tiap-tiap
bagian dipisahkan kedalam kelompok yang berbeda. Ini juga berguna untuk
kemudahan dalam memperbaiki rangkaian jika terjadi gangguan.
1.1. Tujuan
1. Dapat memasang instalasi yang menggunakan sumber 3 phasa;
2. Dapat merakit panel sesuai diagram kontrol pengawatannya;
3. Dapat mengetahui fungsi dan cara kerja dari peralatan listrik yang
digunakan;
4. Dapat mengetahui prinsip kerja dari rangkaian kontrol motor sistem Y-Δ;
5. Dapat mengetahui prinsip kerja dari rangkaian kontrol motor sistem
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-be ngke l-se me ste r-iv-te knik-listr ik 9/61
6. Dapat mengetahui prinsip kerja dari rangkaian kontrol sistem DOL
(Direct On Line);
7. Dapat menambahkan atau mengurangi rangkaian jika sewaktu-waktu
terjadi adanya perubahan fungsi rangkaian.
Penulisan bahasa Indonesia yang baik dan benar sangat diperlukan dalam
penyusunan laporan ini. Agar laporan praktek bengkel ini baik dari segi
Pembuatan laporan ini diambil dari berbagai macam buku pedoman yang
beruang lingkup tetap dalam masalah kelistrikan. Salah satunya merupakan
Sistematika pada penulisan laporan ini dapat dilihat dari daftar isi, yang
mana memuat hal-hal yang akan dibahas pada isi laporan didalamnya.
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-be ngke l-se me ste r-iv-te knik-listr ik 10/61
BAB II
DASAR TEORI
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-be ngke l-se me ste r-iv-te knik-listr ik 11/61
1. Pipa yang digunakan didalam dinding tidak boleh berbentuk sudut, ini
bertujuan agar mudah dalam memasukkan kabel;
2. Pada stop kontak satu phasa, kabel phasa harus dipasang disebelah kiri;
3. Pada stop kontak tiga phasa, posisi phasa dan netral harus sesuai dengan
simbol yang tertera pada stop kontak yang digunakan;
4. Setiap beban pada tiap-tiap grup harus seimbang;
5. Pengaman tiap grup (MCB) diletakkan sesuai dengan urutan grupnya;
6. Pada instalasi penerangan, harus menggunakan kabel NYA;
7. Pada instalasi tenaga, harus menggunakan kabel NYM;
8. Pada instalasi tenaga, kabel yang digunakan tidak boleh ada sambungan;
9. Untuk tiap motor, harus dipisah dalam masing-masing grup;
10. MCB yang digunakan untuk tiap motor sebesar 10A.
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-be ngke l-se me ste r-iv-te knik-listr ik 12/61
Kode Keterangan
Y Isolasi PVC
G Isolasi karet
A Kawat berisolasi
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-be ngke l-se me ste r-iv-te knik-listr ik 13/61
B Pipa baja
Z Penghantar Z
Fe Inti pipih
Syarat penandaan
NYA re rm
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-be ngke l-se me ste r-iv-te knik-listr ik 14/61
Y Isolasi PVC
A Kawat berisolasi
Contoh :
NYA 4 re 1000 V
Kawat phasa :
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-be ngke l-se me ste r-iv-te knik-listr ik 15/61
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-be ngke l-se me ste r-iv-te knik-listr ik 16/61
Karet alam mempunyai fleksibel yang tinggi dan tahan terhadap minyak,
karena itu maka ia digunakan sebagai bahan isolasi yang cukup fleksibel
dalam suatu lingkungan yang kasar seperti untuk instalasi yang bersifat
sementara pada lapangan konstruksi bangunan misalnya; kapal-kapal untuk
beberapa tujuan pengerjaan dalam vulkanizing, misalnya belerang yang
dicampur dengan karet kasar. Karena bererang dapat merusak pada tembaga
sebaiknya kawat-kawat tersebut diisolasi dengan karet yang dilapisi dengan
timah.
Karet digunakan untuk karet fleksibel dan kabel senor juga untuk
instalasi kapal. Untuk lapisan tahan minyak pada nitrele butadien
rubber (NBR) kabel, dimana selalu berada didalam lingkungan minyak.
Untuk lapisan tahan panas, campuran pada kawat silikon yang
mempunyai isolasi tinggi, tahan lama, tahan cuaca dan tahan suhu
180°C, terus-menerus sampai 25°C, bila tidak digunakan terus-
menerus.
mantel pelindung yang baik yang permukaannya yang bersih dan halus.
Selubung plastik yang digunakan pada kabel-kabel untuk instalasi tetap
dan cukup lunak juga untuk plastik-plastik fleksibel dengan secara luas
untuk menghubungkan peralatan rumah tangga. Untuk operasi pada
suhu kamar atau udara terbuka tetapi untuk pesawat-pesawat (setrika
listrik).
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-be ngke l-se me ste r-iv-te knik-listr ik 17/61
Pipa union adalah pipa yang terbuat dari plat besi dan dibuat oleh
pabrik tanpa menggunakan las dan diberi cat meni berwarna merah.
Pipa jenis ini dalam pengerjaannya mudah karena dapat dengan
mudah dibengkokkan dalam keadaan dingin. Selain daripada itu pipa
union mudah pula dipotong dengan gergaji besi. Pipa jenis ini mudah
10
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-be ngke l-se me ste r-iv-te knik-listr ik 18/61
Dewasa ini selain pipa union yang terbuat dari besi, juga banyak
dipakai pipa pelindung yang terbuat dari pipa bahan PVC atau
paralon. Keuntungan penggunaan pipa PVC ini dibanding dengan
pipa union antara lain adalah pipa PVC lebih ringan, mudah
pengerjaannya, mudah dibengkokkan dan yang lebih penting adalah
pipa PVC sendiri adalah merupakan bahan isolasi sehingga dalam
pemasangannya tidak akan mengaibatkan terjadinya hubungan
pendek antara penghantar dengan pipa.
11
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-be ngke l-se me ste r-iv-te knik-listr ik 19/61
1. Pipa instalasi harus terbuat dari bahan yang tahan terhadap
kelembaban. Misalnya: pipa baja, pipa PVC (pastik) atau bahan lain
yang sederajat. (Pasal 730 D2 PUIL 77).
2. Pipa instalasi harus dibuat sedemikian rupa sehingga dapat
melindungi secara mekanis hantaran yang ada di dalamnya dan harus
tahan terhadap tekanan mekanis yang mungkin timbul selama
12
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-be ngke l-se me ste r-iv-te knik-listr ik 20/61
3. Permukaan bagian dalam dan luar dari pipa harus licin dan rata,
tidak boleh terdapat lubang atau tonjolan yang tajam atau cacat lain
yang sejenis pada bagian dalam atau luar pipa tersebut, serta harus
dilindungi secara baik terhadap karat. (pasal 730 D3 sub.b PUIL 77).
4. Pada bagian dalam pada ujung dari bahagian penyambung pipa tidak
boleh terdapat bahagian tajam. Permukaan dan pinggiran atau bibir
lewat mana hantaran itu ditarik harus licin dan tidak tajam. Pada
ujung bebas dari pipa instalasi yang terbuat dari baja, kawat
dipasang-selubung masuk (tule) yang berbentuk baik dan terbuat dari
bahan yang awet.
13
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-be ngke l-se me ste r-iv-te knik-listr ik 21/61
14
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-be ngke l-se me ste r-iv-te knik-listr ik 22/61
Gambar 2. 4. Lasdop
Gambar 2. 5.Tule
15
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-be ngke l-se me ste r-iv-te knik-listr ik 23/61
Gambar 2. 7. Roset
saklar
(T.dos) adalah:
16
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-be ngke l-se me ste r-iv-te knik-listr ik 24/61
1. Pasal 730 F6 PUIL 7z7 yakni: kotak bantu, seperti kotak periksa, kotak
tarik, benda bengkok, benda siku dan benda T harus dipandang
sedemikian rupa sehingga tetap memungkinkan untuk maksud seperti
pemeriksaan kembali dari hantaran yang ada atau pemasangan hantaran
tambahan.
2. Di antara dua kotak kecil tidak boleh ada lebih dari empat benda bengkok
atau 20 meter pipa lurus. Benda bengkok S ringan dianggap satu benda.
3. Pasal 730 F7 PUIL: pada lajur pipa di antara dua kotak tarik yang
panjangnya tidak lebih dari 10 meter, dapat dipasang satu benda pada
kedudukan tidak lebih dari 0,5 meter dari kotak tarik yang mudah dicapai,
atau semua bengkokan yang lain pada lajur pipa tersebut tidak lebih dari
90.
Dilihat dari keuntungan instalasi semacam ini jauh lebih rapi, indah
dan lebih tahan lama karena tempat pemasangan instalasi ini di dalam
tembok sehingga komponen di dalamnya terjaga, selain itu instalasi ini
mempunyai kekurangan yaitu apabila terjadi gangguan pada salah satu
komponennya maka kita harus membobok dinding terlebih dahulu
sehingga kurang efektif.
2.7. Panel Distribusi
17
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-be ngke l-se me ste r-iv-te knik-listr ik 25/61
Gambar 2. 10. Panel Distribusi Yang dimaksud panel kontrol adalah tempat
kedudukan dari peralatan kontrol sebagai tempat
menghubungkan bagian daya dari sumber tegangan menuju beban.
Peralatan-peralatan dari panel harus sedemikian rupa sehingga panel
tersebut mudah dipelihara, diperiksa dan pelayanan beban dapat dengan
mudah untuk dicapai.
18
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-be ngke l-se me ste r-iv-te knik-listr ik 26/61
2.9. Sakelar
19
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-be ngke l-se me ste r-iv-te knik-listr ik 27/61
20
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-be ngke l-se me ste r-iv-te knik-listr ik 28/61
lorong. Tujuan dari penggunaan ini ialah untuk efisiensi waktu dan
tenaga karena penggunaan sakelar ini sangat praktis.
21
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-be ngke l-se me ste r-iv-te knik-listr ik 29/61
tertahan. Jumlah kontak yang terdapat dalam satu perangkat alat ini
tergantung dari jenis dan keperluan sakelar tersebut.
2 0 1
2.9.6. Sakelar Impuls
Sakelar impuls adalah sakelar yang bekerja berdasarkan impuls
yang diberikan secara sesaat dengan menggunakan tombol tekan,
pada dasarnya impuls mempunyai empat terminal, dimana dua
terminal dengan notasi A1 dan A2 menandakan untuk terminal
masukan sumber koil magnet dan dua notasi 1 dan 2 menandakan
anak kontak impuls untuk mengoperasikan beban.
22
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-be ngke l-se me ste r-iv-te knik-listr ik 30/61
N
P
E
L
23
2.10. Pengaman
2.10.1. Sekering (Pengaman Lebur)
Didalam sekering ini di pasang sejajar dengan kawat perak (smelt
draad) suatu kawat tahanan tipis, yang pada ujungnya dipasang
pemberian isyarat (tanda chass) dan di bawahnya terdapat suatu pegas
kecil. Jika kawat itu lumer terus maka pegas itu yang tidak lain dari pada
sungkup kecil akan menekan memberi sayarat (tanda chas) itu keluar,
dengan mudah kita dapat melihat dari gelas dalam kepala sekrup bahwa
patron itu Rusak.
Setiap pengaman lebur harus mempunyai kemampuan pemutusan
sedemikian rupa sehingga dapat memutuskan dengan aman arus hubung
singkat yang dapat terjadi ditempat pengaman lebur ( PUIL 413-C6 ).
Sekering sebagai alat pengaman mempuyai syarat-syarat tertentu antara
lain:
24
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-be ngke l-se me ste r-iv-te knik-listr ik 32/61
2.10.2. MCB (Mini Circuit Breaker)
MCB merupakan singkatan dari Miniature Circuit Breaker yang
berfungsi sebagai alat pengaman saat terjadi hubung singkat (konsleting)
maupun beban lebih (over load). MCB akan memutuskan arus apa bila
arus yang melewatinya melebihi dari arus nominal MCB, sebagai contoh
MCB 2A akan memutuskan arus jika penggunaan beban melebihi 2A,
MCB juga akan memutuskan arus jika terjadi hubung singkat karena saat
hubung singkat arus yang dihasilkan sangat besar dan melebihi 2A.
Sebagai salah satu alat pengaman listrik, MCB sangatlah menguntungkan
dan lebih efisien dibandingkan sekering (patron lebur), patron lebur
merupakan alat pengaman beban lebih saja. Tak seperti MCB patron
lebur hanya sebagai alat beban lebih dan apa bila sudah putus maka harus
mengganti kawat didalamnya dengan kawat khusus, sedangkan jika MCB
putus maka kita hanya perlu menghidupkannya kembali layaknya sakelar.
MCB biasanya digunakan oleh PLN sebagai pembatas daya dalam rumah
25
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-be ngke l-se me ste r-iv-te knik-listr ik 33/61
26
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-be ngke l-se me ste r-iv-te knik-listr ik 34/61
27
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-be ngke l-se me ste r-iv-te knik-listr ik 35/61
2.11. Kontaktor
Kontaktor adalah suatu alat penghubung listrik yang bekerja atau dasar
magnet yang dapat menghubungkan antara sumber arus dengan muatan. Jenis
kontaktor ada dua yaitu kontaktor arus searah dan kontaktor arus bolak-balik.
Kontaktor arus searah inti kumparannya tidak menggunakan kumparan
hubungan singkat, sedangkan untuk kontaktor arus bolak-balik intinya
dipasang kumparan hubungan singkat. Dalam penggunaan kontaktor perlu
diperhatikan selain jenis arus dan besar tegangan, maka harus pula
diperhatikan kemampuan daya hantar arus Dari kontaktor itu sendiri. Bagian-
bagian yang penting dari konstruksi kontaktor ialah kontak utama (main
2.11.1. Kontaktor Daya
Kontaktor ini dapat dioperasikan dengan arus listrik yang relatif
kecil tetapi dapat digunakan untuk mengoperasikan beban listrik
yang berdaya besar. Pada kontak dari kontaktor ini diberi tanda
dengan penulisan angka, menurut standar IEC, penandaan kontak-
kontak ini adalah sebagai berikut:
Kontak utama
28
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-be ngke l-se me ste r-iv-te knik-listr ik 36/61
2.11.2. Kontaktor Delay
29
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-be ngke l-se me ste r-iv-te knik-listr ik 37/61
30
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-be ngke l-se me ste r-iv-te knik-listr ik 38/61
31
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-be ngke l-se me ste r-iv-te knik-listr ik 39/61
32
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-be ngke l-se me ste r-iv-te knik-listr ik 40/61
dan ditarik maka akan menjadi rangkaian bintang yang diparalel sebagai
berikut:
Sambungan di atas akan membuat arus yang masuk menjadi besar karena
hambatan kumparan yang diparalel semakin kecil sehingga kecepatan motor
menjadi lebih tinggi dari sambungan segitiga.
33
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-be ngke l-se me ste r-iv-te knik-listr ik 41/61
2.15. Terminal
Penyambungan kabel pada intalasi dilakukan dalam kotak cabang, tetapi
pada peralatan listrik, papan hubung bagi untuk rangkaian pengatur yang
34
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-be ngke l-se me ste r-iv-te knik-listr ik 42/61
2.16. Lampu Tanda
Pada rangkaian panel penerangan lampu tanda merupakan peralatan
35
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-be ngke l-se me ste r-iv-te knik-listr ik 43/61
BAB III
DAFTAR PERALATAN DAN BAHAN
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-be ngke l-se me ste r-iv-te knik-listr ik 44/61
37
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-be ngke l-se me ste r-iv-te knik-listr ik 45/61
38
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-be ngke l-se me ste r-iv-te knik-listr ik 46/61
mm m 18
28 Kabel NYM atau NYY 6x1,5
mm2 PN m 3,0
29 Kabel NYM atau NYY 5x
1,5 mm2 PN m 3,0
30 Kabel NYM atau NYY 4x1,5
mm2 PN m 8,0
31 Kabel NYM atau NYY 3x1,5
32 mm2 PN m 2,0
33 KSV 14 mm untuk profil G pcs 12 impor/tender
34 KSV 12 mm untuk profil C pcs 8 impor/tender
35 Penahan kabel 21 mm pcs 2 plastik tender
36 Penutup 21 mm pcs 36 plastik lokal
37 Penahan kabel 16 mm pcs 5 plastik impor/tender
38 Penutup 16 mm pcs 10 plastik lokal
39 Stop kontak 3 P + PE 16 A pcs 1 lokal
40 Steker untuk no 39 pcs 1 lokal
39
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-be ngke l-se me ste r-iv-te knik-listr ik 47/61
BAB IV
GAMBAR KERJA
4 S4 7
C 3
M
3
M M
2x3
E 10
M 3 M 4 M 16
Q3 S 06 H 7 S17
0
B Push S 16 H 8
1 3
2
Kelompok 3 X X X X
M ahasi swa diberi kan pekerj aan pada tempat- tempat kerj a no. 3, 7, 11, 15, 19, 23
Peral atan C (beban) barang kali diganti ol eh kombinasi lampu pij ar dll.
B.L Semester 4
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-be ngke l-se me ste r-iv-te knik-listr ik 48/61
BAB V
LANGKAH KERJA
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-be ngke l-se me ste r-iv-te knik-listr ik 49/61
54
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-be ngke l-se me ste r-iv-te knik-listr ik 50/61
Ket : Untuk panel utama seluruhnya digunakan tegangan 3 phasa. Kecuali ada
55
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-be ngke l-se me ste r-iv-te knik-listr ik 51/61
56
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-be ngke l-se me ste r-iv-te knik-listr ik 52/61
5.2.4. Pengawatan
Menghubungkan terminal grup 1 pada panel utama (R, S, T, N dan Pe)
dengan input sumber panel penerangan;
Menghubungkan terminal grup 2 pada panel utama (R, S, T dan Pe)
dengan input milik Q3 (Sakelar DOL);
Menghubungkan output milik Q3 dengan terminal untuk M3 (Motor 3);
Menghubungkan terminal utama grup 3 pada panel utama (R, S, T, Pe)
dengan input milik S4 (Selector 3 phasa);
57
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-be ngke l-se me ste r-iv-te knik-listr ik 53/61
58
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-be ngke l-se me ste r-iv-te knik-listr ik 54/61
BAB VI
ANALISIS
Pada praktek bengkel semester IV ini terdapat dua jenis instalasi. Yaitu,
instalasi penerangan dan instalasi tenaga. Pada setiap instalasi memiliki panel
kontrolnya. Dimana pada instalasi tenaga merupakan panel utamanya (LVMDP).
Sedangkan pada instalasi penerangan adalah panel cabangnya (LVSDP) yang
sumbernya berasal dari panel utama.
yang dinamakan grup. Sehingga, ketika terjadi kerusakan atau gangguan pada
salah satu grup, maka grup yang lain tidak akan ikut terkena dampaknya. Dengan
adanya pembagian grup, untuk melakukan perbaikan dan perawatannya pun akan
semakin mudah.
Prinsip kerja dari instalasi penerangan dan instalasi tenaga tersebut adalah
sebagai berikut:
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-be ngke l-se me ste r-iv-te knik-listr ik 55/61
bola lampu tersebut dapat di-on atau di-off kan dari dua tempat yang
berbeda.
6.1.3. Grup 3 (F4)
Grup 3 menggunakan sumber tegangan 3 phasa. Grup ini merupakan
instalasi penerangan untuk bengkel. Pada grup ini bebannya adalah tiga
buah lampu TL dan dua buah bola lampu pijar.
Beban dilayani oleh dua buah tombol NO. Ketika salah satu tombol
ditekan, arus akan mengalir ke koil milik impuls, sehingga kontak impuls
akan terhubung. Dengan terhubungnya kontak impuls, arus akan mengalir
ke koil milik kontaktor. Karena kontaktor bekerja, kontak utamanya akan
60
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-be ngke l-se me ste r-iv-te knik-listr ik 56/61
M3. Karena terputus oleh sakelar DOL. Jadi, ketika sakelar DOL di on-kan,
barulah motor akan menerima tegangan 3 phasa.
6.2.3. Grup 3 (F4)
Grup 3 juga merupakan rangkaian DOL. Namun motor yang
digunakan adalah motor M4. Perbedaannya dengan grup 2 adalah, pada
grup 3 menggunakan satu buah kontaktor. Kontaktor dilayani oleh dua buah
tombol. Yaitu, tombol NO bekerja sebagai tombol on dan tombol NC
bekerja sebagai tombol off.
Pengaman yang digunakan adalah satu buah MCB 3 phasa yang
berkapasitas 10A dan satu buah overload yang berfungsi untuk
61
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-be ngke l-se me ste r-iv-te knik-listr ik 57/61
62
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-be ngke l-se me ste r-iv-te knik-listr ik 58/61
Rangkaian juga dapat diaktifkan oleh sakelar pilih tiga arah. Yaitu,
ketika sakelar pilih pada posisi 0, rangkaian akan bekerja dengan
menggunakan tombol S4 atau tombol S7. Ketika sakelar pilih pada posisi 1,
maka kontaktor KN4 akan bekerja. Ketika sakelar pilih pada posisi 2, maka
kontaktor KN7 akan bekerja. Pada saat sakelar pilih pada kondisi 1 atau 2,
maka tombol S4 dan S7 tidak akan bisa berfungsi. Karena inputnya tidak
dialiri arus.
Tabel 6.1. Hasil Pengukuran Tegangan Pada Stop Kontak 3 Phasa / Cooker
R S T N
1 A 220 V
2 B 220 V
63
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-be ngke l-se me ste r-iv-te knik-listr ik 59/61
BAB VII
PENUTUP
7.1.Simpulan
Setiap rangkaian kontrol harus dapat dimatikan dengan segera jika terjadi
gangguan. Jadi, rangkaian harus dihubung seri oleh tombol NC;
Dalam pembagian grup, beban masing-masing grup harus seimbang;
Pada rangkaian starter motor Y – Δ, pertukaran kontaktor dari Y ke Δ
dilakukan oleh kontak delay (penunda);
Pada rangkaian motor dua kecepatan, motor akan lebih cepat jika jumlah
kutup yang digunakan lebih sedikit;
Pada rangkaian motor DOL (Direct On Line), motor langsung
dihubungkan pada tegangan sumbernya;
Pada rangkaian motor Y – Δ, pada saat motor hubung Y (bintang), maka
tegangan yang disuplai adalah sebesar 220 Volt. Sedangkan ketika motor
hubung Δ (segitiga), tegangan yang disuplai adalah 380 Volt.
7.2.Saran
Harus memperhatikan K3 (Keselamatan Kesehatan Kerja);
Sebelum bahan dan alat digunakan, lebih baik diperiksa terlebih dahulu
keadaannya;
Harus mengikuti standar yang tertera pada PUIL (Peraturan Umum
Instalasi Listrik);
Sebelum melakukan pekerjaan, lebih baik pelajari terlebih dahulu gambar
rangkaiannya. Jika ada yang tak dapat dipahami, tanyakanlah pada dosen
pengasuhnya;
Lakukanlah pekerjaan satu per satu. Jangan ketika satu pekerjaan belum
selesai, langsung memulai pekerjaan yang lain;
Menggambarkan rangkaian pengawatannya terlebih dahulu agar lebih
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-be ngke l-se me ste r-iv-te knik-listr ik 60/61
DAFTAR PUSTAKA
http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-be ngke l-se me ste r-iv-te knik-listr ik 61/61