Anda di halaman 1dari 15

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...........................................................................................................................i
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................................ii
DAFTAR TABEL...................................................................................................................iii
BAB 1. PENDAHULUAN.......................................................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................2
1.3 Tujuan.........................................................................................................................2
1.4 Manfaat......................................................................................................................2
1.5 Luaran.........................................................................................................................2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA................................................................................................3
2.1 Potensi bahaya gas metana dan karbondioksida bagi lingkungan..............................3
2.2 Potensi gas karbondioksida dan metana sebagai prekusor DME...............................3
2.3 Katalis untuk dekomposisi metana.............................................................................3
2.4 Metode sintesis katalis Ni-Ru/SiO2.............................................................................3
2.5 Metode dekomposisi metana menjadi prekusor DME...............................................3
BAB 3. METODE PENELITIAN..............................................................................................6
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian....................................................................................6
3.2 Alat dan Bahan...........................................................................................................6
3.3 Prosedur Penelitian....................................................................................................6
3.4 Analisis Uji Hasil..........................................................................................................7
3.5 Luaran dan Indikator Capaian.....................................................................................8
3.6 Teknik Pengumpulan Data dan Analisa Data..............................................................8
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN..............................................................................9
4.1 Anggaran Biaya...........................................................................................................9
4.2 Jadwal Kegiatan..........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................10
LAMPIRAN........................................................................................................................11
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pendamping
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti
DAFTAR GAMBAR
Gambar....................................................................................................................3
Gambar....................................................................................................................4
Gambar....................................................................................................................4

ii
DAFTAR TABEL
Tabel.......................................................................................................................8
Tabel.......................................................................................................................9
Tabel.......................................................................................................................9

iii
1

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada akhir 2019, konsentrasi rata-rata global metana di atmosfer mencapai
1875 bagian per miliar (ppb) yang mana lebih dari dua setengah kali tingkat pra-
industri (Jackson et al., 2020). Emisi metana (CH4) menyumbang hampir
seperempat dari pancaran radiasi kumulatif dari gabungan CO2, CH4, dan N2O
sejak tahun 1750. Meskipun metana lebih sedikit jumlahnya di atmosfer daripada
CO2, metana menyerap radiasi inframerah termal jauh lebih efisien sehingga
memiliki potensi pemanasan global 86 kali lebih kuat daripada CO 2 pada skala
waktu 20 tahun (Jackson et al., 2020). Hal ini menjadikan metana sebagai gas
rumah kaca terpenting kedua setelah karbon dioksida (CO2) (Saunois et al.,
2020).
Selain permasalahan yang diakibatkan oleh gas metana, terdapat permasalahan
lain yang sangat krusial yaitu kenaikan konsentrasi CO2 di atmosfer yang
disebebkan oleh pertumbuhan industri dan pembakaran bahan bakar fosil. Emisi
CO2 menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim (Kim et al., 2019).
Selama periode 2005-2014, jumlah emisi total CO2 di Indonesia meningkat sekitar
5,58% per tahun (Nugraha and Osman, 2019). Konsentrasi CO2 yang tinggi di
atmosfer juga dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Risiko dari peningkatan
kadar CO2 pada kesehatan populasi manusia dan hewan pada masa mendatang
sangatlah tinggi.
Salah satu solusi efektif untuk mengatasi kedua permasalahan tersebut adalah
dengan cara dekomposisi metan menggunakan CO2. Dekomposisi metana dengan
menggunakan CO2 disebut juga dry reforming. Walaupun dry reforming ramah
lingkungan dan cukup sederhana, namun energi yang dikonsumsi cukup tinggi
dan rentan terhadap pembentukan kokas (Motak, Samojeden and Summa, 2019).
Meskipun begitu, permasalahan yang terjadi pada proses dry reforming dapat
diatasi dengan menambahkan steam. Proses dekomposisi metana menggunakan
CO2 dan steam disebut juga dengan mixed reforming.
Untuk mengoptimalkan proses mixed reforming metana, diperlukan bantuan
katalis. Jenis katalis yang digunakan pada penelitian ini adalah katalis Ni-
Ru/SiO2. Katalis Ni sangat diperlukan dalam penelitian ini karena Ni memiliki
kelebihan, yaitu katalis yang paling banyak dan efektif digunakan dalam dry
reforming of methane ( DRM ) diantara semua katalis logam golongan VIII B.
Selain itu, dalam proses tersebut, katalis berbasis Ni menunjukkan adanya
aktivitas yang tinggi. Perlu diketahui juga bahwa katalis Ni merupakan katalis
yang cukup murah dan ketersediaannya yang luas (Barama et al., 2017; Aouad et
al., 2020). Meskipun Ni memiliki aktivitas katalitik yang tinggi, namun Ni masih
kurang stabil terhadap kokas (Bourtsalas et al., 2017). Oleh karenanya dapat
ditambahkan logam mulia seperti Ru untuk meningkatkan stabilitas katalis Ni
yang merangsang aktivasi CO2 dan gasifikasi kokas (Aouad et al., 2020). Selain
logam Ru, ada pendukung yang juga memiliki peran penting dalam mengatur
2

kerja katalis, yakni SiO2 yang merupakan pendukung dengan struktur mesopori
yang lebih disukai dalam dry reforming of methane. Katalis pendukung tersebut
dipilih karena stabilitas termalnya, saluran berpori yang teratur, dan luas
permukaan yang baik untuk membantu memperbaiki penyebaran dan aksesibilitas
situs aktif, katalis Ni (Aouad et al., 2020).
Penelitian dalam proposal ini perlu dilakukan karena dapat menghasilkan
prekursor DME dengan proses dekomposisi metana yang lebih efektif melalui
optimalisasi katalis Ni-Ru/SiO2 dan perkursor DME. Keberhasilan dari penelitian
ini adalah adanya hasil prekursor DME yang optimum dan minim kokas, serta
katalis Ni-Ru/SiO2 yang memiliki aktivitas katalitik yang tinggi.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan, didapatkan rumusan masalah
sebagai berikut:
1) Bagaimana pengaruh promotor terhadap performa katalis Ni-Ru/SiO 2
sebagai katalis untuk mengoptimalkan dekomposisi metana menjadi
prekusor dimetil eter?
2) Bagaimana metode sintesis katalis Ni-Ru/SiO2?
3) Bagaimana pengaruh penambahan steam terhadap prekusor dimetil eter
yang berasal dari dekomposisi metana?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan utama dari penelitian ini
adalah:
1) Mengetahui pengaruh promotor terhadap performa katalis Ni-Ru/SiO2
sebagai katalis untuk mengoptimalkan dekomposisi metana menjadi
prekusor dimetil eter.
2) Mengetahui metode sintesis katalis Ni-Ru/SiO2.
3) Mengetahui pengaruh penambahan steam terhadap prekusor dimetil eter
yang berasal dari dekomposisi metana.
1.4 Manfaat
Dari hasil penelitian ini dapat diharapkan sebagai berikut:
1) Memberikan informasi dan tambahan wawasan mengenai teknologi
modifikasi katalis dengan aktivitas dan stabilitas tinggi terhadap kokas
serta cara karakterisasinya
2) Dapat menggunakan katalis Ni-Ru/SiO2 sebagai katalis yang mampu
mengoptimalkan dekomposisi metana menjadi prekusor dimetil eter.
1.5 Luaran
Rencana luaran wajib dan tambahan dari pelaksanaan penelitian ini yaitu :
1) Luaran wajib berupa artikel ilmiah akan dipublikasikan di International
Conference on Industrial, Mechanisal, Electrical and Chemical
Engineering 2021 (Prosiding terindeks scopus).
2) Luaran tambahan yaitu HKI berupa draft paten sederhana dan publikasi di
media massa local atau nasional.
3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Potensi bahaya gas metana dan karbondioksida bagi lingkungan
2.2 Potensi gas karbondioksida dan metana sebagai prekusor DME
2.3 Katalis untuk dekomposisi metana
Pada proses dekomposisi metana, telah banyak dilakukan penelitian dengan
menggunakan katalis berbasis cobalt atau nikel. Salah satu parameter dari
tingginya aktivitas katalitik suatu katalis adalah luas permukaan katalis. Katalis
yang memiliki luas permukaan lebih besar, maka aktivitas katalitiknya juga lebih
tinggi karena daerah kontaknya lebih luas (Li, Sun dan Xu, 2018). Perbandingan
luas permukaan dari Co dan Ni disajikan pada table berikut:
Table 2.3 Perbandingan Luas Permukaan Katalis
Katalis Metode Sintesis Luas Permukaan Sumber
(m2/g)
Co/SiO2 Presipitasi 264 Chang, Hyun dan
Yeo, 2018
Ni/SiO2 Impregnasi dan 391 Hupka, Rogala
Presipitasi dan Wysocka,
2019
Berdasarkan tabel di atas, dapat terlihat bahwa luas permukaan dari katalis
berbasis Ni lebih luas, sehingga aktivitas katalitiknya pun lebih tinggi.
Namun, penggunakan katalis berbasis Ni masih belum cukup untuk
menurunkan kadar kokas. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh
Hupka, Rogala dan Wysocka, 2019, kadar kokas setelah dilakukan proses DRM
menggunakan katalis berbasis Ni, nilainya masih lebih dari 0,1 wt%. Dikutip dari
singh 2019, dengan menambahkan sedikit noble metal seperti Ru, Rh dan Ir pada
katalis berbasis Ni menghasilkan katalis Ni-bimetal yang tidak hanya memiliki
aktivitas katalitik yang tinggi, namun juga menurunkan kadar kokas serta dinilai
lebih murah. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Hupka, Rogala
and Wysocka, 2019, yaitu dengan adanya penambahan promotor berupa Ru,
konversi metana meningkat dari 30% menjadi 64%. Ru merangsang aktivasi CO2
dan gasifikasi kokas serta mengatasi deaktivasi dan dispersi fasa aktif, katalis Ni
(Aouad et al., 2020).
Selain penambahan promotor yang dapat diberikan guna meningkatkan
aktivitas katalitik, penambahan pengemban juga dinilai penting. Pada penelitian
yang telah dilakukan oleh Chen, 2014 menunjukkan bahwa dengan menambahkan
pengemban berupa SiO2 menghasilkan konversi metana hingga 92,3%.
2.4 Metode sintesis katalis Ni-Ru/SiO2

2.5 Metode dekomposisi metana menjadi prekusor DME


4
5

Karakterisasi katalis Ni- Karakterisasi katalis Ni-


Ru/SiO2 Ru/SiO2

- Pembuatan katalis Ni-Ru/SiO2 - Karakterisasi porositas

- Uji efek promotor - Karakterisasi fase logam

Analisis hasil reaksi Dekomposisi metana

- Variasi dengan steam dan tanpa


steam

BAB 3. METODE PENELITIAN


3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Rekayasa Produk, Fakultas Teknik,
Universitas Sebelas Maret selama 5 bulan
3.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan untuk mensintesa katalis Ni-Ru/SiO2 adalah labu
erlenmeyer, labu leher tiga, hot plate, magnetic stirrer, pipet tetes, rotary vacuum
evaporator, oven, mortar dan alu, furnace, dry cabinet, dan ayakan 80 mesh. Alat
yang digunakan untuk tes performa katalis dalam menghasilkan prekusor DME
adalah fixed bed reactor yang mana terdapat regulator gas, mass flow controller,
pipa, furnace, chiller, computer set, kontrol tekanan, kontrol dan monitoring suhu.
Untuk analisis sampel prekusor DME, digunakan komponen gas chromatography.
Alat yang digunakan untuk mengukur luas permukaan katalis Ni-Ru/SiO 2
menggunakan instrumen Micromeitics ASAP 2020, untuk menguji karakteristik
logam katalis menggunakan X – Ray Diffractometer (XRD), dan untuk mengukur
karakteristik kimia katalis menggunakan instrumen Micromeritics: Autochem II
chemisorptions analyzer.
Bahan pembuatan katalis Ni-Ru/SiO2 menggunakan Nikel (II) Sulfat
Heksahidrat (e- merck), Ruthenium (III) Nitrosil Nitrat (e-merck), Ludox Sillica
(e-merck), Aquadest, Asam Nitrat (e-merck), dan Amonium Hidroksida (e-
merck). Digunakan juga umpan Metana, Karbon Dioksida, Nitrogen, dan steam
untuk sintesis prekusor DME.
3.3 Prosedur Penelitian
a. Preparasi dan sintesa katalis Ni-Ru/SiO2
6

Tahap ini diawali dengan menyiapkan dan menimbang nikel (II) sulfat
heksahidrat dengan massa x gram, dan ruthenium (III) nitrosyl nitrat sebanyak x
gram.
Sintesis Ni-Ru/SiO2 pada penelitian ini menggunakan metode sol gel dan ko-
presipitasi. Setelah preparasi katalis, selanjutnya membuat sampel 1, 2, dan 3.
Sampel 1 terdiri dari nikel (II) sulfat heksahidrat dan ruthenium (III) nitrosyl
nitrat, sampel 2 terdiri dari nikel (II) sulfat heksahidrat, dan sampel 3 terdiri dari
ruthenium (III) nitrosyl nitrat. Masing – masing sampel dilarutkan ke dalam x mL
ludox silica dengan labu Erlenmeyer. Kemudian, melakukan mixing dengan
menggunakan labu leher tiga, magnetic stirrer, dan hot plate hingga larut. Setelah
itu, dilakukan penyesuaian pH antara 0,1 – 1,0 menggunakan asam nitrat atau
ammonium hidroksida.
Tahap berikutnya yaitu evaporasi menggunakan rotary vacuum evaporator
pada suhu 70℃ dengan kecepatan 180 rpm. Selanjutnya dilakukan proses drying
menggunakan oven dengan suhu 100℃ selama 24 jam. Setelah padatan
mengkristal, selanjutnya dihaluskan hingga menjadi bubuk menggunakan mortar
dan alu. Padatan yang telah menjadi bubuk selanjutnya dimasukkan ke dalam 4
alumina untuk kemudian dikalsinasi dengan suhu 400℃ selama 6 jam. Tahapan
terakhir yaitu proses pengayakan dengan ayakan berukuran 80 mesh. Katalis yang
sudah jadi selanjutnya di analisis dan dikarakterisasi.
b. Dekomposisi metana menjadi prekusor DME
Proses dekomposisi metana menjadi prekusor DME yang digunakan pada
penelitian ini adalah dengan menggunakan metode dry reforming dikombinasikan
dengan steam reforming. Penelitian dilakukan dengan variasi tanpa steam dan
dengan steam dengan rasio H2O : CO2 : CH4 : N2 ketika tanpa steam yaitu 0 : 40 :
40 : 20 sedangkan dengan steam yaitu 50 : 40 : 40 : 20. Sintesis prekusor DME
dilakukan dalam fixed bed reactor yang beroperasi pada tekanan atmosferis
dengan temperatur 900℃ dengan laju alir masing – masing gas diatur dengan
mass flow controller dengan maksimal range 0,6 liter per menit. Prekusor DME
yang dihasilkan kemudian dianalisa hasil reaksinya menggunakan gas
chromatography.
3.4 Analisis Uji Hasil
3.4.1 Uji porositas katalis
Pengujian porositas katalis meliputi luas permukaan, volume pori, rerata jejari
pori, dan profile loop hysteresie katalis Ni-Ru/SiO2 dengan adsorpsi nitrogen
menggunakan instrumen Micromeritics ASAP 2020 untuk uji BET.
3.4.2 Uji karakteristik fase logam
Pengujian dilakukan untuk menguji karakteristik fase logam pada katalis
menggunakan X-Ray Difraktometer (XRD) dan dihitung menggunakan
persamaan Scherrer
3.4.3 Uji karakteristik sisi aktif permukaan
7

Pengujian ini dilakukan untuk menguji karakteristik sisi aktif permukaanpada


katalis dengan temperature programmed analyzer menggunakan alat
Micromeritics: Autochem II chemisorptions analyzer.
8

3.4.4 Uji Analisa hasil reaksi


Pengujian ini dilakukan untuk menguji hasil reaksi dari dekomposisi metana
menggunakan alat gas chromatography.
3.5 Luaran dan Indikator Capaian
Tabel 3.1 Luaran dan Indikator Capaian
No Tahapan Penelitian Target Pengeluaran Indikator Capaian
1 Preparasi dan sintesis Ni- Diperoleh katalis Ni- Adanya katalis Ni-
Ru/SiO2 Ru/SiO2 Ru/SiO2 yang
akan digunakan
untuk
dekomposisi
metana menjadi
prekusor DME
2 Uji porositas katalis Diperoleh porositas Adanya gambar
katalis katalis hasil BET yang
Ni-Ru/SiO2 menunjukkan
porositas katalis
3 Uji karakteristik fase logam Diperoleh Adanya gambar
karakteristik fase hasil uji
logam katalis Ni- karakteristik fase
Ru/SiO2 logam
menggunakan
XRD
4 Uji karakteristik sisi aktif Diperoleh Adanya gambar
permukaan karakteristik sisi hasil uji
aktif permukaan karakteristik sisi
pada katalis Ni- aktif permukaan
Ru/SiO2 katalis
menggunakan
TPA
5 Dekomposisi metana menjadi Diperoleh prekusor Adanya hasil
prekusor DME DME hasil dekomposisi
dekomposisi metana menjadi
metana prekusor DME
6 Uji hasil reaksi dekomposisi Diperoleh hasil Adanya gambar dari
metana reaksi uji hasil reaksi
dekomposisi dekomposisi
metana metana
menggunakan
gas
chromatography
3.6 Teknik Pengumpulan Data dan Analisa Data
Teknik pengumpulan data dengan menggunakan Analyses of Variance
(ANOVA) dan menggunakan Microsoft Excel 2016. Analisis data dilakukan
dengan menganalisis porositas katalis dengan uji BET, analisa karakteristik fase
9

logam katalis dengan uji XRD, analisa karakteristik sisi aktif permukaan katalis
dengan uji TPA, dan analisa hasil reaksi dekomposisi metana dengan uji GC.
10

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1 Anggaran Biaya
Tabel 4.1 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
.
1. Peralatan penunjang
2. Bahan habis pakai
3. Perjalanan
4. Lain-lain
Jumlah 10.000.000
4.2 Jadwal Kegiatan
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan Penelitian yang Akan Dilaksanakan
Bulan
No. Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5
1 Studi pustaka (penyusunan data referensi)
2 Persiapan bahan baku (pemesanan bahan kimia,
pengumpulan limbah cangkang keong dan blotong tebu,
serta pembelian bahan material partisi)
3 Persiapan peralatan (pembelian alat dan perizinan
peminjaman alat laboratorium)
4 Pembuatan partisi
5 Karakterisasi partisi (pengujian partisi untuk perolehan data)
6 Pengumpulan, pengolahan dan pengarsipan data
7 Penulisan artikel untuk publikasi
8 Penyusunan laporan kemajuan dan laporan penggunaan dana
11

DAFTAR PUSTAKA
Aouad, S. et al. (2020) ‘CO2 reforming of methane over Ni and/or Ru catalyst
supported on Mesoporous KIT-6: Effect of Promotion With Ce’, Journal of
Environmental Chemical Engineering, 9(1), pp. 1–37.
Barama, A. et al. (2017) ‘Dry Reforming of Methane on Nickel-Chrome Nickel-
Cobalt and Nickel-Manganese Catalyst’, International Journal of Hydrogen
Energy, 10(49), pp. 1–10.
Bourtsalas, A. C. et al. (2017) ‘Effect of Operating Conditions on The Coke
Formation and Nickel Catalyst Performance During Cracking of Tar’, Waste
Biomass Valor, 10(5), pp. 1–11.
Chang, T.-S., Hyun, P.-J. and Yeo, S. (2018) ‘Effect of Supports on The
Performance of Co-Based Catalysts in Methane Dry Reforming’, Journal of CO2
Utilization, 26, pp. 465–475.
Hupka, J., Rogala, A. and Wysocka, I. (2019) ‘Catalytic Activity of Nickel and
Ruthenium-Nickel Catalysts Supported on SiO2, ZrO2, Al2O3, and MgAl2O4 in
a Dry Reforming Process’, Catalysts, 9(540), pp. 1–13.
Jackson, R. B. et al. (2020) ‘Increasing Anthropogenic Methane Emissions Arise
Equally from Agricultural and Fossil Fuel Sources’, in Environmental Research
Letters, p. 071002.
Kim, S. et al. (2019) ‘Recently Developed Methods to Enhance Stability of
Heterogeneous Catalysts for Conversion of Biomass-derived Feedstocks’, Korean
Journal of Chemical Engineering, 36(1), pp. 1–11.
Li, H., Sun, S. and Xu, Z. J. (2018) ‘Impact of Surface Area in Evaluation of
Catalyst Activity’, Joule.
Motak, M., Samojeden, B. and Summa, P. (2019) ‘Dry and Steam Reforming of
Methane. Comparison and Analysis of Recently Investigated Catalytic Materials.
A Short Review’, Polish Journal of Chemical Technology, 21(2), pp. 31–37.
Nugraha, A. T. and Osman, N. H. (2019) ‘CO2 Emissions, Economic Growth,
Energy Consumption, and Household Expenditure for Indonesia: Evidence from
Cointegration and Vector Error Correction Model’, International Journal of
Energy Economics and Policy, 9(1), pp. 291–298.
Saunois, M. et al. (2020) ‘The global methane budget 2000-2017’, Earth System
Science Data, 12(3), pp. 1561–1623.
12

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai