EKSTRAKSI CAIR-CAIR
A. TUJUAN PERCOBAAN
Menentukan koefisien distribusi dalam ekstraksi cair-cair
B. DASAR TEORI
Ekstraksi cair-cair adalah suatu metode untuk memisahkan komponen
larutan dengan memanfaatkan distribusi komponen yang tidak merata antara dua
fase cair yang tidak bercampur (immiscible).
Pada umumnya proses dilakukan dengan mencampurkan dua fase yang
tidak bercampur, kemudian akan terjadi transfer selektif zat terlarut dari satu fase
ke fase lainnya, kemudian membiarkan dua fase terpisah. Biasanya, satu fasa
berupa larutan berair, biasanya mengandung komponen yang akan dipisahkan
(solute), dan fasa lainnya berupa pelarut organik (solvent), yang memiliki afinitas
tinggi untuk beberapa komponen larutan tertentu. (Law, 2008)
Ditinjau A sebagai solute yang dapat larut dalam B dan C, sedangkan B
dan C tidak saling melarutkan (seperti skema gambar di bawah ini). Bila
kecepatan difusi A ke fase I sama dengan kecepatan difusi A ke fase II, maka
dikatakan terjadi keseimbangan distribusi A (solute) di fase I dan fase II.
Perbandingan konsentrasi zat terlarut (solute) di kedua fase tersebut menjadi tetap
harganya dan disebut koefisien distribusi (K).
Fase I
A
A+B
Fase II
A
A+C
1. Shaking 3. Settling
4
5
Keterangan
1. Buret
2. Klem
3. Erlenmeyer
4. Larutan CH3COOH
5. Statif
Keterangan
1. Statif
2. Klem
3. Corong pemisah
4. Gelas beaker