Anda di halaman 1dari 6

1.

Asam polikromatik

2. Ion karbonat

3. Ion bikarbonat

4. Titrasi asidimetri

5. Titik akhir dan titik ekuivalen

Keadaan dimana titrasi dihentikan dengan cara melihat perubahan warna indicator disebut
sebagai titik akhir titrasi ( Gunawan : 2004)
6. Indikator fenolftalein
Phenolphthalein atau yang sering disebut dengan indikator PP merupakan senyawa hablur
putih. Indikator ini akan menunjukkan warna merah dalam larutan basa. Dan tidak berwarna
dalam larutan asam.
(Rivai, 1995)
CH CH 2

OH C CH2 H 2C C OH

H C CH C C H

C C C
H H
H
C C O

HC
C C O

HC CH

Struktur fenolftalein
(Basri, 1996)

7. Indikator metil orange


Berwarna orange kemerahan, dalam larutan asam dengan pH kurang dari 3,1. dalam larutan
basa dengan pH di atas 4,4. zat ini berwarna kuning. Dalam larutan asam, metil orange
terdapat sebagai hibrida resonansi dari suatu struktur terprotonkan. Hibrida resonansi ini
berwarna orange kemerahan. Nitrogen tidak bersifat basa kuat dan gugus terprotonkan
melepaskan ion hidrogen pada pH sekitar 4,4. kehilangan proton ini mengubah struktur
elektronik senyawa tersebut yang melibatkan perubahan warna dari orange kemerahan
menjadi kuning.
(Fessenden, 1986)

O3
Na S N N N(CH3 )2 + H3 O

O3
Na S N N N(CH3 )2 + H2 O

(Basri, 1996)

8. Reaksi pengendapan
Tetapan kesetimbangan yang menyatakan kelarutan endapan dalam air disebut tetapan hasil
kali kelarutan. Apabila tetapan kelarutan terlampaui, maka pengendapan mulai terjadi dengan
terbentuknya sejumlah inti atau nukleon yang merupakan suatu partikel-partikel.
Contoh reaksi: 2Na3PO4 (g) + BaCl2 (aq) → Ba3(PO4)2 (s) + 6NaCl(aq)

(Petrucci,1987)
9. Analisa bahan (sifat fisik, sifat kimia)
9.1 kertas saring
untuk memisahkan partikel suspensi dengan cairan ,atau untuk memisahkan antara
zat terlarut dengan zat padat desikator yang berguna untuk mengeringkan padatan.
9.2 natrium karbonat

A. Sifat Fisika :
1.Padatan Kristal Berwarna putih
2.Titik Lebur 851°C
3.Densitas (anhydrous) : pada 20°C 2.5 Kg/L
4.Densitas (Dekahidrat) : pada 20°C 1.4 Kg/L
5.Nama Dagang : Soda Hablur / Soda Cuci
B. Sifat Kimia :
1.Mudah Melapuk oleh udara
2.Beracun
3.Dapat digunakan sebagai pembersih
4.Pelunak Air sadah
5.Pereksi dalam pembuatan Kaca
9.3 kalsium klorida
9.4 ammonia
9.5 indicator fenolftalenin
Sifat fisika:
1. Berupa serbuk padatan
2. Berwarna putih
3. Tidak Berbau
4. Densitas 1,277 g/cm3
Sifat kimia:
1. Rumus molekul C20H14O4
2. Tidak larut dalam benzena
3. Sangat Larut dalam etanol dan eter
Fungsi : Sebagai zat indikator dalam proses titrasi
9.6 hcl 0,1 N
A. Sifat Fisika
1. Massa atom : 36,45
2. Massa jenis : 3,21 gr/cm3.
3. Titik leleh : -1010C
4. Energi ionisasi : 1250 kj/mol
5. Kalor jenis : 0,115 kal/gr0C
6. Pada suhu kamar, HCl berbentuk gas yang tak berwarna
7. Berbau tajam.
B. Sifat Kimia
1.HCl akan berasap tebal di udara lembab.
2. Gasnya berwarna kuning kehijauan dan berbau merangsang.
3.Dapat larut dalam alkali hidroksida, kloroform, dan eter.
4.Merupakan oksidator kuat.
5.Berafinitas besar sekali terhadap unsur-unsur lainnya, sehingga
dapat
6. Racun bagi pernapasan.
9.7 indikator metil orange
a. Rumus Molekul : C14H14N3NaO3S
b. Berat Molekul : 327,33 gr/mol
c. Bentuk dan Warna : serbuk dan merah

Anda mungkin juga menyukai