Anda di halaman 1dari 89

AK0043

SEMINAR AKUNTANSI
KEUANGAN
CHAPTER 9
AKTIVA TETAP

ACCOUNTING PROGRAM
Objectives
Mahasiswa diharapkan mampu untuk:

1. Memahami bidang-bidang akuntansi yang telah dipelajari


melalui mata kuliah-mata kuliah akuntansi, teori akuntansi
dan asumsi-asumsi dasar dari pengetahuan akuntansi
yang telah diberikan pada kuliah terdahulu, terutama
tentang Aset Tetap.
2. Mahasiswa mampu memahami cara menyelidiki lebih
lanjut terhadap perkembangan ilmu akuntansi melalui
penelitian akuntansi dengan memberikan kritik dan
alternatif yang dikaitkan dengan keadaan yang ada di
masyarakat sehubungan dengan praktek pengakutan
pendapatan.
Contents
1. Pengertian Aset Tetap
2. Pengakuan
3. Penilaian
4. Depresiasi
5. Penghapusan
6. Pengungkapan
Pengertian Aset Tetap
Aset tetap seringkali merupakan komponen yang signifikan
dalam Laporan Posisi Keuangan perusahaan.
Aset tetap bersifat tangible dan digunakan dalam jangka
panjang.
PSAK 16: Aset Tetap adalah aset berwujud yang: (par 6)
1. Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan
barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau
untuk tujuan administratif; dan
2. Diharapkan untuk digunakan selama lebih dari 1 periode.
Berdasarkan definisi di atas, pengertian aset tetap mencakup:
1. Tujuan penggunaan.
2. Lama digunakan.
Sifat Aset Tetap
Ya
Aset Tetap
Aset tetap mempunyai umur yang
panjang atau permanen.
Beban / Biaya
Tidak

Ya
Aset tetap berwujud karena Aset Tetap
mempunyai bentuk fisik.
Tidak
Aset tak berwujud

Ya
Aset Tetap
Dimiliki dan digunakan oleh
perusahaan dan tidak untuk dijual Persediaan
sebagai bagian dari operasional. Tidak

Investasi
Pengaturan Aset Tetap dalam PSAK
Penurunan
Bunga Nilai Aset
Pinjaman PSAK
PSAK
26 48

Aset Tetap
PSAK PSAK – Terkait
16 PSAK
Aset tetap
58
PSAK
13 & 19 Aset Tidak Lancar Dimiliki
ISAK 25 untuk Dijual dan Operasi
PSAK yang Dihentikan
30
ISAK 8
Investasi Properti
Sewa
Aset tidak berwujud
Tanah
Ikhtisar Perubahan PSAK 16 (Revisi 2011)
No Perihal PSAK 16 Revisi PSAK 16 Lama
1 Istilah Aset Aktiva
2 Penyusutan Digabung di PSAK 16. Diatur di PSAK lain
Bagian yg signifikan disusutkan
terpisah.

3 Komponen biaya Termasuk: Tidak mengatur 2 hal tsb


perolehan • biaya imbalan kerja secara spesifik.
• biaya pengujian aset – hasil
penjualan dari pengujian

4 Bukan komponen Kegiatan insidental ini mungkin Tidak mengatur hal tsb
biaya perolehan terjadi sebelum atau selama secara spesifik.
konstruksi atau aktivitas
pengembangan (misal : parkir)

5 Pertukaran aset Membedakan antara ada Membedakan pertukaran


substansi komersial atau tidak. sejenis dan tidak sejenis
Ikhtisar Perubahan PSAK 16 (Revisi 2011)
No Perihal PSAK 16 Revisi PSAK 16 Lama
6 Pengukuran setelah Cost Model atau Revaluation Model Hanya Cost Model,
pengakuan Awal revaluasi boleh dilakukan
jika sesuai ketentuan
pemerintah
7 Telaah ulang nilai Harus dilakukan minimum tiap Telaah nilai residu tidak
residu, umur manfaat akhir tahun dan perubahannya diatur, perubahan umur
& metode diperlakukan sebagai perubahan manfaat diperlakukan
penyusutan estimasi (prospektif). prospektif, perubahan
metode penyusutan
retrospektif.
8 Aktiva Lain-lain Diatur di PSAK lain Mengatur Aktiva Lain-lain
9 Dismantling cost Diakui sebagai biaya perolehan Tidak diatur
dan kewajiban
Harga Perolehan Aset Tetap Dikapitalisasi
Beban Depresiasi
Alokasi — proses membebankan biaya yang dikapitalisasi pada periode
di mana aset tersebut memberikan manfaat.
Ditentukan oleh masa manfaat, nilai sisi dan metode alokasi

Proses alokasi dikenal sebagai:


• Depreciation untuk aset tetap
Pengakuan Aset Tetap
Biaya perolehan aset tetap harus diakui sebagai aset jika dan
hanya jika: (par.7)
1) Besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan
berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas
lain, dan
2) Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.

Kriteria pengakuan berlaku pada saat pengakuan awal


dan untuk biaya setelah perolehan awal.
Pengakuan Aset Tetap
Suku cadang utama dan peralatan siap pakai termasuk
aset tetap jika
digunakan lebih dari satu periode
hanya digunakan untuk aset tertentu
komponen yang diganti tidak diakui lagi.

Contoh: Entitas membeli suatu komponen suku cadang dari


suatu mesin. Suku cadang tersebut spesifik dan harganya
material dibandingkan dengan nilai aset tersebut. Jangka
waktu pemakaian suku cadang tersebut lebih satu tahun.
Suku cadang dikategorikan sebagai aset pada saat
pembelian, dengan syarat komponen yang akan diganti
dihapuskan dari pembukuan.
Pengakuan Aset Tetap - Materialitas
Unit ukuran dalam pengakuan sesuai kondisi entitas. Kriteria
agregasi atau invidual.
• Mempengaruhi nilai aset
• Mempengaruhi biaya depresiasi atau biaya operasi
Laba (potensi earning management)
Materialitas digunakan sebagai tambahan kriteria untuk
menentukan, apakah pengeluaran akan dicatat sebagai aset
tetap
Pengeluaran yang memenuhi kriteria aset tetap namun tidak
material dari sisi jumlah seringkali tidak dikapitalisasi dan
dicatat sebagai beban pada periode berjalan.
Suatu aset secara individu tidak material, namun pembelian
dalam jumlah banyak material sehingga dikapitalisasi
Pengakuan Aset Tetap - Materialitas

• Agregasi
Entitas membeli satu buah kursi seharga
Rp1.000.000
Entitas membeli 100 buah kursi dengan harga satuan
Rp1.000.000 total Rp100.000.000
• Materialitas
Entitas membeli mesin hitung elektrik seharga Rp
1.500.000
Entitas membeli dinding seharga Rp1.250.000
Pertimbangan – Materialitas
Pertimbangan penentuan batas suatu pengeluaran dikapitalisasi
sebagai aset tetap:
Ukuran entitas
Relevansi informasi bagi pengguna
Biaya dan manfaat, biaya untuk menyelenggarakan pencatatan
aset tetap dan manfaat dari informasi yang dihasilkan dari
pencatatan aset tetap tersebut.
Konsekuensi ekonomis
Semakin tinggi batas materialitas pengeluaran akan
cenderung dicatat sebagai beban
laba akan kecil
administrasi pencatatan aset lebih mudah
Entitas dapat menetapkan 1 jt, 5 jt, 10jt, 25jt, 50jt
Jika tidak dicatat sebagai aset biasanya tidak diinventarisasi
sehingga aset tidak dipelihara.
Pengakuan
Kriteria Pengakuan Biaya setelah
Biaya Perolehan Awal
untuk: Perolehan awal
Lama Kriteria Besar kemungkinan Menambah masa
Berbeda manfaat ekonomis di manfaat
masa depan berkenaan Menambah
dengan aset tersebut akan kapasitas
mengalir ke entitas
Biaya perolehan aset
dapat diukur secara andal
Sekarang Kriteria Besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa
Sama depan berkenaan dengan aset tersebut akan
mengalir ke entitas
Biaya perolehean aset dapat diukur secara
andal
Kriteria keduanya sama
Biaya yang tidak memenuhi kriteria
– Masuk ke laporan laba rugi.
Pengukuran Awal
Suatu aset tetap yang memenuhi kualifikasi untuk
diakui sebagai aset tetap pada awalnya harus diukur
sebesar biaya perolehan (par 15)

Biaya Perolehan

Biaya yang dapat


diatribusikan secara
langsung
Biaya pembongkaran dan
pemindahan aset tetap
dan restorasi lokasi aset
Biaya Perolehan Awal
Seluruh biaya terkait aset yang memiliki
manfaat di masa mendatang.
Aset lain yang berfungsi agar suatu aset dapat
memiliki manfaat di masa mendatang.
Alat yang dipasang agar pabrik dapat berjalan
sesuai dengan ketentuan pengolahan limbah
industri.
Biaya Setelah Perolehan Awal

Biaya pemeliharaan dan perbaikan diakui beban di laporan laba rugi


komprehensif periode berjalan
Perawatan
Suku cadang kecil
Penggantian aset akan menambah aset jika:
Memenuhi kriteria aset (memiliki masa manfaat lebih dari satu
periode dan diukur dengan andal)
Komponen yang diganti tidak lagi dicatat sebagai aset
Inspeksi yang signifikan dapat diakui sebagai aset jika:
Memenuhi kriteria aset
Nilai inspeksi terdahulu (dibedakan dari fisik) dihentikan
pencatatanya
Komponen Biaya Perolehan
a) Harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak
pembelian yang tidak dapat dikreditkan setelah dikurangi
diskon pembelian dan potongan lain;
b) Biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung
untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan
agar aset siap digunakan sesuai dengan keinginan dan
maksud manajemen
c) Estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset
tetap dan restorasi lokasi aset. Kewajiban atas biaya
tersebut timbul :
– ketika aset tersebut diperoleh, atau
– karena entitas menggunakan aset tersebut selama
periode tertentu untuk tujuan selain untuk menghasilkan
persediaan.
Biaya Didistribusikan Langsung
a) Biaya imbalan kerja yang timbul dari
pembangunan atau akuisisi aset tetap.
b) Biaya penyiapan lahan untuk pabrik;
c) Biaya handling dan penyerahan awal;
d) Biaya perakitan dan instalasi
e) Biaya pengujian aset apakah aset berfungsi
dengan baik (setelah dikurangi hasil penjualan
produk tersebut)
f) Komisi profesional
Bukan Komponen Biaya Perolehan
a) Biaya pembukaan fasilitas baru
b) Biaya pengenalan produk baru
c) Biaya penyelenggaraan bisnis di lokasi baru termasuk
biaya pelatihan staf
d) Administrasi dan overhead umum
e) Biaya saat alat belum beroperasi penuh
f) Kerugian awal operasi
g) Biaya relokasi dan reorganisasi operasi entitas.
h) Hasil dari aset sebelum dimanfaatkan (hasil parkir dari
lahan yang belum digunakan).
i) Laba internal jika aset tersebut merupakan persediaan
perusahaan.
Contoh: Ilustrasi Biaya Perolehan
• Entitas membeli peralatan tambang, diimport dari
luar negeri. Harga peralatan 200.000 USD.
• Cost insurance and freight sebesar 10.000 USD.
• Peralatan tersebut dikenakan bea masuk dan bea
masuk tambahan sebesar 15% dari nilai CIF.
• PPN 10%, PPnBM 10% dan PPh 22 sebesar 2,5%.
• Kurs spot atas atas pembelian peralatan tersebut
sebesar 11.000 dan kurs KMK yang berlaku pada
saat transaksi sebesar 11.100.
Contoh: Ilustrasi Biaya Perolehan
• Nilai peralatan : 200.000 + 10.000 = 210.000 USD
• 210.000 x 11.000 = 2.310.000.000 pencatatan perusahaan
• Bea masuk 210.000 x 15% x 11.100 = 349.650.000
• Total CIF + bea masuk (kurs pajak) = 210.000 x 115% x 11.100 = 2.680.650.000
• PPN = 10% x 2.680.650.000 = 268.065.000
• PPnBM = 20% x 2.680.650.000 = 536.130.000
• PPh 22 = 2,5% x 2.680.650.000 = 67.016.250
• Nilai peralatan 2.310.000.000 + 349.650.000 + 536.130.000 = 3.195.780.000
3.195.780.000
Peralatan 2.310.000.000
Utang Dagang 2.310.000.000
Peralatan (bea masuk) 349.650.000
Peralatan (PPnBM) 536.130.000
Kas 885.780.000
PPN Masukan 268.065.000
Pajak dby dmk PPh22 67.016.250
Kas 604.800.000
Contoh: Ilustrasi Biaya Perolehan
Berikut ini biaya yang dikeluarkan PT. Kelana dalam
rangka perolehan mesin baru untuk produk barunya:
1. 20 milyar untuk pembelian mesin
2. 1.300 juta biaya tenaga kerja untuk memodifikasi
dan instalasi mesin sesuai layout pabrik.
3. 200 juta untuk penyiapan lokasi pabrik
4. 300 juta untuk pengiriman mesin Diskusikan
5. 1.000 juta PPN dan 1.500 juta bea masuk. mana yang
6. Biaya promosi produk baru 700 juta merupakan
7. Biaya pengetesan awal 250 juta biaya
8. Biaya grand opening 350 juta perolehan?
?
9. Biaya tenaga enginering yang melakukan
pengetesan dan instalasi 150 juta
10. Biaya administrasi yang dimasukkan dalam biaya
overhead 120 juta
Contoh: Pengukuran Awal
Biaya dari pembukaan pabrik tersebut sebesar
20.000+1.300+200+300+1.500+250+250+150 = 23.700
milyar
Biaya yang tidak berhubungan langsung dengan perolehan
dan pemasangan mesin pabrik tersebut tidak boleh diakui.
1. Biaya grand opening 350 juta
2. Biaya promosi produk baru 800 juta
3. Biaya administrasi yang dimasukkan dalam biaya
overhead 120 juta
Contoh: Dismantling Cost
Perusahaan menyewa sebuah bangunan selama 8 tahun untuk
dijadikan kantor senilai 2.000juta. Perusahaan mengeluarkan biaya
untuk modifikasi interior ruangan sebesar 1.000juta.
Menurut perjanjian bangunan tersebut harus kembali dalam keadaan
kosong di akhir masa sewa. Estimasi biaya pembongkaran interior
tersebut 100 juta. Harga perolehan peralatan interior perolehan interior
adalah 1.000 juta ditambah estimasi biaya pembongkaran. 100 juta : (1
+ 6%)8 = 62.741jt) asumsi tingkat suku bunga 6%
Biaya partisi diakui dalam neraca dengan jurnal berikut:
Dr Aset Tetap 1.062,741 jt
Cr Kas 1.000 jt
Kewajiban diestimasi 63,741jt

Jurnal penyesuaian kewajiban tahun 1


Cr Beban bunga 3,764 jt
Kewajiban diestimasi 3,764jt
Contoh: Dismantling Cost
PT. ABC membangun instalasi minyak lepas pantai. Biaya
yang dikeluarkan sebesar 500 milyar. Peraturan pemerintah
mengharuskan entitas memindahkan instalasi tersebut di akhir
konsesi (20 tahun yang akan datang). Estimasi biaya untuk
melakukan pemindahan dan restorasi sebesar 80 milyar.
Tingkat bunga yang berlaku 6%. PV dari biaya restorasi
24,94.
Instalasi minyak diakui dalam neraca dengan jurnal berikut:
Dr Aset Tetap 524,94 milyar
Cr Kas 500 milyar
Kewajiban diestimasi 24,94 milyar

Jurnal penyesuaian kewajiban tahun 1


Cr Beban bunga 1,497 milyar
Kewajiban diestimasi 1,497 milyar
Perolehan Bangunan
Semua biaya terkait dengan akuisisi atau konstruksi :
Material, tenaga kerja, overhead selama proses
konstruksi , biaya bunga jika membangun
sendiri
Harga beli bangunan dan pengurusan hak
perolehan bangunan.
Fee profesional
Ijin pendirian bangunan
Contoh: Ilustrasi Perolehan

1. Biaya arsitek membangun gedung 1. Bangunan


2. Biaya untuk membeli pabrik, 2.000juta untuk 2. Tanah
tanah dan 5.000 bangunan
3. Biaya komisi pembelian pabrik 3. Tanah
4. Biaya untuk membangun pagar di sekeliling 4. Land Improvement
tanah dan bangunan
5. Biaya untuk menghancurkan bangunan yang ada 5. Tanah
di atas tanah sebelum gedung dibangun
6. Hasil dari penjualan sisa bangunan yang 6. (Tanah)
dihancurkan
7. Biaya untuk membangun lahan parkir 7. Land Improvement
8. Biaya untuk membeli pohon ditanam sekitar 8. Land
bangunan
PSAK 13 : Tanah dan Bangunan Investasi
Properti
Properti Investasi menurut PSAK 13 adalah:
properti (tanah atau bangunan—atau bagian dari
bangunan—atau keduanya) yang dikuasai (oleh pemilik
atau lessee melalui sewa pembiayaan) untuk
menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai, atau kedua-
duanya, dan tidak untuk:
1. Digunakan dalam produksi atau penyediaan barang
atau jasa atau untuk tujuan administratif; atau
2. Dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.
Sebagian aset digunakan sebagian yang lain disewakan
prorata
PSAK 13 : Pengakuan Investasi Properti
Kriteria Pengakuan Sama dengan PSAK 16
• Memiliki manfaat ekonomi di masa mendatang
• Dapat diukur dengan andal
Properti investasi pada awalnya diukur sebesar biaya perolehan.
• Biaya transaksi termasuk dalam pengukuran awal
• Biaya pengurusan surat-surat
Setelah pengukuran awal perusahaan dapat memilih
menggunakan :
• Metode biaya harga perolehan dikurangi akumulasi
depresiasi
• Metode nilai wajar nilai properti pada tanggal pelaporan,
selisih perubahan nilai diakui dalam laporan laba rugi
komprehensif, aset properti investasi tidak disusutkan.
PSAK 13 : Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Fair value model (PSAK 13) Revaluation model (PSAK 16)

• Menggunakan nilai wajar • Menggunakan nilai wajar

• Perubahan nilai wajar diakui • Perubahan nilai wajar diakui


dalam laporan laba rugi pada dalam ekuitas (laba
periode terjadinya. komprehensif atau laba rugi
untuk penurunan nilai.
• Tidak ada penyusutan. • Penyusutan.

• Mencerminkan kondisi pasar • Tidak spesifik, hanya


pada tanggal neraca. mengharuskan secara reguler.
Ilustrasi – Investasi Properti
• Entitas memiliki gedung 20 lantai. 10 lantai digunakan
untuk kegiatan entitas, sedangkan sisanya disewakan.
Aktivitas utama entitas bukan menyewakan gedung.
• Bagian gedung yang digunakan sebagai aset tetap,
bagian gedung yang disewakan disajikan sebagai
properti investasi
• Alokasi dapat dilakukan berdasarkan jumlah lantai
Ilustrasi – Investasi Properti
• PT, Melati membeli tanah dan bangunan pada 1 Januari 2012 senilai
4.500juta. Berdasarkan informasi, harga beli tanah saja 2.000 dan bangunan
saja 3.000. Perusahaan menggunakan metode fair value untuk penilaian
properti investasi tersebut. Nilai wajar tanah dan bangunan dapat dilihat dalam
tabel berikut:
31/12/2012 31/12/2013
Tanah 2.000 2.100
Bangunan 3.000 2.800

• Properti Investasi 4.500


Kas 4.500
• Properti Investasi 500
Keuntungan peningkatan nilai 500
• Kerugian penurunan nilai 100
Properti investasi 100
Perolehan Peralatan
Peralatan dapat meliputi mesin, kendaraan, peralatan
kantor, peralatan pabrik, peralatan tambang, mesin dan
peralatan lain.
Biaya perolehan meliputi
(1) Harga beli,
(2) Pajak atau Bea yang tidak dapat dikreditkan
(3) Biaya transportasi
(4) Biaya asuransi selama pengiriman barang
(5) Biaya instalasi dan biaya penyiapan tempat untuk
melakukan instalasi
(6) Biaya untuk pengetesan peralatan
Aset Dibangun Sendiri
Biaya yang dikeluarkan sampai aset tersebut siap
digunakan:
• Material dan tenaga kerja
• Overhead biaya variabel dan porsi dari fixed
overhead yang terkait langsung dengan
pembangunan aset.
• Biaya bunga selama proses pembangunan
Bunga selama Proses Konstruksi
• Alternatif pembebanan biaya bungan yang muncul selama
proses konstruksi

Rp 0 Menambah Nilai Aset Rp ?

Biaya bunga Kapitalisasi


Kapitalisasi biaya
tidak semua
bunga aktual
dikapitalisasi biaya bunga
selama konstruksi
selama
(dengan
konstruksi
modifikasi)

IFRS/PSAK
PSAK 26 : Bunga Pinjaman
Periode Kapitalisasi
Dimulai :
1. terjadinya pengeluaran untuk aset;
2. terjadinya biaya pinjaman; dan
3. entitas telah melakukan aktivitas yang diperlukan untuk
menyiapkan aset untuk digunakan atau dijual sesuai
dengan maksudnya.
• Berakhir
1. Aset telah selesai dibangun dan siap digunakan
2. Jika aset dihentikan pembangunannya karena kondisi
force major maka kapitalisasi dihentikan sementara.
PSAK 26 : Bunga Pinjaman
Jumlah yang dikapitalisasi
Jumlah yang lebih kecil antara
Biaya bunga aktual
Avoidable interest – bunga yang dapat
dihindarkan yaitu biaya bunga yang tidak akan
muncul jika kegiatan pembangunan tersebut
tidak dilaksanakan.
PSAK 26 : Bunga Pinjaman
Pinjaman dapat meliputi
1. Pinjaman khusus yang dikeluarkan untuk untuk mendanai
aset tersebut
2. Pinjaman umum yang ada saat proses pembangunan aset
tersebut terjadi
Pinjaman khusus menggunakan aktual biaya bunga yang
terjadi dikurangi pendapatan bunga yang dihasilkan dari
pinjaman khusus sebelum digunakan.
Pinjaman umum menggunakan rata-rata tertimbang dana
yang terpakai dikalikan dengan bunga rata-rata.
Dana yang digunakan gabungan ??
• PSAK / IFRS tidak ada penjelasan khusus
• US GAAP sampai dengan jumlah sebesar pinjaman khusus
menggunakan rate bunga pinjaman khusus, sisanya
menggunakan bunga pinjaman umum
Pengakuan Bunga Pinjaman (PSAK 26)
• Sepanjang entitas meminjam dana secara spesifik
untuk tujuan memperoleh aset kualifikasian, entitas
harus menentukan jumlah biaya pinjaman yang
dapat dikapitalisasi sebesar:
biaya pinjaman aktual yang terjadi atas
pinjaman tersebut selama periode berjalan
dikurangi
penghasilan investasi dari investasi temporer
pinjaman tersebut.
Pengakuan Bunga Pinjaman (PSAK 26)
Menggunakan dana secara umum tingkat kapitalisasi
untuk pengeluaran atas aset tersebut.
Tingkat kapitalisasi adalah rata-rata tertimbang biaya
pinjaman yang dapat diterapkan atas saldo pinjaman selama
periode berjalan, selain pinjaman yang secara spesifik untuk
tujuan memperoleh aset kualifikasian.
Jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi tidak boleh
melebihi jumlah biaya pinjaman yang terjadi.
Gabungan dana dipisahkan sumber dana dari pinjaman
khusus dan pinjaman umum
• Pinjaman khusus = bunga aktual dikurangi hasil investasi
• Pinjaman umum = rata tertimbang biaya pinjaman x
pinjaman umum yang digunakan untuk pembangunan
aset
Ilustrasi – Kapitalisasi Bunga Pinjaman
• PT. Melati meminjam ke Bank sejumlah 10.000 juta
untuk membangun gedung dengan tingkat bunga 8%.
Pengeluaran dilakukan selama proses pembangunan
sehingga sebagian dana diinvestasikan.
• Hasil investasi yang terjadi selama proses
pembangunan gedung dari pinjaman yang belum
dipakai sebesar 300juta.
• Total biaya bunga yang terjadi adalah:
10.000 x 8% = 800 juta
• Bunga yang dapat dikapiltalisasi adalah
800 juta – 300 juta = 500 juta
Ilustrasi – Kapitalisasi Bunga Pinjaman
PT. Mutiara memiliki beberapa utang pada 1/1/2010
• Utang 1 sebesar 1.600 juta bunga 9%
• Utang 2 sebesar 4.000 juta bunga 8%
• Utang 3 sebesar 800 juta bunga 7,5%
Perusahaan membangun pabrik baru dengan total biaya 1.600 juta.
Waktu untuk membangunnya 6 bulan. Tidak ada utang khusus
yang ditarik untuk mendanai pembangunan pabrik tersebut.
Bunga rata-rata pinjaman (1.600 x 0.09) + (4.000 x 0.08) + (800 x
0.075) / (1.600 + 4.000 + 800) = 8%
Bunga yang dikapitalisasi adalah : 1.600 x 8% x 6/12 = 64 juta
Ilustrasi – Kapitalisasi Bunga Pinjaman
PT. Melati membangun sendiri gedung dengan melakukan
pengeluaran selama tahun 2011:
Jan 31: 480.000juta Juli 31: 360.000 juta.

Dana yang tidak dipakai diinvestasikan dengan bunga 6%.


Perusahaan sebelumnya memiliki utang outstanding utang
dalam bentuk notes. Sumber pendanaan pembangunan tersebut
adalah sbb:
1. 10%, utang bang 2 tahun untuk proyek tersebut : 500.000
juta
2. 8%, utang bank 5 untuk keperluan modal kerja 400.000 juta

Berapa bunga yang dikapitalisasi ??


Ilustrasi – Kapitalisasi Bunga Pinjaman
Up to
specific loan, 45.833
500.000 at avoidable
10% x 11/12
Expenditure +
840.000
Excess
(840,000 less 11.333
500.000 = 340.000) avoidable
At 8% x 5/12

600
Revenue -

56.567
Ilustrasi – Kapitalisasi Bunga Pinjaman
Bunga yang dapat dihindari : 56.567
Bunga aktual :
• 500,000 @ 10% = 50.000
• 400,000 @ 8% = 32.000
82.000
• Bunga yang dihindari lebih kecil dari bunga aktual
sehingga bunga yang dapat dikapitalisasi 56.567.
• Beban bunga 25.433 (82.000-56.567).
Pengukuran Biaya Perolehan
• Diskon — Diskon harus dikurangkan dari harga perolehan aset
aset dicatat setelah diskon
• Pembayaran ditangguhkan— Aset yang dibeli dengan
pembayaran ditangguhkan dinilai setara nilai tunainya.
Perbedan nilai tunai dengan pembayaran diakui sebagai
beban bunga. Pembelian dengan lumpsum
• Pertukaran aset — menggunakan nilai wajar kecuali tidak ada
substansi ekonomi atau tidak ada nilai wajar yang andal.
• Pembelian dengan lumpsum — dialokasikan nilai total biaya
perolehan ke masing-masing aset dengan dasar nilai wajar
aset. (jika asetnya diklasikan atau memiliki masa manfaat
berbeda).
Pengukuran Biaya Perolehan
• Penerbitan saham — menggunakan dasar nilai wajar dari
saham sebagai indikator nilai wajar aset, jika nilai saham
dapat diandalkan.
• Mana yang lebih andal antara nilai wajar saham atau
aset.
• Jika keduanya andal maka nilai wajar aset yang
diserahkan digunakan untuk mengukur aset yang
diterima.
• Hibah pemerintah — tidak boleh diakui sampai diperoleh
keyakinan bahwa entitas memenuhi persyaratan dan
hibah akan diperoleh.
Pertukaran Aset
Biaya perolehan aset tetap dari suatu pertukaran diukur
sebesar nilai wajar
kecuali:

– Tidak memiliki substansi komersial, atau Substansi


Komersial
– Nilai wajar aset yang diterima dan
diserahkan tidak dapat diukur secara Nilai wajar
Aset
andal dipertukarkan

Biaya perolehannya diukur dengan jumlah tercatat dari aset


yang diserahkan.
Ilustrasi: Pembayaran Tangguhan
• PT. Kencana membeli kendaraan melalui angsuran. Uang muka
yang dibayarkan sebesar 500 juta dan angsuran selama 5
tahun yang dibayarkan 200juta per tahun.
• Tingkat bunga yang berlaku 12%
• Nilai tunai mesin tersebut adalah PVA i=12%, n=5. Nilai tunai
angsuran = 720,95
• Nilai mesin 730,95+500 = 1.230,95
Jurnal perolehan
Kendaraan 1.230,95
Kas 500
Utang 720,95
Pembayaran angsuran 1
Utang 113,49
Beban bunga 86,51
Kas 200
Pengeluaran setelah Perolehan Aset
Pengeluaran yang dilakukan untuk mengakuisisi aset tetap
baru atau menambah aset tetap baru belanja modal = capital
expenditure.
Pengeluaran akan dicatat menambah nilai aset jika sesuai
dengan definisi aset tetap yaitu memiliki manfaat ekonomi di
masa depan dan nilainya dapat diukur dengan andal
Pengeluaran untuk memperbaiki atau memelihara aset tetap
yang tidak memberikan manfaat di masa mendatang disebut
belanja pendapatan = revenue expenditure.
Pengeluaran akan diklasifikasikan sebagai beban
pemerliharaan
Pengeluaran Setelah Perolehan Aset
KEWAJIBAN

CAPITAL
EXPENDITURE ASET EKUITAS
PEMILIK

Laba bersih
1. Biaya awal PENDAPATA
2. Penambahan BEBAN
N
3. Peningkatan
4. Perbaikan luar
biasa
Perbaikan dan
REVENUE
pemeliharaan
EXPENDITURE
normal dan rutin
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Entitas harus memilih antara:

Sebagai kebijakan
Cost Model akuntansinya, dan
Menerapkan kebijakan
tersebut terhadap seluruh
aset tetap dalam kelompok
Revaluation Model
yang sama.
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Cost Model Setelah diakui sebagai aset, aset tetap
dicatat sebesar :
Biaya perolehan dikurangi
Akumulasi penyusutan dan Akumulasi
rugi penurunan nilai aset

Setelah diakui sebagai aset, aset tetap


Revaluation Model
dicatat sebesar :
– Jumlah revaluasian, yaitu nilai wajar
pada tanggal revaluasi, dikurangi
– Akumulasi penyusutan dan Akumulasi
rugi penurunan nilai aset
yang terjadi setelah tanggal revaluasi.
Nilai Wajar
Nilai wajar adalah jumlah yang dipakai untuk
mempertukarkan suatu aset antara pihak-pihak
yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan
memadai dalam suatu transaksi dengan wajar.

Bukan nilai yang akan diterima atau dibayarkan


entitas dalam suatu transaksi yang dipaksakan,
likuidasi yang dipaksakan, atau penjualan akibat
kesulitan keuangan.
Hirarki Penentuan Nilai Wajar
Kuotasi harga di pasar aktif;
Jika pasar tidak aktif, maka menggunakan teknik penilaian
yang meliputi:
• penggunaan transaksi-transaksi pasar wajar yang
terkini antara pihak-pihak yang mengerti, berkeinginan,
jika tersedia;
• referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang
secara substansial sama;
• analisis arus kas yang didiskonto (discounted cash flow
analysis); dan
• model penetapan harga opsi (option pricing model)
Penentuan Nilai Wajar
Nilai wajar tanah dan bangunan biasanya
ditentukan melalui penilaian yang dilakukan
oleh penilai yang memiliki kualifikasi
professional berdasarkan bukti pasar.
Nilai wajar pabrik dan peralatan biasanya
menggunakan nilai pasar yang ditentukan oleh
penilai.
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal
• Jika tidak ada pasar yang dapat dijadikan dasar
penentuan nilai karena sifat aset yang khusus
dan jarang diperjualbelikan, kecuali sebagai
bagian dari bisnis yang berkelanjutan, maka
Entitas mengestimasi nilai wajar
menggunakan pendekatan
penghasilan atau
biaya pengganti yang telah disusutkan
(depreciated replacement cost).
Frekuensi Penilaian
Frekuensi revaluasi tergantung perubahan
nilai wajar dari suatu asset tetap.
Jika nilai wajar dari asset yang direvaluasi berbeda secara
material dari jumlah tercatatnya, maka revaluasi lanjutan
perlu dilakukan.
Beberapa asset tetap mengalami perubahan nilai wajar
secara signifikan dan fluktuatif, sehingga perlu direvaluasi
secara tahunan.
Revaluasi tahunan tidak perlu, apabila perubahan nilai
wajar tidak signifikan, asset dapat direvaluasi setiap tiga
atau lima tahun sekali.
Revaluation Model
Revaluasi harus dilakukan secara reguler Untuk
memastikan jumlah tercatat tidak berbeda
secara material dengan nilai wajar pada tanggal
neraca.
Akumulasi penyusutan pada tanggal revaluasi
diperlakukan dengan metode: proporsional, atau
eliminasi.
Akumulasi Penyusutan - Revaluation Model

Akumulasi penyusutan pada tanggal revaluasi


diperlakukan dengan metode:
• proporsional
Nilai akumulasi depresiasi dan harga perolehan
dinaikkan secara proporsional sehingga nilai
bersih aset sama dengan nilai revaluasi.
• eliminasi
Nilai akumulasi depresiai ditutup mengurangi nilai
aset. Kemudian aset dinaikkan menjadi nilai
revaluasi
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal
• Jika suatu aset tetap direvaluasi, maka
seluruh aset tetap dalam kelompok yang sama Entire
harus direvaluasi class
• Jika jumlah tercatat aset meningkat akibat revaluasi,
kenaikan tersebut langsung dikreditkan ke ekuitas
pada bagian surplus revaluasi.
To Equity
Dikredit ke saldo laba jika sebelumnya ada directly
penurunan akibat revaluasi terdahulu /
impairment.
• Jika jumlah tercatat aset menurun akibat revaluasi,
penurunan tersebut diakui dalam laporn laba rugi.
Negative
Didebit ke surplus revaluasi (ekuitas) – sejumlah to P/L
saldo kredit surplus revaluasi (jika ada) sebelum
debit ke saldo laba.
Depresiasi Aset Tetap
Cost Model
Penyusutan
Revaluation Model

Penyusutan adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat


disusutkan (depreciable amount) dari suatu aset selama
umur manfaatnya (useful life).
Sifat Penyusutan
Semua aset tetap kecuali tanah Depresiasi fisik terjadi dari pengausan
kehilangan kapasitasnya saat atau perusakan saat digunakan atau
digunakan. karena cuaca.
Kehilangan kapasitas produksi ini
diakui sebagai Beban Depresiasi.
Depresiasi alokasi biaya
perolehan
Depresasi fungsional terjadi saat aset
tetap tidak lagi dapat digunakan pada
tingkat yang diharapkan.
Sifat Penyusutan
Faktor yang Mempengaruhi
Beban Depresiasi

Biaya Perolehan - Nilai Sisa = Biaya didepresiasi

Masa Manfaat

Beban Depresiasi
Periodik
Penyusutan
• Setiap bagian aset tetap yang memiliki biaya perolehan
cukup signifikan terhadap total biaya perolehan seluruh
aset harus disusutkan secara terpisah.
Contoh : rangka dan mesin pesawat
• Beban penyusutan untuk setiap periode harus diakui
dalam laporan laba rugi kecuali jika beban tersebut
dimasukkan dalam jumlah tercatat aset lain.
Penyusutan
Penyusutan aset dimulai pada saat
aset tersebut siap digunakan Penyusutan
– Pada saat aset berada di lokasi
dan kondisi yang diinginkan agar
aset siap digunakan sesuai Implikasinya,
dengan keinginan dan maksud penyusutan tidak
dihentikan sekalipun
manajemen.
aset:
Penyusutan aset dihentikan lebih – tidak digunakan atau
awal ketika: – dihentikan
– Diklasifikasikan sebagai aset penggunaannya
dimiliki untuk dijual; dan
– Aset dihentikan pengakuannya.
Tanah dan bangunan diperlakukan
sebagai aset terpisah walaupun
diperoleh sekaligus.
Penyusutan
Nilai residu dan umur manfaat suatu aset harus
di-review minimum setiap akhir tahun buku.
Jika hasil review berbeda dengan estimasi
sebelumnya maka perbedaan tersebut harus
diperlakukan sebagai perubahan estimasi
akuntansi.
Penyusutan
Umur Manfaat
Faktor yang harus diperhitungkan dalam menentukan
umur manfaat.
• Prakiraan daya pakai aset;
• Prakiraan tingkat keausan fisik;
• Keusangan teknis dan keusangan komersil;
• Pembatasan penggunaan aset karena aspek
hukum (misal : sewa).
Penyusutan
Metode Penyusutan
Metode penyusutan yang digunakan:
• Harus mencerminkan ekspektasi pola konsumsi
manfaat ekonomis masa depan atas aset oleh
entitas.
• Harus di-review minimum setiap akhir tahun buku,
dan
• Perubahan metode diperlakukan sebagai
perubahan estimasi.
Metode Penyusutan
Menghasilkan pembebanan yang
Garis Lurus tetap sepanjang umur manfaat selagi
nilai residu tidak berubah
Menghasilkan pembebanan yang
Saldo Menurun
menurun sepanjang umur manfaat

Menghasilkan pembebanan
Jumlah Unit
berdasarkan penggunaan
Penyusutan
Sebagian besar
perusahaan di USA
menggunakan metode Lainnya
garis lurus / straight line Unit Produksi
8% 5%
4%
Saldo Menurun

83%
Garis Lurus
Sumber: Accounting Trends & Techniques, edisi 56, American Institute of
Certified Public Accountants, New York, 2002.
PSAK 48 : Penurunan Nilai
PSAK 48 tentang Penurunan Nilai Aset, yang membahas:
1. Bagaimana entitas melakukan review atas nilai tercatat
aset,
2. Bagaimana menentukan recoverable amount suatu aset,
dan
3. Kapan mengakui atau membalik rugi penurunan nilai.
Penurunan nilai terjadi jika nilai tercatat aset lebih tinggi
dibandingkan nilai terpulihkan (recoverable amount)
Recoverable amount adalah nilai tertinggi antara nilai wajar
dikurangi biaya penjualan dengan nilai kini penggunaan aset.
Penurunan nilai diakui di laporan laba rugi
Revew penurunan nilai dilakukan setiap pelaporan
Penurunan boleh dapat dibalikkan sebesar yang telah terjadi
Identifikasi Aset yang Mungkin
Mengalami Penurunan Nilai Aset
Akhir periode
Jika ada indikasi
Entitas menilai apakah
Entitas mengestimasi
terdapat indikasi suatu
jumlah terpulihkan
aset mengalami
aset.
penurunan nilai

Terlepas apakah terdapat indikasi penurunan nilai entitas harus:


• Minimal setahun sekali, melakukan pengujian penurunan nilai
(impairment test).
• Aset tidak berwujud dengan masa manfaat tidak terbatas
• Aset tidak berwujud yang belum digunakan
• Goodwill yang diperoleh dalam kombinasi bisnis
Identifikasi Aset yang Mungkin
Mengalami Penurunan Nilai Aset
Informasi minimum yang dipertimbangkan (PSAK 48 Par 2)

Informasi dari sumber-sumber Informasi dari sumber-sumber


eksternal internal
• Perubahan signifikan nilai • Bukti keusangan atau
pasar kerusakan fisik aset
• Perubahan signifikan • Perubahan signifikan atas
teknologi, pasar, ekonomi dan penggunaan, penghentian dan
lingkup hukum masa manfaat aset
• Perubahan suku bunga • Bukti internal mengindikasikan
• Jumlah tercatat aset neto bahwa kinerja ekonomi aset
enttitas melebihi kapitalisasi lebih buruk dari yang
pasarnya diharapkan.
Pendekatan Umum dari
Pengukuran Penurunan Nilai
Akumulasi
Penyusutan
Carrying dan Akumulasi
Nilai Aset Rugi
Amount
Penurunan
Nilai

Nilai Wajar dikurangi Recovered


Biaya Penjualan through sale
Recoverable
Amount
Nilai tertinggi
Recovered
through use
Nilai Pakai
Pengukuran Jumlah Terpulihkan
• PSAK 48 mendefinisikan jumlah terpulihkan suatu aset sebagai
jumlah yang lebih tinggi antara:

Fair Value Less Costs to Sell dan Nilai pakai (Value in Use)
adalah jumlah yang dapat adalah nilai sekarang dari
dihasilkan dari penjualan suatu taksiran arus kas yang
aset atau unit penghasil kas diharapkan akan diterima
dalam transaksi antara pihak- atau unit penghasil kas.
pihak yang mengerti dan
berkehendak bebas tanpa
tekanan, dikurangi biaya
pelepasan aset.
Pengakuan Rugi Penurunan Aktiva
nilai terpulihkan aset < dari nilai tercatatnya
PSAK 48
Par 59-60-
– nilai tecatat aset diturunkan menjadi sebesar 61
nilai terpulihkan.
– Penurunan tersebut adalah rugi penurunan
nilai

Rugi penurunan nilai segera diakui dalam laporan laba rugi,


• Kecuali aset disajikan pada jumlah direvaluasi sesuai
dengan standar lain (Contoh PSAK 16: Aset Tetap)
Pengakuan Rugi Penurunan Aktiva
• Setiap rugi penurunan nilai aset revalusian
diperlakukan sebagai penurunan revaluasi.

diakui dalam pendapatan komprehensif lain,


sepanjang kerugian penurunan nilai tidak
melebihi jumlah surplus revaluasi untuk aset
yang sama

rugi penurunan nilai atas aset revaluasian


mengurangi surplus revaluasi untuk aset
tersebut
Penghentian Pengakuan
• Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada
saat:
a) dilepaskan; atau
b) Tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang
diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya.
• Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan
aset tetap harus dimasukkan dalam laporan laba rugi pada
saat aset tersebut dihentikan pengakuannya (kecuali
transaksi jual-sewa balik).
• Laba tidak boleh diklasifikasikan sebagai pendapatan.
Penghentian Pengakuan
Penghentian pengakuan pada saat penggantian sebagian aset
tetap
Entitas mengakui biaya perolehan dari penggantian dalam
jumlah tercatat aset,
Kemudian menghentikan pengakuan jumlah tercatat
bagian yang digantikan tanpa memperhatikan bagian
yang digantikan telah disusutkan secara terpisah. Jika
tidak praktis, biaya perolehan penggantian = biaya
perolehan yang digantikan .
Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan suatu
aset tetap harus ditentukan sebesar perbedaan antara :
Jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dan
Jumlah tercatat dari aset.
Penghentian Pengakuan
Penghentian pengakuan aset dapat dilakukan dengan
beberapa cara :
1. dibuang,
2. dijual, atau
3. ditukar tambah dengan aset serupa.
Jurnal yang diperlukan tergantung pelepasan dan kondisi,
namun secara umum terdiri dari:
Akun aset dikredit untuk mengeluarkan aset dari pembukuan
• Akun Akumulasi Penyusutan terkait harus didebit untuk
mengeluarkan saldonya dari buku besar.
• Tambahkan aset yang diterima dari proses penghentian
jika ada
• Selisih akan diperhitungkan dalam keuntungan atau
kerugian
Penjualan Aset
• Ketika aset tetap dijual, dapat timbul kerugian atau
keuntungan.
Jika harga jual sama dengan dengan nilai buku, tidak
ada untung atau rugi.
Jika harga jual lebih kecil dari nilai buku, ada kerugian
sebesar selisih tersebut.
Jika harga jual lebih besar dari nilai buku, ada
keuntungan sebesar selisih tersebut.
• Keuntungan atau kerugian akan dilaporkan di laporan
laba rugi sebagai Pendapatan Lain-lain atau Kerugian
Lain-lain.
Klasifikasi Aset Tidak Lancar Dimiliki
untuk Dijual

Aset tidak lancar dimiliki untuk dijual


JIKA

Jumlah tercatatnya akan dipulihkan melalui


transaksi penjualan daripada melalui
pemakaian berlanjut
• Syarat yang harus terpenuhi:
• Berada dalam keadaan dapat/tersedia dijual
• Penjualannya harus sangat mungkin terjadi
(highly probable)
Pengungkapan Aset Tetap
Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan jumlah
tercatat bruto
Metode penyusutan yang digunakan
Masa manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan
Jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan awal dan akhir
periode.
Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode
Keberadaan dan jumlah restriksi atas hak milik karena penjaminan
utang
Jumlah pengeluaran yang diakui dalam pembangunan
Jumlah komitmen kontraktual dalam perolehan
Jumlah kompensasi pihak ketiga untuk aset yang mengalami
penurunan nilai, hilang / dihentikan.
Pemilihan metode akuntansi
Perubahan estimasi
Pengungkapan Revaluasi
• Dasar yang digunakan untuk menilai kembali
aktiva
• Tanggal efektif penilaian
• Nama penilai independen, bila ada
• Hakekat setiap petunjuk yang digunakan untuk
menentukan biaya pengganti
• Jumlah tercatat setiap jenis aktiva tetap
• Surplus penilaian kembali neraca
Pembahasan Artikel
Questions and Answers

Anda mungkin juga menyukai