Efek halo adalah salah satu bias kognitif yang terjadi apabila kesan menyeluruh akan
seseorang atau sesuatu didapat dari menggeneralisasi salah satu karakteristiknya.
[1]
Istilah "halo" dalam efek ini, berasal dari fenomena optik berupa berupa lingkaran
cahaya di sekitar matahari, bulan, atau kadang-kadang pada sumber cahaya lain
seperti lampu, yang menunjukkan kemiripan dengan generalisasi berlebihan ini.
Edward L. Thorndike adalah yang pertama yang mendukung efek halo
dengan penelitian empiris. Dalam penelitian psikologi yang dipublikasikan tahun 1920,
Thorndike meminta komandan untuk menilai para prajuritnya; Thorndike menemukan
hubungan yang tinggi antar semua sifat positif dan semua sifat negatif. Seseorang
biasanya tidak menilai orang lain dengan penilaian yang bercampur aduk; melainkan
kita akan menganggap setiap orang sebagai baik atau buruk dalam berbagai kategori
pengukuran.
Penelitian oleh Solomon Asch menunjukkan bahwa ketertarikan adalah sifat utama,
sehingga kita akan menganggap bahwa semua sifat lain dari seseorang yang menarik
akan sama menariknya.
Referensi[sunting | sunting sumber]
1. ^ (Inggris) Robbins, Stephen P., Timothy A. Judge (2010). Organizational Behavior. Prentice
Hall. ISBN 978-0-13-216384-2.
Kategori:
Psikologi pendidikan
Psikologi sosial
Logika
Kesalahan logika
Menu navigasi
Belum masuk log
Pembicaraan
Kontribusi
Buat akun baru
Masuk log
Halaman
Pembicaraan
Baca
Lainnya
Pencarian
Cari Lanjut
Halaman Utama
Daftar isi
Perubahan terbaru
Artikel pilihan
Peristiwa terkini
Halaman baru
Halaman sembarang
Komunitas
Warung Kopi
Portal komunitas
Bantuan
Wikipedia
Tentang Wikipedia
Pancapilar
Kebijakan
Menyumbang
Hubungi kami
Bak pasir
Bagikan
Facebook
Twitter
Perkakas
Pranala balik
Perubahan terkait
Halaman istimewa
Pranala permanen
Informasi halaman
Kutip halaman ini
Butir di Wikidata
Pranala menurut ID
Cetak/ekspor
Buat buku
Unduh versi PDF
Versi cetak
Bahasa lain
العربية
Deutsch
English
Español
Français
日本語
Português
Русский
中文
25 lagi
Sunting interwiki