Anda di halaman 1dari 46

Cara Pembuatan Obat yang

Baik (CPOB)

Ine Suharyani
Latar Belakang
GMP

SK Menkes No
43/Menkes/SK/11/1988

5 syarat obat yang bermutu :


1. Identity  sesuai dengan isinya
2. Uniformity  Mutu harus seragam Tujuan CPOB :
3. Potency  sesuai dg label  khasiat
4. Efficacy  Keamanan
5. Safety  mutu yang baik
Cakupan CPOB
1.
Manajemen
Mutu
7.
Pengawasan 2. Personalia
Mutu

6. Produksi
CPOB 3. Bangunan
& Fasilitas

5. Sanitasi &
4. Peralatan
Hygiene
1. Manajemen Mutu
Risiko bahaya :
- tidak aman Obat dibuat sesuai
- Mutu rendah dengan tujuan penggunaannya
- Tidak efektif

Kebijakan Mutu

Unsur dasar manajemen mutu

infrastruktur / sistem mutu yang tepat Tindakan sistematis utk


meliputi struktur organisasi, prosedur, mendapat tingkat
proses, dan sumber daya kepercayaan yg tinggi

Pemastian Mutu
sistem pemastian mutu yang benar dan tepat
1. Desain dan pengembangan obat  CPOB dan GLP
2. Semua langkah produksi dan pengendalian  diuraikan jelas dan CPOB
diterapkan.
3. Tanggung jawab manajerial  diuraikan dengan jelas
4. Pengaturan disiapkan untuk pembuatan, pasokan, dan penggunaan bahan
awal serta pengemasan yang benar.
5. Semua pengawasan terhadap produk antara dan pengawasan selama proses
(in-process controls) lain serta validasi yang diperlukan dilakukan.
6. Pengkajian terhadap semua dokumen yang terkait dengan proses,
pengemasan dan pengujian bets dilakukan sebelum memberikan pengesahan
pelulusan untuk distribusi.
7. Obat tidak dijual atau dipasok sebelum kepala bagian manajemen mutu
(pemastian mutu) menyatakan bahwa tiap bets produksi dibuat dan
dikendalikan sesuai dengan persyaratan yang tercantum dalam izin edar dan
peraturan lain yang berkaitan dengan aspek produksi, pengawasan mutu, dan
pelulusan produk;
8. Tersedia pengaturan yang memadai untuk memastikan
bahwa, sedapat mungkin, produk disimpan,
didistribusikan, dan selanjutnya ditangani sedemikian
rupa agar mutu tetap dijaga selama masa edar atau
simpan obat.
9. Tersedia prosedur inspeksi diri dan/atau audit mutu yang
secara berkala mengevaluasi efektivitas dan penerapan
sistem pemastian mutu.
10. Pemasok bahan awal dan pengemas dievaluasi dan
disetujui untuk memenuhin spesifikasi mutu yang telah
ditentukan oleh perusahaan.
11. Penyimpangan dilaporkan, diselidiki, dan dicatat.
12. Tersedia sistem persetujuan terhadap perubahan yang
berdampak pada mutu produk.
13. Prosedur pengolahan ulang dievaluasi dan disetujui.
14. Evaluasi mutu produk berkala dilakukan untuk verifikasi
konsistensi proses yang berkesinambungan
Syarat dasar CPOB
1. Semua proses pembuatan obat dijabarkan dengan jelas dan
dikaji secara sistematis
2. Tahap proses yang kritis dalam pembuatan, pengawasan
proses dan sarana penunjang serta perubahannya yang
signifikan divalidasi.
3. Tersedia semua sarana yang diperlukan dalam CPOB
termasuk didalamnya:
• Personil yang terkualifikasi dan terlatih.
• Bangunan dan sarana dengan luas yang memadai.
• Peralatan dan sarana penunjang yang sesuai. Bahan,
wadah dan label yang benar.
• Prosedur dan instruksi yang disetujui.
• Tempat penyimpanan dan transportasi yang memadai.
4. Prosedur dan insstruksi ditulis dalam bentuk instruksi dengan
bahasa yang jelas, tidak bermakna ganda, dan dapat
diterapkan secara spesifik pada sarana yang tersedia.
5. Operator memperoleh pelatihan untuk dapat menjalankan
prosedur secara benar.
6. Pencatatan dilakukan secara manual /otomatis selama
pembuatan
 jumlah serta mutu produk yang dihasilkan sesuai dengan
yang diharapkan.
 Tiap penyimpangan  catat lengkap dan investigasi.
7. Catatan pembuatan termasuk distribusi yang
memungkinkan penelusuran riwayat bets secara lengkap,
disimpan secara komprehensif, dan dalam bentuk yang mudah
diakses.
8. Penyimpanan dan distribusi obat yang dapat memperkecil
risiko terhadap mutu obat.
9. Tersedia sitem penarikan kembali bets obat manapun dari
peredaran.
10. Keluhan terhadap produk yang beredar dikaji, penyebab
cacat mutu diinvestigasi serta dilakukan tindakan perbaikan
yang tepat, dan pencegahan pengulangan kembali keluhan.
Pengawasan mutu
= bagian dari CPOB yang berhubungan dengan
pengambilan sampel, spesifikasi dan pengujian,
serta dengan organisasi, dokumentasi, dan
prosedur pelulusan yang memastikan bahwa
pengujian yang diperlukan dan relevan telah
dilakukan dan bahwa bahan yang belum
diluluskan tidak digunakan serta produk yang
belum diluluskan tidak dijual atau dipasok sebelum
mutunya dinilai dan dinyatakan memenuhi syarat.
Syarat dasar pengawasan mutu

1. sarana dan prasarana memadai, personil yang terlatih


dan prosedur yang disetujui tersedia untuk pengambilan
sampel, pemeriksaan dan pengujian bahan awal, bahan
pengemas, produk antara, produk ruahan dan produk jadi;
2. pengambilan sampel bahan awal, bahan pengemas,
produk antara, produk ruahan dan produk jadi dilakukan
oleh personil dengan metode yang disetujui oleh
pengawasan mutu;
3. metode pengujian disiapkan dan divalidasi;
4. pencatatan dilakukan secara manual / otomatis selama
pembuatan yang menunjukkan bahwa semua langkah
yang dipersyaratkan dalam prosedur pengambilan sampel,
inspeksi, dan pengujian benar-benar telah dilaksanakan;
5. produk jadi berisi zat aktif dengan komposisi
secara kualitatif dan kuantitatif sesuai dengan yang
disetujui pada saat pendaftaran, dengan derajat
kemurnian yang dipersyaratkan serta dikemas
dalam wadah yang sesuai dan diberi label yang
benar;
6. dibuat catatan hasil pemeriksaan dan analisis
bahan awal, bahan pengemas, produk antara,
produk ruahan, dan produk jadi secara formal
dinilai, serta dibandingkan terhadap spesifikasi;
7. sampel pertinggal bahan awal dan produk jadi
disimpan dalam jumlah yang cukup untuk dilakukan
pengujian ulang bila perlu. Sampel produk jadi
disimpan dalam kemasan akhir kecuali untuk
kemasan yang besar.
Pengkajian mutu produk
Melakukan kajian terhadap :
• bahan awal dan bahan pengemas.
• pengawasan selama proses yang kritis dan hasil pengujian produk
jadi
• semua perubahan yang dilakukan terhadap proses atau metode
analisis.
• variasi yang diajukan, disetujui, dan ditolak dari dokumen
• hasil program pemantauan stabilitas dan segala tren yang tidak
diinginkan.
• semua produk kembalian, keluhan, dan penarikan obat yang terkait
dengan mutu produk.
• kelayakan terhadap tindakan perbaikan proses produk atau
peralatan yang sebelumnya.
• komitmen pasca pemasaran dilakukan pada obat yang baru
mendapatkan persetujuan pendaftaran dan variasi persetujuan
pendaftaran.
• Melakukan status kualifikasi peralatan dan sarana yang relevan
misal sistem tata udara (HVAC), air, gas bertekanan, dan lain-lain.
2. Personalia

Kualifikasi
Jumlah

Personil Inti
- kepala bagian Produksi,
- Kepala bagian Pengawasan Mutu,
- kepala bagian Manajemen Mutu
Personil Inti
Organisasi, Kualifikasi, dan Tanggung Jawab
a. Struktur organisasi industri farmasi  dipimpin oleh orang yang
berbeda serta tidak saling bertanggung jawab satu terhadap yang lain.
b. Kepala bagian Produksi  apoteker yang terdaftar dan terkualifikasi,
memperoleh pelatihan yang sesuai, memiliki pengalaman praktis yang
memadai dalam bidang pembuatan obat, dan memiliki keterampilan
manajerial sehingga memungkinkan untuk melaksanakan tugasnya
secara profesional.
c. Kepala bagian Pengawasan Mutu hendaklah seorang apoteker
terkualifikasi dan memperoleh pelatihan yang sesuai, memiliki
pengalaman praktis yang memadai, dan memiliki pula keterampilan
manajerial sehingga memungkinkan untuk melaksanakan tugasnya
secara profesional
d. Masing-masing kepala bagian Produksi, Pengawasan Mutu dan
Manajemen Mutu (Pemastian Mutu) memiliki tanggung jawab
bersama dalam menerapkan semua aspek yang berkaitan dengan
mutu.
Pelatihan
1. Pelatihan sesuai tugas yang diberikan, pelatihan
berkesinambungan dan efektifitas penerapan dinilai secara
berkala.
2. Pelatihan diberikan bagi personel yang berada pada:
• Area produksi
• Gudang penyimpanan atau Lab.
• Personel yang kegiatannya berpengaruh pada mutu produk
• Area dimana pencemaran merupakan faktor resiko, misal pada daerah
aseptis.
3. Program pelatihan yang disetujui kepala bagian masing2
4. Catatan pelatihan didokumentasikan dan disimpan
5. Pelatihan diberikan oleh orang yang terkualifikasi
BANGUNAN & FASILITAS
BANGUNAN & FASILITAS

Desain
Konstruksi
letak

Memadai untuk memudahkan melaksanakan :


 Operasional
 Pembersihan
 Pemeliharaan

Memperkecil resiko terjadinya mix-up, cross contamination &


kesalahan lain. Serta dampak lain yang dapat menurunkan
mutu obat.
Lokasi
bebas dari pencemaran Pengendalian
lingkungan disekelilingnya – Udara : Suhu & kelembaban
– Permukaan langit-langit, dinding
– lantai & sarana lain
Konstruksi bangunan – Cahaya  intensitas tertentu
memenuhi syarat – Pemasangan lampu
(terlindung dari pengaruh – Tenaga listrik
cuaca, banjir, rodents & insects) – Alat-alat
– Personel (SDM)
Penataan ruang
prosedur rodent & pest
– Luas ruangan
control
– Peralatan
– Alur proses produksi
Pemeliharaan – Pipa-pipa saluran
disinfeksi sesuai prosedur – Penerangan
– Permukaan langit-langit, dinding,
(catatan pembersihan & lantai dan sarana lain
disinfeksi disimpan) – Ventilasi pengendali udara
(prefilter; medium filter; Hepa
filter)

Mencegah contamination & cross


contmination
Area Penimbangan
Area Produksi
– Antibiotik (beta-laktam & non beta-laktam)
– Hormon seks
– Produk sitotoksik bangunan terpisah
– Produk dgn b. aktif berpotensi tinggi
– Produk biologi
– Produk non-obat

Area Penyimpanan
– Kapasitas memadai
– Didesain menjamin kondisi penyimpanan
– Area sampling kondisi terkendali
– B. aktif ttt (radioaktif, narkotik, dll)
– Status karantina
– Bahan label
Area Pengawasan Mutu
– Lab. QC terpisah dari area produksi
– Desain sesuai kegiatan
– Ruangan terpisah untuk instrumen
– Desain Lab memperhatikan : bahan bangunan, ventilasi, AHU
Sarana Pendukung
– R. istirahat & kantin terpisah dari area produksi & Lab.
– Sarana untuk mengganti pakaian kerja
– Toilet
– Sarana pemeliharaan hewan diisolasi & pengendali udara terpisah
Peralatan

Desain & konstruksi tepat


Ditempatkan & dikualifikasi dgn tepat
Ukuran memadai

Sebelum digunakan dikualifikasi (KI/IQ;


KO/OQ; KK/PQ)
Bag. peralatan yang bersentuhan
dengan bahan awal, produk antara dan
produk jadi tidak boleh bereaksi,
mengadisi / mengabsorbsi
Mudah dibersihkan
Dikalibrasi
Instalasi & Lokasi
Jarak antar peralatan
Penandaan & pemberian nomor tiap peralatan utama
(kecuali digunakan untuk satu jenis produk)
PROTAP
Sistem penunjang (boiler, steam, dll) validasi

memastikan sistem tsb berfungsi sesuai dgn tujuan

Perawatan
Dirawat menurut jadwal yang tepat  berfungsi dengan
baik & mencegah terjadinya pencemaran
prosedur perawatan
catatan pemeliharaan
catatan pemakaian alat
Sanitasi & Higiene
– Manusia
– Bahan awal Bahan Awal
– Mesin & peralatan – Tetapkan spesifikasi
– Bangunan – Vendor audit
– Protap penanganan bahan awal
– Lingkungan – Pelaksanaan konsisten & ketat
Sumber pencemaran
Mesin & Peralatan
• MANUSIA – Bagian yang kontak dengan
produk dibuat dari bahan khusus
– Seleksi pada waktu – Kualifikasi sebelum digunakan
penerimaan
– Dibuatkan protap operasional &
– Dilatih kebiasaan / sikap sanitasi
hygiene – Prosedur sanitasi validasi &
– Dibuat protap bekerja evaluasi sec. berkala
– Pelatihan protap – Catatan pembersihan, sanitasi
disimpan
– Pakaian pelindung sesuai
peruntukannya
Bangunan
Desain & konstruksi memudahkan sanitasi
Fasilitas sanitasi yang cukup
Prosedur pembersihan & sanitasi konsisten & ketat
Rodentisida, insektisida, bahan sanitasi sesuai

Lingkungan
Sistem pengendalian udara / HVAC
Sistem pengolahan air
PRODUKSI
Seluruh kegiatan dalam pembuatan obat, mulai dari penerimaan bahan,
dilanjutkan dengan pengolahan, pengemasan dan pengemasan ulang,
penandaan dan penandaan ulang sampai menghasilkan produk jadi
Bahan awal
Semua bahan, baik yang berkhasiat maupun tidak berkhasiat, yang
berubah maupun tidak berubah, yang digunakan dalam pengolahan
obat walaupun tidak semua bahan tersebut masih terdapat didalam
produk ruahan.
Produk antara
Tiap bahan atau campuran bahan yang masih memerlukan satu atau
lebih tahap pengolahan lanjutan untuk menjadi produk ruahan.
Produk ruahan
Bahan yang telah selesai diolah & tinggal memerlukan kegiatan
pengemasan untuk menjadi obat jadi.
Produk jadi
Produk (obat) yang telah melalui seluruh tahap proses pembuatan
Bahan Awal
 Pemasok yang terkualifikasi
 Pengecekan visual
 Memenuhi spek. & diberi label yang jelas
 Pengiriman >1 bets, dianggap sebagai bets yang terpisah
 Wadah sampel diberi label
 Pengambilan sampel & pengujian
 Label status bahan berbeda dengan yang digunakan oleh pemasok
 dilakukan pengecekan secara berkala terhadap persediaan
 Disimpan sesuai kondisi penyimpanan
 Catatan persedian bahan disimpan
 Penyerahan bahan awal dilakukan oleh pihak yang berwenang
 Alat timbang diverifikasi tiap hari
 Bahan awal yang direject diberi label & ditempatkan terpisah
Validasi Proses

 Validasi ulang terhadap :


 segala perubahan yang berarti dalam proses, peralatan atau bahan,
untuk menjamin produk yang dihasilkan memenuhi persyaratan
mutu

 proses & prosedur produksi secara rutin, untuk memastikan bahwa


proses & prosedur mampu memberikan hasil yang diinginkan
Pencegahan Pencemaran Silang
 Cross contamination
Pencemaran dari suatu bahan dasar, produk antara atau produk jadi dengan
produk atau bahan dasar lain selama produksi.
(WHO)
 Pencegahan Cross contamination :
 Produksi diruang terpisah
 Memperkecil resiko pencemaran yang disebabkan sirkulasi udara
 Prosedur validasi pembersihan yang memadai
 Prosedur untuk personel
 Pengujian residu & label status kebersihan pada peralatan
 Tersedia penghisap udara & ruang penyangga udara
 Tindakan pencegahan & efektifitas diperiksa secara berkala
Sistem Penomoran Bets/Lot

 Tujuan
memastikan bahwa tiap bets/lot produk antara, produk ruahan atau produk
jadi dapat diidentifikasi
 Pada tahap pengolahan & pengemasan saling berkaitan
 Menjamin bahwa no. bets/lot yang sama tidak digunakan berulang
 Alokasi no. bets/lot dicatat dalam buku log.
Bahan Pengemas

 Bahan pengemas primer & sekunder


 Pemasok yang terkualifikasi
 Pengecekan secara visual
 Memenuhi spek. & diberi label yang jelas
 Disimpan dengan kondisi keamanan yang memadai
 Bahan pengemas yang tidak berlaku lagi dimusnakan
 Satu jenis bahan pengemas yang diletakan ditempat kodifikasi
pada saat yang sama
PRODUKSI

 Pengawasan selama proses (IPC)


 Karantina & penyerahan produk jadi
 Penyimpanan bahan awal, bahan pengemas, produk antara,
produk ruahan & produk jadi
 Pengangkutan & pengiriman

Pengawasan Bahan Awal, Produk Antara, Produk Ruahan &


Produk Jadi

Tiap spek. disetujui & disimpan oleh QC,


Kecuali untuk produk jadi disetujui oleh QA
Revisi berkala dari tiap spesifikasi
QUALITY CONTROL
– Bagian dari CPOB, yang berhubungan dgn :

• Pengambilan sampel, spesifikasi dan pengujian


• Dokumentasi dan prosedur pelulusan suatu produk maupun bahan
baku

– Fungsi QC independen dari bagian lain


– Tidak terbatas pada kegiatan lab.
– Terlibat dalam semua keputusan terkait mutu produk
– Terkualifikasi & berpengalaman
QC CONCERNED
• Sampling, spesifikasi, testing
• Dokumentasi terkait catatan bets disimpan s/d 1 tahun setelah
expired date bets tsb
• Prosedur release meyakinkan bahwa test yang relevan telah dilakukan
• Bahan awal
• Bahan kemas
• Kegiatan pengambilan sampel
• Persyaratan pengujian
• Pengendalian lingkungan
• IPC
• Pengujian ulang bahan yang diluluskan
• Pengolahan ulang
• Studi stabilitas
Inspeksi Diri & Audit Mutu
 Inspeksi Diri
Audit yang dilakukan oleh orang dalam organisasi sendiri untuk
memastikan pemenuhan terhadap CPOB & peraturan pemerintah.
 Audit Mutu
suatu inspeksi & penilaian independen terhadap seluruh atau sebagian
dari sistem mutu dengan tujuan tertentu untuk meningkatkan sistem
mutu tersebut.
Tujuan
Mengevaluasi aspek produksi & pengawasan mutu industri
farmasi sesuai ketentuan CPOB
Mendeteksi kelemahan CPOB
Menetapkan tindakan perbaikan
Penanganan keluhan terhadap produk , penarikan kembali
produk dan produk kembalian
Penarikan kembali produk
Suatu proses penarikan kembali dari satu atau beberapa bets atau seluruh bets produk
tertentu dari peredaran
Alasan : - cacat kualitas
- ESO
Produk Kembalian
obat jadi yang telah beredar, dikembalikan karena :
- kerusakan
- kadaluarsa
- alasan lain (ex. mutu, jumlah, keamanan obat, dll).
Keluhan
Protap penanganan keluhan
Tindak lanjut tindakan perbaikan
penarikan kembali produk
tindakan lain yang tepat
Penanganan keluhan, laporan, hasil evaluasi catat & laporkan

kaji sec. berkala


Laporan & keluhan, disebabkan :
Kerusakan fisik, kimiawi / biologis dari produk atau kemasan mutu
Reaksi yang merugikan
Efek terapetik produk, ex. produk tidak berkhasiat
• Penarikan kembali produk
– Prosedur penarikan kembali evaluasi sec. berkala
– Keputusan penarikan kembali
• Diprakarsai pabrik farmasi (QA/QC) atau BPOM
• Akibat penundaan & penghentian pembuatan produk
– Catatan & laporan penarikan kembali produk dokumentasi
– Produk yang ditarik diidentifikasi & ditempatkan terpisah
– Tindakan pengamanan pendahuluan

• Produk kembalian
– Prosedur penanganan produk kembalian evaluasi
– - produk kembalian memenuhi spek
– - produk dapat di reproses
– - produk tidak memenuhi spek & reproses
– Mencakup :
– - identifikasi,
– - penyimpanan
– - penyelidikan
– - Evaluasi
– - Pengujian tambahan
– Prosedur pemusnahan bahan atau produk yang ditolak
– Dokumentasi - Penanganan produk kembalian & tindak lanjut
Berita acara pemusnahan
• Dokumentasi
• Seluruh prosedur, instruksi & catatan tertulis yang
berkaitan dengan pembuatan obat

• Bagian dari sistem manajemen & dokumentasi yang baik


merupakan bagian yang esensial dari QA

• Dokumentasi yang jelas adalah fundamental untuk


memastikan bahwa tiap personil menerima uraian tugas
yang relevan secara jelas & rinci sehingga memperkecil
resiko terjadi salah tafsir & kekeliruan yang timbul karena
hanya mengandalkan komunikasi lisan
Spesifikasi
Persyaratan produk atau bahan yang digunakan
Spesifikasi bahan awal
Spesifikasi bahan pengemas
Spesifikasi produk antara & produk ruahan
Spesifikasi produk jadi

Dokumen Produksi
Seluruh bahan awal & bahan kemas yang digunakan
Operasi pengolahan & pengemasan
Dokumen produksi induk formula produksi (bentuk & kekuatan)
tidak tgt uk. bets
Prosedur produksi induk : - prosedur pengolahan induk Tgt uk. bets
- prosedur pengemasan induk
validasi
Dokumen produksi
• Catatan produksi bets : - catatan pengolahan bets
- catatan pengemasan bets

reproduksi dari prosedur pengolahan/pengemasan induk

Prosedur & Catatan


• Penerimaan
• Pengambilan sampel
• Pengujian
• Lain-lain (prosedur pelulusan & penolakan, catatan distribusi tiap bets,
prosedur pengoperasian peralatan, buku log)
Kualifikasi & validasi
Validasi  Tindakan pembuktian dengan cara yang sesuai bahwa
tiap bahan, proses, prosedur, kegiatan, sistem, perlengkapan atau
mekanisme yang digunakan dalam produksi & pengawasan akan
senantiasa mencapai hasil yang diinginkan secara konsisten  (Asean
Guideline)

Perubahan signifikan yang mempengaruhi mutu produk


(fasilitas, peralatan, proses)

validasi

– Validasi adalah bagian penting dalam implementasi CPOB


– Validasi memberikan bukti bahwa suatu proses telah dilakukan
dengan baik & terkendali
– Apabila tidak dilakukan dengan benar dapat beresiko terhadap
fasilitas produksi & produk yang diedarkan
Macam-macam Validasi
Validasi prospektif
Validasi proses dilakukan sebelum produk dipasarkan
3 bets berurutan memenuhi parameter yang disetujui

Validasi konkuren
Produksi rutin dapat dimulai tanpa menyelesaikan program validasi
Dijustifikasi, didokumentasi & disetujui oleh kepala bag. QA

Validasi retrospektif
Hanya dapat dilakukan untuk proses yang sudah mapan
Tidak berlaku bila terjadi perubahan
- formula produk
- prosedur pembuatan atau peralatan
Bets yang dipilih mewakili semua bets yang dibuat
10-30 bets berurutan konsistensi proses
Perencanaan Validasi
• Seluruh kegiatan validasi
• Didokumentasikan dalam RIV (Rencana Induk Validasi)
• RIV dok. singkat, tepat & jelas

Dokumentasi
- Protokol validasi
- Laporan & perubahan rencana dari protokol validasi maupun
protokol kualifikasi
- Persetujuan tertulis untuk melaksanakan tahap kualif. & validasi
selanjutnya
Kualifikasi fasilitas, peralatan & sistem terpasang yang telah
operasional

- Kalibrasi;
- prosedur pengoperasian;
- pembersihan; dokumentasi
- perawatan preventif;
- serta prosedur & catatan pelatihan operator
Validasi pembersihan
Efektifitas prosedur pembersihan
Metode analisis tervalidasi peka mendeteksi residu
Dilakukan untuk alat yang bersentuhan langsung maupun tidak langsung
dgn produk
Dilakukan 3 kali berurutan memenuhi syarat tervalidasi

Pengendalian perubahan
Prosedur tertulis bila terjadi perubahan
Semua usul perubahan yang mempengaruhi mutu produk

diajukan, didokumentasi & disetujui


Validasi Ulang
Fasilitas, sistem, peralatan, proses (proses pembersihan)

evaluasi konfirmasi validasi masih absah

Validasi metode analisis


– Mengetahui bahwa metode analisis sesuai tujuan penggunaan
– Validasi metode analisis, dilakukan pada 4 jenis :
 Uji identifikasi
 Uji kuantitatif kandungan impuritas
 Uji batas impuritas
 Uji kuantitatif zat aktif dalam sampel bahan atau obat atau komponen
tertentu dalam obat
Validasi metode analisis
Karakteristik validasi :
 Akurasi
 Presisi
 Repeatability
 Intermediate precision
 Spesifisitas
 Batas deteksi
 Batas kuantitasi
 Linearitas
 rentang
Validasi ulang, diperlukan pada kondisi :
 Perubahan sintesis bahan aktif
 Perubahan komposisi produk jadi
 Perubahan metode anaiisis

Anda mungkin juga menyukai