2017
Ardila, Ridha
Universitas Sumatera Utara
http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/19150
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
PENGARUH ONLINE SHOP PADA MEDIA SOSIAL INSTAGRAM
TERHADAP PERILAKU KONSUMTIF MAHASISWA FISIP
USU
SKRIPSI
Disusun Oleh:
RIDHA ARDILA
130907085
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
skripsi ini dengan judul “Pengaruh Online Shop Pada Media Sosial Instagram
pada Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan
Pada kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada
1. Bapak Dr. Muryanto Amin, S.Sos, M.Si sebagai Dekan Fakultas Ilmu
3. Ibu Dr. Beti Nasution, M.Si sebagai Sekretaris Program Studi Ilmu
4. Ibu Anggia Sari Lubis SE, M.Si sebagai Dosen Pembimbing penulis yang
baik.
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara yang tidak dapat
6. Kak Siswati Saragi, S.Sos, M.SP dan Bang Farid selaku Bagian
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara atas kebaikan hatinya,
7. Kedua orang tua penulis, Alm Hendra Swastika dan Sri Budi Mulyani,
yang selalu memberikan kasih sayang, doa serta dorongan moril maupun
8. Kakak dan adik penulis Dizka Mauliza, Anggita Putri dan M. Fachri Noor
ini. Sedih senang sudah banyak kita lewati bersama. Love you guys…
10. Sahabat sedari SMA, Nadya Paramita, Izmi Yolanda, Wuri Handayani,
Theresia Sitorus, Sari Devi dan Tiara Anggreini yang meskipun jauh tapi
Niaga/Bisnis kelas B stambuk 2013 yang tidak dapat disebutkan satu per
selama perkuliahan.
13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu oleh penulis yang
telah banyak membantu dan memberikan pertolongan doa secara tulus dan
banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Untuk itu, penulis
Ridha Ardila
Halaman
ABSTRAK ................................................................................................ i
ABSTRACT ............................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .............................................................................. iii
DAFTAR ISI .............................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ..................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ......................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................. 7
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................... 7
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Halaman
Tabel 3.1 Defenisi Operasional ............................................................... 43
Tabel 3.2 Scoring Untuk Jawaban Kuesioner .......................................... 45
Tabel 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .................... 53
Tabel 4.2 Identitas Responden Berdasarkan Jurusan ............................... 54
Tabel 4.3 Identitas Responden Berdasarkan Stambuk ............................. 55
Tabel 4.4 Identitas Responden Berdasarkan Jumlah Uang Saku
perbulan .................................................................................... 55
Tabel 4.5 Identitas Responden Frekuensi Belanja Online di Instagram .. 56
Tabel 4.6 Identitas Responden Berdasarkan Produk yang dibeli
Melalui Online Shop di Instagram ........................................... 56
Tabel 4.7 Identitas Responden Berdasarkan Anggaran yang Dikeluarkan
Untuk Membeli Sebuah Produk di Online Shop Instagram..... 57
Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Responden tentang Saya Tertarik
Berbelanja Melalui Online Shop di Instagram Karena Saya
Percaya Online Shop di Instagram Memiliki Tanggung Jawab
Atas Pengiriman Barang Sampai ke Konsumen dengan
Tepat Waktu ............................................................................. 58
Tabel 4.9 Distribusi Jawaban Responden tentang Saya Percaya Online
Shop di Instagram Menjamin Privasi dan Keamanan
Transaksi Kepada Pembeli ....................................................... 59
Tabel 4.10 Distribusi Jawaban Responden tentang Saya Percaya Barang
yang Saya Pesan Melalui Online Shop di Instagram Sesuai
dengan Harapan Saya .............................................................. 60
Tabel 4.11 Distribusi Jawaban Responden tentang Saya Lebih Mudah
Memperoleh Informasi Produk di Online Shop Pada Media
Sosial Instagram dibandingkan Toko Konvensional ............... 61
Tabel 4.12 Distribusi Jawaban Responden tentang Saya Dapat
Mengakses Online Shop di Instagram dengan Mudah, Dimana
Saja dan Kapan Saja ................................................................. 62
Tabel 4.13 Distribusi Jawaban Responden tentang Dengan Berbelanja
Secara Online Dapat Menghemat Waktu dan Tenaga Saya ..... 62
Tabel 4.14 Distribusi Jawaban Responden tentang Berbelanja di Online
Shop Lebih praktis Karena Barang Dapat Diantar ke Rumah .. 63
Tabel 4.15 Distribusi Jawaban Responden tentang Cara Pembayaran
Ketika Melakukan Belanja Online Sangat Memudahkan
Saya Karena Dapat Dilakukan Melalui ATM, M-Banking,
I-Banking ataupun COD ........................................................... 64
Tabel 4.16 Distribusi Jawaban Responden tentang Informasi yang
Diberikan Online Shop di Instagram Dapat Dipercaya ........... 65
Tabel 4.17 Distribusi Jawaban Responden tentang Informasi Tentang
Produk Online Shop di Instagram Cukup Lengkap
dan Akurat ................................................................................ 66
Tabel 4.18 Distribusi Jawaban Responden tentang Informasi yang
Diberikan Online Shop di Instagram Merupakan Informasi
yang Terkini ............................................................................. 67
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ............................................................. 37
Gambar 4.1 Histogram Uji Normalitas ....................................................... 89
Gambar 4.2 Grafik Normal P-Plot ............................................................. 90
Halaman
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian .......................................................... L1
Lampiran 2 Kuesioner Yang Telah Diisi ............................................. L2
Lampiran 3 Tabulasi Jawaban Responden ............................................ L4
Lampiran 4 Output SPSS ..................................................................... L5
Lampiran 5 Nilai Seminar Proposal ...................................................... L6
Lampiran 6 Berita Acara Seminar Proposal.......................................... L7
Lampiran 7 Absensi Seminar Proposal ................................................. L8
Lampiran 8 Kartu Kendali Bimbingan Skripsi ..................................... L9
teknologi yang saat ini sudah menjadi kebutuhan bagi sebagian besar masyarakat
persoalan akses informasi dan dunia internet. Internet digunakan mahasiswa untuk
mata kuliah, pengurusan nilai juga hal-hal yang berkaitan dengan akademis
internet.
Media sosial adalah situs web yang berfungsi sebagai forum online atau
sarana interaksi sosial, pergaulan, pertemanan, serta sebagai sarana berbagi atau
bertukar informasi, saling berkomentar atau sebagainya. Jadi media sosial ini
dengan berbagai informasi pribadi, foto, video, ide-ide bahkan perasaan dari si
pengguna. Salah satu situs media sosial yang saat ini sering digunakan mahasiswa
adalah Instagram.
diburu oleh pengguna apple. Terbukti pada akhir desember 2010 pengguna
Instagram telah mencapai 1 juta pengguna dan pada juni 2011 telah mencapai 5
juta pengguna dengan total 150 juta photo pada bulan agustus 2011.
Instagram menjadi media sosial yang banyak sekali peluang untuk berbisnis bagi
jual beli. Sehingga banyak bermunculan toko online atau online shop di media
sosial Instagram. Online shop memiliki definisi sebagai sebuah tempat untuk
shopping yaitu proses dimana konsumen membeli produk atau jasa di internet
(http://en.m.wikipedia.org/).
jumlah pengguna internet di Indonesia pada tahun 2016 adalah sebesar 132,7 juta
orang. Dari 132,7 juta orang tersebut, sebesar 130,8 juta orang mengetahui
internet sebagai tempat jual beli barang dan jasa. Sementara sekitar 84,2 juta
Kemunculan Online shop ini ternyata telah membawa nuansa budaya dan
nilai yang mempengaruhi selera dan gaya hidup masyarakat. Hampir sebagian
besar masyarakat Indonesia menyambut baik kehadiran teknologi ini, tetapi tidak
online shop sebagai sarana dalam membeli barang-barang yang diinginkan. Hal
itu sangat baik, dan dapat dijadikan indikasi pertumbuhan ekonomi Indonesia
cukup baik. Tetapi di balik itu semua masyarakat kita sudah mulai masuk dalam
suatu kondisi dimana selalu ingin memiliki sesuatu yang terbaru atau yang sedang
sudah muncul di berbagai lapisan masyarakat, tidak perduli kaya atau miskin, tua
atau muda. Bukan dampak baik yang akan diperoleh oleh bangsa ini jika hal ini
menjadi kecendrungan utama tapi hal buruk yang akan terjadi. Masyarakat akan
masyarakat akan kehilangan jati diri karena memaksakan hal yang seharusnya
bahwa orang selalu mementingkan gaya barang yang dibeli. Masyarakat lebih
memilih barang yang menurut mereka bagus, mewah dan bermerek tanpa
memikirkan fungsi dan kegunaan dari barang tersebut. Nilai guna tidak lagi
segala fasilitas, bujukan media dan kemudahan dapat diperoleh dengan mudah.
Budaya konsumtif kini telah melekat erat pada kehidupan di kota-kota besar
Indonesia. Gaya hidup yang sebelumnya tidak disebut sebagai budaya, namun
di kota. Tuntutan zaman yang semakin maju mau tak mau membuat masyarakat
juga ikut mengikutinya. Karena asumsi publik mengatakan jika orang itu tidak
mengikuti trendsetter maka ia akan dianggap katrok atau ketinggalan zaman. Hal
itulah yang membuat masyarakat mau tidak mau harus mengikuti pola hidup yang
seperti itu.
tertentu. Banyak manusia yang sudah menjadi “korban modernisasi” seperti pada
objek.
penulis kuliah yaitu FISIP USU yang notabene adalah mahasiswa. Banyak dari
miliki untuk berbelanja secara online yang dari pengamatan penulis ada yang
dan juga banyaknya bermunculan online shop di Instagram yang sekarang sedang
shop di media sosial Instagram sangat beragam mulai dari produk fashion, produk
makanan, minuman, buku, mainan anak dan sebagainya, baik itu barang-barang
Seringkali kita yang awalnya tidak berniat untuk berbelanja. Tapi, saat
sedang iseng menjelajah Instagram lalu melihat teman atau artis menggunakan
produk dari sebuah online shop, hasrat belanja kita pun tiba-tiba bisa muncul.
karena didasari oleh hasrat yang tiba-tiba / keinginan sesaat, dilakukan tanpa
Di Instagram tentu kita tidak hanya memfollow akun teman akan tetapi
terkadang juga akun selebriti terkenal atau public figure lainnya. Biasanya
selebriti atau public figure mendapatkan endorsement dari pemilik online shop
di upload di akun Instagram mereka. Endorsement ini bisa dikatakan iklan yang
mahasiswa.
untuk pemenuhan kebutuhan semata akan tetapi untuk memenuhi keinginan yang
sifatnya untuk menaikkan prestise, menjaga gengsi, mengikuti mode dan berbagai
alasan lain yang kurang penting. Konsumsi adalah sebuah kebutuhan yang harus
dipenuhi demi kelangsungan hidup manusia, tetapi pada zaman sekarang ini
Sopiah, 2013:266).
didasarkan pada pertimbangan yang rasional, tetapi karena adanya keinginan yang
sudah mencapai taraf yang sudah tidak rasional lagi. Selain itu, sesorang yang
berperilaku konsumtif biasanya cenderung akan berganti produk denga fungsi atau
jenis yang sama akan tetapi mereknya berbeda walaupun produk yang sebelumnya
masih ada. Akibatnya seseorang akan menjadi boros dan tidak bisa
FISIP USU saat ini adalah fenomena yang selalu menjadi pembicaraan hangat
menjalin komunikasi antara mahasiswa satu dengan yang lainnya. Hampir semua
mahasiswa mengetahui apa itu online shop walaupun tidak semua mahasiswa
melalui online shop akan merasa kecanduan untuk terus menggunakan online
berdasarkan kebutuhan.
untuk meniliti lebih dalam dan ingin memahami apakah online shop pada media
Sumatera Utara”.
Dari latar belakang masalah yang sudah dipaparkan diatas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Pengaruh Online Shop Pada
Media Sosial Instagram Terhadap Perilaku Konsumtif Mahasiswa FISIP USU ?”.
dari online shop pada media sosial Instagram terhadap perilaku konsumtif
konsumtif.
2. Bagi Akademis
memungkinkan transaksi jual beli dilakukan secara online dari sudut tempat mana
pun (Hidayat, 2008:5). E-commerce juga dapat diartikan sebagai suatu proses
elektronik lainnya.
2. Dari perspektif proses bisnis, e-commerce adalah aplikasi dari teknologi yang
dan menjual barang ataupun informasi melalui internet dan sarana online
lainnya.
bisnis secara online melalui jaringan internet dengan tujuan kemudahan dan
kecepatan.
dalame-commerce yaitu :
sebuah bisnis dengan konsumen akhir dari suatu produk (Utami, 2011:333).
Dalam B2C, penjual menjual barang dan jasa secara online kepada
konsumen akhir.
jaringan dagang online dan sumber daya online lainnya untuk menjangkau
1. Business to business (B2B), tipe ini meliputi transaksi IOS (aliran informasi
antara perusahaan yang satu dengan yang lain) serta transaksi antar organisasi
perorangan.
Media sosial merupakan media baru dalam komunikasi. Media sosial pada
komunitas virtual.
Media sosial adalah media online, dengan para penggunanya bisa dengan
mudah berpartisipasi, berbagi dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial,
wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk
media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.
Menurut Antony Mayfield dari iCrosing, media sosial adalah mengenai menjadi
manusia biasa. Manusia biasa yang saling membagi ide, bekerjasama dan
yang bisa menjadi teman baik, menemukan pasangan dan membangun sebuah
sendiri. Selain kecepatan informasi yang bisa diakses dalam hitungan detik,
menjadi diri sendiri dalam media sosial adalah alasan mengapa media sosial
berkembang pesat, tak terkecuali keinginan untuk aktualisasi diri. Teknologi ini
konten mereka sendiri baik di blog maupun jejaring sosial dan dapat dilihat oleh
menonjol antara media sosial sebagai media baru dengan media lama antara lain
dalam hal kualitas, jangkauan, frekuensi, kegunaan, kedekatan dan sifatnya yang
dan maknsa interaksi yang diciptakan oleh media sosial. Di sela-sela kritik
terhadap media sosial ada pula pengakuan bahwa media sosial juga memiliki efek
Pembagian ini merupakan upaya untuk melihat bagaimana jenis media sosial itu,
karena secara dasar dan teori semestinya harus ada landasan awal untuk melihat
jenis-jenis media siber tersebut. Ada enam kategori besar untuk melihat
Media sosial atau yang sering disebut social networking atau jejaring
sosial yang saat ini populer antara lain: Blog, Facebook, Twitter, Path, Instagram
dan Google Plus. Kemunculan situs jejaring sosial ini diawali dengan adanya
jejaring sosial pertama, yaitu Sixdegress.com mulai muncul pada tahun 1997.
Situs ini memiliki aplikasi untuk membuat profil, menambah teman dan mengirim
pesan. Tahun 1999 dan 2000 muncul situs Lunarstrom, Live Journal, Cywod yang
Friendster sebagai situs anak muda untuk saling berkenalan dengan pengguna
lain. Tahun 2003, muncul situs sosial interaktif lain menyusul kemunculan
Friendster, Flick R, Youtube, Myspace. Hingga akhir tahun 2005, Friendster dan
Myspace menjadi situs jejaring sosial yang paling diminati. Lalu para pengguna
media sosial beralih ke Facebook yang sebenarnya telah dibuat pada tahun 2004,
tetapi baru booming di tahun 2006. Kemudian di tahun 2006 kemunculan Twitter
yang memiliki batasan karakter tulisan bagi penggunanya, yaitu 140 karakter.
dan sebagainya.
lebah” yang membentuk kerangka jaringan yang terdiri dari blok-blok yang
1. Identity sebagai salah satu blok dari media sosial yang merinci bagaimana
pengguna lain. Beberapa informasi penting tentang identitas adalah nama, usia,
berkomunikasi dengan pengguna lain. Banyak situs media sosial yang dirancang
atau komunitas lain. Dalam percakapan inilah para pengguna dapat menemukan
kawan baru, membangun harga diri, menyajikan ide-ide baru, atau mendorong
pesan, menerima pesan, dan bertukar pesan. Karena itulah istilah sosial dalam
media sosial selalu disiratkan sebagai pertukaran pesan antara manusia secara
online.
para pengguna sebagai individu dari mana pengguna berasal. Media sosial
berfungsi membantu para pengguna agar mereka membuka akses dengan mudah
dibagikan dari berbagai pengguna instagram di berbagai belahan dunia. Salah satu
fitur yang unik di instagram adalah memotong foto menjadi bentuk persegi
sehingga terlihat seperti hasil Kodak instamatic dan polaroid. Hal ini berbeda
Sejarah instagram dimulai dari perusahaan Burbn, Inc. yang berdiri pada
tahun 2010. Burbn, Inc. merupakan sebuah teknologi startup yang hanya berfokus
Inc. sendiri memiliki focus yang terlalu banyak di dalam HTML5 mobile. Namun,
kedua CEO, Kevin Systrom dan Mike Krieger memutuskan untuk lebih focus
pada satu hal saja. Setelah satu minggu mereka mencoba untuk membuat sebuah
ide yang bagus, pada akhirnya mereka membuat sebuah versi pertama dari Burbn,
namun di dalamnya masih ada beberapa hal yang belum sempurna. Versi Burbn
yang sudah final, adalah aplikasi yang sudah dapat digunakan di dalam Iphone,
yang dimana isinya terlalu banyak dengan fitur-fitur. Sulit bagi Kevin Systrom
dan Mike Krieger untuk megurangi fitur-fitur yang ada dan memulai lagi dari
awal. Namun akhirnya, mereka hanya memfokuskan pada bagian foto, komentar
Kata insta berasal dari kata instan, seperti kamera polaroid yang pada masanya
foto secara instan, seperti polaroid di dalam tampilannya. Sedangkan untuk kata
gram berasal dari kata telegram, di mana cara kerja telegram sendiri adalah untuk
mengirimkan informasi kepada orang lain dengan cepat. Sama halnya dengan
Instagram merupakan media sosial yang masuk kedalam tipe konten, yaitu
komunitas yang mengorganisir dan berbagi isi jenis tertentu, dimana konten yang
dari jenis media sosial, Instagram termasuk dalam jenis media sosial media
berbagi (media sharing), yaitu situs media sosial yang memungkinkan anggota
untuk menyimpan dan berbagi gambar, podcast, video secara online (Nasrullah,
2015:44).
Instagram harus bertanggung jawab terhadap foto, teks, data, informasi dan video
1. Home
Pada halaman utama kita bisa melihat foto atau video yang diunggah oleh
Pada halaman ini aka nada data diri dari pemiliki akun instagram serta
3. Pengikut (follower)
4. Mengunggah Foto
dan berbagi foto-foto kepada pengguna lainnya. Foto yang diunggah dapat
diperoleh melalui kamera idevice ataupun foto-foto yang ada di album foto di
iDevice tersebut.
5. Kamera
6. Efek Foto
Pada versi awalnya, instagram memiliki 15 efek foto yang dapat digunakan
oleh para pengguna pada saat mereka akan menyunting fotonya. Pada tahun
2016 ini instagram telah memiliki sekitar 40 efek foto. Fitur lain yang ada
pada bagian penyuntingan adalah tilt-shift yang fungsinya sama dengan efek
7. Judul Foto
mengunnggah pada jejaring sosial atau tidak, tetapi juga untuk memasukkan
8. Arroba
Seperti twitter dan facebook, instagram juga memiliki fitur yang dapat
menambahkan tanda arroba (@) dan memasukkan nama akun instagram dari
pengguna tersebut.
Toko online atau online shop dapat diartikan sebagai toko yang
internet, sedangkan shopping berasal dari Bahasa inggris yang berarti berbelanja.
Istilah tempat berbelanja melalui internet disebut juga sebagai online shop. Online
(http://en.m.wikipedia.org/).
selama 24 jam dalam sehari, 7 hari dalam seminggu dan 365 hari dalam setahun
dan dapat diakses dimana saja kapan saja selama akses internet masih berada
dalam suatu area. Ini artinya penjual akan memiliki sebuah toko dengan layanan
full time. Artinya dengan koneksi internet, penjual dapat mengiklankan barang
dagangannya dengan biaya yang lebih murah. Tidak perlu sebuah toko fisik, tetapi
cukup dengan modal foto produk yang akan dijual (Makmur, 2016).
Online shop di media sosial instagram adalah toko belanja online yang
terdapat di jejaring internet yaitu media sosial instagram yang kemudian terjadi
Instagram saat ini tidak hanya digunakan untuk yang menyukai fotografi
atau foto semata. Tetapi instagram menjadi suatu wadah atau tempat yang
bermanfaat untuk memasarkan produk agar dikenal lebih luas. Melakukan bisnis
online shop di instagram dapat dilakukan oleh siapa saja dan dimana saja karena
hanya bermodalkan gadget dan smartphone berbasis ios, android, hingga windows
terjamin melek teknologi. Artinya mereka yang aktif di instagram pastilah aktif
pula di twitter dan mungkin juga facebook. Karena itu, sangat tepat bila
lainnya, dan juga pengguna instagram yang pasti memiliki gadget dan
android, ini berarti instagram memiliki pengguna yang rata-rata kelas menengah
ke atas.
karena adanya berbagai strategi pemasaran yang sangat menarik bagi para online
(promosi berbayar), SFS (Shout For Shout). Endorse dalam dunia bisnis online
diartikan sebagai cara promosi di akun media sosial artis dengan cara
tersebut, kemudia artis tersebut mengupload foto dirinya bersama produk tersebut
berbayar adalah kegiatan promosi yang dilakukan oleh online shop dengan
membayar jasa promo tersebut kepada akun instagram yang membuka paid
promote, biasanya akun yang membuka paid promote ini adalah akun yang sudah
terkenal dan memiliki banyak followers. SFS (Shout For Shout) adalah kegiatan
saling bertukar iklan barang berupa foto dengan sesame penjual/pemilik online
shop di instagram , sehingga foto iklan tersebut akan muncul di timeline followers
strategi dengan mengendrose para artis yang sudah pasti memiliki followers
banyak, fashion blogger, beauty blogger, selebgram atau orang-orang yang sudah
mempromosikan produk yang dijual. Hal inilah yang membedakan media sosial
instagram dengan media sosial lainnya, sehingga kegiatan jual beli melalui online
Toko online atau online shop dapat diartikan sebagai toko yang
internet, sedangkan shopping berasal dari Bahasa inggris yang berarti berbelanja.
Istilah tempat berbelanja melalui internet disebut juga sebagai online shop. Online
(http://en.m.wikipedia.org/).
selama 24 jam dalam sehari, 7 hari dalam seminggu dan 365 hari dalam setahun
dan dapat diakses dimana saja kapan saja selama akses internet masih berada
dalam suatu area. Ini artinya penjual akan memiliki sebuah toko dengan layanan
full time. Artinya dengan koneksi internet, penjual dapat mengiklankan barang
dagangannya dengan biaya yang lebih murah. Tidak perlu sebuah toko fisik, tetapi
cukup dengan modal foto produk yang akan dijual (Makmur, 2016).
dilakukan secara terpisah dari dan ke seluruh dunia melalui media notebook,
internet. Online shopping ini termasuk salah satu aktifitas dalam perdagangan
sebelum memutuskan untuk membeli produk online shop adalah masuk ke situs
internet seperti social media, kemudian mencari produk di toko online, lalu
membuat keputusan apakah produk tersebut akan dibeli atau tidak. Ada beberapa
alasan kenapa konsumen lebih memilih berbelanja online dari pada belanja secara
offline yaitu :
1. Mudah
Mudah karena dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja, melalui
internet. Mudah karena tinggal masuk ke web, pilih produk, baca deskripsi
produk, klik beli, pilih cara pembayaran dan tunggu barang dianter.
2. Murah
Alasan lain belanja lewat online adalah lebih murah. Ini karena biaya untuk
menjual produk di internet lebih murah jika dibandingkan dengan harga dengan
harga di offline.
3. Praktis
Praktis karena tidak perlu mendorong trolley, tidak perlu antri di kasir dan
sebagainya. Belanja online bisa dilakukan dimana saja, kapan saja dan dengan
4. Efisien
yang dibutuhkan. E-commerce yang saat ini hadir menjamur baik dalam skala
Ada kalanya sebuah barang yang konsumen cari sangat sulit didapatkan di
tempat tinggal konsumen, misalnya jika konsumen ingin membeli produk X dan
ternyata produk X tersebut tidak ada di Medan, tapi ada sebuah toko online di
Jakarta yang menjual barang itu, mau tidak mau, kosumen harus membeli barang
6. Tanpa Batas
Tidak ada batas apapun terutama dalam hal jarak maupun waktu. Toko
online melayani 24 jam sehari, 7 hari seminggu dan 365 hari setahun. Konsumen
bisa membeli produk di belahan bumi manapun dan kapanpun asalkan harganya
1. Blog
Salah satu media yang menampilkan belanja online antara lain adalah
blog. Blog merupakan layanan website pribadi yang menyediakan berbagai file
gratis. Dalam hal ini, pelaku usaha menggunakan blog sebagai toko online yang ia
punya untuk mempromosikan sekaligus menjual barang dan jasa yang ia tawarkan
penggunanya, maka belanja online melalui media blog cukup riskan karena
Ada banyak situs web yang menyediakan layanan belanja online, baik
dimana calon pembeli dapat memilih produk yang akan dibeli. Selain dengan
media social networking ini juga dilirik oleh pelaku usaha untuk memasarkan
disebarkan melalui messaging atau fitur photo sharing. Bentuk penawaran ini
bentuk media cetak per bulan, kini disebarkan melalui media katalog online yang
untuk membuat profil, melihat list pengguna yang terserdia, serta mengundang
atau menerima teman untuk bergabung dalam situs tersebut. Tampilan dasar situs
Situs jejaring social yang awalnya digunakan sebagai media untuk saling
e-commerce. Fitur-fitur yang dimiliki jejaring social kini dimanfaatkan oleh para
mereka miliki berikut harga dan keterangan produk. Kemudian para calon
pembeli dapat mengakses foto-foto tersebut untuk memilih produk mana yang ia
butuhkan atau inginkan. Selain itu antara penjual dan pembeli juga dapat bertukar
tingginya jumlah pengguna jejaring social juga merupakan suatu pelaung bagi
pemiliki toko online untuk memperoleh konsumen dalam jumlah yang banyak.
Dewasa ini, tata cara belanja online dapat dilakukan dengan semakin
mudah. Ketika pembeli tertarik dengan barang yang dituju, ia cukup menghubungi
dibelipun akan dikirim oleh penjual baik itu melalui kurir (bila wilayah
PayPal, memotong pulsa (untuk transaksi lewat HP), cek, maupun COD (Cash On
Delivery) yaitu pembayaran yang dilakukan ketika barang telahh dikirim oleh
penjual. Cash On Delivery biasanya dilakukan melalui tatap muka antara penjual
yang tertarik bisa membeli barang yang akan ia beli. Pembelian semacam ini
antara penjual dan pembeli, COD bisa dilakukan antara kurir dan pembeli,
Beralihnya minat masyarakat ke internet ini tidak terlepas dari daya tarik
pengguna jejaring sosial ini tidak terlepas dari perkembangan penggunaan media
ini yang semakin meningkat di tingkat global. Penggunaan internet yang semula
tempat untuk transaksi pembelian. Karena aspek kepraktisan ini para konsumen
berbagai alternative pilihan. Suatu online shop, e-store, internet shop, web shop,
web store dan virtual store dapat dianalogikan dengan pembelian fisik jasa atau
produk di toko retail atau di suatu mal pusat perbelanjaan. Belanja online adalah
dan model perilaku pembelian online tersebut dapat diterangkan sebagai berikut:
variabel yang tidak dapat dikendalikan sebagai variabel bebas, yaitu varibael
perantara. Variabel kedua meliputi variabel karakteristik produk atau jasa dan
sistem dalam e-commerce. kedua variabel bebas yang tidak dapat dikendalikan
ulang.
kepribadian.
jasa, tipe produk atau jasa, ketersediaan produk atau jasa, penyesuaian produk
Dalam arti luas, konsumtif adalah perilaku berkonsumsi yang boros dan
ada skala prioritas atau dapat diartikan sebagai gaya hidup yang bermewah-
konsumtif adalah suatu perilaku yang tidak lagi didasarkan pada pertimbangan
yang rasional, melainkan membeli produk atau jasa tertentu untuk memperoleh
ditandai oleh adanya kehidupan mewah dan berlebihan , penggunaan segala hal
yang dianggap paling mahal yang memberikan kepuasan dan kenyamanan fisik
suatu tindakan menggunakan suatu produk secara tidak tuntas. Artinya belum
habis suatu produk dipakai, seseorang telah menggunakan produk jenis yang sama
dari merek lain atau membeli barang karena adanya hadiah yang ditawarkan atau
membeli suatu produk karena banyak orang yang menggunakan produk tersebut.
tindakan membeli barang yang kurang atau tidak diperhitungkan sehingga sifatnya
rasional, tetapi karena adanya keinginan yang sudah mencapai taraf yang sudah
berlebihan, dimana hal tersebut didorong oleh keinginan untuk memenuhi hasrat
1. Kebudayaan
Budaya dapat didefinisikan sebagai hasil kreativitas manusia dari satu generasi
2. Kelas Sosial
menghabiskan waktu mereka, produk yang dibeli dan berbelanja. Pernyataan ini
dan selera orang tersebut, sehingga akan mempengaruhi pemilihan produk atau
merek barang.
3. Kelompok Referensi
4. Situasi
Faktor situasi seperti lingkungan fisik, lingkungan social, waktu, suasana hati
5. Keluarga
6. Kepribadian
perpaduan dari sifat, temperamen, kemampuan umum dan bakat yang dalam
Kepribadian juga diartikan sebagai karakteristik yang ada dalam diri individu
Terdapat beberapa tipe konsumen dalam memenuhi konsep diri yaitu konsumen
yang berusaha memenuhi konsep diri yang disadari, konsumen yang berusaha
memenuhi konsep diri idealnya dan konsumen yang memenuhi konsep diri
8. Motivasi
9. Pengalaman Belajar
Gaya hidup merupakan suatu konsep yang paling umum dan memahami
perilaku konsumen. Gaya hidup merupakan suatu pola rutinitas kehidupan dan
adalah :
mata karena didasari oleh hasrat yang tiba-tiba / keinginan sesaat, dilakukan tanpa
bahwa impulse buying atau biasa disebut juga unplanned purchase, adalah
berbelanja. Menurut Rock (dalam Kharis 2011) impulse buying adalah pembelian
yang terjadi ketika konsumen mengalami desakan tiba-tiba, yang biasanya sangat
kuat dan menetap untuk membeli sesuatu dengan segera. Dorongan pembelian
2. Pemborosan
dana tanpa disadari adanya kebutuhan yang jelas serta perilaku membeli yang
tidak hanya satu barang saja tapi lebih dari satu barang.
mata untuk mencari kesenangan dan kepuasan serta konsumen membeli karena
faktor hobi.
penelitian terdahulu yang mempunyai tema pembahasan yang juga sama. Hal ini
Berikut beberapa penelitian yang dapat dijadikan referensi dalam penelitian ini
1. Penelitian yang dilakukan oleh Daniella Putri Islamy pada tahun 2015 dengan
judul Pengaruh Online shop Pada Media Sosial Instagram Terhadap Perilaku
(BSD) Kota Tangerang Selatan. Hasil penelitian ini adalah online shop pada
yang menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,034 yakni dikisaran 5%. Pada
uji koefisien determinasi juga menunjukkan bahwa online shop pada media
2. Penelitian yang dilakukan oleh Ita Noviana pada tahun 2016 dengan judul
Wanita (Studi Kasus Pada Remaja Wanita di Desa Pancur Mayong Jepara).
mendukung dan mudah, pengaruh dari lingkungan teman sebaya dan faktor
kepribadian.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Khairunnisa pada tahun 2014 dengan judul
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa, siswa dan siswi SMA Negeri 2
konsumtif dalam hal berbelanja online serta dalam hal paket data yang selalu
yang diberikan oleh instagram maka dengan gampang remaja semakin gemar
mengkonsumsi barang yang tidak menjadi prioritas utama, dengan kata lain
4. Penelitian yang dilakukan oleh Paulina Claresta Djojo Angkoso pada tahun
Produk Secara Online. Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa variabel
5. Penelitian yang dilakukan oleh Jihan Luthfiya pada tahun 2014 dengan judul
SMA Yayasan Pendidikan Harapan 3 Medan. Hasil penelitian ini adalah dapat
kerangka konseptual agar penelitian dan penulisan laporan dapat tersusun dengan
internet bukan hanya untuk kebutuhan akademis saja melainkan kebutuhan sosial
juga menjadi salah satu hal yang membuat mereka selalu menggunakan internet
Teknologi yang berkembang melahirkan inovasi belanja ini secara otomatis juga
tersebut. Namun dengan menjamur dan maraknya online shop yang berada di
produk yang ditawarkan oleh online shop tersebut, sehingga tidak bisa dipungkiri
Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah Online Shop sebagai
Gambar 2.1
Kerangka Konseptual
variabel yang satu memiliki hubungan sebab akibat dengan variabel yang lain
Sumatera Utara yang beralamat di Jl. Prof. A. Sofyan No. 1, Padang Bulan,
Medan. Penelitian ini diperkirakan akan dilaksanakan selama satu bulan yaitu
3.3.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek
yang mempunyai kualtias dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peniliti
Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi adalah Mahasiswa FISIP USU
yang pernah melakukan pembelian produk atau jasa melalui online shop pada
media social Instagram. Berdasarkan batasan ini, maka jumlah populasi tidak bisa
diketahui.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
tidak dapat diketahui dengan pasti, maka jumlah sampel dapat ditentukan dengan
𝑍𝑍 2 𝑥𝑥 (𝑝𝑝(1−𝑝𝑝))
n=
𝑑𝑑 2
Keterangan:
n : ukuran sampel
d : presisi (0,1)
𝑍𝑍 2 𝑥𝑥 (𝑝𝑝(1−𝑝𝑝))
n=
𝑑𝑑 2
1,962 𝑥𝑥 (0,5(1−0,5))
n=
(0,1)2
n = 96,04
Maka jumlah responden yang diteliti dalam penilitian ini adalah sebesar 96
2010:85). Dimana tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh online
a. Mahasiswa/Mahasiswi S1 dan D-3 FISIP USU yang masih aktif kuliah yaitu
b. Mahasiswa/Mahasiswi yang pernah membeli lebih dari dua kali produk baik
3.4 Hipotesis
yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada
Definisi konsep yaitu suatu definisi yang masih berupa konsep dan
maknanya masih sangat abstrak walaupun secara intuitif masih bisa dipahami
yang diteliti, maka dalam hal ini peniliti mengemukakan definisi dari konsep
Online shop adalah toko yang mempresentasikan suatu produk atau jasa
Ferinadewi, 2008:147)
(Hartono,2007:114).
kepada pembeli online, maka akan semakin tinggi minat pembeli online untuk
berbagai kombinasi produk dan jasa, dengan demikian maka suatu harga
yang akhirnya akan sama dengan sesuatu yaitu produk dan jasa (Laksamana,
2008:105).
2. Perilaku Konsumtif
konsumtif adalah suatu perilaku yang tidak lagi didasarkan pada pertimbangan
yang rasional, melainkan membeli produk atau jasa tertentu untuk memperoleh
secara positif maupun negative. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain yang
Konsumtif (Y).
Produk
6. Kenyamanan
(enjoyment)
langsung antara pengumpul data dan sumber data (Erlina, 2011:31). Teknik
pengumpulan data primer yang digunakan oleh peniliti dalam penelitian ini adalah
kuesioner akan disebarkan kepada sejumlah 100 mahasiswa FISIP USU yang
pernah membeli suatu produk lebih dari dua kali melalui online shop pada media
social Instagram.
2. Data Sekunder
a. Studi Kepustakaan
Pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku, karya ilmiah serta pendapat
b. Studi Dokumentasi
ada di lokasi penelitian yang relevan dengan masalah yang akan diteliti.
Teknik penentuan skor yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala
Jawaban setiap item instrument pernyataan memiliki gradasi sangat positif sampai
berikut:
Tabel 3.2
Scoring Untuk Jawaban Kuesioner
Jawaban Responden Bobot Nilai
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Kurang Setuju 3
Tidak Setuju 2
dahulu secara benar agar dapat ditarik kesimpulan. Dalam penelitian ini metode
yang digunakan adalah analisis regresi linear sederhana, yaitu untuk meneliti
mengukur apa yang seharusnya diukur (Erlina, 2011:56). Uji validitas digunakan
oleh peneliti untuk mengukur data yang telah didapat setelah penelitian, yang
kuesioner. Suatu skala pengukur dikatakan valid apabila skala tersebut digunakan
Kriteria pengujian validitas yaitu taraf signifikan (α) yang digunakan adalah
5%. Apabila r-hitung > r-tabel, maka ada korelasi yang nyata antara kedua
variabel tersebut sehingga kuesioner sebagai alat pengukur dikatakan valid dan
Uji reliabilitas adalah uji yang menunjukkan tingkat seberapa besar suatu
terhadap pernyataan adalah stabil atau konsisten dari waktu ke waktu. Adapun
a. Jika nilai koefisien reliabilitas (Cronbach’s Alpha) > 0,6 maka instrument
memiliki reliabilitas yang baik, atau dengan kata lain instrumen adalah
b. Jika nilai koefisien reliabilitas (Cronbach’s Alpha) < 0,6 maka instrumen
Uji validitas dan reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini menggunakan bantuan
statistic SPSS 23.0. Adapun uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini
data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan
bentuk lonceng. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti
distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau
Ada dua cara yang dapat dilakukan untuk uji normalitas, yang pertama
untuk uji normalitas dapat dilakukan melalui perhitungan regresi dengan SPSS 23
yang dideteksi melalui dua pendekatan grafik yaitu analisa grafik histogram dan
analisa grafik normal p-plot yang membandingkan antara dua observasi dengan
Analisis regresi linear sederhana adalah hubungan secara linear antara satu
variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini bertujuan
Y = a + bX
Keterangan:
Y = Perilaku konsumtif
A = konstanta
B = koefisien regresi
X = Online Shop
0<R2<1, jika determinasi (R2) semakin besar (mendekati satu), maka dapat
dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas adalah besar terhadap variabel terikat.
Hal ini berarti, model yang digunnakan semakin kuat untuk menerangkan
pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat semakin kecil. Hal ini berarti,
model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas
4.1.1 Sejarah Singkat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) USU
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) resmi menjadi Fakultas
waktu satu tahun, keluar Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
R.I Nomor : 0535/0/83 tentang jenis dan jumlah jurusan pada fakultas-fakultas di
1. Jurusan Sosiologi;
3. Jurusan Antropologi;
4. Jurusan MKDU;
5. Jurusan MKDU;
6. Jurusan Antropologi.
Sosiologi terdiri dari Program Studi S1 Sosiologi dan Program Studi S2 Magister
terdiri dari dua program studi yaitu Program Studi S1 Ilmu Administrasi Negara
4.1.2 Visi dan Misi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) USU
a. Menghasilkan Alumni dengan skala kualitias global dan menjadi pusat riset,
b. Menjalin kerja sama dengan seluruh stakeholders dan mitra pendidikan. Misi
ini berhubungan dengan fungsi relasi yang harus dibangun oleh Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara sebagai suatu organisasi
c. Membentuk lingkungan kerja sehat, harmonis dan profesional bagi staf dan
d. Menjadi Institusi bagi kepentingan publik. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
pengalaman yang telah dilalui oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
S1 dan D3 FISIP USU yang pernah melakukan pembelian produk melalui Online
terdiri dari jenis kelamin, jurusan, stambuk/angkatan, jumlah uang saku perbulan,
frekuensi belanja online di instagram, produk yang dibeli melalui online shop di
belakang responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Untuk lebih
Tabel 4.1
Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
penelitian ini mayoritas adalah perempuan yaitu 78 orang dari total jumlah
responden atau sebesar 78% dan responden laki-laki berjumlah 22 orang atau
pembelian produk secara online adalah perempuan. Hal ini karena pada umumnya
Berdasarkan tabel 4.2, dapat dilihat bahwa responden dengan jurusan Ilmu
jurusan yang lain. Hal ini karena dalam proses penyebaran kuesioner, penulis
26 orang dan stambuk 2016 berjumlah 26 orang. Dari data tersebut dapat dilihat
bahwa responden stambuk 2013 merupakan stambuk yang paling banyak daripada
stambuk lainnya. Hal ini karena dalam proses penelitian, penulis lebih banyak
bertemu dengan dengan mahasiswa/i stambuk 2013 dan mereka semua sudah
Tabel 4.4
Identitas Responden Berdasarkan Jumlah Uang Saku perbulan
Tabel 4.5
Identitas Responden Berdasarkan Frekuensi Belanja Online di Instagram
belanja online di instagram 5 – 6 kali per dua bulan sejumlah 4 orang, 4 – 5 kali
per dua bulan sejumlah 38 orang dan 1 – 3 kali per dua bulan sebanyak 58 orang.
Dari data tersebut terlihat bahwa responden didominasi oleh responden yang
Tabel 4.6
Identitas Responden Berdasarkan Produk yang Dibeli Melalui Online
Shop di Instagram
produk fashion secara online sebanyak 47 orang, responden yang membeli produk
produk fashion secara online. Hal ini umumnya karena sebagian besar produk
yang dijual di online shop instagram merupakan produk fashion seperti celana,
baju, sepatu, jaket, tas dan produk fashion lainnya dengan berbagai varian yang
Tabel 4.7
Identitas Responden Berdasarkan Anggaran yang Dikeluarkan untuk
Membeli Sebuah Produk di Online Shop Instagram
yang dikeluarkan untuk membeli sebuah produk di online shop instagram sebesar
responden diminta untuk memilih satu dari kelima alternator yang tersedia.
Berdasarkan jawaban responden dari kuesioner yang disebar, maka diperoleh hasil
sebagai berikut:
1. Kepercayaan (Trust)
Tabel 4.8
Distribusi Jawaban Responden tentang
Saya Tertarik Berbelanja Melalui Online Shop di Instagram Karena Saya
Percaya Online Shop di Instagram Memiliki Tanggung Jawab Atas
Pengiriman Barang Sampai ke Konsumen dengan Tepat Waktu
berbelanja melalui online shop di instagram karena mereka percaya bahwa online
menyatakan tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini bisa disebabkan
mereka pernah punya pengalaman buruk ketika berbelanja online karena barang
Tabel 4.9
Distribusi Jawaban Responden tentang
Saya Percaya Online Shop di Instagram Menjamin Privasi dan Keamanan
Transaksi Kepada Pembeli
berbelanja melalui online shop di instagram karena mereka percaya bahwa online
Tetapi ada juga 5 responden (5%) yang menyatakan tidak setuju dengan
pernyataan tersebut. Hal ini bisa disebabkan mereka pernah punya pengalaman
buruk ketika berbelanja online mengenai privasi dan keamanan transaksi melalui
online shop.
kurang setuju yaitu sebanyak 37 orang (37%). Hal tersebut menunjukkan bahwa
mayoritas Mahasiswa/I FISIP USU merasa kurang setuju akan pernyataan bahwa
mereka percaya barang yang mereka pesan melalui online shop di instagram
pembelian secara online, mereka hanya bisa melihat produk tersebut dari foto.
Ada juga 13 responden (13%) yang menjawab tidak setuju. Hal ini bisa
barang yang mereka beli melalui online shop tidak sesuai dengan harapan mereka.
Tabel 4.11
Distribusi Jawaban Responden tentang
Saya Lebih Mudah Memperoleh Informasi Produk di Online Shop Pada
Media Sosial Instagram dibandingkan Toko Konvensional
informasi produk di online shop pada media sosial instagram dibandingkan toko
konvensional. Tetapi ada juga 9 responden (9%) yang menjawab tidak setuju. Hal
melalui online shop di instagram karena mereka dapat mengakses online shop di
instagram dari berbagai media seperti Smartphone, PC/Laptop dan tablet serta
juga dapat mengaksesnya dimana saja dan kapan saja selama terhubung dengan
jaringan internet.
Tabel 4.13
Distribusi Jawaban Responden tentang
Dengan Berbelanja Secara Online Dapat Menghemat Waktu dan Tenaga
Saya
sangat setuju yaitu sebanyak 49 orang (49%). Hal tersebut menunjukkan bahwa
melalui online shop di instagram karena dengan berbelanja secara online dapat
menghemat waktu dan tenaga mereka. Dengan kata lain, dengan berbelanja secara
online mereka tidak harus meluangkan waktu dan tenaga yang banyak untuk pergi
ke pusat perbelanjaan. Cukup dengan berada di rumah, mereka sudah bisa mencari
dan membeli barang yang mereka inginkan melalui online shop di instagram.
Tabel 4.14
Distribusi Jawaban Responden tentang
Berbelanja di Online Shop Lebih Praktis Karena Barang Dapat diantar
Sampai Ke rumah
sangat setuju yaitu sebanyak 44 orang (44%). Hal tersebut menunjukkan bahwa
melalui online shop di instagram karena berbelanja melalui online shop lebih
praktis karena barang dapat diantar sampai kerumah. Tetapi ada juga 2 responden
(2%) yang menjawab tidak setuju. Hal ini bisa disebabkan mereka keberatan atas
menjawab tidak setuju. Hal ini bisa disebabkan mereka merasa jauh lebih mudah
melakukan transaksi secara tunai daripada melalui transfer. Dan juga dikarenakan
ada beberapa online shop yang tidak menerapkan sistem pembayaran secara cash
on delivery.
Tabel 4.16
Distribusi Jawaban Responden tentang
Informasi yang Diberikan Online Shop di Instagram Dapat Dipercaya
setuju yaitu sebanyak 31 orang (31%) dan responden yang menyatakan kurang
informasi yang diberikan online shop di instagram dapat dipercaya. ada juga 9
responden (9%) yang menjawab tidak setuju. Oleh sebab itu, sebaiknya para seller
konsumen semakin yakin untuk memiliki produk tersebut, namun juga membuat
melalui online shop di instagram karena informasi tentang produk online shop di
instagram cukup lengkap dan akurat. Tetapi ada juga 9 responden (9%) yang
menjawab tidak setuju. Hal ini bisa disebabkan mereka pernah menemui beberapa
online shop yang tidak mencantumkan dengan jelas informasi mengenai produk
yang dijualnya.
Mahasiswa/I FISIP USU setuju bahwa mereka tertarik berbelanja melalui online
merupakan informasi yang terkini. Tetapi ada juga 7 responden (7%) yang
menjawab tidak setuju. Hal ini bisa disebabkan mereka pernah menemui beberapa
Tabel 4.19
Distribusi Jawaban Responden tentang
Informasi yang Disajikan Oleh Online Shop di Instagram Untuk Suatu
Produk Telah Menggambarkan Produk yang Saya Inginkan
Mahasiswa/I FISIP USU setuju bahwa mereka tertarik berbelanja melalui online
untuk suatu produk telah menggambarkan produk yang mereka inginkan. Tetapi
ada juga 5 responden (5%) yang menjawab tidak setuju. Hal ini bisa disebabkan
Tabel 4.20
Distribusi Jawaban Responden tentang
Menurut Saya Tampilan Online Shop di Instagram Menarik
Mahasiswa/I FISIP USU setuju bahwa mereka tertarik berbelanja melalui online
shop di instagram karena tampilannya yang menarik. Tetapi ada juga 6 responden
(6%) yang menjawab tidak setuju. Hal ini bisa disebabkan mereka mengganggap
banyak situs belanja online lainnya yang jauh lebih menarik tampilannya.
Tabel 4.21
Distribusi Jawaban Responden tentang
Harga Produk Online Shop Pada Media Sosial Instagram Lebih Murah
dibandingkan Pembelian di Toko
Mahasiswa/I FISIP USU setuju bahwa mereka tertarik berbelanja melalui online
shop di instagram karena harga produk yang ditawarkan jauh lebih murah
yang menjawab tidak setuju. Hal ini bisa disebabkan mereka tidak menemukan
online shop yang menjual suatu produk dengan harga yang jauh lebih murah
dibandingkan dengan toko konvensional. Atau bisa jadi, mereka merasa belanja
melalui online shop akan lebih mahal dikarenakan ada tambahan biaya berupa
ongkos kirim.
Mahasiswa/I FISIP USU setuju bahwa mereka tertarik berbelanja melalui online
shop di instagram karena mereka yakin akan mendapatkan harga terbaik saat
berbelanja melalui online shop di instagram. Tetapi ada juga 9 responden (9%)
yang menjawab tidak setuju. Hal ini bisa disebabkan mereka tidak menemukan
online shop yang menjual suatu produk dengan harga yang jauh lebih murah
dibandingkan dengan toko konvensional. Atau bisa jadi, mereka merasa belanja
melalui online shop akan lebih mahal dikarenakan ada tambahan biaya berupa
ongkos kirim.
Mahasiswa/I FISIP USU setuju bahwa mereka tertarik berbelanja melalui online
shop di instagram karena harga produk yang ditawarkan online shop di instagram
sangat bervariasi. Artinya untuk satu produk yang sama, kita dapat menemukan
berbagai variasi harga dari berbagai seller online shop yang berlomba-lomba
memberikan harga terbaik untuk menarik perhatian konsumen. Tetapi ada juga 3
responden (3%) yang menjawab tidak setuju. Hal ini bisa disebabkan mereka
tidak menemukan online shop yang menjual suatu produk dengan harga yang jauh
lebih murah dibandingkan dengan toko konvensional. Atau bisa jadi, mereka
merasa belanja melalui online shop akan lebih mahal dikarenakan ada tambahan
Tabel 4.24
Distribusi Jawaban Responden tentang
Produk yang Ditawarkan Oleh Online Shop di Instagram Unik
Mahasiswa/I FISIP USU setuju bahwa mereka tertarik berbelanja melalui online
shop di instagram karena produk yang ditawarkan oleh online shop di instagram
unik. Tetapi ada juga 7 responden (7%) yang menjawab tidak setuju.
Tabel 4.25
Distribusi Jawaban Responden tentang
Online Shop di Instagram Memudahkan Saya Mencari dan Membeli Suatu
Barang yang Tidak Ada Dijual di Daerah Saya
dan membeli suatu barang yang tidak ada dijual di daerah mereka. Tetapi ada
juga 3 responden (3%) yang menjawab sangat tidak setuju. Hal ini bisa
Tabel 4.26
Distribusi Jawaban Responden tentang
Produk yang Ditawarkan Online Shop di Instagram Sangat Bervariasi
Mahasiswa/I FISIP USU setuju bahwa mereka tertarik berbelanja melalui online
dan membeli suatu barang yang tidak ada dijual di daerah mereka. Tetapi ada
juga 3 responden (3%) yang menjawab sangat tidak setuju. Hal ini bisa
Mahasiswa/I FISIP USU setuju bahwa online shop di instagram dapat memenuhi
kebutuhan mereka. Tetapi ada juga 10 responden (10%) yang menjawab tidak
setuju. Hal ini bisa disebabkan karena toko konvensional lebih bisa memenuhi
6. Kenyamanan (Enjoyment)
Tabel 4.28
Distribusi Jawaban Responden tentang
Berbelanja Melalui Online Shop di Instagram Sangat Menyenangkan
Mahasiswa/I FISIP USU setuju bahwa mereka tertarik berbelanja melalui online
menyenangkan bagi mereka. Tetapi ada juga 4 responden (4%) yang menjawab
tidak setuju. Hal ini bisa disebabkan mereka pernah mengalami pengalaman yang
Tabel 4.29
Distribusi Jawaban Responden tentang
Saya Merasa Nyaman Saat Berbelanja Melalui Online Shop di Instagram
Mahasiswa/I FISIP USU setuju bahwa mereka tertarik berbelanja melalui online
shop di instagram karena mereka merasa nyaman saat berbelanja melalui online
shop di instagram. Tetapi ada juga 3 responden (3%) yang menjawab tidak
setuju. Hal ini bisa disebabkan ketakutan para konsumen atas kasus penipuan
instagram sangat menarik. Tetapi ada juga 3 responden (3%) yang menjawab
tidak setuju.
apakah sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju atau sangat tidak setuju pada
Tabel 4.31
Distribusi Jawaban Responden tentang
Saya Membeli Suatu Produk di Online ShopInstagram Karena Saya
Terpengaruh Gambar Produk Tersebut yang Menarik
Mahasiswa/I FISIP USU setuju bahwa mereka membeli suatu produk di online
Seperti yang kita tahu salah satu strategi para online shopper yaitu dengan
memposting gambar foto produk sebagus mungkin untuk menarik para pembeli.
dan 8 responden (8%) menyatakan sangat tidak setuju. Hal tersebut menunjukkan
bahwa mayoritas Mahasiswa/I FISIP USU akan langsung membeli suatu produk
Tabel 4.33
Distribusi Jawaban Responden tentang
Saya Membeli Suatu Produk yang Ditawarkan Online Shop di Instagram,
Setelah Saya Melihat Review atau Testimonial dari Para Artis Ataupun
Selebgram yang Telah di Endorse
(20%) menyatakan kurang setuju, 8 responden (8%) menyatakan tidak setuju dan
bahwa mayoritas Mahasiswa/I FISIP USU akan langsung membeli suatu produk
yang ditawarkan online shop di instagram setelah mereka melihat review atau
Tabel 4.34
Distribusi Jawaban Responden tentang
Ketika Suatu Online Shop di Instagram Menawarkan Diskon Besar-
Besaran, Membuat Saya Sangat Tertarik Membeli Produk Tersebut
(20%) menyatakan kurang setuju, 9 responden (9%) menyatakan tidak setuju dan
bahwa mayoritas Mahasiswa/I FISIP USU tertarik membeli suatu produk ketika
Tabel 4.35
Distribusi Jawaban Responden tentang
Saya Membelanjakan Sebagian Besar Uang yang Saya Punya Untuk
Membeli Apapun yang Saya Inginkan Meskipun Barang Tersebut Belum
Tentu Saya Butuhkan
besar uang yang mereka punya untuk membeli apapun yang mereka inginkan
suatu produk ketika melihat diskon yang ditawarkan di online shop instagram
Tabel 4.37
Distribusi Jawaban Responden tentang
Saya Tertarik Berbelanja Secara Online Karena Sedang Trend diantara
Teman Sepergaulan Saya
Tabel 4.38
Distribusi Jawaban Responden tentang
Saya Membeli Suatu Produk di Online Shop Instagram Hampir Setiap
Bulan
suatu barang baru meskipun barang lama yang sudah mereka miliki masih layak
untuk dipakai.
Tabel 4.40
Distribusi Jawaban Responden tentang
Saya Akan Sangat Senang Bila Saya Membeli Barang yang Jarang
dimiliki Orang Lain (Limited Edition)
(18%) menyatakan kurang setuju, 5 responden (5%) menyatakan tidak setuju dan
bahwa mayoritas Mahasiswa/I FISIP USU akan sangat senang bila mereka
Tabel 4.41
Distribusi Jawaban Responden tentang
Saya Berbelanja atau Membeli Suatu Barang Hanya Untuk
Menghilangkan Stress
Untuk menguji validitas, nilai pada kolom corrected item total correlation
merupakan nilai r-hitung yang akan dibandingkan dengan nilai r-tabel untuk
mengetahui validitas pada setiap butir instrument. Nilai r-tabel pada α = 0,05
Koefisien
Pernyataan R-Tabel Keterangan
Korelasi
Pernyataan 1.1 0,884 Valid
Pernyataan 1.2 0,821 Valid
Pernyataan 1.3 0,839 Valid
Pernyataan 1.4 0,860 Valid
Pernyataan 1.5 0,799 Valid
Pernyataan 1.6 0,896 Valid
Pernyataan 1.7 0,886 Valid
Pernyataan 1.8 0,831 Valid
Pernyataan 1.9 0,789 Valid
Pernyataan 1.10 0,716 0,3061 Valid
Pernyataan 1.11 0,473 Valid
Pernyataan 1.12 0,596 Valid
Pernyataan 1.13 0,536 Valid
Pernyataan 1.14 0,755 Valid
Pernyataan 1.15 0,886 Valid
Pernyataan 1.16 0,922 Valid
Pernyataan 1.17 0,944 Valid
Pernyataan 1.18 0,907 Valid
Pernyataan 1.19 0,900 Valid
Tabel 4.43
Hasil Uji Validitas Karakteristik Perilaku Konsumtif (Variabel Y)
Koefisien
Pernyataan R-Tabel Keterangan
Korelasi
Pernyataan 2.1 0,829 Valid
Pernyataan 2.2 0,897 Valid
Pernyataan 2.3 0,903 Valid
Pernyataan 2.4 0,906 Valid
Pernyataan 2.5 0,825 Valid
Pernyataan 2.6 0,834 0,3061 Valid
Pernyataan 2.7 0,488 Valid
Pernyataan 2.8 0,400 Valid
Pernyataan 2.9 0,495 Valid
Pernyataan 2.10 0,809 Valid
Pernyataan 2.11 0,818 Valid
Sumber: Hasil Data Penelitian, 2017 (diolah)
Reliability Statistic X
0,915 23
0,915. Sehingga daapt disimpulkan bahwa nilai r-alpha positif dan lebih besar
dari r-tabel (0,915 > 0,60) maka seluruh pernyataan pada variabel X dalam
Tabel 4.45
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y
Reliability Statistic Y
Cronbach's Alpha N of Items
0,904 11
Sumber: Hasil Data Penelitian, 2017 (diolah)
0,904. Sehingga dapat disimpulkan bahwa nila r-alpha positif dan lebih besar dari
r-tabel (0,904 > 0,60) maka seluruh pernyataan pada variabel Y dalam penelitian
Ada dua cara yang dapat digunakan untuk melihat apakah data residual
Tabel 4.46
Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Z
Pada tabel hasil pengolahan data primer di atas dapat dilihat besarnya perolehan
nilai Asymp.sig (2-tailed) adalah 0,60. Artinya, data perolehan ini lebih besar dari
0.05 dan untuk nilai Kolmogorov-Smirnov Z adalah 0,122 dimana angka ini lebih
kecil dari dibandingkan dengan nilai ketetapan 1,97. Dengan demikian, uji
statistik telah memenuhi kedua kriteria yang dipersyaratkan dan data dapat
Cara kedua untuk uji normalitas dapat dilakukan melalui perhitungan regresi
dengan SPSS 23 yang dideteksi melalui dua pendekatan grafik yaitu analisa grafik
histogram dan analisa grafik normal p-plot yang membandingkan antara dua
Gambar 4.1
Histogram Uji Normalitas
Pada grafik di atas dapat dilihat bahwa grafik histogram berbentuk lonceng
terbalik, tidak miring ke kanan dan ke kiri. Oleh karena itu, data dapat dikatakan
berdistribusi normal.
Gambar grafik normal probability plots berikut ini terlihat bahwa gambar
menunjukkan data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
Uji analisis regresi linear sederhana dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan program SPSS 23 yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.47
Hasil Regresi Linier Sederhana
a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
sebagai berikut:
Y = a + bX
Y = 9,194 + 0,319X
Dengan keterangan:
Y = Perilaku Konsumtif
X = Online Shop
A = Konstanta
dengan kata lain setiap adanya upaya penambahan sebesar satu satuan pada
variabel online shop, maka perilaku konsumtif pada mahasiswa/I FISIP USU
terhadap perilaku konsumtif mahasiswa/I FISIP USU. Apabila t hitung > t tabel
maka H0 ditolak dan Ha diterima, sedangkan apabila t hitung < t tabel maka H0
diterima dan Ha ditolak. Uji t juga dapat dilihat berdasarkan tingkat signifikansi,
ditolak dan Ha diterima. Sebaliknya, apabila nilai probabilitas yang dihitung >
0,05 (Sig.> α0,05), maka H0 diterima dan Ha ditolak. Nilai t tabel dengan df = n –
k yaitu 100 – 2 = 98, sehingga nilai pada taraf signifikan 5% adalah 1,661. Hasil
Tabel 4.48
Hasil Uji Signifikan Parsial (uji-t)
a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Online shop (X) adalah 4,358 dengan signifikan sebesar 0,000. Sedangkan nilai t-
tabel pada α = 0,05 adalah 1,661. Hal ini menunjukkan bahwa t-hitung > t-tabel
(4,358 > 1,661) dan nilai probabilitas 0,000 < 0,05 maka Ha diterima dan Ho
ditolak. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa variabel online shop (X)
secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku konsumtif pada
determinasi adalah di antara nol dan satu. Semakin kecil nilai R2 maka semakin
b
Model Summary
perilaku konsumtif (Y) adalah sebesar 40,3%. Hal ini berarti bahwa variabel
online shop (X) dan perilaku konsumtif (Y) memiliki hubungan yang cukup
erat.
online shop (X) berpengaruh terhadap perilaku konsumtif (Y) sebesar 16,2%.
4.4 Pembahasan
online shop pada media sosial instagram terhadap perilaku konsumtif mahasiswa
FISIP USU.
yaitu 78 orang dari dan responden laki-laki berjumlah 22 orang. Sehingga dapat
adalah perempuan. Hal ini karena pada umumnya kaum perempuan lebih suka
perempuan.
Pada hasil analisis deskriptif karakteristik responden, hasil dari tabel 4.1
lebih suka berbelanja dibandingkan laki-laki. Hasil dari tabel 4.4 berdasarkan
jumlah uang saku yang diperoleh perbulan, mayoritas responden memiliki uang
mahasiswa memiliki uang saku lebih. Hasil dari tabel 4.5, mayoritas responden
melakukan pembelian sebanyak 1-3 kali per dua bulan. Hasil dari tabel 4.7
melakukan pembelian sebanyak 1-3 kali per dua bulan dan anggaran yang
300.000 , ini artinya responden bisa saja mengeluarkan uang berkisar antara Rp
100.000 - Rp 900.000 per dua bulan untuk berbelanja secara online. Ini artinya
Dari hasil penelitian, berdasarkan hasil Uji-t yang terdapat pada Tabel
4.49, dapat dilihat bahwa variabel online shop dengan t-hitung sebesar 4,358 dan
nilai t-tabel adalah 1,661 serta nilai signifikannya sebesar 0,000 maka dapat
positif dan signifikan terhadap perilaku konsumtif mahasiswa FISIP USU. Hal ini
shop pada media sosial Instagram memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
perilaku konsumtif. Hubungan antara online shop pada media sosial Instagram
dan perilaku konsumtif tersebut juga didukung oleh penelitian Daniella Putri
Islamy (2015) yang menyatakan bahwa 16,2% perilaku konsumtif dipe ngaruhi
variabel terikat (perilaku konsumtif) memiliki hubungan yang cukup erat. Dengan
nilai R2 sebesar 0,162 menunjukkan bahwa variabel online shop (X) mampun
83,8% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian
ini. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah gaya hidup, konformitas, kartu kredit
5.1 Kesimpulan
maka dalam bab ini penulis menarik kesimpulan mengenai penelitian “Pengaruh
1. Berdasarkan hasil uji-t (uji signifikan parsial), variabel online shop dengan
bahwa variabel online shop pada media sosial instagram (X) berpngaruh
5.2 Saran
dari hasil penelitian, maka penulis akan memberikan beberapa saran yang
berkaitan dengan penelitian yang telah dilakukan untuk dijadikan masukan dan
perilaku konsumtif agar dapat menelaah dampak positif dan negative dari
perilaku konsumtif, dan belajar untuk tidak membelanjakan uangnya pada hal-
dapat dihindari dengan mengatur agenda belanja dan adanya kesadaran akan
mengunggah koleksi foto dan video yang bermanfaat bagi khalayak luas dan
bersifat positif sebagai sarana media informasi dan komunikasi yang lebih
dapat dimanfaatkan sebagai media bisnis jualan online atau online shop yang
tema yang sama, penelitian ini hanya terbatas pada pengaruh online shop
konformitas, kartu kredit dan lain sebagainya. Selain itu, peneliti selanjutnya
dapat melakukan penelitian tidak terbatas pada mahasiswa saja akan tetapi
BUKU
Kotler, Philip dan Gary Armstrong, (terj. Bob Sabran). 2008. Prinsip-prinsip
Pemasaran Edisi 12. Jilid I. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Kotler dan Keller . 2007. Manajemen Pemasaran, edisi 12, jilid 1. Jakarta: PT.
Index
Nasrullah, Rulli. 2010. Media Sosial: Prosedur, Tren, dan Etika. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya
Prasetyo, Teguh. 2005. Business e-commerce : Studi sistem keamanan dan hukum
di Indonesia. Bandung: CV.Pustaka Pelajar.
Sangadji, Etta Mamang dan Sopiah. 2013. Perilaku Konsumen. Yogyakarta: CV.
Andi Offset.
Situmorang, Syafrizal Helmi. 2008. Analisis Data Penelitian. Medan: USU Press.
Yuniarti, Vinna Sri. 2015. Perilaku Konsumen. Bandung: CV. Pustaka Setia.
Zarella, Dan. 2010. The Social Media Marketing Books. O’Reilly Media,
Sebastopol.
Islammy, Daniella Putri. 2015. Pengaruh Online Shop Pada Media Sosial
Instagram Terhadap Perilaku Konsumtif Siswa-Siswi SMP Islam Cikal
Harapan 1 Bumi Serpong Damai (BSD) Kota Tangerang Selatan.
Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Noviana, Ita. 2016. Analisis Maraknya Online Shop Terhadap Perubahan Gaya
Hidup Konsumtif Wanita (Studi Kasus Pada Remaja Wanita di Desa
Pancur Mayong Jepara). Kudus: Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
Kudus.
WEBSITES