Anda di halaman 1dari 114

Universitas Sumatera Utara

Repositori Institusi USU http://repositori.usu.ac.id


Departemen Administrasi Bisnis Skripsi Sarjana

2017

Pengaruh Online Shop pada Media


Sosial Instagram Terhadap Perilaku
Konsumtif Mahasiswa FISIP USU

Ardila, Ridha
Universitas Sumatera Utara

http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/19150
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
PENGARUH ONLINE SHOP PADA MEDIA SOSIAL INSTAGRAM
TERHADAP PERILAKU KONSUMTIF MAHASISWA FISIP
USU

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada


Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

Disusun Oleh:

RIDHA ARDILA
130907085

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017

Universitas Sumatera Utara


ABSTRAK

PENGARUH ONLINE SHOP PADA MEDIA SOSIAL INSTAGRAM


TERHADAP PERILAKU KONSUMTIF
MAHASISWA FISIP USU
Nama : Ridha Ardila
NIM : 130907085
Program Studi : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Pembimbing : Anggia Sari Lubis, S.E, M.Si

Instagram merupakan sebuah aplikasi berbagi foto yang memungkinkan


pengguna mengambil foto, menerapkan filter digital dan membagikannya ke
berbagai layanan jaringan sosial, termasuk milik instagram sendiri. Dari kelebihan
fitur ters ebut, membuat sebagian orang berkesempatan untuk menjadikan
Instagram sebagai lahan untuk berbisnis disebut dengan online shop. Online shop
pada Instagram sangat memudahkan orang-orang untuk berbelanja secara online.
Banyaknya akun online shop pada Instagram, pastinya membuat dampak yang
memicu perilaku konsumtif.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh
adanya online shop pada media sosial Instagram terhadap perilaku konsumtif
mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian asosiatif dengan pendekatan
kuantitatif, dilakukan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Sumatera Utara pada bulan Maret 2017. Pengumpulan data dilakukan dengan
menyebar kuesioner kepada 100 responden yang pernah melakukan pembelian
produk melalui online shop pada media sosial Instagram. Metode analisis data
yang digunakan adalah uji validitas dan reliabilitas, uji asumsi klasik, uji analisis
regresi linear sederhana, uji hipotesis melalui uji-t, dan uji koefisien determinasi.
Pengujian dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS 23.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa online shop pada media sosial
Instagram secara parsial, menunjukkan t-hitung (4,358) > t-tabel (1,661) dengan
sig. sebesar 0,000 yang berarti online shop pada media sosial Instagram
berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku konsumtif. Analisis koefisien
determinasi dilihat dari nilai R Square sebesar 0,162 yang berartiperilaku
konsumtif pada mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Sumatera Utara dapat dipengaruhi oleh online shop pada media sosial Instagram
sebesar 16,2% sedangkan sisanya 83,8% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak
dijelaskan dalam penelitian ini.

Kata kunci : Toko Online, Instagram, Perilaku Konsumtif

Universitas Sumatera Utara


ABSTRACT

THE INFLUENCE OF ONLINE SHOP ON SOCIAL MEDIA INSTAGRAM


TOWARDS CONSUMPTIVE BEHAVIOR OF FISIP USU STUDENTS

Name :Ridha Ardila


NIM : 130907085
Major : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis
Faculty : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Supervisor : Anggia Sari Lubis, S.E, M.Si

Instagram is a photo sharing application that lets users take a photo,


apply a digital fiter and distributed them to various social networking services,
including proprietary instagram. From the advantages of such features, making
most of people opportunity to make instagram as the land for doing business
called by the online shop. Online shop on social media instagram make it easy a
lot of people to online shopping. Many accounts online shop on social media
instagram, certainly make an impact that trigger consumptive behavior.
The purpose of this research is to know and analyze the influence of online
shop on social media instagram towards consumptive behavior of FISIP USU
students.
This research is uses a quantitative method with associative approach, it
has been held at Faculty of Social and Political Sciences University of North
Sumatera in March 2017. Data collection is done by spreading the questionnaire
to 100 respondents who did purchase the product through online shop on social
media instagram. Data analyze methods used validity and reliability, the classic
assumption test, simple linear regression, hypothesis testing by t-test, and the
coefficient of determination. Tests carried out using SPSS 23.
The results of this research showed that online shop on social
media instagram partially, shows t-hitung (4,358) > t-table (1,661) with sig.
amount 0.000 its means online shop on social media instagram significant and
positive influence towards consumptive behaviors. Coefficient of determination
seen from the value of R Square of 0.162its means that consumptive behaviors on
FISIP USU students can be influenced by the online shop on social media
instagram amounted to 16,2% while the remaining 83,8% is influenced by other
factors not described in this study.

Keywords: Online Shop, Instagram, Consumptive Behavior

Universitas Sumatera Utara


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

berkat dan rahmat-Nya penulis dapat melaksanakan penelitian dan menyelesaikan

skripsi ini dengan judul “Pengaruh Online Shop Pada Media Sosial Instagram

Terhadap Perilaku Konsumtif Mahasiswa FISIP USU”. Penulisan skripsi ini

merupakan persyaratan yang harus dipenuhi untuk menyelesaikan Pendidikan

pada Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

Pada kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada

semua pihak yang telah banyak membantu, membimbing, dan mengarahkan

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, yaitu kepada:

1. Bapak Dr. Muryanto Amin, S.Sos, M.Si sebagai Dekan Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Marlon Sihombing, MA sebagai Ketua Program Studi

Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dr. Beti Nasution, M.Si sebagai Sekretaris Program Studi Ilmu

Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Anggia Sari Lubis SE, M.Si sebagai Dosen Pembimbing penulis yang

telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan arahan dan

bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan

baik.

Universitas Sumatera Utara


5. Seluruh Dosen di Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara yang tidak dapat

penulis sebutkan satu per satu.

6. Kak Siswati Saragi, S.Sos, M.SP dan Bang Farid selaku Bagian

Administrasi Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara atas kebaikan hatinya,

kesabarannya, dukungannya yang telah banyak membantu penulis dalam

mengurus dan melengkapi berkas-berkas yang diperlukan dalam

penyusunan skripsi ini.

7. Kedua orang tua penulis, Alm Hendra Swastika dan Sri Budi Mulyani,

yang selalu memberikan kasih sayang, doa serta dorongan moril maupun

materil yang tak terhingga.

8. Kakak dan adik penulis Dizka Mauliza, Anggita Putri dan M. Fachri Noor

Shandika yang selalu memberikan semangat dan dukungan kepada

penulis, terimakasih juga buat satu-satunya keponakan penulis yang

tersayang Aldylan Dimitri Perdana yang selalu bisa menghibur penulis

dengan berbagai tingkah lucunya.

9. Teruntuk sahabat tersayang, Ria Hanifa Sirait, Deninta Tinangon dan

Veravivi S Marbun, terimakasih atas kenangan yang kalian berikan selama

ini. Sedih senang sudah banyak kita lewati bersama. Love you guys…

10. Sahabat sedari SMA, Nadya Paramita, Izmi Yolanda, Wuri Handayani,

Theresia Sitorus, Sari Devi dan Tiara Anggreini yang meskipun jauh tapi

selalu dekat di hati.

Universitas Sumatera Utara


11. Sahabat di keluarga kece, Elita Marselina, M.Irfandi, Lidya Hutagalung,

Winda Farida, Daniel Kennedy, Budhi Yudha, Michael Mayor, Yumna

Huda dan seluruh teman-teman seperjuangan dalam Ilmu Administrasi

Niaga/Bisnis kelas B stambuk 2013 yang tidak dapat disebutkan satu per

satu, terima kasih banyak atas kebersamaan, bantuan dan dukungan

selama perkuliahan.

12. Seluruh responden yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk

mengisi kuesioner penelitian ini.

13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu oleh penulis yang

telah banyak membantu dan memberikan pertolongan doa secara tulus dan

ikhlas kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat

banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Untuk itu, penulis

mengharapkan kritik maupun saran yang bersifat membangun sehingga dapat

memberikan manfaat dan dorongan bagi peningkatan kemampuan penulis di

masa yang akan datang.

Medan, 30 April 2017


Penulis,

Ridha Ardila

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI

Halaman
ABSTRAK ................................................................................................ i
ABSTRACT ............................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .............................................................................. iii
DAFTAR ISI .............................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ..................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ......................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................. 7
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................... 7
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................. 7

BAB II KERANGKA TEORI ................................................................ 9


2.1 Perdagangan Elektronik (E-commerce) .................................
2.1.1 Pengertian E-commerce ................................................ 9
2.1.2 Klasifikasi E-commerce ................................................ 11
2.2 Media Sosial ........................................................................... 12
2.2.1Pengertian Media Sosial................................................. 12
2.2.2 Fungsi Media Sosial. ..................................................... 15
2.2.3 Instagram ...................................................................... 16
2.2.4 Online Shop di Instagram ............................................. 19
2.3 Belanja Online........................................................................ 22
2.3.1 Pengertian Belanja Online............................................. 22
2.3.2 Media Belanja Online ................................................... 24
2.3.3 Cara Belanja Online ...................................................... 26
2.4 Keputusan Pembelian Online................................................. 27
2.4.1 Faktor-Faktor Keputusan Pembelian Online ............. 27
2.5 Perilaku Konsumtif ................................................................ 29
2.5.1 Pengertian Perilaku Konsumtif .............................................. 29
2.5.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola Konsumsi ..... 30
2.5.3 Aspek Perilaku Konsumtif ..................................................... 33
2.6 Penelitian Terdahulu ......................................................................... 34
2.7 Kerangka Konseptual ....................................................................... 36

BAB III METODE PENELITIAN ......................................................... 38


3.1 Bentuk Penelitian ........................................................................... 38
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................... 38
3.3 Populasi dan Sampel ...................................................................... 38
3.3.1 Populasi ....................................................................................... 38
3.3.2 Sampel ............................................................................................... 39
3.4 Hipotesis ......................................................................................... 40

Universitas Sumatera Utara


3.5 Defenisi Konsep ............................................................................. 40
3.6 Definisi Operasional........................................................................ 42
3.7Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 43
3.8 Teknik Penentuan Skor ................................................................... 44
3.9 Teknik Analisis Data ...................................................................... 45
3.9.1 Uji Instrumen .................................................................................... 45
3.9.1.1 Uji Validitas ............................................................................. 45
3.9.1.2 Uji Reliabilitas ............................................................................... 46
3.9.2 Uji Asumsi Klasik ....................................................................... 47
3.9.2.1 Uji Normalitas ..................................................................... 47
3.9.3 Analisis Regresi Linear Sederhana ............................................. 47
3.9.4 Pengujian Hipotesis ..................................................................... 48
3.9.4.1 Uji Signifikan Parsial (Uji Statistik T) ...................................... 48
3.9.5 Koefisien Determinasi ................................................................. 48

BAB IV HASIL PENELITIAN ................................................................ 50


4.1 Deskripsi Objek Penelitian ............................................................. 50
4.1.1 Sejarah Singkat FISIP USU .......................................... 50
4.1.2 Visi dan Misi FISIP USU ............................................. 51
4.2 Penyajian Data ................................................................................ 52
4.2.1 Deskripsi Identitas Responden ..................................... 52
4.2.2 Variabel Online Shop (X) ..................................................... 58
4.2.3 Variabel Perilaku Konsumtif (Y) .......................................... 76
4.3 Teknik Analisis Data .............................................................. 85
4.3.1 Uji Instrumen ........................................................................ 85
4.3.1.1 Uji Validitas .............................................................. 85
4.3.1.2 Uji Reliabilitas .......................................................... 86
4.3.2 Uji Asumsi Klasik ........................................................... 87
4.3.2.1 Uji Normalitas ........................................................... 87
4.3.3 Uji Analisis Regresi Linear Sederhana .................................. 90
4.3.4 Uji Hipotesis .......................................................................... 91
4.3.4.1 Uji Signifikan Parsial ................................................. 91
4.3.4.2 Uji Koefisien Determinasi ........................................ 92
4.4 Pembahasan .................................................................................... 93

BAB V PENUTUP ..................................................................................... 96


5.1 Kesimpulan .................................................................................... 96
5.2 Saran ................................................................................................ 96

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 3.1 Defenisi Operasional ............................................................... 43
Tabel 3.2 Scoring Untuk Jawaban Kuesioner .......................................... 45
Tabel 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .................... 53
Tabel 4.2 Identitas Responden Berdasarkan Jurusan ............................... 54
Tabel 4.3 Identitas Responden Berdasarkan Stambuk ............................. 55
Tabel 4.4 Identitas Responden Berdasarkan Jumlah Uang Saku
perbulan .................................................................................... 55
Tabel 4.5 Identitas Responden Frekuensi Belanja Online di Instagram .. 56
Tabel 4.6 Identitas Responden Berdasarkan Produk yang dibeli
Melalui Online Shop di Instagram ........................................... 56
Tabel 4.7 Identitas Responden Berdasarkan Anggaran yang Dikeluarkan
Untuk Membeli Sebuah Produk di Online Shop Instagram..... 57
Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Responden tentang Saya Tertarik
Berbelanja Melalui Online Shop di Instagram Karena Saya
Percaya Online Shop di Instagram Memiliki Tanggung Jawab
Atas Pengiriman Barang Sampai ke Konsumen dengan
Tepat Waktu ............................................................................. 58
Tabel 4.9 Distribusi Jawaban Responden tentang Saya Percaya Online
Shop di Instagram Menjamin Privasi dan Keamanan
Transaksi Kepada Pembeli ....................................................... 59
Tabel 4.10 Distribusi Jawaban Responden tentang Saya Percaya Barang
yang Saya Pesan Melalui Online Shop di Instagram Sesuai
dengan Harapan Saya .............................................................. 60
Tabel 4.11 Distribusi Jawaban Responden tentang Saya Lebih Mudah
Memperoleh Informasi Produk di Online Shop Pada Media
Sosial Instagram dibandingkan Toko Konvensional ............... 61
Tabel 4.12 Distribusi Jawaban Responden tentang Saya Dapat
Mengakses Online Shop di Instagram dengan Mudah, Dimana
Saja dan Kapan Saja ................................................................. 62
Tabel 4.13 Distribusi Jawaban Responden tentang Dengan Berbelanja
Secara Online Dapat Menghemat Waktu dan Tenaga Saya ..... 62
Tabel 4.14 Distribusi Jawaban Responden tentang Berbelanja di Online
Shop Lebih praktis Karena Barang Dapat Diantar ke Rumah .. 63
Tabel 4.15 Distribusi Jawaban Responden tentang Cara Pembayaran
Ketika Melakukan Belanja Online Sangat Memudahkan
Saya Karena Dapat Dilakukan Melalui ATM, M-Banking,
I-Banking ataupun COD ........................................................... 64
Tabel 4.16 Distribusi Jawaban Responden tentang Informasi yang
Diberikan Online Shop di Instagram Dapat Dipercaya ........... 65
Tabel 4.17 Distribusi Jawaban Responden tentang Informasi Tentang
Produk Online Shop di Instagram Cukup Lengkap
dan Akurat ................................................................................ 66
Tabel 4.18 Distribusi Jawaban Responden tentang Informasi yang
Diberikan Online Shop di Instagram Merupakan Informasi
yang Terkini ............................................................................. 67

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.19 Distribusi Jawaban Responden tentang Informasi yang
Disajikan Oleh Online Shop di Instagram Untuk Suatu
Produk Telah Menggambarkan Produk yang Saya Inginkan ... 67
Tabel 4.20 Distribusi Jawaban Responden tentang Menurut Saya
Tampilan Online Shop di Instagram Menarik.......................... 68
Tabel 4.21 Distribusi Jawaban Responden tentang Harga Produk
Online Shop di Instagram Lebih Murah Dibandingkan
Pembelian di Toko ................................................................... 69
Tabel 4.22 Distribusi Jawaban Responden Tentang Saya Yakin Akan
Mendapatkan Harga Terbaik Saat Berbelanja Melalui
Online Shop di Instagram ........................................................ 70
Tabel 4.23 Distribusi Jawaban Responden Tentang Harga Produk yang
Ditawarkan di Online Shop Pada Media Sosial Instagram
Sangat Bervariasi...................................................................... 71
Tabel 4.24 Distribusi Jawaban Responden Tentang Produk yang
Ditawarkan Oleh Online Shop di Instagram Unik ................... 72
Tabel 4.25 Distribusi Jawaban Responden Tentang Online Shop di
Instagram Memudahkan Saya Mencari dan Membeli Suatu
Barang yang Tidak Ada Dijual di Daerah Saya ....................... 72
Tabel 4.26 Distribusi Jawaban Responden Tentang Produk yang
Ditawarkan Online Shop di Instagram Sangat Bervariasi ....... 73
Tabel 4.27 Distribusi Jawaban Responden Tentang Online Shop di
Instagram Dapat Memenuhi Kebutuhan Saya ......................... 74
Tabel 4.28 Distribusi Jawaban Responden Tentang Berbelanja Melalui
Online Shop di Instagram Sangat Menyenangkan ................... 74
Tabel 4.29 Distribusi Jawaban Responden Tentang Saya Merasa Nyaman
Saat Berbelanja Melalui Online Shop di Instagram ................ 75
Tabel 4.30 Distribusi Jawaban Responden Tentang Menurut Saya
Berbelanja Melalui Online Shop di Instagram Sangat
Menarik .................................................................................... 76
Tabel 4.31 Distribusi Jawaban Responden Tentang Saya Membeli Suatu
Produk di Online Shop Instagram Karena Saya Terpengaruh
Gambar Produk Tersebut yang Menarik .................................. 77
Tabel 4.32 Distribusi Jawaban Responden Tentang Ketika Melihat Suatu
Produk yang Saya Suka di Online Shop Instagram, Saya
Akan Langsung Membelinya ................................................... 78
Tabel 4.33 Distribusi Jawaban Responden Tentang Saya Membeli Suatu
Produk yang Ditawarkan Online Shop di Instagram, Setelah
Saya Melihat Review atau Testimonial dari Para Artis atau
Selebgram yang Telah di Endorse ........................................... 78
Tabel 4.34 Distribusi Jawaban Responden Tentang Ketika Suatu Online
Shop di Instagram Menawarkan Diskon Besar-Besaran,
Membuat Saya Sangat Tertarik Membeli Produk Tersebut ..... 79
Tabel 4.35 Distribusi Jawaban Responden Tentang Saya Membelanjakan
Sebagian Besar Uang yang Saya Punya Untuk Membeli
Apapun yang Saya Inginkan Meskipun Barang Tersebut
Belum Tentu Saya Butuhkan.................................................... 80

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.36 Distribusi Jawaban Responden Tentang Melihat Diskon
Besar-Besaran yang Ditawarkan Online Shop di Instagram,
Membuat Saya Membeli Barang yang Seharusnya Tidak
Saya Butuhkan.......................................................................... 81
Tabel 4.37 Distribusi Jawaban Responden Tentang Saya Tertarik
Berbelanja Secara Online Karena Sedang Trend diantara
Teman Sepergaulan Saya ......................................................... 81
Tabel 4.38 Distribusi Jawaban Responden Tentang Saya Membeli Suatu
Produk di Online Shop Instagram Hampir Setiap Bulan ......... 82
Tabel 4.39 Distribusi Jawaban Responden Tentang Saya Tetap Akan
Membeli Suatu Barang Meskipun Barang Lama yang Sudah
Saya Miliki Masih Layak Untuk Dipakai ................................ 83
Tabel 4.40 Distribusi Jawaban Responden Tentang Saya Akan Sangat
Senang Bila Saya Membeli Barang yang Jarang dimiliki
Orang Lain (Limited Edition) ................................................... 83
Tabel 4.41 Distribusi Jawaban Responden Tentang Saya Berbelanja atau
Membeli Suatu Barang Hanya Untuk Menghilankan Stres ..... 84
Tabel 4.42 Hasil Uji Validitas Online Shop (Variabel X).......................... 85
Tabel 4.43 Hasil Uji Validitas Perilaku Konsumtif (Variabel Y) .............. 85
Tabel 4.44 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X ............................................. 87
Tabel 4.45 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y ............................................. 87
Tabel 4.46 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Z .......................... 88
Tabel 4.47 Hasil Regresi Linier Sederhana ................................................ 90
Tabel 4.48 Hasil Uji Signifikan Parsial (Uji-t)........................................... 92
Tabel 4.49 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)....................................... 93

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ............................................................. 37
Gambar 4.1 Histogram Uji Normalitas ....................................................... 89
Gambar 4.2 Grafik Normal P-Plot ............................................................. 90

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian .......................................................... L1
Lampiran 2 Kuesioner Yang Telah Diisi ............................................. L2
Lampiran 3 Tabulasi Jawaban Responden ............................................ L4
Lampiran 4 Output SPSS ..................................................................... L5
Lampiran 5 Nilai Seminar Proposal ...................................................... L6
Lampiran 6 Berita Acara Seminar Proposal.......................................... L7
Lampiran 7 Absensi Seminar Proposal ................................................. L8
Lampiran 8 Kartu Kendali Bimbingan Skripsi ..................................... L9

Universitas Sumatera Utara


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teknologi komunikasi kini semakin maju dan berkembang menumbuhkan

berbagai pengaruh bagi penggunanya. Teknologi memberikan banyak kelebihan

dan kekurangan. Masyarakat dituntut untuk lebih mampu memanfaatkan

teknologi sesuai dengan fungsinya. Internet merupakan bentuk dari perkembangan

teknologi yang saat ini sudah menjadi kebutuhan bagi sebagian besar masyarakat

tak terkecuali mahasiswa.

Mahasiswa adalah bagian dari masyarakat yang sangat dekat dengan

persoalan akses informasi dan dunia internet. Internet digunakan mahasiswa untuk

mempermudah dalam megakses berbagai kebutuhan yang berhubungan dengan

mata kuliah di kampus, menyelesaikan berbagai bentuk administrasi, pengurusan

mata kuliah, pengurusan nilai juga hal-hal yang berkaitan dengan akademis

kemahasiswaan. Selain untuk melancarkan berbagai aktivitas mahasiswa di dunia

perkuliahan, mahasiswa juga sering mengakses berbagai situs media sosial di

internet.

Media sosial adalah situs web yang berfungsi sebagai forum online atau

sarana interaksi sosial, pergaulan, pertemanan, serta sebagai sarana berbagi atau

bertukar informasi, saling berkomentar atau sebagainya. Jadi media sosial ini

memungkinkan para penggunanya untuk secara bebas mengekspresikan dirinya

dengan berbagai informasi pribadi, foto, video, ide-ide bahkan perasaan dari si

pengguna. Salah satu situs media sosial yang saat ini sering digunakan mahasiswa

adalah Instagram.

Universitas Sumatera Utara


Instagram adalah aplikasi berbagi foto yang memungkinkan pengguna

mengambil foto, menerapkan filter digital dan membagikannya ke berbagai

layanan jejaring sosial termasuk Instagram itu sendiri. Semenjak kemunculan

Instagram pada`tanggal 06 Oktober 2010 di Apple Store, aplikasi ini langsung

diburu oleh pengguna apple. Terbukti pada akhir desember 2010 pengguna

Instagram telah mencapai 1 juta pengguna dan pada juni 2011 telah mencapai 5

juta pengguna dengan total 150 juta photo pada bulan agustus 2011.

Setelah sukses menjadi aplikasi yang diminati banyak pengguna,

Instagram menjadi media sosial yang banyak sekali peluang untuk berbisnis bagi

para penggunanya. Bisa dimanfaatkan sebagai sarana pemasaran dan transaksi

jual beli. Sehingga banyak bermunculan toko online atau online shop di media

sosial Instagram. Online shop memiliki definisi sebagai sebuah tempat untuk

menggelar, memamerkan, menampilkan barang dagangan yang terhubung

dengan jaringan internet. Sementara kegiatan berbelanja di internet disebut online

shopping yaitu proses dimana konsumen membeli produk atau jasa di internet

(http://en.m.wikipedia.org/).

Menurut data APJII atau Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia

jumlah pengguna internet di Indonesia pada tahun 2016 adalah sebesar 132,7 juta

orang. Dari 132,7 juta orang tersebut, sebesar 130,8 juta orang mengetahui

internet sebagai tempat jual beli barang dan jasa. Sementara sekitar 84,2 juta

orang pernah melakukan transaksi online.

Kemunculan Online shop ini ternyata telah membawa nuansa budaya dan

nilai yang mempengaruhi selera dan gaya hidup masyarakat. Hampir sebagian

besar masyarakat Indonesia menyambut baik kehadiran teknologi ini, tetapi tidak

Universitas Sumatera Utara


sedikit pula yang kesusahan dengan teknologi canggih ini. Sambutan baik ini

dibuktikan dengan semakin banyaknya masyarakat Indonesia yang menggunakan

online shop sebagai sarana dalam membeli barang-barang yang diinginkan. Hal

itu sangat baik, dan dapat dijadikan indikasi pertumbuhan ekonomi Indonesia

cukup baik. Tetapi di balik itu semua masyarakat kita sudah mulai masuk dalam

suatu kondisi dimana selalu ingin memiliki sesuatu yang terbaru atau yang sedang

tren hanya untuk kepentingan rasa gengsi yang timbul semata.

Kecenderungan harus memiliki sesuatu yang baru atau kategori terbaru

sudah muncul di berbagai lapisan masyarakat, tidak perduli kaya atau miskin, tua

atau muda. Bukan dampak baik yang akan diperoleh oleh bangsa ini jika hal ini

menjadi kecendrungan utama tapi hal buruk yang akan terjadi. Masyarakat akan

semakin konsumtif dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan, dikhawatirkan

masyarakat akan kehilangan jati diri karena memaksakan hal yang seharusnya

tidak untuk dirinya.

Pola kehidupan konsumtif ini dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari,

bahwa orang selalu mementingkan gaya barang yang dibeli. Masyarakat lebih

memilih barang yang menurut mereka bagus, mewah dan bermerek tanpa

memikirkan fungsi dan kegunaan dari barang tersebut. Nilai guna tidak lagi

penting di sini. Mereka memiliki pemahaman yang mementingkan kesukaan dan

kemewahan dalam kehidupan.

Seringkali kasus seperti ini ditemukan pada masyarakat perkotaan. Dimana

segala fasilitas, bujukan media dan kemudahan dapat diperoleh dengan mudah.

Budaya konsumtif kini telah melekat erat pada kehidupan di kota-kota besar

Indonesia. Gaya hidup yang sebelumnya tidak disebut sebagai budaya, namun

Universitas Sumatera Utara


telah merambah ke semua kalangan masyarakat yang tengah menjalani kehidupan

di kota. Tuntutan zaman yang semakin maju mau tak mau membuat masyarakat

juga ikut mengikutinya. Karena asumsi publik mengatakan jika orang itu tidak

mengikuti trendsetter maka ia akan dianggap katrok atau ketinggalan zaman. Hal

itulah yang membuat masyarakat mau tidak mau harus mengikuti pola hidup yang

seperti itu.

Globalisasi timbul karena akibat dari modernisasi dalam kurun waktu

tertentu. Banyak manusia yang sudah menjadi “korban modernisasi” seperti pada

contoh kasus di atas. Perubahan tersebut menjadikan masyarakat ke dalam

kehidupan yang semakin konsumtif. Konsumsi sendiri diartikan sebagai suatu

proses menghabiskan atau mentransformasikan nilai-nilai yang tersimpan di suatu

objek.

Hal tersebut di atas juga penulis rasakan di lingkungan kampus tempat

penulis kuliah yaitu FISIP USU yang notabene adalah mahasiswa. Banyak dari

teman-teman mahasiswa di kampus yang memanfaatkan smartphone yang mereka

miliki untuk berbelanja secara online yang dari pengamatan penulis ada yang

terkesan berlebihan sehingga menunjukkan perilaku konsumtif yang secara

langsung berdampak pada gaya hidup mahasiswa.

Hal tersebut terjadi karena tingginya rasa gengsi di kalangan mahasiswa

dan juga banyaknya bermunculan online shop di Instagram yang sekarang sedang

digandrungi para mahasiswa. Apalagi barang-barang yang dijual melalui online

shop di media sosial Instagram sangat beragam mulai dari produk fashion, produk

kecantikan, barang-barang elektronik, berbagai kebutuhan rumah tangga,

makanan, minuman, buku, mainan anak dan sebagainya, baik itu barang-barang

Universitas Sumatera Utara


dari luar negeri maupun dari dalam negeri yang juga menjadi pemicu munculnya

keinginan untuk terus membeli di online shop Instagram.

Seringkali kita yang awalnya tidak berniat untuk berbelanja. Tapi, saat

sedang iseng menjelajah Instagram lalu melihat teman atau artis menggunakan

produk dari sebuah online shop, hasrat belanja kita pun tiba-tiba bisa muncul.

Terjadi pembelian yang bersifat impulsif yaitu perilaku membeli semata-mata

karena didasari oleh hasrat yang tiba-tiba / keinginan sesaat, dilakukan tanpa

terlebih dahulu mempertimbangkannya, tidak memikirkan apa yang akan terjadi

kemudian dan biasanya bersifat emosional.

Di Instagram tentu kita tidak hanya memfollow akun teman akan tetapi

terkadang juga akun selebriti terkenal atau public figure lainnya. Biasanya

selebriti atau public figure mendapatkan endorsement dari pemilik online shop

untuk mencoba produknya dan kemudian memberikan testimoni yang kemudian

di upload di akun Instagram mereka. Endorsement ini bisa dikatakan iklan yang

dapat mempengaruhi perilaku seseorang untuk membeli dan kemudian memakai

produk tersebut. Hal-hal tersebut juga dapat mempengaruhi perilaku konsumtif

mahasiswa.

Pola konsumsi seseorang cenderung menjadi berlebihan dan tidak lagi

untuk pemenuhan kebutuhan semata akan tetapi untuk memenuhi keinginan yang

sifatnya untuk menaikkan prestise, menjaga gengsi, mengikuti mode dan berbagai

alasan lain yang kurang penting. Konsumsi adalah sebuah kebutuhan yang harus

dipenuhi demi kelangsungan hidup manusia, tetapi pada zaman sekarang ini

konsumsi menjadi kebutuhan yang menggila dikarenakan dunia yang juga

Universitas Sumatera Utara


menawarkan beragam kebutuhan baru agar orang mengonsumsinya (Sangadji dan

Sopiah, 2013:266).

Perilaku konsumtif merupakan suatu perilaku membeli yang tidak

didasarkan pada pertimbangan yang rasional, tetapi karena adanya keinginan yang

sudah mencapai taraf yang sudah tidak rasional lagi. Selain itu, sesorang yang

berperilaku konsumtif biasanya cenderung akan berganti produk denga fungsi atau

jenis yang sama akan tetapi mereknya berbeda walaupun produk yang sebelumnya

masih ada. Akibatnya seseorang akan menjadi boros dan tidak bisa

mengendalikan pengeluarannya. Di era modern saat ini, dapat dikatakan perilaku

konsumtif yang dilakukan masyarakat tumbuh begitu pesat. Seseorang cenderung

membeli barang-barang yang sebenarnya tidak mereka butuhkan.

Konsumsi barang dan jasa melalui online shop di kalangan mahasiswa

FISIP USU saat ini adalah fenomena yang selalu menjadi pembicaraan hangat

pada berbagai kesempatan. Online shop menjadi topik permbincangan untuk

menjalin komunikasi antara mahasiswa satu dengan yang lainnya. Hampir semua

mahasiswa mengetahui apa itu online shop walaupun tidak semua mahasiswa

menggunakan online shop tersebut sebagai pemenuhan kebutuhan. Mahasiswa

yang sudah merasa mendapatkan keuntungan dan kemudahan dalam bertransaksi

melalui online shop akan merasa kecanduan untuk terus menggunakan online

shop dalam memenuhi berbagai kebutuhannya.

Banyaknya online shop dengan berbagai kemudahan yang ditawarkannya

di media sosial Instagram, memicu timbulnya perilaku konsumtif pada

mahasiswa. Mahasiswa semakin gemar mengkonsumsi barang secara terus-

Universitas Sumatera Utara


menerus, lebih senang membeli barang berdasarkan keinginan bukan lagi

berdasarkan kebutuhan.

Berdasarkan fenomena yang dipaparkan diatas melatarbelakangi penulis

untuk meniliti lebih dalam dan ingin memahami apakah online shop pada media

sosial Instagram mempengaruhi mahasiswa FISIP USU menjadi lebih konsumtif

atau tidak. Penulis memfokuskan penelitian pada Mahasiswa FISIP USU

mengenai: “Pengaruh Online Shop Pada Media Sosial Instagram Terhadap

APerilaku Konsumtif Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas

Sumatera Utara”.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah yang sudah dipaparkan diatas, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Pengaruh Online Shop Pada

Media Sosial Instagram Terhadap Perilaku Konsumtif Mahasiswa FISIP USU ?”.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganilisis pengaruh

dari online shop pada media sosial Instagram terhadap perilaku konsumtif

mahasiswa FISIP USU.

1.4 Manfaat Penelitian

Setiap penelitian dilakukan guna memperoleh manfaat bagi seluruh pihak-

pihak yang bersangkutan. Manfaat yang diharapkan oleh peneliti dalam

melakukan penelitian ini antara lain sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara


1. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan serta pengetahuan

penulis mengenai e-marketing, e-commerce, bisnis online dan perilaku

konsumtif.

2. Bagi Akademis

Penelitian ini diharapkan sebagai tambahan acuan atau referensi terhadap

penelitian selanjutnya yang relevan.

Universitas Sumatera Utara


BAB II
KERANGKA TEORI

2.1 Perdagangan Elektronik (E-commerce)

2.1.1 Pengertian Perdagangan Elektronik (E-commerce)

Perkembangan teknologi dan informasi semakin meningkat dalam abad

ini. E-commerce merupakan perkembangan dalam sistem perdagangan.

Perdagangan elektronik (e-commerce) adalah bagian dari e-lifestyle yang

memungkinkan transaksi jual beli dilakukan secara online dari sudut tempat mana

pun (Hidayat, 2008:5). E-commerce juga dapat diartikan sebagai suatu proses

berbisnis dengan menggunakan teknologi elektronik yang menghubungkan antara

perusahaan, konsumen dan masyarakat dalam bentuk transaksi elektronik dan

pertukaran/penjualan barang, servis dan informasi secara elektronik (Munawar,

2009:1). E-commerce menurut Prasetyo (2005:8) yaitu kegiatan-kegiatan bisnis

yang menyangkut konsumen (consumers), manufaktur (manufactures), service

providers dan pedagang perantara dengan menggunakan jaringan-jaringan

komputer yaitu internet.

Menurut Kalakota dan Winston (Suyanto, 2003:11)mendefinisikane-

commercedari beberapa perspektif yaitu :

1. Dari perspektif komunikasi, e-commerce adalah pengiriman barang, layanan,

informasi atau pembayaran melalui jaringan komputer atau melalui peralatan

elektronik lainnya.

2. Dari perspektif proses bisnis, e-commerce adalah aplikasi dari teknologi yang

menuju otomatisasi dari transaksi bisnis dan aliran kerja.

Universitas Sumatera Utara


3. Dari perspektif layanan, e-commerce merupakan suatu alat yang memenuhi

keinginan perusahaan, konsumen dan manajemen untuk memangkas biaya

layanan (service cost) ketika meningkatkan kualitas barang dan meningkatkan

kecepatan layanan pengiriman.

4. Dari perspektif online, e-commerce menyediakan kemampuan untuk membeli

dan menjual barang ataupun informasi melalui internet dan sarana online

lainnya.

Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa e-commerce adalah proses transaksi

bisnis secara online melalui jaringan internet dengan tujuan kemudahan dan

kecepatan.

2.1.2 Klasifikasi E-commerce

Menurut Kotler dan Armstrong (2008:238)terdapat empat klasifikasi

dalame-commerce yaitu :

1. Bisnis ke Konsumen (B2C)

E-commerce ini mengacu pada transaksi-transaksi yang terjadi antara

sebuah bisnis dengan konsumen akhir dari suatu produk (Utami, 2011:333).

Dalam B2C, penjual menjual barang dan jasa secara online kepada

konsumen akhir.

2. Bisnis ke Bisnis (B2B)

E-commerce ini mengacu pada`transaksi antar bisnis di mana tidak ada

pihak yang menjadi konsumen akhir (Utami, 2011:334). Transaksi

dilakukan menggunakan situs web B2B , e-mail, katalog produk online,

jaringan dagang online dan sumber daya online lainnya untuk menjangkau

Universitas Sumatera Utara


pelanggan bisnis baru, melayani pelanggan saat ini dengan lebih efektif dan

meraih efisiensi pembelian serta harga yang lebih baik.

3. Konsumen ke Konsumen (C2C)

Konsumen ke konsume dalam e-commerce merupakan suatu transaksi

secara elektronik yang dilakukan antar konsumen untuk memenuhi suatu

kebutuhan tertentu dan pada saat tertentu pula, segmentasi konsumen ke

konsumen ini sifatnya lebih khusus karena transaksi dilakukan oleh

konsumen ke konsumen yang memerlukan transaksi.

4. Konsumen ke Bisnis (C2B)

Pertukaran online di mana konsumen mencari penjual, mempelajari

penawaran mereka dan mengawali pembelian, bahkan terkadang

menggerakkan syarat transaksi. Misalnya dengan menggunakan

Priceline.com, calon pembeli dapat menawar tiket pesawat terbang, kamar

hotel dan paket liburan dan kemudian membiarkan penjual memutuskan

untuk menerima penawaran mereka atau tidak.

Sementara menurut Suyanto (2003:45), penggolongan e-commerce yang

lazim dilakukan orang ialah berdasarkan transaksinya, yaitu:

1. Business to business (B2B), tipe ini meliputi transaksi IOS (aliran informasi

antara perusahaan yang satu dengan yang lain) serta transaksi antar organisasi

yang dilakukan di electronic market.

2. Business to consumer (B2C), ini merupakan transaksi eceran dengan pembeli

perorangan.

3. Consumer to consumer (C2C), dalam kategori ini, seorang konsumen menjual

secara langsung ke konsumen lainnya.

Universitas Sumatera Utara


4. Consumer to business (C2B), termasuk dalam kategori ini adalah

perseorangan yang menjual produk atau layanan ke organisasi, dan

perseorangan yang mencari penjual, berinteraksi dengan mereka, dan

menyepakati suatu transaksi.

5. Nonbusiness E-commerce, lembaga non bisnis dan lembaga pemerintahan

yang menggunakan berbagai tipe e-commerce untuk mengurangi biaya atau

untuk meningkatkan operasi dan layanan public.

6. Intrabusiness (Organizational) E-commerce, yang termasuk dalam kategori

ini adalah semua aktivitas intern organisasi, biasanya dijalankan di internet,

yang melibatkan pertukaran barang, jasa atau informasi.

2.2 Media Sosial

2.2.1 Pengertian Media Sosial

Media sosial merupakan media baru dalam komunikasi. Media sosial pada

hakikatnya merupakan sarana interaksi antara sejumlah orang melalui “sharing”

informasi dan ide-ide melalui jaringan internet untuk membentuk semacam

komunitas virtual.

Media sosial adalah media online, dengan para penggunanya bisa dengan

mudah berpartisipasi, berbagi dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial,

wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk

media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.

Menurut Antony Mayfield dari iCrosing, media sosial adalah mengenai menjadi

manusia biasa. Manusia biasa yang saling membagi ide, bekerjasama dan

berkolaborasi untuk menciptakan kreasi, berfikir, berdebat, menemukan orang

yang bisa menjadi teman baik, menemukan pasangan dan membangun sebuah

Universitas Sumatera Utara


komunitas. Intinya menggunakan media sosial menjadikan kita sebagai diri

sendiri. Selain kecepatan informasi yang bisa diakses dalam hitungan detik,

menjadi diri sendiri dalam media sosial adalah alasan mengapa media sosial

berkembang pesat, tak terkecuali keinginan untuk aktualisasi diri. Teknologi ini

memudahkan semua orang untuk membuat dan yang penting menyebarluaskan

konten mereka sendiri baik di blog maupun jejaring sosial dan dapat dilihat oleh

jutaan orang secara gratis (Zarella, 2010:2).

Sebagaimana telah dikatakan di atas bahwa media sosial hadir sebagai

bagian dari perkembangan media baru yang kontras dengan media

tradisional/industri seperti media cetak dan media audio-visual. Perbedaan yang

menonjol antara media sosial sebagai media baru dengan media lama antara lain

dalam hal kualitas, jangkauan, frekuensi, kegunaan, kedekatan dan sifatnya yang

permanen. Sebagian besar kritik terhadap media sosial berkisar tentang

eksklusivitas situs, kesenjangan informasi yang tersedia, masalah kepercayaan dan

keandalan, informasi yang disajikan, konsentrasi konten, kepemilikkan konten,

dan maknsa interaksi yang diciptakan oleh media sosial. Di sela-sela kritik

terhadap media sosial ada pula pengakuan bahwa media sosial juga memiliki efek

positif karena memungkinkan terjadinya demokritisasi atau memungkinkan

individu untuk mengiklankan diri mereka sendiri (Liliweri, 2015:288).

Media sosial dibagi dalam beberapa kategori menurut jenisnya.

Pembagian ini merupakan upaya untuk melihat bagaimana jenis media sosial itu,

karena secara dasar dan teori semestinya harus ada landasan awal untuk melihat

jenis-jenis media siber tersebut. Ada enam kategori besar untuk melihat

pembagian jenis media sosial, yakni (Nasrullah, 2015:39):

Universitas Sumatera Utara


1. Media jejaring sosial (social networking)

2. Jurnal online (blog)

3. Jurnal online sederhana atau mikroblog (microblogging)

4. Media berbagi (media sharing)

5. Penanda sosial (social bookmarking)

6. Media konten bersama atau wiki

Media sosial atau yang sering disebut social networking atau jejaring

sosial yang saat ini populer antara lain: Blog, Facebook, Twitter, Path, Instagram

dan Google Plus. Kemunculan situs jejaring sosial ini diawali dengan adanya

inisiatif untuk menghubungkan orang-orang dari seluruh belahan dunia. Situs

jejaring sosial pertama, yaitu Sixdegress.com mulai muncul pada tahun 1997.

Situs ini memiliki aplikasi untuk membuat profil, menambah teman dan mengirim

pesan. Tahun 1999 dan 2000 muncul situs Lunarstrom, Live Journal, Cywod yang

berfungsi memperluas informasi secara searah. Tahun 2001, muncul Ryze.com

yang berperan untuk memperbesar jaringan bisnis. Tahun 2002, muncul

Friendster sebagai situs anak muda untuk saling berkenalan dengan pengguna

lain. Tahun 2003, muncul situs sosial interaktif lain menyusul kemunculan

Friendster, Flick R, Youtube, Myspace. Hingga akhir tahun 2005, Friendster dan

Myspace menjadi situs jejaring sosial yang paling diminati. Lalu para pengguna

media sosial beralih ke Facebook yang sebenarnya telah dibuat pada tahun 2004,

tetapi baru booming di tahun 2006. Kemudian di tahun 2006 kemunculan Twitter

ternyata menambah jumlah pemakai media sosial, Twitter merupakan microblog

yang memiliki batasan karakter tulisan bagi penggunanya, yaitu 140 karakter.

Universitas Sumatera Utara


Lalu setelah lahirnya Twitter mucul jejaring sosial lain seperti Path, instagram

dan sebagainya.

2.2.2 Fungsi Media Sosial

Fungsi media sosial menurut Jan H.Kieztmann diibaratkan seperti “sarang

lebah” yang membentuk kerangka jaringan yang terdiri dari blok-blok yang

berhubungan satu sama lain, yaitu sebagai berikut (Liliweri, 2015:292):

1. Identity sebagai salah satu blok dari media sosial yang merinci bagaimana

para pengguna mengungkapkan identitas diri dia di tengah-tengah koneksi dengan

pengguna lain. Beberapa informasi penting tentang identitas adalah nama, usia,

jenis kelamin, profesi dan lokasi.

2. conversation adalah blok yang berisi aktivitas pengguna yang

berkomunikasi dengan pengguna lain. Banyak situs media sosial yang dirancang

untuk memfalitasi percakapan antarpersonal maupun personal dengan kelompok

atau komunitas lain. Dalam percakapan inilah para pengguna dapat menemukan

kawan baru, membangun harga diri, menyajikan ide-ide baru, atau mendorong

diskusi tentang topik yang sedang hangat dibicarakan di masyarakat.

3. Sharing yaitu untuk membantu para pengguna melakukan distribusi

pesan, menerima pesan, dan bertukar pesan. Karena itulah istilah sosial dalam

media sosial selalu disiratkan sebagai pertukaran pesan antara manusia secara

online.

4. Presence yaitu media sosial berfungsi menyadarkan kita tentang kehadiran

para pengguna sebagai individu dari mana pengguna berasal. Media sosial

berfungsi membantu para pengguna agar mereka membuka akses dengan mudah

melalui dunia maya dan sepakat untuk berkomunikasi secara langsung.

Universitas Sumatera Utara


2.2.3 Instagram

Instagram adalah aplikasi berbagi foto yang memungkinkan pengguna

mengambil foto, menerapkan filter digital dan membagikannya ke sesama

pengguna instagram atau pengguna media sosial lain. Instagram dideskripsikan

sebagai penghubung masyarakat di berbagai belahan dunia lewat foto yang

dibagikan dari berbagai pengguna instagram di berbagai belahan dunia. Salah satu

fitur yang unik di instagram adalah memotong foto menjadi bentuk persegi

sehingga terlihat seperti hasil Kodak instamatic dan polaroid. Hal ini berbeda

dengan rasio 4:3 yang umumnya digunakan oleh kamera.

Sejarah instagram dimulai dari perusahaan Burbn, Inc. yang berdiri pada

tahun 2010. Burbn, Inc. merupakan sebuah teknologi startup yang hanya berfokus

kepada pengembangan aplikasi untuk telepon genggam. Pada awalnya, Burbn,

Inc. sendiri memiliki focus yang terlalu banyak di dalam HTML5 mobile. Namun,

kedua CEO, Kevin Systrom dan Mike Krieger memutuskan untuk lebih focus

pada satu hal saja. Setelah satu minggu mereka mencoba untuk membuat sebuah

ide yang bagus, pada akhirnya mereka membuat sebuah versi pertama dari Burbn,

namun di dalamnya masih ada beberapa hal yang belum sempurna. Versi Burbn

yang sudah final, adalah aplikasi yang sudah dapat digunakan di dalam Iphone,

yang dimana isinya terlalu banyak dengan fitur-fitur. Sulit bagi Kevin Systrom

dan Mike Krieger untuk megurangi fitur-fitur yang ada dan memulai lagi dari

awal. Namun akhirnya, mereka hanya memfokuskan pada bagian foto, komentar

dan juga kemampuan untuk menyukai sebuah foto.

Nama instagram berasal dari pengertian keseluruhan fungsi aplikasi ini.

Kata insta berasal dari kata instan, seperti kamera polaroid yang pada masanya

Universitas Sumatera Utara


lebih dikenal dengan sebutan foto instan. Instagram juga dapat menampilkan foto-

foto secara instan, seperti polaroid di dalam tampilannya. Sedangkan untuk kata

gram berasal dari kata telegram, di mana cara kerja telegram sendiri adalah untuk

mengirimkan informasi kepada orang lain dengan cepat. Sama halnya dengan

instagram yang dapat mengunggah foto dengan menggunakan jaringan internet,

sehingga informasi yang ingin disampaikan dapat diterima dengan cepat.

Instagram merupakan media sosial yang masuk kedalam tipe konten, yaitu

komunitas yang mengorganisir dan berbagi isi jenis tertentu, dimana konten yang

diorganisir dalam Instagram adalah foto (Liliweri, 2015:293). Sementara dilihat

dari jenis media sosial, Instagram termasuk dalam jenis media sosial media

berbagi (media sharing), yaitu situs media sosial yang memungkinkan anggota

untuk menyimpan dan berbagi gambar, podcast, video secara online (Nasrullah,

2015:44).

Sebagai media sosial yang mengkhususkan konten pada foto, Instagram

juga memiliki peraturan dalam mengunggah foto. disebutkan www.instagram.com

bahwa konten yang dianggap tidak boleh mengandung kekerasan, pornografi,

mengandung diskriminasi, atau yang bertentangan dengan hukum. Pemilik akun

Instagram harus bertanggung jawab terhadap foto, teks, data, informasi dan video

yang diunggah pemiliki akun.

Beberapa fitur yang terdapat di dalam instagram

(http://id.wikipedia.org/wiki/instagram), antara lain:

1. Home

Pada halaman utama kita bisa melihat foto atau video yang diunggah oleh

orang yang menjadi teman kita di instagram (following).

Universitas Sumatera Utara


2. Profile

Pada halaman ini aka nada data diri dari pemiliki akun instagram serta

seluruh foto atau video yang pernah diunggah di akuninstagram tersebut.

3. Pengikut (follower)

Sistem sosial di dalam instagram adalah dengan menjadi pengikut akun

pengguna lainnya atau memiliki pengikut instagram. Dengan demikian

komunikasi antara sesama pengguna instagram sendiri dapat terjalin dengan

memberikan tanda suka dan juga mengomentari foto-foto yang telah

diunggah pengguna lainnya.

4. Mengunggah Foto

Kegunaan utama dari instagram adalah sebagai tempat untuk mengunggah

dan berbagi foto-foto kepada pengguna lainnya. Foto yang diunggah dapat

diperoleh melalui kamera idevice ataupun foto-foto yang ada di album foto di

iDevice tersebut.

5. Kamera

Foto yang diambil melalui instagram dapat disimpan di dalam iDevice

tersebut. Penggunaan kamera melalui instagram juga dapat langsung

menggunakan efek-efek yang ada, untuk mengatur pewarnaan dari yang

dikehendaki oleh sang pengguna.

6. Efek Foto

Pada versi awalnya, instagram memiliki 15 efek foto yang dapat digunakan

oleh para pengguna pada saat mereka akan menyunting fotonya. Pada tahun

2016 ini instagram telah memiliki sekitar 40 efek foto. Fitur lain yang ada

pada bagian penyuntingan adalah tilt-shift yang fungsinya sama dengan efek

Universitas Sumatera Utara


kamera melalui instagram, yaitu untuk memfokuskan satu titik pada sebuah

foto dan sekelilinginya menjadi buram.

7. Judul Foto

Setelah foto tersebut disunting, maka foto akan dibawa ke halaman

selanjutnya, dan foto tersebut akan diunggah ke dalam instagram ataupun ke

jejaring sosial lainnya. Di dalamnya tidak hanya ada pilihan untuk

mengunnggah pada jejaring sosial atau tidak, tetapi juga untuk memasukkan

judul foto dan menambah lokasi foto tersebut.

8. Arroba

Seperti twitter dan facebook, instagram juga memiliki fitur yang dapat

digunakan penggunanya untuk menyinggung pengguna lainnya dengan

menambahkan tanda arroba (@) dan memasukkan nama akun instagram dari

pengguna tersebut.

2.2.4Online Shop di Instagram

Toko online atau online shop dapat diartikan sebagai toko yang

mempresentasikan suatu produk atau jasa melalui media internet (Makmur,

2016:3). Istilah online memiliki pengertian sebagai jaringan yang terhubung di

internet, sedangkan shopping berasal dari Bahasa inggris yang berarti berbelanja.

Istilah tempat berbelanja melalui internet disebut juga sebagai online shop. Online

shop memiliki definisi sebagai sebuah tempat untuk menggelar, memamerkan,

menampilkan barang dagangan yang terhubung dengan jaringan internet.

Sementara kegiatan berbelanja di internet disebut online shopping yaitu proses

dimana konsumen membeli produk atau jasa di internet

(http://en.m.wikipedia.org/).

Universitas Sumatera Utara


Online dapat dikatakan bahwasanya suatu portal/media yang dapat diakses

selama 24 jam dalam sehari, 7 hari dalam seminggu dan 365 hari dalam setahun

dan dapat diakses dimana saja kapan saja selama akses internet masih berada

dalam suatu area. Ini artinya penjual akan memiliki sebuah toko dengan layanan

full time. Artinya dengan koneksi internet, penjual dapat mengiklankan barang

dagangannya dengan biaya yang lebih murah. Tidak perlu sebuah toko fisik, tetapi

cukup dengan modal foto produk yang akan dijual (Makmur, 2016).

Online shop di media sosial instagram adalah toko belanja online yang

terdapat di jejaring internet yaitu media sosial instagram yang kemudian terjadi

kegiatan jual-beli secara online.

Instagram saat ini tidak hanya digunakan untuk yang menyukai fotografi

atau foto semata. Tetapi instagram menjadi suatu wadah atau tempat yang

bermanfaat untuk memasarkan produk agar dikenal lebih luas. Melakukan bisnis

online shop di instagram dapat dilakukan oleh siapa saja dan dimana saja karena

hanya bermodalkan gadget dan smartphone berbasis ios, android, hingga windows

phone bisa menggunakannya.

Kelebihan berjualan lewat instagram adalah pengguna instagram sudah

terjamin melek teknologi. Artinya mereka yang aktif di instagram pastilah aktif

pula di twitter dan mungkin juga facebook. Karena itu, sangat tepat bila

mempromosikan produk melalui instagram dan dibantu dengan jejaring sosial

lainnya, dan juga pengguna instagram yang pasti memiliki gadget dan

smartphone mahal yang mendukung aplikasi tersebut seperti iphone ataupun

android, ini berarti instagram memiliki pengguna yang rata-rata kelas menengah

ke atas.

Universitas Sumatera Utara


Efektivitas bisnis online shop di media sosial instagram pun lebih terasa

karena adanya berbagai strategi pemasaran yang sangat menarik bagi para online

shop untuk mempromosikan produknya. Seperti kegiatan endorse, paid promote

(promosi berbayar), SFS (Shout For Shout). Endorse dalam dunia bisnis online

diartikan sebagai cara promosi di akun media sosial artis dengan cara

pemilik/penjual online shop memberikan produk secara gratis kepada artis

tersebut, kemudia artis tersebut mengupload foto dirinya bersama produk tersebut

di akun media sosial instagramnya (femaledaily.com). Paid promote atau promosi

berbayar adalah kegiatan promosi yang dilakukan oleh online shop dengan

membayar jasa promo tersebut kepada akun instagram yang membuka paid

promote, biasanya akun yang membuka paid promote ini adalah akun yang sudah

terkenal dan memiliki banyak followers. SFS (Shout For Shout) adalah kegiatan

saling bertukar iklan barang berupa foto dengan sesame penjual/pemilik online

shop di instagram , sehingga foto iklan tersebut akan muncul di timeline followers

mereka masing-masing (simpq-indonesia.com).

Banyak para penjual/pemilik online shop di instagram yang mengambil

strategi dengan mengendrose para artis yang sudah pasti memiliki followers

banyak, fashion blogger, beauty blogger, selebgram atau orang-orang yang sudah

memiliki followers banyak di instagram. Ini menjadi strategi dalam

mempromosikan produk yang dijual. Hal inilah yang membedakan media sosial

instagram dengan media sosial lainnya, sehingga kegiatan jual beli melalui online

shop di instagram saat ini lebih diminati.

Universitas Sumatera Utara


2.3. Belanja Online

2.3.1 Pengertian Belanja Online

Toko online atau online shop dapat diartikan sebagai toko yang

mempresentasikan suatu produk atau jasa melalui media internet (Makmur,

2016:3). Istilah online memiliki pengertian sebagai jaringan yang terhubung di

internet, sedangkan shopping berasal dari Bahasa inggris yang berarti berbelanja.

Istilah tempat berbelanja melalui internet disebut juga sebagai online shop. Online

shop memiliki definisi sebagai sebuah tempat untuk menggelar, memamerkan,

menampilkan barang dagangan yang terhubung dengan jaringan internet.

Sementara kegiatan berbelanja di internet disebut online shopping yaitu proses

dimana konsumen membeli produk atau jasa di internet

(http://en.m.wikipedia.org/).

Online dapat dikatakan bahwasanya suatu portal/media yang dapat diakses

selama 24 jam dalam sehari, 7 hari dalam seminggu dan 365 hari dalam setahun

dan dapat diakses dimana saja kapan saja selama akses internet masih berada

dalam suatu area. Ini artinya penjual akan memiliki sebuah toko dengan layanan

full time. Artinya dengan koneksi internet, penjual dapat mengiklankan barang

dagangannya dengan biaya yang lebih murah. Tidak perlu sebuah toko fisik, tetapi

cukup dengan modal foto produk yang akan dijual (Makmur, 2016).

Kegiatan online shopping ini merupakan bentuk komunikasi baru yang

tidak memerlukan komunikasi tatap muka secara langsung, melainkan dapat

dilakukan secara terpisah dari dan ke seluruh dunia melalui media notebook,

laptop, komputer maupun handphone yang tersambung dengan layanan akses

internet. Online shopping ini termasuk salah satu aktifitas dalam perdagangan

Universitas Sumatera Utara


elektronik (e-commerce) yang diklasifikasikan sebagai transaksi e-

commerseBusiness to Consumer (B2C). Hal yang biasa dilakukan konsumen

sebelum memutuskan untuk membeli produk online shop adalah masuk ke situs

internet seperti social media, kemudian mencari produk di toko online, lalu

membuat keputusan apakah produk tersebut akan dibeli atau tidak. Ada beberapa

alasan kenapa konsumen lebih memilih berbelanja online dari pada belanja secara

offline yaitu :

1. Mudah

Mudah karena dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja, melalui

perangkat melalui perangkat komputer ataupu handphone yang terkoneksi dengan

internet. Mudah karena tinggal masuk ke web, pilih produk, baca deskripsi

produk, klik beli, pilih cara pembayaran dan tunggu barang dianter.

2. Murah

Alasan lain belanja lewat online adalah lebih murah. Ini karena biaya untuk

menjual produk di internet lebih murah jika dibandingkan dengan harga dengan

harga di offline.

3. Praktis

Praktis karena tidak perlu mendorong trolley, tidak perlu antri di kasir dan

sebagainya. Belanja online bisa dilakukan dimana saja, kapan saja dan dengan

alamat pengiriman yang boleh ditentukan sendiri misalnya untuk ke rumah

sendiri, ke kantor, kerumah teman atau ke rumah saudara.

4. Efisien

Konsumen tidak perlu berlama-lama menghabiskan waktu mencari produk

yang dibutuhkan. E-commerce yang saat ini hadir menjamur baik dalam skala

Universitas Sumatera Utara


rumahan, toko online individu maupun e-commerce besar, tentu saja semua untuk

melayani kita supaya hidup berjalan lebih efisien.

5. Ketersediaan Barang di Pasaran

Ada kalanya sebuah barang yang konsumen cari sangat sulit didapatkan di

tempat tinggal konsumen, misalnya jika konsumen ingin membeli produk X dan

ternyata produk X tersebut tidak ada di Medan, tapi ada sebuah toko online di

Jakarta yang menjual barang itu, mau tidak mau, kosumen harus membeli barang

itu dari toko online yang berpusat di Jakarta.

6. Tanpa Batas

Tidak ada batas apapun terutama dalam hal jarak maupun waktu. Toko

online melayani 24 jam sehari, 7 hari seminggu dan 365 hari setahun. Konsumen

bisa membeli produk di belahan bumi manapun dan kapanpun asalkan harganya

cocok sesuai dengan kondisi keuangan pribadi.

2.3.2 Media Belanja Online

1. Blog

Salah satu media yang menampilkan belanja online antara lain adalah

blog. Blog merupakan layanan website pribadi yang menyediakan berbagai file

gratis. Dalam hal ini, pelaku usaha menggunakan blog sebagai toko online yang ia

punya untuk mempromosikan sekaligus menjual barang dan jasa yang ia tawarkan

kepada calon konsumen. Karena sifatnya yang mudah di kustomisasi oleh

penggunanya, maka belanja online melalui media blog cukup riskan karena

pembeli cukup sulit mengetahui reputasi dari penjual. Biasanya penjual

mengunggah bukti-bukti transfer yang ia miliki sebagai bentuk jaminan kepada

pelanggan bahwa ia merupakan penjual terpercaya.

Universitas Sumatera Utara


2. Situs Web

Ada banyak situs web yang menyediakan layanan belanja online, baik

web lokal maupun web internasional. Biasanya terdapat keranjang belanja,

dimana calon pembeli dapat memilih produk yang akan dibeli. Selain dengan

keranjang belanja, pembeli juga dapat langsung menghubungi penjual agar

transaksi langsung dapat dilakukan melalui telepon atau email.

3.Situs Jejaring Sosial

Seiring dengan maraknya pertumbuhan situs jejaring social di dunia,

media social networking ini juga dilirik oleh pelaku usaha untuk memasarkan

produknya. Penjual akan mengunggah barang yang ia tawarkan kemudian

disebarkan melalui messaging atau fitur photo sharing. Bentuk penawaran ini

merupakan perkembangan dari media katalog yang tadinya disebarkan dalam

bentuk media cetak per bulan, kini disebarkan melalui media katalog online yang

penawarannya dapat di update kapan saja.

Aditya Firmansyah (2010:10) mengemukakan bahwa situs jejaring social

merupakan sebuah situs berbasis pelayanan yang memungkinkan penggunanya

untuk membuat profil, melihat list pengguna yang terserdia, serta mengundang

atau menerima teman untuk bergabung dalam situs tersebut. Tampilan dasar situs

jejarinng social ini menampilkan halaman profil pengguna, yang di dalamnya

terdiri dari identitas diri dan foto pengguna.

Situs jejaring social yang awalnya digunakan sebagai media untuk saling

berhubungan dan berinterkasi kini telah dikembangkan fungsinya menjadi media

e-commerce. Fitur-fitur yang dimiliki jejaring social kini dimanfaatkan oleh para

pemiliki toko online untuk memasarkan produknya kepada konsumen. Biasanya

Universitas Sumatera Utara


para penjual mengunggah foto produk dagangannya di akun jejaring social yang

mereka miliki berikut harga dan keterangan produk. Kemudian para calon

pembeli dapat mengakses foto-foto tersebut untuk memilih produk mana yang ia

butuhkan atau inginkan. Selain itu antara penjual dan pembeli juga dapat bertukar

pesan menggunakan jejaring social tersebut untuk memulai transaksi.

Selain sebagai fitur yang memudahkan penjual untuk menjual produknya,

tingginya jumlah pengguna jejaring social juga merupakan suatu pelaung bagi

pemiliki toko online untuk memperoleh konsumen dalam jumlah yang banyak.

2.3.3 Cara Belanja Online

Dewasa ini, tata cara belanja online dapat dilakukan dengan semakin

mudah. Ketika pembeli tertarik dengan barang yang dituju, ia cukup menghubungi

penjual melalui contact person yang tercantum. Kemudian, pembeli biasanya

diharuskan mentransfer sejumlah uang ke rekening penjual dan barang yang

dibelipun akan dikirim oleh penjual baik itu melalui kurir (bila wilayah

pengiriman masih cukup dekat) ataupun melalui jasa pos.

Pembayaran dapat dilakukan baik menggunakan kartu debit, kartu kredit,

PayPal, memotong pulsa (untuk transaksi lewat HP), cek, maupun COD (Cash On

Delivery) yaitu pembayaran yang dilakukan ketika barang telahh dikirim oleh

penjual. Cash On Delivery biasanya dilakukan melalui tatap muka antara penjual

dan pembeli. Penjual dapat menunjukkan barang dagangannya sehingga pembeli

yang tertarik bisa membeli barang yang akan ia beli. Pembelian semacam ini

biasanya melakukan pembayaran secara langsung/kontan. Selain tatap langsung

antara penjual dan pembeli, COD bisa dilakukan antara kurir dan pembeli,

Universitas Sumatera Utara


biasanya penjual hanya akan melayani COD apabila daerah pembeli masih bisa

dapat dijangkau oleh penjual.

2.4 Keputusan Pembelian Online

Beralihnya minat masyarakat ke internet ini tidak terlepas dari daya tarik

situs-situs jejaring sosial yang semakin menjamur di dunia maya. Peningkatan

pengguna jejaring sosial ini tidak terlepas dari perkembangan penggunaan media

ini yang semakin meningkat di tingkat global. Penggunaan internet yang semula

cenderung digunakan untuk komunikasi pemasaran, kini digunakan sebagai

tempat untuk transaksi pembelian. Karena aspek kepraktisan ini para konsumen

tertarik untuk berbelanja melalui internet.

Menurut Kotler dan Armstrong (2008:181), keputusan pembelian

(purchase decision) konsumen adalah keputusan pembelian tentang merk yang

paling disukai. Dalam menentukan keputusan pembelian akan dihadapkan pada

berbagai alternative pilihan. Suatu online shop, e-store, internet shop, web shop,

web store dan virtual store dapat dianalogikan dengan pembelian fisik jasa atau

produk di toko retail atau di suatu mal pusat perbelanjaan. Belanja online adalah

bentuk perdagangan elektronik yang digunakan pada transaksi business to

business (B2B) dan business to consumer (B2C).

2.4.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Online

Dalam model perilaku konsumen online menurut Turban (Adi, 2013:39)

menerangkan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen

dan model perilaku pembelian online tersebut dapat diterangkan sebagai berikut:

1. Keputusan pembelian online sebagai variabel tergantung dipengaruhi oleh dua

variabel yang tidak dapat dikendalikan sebagai variabel bebas, yaitu varibael

Universitas Sumatera Utara


pertama meliputi: karakteristik konsumen, lingkungan serta penjual dan

perantara. Variabel kedua meliputi variabel karakteristik produk atau jasa dan

sistem dalam e-commerce. kedua variabel bebas yang tidak dapat dikendalikan

itu mempengaruhi keputusan membeli konsumen online.

2. Keputusan membeli konsumen meliputi: maksud pembelian dan pembelian

ulang.

3. Karakteristik konsumen meliputi: umur, gender, etnik, pendidikan, masalah

psikologi, pengetahuan, nilai-nilai yang dianutnya, kepuasan, pengalaman

sebelumnya, preferensi, kebiasaan, kepercayaan, sikap, inovasi, dan

kepribadian.

4. Karakteristik lingkungan meliputi: budaya, pengaruh sosial yang bersifat

normatif, pengaruh sosial yang bersifat informasional, hukum, institusional,

pemerintah, regulasi dan politik.

5. Karaktertik penjual dan perantara meliputi: reputasi merek, kepercayaan,

kebijakan dan prosedur, kompensasi dan apologi.

6. Karakteristik produk atau jasa meliputi: pengetahuan mengenai produk atau

jasa, tipe produk atau jasa, ketersediaan produk atau jasa, penyesuaian produk

atau jasa, frekuensi pembelian, tangibilitas, harga dan merek.

7. Sistem e-commerce menyangkut pembayaran dan dukungan logistic meliputi

diantaranya opsi pembayaran, opsi pengiriman barang, ketepatan dan

kecepatan pengiriman pesanan, kondisi barang saat diterima, keamanan dan

privasi. Fitur website meliputi: akurasi, kebaruan, presentasi informasi,

kelengkapan, desain yang sederhana, navigasi, konsistens, mudah digunakan

dan mudah diakses.

Universitas Sumatera Utara


8. Layanan pelanggan meliputi: ada FAQ, email dan personalisasi.

2.5 Perilaku Konsumtif

2.5.1 Pengertian Perilaku Konsumtif

Dalam arti luas, konsumtif adalah perilaku berkonsumsi yang boros dan

berlebihan, yang lebih mendahulukan keinginan daripada kebutuhan, serta tidak

ada skala prioritas atau dapat diartikan sebagai gaya hidup yang bermewah-

mewahan. Sedangkan perilaku konsumtif adalah perilaku manusia yang

melakukan kegiatan konsumsi yang berlebihan.

Mowen dan Minor (Yuniarti, 2015:32) mengatakan bahwa perilaku

konsumtif adalah suatu perilaku yang tidak lagi didasarkan pada pertimbangan

yang rasional, melainkan membeli produk atau jasa tertentu untuk memperoleh

kesenangan atau hanya perasaan emosi. Pengertian perilaku konsumtif tersebut

sejalan dengan pendapat Dahlan yang mengatakan bahwa perilaku konsumtif

ditandai oleh adanya kehidupan mewah dan berlebihan , penggunaan segala hal

yang dianggap paling mahal yang memberikan kepuasan dan kenyamanan fisik

sebesar-besarnya serta adanya pola hidup manusia yang dikendalikan dan

didorong oleh semua keinginan untuk memenuhi hasrat kesenangan semata-mata.

Menurut Sumartono mengatakan bahwa perilaku konsumtif merupakan

suatu tindakan menggunakan suatu produk secara tidak tuntas. Artinya belum

habis suatu produk dipakai, seseorang telah menggunakan produk jenis yang sama

dari merek lain atau membeli barang karena adanya hadiah yang ditawarkan atau

membeli suatu produk karena banyak orang yang menggunakan produk tersebut.

Menurut Anggasari (Yuniarti, 2015:31) perilaku konsumtif adalah

tindakan membeli barang yang kurang atau tidak diperhitungkan sehingga sifatnya

Universitas Sumatera Utara


menjadi berlebihan. Menurut Rosandi (Yuniarti, 2015:35), perilaku konsumtif

adalah suatu perilaku membeli yang tidak didasarkan pada`pertimbangan yang

rasional, tetapi karena adanya keinginan yang sudah mencapai taraf yang sudah

tidak rasional lagi.

Sabirin (Yuniarti, 2015:35) mendefinisikan perilaku konsumtif sebagai

suatu keinginan dalam mengonsumsi barang-barang yang sebenarnya kurang

dibutuhkan secara berlebihan untuk mencapai kepuasan maksimal.

Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, maka diambil kesimpulan

bahwa perilaku konsumtif adalah kecenderungan individu untuk membeli dan

mengonsumsi barang-barang tanpa batas dan pertimbangan yang rasional ataupun

mengonsumsi barang-barang yang sebenarnya kurang diperlukan secara

berlebihan, dimana hal tersebut didorong oleh keinginan untuk memenuhi hasrat

kesenangan semata-mata daripada kebutuhan.

2.5.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pola Konsumsi

Engel, Blackwell dan Miniard (Yuniarti, 2015:40) mengatakan bahwa

faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan perilaku konsumtif, adalah:

1. Kebudayaan

Budaya dapat didefinisikan sebagai hasil kreativitas manusia dari satu generasi

ke generasi berikutnya yang sangat menentukan bentuk perilaku dalam

kehidupannya sebagai anggota masyarakat.

2. Kelas Sosial

Kelas sosial mempengaruhi perilaku konsumen dalam cara seseorang

menghabiskan waktu mereka, produk yang dibeli dan berbelanja. Pernyataan ini

diperkuat oleh Swastha dan Handoko yang mengatakan bahwa interaksi

Universitas Sumatera Utara


seseorang dalam kelas social tertentu akan berpengaruh langsung pada pendapat

dan selera orang tersebut, sehingga akan mempengaruhi pemilihan produk atau

merek barang.

3. Kelompok Referensi

Kelompok referensi atau kelompok acuan merupakan individu atau kelompok

yang dijadikan rujukan yang mempunyai pengaruh nyata bagi individu.

Konsumen yang mengacu perilakunya pada kelompok referensi tertentu belum

tentu menjadi anggota kelompok itu.

4. Situasi

Faktor situasi seperti lingkungan fisik, lingkungan social, waktu, suasana hati

dan kondisi seseorang sangat mempengaruhi perilaku membeli seseorang.

5. Keluarga

Keluarga mempunyai pengaruhh yang sangat besar dalam pembentukan sikap

dan perilaku anggotanya, termasuk dalam pembentukan keyakinan sikap dan

berfungsi langsung dalam menetapkan keputusan konsumen dalam membeli dan

menggunakan barang atau jasa.

6. Kepribadian

Kepribadian sering diartikan sebagai karakteristik individual yang merupakan

perpaduan dari sifat, temperamen, kemampuan umum dan bakat yang dalam

perkembangannya dipengaruhi oleh interaksi individu dengan lingkungannya.

Kepribadian juga diartikan sebagai karakteristik yang ada dalam diri individu

yang melibatkan berbagai proses psikologis yang akan menentukan

kecenderungan dan respon seseorang terhadap lingkungan.

Universitas Sumatera Utara


7. Konsep Diri

Konsep diri dapat mempengaruhi persepsi dan perilaku membeli seseorang.

Terdapat beberapa tipe konsumen dalam memenuhi konsep diri yaitu konsumen

yang berusaha memenuhi konsep diri yang disadari, konsumen yang berusaha

memenuhi konsep diri idealnya dan konsumen yang memenuhi konsep diri

menurut orang lain sehingga akan mempengaruhi perilaku membelinya.

8. Motivasi

Motivasi dapat didefiniskan sebagai proses dimana individu mengenal

kebutuhannya dan mengambil tindakan untuk memuaskan kebutuhan tersebut

(Wells & Prensky, 1997)

9. Pengalaman Belajar

Pengalaman belajar seseorang akan memutuskan tindakan dan pengambilan

keputusan membeli. Konsumen mengamati dan mempelajari stimulus yang

berupa informasi-informasi yang diperolehnya.

10. Gaya Hidup

Gaya hidup merupakan suatu konsep yang paling umum dan memahami

perilaku konsumen. Gaya hidup merupakan suatu pola rutinitas kehidupan dan

aktivitas seseorang dalam menghabiskan waktu dan uang.

Universitas Sumatera Utara


2.5.3 Aspek-Aspek Perilaku Konsumtif

Menurut Lina & Rosyid (Yuniarti, 2015:49) aspek-aspek perilaku konsumtif

adalah :

1. Pembelian Impulsif (Impulsif Buying)

Aspek ini menunjukkan bahwa seorang remaja berperilaku membeli semata-

mata karena didasari oleh hasrat yang tiba-tiba / keinginan sesaat, dilakukan tanpa

terlebih dahulu mempertimbangkannya, tidak memikirkan apa yang akan terjadi

kemudian dan biasanya bersifat emosional. Menurut Kharis (2011) menyebutkan

bahwa impulse buying atau biasa disebut juga unplanned purchase, adalah

perilaku orang dimana orang tersebut tidak merencanakan sesuatu dalam

berbelanja. Menurut Rock (dalam Kharis 2011) impulse buying adalah pembelian

yang terjadi ketika konsumen mengalami desakan tiba-tiba, yang biasanya sangat

kuat dan menetap untuk membeli sesuatu dengan segera. Dorongan pembelian

adalah sifat foya-foya dan dapat merangsang.

2. Pemborosan

Perilaku konsumtif sebagai salah satu yang menghambur-hamburkan banyak

dana tanpa disadari adanya kebutuhan yang jelas serta perilaku membeli yang

tidak hanya satu barang saja tapi lebih dari satu barang.

3. Mencari Kesanangan (Non Rational Buying)

Suatu perilaku dimana konsumen membeli sesuatu yang dilakukan semata-

mata untuk mencari kesenangan dan kepuasan serta konsumen membeli karena

faktor hobi.

Universitas Sumatera Utara


2.6 Penelitian Terdahulu

Salah satu faktor yang mendukung penelitian ini adalah penelitian

penelitian terdahulu yang mempunyai tema pembahasan yang juga sama. Hal ini

tentu menambah referensi bagi peneliti dalam melaksanakan penelitiannya.

Berikut beberapa penelitian yang dapat dijadikan referensi dalam penelitian ini

yaitu sebagai berikut:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Daniella Putri Islamy pada tahun 2015 dengan

judul Pengaruh Online shop Pada Media Sosial Instagram Terhadap Perilaku

Konsumtif Siswa-Siswi SMP Islam Cikal Harapan 1 Bumi Serpong Damai

(BSD) Kota Tangerang Selatan. Hasil penelitian ini adalah online shop pada

media sosial instagram berpengaruh positif terhadap perilaku konsumtif

siswa-siswi SMP Cikal Harapan 1 BSD. Ini berarti menunjukkan bahwa

variabel frekuensi terpaan, selective attention, motif informasi, motif identitas

pribadi, motif interaksi sosial, motif hiburan, kepercayaan, pendapat dan

pembujukkan serta kepribadian dan penyesuaian diri mempengaruhi siswa-

siswa dalam berperilaku konsumtif diperkuat dengan adanya uji-F (simultan)

yang menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,034 yakni dikisaran 5%. Pada

uji koefisien determinasi juga menunjukkan bahwa online shop pada media

sosial instagram berpengaruh sebesar 16,2% sedangkan sisanya 83,8%

dipengaruhi oleh variabel lain.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Ita Noviana pada tahun 2016 dengan judul

Analisis Maraknya Online Shop Terhadap Perubahan Gaya Hidup Konsumtif

Wanita (Studi Kasus Pada Remaja Wanita di Desa Pancur Mayong Jepara).

Pada hasil penelitian menunjukkan bahwa online shop menyebabkan adanya

Universitas Sumatera Utara


perubahan gaya hidup remaja wanita menjadi konsumtif. Sementara faktor-

faktor yang menyebabkan remaja wanita berbelanja melalui online shop

sehingga tercipta perubahan gaya hidup konsummtif tersebut adalah faktor

kemudahan dalam mengakses media yang menawarkan produk-produk online

shop, faktor efisiensi waktu, sebagai pemenuhan kebutuhan, akses yang

mendukung dan mudah, pengaruh dari lingkungan teman sebaya dan faktor

kepribadian.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Khairunnisa pada tahun 2014 dengan judul

Dampak Aplikasi Instagram Terhadap Perilaku Konsumtif Remaja dalam

Berbelanja Online di Kalangan Siswa-Siswi SMA Negeri 2 Tenggarong. Hasil

penelitian ini dapat disimpulkan bahwa, siswa dan siswi SMA Negeri 2

Tenggarong yang telah aktif menggunakan instagram menjadi semakin

konsumtif dalam hal berbelanja online serta dalam hal paket data yang selalu

aktif guna dapat memenuhi kebutuhan selalu mengakses internet di

Smartphone tersebut. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat

diketahui bahwa penggunaan Instagram berdampak negative bagi perilaku

konsumtif remaja dalam hal berbelanja online. Karena dengan kemudahan

yang diberikan oleh instagram maka dengan gampang remaja semakin gemar

mengkonsumsi barang yang tidak menjadi prioritas utama, dengan kata lain

bahwa remaja lebih senang membeli barang berdasarkan keinginan bukan

berdasarkan kebutuhan lagi.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Paulina Claresta Djojo Angkoso pada tahun

2013 dengan judul Faktor-Faktor Pengalaman Konsumen Dalam Berbelanja

Produk Secara Online. Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa variabel

Universitas Sumatera Utara


tangibles, differentiation, content, price, trust dan enjoyment yang telah diuji

dapat mempengaruhi pengalaman konsumen dalam berbelanja secara online.

5. Penelitian yang dilakukan oleh Jihan Luthfiya pada tahun 2014 dengan judul

Pengaruh Pemasaran Online Terhadap Keputusan Pembelian Pada Siswa/I

SMA Yayasan Pendidikan Harapan 3 Medan. Hasil penelitian ini adalah dapat

disimpulkan bahwa secara simultan variabel kepercayaan, kemudahan, harga

dan kualitas informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian online pada siswa/i SMA Yayasan Harapan 3 Medan.

2.7 Kerangka Konseptual

Setiap kegiatan penelitian dan penulisan ilmiah perlu dilandasi oleh

kerangka konseptual agar penelitian dan penulisan laporan dapat tersusun dengan

sistematis. Pada`penelitian ini akan dijabarkan mengenai kerangka konseptual

antara lain sebagai berikut:

Mahasiswa FISIP USU merupakan bagian dari masyarakat yang

menggunakan fasilitas internet. berbagai macam kebutuhan diakses melalui

internet bukan hanya untuk kebutuhan akademis saja melainkan kebutuhan sosial

juga menjadi salah satu hal yang membuat mereka selalu menggunakan internet

dalam berbagai kebutuhan.

Online shop memberikan perubahan cara belanja dari segi teknologi.

Teknologi yang berkembang melahirkan inovasi belanja ini secara otomatis juga

akan merubah berbagai pola perilaku konsumen dalam menanggapi perubahan

tersebut. Namun dengan menjamur dan maraknya online shop yang berada di

sekitar mahasiswa menjadikan mereka selalu ingin membeli berbagai macam

produk yang ditawarkan oleh online shop tersebut, sehingga tidak bisa dipungkiri

Universitas Sumatera Utara


lagi bahwa dengan banyaknya toko online dengan berbagai macam kemudahan

yang diberikannyatersebut bisa jadi menyebabkan timbulnya perilaku konsumtif

terhadap konsumen atau para mahasiswa.

Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah Online Shop sebagai

variabel independen (bebas) dan perilaku konsumtif sebagai variabel dependen

(terikat). Kerangka konseptual ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.1
Kerangka Konseptual

Sumber : Penulis (2017).

Universitas Sumatera Utara


BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah

penelitian asosiatif dengan menggunakan analisa data kuantitatif. Metode

penelitian asosiatif adalah metode penelitian yang meniliti hubungan di antara

variabel-variabel yang ada. Penelitian asosiatif bertujuan meniliti sejauh mana

variabel yang satu memiliki hubungan sebab akibat dengan variabel yang lain

(Sugiyono, 2010:11). Pengolahan data pada penelitian ini dibantu dengan

Microsoft Excel dan program SPSS for windows.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas

Sumatera Utara yang beralamat di Jl. Prof. A. Sofyan No. 1, Padang Bulan,

Medan. Penelitian ini diperkirakan akan dilaksanakan selama satu bulan yaitu

pada bulan Maret 2017.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek

yang mempunyai kualtias dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peniliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010:80).

Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi adalah Mahasiswa FISIP USU

yang pernah melakukan pembelian produk atau jasa melalui online shop pada

media social Instagram. Berdasarkan batasan ini, maka jumlah populasi tidak bisa

diketahui.

Universitas Sumatera Utara


3.3.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2010:81). Apabila ukuran populasi dalam penelitian

tidak dapat diketahui dengan pasti, maka jumlah sampel dapat ditentukan dengan

formula Lameshow sebagai berikut:

𝑍𝑍 2 𝑥𝑥 (𝑝𝑝(1−𝑝𝑝))
n=
𝑑𝑑 2

Keterangan:

n : ukuran sampel

Z : score pada tingkat signifikansi tertentu (derajat keyakinan ditentukan

95%) maka Z= 1,96

P : Proporsi sampel yang memiliki cirri spesifik (maksimal estimasi = 0,5)

d : presisi (0,1)

Dengan menggunakan rumus diatas, maka diperoleh perhitungan sebagai berikut:

𝑍𝑍 2 𝑥𝑥 (𝑝𝑝(1−𝑝𝑝))
n=
𝑑𝑑 2

1,962 𝑥𝑥 (0,5(1−0,5))
n=
(0,1)2

n = 96,04

Maka jumlah responden yang diteliti dalam penilitian ini adalah sebesar 96

responden. Namun untuk lebih memudahkan penelitian, penulis menetapkan

sebanyak 100 responden.

Dalam penelitian ini, teknik sampling yang digunakan adalah purposive

sampling yaitu teknik penentuan sample dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono,

2010:85). Dimana tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh online

Universitas Sumatera Utara


shop pada media sosial Instagram terhadap perilaku konsumtif Mahasiswa FISIP

USU. Kriteria mahasiswa yang digunakan untuk menjadi sampel yaitu :

a. Mahasiswa/Mahasiswi S1 dan D-3 FISIP USU yang masih aktif kuliah yaitu

mahasiswa/mahasiswi angkatan 2013 sampai dengan 2016.

b. Mahasiswa/Mahasiswi yang pernah membeli lebih dari dua kali produk baik

itu barang ataupun jasa melalui online shop di Instagram.

3.4 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk

kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2010:64). Dikatakan sementara karena jawaban

yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada

fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui penelitian. Hipotesis yang diajukan

dalam penelitian ini adalah:

H0 = Tidak terdapat pengaruh antara online shop terhadap perilaku konsumtif

Mahasiswa FISIP USU.

Ha = Terdapat pengaruh antara online shop terhadap perilaku konsumtif

Mahasiswa FISIP USU.

3.5 Definisi Konsep

Definisi konsep yaitu suatu definisi yang masih berupa konsep dan

maknanya masih sangat abstrak walaupun secara intuitif masih bisa dipahami

maksudnya. Untuk mendapatkan batasan yang jelas dari masing-masing konsep

yang diteliti, maka dalam hal ini peniliti mengemukakan definisi dari konsep

yang dipergunakan, yaitu :

Universitas Sumatera Utara


1. Online Shop

Online shop adalah toko yang mempresentasikan suatu produk atau jasa

melalui media internet (Makmur, 2016:3). Dalam penelitian ini menggunakan

faktor-faktor keputusan pembelian online sebagai indikatornya yaitu:

a. Kepercayaan (trust) adalah sejumlah keyakinan spesifik terhadap integritas

(kejujuran pihak yang dipercaya dan kemampuan menepati janji), benevolence

(perhatian dan motivasi yang dipercaya untuk bertindak sesuai dengan

kepentingan yang mempercayai mereka), competency (kemampuan pihak

yang dipercaya untuk melaksanakan kebutuhan yang mempercayai)

dankonsistensi perilaku pihak yang dipercaya (Luarn dan Lin dalam

Ferinadewi, 2008:147)

b. Kemudahan (easy of use)didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang percaya

bahwa menggunakan suatu teknologi akan bebas dari usaha

(Hartono,2007:114).

c. Kualitas Informasi (Information quality)didefinisikan sebagai persepsi

pelanggan terhadap kualitas informasi tentang produk atau layanan yang

disediakan oleh sebuah website. Semakin berkualtias informasi yang diberikan

kepada pembeli online, maka akan semakin tinggi minat pembeli online untuk

membeli produk tersebut (Park dan Kim, dalam Hardiawan 2014:58)

d. Harga (Price)merupakan jumlah uang yang diperlukan sebagai penukar

berbagai kombinasi produk dan jasa, dengan demikian maka suatu harga

haruslah dihubungkan dengan bermacam-macam barang dan/atau pelayanan,

yang akhirnya akan sama dengan sesuatu yaitu produk dan jasa (Laksamana,

2008:105).

Universitas Sumatera Utara


e. Keragaman Produk adalah kumpulan seluruh produk dan barang yang

ditawarkan penjual tertentu kepada pembeli (Kotler dan Keller, 2007:15).

f. Kenyamanan (Enjoyment)didefinisikan sebagai rasa nyaman dan

menyenangkan ketika konsumen sedang berjelajah di website dan memotivasi

pelanggan untuk berbelanja (Croome, et al. 2010:14).

2. Perilaku Konsumtif

Mowen dan Minor (Yuniarti, 2015:32) mengatakan bahwa perilaku

konsumtif adalah suatu perilaku yang tidak lagi didasarkan pada pertimbangan

yang rasional, melainkan membeli produk atau jasa tertentu untuk memperoleh

kesenangan atau hanya perasaan emosi.

3.6 Definisi Operasional

1. Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat baik

secara positif maupun negative. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel

bebas adalah Online Shop (X).

2. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain yang

bersifat bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Perilaku

Konsumtif (Y).

Universitas Sumatera Utara


Tabel 3.1
Definisi Operasional
Variabel Definisi Indikator Skala

Online Shop Toko online yang 1. Kepercayaan Likert


mempermudah
pada media 2. Kemudahan
konsumen untuk
sosial Instagram 3. Kualitas
mendapatkan
(Variabel X) barang dan jasa Informasi
yang mereka cari
4. Harga
atau inginkan.
5. Keragaman

Produk

6. Kenyamanan

(enjoyment)

Perilaku Pola perilaku 1. Pembelian Likert


individu dalam Impulsif
Konsumtif mengkonsumsi
2. Pemborosan
barang yang lebih
(Variabel Y)
mementingkan 3. Mencari
faktor keinginan Kesenangan
untuk mendapatkan
(aspek pembelian
kesenangan
daripada untuk tidak rasional)
memenuhi
kebutuhan.
Sumber: Penulis (2017)

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data untuk mendapatkan data-data ataupun informasi

yang dibutuhkan dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan teknik

penggunaan data sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara


1. Data Primer

Data primer merupakan data yang dikumpulkan berdasarkan interaksi

langsung antara pengumpul data dan sumber data (Erlina, 2011:31). Teknik

pengumpulan data primer yang digunakan oleh peniliti dalam penelitian ini adalah

Kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2010:199). Dalam penelitian ini,

kuesioner akan disebarkan kepada sejumlah 100 mahasiswa FISIP USU yang

pernah membeli suatu produk lebih dari dua kali melalui online shop pada media

social Instagram.

2. Data Sekunder

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti, yaitu:

a. Studi Kepustakaan

Pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku, karya ilmiah serta pendapat

para ahli yang memiliki relevansi dengan masalah yang diteliti.

b. Studi Dokumentasi

Pengumpulan data dengan menggunakan catatan-catatan atau dokumen yang

ada di lokasi penelitian yang relevan dengan masalah yang akan diteliti.

3.8 Teknik Penentuan Skor

Teknik penentuan skor yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala

likert, yaitu untuk mengukur sikap, pendapat, maupun persepsi

seseorang/sekelompok orang tentang suatu fenomena social (Erlina, 2011:51).

Jawaban setiap item instrument pernyataan memiliki gradasi sangat positif sampai

Universitas Sumatera Utara


sangat negatif. Adapun penentuan skor dari setiap pernyatan adalah sebagai

berikut:

Tabel 3.2
Scoring Untuk Jawaban Kuesioner
Jawaban Responden Bobot Nilai

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Kurang Setuju 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

Sumber: Penulis (2017)

3.9 Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dari suatu penelitian harus dianalisa terlebih

dahulu secara benar agar dapat ditarik kesimpulan. Dalam penelitian ini metode

yang digunakan adalah analisis regresi linear sederhana, yaitu untuk meneliti

penagruh variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Adapun

langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

3.9.1 Uji Instrumen

Sebelum melakukan pengambilan data melalui kuesioner, terlebih dahulu

dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas terhadap daftar pertanyaan yang

diajukan didalam kuesioner tersebut.

3.9.1.1 Uji validitas

Uji validitas digunakan untuk menunjukkan seberapa nyata suatu pengujian

mengukur apa yang seharusnya diukur (Erlina, 2011:56). Uji validitas digunakan

oleh peneliti untuk mengukur data yang telah didapat setelah penelitian, yang

Universitas Sumatera Utara


merupakan data yang telah valid dengan alat ukur yang digunakan yaitu

kuesioner. Suatu skala pengukur dikatakan valid apabila skala tersebut digunakan

untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.

Kriteria pengujian validitas yaitu taraf signifikan (α) yang digunakan adalah

5%. Apabila r-hitung > r-tabel, maka ada korelasi yang nyata antara kedua

variabel tersebut sehingga kuesioner sebagai alat pengukur dikatakan valid dan

demikian juga sebaliknya. Nilai r-tabel dengan ketentuan df = n – 2 (30 – 2) = 28

dan tindakan signifikan sebesar 5% maka angka yang diperoleh = 0,3061.

3.9.1.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah uji yang menunjukkan tingkat seberapa besar suatu

pengukur mengukur dengan stabil dan konsisten (Erlina, 2011:62). Suatu

kuesioner dapat dikatakan reliabel atau handal apaabila jawaban seseorang

terhadap pernyataan adalah stabil atau konsisten dari waktu ke waktu. Adapun

kriteri pengujian reliabilitas adalah :

a. Jika nilai koefisien reliabilitas (Cronbach’s Alpha) > 0,6 maka instrument

memiliki reliabilitas yang baik, atau dengan kata lain instrumen adalah

reliabel atau terpercaya.

b. Jika nilai koefisien reliabilitas (Cronbach’s Alpha) < 0,6 maka instrumen

tersebut tidak reliabel atau tidak terpercaya.

Uji validitas dan reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini menggunakan bantuan

program software SPSS (Statistic Product and Service Solutions) 23.

Universitas Sumatera Utara


3.9.2 Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik akan diolah dengan menggunakan aplikasi

statistic SPSS 23.0. Adapun uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini

adalah Uji Normalitas.

3.9.2.1 Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah

data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan

bentuk lonceng. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti

distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau

menceng ke kanan (Situmorang, 2012:108).

Ada dua cara yang dapat dilakukan untuk uji normalitas, yang pertama

yaitu dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogorv Smirnov. Dengan

menggunakan tingkat signifikan 5% maka jika nilai Asymp.sig (2 tailed) di atas

nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal. Cara kedua

untuk uji normalitas dapat dilakukan melalui perhitungan regresi dengan SPSS 23

yang dideteksi melalui dua pendekatan grafik yaitu analisa grafik histogram dan

analisa grafik normal p-plot yang membandingkan antara dua observasi dengan

distribusi yang mendekati distribusi normal.

3.9.3 Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis regresi linear sederhana adalah hubungan secara linear antara satu

variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini bertujuan

untuk memprediksikan nilai dari variabel dependen apabila nilai independen

mengalmi kenaikan atau penurunan dan untuk mengetahui hubungan antara

variabel independen dengan variabel dependen apakah positif atau negative.

Universitas Sumatera Utara


Adapun bentuk persamaan regresi linera sederhana yang digunakan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

Y = a + bX

Keterangan:

Y = Perilaku konsumtif

A = konstanta

B = koefisien regresi

X = Online Shop

3.9.4 Pengujian Hipotesis

3.9.4.1 Uji Hipotesis Parsial (Uji-t)

Uji hipotesis parsial (uji-t) digunakan untuk melihat pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen secara parsial. Dasar pengambilan

kesimpulan ujia parsial (uji-t) adalah:

1. Apabila Thitung > Ttabel maka Ha diterima

2. Apabila Thitung < Ttabel maka Ha tidak dapat diterima

3.9.5 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) menunjukkan besarnya kontribusi variabel

bebas terhadap variabel terikat. Semakin besar koefisien determinasi, maka

semakin baik kemampuan variabel bebas mempengaruhi variabel terikat, dimana

0<R2<1, jika determinasi (R2) semakin besar (mendekati satu), maka dapat

dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas adalah besar terhadap variabel terikat.

Hal ini berarti, model yang digunnakan semakin kuat untuk menerangkan

pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika

Universitas Sumatera Utara


determinasi (R2) semakin kecil (mendekati 0), maka dapat dikatakan bahwa

pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat semakin kecil. Hal ini berarti,

model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas

terhadap variabel terikat.

Universitas Sumatera Utara


BAB IV
HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

4.1.1 Sejarah Singkat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) USU

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) resmi menjadi Fakultas

pada tahun 1982 berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia

Nomor 36 Tahun 1982. Berdasarkan SK Presiden R.I tersebut FISIP merupakan

fakultas ke 9 (Sembilan) pada Universitas Sumatera Utara. Lebih kurang dalam

waktu satu tahun, keluar Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

R.I Nomor : 0535/0/83 tentang jenis dan jumlah jurusan pada fakultas-fakultas di

lingkungan Universitas Sumatera Utara.

Berdasarkan SK Mendikbud R.I tersebut, disebutkan FISIP USU

mempunyai 6 (enam) jurusan dengan urutan sebagai berikut:

1. Jurusan Sosiologi;

2. Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial;

3. Jurusan Antropologi;

4. Jurusan MKDU;

5. Jurusan Ilmu Administrasi;

6. Jurusan Ilmu Komunikasi.

Pembentukan jurusan di FISIP USU tidak berjalan sesuai Surat Keputusan

Mendikbud R.I Nomor : 0535/0/83 itu. Berdasarkan proses pembukaan jurusan,

maka urutannya adalah:

1. Jurusan Ilmu Administrasi;

2. Jurusan Ilmu Komunikasi;

3. Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial;

Universitas Sumatera Utara


4. Jurusan Sosiologi;

5. Jurusan MKDU;

6. Jurusan Antropologi.

Dewasa ini FISIP USU mempunyai enam Departemen, satu Program

Diploma-3, dan tiga Program Pascasarjana yaitu sebagai berikut : Departemen

Sosiologi terdiri dari Program Studi S1 Sosiologi dan Program Studi S2 Magister

Sosiologi, Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial, Departemen Ilmu Administrasi

terdiri dari dua program studi yaitu Program Studi S1 Ilmu Administrasi Negara

dan Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis, Departemen Ilmu Komunikasi terdiri dari

Program Studi S1 Ilmu Komunikasi dan Program Studi S2 Magister Ilmu

Komunikasi, Departemen Antropologi Sosial, Departemen Ilmu Politik. Program

Studi S2 Magister Studi Pembangunan, Program Studi S3 Doktor Studi

Pembangunan, Program Studi Diploma-3 Administrasi Perpajakan.

4.1.2 Visi dan Misi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) USU

1. Visi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) USU

Menjadi Pusat Pendidikan dan Rujukan Bidang-Bidang Ilmu Sosial dan

Politik di Wilayah Barat

2. Misi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) USU

a. Menghasilkan Alumni dengan skala kualitias global dan menjadi pusat riset,

kajian dalam studi ilmu sosial dan politik.

b. Menjalin kerja sama dengan seluruh stakeholders dan mitra pendidikan. Misi

ini berhubungan dengan fungsi relasi yang harus dibangun oleh Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara sebagai suatu organisasi

profesional pendidikan. Bentuk kolaborasi dengan organisasi lain perlu

Universitas Sumatera Utara


dijajaki dengan sikap open minded dan profesional. Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara harus mampu melihat peluang

kerjasama yang ditawarkan atau malah mampu menawarkan kerjasama

tersebut pada pihak lain.

c. Membentuk lingkungan kerja sehat, harmonis dan profesional bagi staf dan

mitra kerja. Misi ini berhubungan dengan azas`profesionalitas dalam

menjalankan pekerjaan. Lingkungan dan suasana kerja yang dibangun harus

memperhatikan situasi fisik dan psikologis seluruh sivitas akademika. Harus

ada mekanisme yang mampu membangun suasana tersebut. Prinsip

profesionalitas juga harus didukung dengan prinsip persaudaraan dan

pertemanan (makna positif) dengan kemampuan bisa menempatkan dan

menjalankan fungsi masing-masing.

d. Menjadi Institusi bagi kepentingan publik. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sumatera Utara sangat potensial sebagai institusi

pendidikan yang membawa misi di atas dengan melihat pengalaman-

pengalaman yang telah dilalui oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sumatera Utara sendiri.

4.2 Penyajian Data

4.2.1 Deskripsi Identitas Responden

Responden yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa

S1 dan D3 FISIP USU yang pernah melakukan pembelian produk melalui Online

Shop di Instagram yang berjumlah 100 orang. Deskripsi identitas responden

terdiri dari jenis kelamin, jurusan, stambuk/angkatan, jumlah uang saku perbulan,

frekuensi belanja online di instagram, produk yang dibeli melalui online shop di

Universitas Sumatera Utara


instagram, dan anggaran yang dikeluarkan untuk membeli sebuah produk di

online shop instagram. Hal tersebut dimaksudkan untuk menjelaskan latar

belakang responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada table-tabel berikut:

Tabel 4.1
Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin Frekuensi Persentase


1 Laki-Laki 22 22%
2 Perempuan 78 78%
Total 100 100%
Sumber: Hasil Data Penelitian, 2017 (diolah)

Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat dilihat bahwa responden dalam

penelitian ini mayoritas adalah perempuan yaitu 78 orang dari total jumlah

responden atau sebesar 78% dan responden laki-laki berjumlah 22 orang atau

sebesar 22%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata yang melakukan

pembelian produk secara online adalah perempuan. Hal ini karena pada umumnya

kaum perempuan lebih suka berbelanja dibandingkan laki-laki. Terlebih lagi

produk-produk yang ditawarkan diberbagai online shop lebih banyak didominasi

oleh produk-produk untuk perempuan.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.2
Identitas Responden Berdasarkan Jurusan

No. Jurusan Frekuensi Persentase


1 Ilmu Administrasi Negara 16 16%
2 Antropologi 7 7%
3 Ilmu Komunikasi 11 11%
4 Ilmu Politik 4 4%
5 Ilmu Kesejahteraan Sosial 5 5%
6 Sosiologi 13 13%
7 Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis 34 34%
8 Perpajakan 10 10%
Total 100 100%
Sumber: Hasil Data Penelitian, 2017 (diolah)

Berdasarkan tabel 4.2, dapat dilihat bahwa responden dengan jurusan Ilmu

Administrasi Negara berjumlah 16 orang, Antroplogi berjumlah 7 orang, Ilmu

komunikasi berjumlah 11 orang, Ilmu Politik berjumlah 4 orang, Ilmu

Kesejahteraan Sosial berjumlah 5 orang, Sosiologi berjumlah 13 orang, Ilmu

Administrasi Niaga/Bisnis berjumlah 34 orang dan perpajakan berjumlah 10

orang. Data tersebut menunjukkan bahwa responden dengan jurusan Ilmu

Administrasi Niaga/Bisnis merupakan yang terbanyak dibandingkan dengan

jurusan yang lain. Hal ini karena dalam proses penyebaran kuesioner, penulis

lebih banyak bertemu dengan mahasiswa Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.3
Identitas Responden Berdasarkan Stambuk

No. Stambuk Frekuensi Persentase


1 2013 31 31%
2 2014 17 17%
3 2015 26 26%
4 2016 26 26%
Total 100 100%
Sumber: Hasil Data Penelitian, 2017 (diolah)

Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat bahwa responden stambuk 2013

berjumlah 31 orang, stambuk 2014 berjumlah 17 orang, stambuk 2015 berjumlah

26 orang dan stambuk 2016 berjumlah 26 orang. Dari data tersebut dapat dilihat

bahwa responden stambuk 2013 merupakan stambuk yang paling banyak daripada

stambuk lainnya. Hal ini karena dalam proses penelitian, penulis lebih banyak

bertemu dengan dengan mahasiswa/i stambuk 2013 dan mereka semua sudah

sering melakukan pembelian produk secara online melalui instagram.

Tabel 4.4
Identitas Responden Berdasarkan Jumlah Uang Saku perbulan

No. Uang Saku perbulan Frekuensi Persentase


1 Rp ≤ 1.000.000 23 23%
2 Rp 1.000.000 – Rp 1.500.000 53 53%
3 Rp ≥ 1.500.000 24 24%
Total 100 100%
Sumber: Hasil Data Penelitian, 2017 (diolah)

Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat bahwa responden terbanyak adalah

responden yang memiliki uang saku Rp 1.000.000 – Rp 1.500.000 perbulan

dengan jumlah 53 orang sedangkan responden dengan uang saku di bawah Rp

1.000.000 sebanyak 23 orang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa responden yang

Universitas Sumatera Utara


sering melakukan pembelian produk secara online adalah mahasiswa FISIP USU

yang memiliki pendapatan uang saku Rp 1.000.000 – Rp 1.500.000 perbulan yang

merupakan mahasiswa dan mahasiswi yang memiliki uang saku lebih.

Tabel 4.5
Identitas Responden Berdasarkan Frekuensi Belanja Online di Instagram

No. Frekuensi Belanja Online Frekuensi Persentase


1 5 – 6 kali per dua bulan 4 4%
2 4 – 5 kali per dua bulan 38 38%
3 1 – 3 kali per dua bulan 58 58%
Total 100 100%
Sumber: Hasil Data Penelitian, 2017 (diolah)

Berdasarkan tabel 4.5, dapat dilihat bahwa responden dengan frekuensi

belanja online di instagram 5 – 6 kali per dua bulan sejumlah 4 orang, 4 – 5 kali

per dua bulan sejumlah 38 orang dan 1 – 3 kali per dua bulan sebanyak 58 orang.

Dari data tersebut terlihat bahwa responden didominasi oleh responden yang

frekuensi belanja online di instagram sebanyak 1 – 3 kali per dua bulan.

Tabel 4.6
Identitas Responden Berdasarkan Produk yang Dibeli Melalui Online
Shop di Instagram

No. Produk yang dibeli Frekuensi Persentase


1 Produk Fashion 47 47%
2 Produk Kecantikan 22 22%
3 Makanan/Minuman 13 13%
4 Stationary 2 2%
5 Gadget / Aksesoris Gadget 12 12%
6 Buku/e-book 4 4%
Total 100 100%
Sumber: Hasil Data Penelitian, 2017 (diolah)

Universitas Sumatera Utara


Berdasarkan tabel 4.6, dapat dilihat bahwa responden yang membeli

produk fashion secara online sebanyak 47 orang, responden yang membeli produk

kecantikan 22 orang, responden yang membeli makanan/minuman 13 orang,

responden yang membeli produk stationary 2 orang, responden yang membeli

gadget / aksesoris gadget 12 orang dan responden yang membeli buku/e-book 4

orang. Dengan demikian terlihat bahwa sebagian besar responden membeli

produk fashion secara online. Hal ini umumnya karena sebagian besar produk

yang dijual di online shop instagram merupakan produk fashion seperti celana,

baju, sepatu, jaket, tas dan produk fashion lainnya dengan berbagai varian yang

mampu menarik minat belanja konsumen.

Tabel 4.7
Identitas Responden Berdasarkan Anggaran yang Dikeluarkan untuk
Membeli Sebuah Produk di Online Shop Instagram

No. Anggaran Frekuensi Persentase


1 Rp < 100.000 24 24%
2 Rp 100. 000 – Rp 300.000 62 62%
3 Rp > 300.000 14 14%
Total 100 100%
Sumber: Hasil Data Penelitian, 2017 (diolah)

Berdasarkan tabel 4.7, dapat dilihat bahwa responden dengan anggaran

yang dikeluarkan untuk membeli sebuah produk di online shop instagram sebesar

< Rp 100.000 berjumlah 24 orang, Rp 100.000 – Rp 300.000 sebanyak 62 orang

dan > Rp 300.000 sebanyak 14 orang. Dapat disimpulkan bahwa responden

terbanyak yaitu responden dengan anggaran Rp 100.000 – Rp 300.000 untuk

membeli sebuah produk di online shop instagram.

Universitas Sumatera Utara


4.2.2 Variabel Online Shop(X)

Untuk mengukur variabel online shop (X), penulis menggunakan faktor-

faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian online dengan 6 indikator yaitu

kepercayaan, kemudahan, kualitas informasi, harga, keberagaman produk, dan

kenyamanan. Dengan jumlah pernyataan sebanyak 23 dan menggunakan skala

likert. Pada setiap pernyataan diberikan 5 alternatif jawaban dan kepada

responden diminta untuk memilih satu dari kelima alternator yang tersedia.

Berdasarkan jawaban responden dari kuesioner yang disebar, maka diperoleh hasil

sebagai berikut:

1. Kepercayaan (Trust)

Tabel 4.8
Distribusi Jawaban Responden tentang
Saya Tertarik Berbelanja Melalui Online Shop di Instagram Karena Saya
Percaya Online Shop di Instagram Memiliki Tanggung Jawab Atas
Pengiriman Barang Sampai ke Konsumen dengan Tepat Waktu

No. Anggaran Frekuensi Persentase


1 Sangat Setuju 11 11%
2 Setuju 42 42%
3 Kurang Setuju 36 36%
4 Tidak Setuju 11 11%
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 100 100%
Sumber: Hasil Data Penelitian, 2017 (diolah)
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan

setuju yaitu sebanyak 42 orang (42%). Hal tersebut menunjukkan bahwa

mayoritas Mahasiswa/I FISIP USU merasa setuju bahwa mereka tertarik

berbelanja melalui online shop di instagram karena mereka percaya bahwa online

shop di instagram memiliki tanggung jawab atas pengiriman barang sampai ke

Universitas Sumatera Utara


konsumen dengan tepat waktu. Tetapi ada juga 11 responden (11%) yang

menyatakan tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini bisa disebabkan

mereka pernah punya pengalaman buruk ketika berbelanja online karena barang

yang tidak tepat waktu sampai di tangan konsumen

Tabel 4.9
Distribusi Jawaban Responden tentang
Saya Percaya Online Shop di Instagram Menjamin Privasi dan Keamanan
Transaksi Kepada Pembeli

No. Anggaran Frekuensi Persentase


1 Sangat Setuju 13 13%
2 Setuju 52 52%
3 Kurang Setuju 27 27%
4 Tidak Setuju 5 5%
5 Sangat Tidak Setuju 3 3%
Total 100 100%
Sumber: Hasil Data Penelitian, 2017 (diolah)
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan

setuju yaitu sebanyak 52 orang (52%). Hal tersebut menunjukkan bahwa

mayoritas Mahasiswa/I FISIP USU merasa setuju bahwa mereka tertarik

berbelanja melalui online shop di instagram karena mereka percaya bahwa online

shop di instagram menjamin privasi dan keamanan transaksi kepada pembeli.

Tetapi ada juga 5 responden (5%) yang menyatakan tidak setuju dengan

pernyataan tersebut. Hal ini bisa disebabkan mereka pernah punya pengalaman

buruk ketika berbelanja online mengenai privasi dan keamanan transaksi melalui

online shop.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.10
Distribusi Jawaban Responden tentang
Saya Percaya Barang yang Saya Pesan Melalui Online Shop di Instagram
Sesuai Dengan Harapan Saya

No. Anggaran Frekuensi Persentase


1 Sangat Setuju 12 12%
2 Setuju 35 35%
3 Kurang Setuju 37 37%
4 Tidak Setuju 13 13%
5 Sangat Tidak Setuju 3 3%
Total 100 100%
Sumber: Hasil Data Penelitian, 2017 (diolah)
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan

kurang setuju yaitu sebanyak 37 orang (37%). Hal tersebut menunjukkan bahwa

mayoritas Mahasiswa/I FISIP USU merasa kurang setuju akan pernyataan bahwa

mereka percaya barang yang mereka pesan melalui online shop di instagram

sesuai dengan harapan mereka. Itu mungkin dikarenakan, sebelum melakukan

pembelian secara online, mereka hanya bisa melihat produk tersebut dari foto.

Ada juga 13 responden (13%) yang menjawab tidak setuju. Hal ini bisa

disebabkan mereka punya pengalaman buruk ketika berbelanja online karena

barang yang mereka beli melalui online shop tidak sesuai dengan harapan mereka.

Universitas Sumatera Utara


2. Kemudahan (Easy Of Use)

Tabel 4.11
Distribusi Jawaban Responden tentang
Saya Lebih Mudah Memperoleh Informasi Produk di Online Shop Pada
Media Sosial Instagram dibandingkan Toko Konvensional

No. Anggaran Frekuensi Persentase


1 Sangat Setuju 27 27%
2 Setuju 43 43%
3 Kurang Setuju 18 18%
4 Tidak Setuju 9 9%
5 Sangat Tidak Setuju 3 3%
Total 100 100%
Sumber: Hasil Data Penelitian, 2017 (diolah)
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan

setuju yaitu sebanyak 43 orang (43%). Hal tersebut menunjukkan bahwa

mayoritas Mahasiswa/I FISIP USU setuju bahwa mereka tertarik berbelanja

melalui online shop di instagram karena mereka lebih mudah memperoleh

informasi produk di online shop pada media sosial instagram dibandingkan toko

konvensional. Tetapi ada juga 9 responden (9%) yang menjawab tidak setuju. Hal

ini bisa disebabkan mereka kemungkinan lebih sering berbelanja di toko

konvensional sehingga bagi mereka sangat lebih mudah memperoleh informasi

jika langsung mendatangi toko konvensional.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.12
Distribusi Jawaban Responden tentang
Saya Dapat Mengakses Online Shop di Instagram dengan Mudah, Dimana
Saja dan Kapan Saja

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase


1 Sangat Setuju 55 55%
2 Setuju 37 37%
3 Kurang Setuju 5 5%
4 Tidak Setuju 2 2%
5 Sangat Tidak Setuju 1 1%
Total 100 100%
Sumber: Hasil Data Penelitian, 2017 (diolah)
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan

setuju yaitu sebanyak 55 orang (55%). Hal tersebut menunjukkan bahwa

mayoritas Mahasiswa/I FISIP USU setuju bahwa mereka tertarik berbelanja

melalui online shop di instagram karena mereka dapat mengakses online shop di

instagram dari berbagai media seperti Smartphone, PC/Laptop dan tablet serta

juga dapat mengaksesnya dimana saja dan kapan saja selama terhubung dengan

jaringan internet.

Tabel 4.13
Distribusi Jawaban Responden tentang
Dengan Berbelanja Secara Online Dapat Menghemat Waktu dan Tenaga
Saya

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase


1 Sangat Setuju 49 49%
2 Setuju 39 39%
3 Kurang Setuju 8 8%
4 Tidak Setuju 4 4%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Total 100 100%
Sumber: Hasil Data Penelitian, 2017 (diolah)

Universitas Sumatera Utara


Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan

sangat setuju yaitu sebanyak 49 orang (49%). Hal tersebut menunjukkan bahwa

mayoritas Mahasiswa/I FISIP USU setuju bahwa mereka tertarik berbelanja

melalui online shop di instagram karena dengan berbelanja secara online dapat

menghemat waktu dan tenaga mereka. Dengan kata lain, dengan berbelanja secara

online mereka tidak harus meluangkan waktu dan tenaga yang banyak untuk pergi

ke pusat perbelanjaan. Cukup dengan berada di rumah, mereka sudah bisa mencari

dan membeli barang yang mereka inginkan melalui online shop di instagram.

Tabel 4.14
Distribusi Jawaban Responden tentang
Berbelanja di Online Shop Lebih Praktis Karena Barang Dapat diantar
Sampai Ke rumah

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase


1 Sangat Setuju 44 44%
2 Setuju 39 39%
3 Kurang Setuju 14 14%
4 Tidak Setuju 2 2%
5 Sangat Tidak Setuju 1 1%
Total 100 100%
Sumber: Hasil Data Penelitian, 2017 (diolah)
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan

sangat setuju yaitu sebanyak 44 orang (44%). Hal tersebut menunjukkan bahwa

mayoritas Mahasiswa/I FISIP USU setuju bahwa mereka tertarik berbelanja

melalui online shop di instagram karena berbelanja melalui online shop lebih

praktis karena barang dapat diantar sampai kerumah. Tetapi ada juga 2 responden

(2%) yang menjawab tidak setuju. Hal ini bisa disebabkan mereka keberatan atas

biaya tambahan berupa ongkos kirim ketika berbelanja online.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.15
Distribusi Jawaban Responden tentang
Cara Pembayaran Ketika Melakukan Belanja Online Sangat
Memudahkan Saya Karena Dapat Dilakukan Melalui ATM, M-Banking,
I-Banking ataupun Cash On Delivery

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase


1 Sangat Setuju 44 44%
2 Setuju 43 43%
3 Kurang Setuju 9 9%
4 Tidak Setuju 4 4%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Total 100 100%
Sumber: Hasil Data Penelitian, 2017 (diolah)
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan

sangat setuju sebanyak 44 orang (44%). Hal tersebut menunjukkan bahwa

mayoritas Mahasiswa/I FISIP USU sangat setuju bahwa mereka tertarik

berbelanja melalui online shop di instagram karena Online Shop telah

menyediakan berbagai cara pembayaran seperti transfer melalui ATM, M-

banking, I-Banking, ataupun cash on delivery yang mempermudah konsumen

dalam melakukan pembayaran. Tetapi ada juga 4 responden (4%) yang

menjawab tidak setuju. Hal ini bisa disebabkan mereka merasa jauh lebih mudah

melakukan transaksi secara tunai daripada melalui transfer. Dan juga dikarenakan

ada beberapa online shop yang tidak menerapkan sistem pembayaran secara cash

on delivery.

Universitas Sumatera Utara


3. Kualitas Informasi (Informastion Quality)

Tabel 4.16
Distribusi Jawaban Responden tentang
Informasi yang Diberikan Online Shop di Instagram Dapat Dipercaya

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase


1 Sangat Setuju 13 13%
2 Setuju 31 31%
3 Kurang Setuju 47 47%
4 Tidak Setuju 9 9%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Total 100 100%
Sumber: Hasil Data Penelitian, 2017 (diolah)
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan

setuju yaitu sebanyak 31 orang (31%) dan responden yang menyatakan kurang

setuju yaitu sebanyak 47 orang (47%). Hal tersebut menunjukkan bahwa

mayoritas Mahasiswa/I FISIP USU kurang setuju akan pernyataan bahwa

informasi yang diberikan online shop di instagram dapat dipercaya. ada juga 9

responden (9%) yang menjawab tidak setuju. Oleh sebab itu, sebaiknya para seller

online shop memberikan deskrpisi lengkap dan sebenar-benarnya mengenai

produk yang diperjualbelikan. Kelengkapan informasi ini tak hanya membuat

konsumen semakin yakin untuk memiliki produk tersebut, namun juga membuat

mereka yakin akan kredibilitas dari online shop tersebut.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.17
Distribusi Jawaban Responden tentang
Informasi Tentang Produk Online Shop di Instagram Cukup Lengkap dan
Akurat

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase


1 Sangat Setuju 8 8%
2 Setuju 49 49%
3 Kurang Setuju 34 34%
4 Tidak Setuju 9 9%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Total 100 100%
Sumber: Hasil Data Penelitian, 2017 (diolah)
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan

sangat setuju sebanyak 49 orang (49%). Hal tersebut menunjukkan bahwa

mayoritas Mahasiswa/I FISIP USU setuju bahwa mereka tertarik berbelanja

melalui online shop di instagram karena informasi tentang produk online shop di

instagram cukup lengkap dan akurat. Tetapi ada juga 9 responden (9%) yang

menjawab tidak setuju. Hal ini bisa disebabkan mereka pernah menemui beberapa

online shop yang tidak mencantumkan dengan jelas informasi mengenai produk

yang dijualnya.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.18
Distribusi Jawaban Responden tentang
Informasi yang Diberikan Oleh Online Shop di Instagram Merupakan
Infromasi yang Terkini

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase


1 Sangat Setuju 18 18%
2 Setuju 45 45%
3 Kurang Setuju 30 30%
4 Tidak Setuju 7 7%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Total 100 100%
Sumber: Hasil Data Penelitian, 2017 (diolah)
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan

setuju sebanyak 45 orang (45%). Hal tersebut menunjukkan bahwa mayoritas

Mahasiswa/I FISIP USU setuju bahwa mereka tertarik berbelanja melalui online

shop di instagram karena informasi yang diberikan online shop di instagram

merupakan informasi yang terkini. Tetapi ada juga 7 responden (7%) yang

menjawab tidak setuju. Hal ini bisa disebabkan mereka pernah menemui beberapa

online shop yang memberikan informasi yang tidak up to date.

Tabel 4.19
Distribusi Jawaban Responden tentang
Informasi yang Disajikan Oleh Online Shop di Instagram Untuk Suatu
Produk Telah Menggambarkan Produk yang Saya Inginkan

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase


1 Sangat Setuju 18 18%
2 Setuju 45 45%
3 Kurang Setuju 30 30%
4 Tidak Setuju 5 5%
5 Sangat Tidak Setuju 2 2%
Sumber: Hasil Data Penelitian, 2017 (diolah)

Universitas Sumatera Utara


Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan

setuju sebanyak 45 orang (45%). Hal tersebut menunjukkan bahwa mayoritas

Mahasiswa/I FISIP USU setuju bahwa mereka tertarik berbelanja melalui online

shop di instagram karena informasi yang disajikan online shop di instagram

untuk suatu produk telah menggambarkan produk yang mereka inginkan. Tetapi

ada juga 5 responden (5%) yang menjawab tidak setuju. Hal ini bisa disebabkan

mereka belum puas akan informasi-informasi yang diberikan online shop.

Tabel 4.20
Distribusi Jawaban Responden tentang
Menurut Saya Tampilan Online Shop di Instagram Menarik

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase


1 Sangat Setuju 25 25%
2 Setuju 50 50%
3 Kurang Setuju 19 19%
4 Tidak Setuju 6 6%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Total 100 100%
Sumber: Hasil Data Penelitian, 2017 (diolah)
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan

setuju sebanyak 50 orang (50%). Hal tersebut menunjukkan bahwa mayoritas

Mahasiswa/I FISIP USU setuju bahwa mereka tertarik berbelanja melalui online

shop di instagram karena tampilannya yang menarik. Tetapi ada juga 6 responden

(6%) yang menjawab tidak setuju. Hal ini bisa disebabkan mereka mengganggap

banyak situs belanja online lainnya yang jauh lebih menarik tampilannya.

Universitas Sumatera Utara


4. Harga (Price)

Tabel 4.21
Distribusi Jawaban Responden tentang
Harga Produk Online Shop Pada Media Sosial Instagram Lebih Murah
dibandingkan Pembelian di Toko

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase


1 Sangat Setuju 24 24%
2 Setuju 41 41%
3 Kurang Setuju 26 26%
4 Tidak Setuju 9 9%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Total 100 100%
Sumber: Hasil Data Penelitian, 2017 (diolah)
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan

setuju sebanyak 41 orang (41%). Hal tersebut menunjukkan bahwa mayoritas

Mahasiswa/I FISIP USU setuju bahwa mereka tertarik berbelanja melalui online

shop di instagram karena harga produk yang ditawarkan jauh lebih murah

dibandingkan pembelian di toko konvensional. Tetapi ada juga 9 responden (9%)

yang menjawab tidak setuju. Hal ini bisa disebabkan mereka tidak menemukan

online shop yang menjual suatu produk dengan harga yang jauh lebih murah

dibandingkan dengan toko konvensional. Atau bisa jadi, mereka merasa belanja

melalui online shop akan lebih mahal dikarenakan ada tambahan biaya berupa

ongkos kirim.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.22
Distribusi Jawaban Responden tentang
Saya Yakin Akan Mendapatkan Harga Terbaik Saat Berbelanja Melalui
Online Shop di Instagram

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase


1 Sangat Setuju 13 13%
2 Setuju 52 52%
3 Kurang Setuju 26 26%
4 Tidak Setuju 9 9%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Total 100 100%
Sumber: Hasil Data Penelitian, 2017 (diolah)
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan

setuju sebanyak 52 orang (52%). Hal tersebut menunjukkan bahwa mayoritas

Mahasiswa/I FISIP USU setuju bahwa mereka tertarik berbelanja melalui online

shop di instagram karena mereka yakin akan mendapatkan harga terbaik saat

berbelanja melalui online shop di instagram. Tetapi ada juga 9 responden (9%)

yang menjawab tidak setuju. Hal ini bisa disebabkan mereka tidak menemukan

online shop yang menjual suatu produk dengan harga yang jauh lebih murah

dibandingkan dengan toko konvensional. Atau bisa jadi, mereka merasa belanja

melalui online shop akan lebih mahal dikarenakan ada tambahan biaya berupa

ongkos kirim.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.23
Distribusi Jawaban Responden tentang
Harga Produk yang Ditawarkan di Online Shop Pada Media Sosial
Instagram Sangat Bervariasi

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase


1 Sangat Setuju 32 32%
2 Setuju 51 51%
3 Kurang Setuju 12 12%
4 Tidak Setuju 3 3%
5 Sangat Tidak Setuju 2 2%
Total 100 100%
Sumber: Hasil Data Penelitian, 2017 (diolah)
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan

setuju sebanyak 51 orang (51%). Hal tersebut menunjukkan bahwa mayoritas

Mahasiswa/I FISIP USU setuju bahwa mereka tertarik berbelanja melalui online

shop di instagram karena harga produk yang ditawarkan online shop di instagram

sangat bervariasi. Artinya untuk satu produk yang sama, kita dapat menemukan

berbagai variasi harga dari berbagai seller online shop yang berlomba-lomba

memberikan harga terbaik untuk menarik perhatian konsumen. Tetapi ada juga 3

responden (3%) yang menjawab tidak setuju. Hal ini bisa disebabkan mereka

tidak menemukan online shop yang menjual suatu produk dengan harga yang jauh

lebih murah dibandingkan dengan toko konvensional. Atau bisa jadi, mereka

merasa belanja melalui online shop akan lebih mahal dikarenakan ada tambahan

biaya berupa ongkos kirim.

Universitas Sumatera Utara


5. Keberagaman Produk

Tabel 4.24
Distribusi Jawaban Responden tentang
Produk yang Ditawarkan Oleh Online Shop di Instagram Unik

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase


1 Sangat Setuju 20 20%
2 Setuju 51 51%
3 Kurang Setuju 21 21%
4 Tidak Setuju 7 7%
5 Sangat Tidak Setuju 1 1%
Total 100 100%
Sumber: Hasil Data Penelitian, 2017 (diolah)
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan

setuju sebanyak 51 orang (51%). Hal tersebut menunjukkan bahwa mayoritas

Mahasiswa/I FISIP USU setuju bahwa mereka tertarik berbelanja melalui online

shop di instagram karena produk yang ditawarkan oleh online shop di instagram

unik. Tetapi ada juga 7 responden (7%) yang menjawab tidak setuju.

Tabel 4.25
Distribusi Jawaban Responden tentang
Online Shop di Instagram Memudahkan Saya Mencari dan Membeli Suatu
Barang yang Tidak Ada Dijual di Daerah Saya

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase


1 Sangat Setuju 37 37%
2 Setuju 45 45%
3 Kurang Setuju 13 13%
4 Tidak Setuju 2 2%
5 Sangat Tidak Setuju 3 3%
Total 100 100%
Sumber: Hasil Data Penelitian, 2017 (diolah)
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan

setuju sebanyak 45 orang (45%). Hal tersebut menunjukkan bahwa mayoritas

Universitas Sumatera Utara


Mahasiswa/I FISIP USU setuju bahwa mereka tertarik berbelanja melalui online

shop di instagram karena online shop di instagram memudahkan mereka mencari

dan membeli suatu barang yang tidak ada dijual di daerah mereka. Tetapi ada

juga 3 responden (3%) yang menjawab sangat tidak setuju. Hal ini bisa

disebabkan mereka yakin barang apapun bisa ditemukan di kota mereka.

Tabel 4.26
Distribusi Jawaban Responden tentang
Produk yang Ditawarkan Online Shop di Instagram Sangat Bervariasi

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase


1 Sangat Setuju 29 29%
2 Setuju 57 57%
3 Kurang Setuju 9 9%
4 Tidak Setuju 4 4%
5 Sangat Tidak Setuju 1 1%
Total 100 100%
Sumber: Hasil Data Penelitian, 2017 (diolah)
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan

setuju sebanyak 45 orang (45%). Hal tersebut menunjukkan bahwa mayoritas

Mahasiswa/I FISIP USU setuju bahwa mereka tertarik berbelanja melalui online

shop di instagram karena online shop di instagram memudahkan mereka mencari

dan membeli suatu barang yang tidak ada dijual di daerah mereka. Tetapi ada

juga 3 responden (3%) yang menjawab sangat tidak setuju. Hal ini bisa

disebabkan mereka yakin barang apapun bisa ditemukan di kota mereka.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.27
Distribusi Jawaban Responden tentang
Online Shop di Instagram Dapat Memenuhi Kebutuhan Saya

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase


1 Sangat Setuju 17 17%
2 Setuju 49 49%
3 Kurang Setuju 24 24%
4 Tidak Setuju 10 10%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Total 100 100%
Sumber: Hasil Data Penelitian, 2017 (diolah)
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan

setuju sebanyak 49 orang (49%). Hal tersebut menunjukkan bahwa mayoritas

Mahasiswa/I FISIP USU setuju bahwa online shop di instagram dapat memenuhi

kebutuhan mereka. Tetapi ada juga 10 responden (10%) yang menjawab tidak

setuju. Hal ini bisa disebabkan karena toko konvensional lebih bisa memenuhi

kebutuhan mereka daripadi online shop.

6. Kenyamanan (Enjoyment)

Tabel 4.28
Distribusi Jawaban Responden tentang
Berbelanja Melalui Online Shop di Instagram Sangat Menyenangkan

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase


1 Sangat Setuju 22 22%
2 Setuju 45 45%
3 Kurang Setuju 29 29%
4 Tidak Setuju 4 4%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Total 100 100%
Sumber: Hasil Data Penelitian, 2017 (diolah)

Universitas Sumatera Utara


Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan

setuju sebanyak 45 orang (45%). Hal tersebut menunjukkan bahwa mayoritas

Mahasiswa/I FISIP USU setuju bahwa mereka tertarik berbelanja melalui online

shop di instagram karena berbelanja melalui online shop di instagram sangat

menyenangkan bagi mereka. Tetapi ada juga 4 responden (4%) yang menjawab

tidak setuju. Hal ini bisa disebabkan mereka pernah mengalami pengalaman yang

tidak menyenangkan ketika berbelanja melalui online shop di instagram.

Tabel 4.29
Distribusi Jawaban Responden tentang
Saya Merasa Nyaman Saat Berbelanja Melalui Online Shop di Instagram

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase


1 Sangat Setuju 18 18%
2 Setuju 42 42%
3 Kurang Setuju 36 36%
4 Tidak Setuju 3 3%
5 Sangat Tidak Setuju 1 1%
Total 100 100%
Sumber: Hasil Data Penelitian, 2017 (diolah)
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan

setuju sebanyak 42 orang (42%). Hal tersebut menunjukkan bahwa mayoritas

Mahasiswa/I FISIP USU setuju bahwa mereka tertarik berbelanja melalui online

shop di instagram karena mereka merasa nyaman saat berbelanja melalui online

shop di instagram. Tetapi ada juga 3 responden (3%) yang menjawab tidak

setuju. Hal ini bisa disebabkan ketakutan para konsumen atas kasus penipuan

ketika berbelanja melalui onlineshop.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.30
Distribusi Jawaban Responden tentang
Menurut Saya Berbelanja Melalui Online Shop di Instagram Sangat
Menarik

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase


1 Sangat Setuju 18 18%
2 Setuju 48 48%
3 Kurang Setuju 30 30%
4 Tidak Setuju 3 3%
5 Sangat Tidak Setuju 1 1%
Total 100 100%
Sumber: Hasil Data Penelitian, 2017 (diolah)
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan

setuju sebanyak 48 orang (48%). Hal tersebut menunjukkan bahwa mayoritas

Mahasiswa/I FISIP USU setuju bahwa berbelanja melalui online shop di

instagram sangat menarik. Tetapi ada juga 3 responden (3%) yang menjawab

tidak setuju.

4.2.3 Variabel Perilaku Konsumtif (Variabel Y)

Dalam mengukur variabel perilaku konsumtif pada mahasiswa/I FISIP

USU, peniliti menggunkan 3 indikator yaitu aspek pembelian impusif, aspek

pemborosan dan aspek pembelian tidak rasional. Kemudian 3 indikator tersebut

dikembangkan menjadi 11 (sebelas) pernyataan. Dari pernytaan-pernyataan

tersebut maka akan diketahui jawaban responden terhadap pernyataan tersebut

apakah sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju atau sangat tidak setuju pada

tabel-tabel di bawah ini.

Universitas Sumatera Utara


1. Aspek Pembelian Impulsive

Tabel 4.31
Distribusi Jawaban Responden tentang
Saya Membeli Suatu Produk di Online ShopInstagram Karena Saya
Terpengaruh Gambar Produk Tersebut yang Menarik

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase


1 Sangat Setuju 22 2%
2 Setuju 49 49%
3 Kurang Setuju 23 23%
4 Tidak Setuju 6 6%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Total 100 100%
Sumber: Hasil Data Penelitian, 2017 (diolah)
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan

setuju sebanyak 49 orang (49%). Hal tersebut menunjukkan bahwa mayoritas

Mahasiswa/I FISIP USU setuju bahwa mereka membeli suatu produk di online

shopinstagram karena mereka terpengaruh gambar produk tersebut menarik.

Seperti yang kita tahu salah satu strategi para online shopper yaitu dengan

memposting gambar foto produk sebagus mungkin untuk menarik para pembeli.

Tetapi ada juga 6 responden (6%) yang menjawab tidak setuju.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.32
Distribusi Jawaban Responden tentang
Ketika Melihat Suatu Produk yang Saya Suka di Online ShopInstagram,
Saya Akan Langsung Membelinya

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase


1 Sangat Setuju 15 15%
2 Setuju 33 33%
3 Kurang Setuju 25 25%
4 Tidak Setuju 19 19%
5 Sangat Tidak Setuju 8 8%
Total 100 100%
Sumber: Hasil Data Penelitian, 2017 (diolah)
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa 15 responden (15%)

menyatakan sangat setuju, 33 responden (33%) menyatakan setuju, 25 responden

(25%) menyatakan kurang setuju, 19 responden (19%) menyatakan tidak setuju

dan 8 responden (8%) menyatakan sangat tidak setuju. Hal tersebut menunjukkan

bahwa mayoritas Mahasiswa/I FISIP USU akan langsung membeli suatu produk

yang mereka sukai di online shop instagram.

Tabel 4.33
Distribusi Jawaban Responden tentang
Saya Membeli Suatu Produk yang Ditawarkan Online Shop di Instagram,
Setelah Saya Melihat Review atau Testimonial dari Para Artis Ataupun
Selebgram yang Telah di Endorse

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase


1 Sangat Setuju 28 28%
2 Setuju 42 42%
3 Kurang Setuju 20 20%
4 Tidak Setuju 8 8%
5 Sangat Tidak Setuju 2 2%
Total 100 100%
Sumber: Hasil Data Penelitian, 2017 (diolah)

Universitas Sumatera Utara


Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa 28 responden (28%)

menyatakan sangat setuju, 42 responden (42%) menyatakan setuju, 20 responden

(20%) menyatakan kurang setuju, 8 responden (8%) menyatakan tidak setuju dan

2 responden (2%) menyatakan sangat tidak setuju. Hal tersebut menunjukkan

bahwa mayoritas Mahasiswa/I FISIP USU akan langsung membeli suatu produk

yang ditawarkan online shop di instagram setelah mereka melihat review atau

testimonial dari para artis ataupun selebgram yang telah di endorse.

Tabel 4.34
Distribusi Jawaban Responden tentang
Ketika Suatu Online Shop di Instagram Menawarkan Diskon Besar-
Besaran, Membuat Saya Sangat Tertarik Membeli Produk Tersebut

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase


1 Sangat Setuju 24 24%
2 Setuju 45 45%
3 Kurang Setuju 20 20%
4 Tidak Setuju 9 9%
5 Sangat Tidak Setuju 2 2%
Total 100 100%
Sumber: Hasil Data Penelitian, 2017 (diolah)
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa 24 responden (24%)

menyatakan sangat setuju, 45 responden (45%) menyatakan setuju, 20 responden

(20%) menyatakan kurang setuju, 9 responden (9%) menyatakan tidak setuju dan

2 responden (2%) menyatakan sangat tidak setuju. Hal tersebut menunjukkan

bahwa mayoritas Mahasiswa/I FISIP USU tertarik membeli suatu produk ketika

suatu online shop di instagram menawarkan diskon besar-besaran.

Universitas Sumatera Utara


2. Aspek Pemborosan

Tabel 4.35
Distribusi Jawaban Responden tentang
Saya Membelanjakan Sebagian Besar Uang yang Saya Punya Untuk
Membeli Apapun yang Saya Inginkan Meskipun Barang Tersebut Belum
Tentu Saya Butuhkan

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase


1 Sangat Setuju 15 15%
2 Setuju 35 35%
3 Kurang Setuju 15 15%
4 Tidak Setuju 19 19%
5 Sangat Tidak Setuju 16 16%
Total 100 100%
Sumber: Hasil Data Penelitian, 2017 (diolah)
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa 15 responden (15%)

menyatakan sangat setuju, 35 responden (35%) menyatakan setuju, 15 responden

(15%) menyatakan kurang setuju, 19 responden (19%) menyatakan tidak setuju

dan 16 responden (16%) menyatakan sangat tidak setuju. Hal tersebut

menunjukkan bahwa mayoritas Mahasiswa/I FISIP USU membelanjakan sebagian

besar uang yang mereka punya untuk membeli apapun yang mereka inginkan

meskipun barang tersebut belum tentu mereka butuhkan.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.36
Distribusi Jawaban Responden tentang
Melihat Diskon yang Ditwarkan Online Shop di Instagram, Membuat Saya
Membeli Barang yang Seharusnya Tidak Saya Butuhkan

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase


1 Sangat Setuju 8 8%
2 Setuju 43 43%
3 Kurang Setuju 20 20%
4 Tidak Setuju 19 19%
5 Sangat Tidak Setuju 10 10%
Total 100 100%
Sumber: Hasil Data Penelitian, 2017 (diolah)
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa 8 responden (8%)

menyatakan sangat setuju, 43 responden (43%) menyatakan setuju, 20 responden

(20%) menyatakan kurang setuju, 19 responden (19%) menyatakan tidak setuju

dan 10 responden (10%) menyatakan sangat tidak setuju. Hal tersebut

menunjukkan bahwa mayoritas Mahasiswa/I FISIP USU akan langsung membeli

suatu produk ketika melihat diskon yang ditawarkan di online shop instagram

meskipun barang tersebut seharusnya tidak mereka butuhkan.

Tabel 4.37
Distribusi Jawaban Responden tentang
Saya Tertarik Berbelanja Secara Online Karena Sedang Trend diantara
Teman Sepergaulan Saya

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase


1 Sangat Setuju 11 11%
2 Setuju 39 39%
3 Kurang Setuju 18 18%
4 Tidak Setuju 21 21%
5 Sangat Tidak Setuju 11 11%
Total 100 100%
Sumber: Hasil Data Penelitian, 2017 (diolah)

Universitas Sumatera Utara


Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa 11 responden (11%)

menyatakan sangat setuju, 39 responden (39%) menyatakan setuju, 18 responden

(18%) menyatakan kurang setuju, 21 responden (21%) menyatakan tidak setuju

dan 11 responden (11%) menyatakan sangat tidak setuju. Hal tersebut

menunjukkan bahwa mayoritas Mahasiswa/I FISIP USU tertarik berbelanja secara

online karena sedang trend diantara teman sepergaulan mereka.

3. Aspek Pembelian Tidak Rasional

Tabel 4.38
Distribusi Jawaban Responden tentang
Saya Membeli Suatu Produk di Online Shop Instagram Hampir Setiap
Bulan

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase


1 Sangat Setuju 12 12%
2 Setuju 34 34%
3 Kurang Setuju 14 14%
4 Tidak Setuju 17 17%
5 Sangat Tidak Setuju 12 12%
Total 100 100%
Sumber: Hasil Data Penelitian, 2017 (diolah)
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa 12 responden (12%)

menyatakan sangat setuju, 34 responden (34%) menyatakan setuju, 14 responden

(14%) menyatakan kurang setuju, 17 responden (17%) menyatakan tidak setuju

dan 12 responden (12%) menyatakan sangat tidak setuju. Hal tersebut

menunjukkan bahwa mayoritas Mahasiswa/I FISIP USU membeli suatu produk di

online shop instagram hampir setiap bulannya.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.39
Distribusi Jawaban Responden tentang
Saya Tetap Akan Membeli Suatu Barang Baru Meskipun Barang Lama
yang Sudah Saya Miliki Masih Layak Untuk dipakai

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase


1 Sangat Setuju 10 10%
2 Setuju 38 38%
3 Kurang Setuju 20 20%
4 Tidak Setuju 15 15%
5 Sangat Tidak Setuju 17 17%
Total 100 100%
Sumber: Hasil Data Penelitian, 2017 (diolah)
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa 10 responden (10%)

menyatakan sangat setuju, 38 responden (38%) menyatakan setuju, 20 responden

(20%) menyatakan kurang setuju, 15 responden (15%) menyatakan tidak setuju

dan 17 responden (17%) menyatakan sangat tidak setuju. Hal tersebut

menunjukkan bahwa mayoritas Mahasiswa/I FISIP USU akan tetap membeli

suatu barang baru meskipun barang lama yang sudah mereka miliki masih layak

untuk dipakai.

Tabel 4.40
Distribusi Jawaban Responden tentang
Saya Akan Sangat Senang Bila Saya Membeli Barang yang Jarang
dimiliki Orang Lain (Limited Edition)

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase


1 Sangat Setuju 32 32%
2 Setuju 42 42%
3 Kurang Setuju 18 18%
4 Tidak Setuju 5 5%
5 Sangat Tidak Setuju 3 3%
Total 100 100%
Sumber: Hasil Data Penelitian, 2017 (diolah)

Universitas Sumatera Utara


Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa 32 responden (32%)

menyatakan sangat setuju, 42 responden (42%) menyatakan setuju, 18 responden

(18%) menyatakan kurang setuju, 5 responden (5%) menyatakan tidak setuju dan

3 responden (3%) menyatakan sangat tidak setuju. Hal tersebut menunjukkan

bahwa mayoritas Mahasiswa/I FISIP USU akan sangat senang bila mereka

membeli barang yang jarang dimiliki orang lain (limited edition).

Tabel 4.41
Distribusi Jawaban Responden tentang
Saya Berbelanja atau Membeli Suatu Barang Hanya Untuk
Menghilangkan Stress

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase


1 Sangat Setuju 18 18%
2 Setuju 32 32%
3 Kurang Setuju 17 17%
4 Tidak Setuju 17 17%
5 Sangat Tidak Setuju 16 16%
Total 100 100%
Sumber: Hasil Data Penelitian, 2017 (diolah)
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa 18 responden (18%)

menyatakan sangat setuju, 32 responden (32%) menyatakan setuju, 17 responden

(17%) menyatakan kurang setuju, 17 responden (17%) menyatakan tidak setuju

dan 16 responden (16%) menyatakan sangat tidak setuju. Hal tersebut

menunjukkan bahwa mayoritas Mahasiswa/I FISIP USU berbelanja atau membeli

suatu barang hanya untuk menghilangkan stress.

Universitas Sumatera Utara


4.3 Teknik Analisis Data

4.3.1 Uji Instrumen

4.3.1.1 Uji Validitas

Untuk menguji validitas, nilai pada kolom corrected item total correlation

merupakan nilai r-hitung yang akan dibandingkan dengan nilai r-tabel untuk

mengetahui validitas pada setiap butir instrument. Nilai r-tabel pada α = 0,05

dengan derajat bebas df = n – 2 = 30 – 2 = 28 pada uji satu arah adalah = 0,3061.

1. Uji Validitas Online Shop (X)


Tabel 4.42
Hasil Uji Validitas Online Shop (Variabel X)

Koefisien
Pernyataan R-Tabel Keterangan
Korelasi
Pernyataan 1.1 0,884 Valid
Pernyataan 1.2 0,821 Valid
Pernyataan 1.3 0,839 Valid
Pernyataan 1.4 0,860 Valid
Pernyataan 1.5 0,799 Valid
Pernyataan 1.6 0,896 Valid
Pernyataan 1.7 0,886 Valid
Pernyataan 1.8 0,831 Valid
Pernyataan 1.9 0,789 Valid
Pernyataan 1.10 0,716 0,3061 Valid
Pernyataan 1.11 0,473 Valid
Pernyataan 1.12 0,596 Valid
Pernyataan 1.13 0,536 Valid
Pernyataan 1.14 0,755 Valid
Pernyataan 1.15 0,886 Valid
Pernyataan 1.16 0,922 Valid
Pernyataan 1.17 0,944 Valid
Pernyataan 1.18 0,907 Valid
Pernyataan 1.19 0,900 Valid

Universitas Sumatera Utara


Pernyataan 1.20 0,917 Valid
Pernyataan 1.21 0,911 Valid
Pernyataan 1.22 0,855 Valid
Pernyataan 1.23 0,824 Valid
Sumber: Hasil Data Penelitian, 2017 (diolah)

Berdasarkan tabel diatas, dapat dinyatakan bahwa seluruh item pernyataan

pada variabel Online Shop telah valid.

2. Uji Validitas Perilaku Konsumtif (Y)

Tabel 4.43
Hasil Uji Validitas Karakteristik Perilaku Konsumtif (Variabel Y)

Koefisien
Pernyataan R-Tabel Keterangan
Korelasi
Pernyataan 2.1 0,829 Valid
Pernyataan 2.2 0,897 Valid
Pernyataan 2.3 0,903 Valid
Pernyataan 2.4 0,906 Valid
Pernyataan 2.5 0,825 Valid
Pernyataan 2.6 0,834 0,3061 Valid
Pernyataan 2.7 0,488 Valid
Pernyataan 2.8 0,400 Valid
Pernyataan 2.9 0,495 Valid
Pernyataan 2.10 0,809 Valid
Pernyataan 2.11 0,818 Valid
Sumber: Hasil Data Penelitian, 2017 (diolah)

Berdasarkan tabel diatas, dapat dinyatakan bahwa seluruh item pernyataan

pada variabel karakteristik perilaku konsumtif telah valid.

4.3.1.2 Uji Reliabilitas

Suatu variabel dinyatakan reliable apabila dapat memberikan nilai

cronbach’s alpha > 0,60.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.44
Hasil Uji Reliabilitas Variabel X

Reliability Statistic X

Cronbach's Alpha N of Items

0,915 23

Sumber: Hasil Data Penelitian, 2017 (diolah)

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa nilai r-alpha sebesar

0,915. Sehingga daapt disimpulkan bahwa nilai r-alpha positif dan lebih besar

dari r-tabel (0,915 > 0,60) maka seluruh pernyataan pada variabel X dalam

penelitian ini dinyatakan reliable.

Tabel 4.45
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y

Reliability Statistic Y
Cronbach's Alpha N of Items

0,904 11
Sumber: Hasil Data Penelitian, 2017 (diolah)

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa nilai r-alpha sebesar

0,904. Sehingga dapat disimpulkan bahwa nila r-alpha positif dan lebih besar dari

r-tabel (0,904 > 0,60) maka seluruh pernyataan pada variabel Y dalam penelitian

ini dinyatakan reliable.

4.3.2 Uji Asumsi Klasik

4.3.2.1 Uji Normalitas

Ada dua cara yang dapat digunakan untuk melihat apakah data residual

berdistribusi normal atau tidak. Pertama yaitu pedoman pengambilan keputusan

rentang data distirbusi normal berdasarkan uji statistic dengan mendekatkan

Kolmogorov-Smirnov Z yang dapat dilihat dari kriteria berikut:

Universitas Sumatera Utara


1. Jika nilai Asymp.sig (2 tailed) > 0,05 maka data berdistirbus normal.

2. Jika nilai Kolmogorov-Smirnov Z < 1,97 maka data dikatakan normal.

Tabel 4.46
Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Z

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 100
a,b
Normal Parameters Mean .0000000
Std. Deviation 8.36668006
Most Extreme Differences Absolute .122
Positive .060
Negative -.122
Kolmogorov-Smirnov Z .122
Asymp. Sig. (2-tailed) .060
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Data Hasil Penelitian, 2017 (diolah)

Pada tabel hasil pengolahan data primer di atas dapat dilihat besarnya perolehan

nilai Asymp.sig (2-tailed) adalah 0,60. Artinya, data perolehan ini lebih besar dari

0.05 dan untuk nilai Kolmogorov-Smirnov Z adalah 0,122 dimana angka ini lebih

kecil dari dibandingkan dengan nilai ketetapan 1,97. Dengan demikian, uji

statistik telah memenuhi kedua kriteria yang dipersyaratkan dan data dapat

dikatakan berdistribusi normal serta memenuhi asumsi normalitas.

Cara kedua untuk uji normalitas dapat dilakukan melalui perhitungan regresi

dengan SPSS 23 yang dideteksi melalui dua pendekatan grafik yaitu analisa grafik

histogram dan analisa grafik normal p-plot yang membandingkan antara dua

observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Berikut ini

penjelasan dari grafik-grafik tersebut:

Universitas Sumatera Utara


a. Grafik Histogram

Gambar 4.1
Histogram Uji Normalitas

Sumber: Hasil Data Penelitian, 2017 (Diolah)

Pada grafik di atas dapat dilihat bahwa grafik histogram berbentuk lonceng

terbalik, tidak miring ke kanan dan ke kiri. Oleh karena itu, data dapat dikatakan

berdistribusi normal.

b. Grafik Normal P-Plot

Gambar grafik normal probability plots berikut ini terlihat bahwa gambar

menunjukkan data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal. Oleh karena itu, data dikatakan berdistribusi normal.

Universitas Sumatera Utara


Gambar 4.2
Grafik Normal P-Plot Uji Normalitas

Sumber: Hasil Data Penelitian, 2017 (diolah)

4.3.3 Uji Analisis Regresi Linear Sederhana

Uji analisis regresi linear sederhana dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan program SPSS 23 yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.47
Hasil Regresi Linier Sederhana
a
Coefficients

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 9.194 6.552 1.403 .164

Total X .319 .073 .403 4.358 .000

a. Dependent Variable: TOTAL Y


Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017 (diolah)

Universitas Sumatera Utara


Berdasarkan tabel di atas, diperoleh persamaan regresi linier sederhana

sebagai berikut:

Y = a + bX

Y = 9,194 + 0,319X

Dengan keterangan:

Y = Perilaku Konsumtif

X = Online Shop

A = Konstanta

Dengan demikian dapat diartikan sebagai berikut:

1. Konstanta = 9,194 nilai konstanta positif menunjukkan pengaruh positif

variabel independen, dimana jika variabel bebasnya = 0, maka perilaku

konsumtif mahasiswa/I FISIP USU akan sebesar 9,194.

2. Koefisien X = 0,319 menunjukkan bahwa variabel online shop berpengaruh

secara positif terhadap perilaku konsumtif mahasiswa/I FISIP USU, atau

dengan kata lain setiap adanya upaya penambahan sebesar satu satuan pada

variabel online shop, maka perilaku konsumtif pada mahasiswa/I FISIP USU

meningkat sebesar 0,319.

4.3.4 Uji Hipotesis

4.3.4.1 Uji Signifikan Parsial (Uji-t)

Uji signifikan parsial (uji-t) dilakukan untuk melihat secara parsial

(individu) pengaruh variabel independen (bebas) yaitu variabel online shop

terhadap perilaku konsumtif mahasiswa/I FISIP USU. Apabila t hitung > t tabel

maka H0 ditolak dan Ha diterima, sedangkan apabila t hitung < t tabel maka H0

diterima dan Ha ditolak. Uji t juga dapat dilihat berdasarkan tingkat signifikansi,

Universitas Sumatera Utara


yaitu apabila nilai probabilitas yang dihitung < 0,05 (Sig. < α0,05), maka H0

ditolak dan Ha diterima. Sebaliknya, apabila nilai probabilitas yang dihitung >

0,05 (Sig.> α0,05), maka H0 diterima dan Ha ditolak. Nilai t tabel dengan df = n –

k yaitu 100 – 2 = 98, sehingga nilai pada taraf signifikan 5% adalah 1,661. Hasil

uji t dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.48
Hasil Uji Signifikan Parsial (uji-t)
a
Coefficients

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 9.194 6.552 1.403 .164

Total X .319 .073 .403 4.358 .000

a. Dependent Variable: TOTAL Y


Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017 (diolah)

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa nilai t-hitung variabel

Online shop (X) adalah 4,358 dengan signifikan sebesar 0,000. Sedangkan nilai t-

tabel pada α = 0,05 adalah 1,661. Hal ini menunjukkan bahwa t-hitung > t-tabel

(4,358 > 1,661) dan nilai probabilitas 0,000 < 0,05 maka Ha diterima dan Ho

ditolak. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa variabel online shop (X)

secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku konsumtif pada

mahasiswa/I FISIP USU.

4.3.4.2 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Uji koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Nilai koefisien

determinasi adalah di antara nol dan satu. Semakin kecil nilai R2 maka semakin

terbatas kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.49
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

b
Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate
a
1 .403 .162 .154 8.40926

a. Predictors: (Constant), TOTAL X


b. Dependent Variable: TOTAL Y
Sumber: Hasil Data Penelitian, 2017 (diolah)

Berdasarkan data pada tabel tersebut, dapat disimpulkan bahwa:

1. R = 0,403 menunjukkan hubungan antara variabel online shop (X) terhadap

perilaku konsumtif (Y) adalah sebesar 40,3%. Hal ini berarti bahwa variabel

online shop (X) dan perilaku konsumtif (Y) memiliki hubungan yang cukup

erat.

2. Angka R Square (R2) sebesar 0,162 menunjukkan bahwa variabel pengaruh

online shop (X) berpengaruh terhadap perilaku konsumtif (Y) sebesar 16,2%.

Sedangkan sisanya sebesar 83,8% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain

yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

4.4 Pembahasan

Setelah menganalisis jawaban dari setiap kuesioner yang diperoleh dari

100 responden, maka dilanjutkan dengan menguji hipotesis. Dengan hipotesa

yang diajukan, diharapkan dapat menunjukkan sejauh manakah pengaruh antara

online shop pada media sosial instagram terhadap perilaku konsumtif mahasiswa

FISIP USU.

Hasil jawaban 100 responden berdasarkan karakteristik responden

diperoleh bahwa responden dalam penelitian ini mayoritas adalah perempuan

yaitu 78 orang dari dan responden laki-laki berjumlah 22 orang. Sehingga dapat

Universitas Sumatera Utara


disimpulkan bahwa rata-rata yang melakukan pembelian produk secara online

adalah perempuan. Hal ini karena pada umumnya kaum perempuan lebih suka

berbelanja dibandingkan laki-laki. Terlebih lagi produk-produk yang ditawarkan

diberbagai online shop lebih banyak didominasi oleh produk-produk untuk

perempuan.

Pada hasil analisis deskriptif karakteristik responden, hasil dari tabel 4.1

mayoritas responden adalah perempuan. Hal ini dikarenakan kaum perempuan

lebih suka berbelanja dibandingkan laki-laki. Hasil dari tabel 4.4 berdasarkan

jumlah uang saku yang diperoleh perbulan, mayoritas responden memiliki uang

saku Rp 1.000.000 – Rp 1.500.000 per bulan. Hal ini menunjukkan bahwa

mahasiswa memiliki uang saku lebih. Hasil dari tabel 4.5, mayoritas responden

melakukan pembelian sebanyak 1-3 kali per dua bulan. Hasil dari tabel 4.7

berdasarkan anggaran yang dikeluarkan untuk membeli sebuah produk di online

shop, responden mayoritas menjawab mengeluarkan uang sebanyak Rp 100.000-

Rp 300.000 untuk membeli sebuah produk di online shop. Dengan frekuensi

melakukan pembelian sebanyak 1-3 kali per dua bulan dan anggaran yang

dikeluarkan untuk membeli sebuah produk online shop sebanyak Rp 100.000-Rp

300.000 , ini artinya responden bisa saja mengeluarkan uang berkisar antara Rp

100.000 - Rp 900.000 per dua bulan untuk berbelanja secara online. Ini artinya

para mahasiswa mengeluarkan duit yang cukup banyak tiap bulannya.

Dari hasil penelitian, berdasarkan hasil Uji-t yang terdapat pada Tabel

4.49, dapat dilihat bahwa variabel online shop dengan t-hitung sebesar 4,358 dan

nilai t-tabel adalah 1,661 serta nilai signifikannya sebesar 0,000 maka dapat

diartikan bahwa variabel online shop dengan faktor-faktor yang mempengaruhi

Universitas Sumatera Utara


keputusan pembelian online sebagai indikatornya secara parsial berpengaruh

positif dan signifikan terhadap perilaku konsumtif mahasiswa FISIP USU. Hal ini

menunjukkan bahwa pada Uji-t Ha diterima dan H0 ditolak.

Diterimanya hipotesis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa online

shop pada media sosial Instagram memberikan pengaruh yang signifikan terhadap

perilaku konsumtif. Hubungan antara online shop pada media sosial Instagram

dan perilaku konsumtif tersebut juga didukung oleh penelitian Daniella Putri

Islamy (2015) yang menyatakan bahwa 16,2% perilaku konsumtif dipe ngaruhi

oleh adanya online shop pada media sosial instagram.

Berdasarkan perhitungan koefisien determinasi (R2) pada tabel 4.50,

menunjukkan bahwa hubungan antara variabel bebas (online shop) terhadap

variabel terikat (perilaku konsumtif) memiliki hubungan yang cukup erat. Dengan

nilai R2 sebesar 0,162 menunjukkan bahwa variabel online shop (X) mampun

menjelaskan perilaku konsumtif sebesar 16,2%. Sedangkan sisanya sebesar

83,8% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian

ini. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah gaya hidup, konformitas, kartu kredit

dan lain sebagainya.

Universitas Sumatera Utara


BAB 5
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari pengolahan data penelitian yang telah dilakukan,

maka dalam bab ini penulis menarik kesimpulan mengenai penelitian “Pengaruh

Online Shop Pada Media Sosial Instagram Terhadap Perilaku Konsumtif

Mahasiswa FISIP USU”, adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil uji-t (uji signifikan parsial), variabel online shop dengan

indikator faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian online yakni

kepercayaan, kemudahan, kualitas informasi, harga, keragaman produk dan

kenyamanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku konsumtif

mahasiswa FISIP USU. Hal ini menunjukkan bahwa Ha diterima dan H0

ditolak. Berdasarkan perhitungan koefisien determinasi (R2) menunjukkan

bahwa variabel online shop pada media sosial instagram (X) berpngaruh

sebesar 16,2% terhadap perilaku konsumtif mahasiswa FISIP USU.

Sedangkan sisanya sebesar 83,8% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang

tidak diteliti dalam penelitian ini.

5.2 Saran

Setelah melakukan penelitian, pembahasan dan merumuskan kesimpulan

dari hasil penelitian, maka penulis akan memberikan beberapa saran yang

berkaitan dengan penelitian yang telah dilakukan untuk dijadikan masukan dan

bahan pertimbangan yang berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan yaitu:

1. Bagi mahasiswa/i FISIP USU (responden) terutama yang terindikasi memiliki

perilaku konsumtif agar dapat menelaah dampak positif dan negative dari

perilaku konsumtif, dan belajar untuk tidak membelanjakan uangnya pada hal-

Universitas Sumatera Utara


hal yang kurang penting dan hanya untuk keinginan sesaat. Perilaku konsumtif

dapat dihindari dengan mengatur agenda belanja dan adanya kesadaran akan

pentingnya mengendalikan diri adalah hal yang penting untuk diterapkan.

2. Menggunakan media sosial Instagram sesuai dengan kegunaannya, yaitu

mengunggah koleksi foto dan video yang bermanfaat bagi khalayak luas dan

bersifat positif sebagai sarana media informasi dan komunikasi yang lebih

kreatif dan bermakna akan mengurangi dampak negative pada pengguna

teknologi komunikasi. Instagram dengan tampilannya yang menarik juga

dapat dimanfaatkan sebagai media bisnis jualan online atau online shop yang

lebih efektif dan menguntungkan.

3. Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk melakukan penelitian dengan

tema yang sama, penelitian ini hanya terbatas pada pengaruh online shop

dengan indikator faktor-faktor keputusan pembelian online, sedangkan masih

banyak faktor-faktor lain yang diduga turut berperan dan mempengaruhi

perilaku konsumtif. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah gaya hidup,

konformitas, kartu kredit dan lain sebagainya. Selain itu, peneliti selanjutnya

dapat melakukan penelitian tidak terbatas pada mahasiswa saja akan tetapi

juga pada masyarakat yang lebih luas lagi.

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Erlina. 2011. Metodologi Penelitian. Medan: USU Press.

Ferrinadewi, Erna. 2008. Merek dan Psikologi Konsumen. Yogyakarta: Graha


Ilmu

Hartono, Jogiyanto, 2007. Sistem Informasi Keperilakuan, ANDI, Yogyakarta

Hidayat, Taufik. 2008. Panduan membuat toko online dengan OSCommerce.


Jakarta: Media Kita

Kotler, Philip dan Gary Armstrong, (terj. Bob Sabran). 2008. Prinsip-prinsip
Pemasaran Edisi 12. Jilid I. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Kotler dan Keller . 2007. Manajemen Pemasaran, edisi 12, jilid 1. Jakarta: PT.
Index

Liliweri, Alo. 2015. Komunikasi Antar Personal. Jakarta: Kencana

Makmur, Rakhmat. 2016. Bisnis Online. Bandung: Informatika.

Nasrullah, Rulli. 2010. Media Sosial: Prosedur, Tren, dan Etika. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya

Prasetyo, Teguh. 2005. Business e-commerce : Studi sistem keamanan dan hukum
di Indonesia. Bandung: CV.Pustaka Pelajar.

Sangadji, Etta Mamang dan Sopiah. 2013. Perilaku Konsumen. Yogyakarta: CV.
Andi Offset.

Situmorang, Syafrizal Helmi. 2008. Analisis Data Penelitian. Medan: USU Press.

Suyanto, M. 2003. Strategi Periklanan Pada E-commerce Perusahaan Top


Dunia. Yogyakarta: CV. Andi Offset

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:


CV. Alfabeta.

Yuniarti, Vinna Sri. 2015. Perilaku Konsumen. Bandung: CV. Pustaka Setia.

Zarella, Dan. 2010. The Social Media Marketing Books. O’Reilly Media,
Sebastopol.

Universitas Sumatera Utara


JURNAL DAN SKRIPSI

Adi, Rifqi Nugroho. 2013. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi


Keputusan Pembelian Dengan Sistem Pre Order Secara Online (Studi
Kasus Pada Online Shop Chopper Jersey). Semarang: Universitas
Diponegoro

Angkoso, Paulina Claresta Djojo. 2013. Faktor-Faktor Pengalaman Konsumen


Dalam Berbelanja Produk Secara Online. Yogyakarta: Universitas Atma
Jaya

Luthfiya, Jihan. 2014. Pengaruh Pemasaran Online Terhadap Keputusan


Pembelian Pada Siswa/I SMA Yayasan Pendidikan Harapan 3 Medan.
Medan: Universitas Sumatera Utara.

Islammy, Daniella Putri. 2015. Pengaruh Online Shop Pada Media Sosial
Instagram Terhadap Perilaku Konsumtif Siswa-Siswi SMP Islam Cikal
Harapan 1 Bumi Serpong Damai (BSD) Kota Tangerang Selatan.
Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Hardiawan, Anandya Cahya. 2013. Pengaruh Kepercayaan, Kemudahan, dan


Kualitas Informasi Terhadap Keputusan Pembelian Secara Online.
Semarang: Universitas Diponegoro

Khairunnisa. 2014. Dampak Aplikasi Instagram Terhadap Perilaku Konsumtif


Remaja dalam Berbelanja Online di Kalangan Siswa-Siswi SMA Negeri
2 Tenggarong. Samarinda: Universitas Mulawarman

Noviana, Ita. 2016. Analisis Maraknya Online Shop Terhadap Perubahan Gaya
Hidup Konsumtif Wanita (Studi Kasus Pada Remaja Wanita di Desa
Pancur Mayong Jepara). Kudus: Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
Kudus.

WEBSITES

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Belanja_daring Diakses pada Oktober 2016

https://apjii.or.id/survei2016. Diakses pada Desember 2016

Kholil, Munawar. 2009. E-commerce. http://kholil.staf.uns.ac.id. Diakses Januari


2017

https://id.m.wikipedia.org/wiki/mediasosial. Diakses Maret 2017

http://id.m.wikipedia.org/wiki/instagram. Diakses Maret 2017

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai