XII.1 - Laras Asri Prambudi - Laporan Eksperimen Kanor
XII.1 - Laras Asri Prambudi - Laporan Eksperimen Kanor
KERUPUK KEMASAN
LAPORAN PENELITIAN
Angkatan 64
Tahun Ajaran 2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya
sehingga kami dapat melakukan eksperimen terhadap beberapa produk makanan
yang akan dianalisis daya tahannya terhadap uap air menggunakan bantuan suatu
adsorben yaitu silika gel. Tujuan dari eksperimen ini adalah untuk mengetahui
fungsi dan kemampuan silika gel dalam proses adsorpsi, yang mana sampel nya
adalah kerupuk.
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kerupuk pada umumnya adalah makanan ringan yang dibuat dari adonan
tepung tapioka yang dicampur dengan bumbu penyedap dan bahan perasa seperti
ikan, atau udang. Menurut Muliawan (1991), proses pembuatan kerupuk meliputi
pencampuran bahan baku, pembuatan adonan, pencetakan, pengukusan,
pendinginan, pengeringan, dan pemasakan atau penggorengan. Sumber gizi yang
terbesar dari kerupuk berasal dari pati yang banyak mengandung karbohidrat
(Koswara, 2009). Jenis-jenis kerupuk diantaranya ialah kerupuk udang, kerupuk
mie, kerupuk gendar, dan lain-lain.
Di Indonesia sendiri, kerupuk seolah menjadi tambahan pangan yang selalu
ada di dalam setiap acara makan bersama. Untuk menemukan keberadaan kerupuk
juga tidak sulit, kerena kerupuk dijual di warung-warung maupun di rumah makan
atau restoran. Kerupuk dipilih karena kehadirannya dianggap dapat menambah cita
rasa serta nafsu makan, karena rasa gurih yang dimilikinya (Rahmaniar dan
Nurhayati, 2007 dalam Yusmeiarti 2008). Kerupuk dapat dikonsumsi langsung
sebagai camilan, maupun dijadikan olahan makanan lain.
Tingginya minat masyarakat akan konsumsi kerupuk, membuat produsen
berlomba-lomba untuk membuat variasi aneka kerupuk baik rasa maupun bentuk.
Namun di sisi lain, kendala yang dimiliki oleh produsen kerupuk adalah tentang
cara penyimpanan dan pengemasan kerupuk. Kerupuk biasanya dikemas dalam
plastik transparan dengan berbagai ukuran. Kerupuk merupakan makanan berongga
yang dapat menyerap uap air, sehingga menyebabkan kerupuk menjadi alot atau
tidak renyah lagi ketika dikonsumsi. Selain itu, masa penyimpanan yang terlalu
lama akan menimbulkan bau tengik pada kerupuk . Tampilan nya pun tidak sebagus
saat baru diproduksi karena perubahan kelembaban akibat uap air.
Pada prinsipnya, kandungan kadar air dalam makanan dapat mempengaruhi
masa penyimpanan nya, oleh karena itu diperlukan suatu bahan yang dapat
menyerap kelebihan uap air yang berasal dari udara. Salah satunya adalah silika gel
yang pengunaannya sudah cukup luas di kalangan industri elektronik, obat-obatan,
makanan, dan lain-lain.
B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui kemampuan silika gel dalam menyerap kelebihan uap air,
sehingga kerenyahan kerupuk tetap terjaga.
2. Untuk mengetahui kemampuan silika gel dalam menyerap kelebihan uap air,
sehingga aroma kerupuk tidak cepat tengik.
3. Untuk mengetahui berapa lama masa penyimpanan kerupuk apabila
ditambahkan silika gel.
C. HIPOTESIS
1. Sampel kerupuk tetap renyah bila disimpan dalam jangka waktu tertentu
menggunakan 1 bungkus silika gel
2. Silika gel dapat mempertahankan visual kerupuk agar tetap dalam keadaan
normal
3. Silika gel dapat mempertahankan aroma kerupuk sehingga tidak mudah bau
tengik
4. Silika gel dapat mempertahankan ukuran kerupuk, sehingga tidak mengecil
atau melempem
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Alat :
1. 2 buah wadah plastik beserta tutup
2. Gunting
3. Sarung tangan karet
Bahan:
1. 2 buah Kerupuk mawar/kerupuk kaleng
2. 1 bungkus Silika gel
B. CARA KERJA
Kerupuk
Menggunakan 1
Tanpa silika gel
bungkus silika gel
Cara Kerja:
BAB IV
DATA PENGAMATAN
A. OBSERVASI AWAL
1. Hari ke-1 sampai ke-7 : sampel kerupuk di kedua wadah masih memiliki
tekstur, aroma, rasa, dan tampilan yang normal
2. Hari ke-8 : sampel kerupuk yang tidak ditambahkan silika gel ke dalam
kemasannya, mulai mengalami perubahan tingkat kerenyahan, dimana
tekstur nya menjadi sedikit alot.
3. Hari ke-9 : sampel kerupuk yang tidak ditambahkan silika gel ke dalam
kemasannya, mulai mengalami perubahan aroma menjadi sedikit tengik
4. Hari ke-10 : sampel kerupuk yang ditambahkan 1 bungkus silika gel ke
dalam wadahnya, mulai mengalami perubahan tingkat kerenyahan, dimana
tekstur nya menjadi sedikit alot.
5. Hari ke-12 : sampel kerupuk yang tidak ditambahkan silika gel ke dalam
kemasannya, mengalami perubahan tingkat kerenyahan, dimana tekstur nya
menjadi alot dan aroma nya tengik.
6. Hari ke-13 : sampel kerupuk yang ditambahkan 1 bungkus silika gel ke
dalam wadahnya, mengalami perubahan aroma menjadi sedikit tengik dan
teksturnya alot.
7. Hari ke-14: sampel kerupuk yang ditambahkan 1 bungkus silika gel ke
dalam wadahnya, mengalami perubahan aroma menjadi tengik.
DAFTAR PUSTAKA
Winarno, F. G. 2002. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Las, Thamzil. Florentius F., dan Afit H. 2011. “Adsorpsi Unsur Pengotor
Larutan Natrium Silikat Menggunakan Zeolit Alam Karangnunggal”,
Jurnal Kimia Valensi 2 (2). Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah
Welveni. 2010. “Pemanfaatan Limbah Padat Fly Ash Batubara menjadi Bahan
Baku Pembuatan Silika Gel”. Riau: Universitas Negeri Riau