Anda di halaman 1dari 27

PENDAPATAN DAN BELANJA

Tugas Mata Kuliah


Akuntansi Pemerintah

Disusun oleh:

KELOMPOK 7
1 Vyta V ebiyanti 1201030107
2 Dhika Elvi$a Zanua$ 1201030107&
3 Antonius Julio Ai$langga 12010301110

P(O)(AM *T+DI AK+NTAN*I


FAK+LTA* EKONOMI
+NIVE(*ITA* JEMBE( 2015
KATA PEN)ANTA( 

Alhamdulillahi robbil’alamin. Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan limpahan berkah, rahmat, dan hidayah-ya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul !Pendapatan dan Belanja# dengan tepat $aktu.

Terselesaikannya makalah ini tidak lepas dari bantuan serta dorongan dari berbagai
 pihak. %leh karena itu pada kesempatan ini, dengan hormat dan ketulusan hati kami
sampaikan u&apan terima kasih kepada'
( )bu Andriana selaku *osen mata kuliah Akuntansi Pemerintah yang telah memberi
kesempatan penulisan makalah ini, serta memberi arahan dan petunjuk kepada kami.
+ Teman-teman yang telah membantu kami menyelesaikan makalah ini.
 Serta semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu, terima kasih atas
dukungannya.
Kami menyadari bah$a makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik 

dan saran dari semua pihak yang bersiat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. *an semoga dengan selesainya makalah ini dapat memberikan
$a$asan yang luas bagi pemba&a.

ember, +/ April +0(1

Penulis

2
DAFTA( I*I

2alaman
KATA P34ATA5.................................................................................... ii
*A6TA5 )S)................................................................................................ iii

BAB (. P3*A2787A
(.( 8atar Belakang...............................................................................(
(.+ 5umusan Masalah..............................................................................+
(. Tujuan.................................................................................................+
BAB +. P3MBA2ASA
+.( Pengertian pendapatan.........................................................................
+.(.( Klasiikasi pendapatan ......................................................................
+.(.+ Pengakuan dan pengukuran pendapatan.......................................9
+.(. Penyajian dan pengungkapan pendapatan .................................:
+.+ Pengertian belanja..................................................................................;

+.(.( Klasiikasi belanja .............................................................................;


+.(.+ Pengakuan dan pengukuran belanja..............................................;
+.(. Penyajian dan pengungkapan belanja............................................(0
+. Pengertian beban...................................................................................(+
+.(.( Klasiikasi beban ................................................................................(+
+.(.+ Pengakuan dan pengukuran beban................................................(9
+.(. Penyajian dan pengungkapan beban..............................................(9
BAB . K3S)MP78A................................................................................ (1
8AMP)5A......................................................................................... (:
*A6TA5 P7STAKA..................................................................................... ++

BAB 1
PENDA/+L+AN

11 Lata$ Belakang


Sesuai dengan amanat 7ndang-7ndang omor (< tahun +00 tentang Keuangan
 egara, Pemerintah telah menetapkan Peraturan Pemerintah 5epublik )ndonesia omor <(

tahun +0(0 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan yang menganut basis akrual se&ara
 penuh, yang menggantikan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Kas Menuju Akrual
menurut PP omor +9 Tahun +001 tersebut yang telah dimulai pada tahun +0(1.
*itetapkannya PP o. <( Tahun +0(0 maka penerapan sistem akuntansi pemerintahan
 berbasis akrual telah mempunyai landasan hukum. *an hal ini berarti bah$a Pemerintah
mempunyai ke$ajiban untuk dapat segera menerapkan SAP yang baru yaitu SAP berbasis
akrual. 2al ini sesuai dengan pasal + 7ndang-7ndang o. (< tahun +00 yang
mengamanatkaan bah$a bentuk dan isi laporan pertanggungja$aban pelaksanaan
APB=APB* disusun dan disajikan sesuai dengan SAP. *an hal ini ditegaskan dalam pasal 9

ayat >(? PP o. <( Tahun +0(0 menyebutkan bah$a Pemerintah menerapkan SAP Berbasis
Akrual. SAP tersebut disusun oleh Komite Standar Akuntansi Pemerintahan >KSAP? yang
independen dan ditetapkan dengan PP setelah terlebih dahulu mendapat pertimbangan dari
BPK.
Pada saat ini merupakan masa penerapan a$al bagi instansi pemerintah
untuk melakukan perubahan penggunaan basis akuntansi dalam pen&atatan dan pelaporan
keuangan sesuai dengan ketentuan 7ndang-7ndang Keuangan egara.
%leh karena itu, pada makalah ini kami akan memaparkan bagaimana pengakuan dan
 pengukuran pendapatan dan belanja yangdisajikan dalam laporan keuangan yang

dipengaruhi oleh perubahan penggunaan basis akrual pada akuntansi pemerintahan.

12 (uusan Masalah


Berdasarkan uraian diatas maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah
1 Apa yang dimaksud dengan pendapatan, belanja, dan beban pada akuntansi
 pemerintah@
2 Bagaimana klasiikasi pendapatan, belanja, dan beban pada akuntansi pemerintah@
3 Bagaiman pengakuan dan pengukuran pendapatan, belanja, dan beban pada
akuntansi pemerintah @
 Bagaimana penyajian dan pengungkapan pendapatan, belanja, dan beban pada

laporan keuangan akuntansi pemerintah@


13 Tu3uan Penulisan
Tujuan penyusunan makalah ini adalah
1 Mengetahui pengertian pendapatan, belanja, dan beban pada akuntansi pemerintah
2 Mengetahui klasiikasi pendapatan, belanja, dan beban pada akuntansi pemerintah
3 Mengetahui pengakuan dan pengukuran pendapatan, belanja, dan beban pada
akuntansi pemerintah

 Mengetahui penyajian dan pengungkapan pendapatan, belanja, dan beban pada


laporan keuangan akuntansi pemerintah

BAB 2
PEMBA/A*AN

21 Pen4a5atan
Pendapatan merupakan istilah yang sering ditemui dalam proses akuntansi,
baik akuntansi komersial maupun akuntansi pemerintah. Beberapa pihak mengatakan
 pendapatan adalah penerimaan kas yang menambah kekayaan suatu entitas, sedangkan
 pihak lain mengatakan bah$a pendapatan adalah seluruh hak yang dimiliki entitas yang
ditimbulkan oleh penyerahan barang dan jasa.

Menurut  Accounting Terminology Bulletin  omor +, pendapatan dideinisikan


sebagai penjualan barang dan penyerahan jasa, serta diukur dengan pembebanan yang
dikenakan kepada pelanggan, klien, atau penye$aan untuk barang dan jasa yang
disediakan bagi mereka.
*i lingkungan akuntansi pemerintah di )ndonesia, pendapatan adalah penerimaan
oleh bendahara umum egara=daerah atau oleh entitas pemerintah lainnya
yang menambah ekuitas dana lan&ar dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang
menjadi hak pemerintah dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah.
Seiring dengan diterapkannya Peraturan Pemerintah nomor <( tahun +0(0,

 pendapatan ada dua jenis, yaitu pendapatan-8% >dilaporkan pada 8aporan %perasional?
dan pendapatan-85A >dilaporkan pada 8aporan 5ealisasi Anggaran?. Pendapatan-8%
adalah hak pemerintah pusat=daerah atau entitas pemerintah lainnya yang diakui
sebagaipenambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dantidak
perlu dibayar kembali.Pendapatan-85A adalah semua penerimaan 5ekening Kas
7mum
 egara=*aerah atau oleh entitas pemerintah lainnya yang menambah Saldo Anggaran
8ebih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah,
dan tidak perludibayar kembali oleh pemerintah.
+.(.( Klasiikasi Pendapatan

Klasiikasi pendapatan dilakukan untuk mempermudah pemba&a


laporan keuangan memahami isi laporan keuangan yang
diberikan.*engan adanya
klasiikasi, maka dapat dilihat dengan jelas berapa besar pendapatan untuk tiap jenis
 bidang usaha yang dilakukan.
7ntuk akuntansi pemerintah di )ndonesia saat masih menggunakan
menggunakan basis cash toward accrual, PP +9 tahun +001 telah melakukan
 pengklasiikasian pendapatan berdasarkan tempat terjadinya >apakah di pusat atau di
daerah? dan jenis pendapatan tersebut. Saat telah diterapkannya PP <( tahun +0(0,
tidak ada perubahan dalam pengklasiikasian pendapatan tersebut
sehingga
klasiikasi pendapatan menjadi'
a. Pendapatan pemerintah pusat'
(. Pendapatan perpajakan, merupakan pendapatan pemerintah pusat yang
berasal dari pajak, baik pajak dalam negeri maupun pajak perdagangan
internasional. Pajak dalam negeri antara lain pajak penghasilan >migas dan
nonmigas?, pajak pertambahan nilai, pajak bumi dan bangunan, BP2TB,
&ukai, dan pajak lainnya, sedangkan pajak perdagangan internasional antara

lain bea masuk dan pajak=pungutan ekspor.


+. Pendapatan egara bukan pajak, merupak an pendapatan pemerintah pusat
yang bersumber dari luar perpajakan. Termasuk pendapatan negara bukan
 pajak antara lain penerimaan S*A, bagian laba B7M, dan PBP lainnya.
. Pendapatan hibah
 b. Pendapatan pemerintah daerah'
(. Pendapatan asli daerah, merupakan pendapatan daerah yang bersumber dari
daerah itu sendiri. Misalnya, pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan
kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain PA* yang sah
+. Pendapatan transer, merupakan pendapatan yang bersumber dari transer 

 pemerintah pusat dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah. Misalnya, dana


 perimbangan >dana bagi hasil, dana alokasi umum, dan dana alokasi khusus?
dan pendapatan transer lainnya.
. 8ain-lain pendapatan yang sah, merupakan pendapatan yang tidak dapat
diklasiikasikan ke dalam pendapatan asli daerah dan pendapatan
transer. Misalnya, hibah, dana darurat dari pemerintah dalam rangka
penanggulangan
 ben&ana, bagi hasil pajak dari pemerintah proinsi, dana penyesuaian dan
dana otonomi khusus yang ditetapkan pemerintah, dan bantuan keuangan
dari
 proinsi atau pemda lainnya.

+.(.+ Pengakuan dan Pengukuran Pendapatan


Se&ara umum, pendapatan diakui
ketika'
a. *iperoleh >earned), yaitu ketika entitas telah menyelesaikan se&ara substansial
apa yang menjadi ke$ajibannya. Penyelesaian ke$ajiban inilah yang akan
menjadi pendapatan ketika seluruh proses selesai.
 b. Sudah direalisasikan=dapat direalisasikan >realized / realizable),yaitu ketika
kas=hak tagih >piutang? sudah diterima atas penyerahan barang=jasa atau letika
 jumlah kas=piutang sudah dapat ditentukan atas penyerahan barang=jasa tersebut.
Pendapatan-8% diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan tersebut atau ada
aliran masuk sumber daya ekonomi.Pendapatan-85A diakui pada saat kas diterima
di 5ekening Kas 7mum egara=*aerah atau oleh entitas pelaporan.
*alam praktiknya, sangat dimungkinkan bah$a di tahun anggaran yang sedang
 berjalan terjadi pengembalian=koreksi pendapatan, baik pendapatan untuk 

tahunberjalan maupun pendapatan tahun sebelumnya yang di&atat seperti berikut'


(. Koreksi dan pengembalian yang siatnya tidak berulang >nonrecurring?  atas
 penerimaan pendapatan-85A yang terjadi pada periodepenerimaan pendapatan-
85A dibukukan sebagai pengurang pendapatan-85A pada periode yang sama.
+. Koreksi dan pengembalian yang siatnya tidak berulang >nonrecurring?  atas
 penerimaan pendapatan-85A yang terjadi pada periodesebelumnya dibukukan
sebagai pengurang Saldo Anggaran 8ebih padaperiode ditemukannya koreksi dan
 pengembalian tersebut.
. Koreksi dan pengembalian yang siatnya tidak berulang >nonrecurring?  atas
 pendapatan-8% yang terjadi pada periode penerimaanpendapatan dibukukan
sebagai pengurang pendapatan pada periode yangsama.
9. Koreksi dan pengembalian yang siatnya tidak berulang >nonrecurring?  atas
 pendapatan-8% yang terjadi pada periode sebelumnyadibukukan sebagai
 pengurang ekuitas pada periode ditemukannya koreksi danpengembalian tersebut.
Pada pengukuran pendapatan, pendapatan diukur dalam hal nilai dari
produk atau jasa yang dipertukarbelikan dalam transaksi $ajar. ilai ini merupakan
nilai kas
 bersih atau nilai sekarang yang didiskontokan atau nilai uang yang diterima atau
yang akan diterima dalam pertukaran dengan produk atau jasa yang
ditranser 
 perusahaan kepada pelanggannya.Menggunakan konsep tersebut, maka pengurang

apapun dalam harga tetap, baik berupa diskon ataupun piutang tak tertagih, harus
dikurangi ketika menghitung pendapatan.Selain itu, untuk transaksi-transaksi non
kas, nilai pertukaran ditetapkan setara dengan nilai pasar $ajar dari barang yang
diberikan atau yang diterima, yang lebih jelas untuk dihitung.
7ntuk memudahkan pemahaman mengenai pengakuan dan pengukuran, dalam
dipahami &ontoh berikut ini'
Pada tanggal 9 april +0(1 Pemkot 2arapan menetapkan bah$a hotel B diharuskan
membayar pajak reklame untuk tahun +0(1 sebesar 5p (10 juta. Pemkot 2arapan
menerima pembayaran pada tanggal  Mei +0(1. urnal yang harus dibuat apabila
menggunakan basis akrual >untuk laporan operasional?, yaitu'
Piutang p ajak r eklame 5p ( 10.000.000
Pendapatan p ajak r eklame 5p ( 10.000.000
>pengakuan piutang pada tanggal 9 April +0(1?
Kas 5p (1 0.000.000
Piutang p ajak r eklame 5p ( 10.000.000
>penerimaan pajak reklame?

dan jurnal yang dibuat dengan menggunakan basis kas >untuk laporan realisasi
anggaran? yaitu '
Kas 5p (1 0.000.000
Pendapatan p ajak r eklame 5p ( 10.000.000

+.(. Penyajian dan Pengungkapan Pendapatan


Pendapatan merupakan kelompok pertama yang dilaporkan dalam 8aporan
5ealisasi Anggaran >85A? dan 8aporan %perasional >8%?.Pendapatan dilaporkan
sesuai dengan kelompok klasiikasinya.

Beberapa hal yang perlu dilaporkan dalam &atatan atas laporan keuangan adalah'
a. kebijakan akuntansi yang dibuat untuk pendapatan
 b. klasiikasi pendapatan menurut jenis pendapatan dan rin&ian lebih lanjut dari jenis
 pendapatan
&. perbandingan antara realisasi pendapatan dan anggaran pendapatan disertai
 penjelasan mengenai perbedaan yang ada.
3ntitas pelaporan menyajikan pendapatan-8% yang diklasiikasikan menurut sumber 
 pendapatan. 5in&ian lebih lanjut sumberpendapatan disajikan pada Batatan atas
8aporan Keuangan.

22 Belan3a
Belanja di lingkungan akuntansi komersial dapat dideinisikan sebagai arus kas
keluar dari asset atau segala bentuk penggunaan asset yang terjadi selama periode tertentu
yang berasal dari produksi barang, penyerahan jasa, atau aktiitas lain yang terjadi dalam
kegiatan operasional entitas.
Menurut Accounting Principle Board >APB? Statement No. , belanja dideinisikan
sebagai jumlah, yang diukurdalam uang, dari kas yang dikeluarkan atau properti lain yang
ditranser, modal saham yang dikeluarkan, jasa yang diberikan, atau ke$ajiban
yang terjadi dalam hubungannya dengan barang atau jasa yang telah atau akan diterima.
*ari deinisi tersebut, terlihat bah$a belanja terjadi dikarenakan penggunaan asset
>dalam segala bentuk? untuk kegiatan operasional entitas, sehingga belanja dapat diakui
$alaupun tidak terjadi arus keluar kas.
*einisi belanja di lingkungan akuntansi pemerintah di )ndonesia, telah
disempurnakan dalam PP <( tahun +0(0, yaitu semua pengeluaran oleh Bendahara 7mum

 egara=Bendahara 7mum *aerah yang mengurangi Saldo Anggaran 8ebih dalam periode
tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh
 pemerintah.
+.+.( Klasiikasi
Belanja dapat diklasiikasikan menurut klasiikasi ekonomi >jenis
belanja?, organisasi, dan ungsi.
- Klasiikasi ekonomi
Adalah pengelompokan belanja yang didasarkan pada jenis belanja
untuk melaksanakan suatu aktiitas.Klasiikasi ekonomi pada pemerintah
pusat meliputi belanja pega$ai, barang, modal, bunga, subsidi, hibah,
bantuan sosial, dan lain-lain.Klasiikasi ekonomi pada pemda meliputi belanja
pega$ai, barang,
modal, bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial, dan belanja tak terduga.
- Klasiikasi berdasarkan organisasi
Adalah klasiikasi berdasarkan unit organisasi pengguna anggaran.7ntuk 
 pemerintah pusat, belanja per kementerian egara=lembaga beserta
unit organisasi di ba$ahnya. 7ntuk pemda, belanja sekretariat *P5*, sekretariat
daerah proinsi=kota=kabupaten, dinas pemerintah tingkat
 proinsi=kota=kabupaten, dan lembaga teknis daerah tingkat
 proinsi=kota=kabupaten.
- Klasiikasi menurut ungsi
Adalah klasiikasi yang didasarkan pada ungsi-ungsi utama pemerintah
 pusat=daerah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Bontoh' belanja
 pelayanan umum, pertahanan, ketertiban dan keamanan, ekonomi, perlindungan
lingkungan hidup perumahan dan pemukiman, kesehatan, pari$isata dan budaya,
agama, dan pendidikan.
+.+.+ Pengakuandan Pengukuran Belanja
Menurut PP +9 tahun +001, belanja harus diakui apabila suatu entitas sudah
memperoleh manaat ekonomi $alaupun entitas tersebut belum melakukan
 pembayaran.Bontoh dari pengakuan ini adalah pembayaran telepon. Pada akhir 

 bulan, entitas harus mengakui adanya belanja telepon selama bulan yang
 bersangkutan, $alaupun pembayaran untuk penggunaan telepon tersebut akan
dilakukan di bulan berikutnya. amun dalam PP <( tahun +0(0, Belanja diakui
 berdasarkan terjadinya pengeluaran dari 5ekening Kas 7mum egara=*aerah atau
entitas pelaporan.
Pengakuan belanja dapat dikategorikan menjadi dua jenis berdasarkan sumber 

dana asal yang digunakan untuk pelaksanaan belanja tersebut, yaitu '
(. Pengakuan belanja melalui rekening kas umum negara=daerah diakui ketika
terjadi arus kas keluar dari rekening tersebut
+. Pengeluaran belanja melalui kas di bendahara pengeluaran diakui pada saat
 pertanggungja$aban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh unit yang
mempunyai ungsi perbendaharaan, atau dengan kata lain ketika
SP Pengeluaran dinyatakan deiniti.
Terdapat kemungkinan terjadi koreksi terhadap belanja di tahun anggaran
 berjalan. Koreksi berjalan dapat disebabkan atas beberapa kemungkinan, yaitu'
- Kesalahan klasiikasi belanja
- Kesalahan pen&atatan nilai belanja
- Pengembalian belanja
Koreksi atas pengeluaran belanja atau penerimaan kembali belanja yang terjadi
 pada periode pengeluaran belanja dibukukan sebagai pengurang belanja pada
 periode yang sama. Apabila ditemukan pada periode berikutnya, koreksi atas
 pengeluaran belanja dibukukan dalam pendapatan-85A dalam pos pendapatan lain-
lain-85A.
Bontoh penentuan pengakuan dan pengukuran belanja '
Pada tanggal  6ebruari +0(1, diterima tagihan pembelian ATK sebesar 5p (0

 juta.Pembelian ini dilakukan pada tanggal +0 anuari +0(1, sedangkan pembayaran


dilakukan pada tanggal (9 6erbruari +0(1 dari rekening kas daerah.
Maka, berdasarkan basis akrual, belanja diakui pada tanggal  6ebruari +0(1 ketika
diterima tagihan sebesar 5p (0 juta. Pembayaran pada tanggal (9 6ebruari +0(1
merupakan pembayaran atas pengakuan utang pihak ketiga yang diakui pada tanggal
 6ebruari +0(1. urnal transaksi ini adalah '
Beban ATK 5p (0.000.000
7tang p emasok 5p (
0.000.000 7tang pemasok 5p (0.000.000

Kas 5p (0 .000.000
Berdasarkan basis kas, belanja diakui pada tanggal (9 6ebruari +0(1, ketika terjadi
 pengeluaran dana melalui rekening kas daerah sebesar 5p (0 juta. urnak transaksi
ini adalah '
Belanja ATK 5p (0.000.000
Kas 5p (0 .000.000

+.+. Penyajian dan Pengungkapan


Belanja dalam laporan 5ealisasi Anggaran dilaporakan setelah
 pendapatan.*alam pelaporannya, belanja dikelompokkan menjadi belanja
operasional, modal, dan tak terduga.
Pengungkapan dalam &atatan atas laporan keuangan meliputi'
a. Kebijakan akuntansi untuk belanja
 b. 5in&ian belanja dan perbandingan dengan anggaran tahun yang bersangkutan.
Apabila terdapat perbedaan antara realisasi dan anggaran harus dijelaskan
 penyebabnya.
3ntitas pelaporan menyajikan klasiikasi belanja menurut jenisbelanja
dalam 8aporan 5ealisasi Anggaran. Klasiikasi belanja menurut organisasi disajikan
dalam 8aporan 5ealisasi Anggaran atau di Batatan atas 8aporan Keuangan.
Klasiikasi
 belanja menurut ungsi disajikan dalam Batatan atas 8aporan Keuangan.

23 Beban
Beban memiliki pengertian yang berbeda dengan biaya.Biaya adalah sejumlah
kas atau setara kas yang dibayarkan untuk memperoleh suatu asset. Sedangkan
 beban adalah biaya yang sudah terjadi >expired). *alam PP <( tahun +0(0 dijelaskan
 bah$a beban adalah penurunan manaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode
 pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau konsumsi
aset atau timbulnya ke$ajiban.
+..( Klasiikasi
Beban diklasiikasikan menurut klasiikasi
ekonomi.Klasiikasi ekonomi pada prinsipnya
mengelompokkan berdasarkan jenis beban.
(. Klasiikasi ekonomi untuk pemerintah pusat, yaitu'
•  beban pega$ai
•  beban barang
•  beban bunga
•  beban subsidi
•  beban hibah
•  beban bantuan sosial
•  beban penyusutan aset tetap=amortisasi
•  beban transer 
•  beban lain-lain.
+. Klasiikasi ekonomi untuk pemerintah daerah, yaitu'
•  beban pega$ai
•  beban barang
•  beban bunga
•  beban subsidi
•  beban hibah
•  beban bantuan so&ial
•  beban penyusutan aset tetap=amortisasi
•  beban transer 
•  beban tak terduga.

+..+ Pengakuan Beban


Beban diakui pada saat'
a. timbulnya ke$ajibanC
 b. terjadinya konsumsi asetC
&. terjadinya penurunan manaat ekonomi atau potensi jasa.
Saat timbulnya ke$ajiban adalah saat terjadinya peralihan hak dari
 pihak lain ke pemerintah tanpa diikuti keluarnya kas dari kas umum
negara=daerah. Bontohnya tagihan rekening telepon dan rekening listrik yang
 belum dibayar pemerintah.
Dang dimaksud dengan terjadinya konsumsi aset adalah saat
 pengeluaran kas kepada pihak lain yang tidak didahului timbulnya ke$ajiban
dan=atau konsumsi aset nonkas dalam kegiatan operasional pemerintah.
Terjadinya penurunan manaat ekonomi atau potensi jasa terjadi pada
saat penurunan nilai aset sehubungan dengan penggunaan aset
 bersangkutan=berlalunya $aktu.Bontoh penurunan manaat ekonomi atau
 potensi jasa adalah penyusutan atau amortisasi. Penyusutan=amortisasi dapat
dilakukan dengan berbagai metode yang dapat dikelompokkan menjadi'
>a? Metode garis lurus > straight line method?  C
>b? Metode saldo menurun ganda >double declining balance method ?C
>&? Metode unit produksi >unit of production method?  .
Koreksi atas beban, termasuk penerimaan kembali beban, yang terjadi
 pada periode beban dibukukan sebagai pengurang beban pada periode yang
sama. Apabila diterima pada periode berikutnya, koreksi atasbeban dibukukan
dalam pendapatan lain-lain. *alam hal mengakibatkanpenambahan beban
dilakukan dengan pembetulan pada akun ekuitas.
Transaksi pendapatan-8% dan beban dalam bentukbarang=jasa harus
dilaporkan dalam 8aporan %perasional dengan &aramenaksir nilai $ajar 
 barang=jasa tersebut pada tanggal transaksi. *i sampingitu, transaksi sema&am

ini juga harus diungkapkan sedemikian rupa padaBatatan atas 8aporan


Keuangan sehingga dapat memberikan semua inormasiyang
relean
mengenai bentuk dari pendapatan dan beban. Transaksi pendapatan dan
beban dalam bentuk barang=jasa antara lain hibah dalam $ujud barang,
barang rampasan, dan jasa konsultansi.

+.. Penyajian dan Pengungkapan Beban


Bebandalam laporan operasional dilaporakan setelah
 pendapatan.3ntitas pelaporan menyajikan beban yang diklasiikasikan menurut

klasiikasi jenis beban. Beban berdasarkan klasiikasi organisasi dan


klasiikasi lain yang dipersyaratkan menurut ketentuan perundangan yang
 berlaku, disajikan dalam Batatan atas 8aporan Keuangan.
BAB 3
PEN+T+P

Pendapatan adalah penerimaan oleh bendahara umum egara=daerah atau oleh entitas
 pemerintah lainnya yang menambah ekuitas dana lan&ar dalam periode tahun anggaran yang

 bersangkutan yang menjadi hak pemerintah dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah.
Berdasarkan PP o. <( tahun +0(0, pendapatan ada dua jenis, yaitu pendapatan-8%
>dilaporkan pada 8aporan %perasional? dan pendapatan-85A >dilaporkan pada 8aporan
5ealisasi Anggaran?.Pendapatan diklasiikasikan menjadi pendapatan pemerintah pusat
dan
 pendapatan pemerintah daerah.Pengakuan dan pengukuran pendapatan diakui ketika
diperoleh dan sudah direalisasi=dapat direalisasi.Pendapatan merupakan kelompok pertama
yang dilaporkan dalam 8aporan 5ealisasi Anggaran >85A? dan 8aporan %perasional >8%?.
*einisi belanja di lingkungan akuntansi pemerintah di )ndonesia,
telah disempurnakan dalam PP <( tahun +0(0, yaitu semua pengeluaran oleh Bendahara
7mum

 egara=Bendahara 7mum *aerah yang mengurangi Saldo Anggaran 8ebih dalam


periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya
kembali oleh
 pemerintah.Belanja dapat diklasiikasikan menurut klasiikasi ekonomi >jenis belanja?,
organisasi, dan ungsi. Pengakuan belanja dapat dikategorikan menjadi dua jenis berdasarkan
sumber dana asal yang digunakan untuk pelaksanaan belanja. Belanja dilaporakan setelah
 pendapatan dalam laporan 5ealisasi Anggaran.
Beban adalah penurunan manaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode pelaporan
yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau konsumsi aset atau
timbulnya ke$ajiban.Beban diklasiikasikan menurut klasiikasi ekonomi pada pemerintah
pusat dan

 pemerintah daerah.Beban diakui pada saat timbulnya ke$ajiban, terjadinya konsumsi aset,
dan terjadinya penurunan manaat ekonomi atau potensi jasa.Beban dilaporakan setelah
 pendapatan dalam laporan operasional.
La5i$an
La5i$an
La5i$an
La5i$an
La5i$an
La5i$an
La5i$an
La5i$an
DAFTA( P+*TAKA

 ordia$an, dedi.+00< .Akuntansi Pemerintah.akarta' Salemba 3mpat


Peraturan Pemerintah omor <( Tahun +0(0 tentang Standar Akuntansi Pemerintah

htt5
tt5:66s uhaylaha8i$ablogs5ot9o62016016akalahsa59ashbasis4anak$
66suha
ual
basishtl

Anda mungkin juga menyukai