Ak ∶= ( −1k , 1k ) .
Tentukan A1 ∪ A 2 ∪ A 3 , A1 ∩ A 2 ∩ A 3 ,∪ ∞k=1, dan ∩ ∞k=1 Ak
PENYELESAIAN. Perhatikan bahwa Ak, k=1,2,3, ... berupa interval yang semakin
menyempit dengan 0 terletak di pusatnya. Sebagai contoh, misalkan A1=(-1,1), A2= ( −12 , 12 ) ,
A3= ( −13 , 13 ) . Mengingat A A A maka diperoleh A ∪ A ∪ A = A =¿(-1,1). Untuk
3 2 1 1 2 3 1
membuktikan irisan tak berhingga kita perhatikan bahwa A1 ⊃ A k untuk setiap k=2,3,4, ...
sehingga ∪ ∞k=1 A k = A 1=¿) . Untuk membuktikan irisan takberhingga kita buktikan bahwa
setiap Ak memuat 0 sebagai anggotanya . jadi, 0∈ ⋂ ∞k=1 A k . Pertanyaannya, apakah ada
anggota selain dari nol. Andai ada x ≠ 0(misalkan saja x positif) dan
x ∈ ⋂ ∞k=1 A k . Sekecil apapun nilai x , kita selalu dapat memilih sebuah bilang aslin0 sehingga
1 −1 1
n0
< x (sifat Archimedes). Ini berarti x ∉
( ,
n0 n0 )
∶= A n0 . Ilustrasinya diberikan pada
Gambar 5.4. Hal ini kontradiksi dengan pernyataan bahwa x ∈ Ak untuk setiap k=1,2,3, ...
Pengandaian bahwa ada x ≠ 0 yang menjadi anggota irisan takberhingga ⋂ ∞k=1 A k adalah salah.
Kesimpulannya, ⋂ ∞k=1 A k = {0 }.
Teorema 5.2. Misalkan A,B,dan C himpunan sebarang. Maka berlaku relasi himpunan
bagian sebagai berikut:
1. Inklusi pada irisan: A ⋂ B ⊆ A dan A ⋂ B⊆ B.
2. Inklusi di dalam gabungan: A ⊆ A ∪ Bdan B⊆ A ∪ B.
3. Sifat Transitif: A ⊆ B dan B ⊆ C → A ⊆C .
BUKTI. Gunakan definisi irisan, gabungan dan himpunan bagian.
1. Misalkan x ∈ A ⋂ B maka x ∈ A dan x ∈ B . Pernyataan pertama x ∈ A ⋂ B → x ∈ A
menghasilkan A ⋂ B ⊆ Adan pernyataan kedua x ∈ A ⋂ B → x ∈ B menghasilkan A
⋂ B ⊆B.
\
Gambar 5.5. Partisi himpunan A
2. Jelas bahwa jika x ∈ A dan x ∈ A ⋃ B sehingga diperoleh A ⊆ A ⋃ B. Argumen yang
sama untuk pernyataan kedua.
3. Misalkan x ∈ A. Oleh karena x ⊆ B maka x ∈ B dan meningkat B⊆C maka x ∈ C.
Diperoleh, x ∈ A → x ∈ C , yakni A ⊆C.
Definisi 5.6. [PARTISI HIMPUNAN] Koleksi berhingga atau tak berhingga himpunan
takkosong { A1 , A 2, A3 , … }dikatakan partisi himpunan A jika ia saling asng berpasangan dan
gabungannya adalah A . Jadi partisi harus memenuhi dua sifat berikut:
1. ∪ ∞k=1 A k = A .
2. Ai ⋂ A j=∅ , untuk semua i , j.
Ilustrasi partisi himpunan diberikan pada gambar 5.5. Pada gambar ini, himpunan A dipartisi
oleh himpunan A1 , A 2, A3 , dan A 4 . Salah satu sifat mendasar partisi himpunan adalah setiap
x ∈ A terdapat dengan tunggal Ak sehingga x ∈ Ak .