Anda di halaman 1dari 3

Nama Kelompok :

 Evintia Pratiwi (1800015064)


 Siffa Futiara (1800015075)
 Sukma Puspita Ramadhani (1800015083)
 Shinta Nurul Khotimah (1800015100)

Analisis Sistem Antrian Di Burger King Plaza Ambarrukmo Yogyakarta


Dengan Model Single Channel – Single Phase
Dari pendataan, data jumlah kedatangan pelanggan pada sistem antrian Burger King Plaza
Ambarrukmo Yogyakarta dengan interval tiga puluh menit dari tanggal 09 Juni 2021 hingga 10
Juni 2021 disajikan pada Tabel 1 dan Tabel 2.

Tabel 1. Data Observasi.

No. Jumlah Kedatangan Rata – rata Waktu


Tanggal Pukul
Observasi (Orang) Pelayanan (Menit)
11:30-12:00 8 3,94
12:01-12:30 7 3,77
12:31-13:00 5 3,48
13:01-13:30 6 4,10
1. 09 Juni 2021
13:31-14:00 4 3,90
14:01-14:30 9 3,01
14:31-15:00 7 3,44
15:01-15:30 6 3,36
11:30-12:00 6 4,43
12:01-12:30 10 4,02
12:31-13:00 6 3,50
13:01-13:30 9 2,47
2. 10 Juni 2021
13:31-14:00 7 3,52
14:01-14:30 6 2,55
14:31-15:00 4 2,75
15:01-15:30 5 2,46
Total 105 3,42

Table 2. Ringkasan data kedatangan pelanggan dan jam kerja.

No Kedatangan Total Jam


Hari Tanggal
. Pelanggan (Orang) Operasi (Menit)
1. Rabu 09 Juni 2021 52 240
2. Kamis 10 Juni 2021 53 240
Total 105 480
Berdasarkan Tabel 2 diperoleh data pelanggan berjumlah (N) = 105 orang dengan total waktu
kedatangan atau jam kerja 480 menit.

 Tingkat kedatangan pelanggan


jumlah pelanggan 10 5
λ= = =0,21 menit
total jam kerja 480
 Tingkat layanan
1 1
μ= = =0 ,29 menit
t 3,42

Dengan demikian, tingkat kedatangan pelanggan untuk 105 pelanggan adalah 0,21 menit dan
tingkat layanan adalah 0,29 menit. Setelah itu, dengan data tersebut dapat dihitung model antrian
single channel-single phase, yaitu sebagai berikut:

 Rata-rata Antrian Dalam Sistem


λ 0,21
Ls = = =2,62
μ−λ 0,29−0,21
Nilai Ls adalah 2,62, sehingga rata-rata jumlah pelanggan dalam sistem antrian adalah 3
orang.
 Rata-rata Antrian Dalam Antrian
λ2 (0,21)2
Lq = = =1,90
μ( μ−λ) 0,29(0,29−0,21)
Nilai Lq sebesar 1,90 yang berarti rata-rata pelanggan yang mengantri dalam antrian
adalah 2 orang.
 Waktu Tunggu Rata-rata Dalam Sistem
1 1
W s= = =12,5
μ−λ 0,29−0,21
Nilai W s diatas berarti rata-rata waktu tunggu dalam sistem adalah 12,5 menit.
 Waktu Rata-rata yang Diharapkan Pelanggan Untuk Menunggu Dalam Antrian
λ 0,21
W q= = =9,05
μ ( μ−λ) 0,29(0,29−0,21)
Nilai W q di atas berarti waktu yang diharapkan pelanggan untuk menunggu dalam antrian
adalah 9,05 menit.
 Tingkat Aktivitas Server (Kasir)
λ 0,21
ρ= = =0,724
μ 0,29
Dari nilai diatas terlihat bahwa tingkat aktivasi (kesibukan) server (kasir) sebesar
72,40%.
 Tingkat Pengangguran Server (Kasir)
W =100 %−ρ=100 %−72,40 %=27,60 %
Maka dapat dilihat bahwa tingkat pengangguran (waktu luang) server (kasir) adalah
27,60%. Adanya tingkat pengangguran bisa diakibatkan saat server (kasir) menunggu
pelanggan untuk masuk ke dalam sistem antrian.

Kesimpulan :

Dari pengolahan data di atas, jenis antrian yang diterapkan Burger King Plaza Ambarrukmo
Yogyakarta adalah Single Channel - Single Phase dengan disiplin pelayanan FIFO (First In First
Out). Dari hasil perhitungan karakteristik antrian menggunakan single channel - single phase :

1. Rata-rata antrian dalam sistem terdiri dari 3 orang.


2. Rata-rata antrian dalam antrian terdiri dari 2 orang.
3. Rata-rata waktu tunggu dalam sistem adalah 12,5 menit.
4. Waktu tunggu pelanggan dalam antrian adalah 9,05 menit.
5. Tingkat kesibukan server sebesar 72,40%.
6. Tingkat pengangguran server sebesar 27,60%.

Hal ini menunjukkan bahwa Burger King Plaza Ambarrukmo Yogyakarta dapat dikatakan baik.
Namun jika lebih ditingkatkan dalam hal pelayanan dan penyiapan pesanan akan jauh lebih baik
dan waktu tunggu serta antrian pelanggan akan berkurang dengan cara menambah jumlah server
(kasir) sehingga model antrian akan berubah menjadi Multi Channel – Single Phase.

Anda mungkin juga menyukai