Analisis Sistem Antrian Di SPBU Shell Satrio 1 Kuningan Jakarta Selatan
Analisis Sistem Antrian Di SPBU Shell Satrio 1 Kuningan Jakarta Selatan
Disusun Oleh:
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan
tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen Mata Kuliah Riset Operasi II
atas bimbingan, pengarahan, dan kemudahan yang telah diberikan kepada penulis dalam
pengerjaan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penulisan makalah ini. Maka
dari itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan dari pembaca sekalian.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN............................................................................................................1
2.1 LATAR BELAKANG........................................................................................ 1
2.2 RUMUSAN MASALAH....................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
PROSEDUR DAN HASIL PENGUMPULAN DATA.................................................3
2.1 PROSEDUR KERJA.......................................................................................... 3
2.2 HASIL PENGAMBILAN DATA.......................................................................3
BAB III.............................................................................................................................6
PEMBAHASAN.............................................................................................................. 6
3.1 MODEL ANTRIAN...........................................................................................6
3.2 ANALISIS DATA.............................................................................................. 6
BAB IV............................................................................................................................. 8
KESIMPULAN................................................................................................................8
4.1 KESIMPULAN....................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Antrian adalah suatu kejadian yang biasa dalam kehidupan sehari–hari. Menunggu di
depan loket untuk mendapatkan tiket kereta api atau tiket bioskop, pada pintu jalan tol, pada
bank, pada kasir supermarket, dan situasi-situasi yang lain merupakan kejadian yang sering
ditemui. Studi tentang antrian bukan merupakan hal yang baru. Antrian timbul disebabkan
oleh kebutuhan akan layanan melebihi kemampuan (kapasitas) pelayanan atau fasilitas
layanan, sehingga pengguna fasilitas yang tiba tidak bisa segera mendapat layanan
disebabkan kesibukan layanan dalam hal ini, pelayanan pada antrian akan sangat
mempengaruhi pelanggan, maka perusahaan atau organisasi membutuhkan sistem antrian
yang cepat dan efektif. Dalam menyelesaikan masalah antrian tersebut memang akan
menambah biaya, karena akan menambah sumber daya yang baru. Namun, hal itu sangat
diperlukan untuk memperbaiki citra pelayanan di mata pelanggan. Sistem yang cepat dan
efektif akan membuat pelanggan merasa nyaman dalam antrian.
Jumlah pelanggan yang menggunakan motor semakin bertambah. Oleh karena itu maka
kebutuhan pelanggan akan bahan bakar secara otomatis akan mengalami peningkatan.Pom
bensin adalah sebutan umum masyarakat di beberapa daerah untuk tempat pengisian bahan
bakar, dalam artian resmi pom bensin ini disebut dengan Stasiun Pengisian Bahan Bakar
Umum atau SPBU.
SPBU Shell Satrio 1 merupakan salah satu stasiun pengisian bahan bakar umum di Ibu
Kota Jakarta yang terletak di Jl. Prof. DR. Satrio No.241, RW.6, Kuningan, Karet Kuningan,
Kecamatan Setiabudi, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta. SPBU Shell
Satrio 1 menyediakan 3 fasilitas pengisian bahan bakar untuk pengendara mobil dan 2
fasilitas pengisian bahan bakar untuk pengendara motor, mobil dengan jenis bahan bakar
Diesel, V-Power, dan V-Power Nitro+, motor dengan jenis bahan bakar Super dan Super
Extra. Pada 2 fasilitas ini terdapat pengisian bahan bakar untuk pengendara motor 1 jalur,
diharapkan dapat mengurangi masalah antrian ketika pelanggan datang pada saat tertentu
untuk memenuhi kebutuhannya. Namun,seiring dengan kemajuan jaman di segala sektor yang
1
menyebabkan pengguna kendaraan motor saat ini mengalami peningkatan dan keinginan
pelanggan yang sama saat ingin memenuhi kebutuhan akan bahan bakar pada saat-saat
tertentu dapat menyebabkan masalah antrian, karena jumlah fasilitas yang kurang untuk
memenuhi pelayanan pelanggan. Mencegah timbulnya antrian atau mengurangi antrian yang
panjang adalah menggunakan cara, menganalisis sistem antrian SPBU Shell Satrio 1 dengan
menerapkan teori antrian.
2
BAB II
PROSEDUR DAN HASIL PENGUMPULAN DATA
7
2.2 HASIL PENGAMBILAN DATA
Berikut di bawah ini adalah hasil data observasi di SPBU Shell Satrio 1 Jl. Prof. DR.
Satrio No.241, RW.6, Kuningan, Karet Kuningan, Kecamatan Setiabudi, Kota Jakarta
Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta selama 1 jam dari jam 11.00-12.00 WIB. Tanggal
17 Juli 2023.
SERVER 1
N WAKT
WAKTU WAKTU
O. U
KEDATANG DILAYA
SELES
AN NI
AI
1 11:00:40 11:00:45 11:01:10
2 11:01:20 11:01:25 11:01:50
3 11:02:00 11:02:05 11:02:30
4 11:02:40 11:02:45 11:03:10
5 11:03:20 11:03:25 11:03:50
6 11:04:00 11:04:05 11:04:30
7 11:04:40 11:04:45 11:05:10
8 11:05:20 11:05:25 11:05:50
9 11:06:00 11:06:05 11:06:30
10 11:06:40 11:06:45 11:07:10
11 11:07:20 11:07:25 11:07:50
12 11:08:00 11:08:05 11:08:30
13 11:08:40 11:08:45 11:09:10
14 11:09:20 11:09:25 11:09:50
15 11:10:00 11:10:05 11:10:30
16 11:10:40 11:10:45 11:11:10
17 11:11:20 11:11:25 11:11:50
18 11:12:00 11:12:05 11:12:30
19 11:12:40 11:12:45 11:13:10
20 11:13:20 11:13:25 11:13:50
21 11:14:00 11:14:05 11:14:30
22 11:14:40 11:14:45 11:15:10
23 11:15:20 11:15:25 11:15:50
24 11:16:00 11:16:05 11:16:30
25 11:16:40 11:16:45 11:17:10
26 11:17:20 11:17:25 11:17:50
8
27 11:18:00 11:18:05 11:18:30
28 11:18:40 11:18:45 11:19:10
29 11:19:20 11:19:25 11:19:50
30 11:20:00 11:20:05 11:20:30
31 11:20:40 11:20:45 11:21:10
32 11:21:20 11:21:25 11:21:50
33 11:22:00 11:22:05 11:22:30
34 11:22:40 11:22:45 11:23:10
35 11:23:20 11:23:25 11:23:50
36 11:24:00 11:24:05 11:24:30
37 11:24:40 11:24:45 11:25:10
38 11:25:20 11:25:25 11:25:50
39 11:26:00 11:26:05 11:26:30
40 11:26:40 11:26:45 11:27:10
41 11:27:20 11:27:25 11:27:50
42 11:28:00 11:28:05 11:28:30
43 11:28:40 11:28:45 11:29:10
44 11:29:20 11:29:25 11:29:50
45 11:30:00 11:30:05 11:30:30
46 11:30:40 11:30:45 11:31:10
47 11:31:20 11:31:25 11:31:50
48 11:32:00 11:32:05 11:32:30
49 11:32:40 11:32:45 11:33:10
50 11:33:20 11:33:25 11:33:50
51 11:34:00 11:34:05 11:34:30
52 11:34:40 11:34:45 11:35:10
53 11:35:20 11:35:25 11:35:50
54 11:36:00 11:36:05 11:36:30
55 11:36:40 11:36:45 11:37:10
56 11:37:20 11:37:25 11:37:50
57 11:38:00 11:38:05 11:38:30
58 11:38:40 11:38:45 11:39:10
59 11:39:20 11:39:25 11:39:50
60 11:40:00 11:40:05 11:40:30
61 11:40:40 11:40:45 11:41:10
62 11:41:20 11:41:25 11:41:50
63 11:42:00 11:42:05 11:42:30
64 11:42:40 11:42:45 11:43:10
65 11:43:20 11:43:25 11:43:50
66 11:44:00 11:44:05 11:44:30
67 11:44:40 11:44:45 11:45:10
68 11:45:20 11:45:25 11:45:50
69 11:46:00 11:46:05 11:46:30
9
70 11:46:40 11:46:45 11:47:10
71 11:47:20 11:47:25 11:47:50
72 11:48:00 11:48:05 11:48:30
73 11:48:40 11:48:45 11:49:10
74 11:49:20 11:49:25 11:49:50
75 11:50:00 11:50:05 11:50:30
76 11:50:40 11:50:45 11:51:10
77 11:51:20 11:51:25 11:51:50
78 11:52:00 11:52:05 11:52:30
79 11:52:40 11:52:45 11:53:10
80 11:53:20 11:53:25 11:53:50
81 11:54:00 11:54:05 11:54:30
82 11:54:40 11:54:45 11:55:10
83 11:55:20 11:55:25 11:55:50
84 11:56:00 11:56:05 11:56:30
85 11:56:40 11:56:45 11:57:10
86 11:57:20 11:57:25 11:57:50
87 11:58:00 11:58:05 11:58:30
88 11:58:40 11:58:45 11:59:10
89 11:59:20 11:59:25 11:59:50
90 12:00:00 12:00:00 12:00:00
BAB III
PEMBAHASAN
10
3.1 MODEL ANTRIAN
Model antrian yang digunakan dalam study kasus makalah ini yaitu sistem antrian
Single Server – Multi Phase dengan teori antrian system M/M/1.
P0 = 1 - (λ / μ)
= 1 - (0.025 per detik / 0.04 per detik)
= 1 - 0.625
= 0.37
Probabilitas tidak ada antrian (P0) adalah 0.37
P1 = (λ / μ) * P0
11
= (0.025 per detik / 0.04 per detik) * 0.375
= 0.625 * 0.375
= 0.23
Probabilitas ada tepat satu motor dalam sistem (P1) adalah 0.23
3. Probabilitas terdapat lebih dari satu pelanggan dalam sistem (P > 1):
P > 1 = 1 - P0 - P1
Di sini, P0 adalah probabilitas tidak ada antrian dan P1 adalah probabilitas tepat satu
pelanggan dalam sistem.
Dalam contoh sebelumnya, kita telah menghitung P0 dan P1 sebagai berikut:
P0 = 0.37
P1 = 0.23
Mari kita substitusikan nilai-nilai ini ke dalam rumus untuk menghitung probabilitas
terdapat lebih dari satu pelanggan dalam sistem:
P > 1 = 1 - P0 - P1
= 1 - 0.37 - 0.23
= 0.39
Jadi, probabilitas terdapat lebih dari satu pelanggan dalam sistem (P > 1) adalah sekitar
0.390625 atau 39.06%. Ini berarti ada kemungkinan sebesar 39.06% untuk menemukan
lebih dari satu pelanggan dalam sistem antrian di pom bensin pada rentang waktu yang
diberikan.
12
- Waktu kedatangan (λ) = 1 motor per 40 detik
Pertama, kita perlu menghitung laju kedatangan rata-rata (λ) dalam satuan per detik. Kita
dapat menghitungnya sebagai kebalikan dari waktu rata-rata antara kedatangan, yaitu:
λ = 1 / (Waktu Kedatangan)
λ = 1 / (40 detik) = 0.025 per detik
Selanjutnya, kita perlu menghitung laju pelayanan rata-rata (μ) dalam satuan per detik. Kita
dapat menghitungnya sebagai kebalikan dari waktu pelayanan rata-rata, yaitu:
μ = 1 / (Waktu Pelayanan)
μ = 1 / (25 detik) = 0.04 per detik
Kemudian, kita dapat menggunakan rumus untuk menghitung beberapa ukuran kinerja
dalam sistem antrian M/M/1:
Ls = λ / (μ - λ)
Ls = 0.025 per detik / (0.04 per detik - 0.025 per detik)
= 0.025 per detik / 0.015 per detik
= 1.67 pelanggan
Artinya, rata-rata terdapat sekitar 1.67 motor dalam sistem antrian.
Interval kedatangan kendaraan roda dua adalah 40 detik, yang berarti laju kedatangan λ =
1/40 = 0.025 kendaraan/detik.
Rata-rata pengisian adalah 25 detik, yang berarti laju pelayanan μ = 1/25 = 0.04
kendaraan/detik.
13
Lq = (λ^2) / (μ(μ-λ))
Lq = (0.025^2) / (0.04(0.04-0.025))
Lq = 0.000625 / (0.04(0.04-0.025))
Lq = 0.000625/ 0.0006
Lq ≈ 1.042 kendaraan
Jadi, panjang antrian rata-rata kendaraan yang hendak mengisi bahan bakar adalah sekitar
1.042 kendaraan.
Ws = 1 / (μ - λ)
Ws = 1 / (0.04 per detik - 0.025 per detik)
= 1 / 0.015 per detik
= 66 detik
Waktu Rata-rata dalam Sistem (W): W = 1 / (μ - λ) W = 1 / (0.04 - 0.025) W ≈ 1 menit 6
detik
Wq = λ / (μ(μ-λ))
Wq = 0.025 / (0.04(0.04-0.025))
Wq ≈ 0.025 / 0.0006
Wq = 41 detik
Artinya, rata-rata waktu tinggal sebuah motor dalam antrian adalah sekitar 41.67 detik.
Dengan menggunakan model antrian M/M/1, kita dapat memperoleh perkiraan mengenai
ukuran-ukuran kinerja antrian dalam sistem pom bensin tersebut pada rentang waktu yang
Anda berikan (jam 11.00 sampai 12.00).
14
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 KESIMPULAN
Berdasarkan informasi yang diberikan tentang situasi antrian di pom bensin antara
jam 11.00 sampai 12.00, dengan waktu pelayanan 25 detik dan kedatangan motor 40
detik, serta menggunakan model antrian M/M/1, kita dapat mengambil beberapa
kesimpulan:
1. Rata-rata jumlah pelanggan dalam sistem (Ls): Rata-rata terdapat sekitar 1.67 motor dalam
sistem antrian pada rentang waktu tersebut. Ini mencakup motor yang sedang mengantri dan
motor yang sedang dilayani.
2. Rata-rata waktu tinggal dalam sistem (Ws): Rata-rata waktu tinggal sebuah motor dalam
sistem antrian adalah sekitar 66 detik pada rentang waktu tersebut. Ini termasuk waktu
mengantri dan waktu pelayanan.
3. Rata-rata jumlah pelanggan dalam antrian (Lq): Rata-rata terdapat sekitar 1.04 motor dalam
antrian pada rentang waktu tersebut. Ini mengindikasikan jumlah motor yang sedang
mengantri untuk dilayani.
4. Rata-rata waktu tinggal dalam antrian (Wq): Rata-rata waktu tinggal sebuah motor dalam
antrian adalah sekitar 41 detik pada rentang waktu tersebut. Ini adalah waktu yang dihabiskan
oleh motor dalam antrian sebelum dilayani.
5. Probabilitas tidak ada antrian (P0): Probabilitas tidak ada antrian adalah sekitar 37.5%.
6. Probabilitas ada tepat satu motor dalam sistem (P1): Probabilitas ada tepat satu motor dalam
sistem adalah sekitar 23.44%.
11
7. Probabilitas terdapat lebih dari satu pelanggan dalam sistem (P > 1): Probabilitas terdapat
lebih dari satu pelanggan dalam sistem adalah sekitar 39.06%
Dengan demikian, berdasarkan perhitungan dan probabilitas ini, kita dapat
memahami kinerja antrian di pom bensin pada rentang waktu yang diberikan, termasuk
jumlah pelanggan dalam sistem, waktu tinggal, dan kemungkinan keberadaan antrian.
12
13