Anda di halaman 1dari 2

BAB III

KESIMPULAN
Uterus adalah organ berotot yang berbentuk piriformis atau berbentuk
seperti buah pir yang terletak didalam rongga panggul antara kandung kemih
di bagian anterior dan rektum di bagian posterior. Uterus terdiri atas dua bagian
utama yang tidak setara, bagian atas berbentuk segitiga disebut korupus atau
badan dan bagian bawah yang berbentuk silindris atau fusiform disebut serviks,
yang menonjol ke dalam vagina.

Mioma uteri adalah suatu pertumbuhan jinak dari sel-sel otot polos uteri.
Neoplasma jinak yang berasal dari otot uterus dan jaringan ikat yang
menumpangnya sehingga dalam kepustakaan dikenal juga dengan istilah
fibromioma, leiomioma, ataupu fibroid.

Etiologi pasti terjadinya mioma uteri sampai saat ini masih belum diketahui.
Stimulasi estrogen diduga sangat berperan dalam hal terjadinya mioma uteri.
Hipotesis ini didukung oleh adanya mioma uteri yangg banyak ditemukan pada
usia reproduksi dan kejadiannya rendah pada usia menopause. Diduga bahwa
hormon ovarium dipercaya menstimulasi pertumbuhan mioma karena adanya
peningkatan insidensinya setelah menarke

Menurut letaknya, mioma uteri dapat dibagi menjadi:


a. Mioma submukosum adalah berada dibawah endometrium dan menonjol
ke dalam rongga uterus. Mioma submukosum dapat tumbuh bertangkai
menjadi polip kemudian dilahirkan melalui saluran serviks.
b. Mioma intramural adalah mioma yang terdapat didinding uterus diantara
serabut miometrium
c. Mioma subserosum adalah mioma yang tumbuh ke luar dinding uterus
sehingga menonjol pada permukaan uterus. Mioma subserosum dapat
tumbuh diantara kedua lapisan ligamentum latum menjadi mioma
ligamenter.

13
Dalam dekade terakhir ada usaha mengobati mioma uteri yakni
menggunakan GnRH agonist (GnRHa). Hal ini didasarkan atas pemikiran
leiomioma uteru terdiri atas sel-sel otot yang diperkirakan diepngaruhi oleh
estrogen. GnRHa yang mengatur reseptor gonadotropin di hipofisis akan
mengurangi sekresi gonadoropin yang mempengaruhi leiomioma. Pemberian
GnRHa selama 16 minggu pada mioma uteri menghasilkan degenarasi hialin di
miometrium hingga uterus dalam keseluruhannya menjadi lebih kecil. Akan
tetapi setelah pemberian GnRHa dihentikan, leiomioma yang lisut itu tumbuh
kembali dibawah pengaruh estrogen dalam konsentrasi yang tinggi. Biasanya,
pasien dengan mioma uteri sering mengalami keterlambatan menopause.
Miomektomi adalah tindakan operatif dalam penatalaksanaan mioma uteri
dengan cara pengambilan sarang mioma saja tanpa pengangkatan uteri.
Tindakan ini dapat dilakukan pada mioma submukosum bertangkai seperti
pada mioma geburt. Apabila miomektomi ini dikerjakan karena keinginan
memperoleh anak, maka kemungkinan akan terjadi kehamilan sebesar 30-50%

14

Anda mungkin juga menyukai