Anda di halaman 1dari 8

MATEMATIKA BISNIS

PENUGASAN

DISUSUN OLEH:
JIMMY CHISTOFER 18.G1.0027
ONG, STEFANUS NICO F 18.G1.0031
GABRIELA VIALETTA 18.G1.0044
ISHAK CINDELARDO L T 18.G1.0052
JESSICA VIOLITA 18.G1.0058
KELAS : AKUNTANSI 1.2
PENUGASAN

A. KASUS PENUGASAN

Kasus penugasan muncul dalam banyak kasus pembuatan keputusan, seperti kasus
menentukan mengerjakan apa. Menetapkan fungsi suatu mesin. Menentukan salesman
untuk suatu wilayah ppemasaran, dan lains sebagainya. Dengan kata lain, kasus
penuagasan berkaitan dengan masalah penetapan tugas/pekerjaan suatu mesin,
seorang pekerja, atau suatu proyek dengan tujuan tertentu. Tujuan yang akan dicapai
antara lain memaksimumkan keuntungan, menminimumkan waktu pengerjaan dan
meminimumkan jumlah personel
 ALGORITMA HUNGARIAN

Prosedur penyeleasian Hungarian menggunakan apa yang disebut pengurangan


matriks. Dengan mengutangi dan menambah suatu nilai dalam matriks, algoritma
akan menghasilkan penyelesaian optimal kasus penugasan.

 Prosedur penyelesaian Hungarian :


1. Kurangi matriks awal dengan cara mengurangkan nilai elemen
terkecil dalam setiap baris dari setiap elemen dalam baris tersebut,
Kemudian kurangkan elemen terkecil dalam setiap kolom dari
setiap elemen dalam kolom bersangkutan.
2. Temukan jumlah minimum garis lurus yang dapat digambarkan
melalui baris dan kolom dlaam matriks sehingga semua elemen
bernilai 0 tercakup. Bila jumlah minimum gharis lurus sama
dengan jumlah baris ( atau jumlah kolom ) matriks, penugasan
optimal yang bernilai 0 dapat dibuat. Bila jumlah minimum garis
kurang dari jumlah baris maka harus ke langkah 3.
3. Kurangkan nilai terkecil elemen yang tidak tercakup dalam garis
dari setiap elemen yang tidak tercakup dalam garis. Dan tambahkan
nilai terkecil tersebut ke setiap elemen pada perpotongan dua garus.
Elemen-elemen lain tetap tidak berubah. Ulangi langkah 2 dan 3
sampai penyelesaian optimalnya diperoleh.
Contoh soal :

Ketua Proyek Proyek Proyek


Proyek 1 2 3

Setyawan 10 15 9

Diana 9 18 5

Bagaswara 6 14 3

Dari 3 proyek penelitian yang aa, ketua lembaha harus menentukan siapa yang akan dittugasi
menjadi ketua untuk masing-masing proyek. Maka bagaimana penugasan ini harus dibuat
merupakan masalah yang harus dipecahkan. Untuk menjawab permasalahan ini, ketua
lembaha harus menentukan calon-calon ketua dan kemudian menetapkan kemungkinan setiap
orang terhadap masing masing proyek serta perkiraan waktu penyelesaian yang dapat
dilakukan ( dalam hari ). Dengan tiga proyek dan tiga calon ketua, makan akan terdapat
sembilan kemungkinan alternatif tugas yang dapat dibuat. Alternatif-alternatif ketua proyek
dan waktu penyelesaiannya ditunjukkan pada tabel berikut

Langkah –langkah pengerjaan:

LANGKAH 1 :

KETUA PROYEK PROYEK 1 PROYEK 2 PROYEK 3

SETYAWAN 1 6 0

DIANA 4 13 0

BAGASWARA 3 11 0
KETUA PROYEK PROYEK 1 PROYEK 2 PROYEK 3

SETYAWAN 0 0 0

DIANA 3 7 0

BAGASWARA 2 5 0

LANGKAH 2 :

KETUA PROYEK PROYEK 1 PROYEK 2 PROYEK 3

SETYAWAN 0 0 0

DIANA 3 7 0

BAGASWARA 2 5 0

LANGKAH 3 :

KETUA PROYEK PROYEK 1 PROYEK 2 PROYEK 3

Setyawan 0 0 2

Diana 1 5 0

Bagaswara 0 3 0

PROSES PENYELESAIAN :

KETUA PROYEK PROYEK 1 PROYEK 2 PROYEK 3

Setyawan 0 0 2

Diana 1 5 0
Bagaswara 0 3 0
Total hari yang dibutuhkan untuk menyelesaikan seluruh proyek dapat ditemukan dengan
mengacu pada perkiraan waktu yang ada pada matriks awal.

 Setyawan ditugaskan pada proyek 2


 Diana ditugaskan pada proyek 3
 Bagasqwara ditugaskan pada proyek 1

Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek adalah : ( 15 +5 +6) = 26 hari

 KASUS KHUSUS

Prosudeur penyelsaian kasus penugasan mensyaratkan bahwa jumlah baris harus sama
dengan jumlah kolom. Bila syarat tersebut tidak dipenuhi maka kita dapat menambahkann
variable dummy, baik baris dummy maupun kolom dummy sehingga syarat terpenuhi.

Contoh :

Ketua Proyek Proyek 1 Proyek 2 Proyek 3 Proyek 4

Setyawan 10 15 9 0

Diana 9 18 5 0

Bagaswara 6 14 3 0

Melati 8 16 6 0

 MAKSIMISASI

Untuk menunjukan bahwa algoritma kasus penugasan juga dapat digunakan untuk
tujuan maksimisasi, kita ubah tujuan kasus proyek penelitian diatas dari meminimumkan
waktu penyelesaian menajdi memaksimumkan penerimaan lembaga dari proyek proyek
tersebut. Perkiraan penerimaan ( dalam jutaan rupiah ) untuk setiap proyek oleh setiap calon
ketua sebagai berikut:

Ketua Proyek Proyek 1 Proyek 2 Proyek 3


Setyawan 10 16 12

Diana 15 18 13

Bagaswara 17 10 15

Untuk menyelesaikan kasus masimisasi ini kita dapat menyamakannya dengan kasus
minimisasi dengan cara mengubah semua elemen dalam matriks dengapan apa yang disebut
Oppoturnity lost. Pengubahan ini dilakukan dengan mengurangkan setiap elemen terbesar
dalam kolom bersangkutan. Besarnya opportunity loss dalam kasus diatas adalah sebagai
berikut:

LANGKAH 1 :

Ketua Proyek Proyek 1 Proyek 2 Proyek 3

Setyawan 7 2 3

Diana 2 0 2

Bagaswara 0 8 0

Opportunity lost yang besarnya sama dengan nol mengandung arti bahwa penugasan
suatu proyek pada seorang ketua tertentu memberikan penerimaan yang tertinggi ( penugasan
yang tepat ).

Dalam kaitannya dengan kasus dimana terdapat proyek dummy, maka nilai 0 apda kolom
dummy megandung arti bahwa calon ketua tidak ditugaskan untuk proyek tersebut dalam
penyelesaian optimal, lalu dilanjutkan dengan metode hungarian.

LANGKAH 2 :

Ketua Proyek Proyek 1 Proyek 2 Proyek 3

Setyawan 5 0 1

Diana 2 0 2

Bagaswara 0 8 0

LANGKAH 4 :
Ketua Proyek Proyek 1 Proyek 2 Proyek 3

Setyawan 4 0 0

Diana 1 0 1

Bagaswara 0 9 0

PROSES PENYELESAIAN :

Ketua Proyek Proyek 1 Proyek 2 Proyek 3

Setyawan 4 0 0

Diana 1 0 1

Bagaswara 0 9 0

Total hari yang dibutuhkan untuk menyelesaikan seluruh proyek dapat ditemukan
dengan mengacu pada perkiraan waktu yang ada pada matriks awal.

 Setyawan ditugaskan pada proyek 3


 Diana ditugaskan pada proyek 2
 Bagasqwara ditugaskan pada proyek 1

Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek adalah : ( 28+18+17 ) = 47 hari

Anda mungkin juga menyukai