Anda di halaman 1dari 5

Nama : Aprilian Anggitaningrum

NIM : 1701620078

Prodi : Pendidikan Ekonomi

MENUJU INDONESIA BERKUALITAS UNTUK HADAPI INDUSTRI 4.0

DI TANGAN MAHASISWA

Revolusi Industri merupakan sebuah perubahan yang terjadi di bidang


industri. Perubahan ini memberi pengaruh yang besar dalam kehidupan
masyarakat. Revolusi Industri pertama atau lebih dikenal sebagai Revolusi
Industri 1.0 terjadi pada abad ke 18 tepatnya pada tahun 1750-1850. Revolusi ini
di pelopor oleh Inggris. Revolusi ini di tandai dengan penemuan mesin uap oleh
James Watt yang dipakai untuk transportasi.

Dengan penemuan ini, transportasi pada saat itu menjadi jauh lebih
berkembang sehingga negara Eropa bisa menjelajah dan melakukan penjajahan
ke berbagai negara terutama di wilayah Asia dan Afrika dalam waktu yang
singkat. Revolusi ini berakhir karena ada perlambatan dalam penemuan makro.

Revolusi Industri masih terus berkembang dan dikenal sebagai Revolusi


Industri 2.0. Revolusi ini dimulai pada akhir abad 19 dan awal abad 20 lebih
tepatnya pada tahun 1870-1914. Revolusi ini ditandai dengan penemuan listrik
sebagai sumber tenaga mesin. Tokoh yang melopori revolusi ini adalah Nikola
Tesla dan Thomas Alva Edison.

Pada masa ini juga penggunaan listrik dinilai lebih efisien dan efektif. Di
era ini juga sudah ada spesialisasi pekerjaan yang memudahkan pembagian kerja
dalam proses produksi. Walaupun terjadi pada awal Perang Dunia I tapi dampak
besar di rasakan terjadi pada Perang Dunia II. Revolusi Industri ini menjadi tanda
perubahan masyarakat agraris menjadi masyarakat industri manufaktur.
Revolusi terus terjadi dan berkembang menjadi Revolusi Industri yang ke
3. Revolusi ini terjadi pada tahun 1960-2010. Era ini diawali munculnya teknologi
informasi dan elektronik dengan sistem otomatisasi berbasis komputer dan robot.
Saat itu peralatan industri tidak lagi dipegang oleh manusia, melainkan oleh
komputer. Pada era ini dunia menuju ke arah digitalisasi. Revolusi ini mengubah
perekonomian negara negara besar dari ekonomi industri menjadi ekonomi
informasi.

Kemudian ada revolusi yang baru baru ini di jalankan. Yaitu Revolusi
Industri 4.0. Revolusi ini di cetuskan pada tahun 2011, tetapi baru direncanakan
tahun 2019 akhir. Dalam Revolusi ini, konsep yang di pakai tidak memerlukan
manusia lagi dalam proses Industri. Bahkan sampai tahap pembukuan, manusia
tidak berperan apa apa.

Oleh karena itu dalam beberapa tahun terakhir, negara negara di dunia berusaha
untuk tetap bisa meningkatkan perekonomian, meningkatkan kualitas sumber
daya manusia, dan hal hal lainnya untuk menghadapi Revolusi Industri 4.0 ini. Di
Indonesia, pemerintah memiliki rencana pembangunan berkelanjutan untuk
menghadapi Revolusi Industri 4.0. Rencana pembangunan berkelanjutan ini
diharapkan bisa terwujud demi kepentingan Bersama.

Pembangunan berkelanjutan sendiri memiliki arti sebagai proses


pembangunan yang tidak hanya memperhatikan ekonomi tetapi juga kualitas
ekonomi dengan memperhatikan lingkungan alam dan sumber daya alam yang
ada. Prinsip dari pembangunan berkelanjutan ini adalah memenuhi kebutuhan
seluruh warga negara secara adil dan sesuai dengan kebutuhan masing masing
warga negara. Tujuan nya adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi,
mengurangi tingkat kesenjangan sosial, kehidupan masyarakat sejahtera,
meningkatkan kualitas SDM yang ada, dan lainnya. Maka dalam pembangunan
berkelanjutan ini masyarakat bisa memenuhi kebutuhannya sesuai sumber daya
yang ada dengan memperhatikan kebutuhan untuk generasi masa depan.

Dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0, tentunya proses pembangunan


berkelanjutan harus tetap di tingkatkan. Dalam pembangunan ini, tidak hanya
konsep tentang kuantitas saja yang diperhatikan. Namun, konsep kualitas juga
harus di perhatikan. Oleh karena itu, tidak hanya masalah kita menghadapi
revolusi industri 4.0 dengan angka dan indeks perhitungan secara kuantitas, tetapi
juga harus memperhatikan apakah dalam pengukuran indeks kualitas kita bisa
menghadapi Revolusi Industri ini.

Kualitas yang di maksud adalah dari cara berpikir, tingkat Pendidikan,


tingkat kesejahteraan, dan lain lain. Kualitas yang seperti ini yang harus dimiliki
oleh warga negara di Indonesia. Karena pada akhirnya, masing masing warga
negara harus tetap bertahan ditengah revolusi ini. Bertahan agar tetap bisa
memenuhi kebutuhan kebutuhannya, tetap bisa bekerja dan bersaing dengan
masyarakat luar negeri serta teknologi yang semakin canggih di era Revolusi.
Dalam menghadapi persaingan yang ketat ini, peningkatan kualitas warga negara
sangat diperlukan. Tentunya dalam peningkatan ini, semua pihak harus ikut
berkontribusi dan bekerja sama. Mulai dari Pemerintah, Masyarakat dan Investor.
Masyarakat yang dimaksud mencakup keseluruhannya. Baik yang sudah bekerja,
pengangguran, ibu rumah tangga, dan yang masih menuntut ilmu. Seperti
Mahasiswa.

Mahasiswa adalah predikat yang diberikan setelah seorang siswa


melanjutkan pendidikannya di tingkat yang lebih tinggi. Di Indonesia, Mahasiswa
ini turut berperan aktif dalam setiap kegiatan dan ikut menyampaikan aspirasi
yang mewakili masyarakat. Melihat dari sejarah Mahasiswa di Indonesia, peran
serta yang diberikan sangat besar. Maka, saat ini pun mahasiswa juga bisa turut
berpartisipasi dalam meningkatkan kualitas masyarakat untuk pembangunan
berkelanjutan dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0. Berikut beberapa hal yang
bisa dilakukan Mahasiswa untuk ikut berkontribusi dalam peningkatan kualitas
masyarakat.

Pertama, Meningkatkan kualitas diri sendiri. Sebelum bisa membantu


meningkatkan kualitas masyarakat, para mahasiswa harus bisa meningkatkan
kualitas diri lebih dulu. Peningkatan kualitas diri sendiri ini bisa dilakukan dengan
mengikuti organisasi organisasi baik di tempat perkuliahan maupun di luar
perkuliahan. Seperti, mengikuti pelatihan soft skill dan hard skill, menambah
pengetahuan seputar Revolusi ini dan buku buku lainnya serta melihat
perkembangan perekonomian negara negara di dunia. Selain itu, para mahasiswa
juga bisa mengikuti pertukaran pelajar untuk melihat bagaimana negara negara
lain meningkatkan kualitas diri mereka.

Kedua, Mensosialisasikan kepada masyarakat tentang pentingnya


membaca dan berhitung. Mahasiswa bisa turun ke masyarakat untuk memberi
pengajaran kepada masyarakat tentang membaca dan berhitung. Terutama kepada
masyarakat lanjut usia, anak anak yang baru memulai Pendidikan, dan anak anak
di sekolah dasar serta sekolah menengah pertama. Dengan adanya sosialisasi
membaca dan berhitung ini, kualitas masyarakat bisa meningkat dan angka buta
huruf di Indonesia bisa berkurang.

Ketiga, Ikut serta dalam organisasi yang berhubungan dengan program


pengajaran. Organisasi yang bisa diikuti meliputi organisasi di perkuliahan dan di
luar perkuliahan. Selain berperan dalam peningkatan kualitas masyarakat,
Mahasiswa juga bisa mendapat pengalaman lebih yang mungkin tidak bisa
didapat di dunia perkuliahan.

Keempat, Mengajar anak anak jalanan, anak anak putus sekolah dan anak
yatim piatu. Para Mahasiswa bisa mendirikan bersama tempat pengajaran bagi
anak anak tersebut. Karena walaupun mereka tidak bisa bersekolah, mereka masih
bisa merasakan pelajaran yang harusnya mereka dapatkan. Seperti pembelajaran
mengenal huruf dan berhitung, Pendidikan kewarganegaraan, Pendidikan Agama,
dan lain lain. Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan angka buta huruf di
Indonesia berkurang dan mereka bisa bersemangat untuk bersekolah jika nantinya
mereka mendapatkan kesempatan.

Kelima, Ikut serta dalam program pembelajaran di daerah 3T. Daerah ini
memiliki arti sebagai daerah tertinggal, terdepan, dan terluar. Di daerah ini, akses
untuk bisa bersekolah sangat sulit. Tenaga pengajar yang kurang, sekolah yang
tidak layak dipakai, dan akses yang sulit membuat mereka malas untuk bisa
menuntut ilmu. Dengan peran Mahasiswa ini, Para pelajar di daerah tersebut bisa
menjadi semangat karena adanya orang yang mengajar mereka. Maka peningkatan
kualitas akan bisa tercapai. Dan jika bisa, Mahasiswa bisa memberi aspirasi pada
pemerintah agar lebih memperhatikan daerah 3T ini.
Keenam, Mengajak masyarakat untuk bisa memberikan Pendidikan terbaik
pada keluarga dan menjelaskan pentingnya berpendidikan untuk masa depan.
Mahasiswa bisa memberi penyuluhan tentang beban yang akan ada di masa
depan, seperti Revolusi Industri, pasar bebas, dan lainnya. Dengan peran seperti
ini, diharapkan masyarakat bisa menyadari pentingnya Pendidikan demi masa
depan keluarga mereka sendiri dan kualitas masyarakat bisa meningkat.

Terakhir, Ikut serta menyukseskan dan mendukung secara penuh program


pemerintah dalam pemberdayaan masyarakat yang memberi dampak positif bagi
masyarakat itu sendiri. Dengan adanya keaktifan Mahasiswa, diharapkan
masyarakat bisa mempercayai dan mengandalkan program yang disusun
pemerintah. Dan tujuan pembangunan berkelanjutan dengan memaksimalkan
kualitas warga negara pun bisa terwujud.

Hal hal tersebut adalah Sebagian kecil dari peran yang bisa dilakukan
Mahasiswa dalam membantu meningkatkan kualitas masyarakat untuk
pembangunan berkelanjutan demi menghadapi Revolusi Industri 4.0. Namun,
proses ini bisa berjalan dengan baik dengan kesadaran dan partisipasi masyarakat
sendiri. Karena tanpa kesadaran tersebut, tidak akan terwujud pembangunan
berkelanjutan ini. Apabila Pemerintah, Mahasiswa , dan Masyarakat bisa Bersatu,
tentu Indonesia akan bisa bertahan dalam Era Revolusi Industri ini.

Jadi, untuk menghadapi Era Revolusi dan bertahan dalam persaingan yang
ketat, seluruh elemen dalam masyarakat harus ikut aktif. Termasuk peran
Mahasiswa seperti mendukung, melaksanakan, dan mensosialisasikan program
pembangunan uang berkelanjutan. Selain itu, sinergi antara Peran Mahasiswa,
Kebijakan Pemerintah, dan keaktifan Masyarakat akan turut berpengaruh terhadap
daya tahan dari Era ini. Dan dengan begitu, peningkatan kualitas diri di
masyarakat dalam program pembangunan berkelanjutan demi menghadapi
Revolusi Industri 4.0 di tangan Mahasiswa bisa terwujud.

Anda mungkin juga menyukai