Anda di halaman 1dari 14

Tugas Kelompok Dosen Pengampu

Teori akuntansi Andi Irfan, SE.MSc.Ak

PENDEKATAN REGULATORIS
UNTUK PERUMUSAN TOERI AKUNTANSI

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 7

Mailinda Saputri
Suhendra
Vidya Tamara Mitra

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN SYARIF KASIM
PEKANBARU-RIAU
2012
PEMBAHASAN

HAKIKAT STANDAR AKUNTANSI

Standar memberikan aturan-aturan praktis dan bermanfaat bagi pekerjaan seorang


akuntan. Standar secara umum dapat diterima sebagai akuntan baku, yang didukung oleh
sanksi-sanksi untuk setiap ketidakpatuhan. Standar akuntansi biasanya terdiri dari tiga
bagian:

Standar akuntansi biasanya terdiri atas tiga bagian:


1. Uraian masalah yang harus dihadapi
2. Pembahasan dengan penalaran atau cara-cara pemecahan masalah.
3. Sejalan dengan keputusan atau teori, solusi yang ditetapkan.

Secara umum standar, terutama standar audit, dibatasi hanya untuk butir nomor 3,
yang telah menimbulkan banyak kontroversi dengan tidak adanya teori-teori yang
mendukung dan digunakannya pendekatan perumusan ad hoc. Akan tetapi, tren umum yang
terjadi adalah memasukkan butir nomor 1 dan 2, sehingga memberikan suatu aturan tindakan
yang ringkas dan didukung secara teoritis.

Edey membagi persyaratan standar menjadi empat tipe utama:


o Tipe 1 menyatakan bahwa para akuntan harus memberitahukan kepada masyarakat apa
yang mereka lakukan dengan mengungkapkan berbagai metode dan asumsi (kebijakan
akuntansi) yang mereka gunakan.
o Tipe 2 ditujukan pada tercapainya suatu keseragaman dalam penyajian laporan-laporan
akuntansi.
o Tipe 3 meminta adanya pengungkapan atas masalah-masalah spesifik di mana pengguna
mungkin diminta untuk menerapkan pertimbangan sendiri.
o Tipe 4 mensyaratkan dibuatnya keputusan implisit atau eksplisit mengenai valuasi
(penilaian) aktiva dan penetuan laba yang telah disetujui.
Alasan mengapa standar akuntansi itu dibuat adalah:
1. Standar memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja dan penyelenggaraan
sebuah perusahaan kepada para pengguna informasi akuntansi.
2. Standar memberikan pedoman dan aturan tindakan bagi para akuntan publik yang
memungkinkan mereka untuk menerapkan kehati-hatian dan kebebasan dalam menjual
keahlian dan integritas mereka dalam mengaudit laporan-laporan perusahaan dan
membuktikan validitas dari laporan-laporan tersebut.
3. Standar memberikan database kepada pemerintah mengenai berbagai variabel yang
diangap sangat penting dalam pelaksanaan perpajakan, regulasi perusahaan, perencanaan
dan regulasi ekonomi serta peningkatan efisiensi ekonomi dan sasaran-sasaran sosial
lainnya.
4. Standar menumbuhkan minat dalam prinsip-prinsip dan teori-teori bagi mereka yang
memiliki perhatian dalam disiplin ilmu akuntansi.

TUJUAN PENETAPAN STANDAR

Terdapat tiga pendekatan yang dapat dilakukan, perbedaannya terletak pada sasaran
pelaporan keuangan:
1. pendekatan ketepatan penyajian:
a. mendukung pelaporan secara netral dan pencarian ketepatan penyajian melalui proses
penetapan standar.
b. Pembuat kebijakan akuntansi harus memberikan informasi untuk memfasilitasi
pengambilan keputusan para pengguna. Jika informasi yang diberikan sudah tepat dan
dipilih berdasarkan kebutuhan dari para pengguna, maka para penggunalah yang
bertindak sebagai pengambil keputusan.
2. pendekatan konsekuensi ekonomi
a. mendukung pengadopsian standar yang akan memberikan konsekuensi ekonomi yang
baik daripada konsekuensi ekonomi yang buruk.
b. Pembuat kebijakan akuntansi harus memberikan sinyal-sinyal informasi yang akan
mengarahkan keputusan para pengguna informasi. Secara pragmastis para pembuat
kebijakan yang akan bertindak selaku pembuat keputusan.
3. pendekatan kritikal interpretatif
bahwa pelaporan keuangan hendaknya digunakan sebagai suatu instrumen perubahan
sosial. Hal ini timbul dari adanya kesadaran bahwa dalam kebijakan akuntansi pada
dasarnya adalah suatu hal politik dilihat ahwa mereka beroperasi untuk kebaikan dari
berberapa kelompok dalam masyarakat dan memberikan kerugian bag kelompok yang
lainnya.

ENTITAS-ENTITAS YANG BERKEPENTINGAN DENGAN STANDAR


AKUNTANSI

1. Individual dan kantor akuntan publik


Individual dan kantor akuntan publik bertanggung jawab melalui auditor-auditor mereka
untuk secara independen mensertifikasi laporan keuangan perusahaan telah menyajikan hasil-
hasil dari aktivitas bisnis dengan wajar dan akurat.

2. American Institute of Certified Public Accounting (AICPA)


American Institute Of Certified Public Accountants (AICPA) adalah organisasi pengoordinir
profesional bagi para praktisi Certified Public Accountants di Amerika Serikat. Dua komite
teknis seniornya yang penting – Accounting Standards Executive Committee (AcSEC) dan
Auditing Standards Executive Committee (AudSEC) - diberi wewenang untuk berbicara atas
nama AICPA, masing-masing dibidang keuangan dan akuntansi biaya dan audit.

Pada tahun 1937, Committee on Accounting Procedures - CPA (komite prosedur


akuntansi) dari AICPA telah bekerja keras untuk mempersempit perbedaan-perbedaan yang
telah terjadi dalam pelaporan perusahaan dengan menghapuskan praktik-prakti yang tidak
diinginkan.

CPA mengadopsi suatu pendekatan Ad hoc dan pragmatis bagi masalah-masalah yang
controversial. Lebih dari dua puluh tahun, Sejak tahun 1958 CPA telah menerbitkan 51
Accounting Research Bulletin (ARB) yang menyarankan perlakuan-perlakuan akuntansi
untuk berbagai persoalan dan transaksi.

Pada tahun 1959, AICPA membentuk satu badan baru, Accounting Principles Board
(APB) (Badan Prinsip Akuntansi) yang bertujuan “untuk memajukan penyajian tertulis dari
hal-hal yang membentuk prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Antara tahun 1959 dan 1973, APB menerbitkan opini-opini yang dimaksudkan untuk
digunakan sebagai pedoman bagi praktik-praktik akuntansi kecuali yang telah diatur
sebelumnya pernyataan – FASB Statement

3. Accounting Accounting Association (AAA)


American Accounting Association (AAA) adalah Orginasasi para akademis akuntansi dan
setiap individu yang tertarik dalam peningkatan praktik dan teori akuntansi. Jurnal
kuartalannya, Accounting Review dipergunakan sebagai media untuk saling bertukar pikiran
dan hasil-hasil para periset di bidang akuntansi.
AAA juga bertindak sebagai forum di mana para akademisi mengekspresikan pandangan-
pandangan mereka akan berbagai topik dan permasalahan akuntansi, baik secara individu
ataupun melalui komite yang ditunjuk khusus oleh organisasi.

4. Financial Accounting Standards Boards (FASB)


Financial Accounting Standards Board – FASB (Badan Standar Akuntansi Keuangan)
menggantikan APB di tahun 1973 sebagai badan yang bertanggung jawab untuk membuat
standar akuntansi.

FASB adalah Badan independen yang berwenang dan ditugaskan untuk menetapkan
dan meningkatkan standar pelaporan dan akuntansi keuangan yaitu standar-standar yang
berhubungan dengan pencatatan informasi yang bermakna mengenai peristiwa-peristiwa dan
transaksi-transaksi ekonomi dalam cara yang berguna dalam laporan keuangan.

5. Securities and Exchange Commission (SEC)


Dibentuk oleh UU Kongres pada tahun 1934, Badan Pengawas Pasar Modal AS (SEC)
terutama bertanggungjawab untuk menyelenggarakan administrasi berbagai hukum yang
dimasksudkan untuk mengatur sekuritas dan untuk memastikan ketepatan dari pelaporan
keuangan dan pengungkapan perusahaan-perusahaan Amerika.

6. Organisasi Profesional Lainnya


Organisasi ini secara aktif terlibat dalam pembuatatan standar akuntansi di negaranya
masing-masing. Contohnya IAI di Indonesia.

7. Para Pengguna Laporan Keuangan


a. Pengguna langsung meliputi:
i. Pemilik perusahaan dan para pemegang sahamnya
ii. Kreditur dan pemasok
iii. Manajemen perusahaan
iv. Otoritas perpajakan
v. Pekerja dalam suatu organisasi
vi. Para pelanggan
b. Pengguna tidak langsung meliputi:
i. Analis dan penasihat keuangan
ii. Bursa saham
iii. Pengacara
iv. Pihak-pihak yang berwenang dalam pengaturan atau pendaftaran
v. Pers keuangan dan agen-agen pelaporan
vi. Asosiasi perdagangan
vii. Serikat pekerja
viii. Pesaing
ix. Masyarakat umum
x. Departemen pemerintah lainnya

Konstituen dari lingkungan pelaporan keuangan terdiri atas:


1. Para investor
a. Terdiversifikasi vs tidak terdiversifikasi
b. Aktif vs pasif
c. Profesional vs Non profesional
2. Perantara Informasi
a. Analis Keuangan
b. Agen Pemeringkat Obligasi
c. Agen Pemeringkat Saham
d. Layan Penasihat Investasi
e. Perusahaan Pialang
3. Para Regulator
a. FASB
b. SEC
c. Kongres
4. Manajemen
a. Perusahaan besar vs perusahaan kecil
b. Perusahaan publik vs Perusahaan pribadi
5. Auditor
a. Nasional vs Lokal
b. Praktik SEC vs Praktik non SEC

Para pengguna memiliki sekumpulan tujuan yang beragam dan saling bertentangan yang
membutuhkan informasi yang berbeda. Ada tiga jenis laporan keuangan yang dapat dibuat:
1. Laporan keuangan untuk tujuan umum
2. Laporan keuangan untuk tujuan khusus yang memenuhi kebutuhan dari kelompok
pengguna tertentu
3. Penggungkapan-penggungkapan yang berbeda menyajikan angka-angka yang berbeda
untuk dipilih oleh para penggunanya.

SIAPA YANG BERWENANG MENETAPKAN STANDAR?

A. Teori-teori Regulasi
Regulasi pada umumnya diasumsikan harus diperoleh oleh suatu industri tertentu dan
dirancang serta dioperasikan terutama untuk kepentingannya sendiri. Terdapat dua kategori
utama dalam regulasi suatu industri tertentu:
1. Teori-teori kepentingan publik, berpendapat bahwa regulasi diberikan sebagai suatu
jawaban atas permintaan publik akan perbaikan dari harga-harga pasar yang tidak
efisien dan tidak adil. Terutama dibuat untuk memberikan perlindungan dan kebaikan
bagi masyarakat umum.
2. Kelompok yang berkepentingan atau teori-teori tangkapan, berpendapat bahwa
regulasi diberikan sebagai jawaban atas permintaan dari kelompok dengan
kepentingan khusus, dengan maksud untuk memaksimalkan laba dari para
anggotanya. Versi utama dari teori ini adalah:
i. Teori regulasi kaum elit yang menguasai politik
ii. Teori regulasi ekonomi: kekuatan ekonomi
B. Haruskah Kita Mengatur Akuntansi?
Terjadi perdebatan mengenai apakah akuntansi sebaiknya diatur atau tidak
1) Opini pasar yang tidak diregulasi
Pihak yang tidak menginginkan regulasi menggunakan teori agensi untuk
mempertanyakan mengapa harus ada insentif untuk pembuatan laporan yang handal dan
sukarela bagi pemilik. Untuk menyelesaikan konflik antara pemilik dan manajemen,
laporan keuangan digunakan untuk memonitor hubungan kerja, untuk menilai dan
menentukan kompensasi manajer. Perusahaan dituntut untuk menyajikan laporan secara
sukarela dan pengguna informasi dapat memaksa pihak-pihak terkait untuk menyajikan
informasi tersebut.
2) Opini pasar yang diregulasi
Pihak yang menginginkan regulasi menggunakan argumentasi kepentingan umum. Pada
dasarnya kegagalan pasar maupun kebutuhan untuk mencapai tujuan sosial memaksa
adanya regulasi akuntansi.
Kegagalan pasar sebagai isu alokasi yang belum optimal dapat disebabkan oleh:
 Keengganan perusahaan mengungkapkan informasi.
 Adanya penyelewengan.
 Penyajian informasi akuntansi secara tidak semestinya.

Kebutuhan untuk mencapai tujuan sosial yang memuaskan juga mendukung perlunya regulasi
akuntansi. Tujuan ini mencakup kewajaran laporan, informasi yang disajikan secara
seimbang (information symmetry) dan perlindungan investor.

C. Pendekatan pasar bebas


Pendekatan pasar bebas dalam menghasilkan standar akuntansi dimulai dari asumsi dasar
bahwa informasi akuntansi merupakan sebuah produk yang bersifat ekonomis, sama seperti
barang atau jasa lainnya. Atas dasar tersebut informasi akuntansi merupakan subjek kekuatan
permintaan dari para pengguna dan disediakan oleh para penyaji. Hasilnya adalah sejumlah
pengungkapan informasi yang optimal pada tingkat harga yang optimal pula. Kapan suatu
informasi diperlukan dan sejumlah harga tertentu ditawarkan untuk itu, pasar akan
menyediakan informasi asalkan harga yang ditawarkan melebihi biaya informasi tersebut.

Pendukung pendekatan regulator (baik swasta maupun publik) menyatakan bahwa ada
kegagalan pasar baik secara eksplisit maupun implisit dalam pasar informasi swasta.
 Kegagalan pasar eksplisit terjadi pada informasi akuntansi saat kuantitas dan kualitas
dari barang yang disajikan berbeda dengan biaya dan manfaat yang diperoleh dari barang
tersebut. Kegagalan pasar terjadi dalam pasar khusus informasi akuntansi, dengan asumsi
kuantitas dan kualitas informasi akuntansi berbeda dari manfaat sosial maksimum yang
dapat diperoleh. Informasi akuntansi dipandang sebagai barang umum dan terkait dengan
ketidakmampuan untuk mengeluarkan pihak yang terlibat dalam penjualan (non-
purchaser/ free rider).
 Teori kegagalan pasar implisit menekankan pada satu atau lebih kondisi berikut sehingga
terdapat gangguan dalam pasar informasi akuntansi.
- Pengendalian atas informasi yang bersifat monopoli oleh manajemen.
- Investor yang naif.
- Ketakutan akan kegagalan fungsional (functional fixation).
- Penyimpangan perhitungan.
- Keanekaragaman prosedur.
- Kurangnya objektivitas.
D. Regulasi Standar Akuntansi oleh Sektor Swasta
Penyusunan standar secara swasta di Amerika Serikat meliputi Committee on Accounting
Procedures (1939-1959), Accounting Priciples Board (1959-1973) dan Financial Accounting
Standar Board (1973-sekarang).
Argumen yang digunakan pendukungnya antara lain;
o FASB terlihat lebih responsif terhadap berbagai konstituen.
o FASB tampak mampu menarik, sebagai anggota atau staf, orang-orang yang memiliki
pengetahuan teknis yang diperlukan untuk mengembangkan, mengimplementasikan
sistem pengukuran dan pengungkapan alternatif.
o FASB terlihat sukses dalam memperoleh tanggapan dari berbagai konstituensinya dan
dalam menanggapi sejumlah masukan.

Argumen yang digunakan penentangnya antara lain;


o FASB tidak memiliki statutori dan kekuatan untuk memaksakan aturan yang dibuatnya,
serta menghadapi penolakan oleh Kongres maupun oleh lembaga pemerintah lainnya.
o FASB sering dituduh tidak independen dari dari konstituennya yang besar, kantor akuntan
publik dan korporasi.
o FASB sering dituduh lamban dalam menanggapi isu-isu utama yang krusial bagi
sejumlah konstituennya.

Para pendukung dewan tetap mempertahankan bahwa pertimbangan yang mendalam akan
memungkinkan FASB memperbaiki akibat yang tidak diinginkan dari suatu pernyataan. Hal
ini menimbulkan persoalan tambahan, karena standar yang ditawarkan akan memiliki
kesempatan yang kecil untuk diterapkan apabila secara umum tidak memperoleh dukungan.
E. Regulasi Standar Akuntansi Sektor Publik
Prinsip umum regulasi menurut Elliot dan Schuetze;
o Regulasi tidak boleh melanggar hak asasi manusia dan undang-undang dasar.
o Regulasi harus dirancang untuk mencegah kemungkinan atau realitas perubahan sosial.
o Regulasi harus mencerminkan kepentingan publik.
o Regulasi seharusnya tidak digunakan sektor swasta bila tujuannya dapat dicapai oleh
institusi sektor swasta.
o Regulasi yang potensial seharusnya tidak menanggung beban bahwa regulasi tersebut
telah terjamin kekuatannya, daripada para pendukung regulasi harus membuktikan bahwa
regulasi tersebut memang terjamin.
o Tindakan yang berhubungan dengan regulasi seharusnya tidak digunakan untuk
memperbaiki pelanggaran hukum, atau memerangi perilaku anti sosial.

Kegagalan regulasi menurut Buckey dan O’Sullivan:


o Fenomena biaya-nol
o Lag regulatoris atau nonketidakpatuhan
o Perangkap regulatoris
o Efek boneka aspal (tar-baby)

Argumentasi yang mendukung regulasi sektor publik atas standar akuntansi:


1. Ada opini umum bahwa proses inovasi dalam akuntansi bergantung kepada peran dari
badan-badan pemerintah seperti SEC sebagai pengganggu yang kreatif.
2. Terdapat perdebatan bahwa struktur dari regulasi sekuritas yang ditetapkan oleh
Securities Act tahun 1933 dan 1934 melindung para investor dari kecurigaan terjadinya
penyalahgunaan.
3. SEC dimotivasi oleh keinginan untuk menciptakan suatu tingkat pengungkapan publik
yang dianggap perlu dan memadai dalam pengambilan keputusan.
4. Berbeda dengan FASB, SEC dijamin oleh legitimasi yang lebih tinggi melalui wewenang
hukumnya yang jelas.
5. Beberapa klaim mengatakan bahwa sektor swasta harus diawasi dan dikendalikan karena
beberapa tujuannya yang kadang bertentangan dengan kepentingan umum.
6. Financial Accounting Fairness Act, meminta SEC untuk memberikan suaranya pada
ketetapan-ketetapan dari FASB sebelum perusahaan-perusahaan diharuskan untuk
mematuhinya.
Argumen-argumen yg menentang regulasi sektor publik terhadap standar akuntansi:
1. Adanya opini umum bahwa akan terjadi peningkatan biaya perusahaan yang tinggi dalam
usahanya untuk mematuhi regulasi pemerintah akan informasi.
2. Beberapa orang berpendapat bahwa para birokrat memiliki kecenderungan untuk
memaksmalkan total anggaran departemen mereka.
3. Ada bahaya yang terkandung bahwa penetapan standar mungkin dapat semakin
dipolitisasi.
4. Beberapa orang telah mempertanyakan perlunya suatu sistem penyelengaraan yang
dibantu oleh kekuatan polisi

LEGITIMASI PROSES PENETAPAN STANDAR

Prognosis pesimistis
Legitimasi penyusunan standar kadang dihubungkan dengan kemampuannya untuk
menghasilkan sistem akuntansi optimal yaitu sistem dimana keuntungan yang diharapkan
oleh pemakai strategi keputusan optimal, dapat lebih besar atau paling tidak sama dengan
keuntungan yang diperoleh dari sistem lain. Implikasinya tidak ada alternatif penyajian
laporan keuangan yang didasarkan pada aturan akuntansi lain yang dapat menyajikan manfaat
yang lebih baik.

Demski berpendapat bahwa;


o Proses penyusunan standar akuntansi harus memuaskan agar dapat disahkan.
o Tidak akan ada sekumpulan standar yang selalu mencari alternatif sesuai preferensi dan
keyakinan.

Prognosis pesimistik ini diperluas untuk menunjukkan;


o Bahwa pemilihan alternatif laporan kuangan pada akhirnya memerlukan pertukaran
antara keuntungan seseorang di satu sisi dengan yang lainnya.
o Bahwa resolusi alternatif laporan keuangan akan mensyaratkan kebijakan nilai atau etika
yang akan dipertukarkan dengan kesejahteraan seseorang dan dalam dimensi apa terhadap
kesejahteraan siapa.
Prognosis optimistik
Cushing memberikan prognosis optimistik tentang tanggung jawab prinsip akuntansi optimal
dengan catatan bahwa asumsi heterogenitas pengguna ditinggalkan.

Bromwich menawarkan prognosis optimistik tentang kemungkinan standar-standar akuntansi


yang bersifat parsial, yaitu standar-standar untuk satu atau lebih masalah-masalah akuntansi
yang menjadikannya terisolasi dari standar atau masalah akuntansi lainnya.

Proses penyusunan dengan dasar constitutional calculus menetapkan legitimasi FASB


berdasarkan;
1. kemampuannya dalam menyajikan jaminan prosedur yang memadai.
2. kemampuannya untuk memaksakan batasan yang memadai dalam proses pemilihan untuk
menjamin hasil yang dapat diterima.
3. keseimbangan pengendalian antara prosedural dan hasil yang ditetapkan oleh proses
penyusunan standar FASB.

STANDAR AKUNTANSI YANG BERLEBIHAN

Situasi yang diidentifikasi sebagai standar akuntansi yang berlebihan;


1) Standar yang terlalu banyak.
2) Standar yang terlalu detail.
3) Tidak ada standar yang tegas, membuat pemilihan suatu aplikasi menjadi sulit.
4) Standar untuk tujuan umum tidak mampu mengatasi perbedaan-perbedaan yang
terdapat dalam kebutuhan dari para pembuat, pengguna, dan CPA.
5) Standar untuk tujuan umum tidak mampu mengatasi perbedaan-perbedaan.
6) Pengungkapan yang berlebihan, pengukuran yang rumit atau kedua-duanya.

Dampak dari Standar Akuntansi yang Berlebihan


Jumlah yang besar, kesempitan dan kekakuan dari standar akuntansi dapat memberikan
dampak yang serius bagi pekerjaan yang dilakukan oleh para akuntan, nilai dari informasi
keuangan bagi pengguna dan keputusan bisnis yang dibuat oleh manajemen. Contohnya
kegagalan audit karena akuntan kehilangan fokus dalam audit dan lupa untuk melakukan
prosedur-prosedur audit mendasar, pengguna mengalami kebingungan karena jumlah dan
kompleksitas yang diminta oleh standar yang ada, biaya pemenuhan standar yang lebih besar
daripada manfaatnya untuk perusahaan kecil.
Solusi bagi Masalah Standar Akuntansi yang Berlebihan
Kemungkinan kemungkinan yang diusulkan oleh Special Committee on Accounting Standard
dari AICPA;
1. Tidak ada perubahan; tetap status quo.
2. Satu kumpulan GAAP yang terpisah bagi entitas-entitas tertentu, seperti perusahaan-
perusahaan non publik kecil.
3. Perubahan dalam GAAP untuk menyederhanakan aplikasinya terhadap seluruh
perusahaan bisnis.
4. Membuat pengungkapan yang berbeda dan alternatif-alternatif pengukuran.
5. Perubahan dalam standar CPA untuk pelaporan laporan keuangan.
6. Satu alternatif dari GAAP sebagai dasar pilihan dalam menyajikan laporan keuangan.

Dari semua pendekatan diatas, yang direkomendasikan adalah pengungkapan yang berbeda
dan pengukuran alternatif untuk perusahaan-perusahaan non publik kecil. Salah satu jalan
untuk mengimplementasikan pendekatan ini adalah mengecualikan mereka dari persyaratan-
persyaratan mendetail dari tiap standar. Dasar ini dapat berupa publik vs non publik, atau
pengujian ukuran berdasarkan atas nilai aktiva.

PILIHAN DALAM AKUNTANSI

Di dalam situasi pasar yang tidak sempurna dan tidak lengkap, permintaan akan akuntansi
dan regulasi akuntansi memberikan usulan bahwa pengungkapan akuntansi dan kontrak-
kontrak yang berdasarkan atas akuntansi adalah merupakan cara yang efektif dalam
mengatasi ketidaksempurnaan pasar. Pengungkapan akuntansi dan kontrak berdasarkan
akuntansi adalah hasil dari suatu pilihan dalam akuntansi, sebuah pilihan yang dimaksudkan
untuk mempengaruhi output dari sistem akuntansi dengan cara tertentu.

Motivasi (kategori sasaran) dilakukannya pilihan dalam akuntansi;


1. Pembuatan kontrak
2. Pemberian harga atas aktiva,
3. Mempengaruhi pihak-pihak eksternal, seperti Internal Revenue Service, regulator
pemerintahan, pemasok, para pesaing, dan negosiator serikat buruh.
STRATEGI PENETAPAN STANDAR BAGI NEGARA-NEGARA BERKEMBANG
Karakteristik negara berkembang umumnya adalah memiliki sistem akuntansi yang secara
relatif kurang memadai dan kurang dapat diandalkan serta institusi-institusi yang umumnya
baru dan belum teruji.

Ada empat jenis strategi;


Pendekatan Evolusioner
Diasumsikan para mitra asing akan menyesuaikan aturan-aturannya sendiri dan mereka ingin
tetap terus membina perdagangan dengan negara tersebut dan/atau mempertahankan
operasinya.

Pendekatan Transfer Teknologi


Pengembangan melalui transfer teknologi berasal dari operasi dan aktivitas kantor akuntan
internasional, perusahan multinasional dan para akademisi yang berpraktik di negara
berkembang, atau berbagai perjanjian internasional dan kesepakatan kerja sama yang
meminta dilakukannya pertukaran informasi dan teknologi.

Penggunaan Standar Akuntansi Internasional


Strategi yang juga tersedia bagi neragara-negara berkembang adalah bergabung dengan
Internasional Accounting Standards Committee (IASC) atau badan standar internasional
lainnya.

Strategi Situasional
Strategi situasional atau dikenal sebagai ”pengembangan standar akuntansi dengan
didasarkan atas analisis dari prinsip-prinsip dan praktik-praktik akuntansi di negara- negara
maju terhadap latar belakang lingkungan yang mendasarinya”.

Strategi ini meminta dilakukannya pertimbangan pada faktor-faktor diagnostik yang


menentukan pengembangan akuntansi di negara-negara berkembang.

Faktor-faktor tersebut adalah linguistik kultural, politik dan hak-hak sipil, ekonomi dan
karakteristik demografis, serta lingkungan hukum dan perpajakan negara yang bersangkutan.

Anda mungkin juga menyukai