Anda di halaman 1dari 18

CERDAS BERINTEGRITAS

POKOK – POKOK MATERI QUIZ

PERTEMUAN 2
1. keberagaman budaya bangsa Indonesia
Seperti yang telah disebutkan, Indonesia memang identik dengan keragaman
budayanya. Hal ini dikarenakan Indonesia memiliki konsep masyarakat majemuk,
yaitu masyarakat yang memiliki elemen tantanan sosial yang lebih dari satu namun
hidup berdampingan. Menurut Clifford Geertz, masyarakat Indonesia bersifat
multietnik, multiagama, multibahasa, dan multiras yang cenderung tidak banyak
berubah dan sulit terintegrasi. Di Indonesia, masyarakat majemuk dicerminkan
melalui semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Artinya berbeda-beda tetap satu jua yang
diatur oleh sistem nasional seperti bahasa, bendera, lagu kebangsaan, dan peraturan
perundangan. Adapun pengaruh keragaman budaya di Indonesia adalah sebagai
berikut.
2. persebaran kebergaman budaya Indonesia
Sensus Penduduk 2010 menunjukkan setidaknya terdapat lebih dari 300 kelompok
etnis, 1.340 suku bangsa, dan 652 (1100) bahasa daerah di Indonesia. Berdasarkan
penjelasan sebelumnya, faktor geografis Indonesia lah yang menyebabkan
terbentuknya budaya yang heterogenitas. Hal ini menyebabkan perbedaan akan
pandangan hidup, perilaku sosial, dan sistem kepercayaan. Pada zaman dahulu,
aktivitas perdagangan di lalu lintas perairan Indonesia membawa penyebaran agama
Hindu, Buddha, dan Islam. Sebagai contoh, di Kerajaan Mataram Islam dimana
terjadi akulturasi budaya Islam dan Hindu-Jawa. Selain itu, di masa kolonialisme
Indonesia juga mendapat pengaruh budaya Barat dari beberapa negara penjajah.
Peristiwa tersebut membawa kebudayaan Kristen dan Katolik menyebar dan
bercampur dengan budaya setempat. Adapun keragaman budaya Indonesia adalah
sebagai berikut.
3. pluralitas kebudayaan
Menurut Koentjaraningrat, pluralitas kebudayaan adalah dua macam tradisi
kebudayaan atau lebih yang membagi masyarakat kedalam golongan sosial yang
berbeda-beda.

Pembahasan

Penerimaan kemajemukan dalam paham pluralisme adalah sesuatu yang Mutlak,


tidak dapat ditawar-tawar. Hal ini merupakan konsekwensi dari kemanusiaan.
Manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial yang mempunyai harkat dan martabat
yang sama, mempunyai unsur-unsur essensial (inti sari) serta tujuan atau cita-cita
hidup terdalam yang sama, yakni damai sejahtera lahir dan batin. Namun dari lain
sisi, manusia berbeda satu sama lain, baik secara individual atau perorangan maupun
komunal atau kelompok, dari segi eksistensi atau perwujudan/pengungkapan diri,
tata hidup dan tujuan hidup. Sedangkan secara faktual dan historis, manusia yang
sama secara essensial dan berbeda secara eksistensial itu pada hakekatnya adalah
makhluk sosial yang hidup bersama, saling membutuhkan, dan saling tergantung
satu sama lain, baik secara perorangan/individual maupun secara
kelompok/komunal. Oleh sebab itu suka atau tidak suka, mau atau tidak mau,
kemajemukan harus diterima karena dan demi kemanusiaan. Pluralisme atau adanya
dan penerimaan akan kemajemukan merupakan konsekwensi dari kemanusiaan.
Dengan adanya pluralitas kebudayaan maka akan memberikan dampak bagi
kehidupan, baik itu berupa dampak positif atau pun dampak negatif. Adapun
dampak positif adanya pluralitas kebudayaan adalah :

Bahasa lokal dapat memberikan tambahan istilah bagi bangsa Indonesia, kearifan
budaya local dapat memperkaya strategi pembangunan sesuai lokasinya, atau
teknologi tradisiaonal dapat menjadialternatif bagi pengembangan dan
pemasyarakatan.

Dengan adanya pluralitas budaya, maka kita memahami perasaan kebersamaan.


Adanya perbedaan tidak harus membuat masyarakat berpisah, justru itu menjadi hal
yang dapat dijadikan dasar untuk bersatu . Paham multikulturalisme merupakan
antisifikasi terhadap bebbagai konflik social dengan latar belakang perbedaan
budaya. Multikulturalisme lebih cenderung sebagai paham atau ideology yang
menganjurkan masyarakat untuk menerima dan menganggap perbedaan budaya
adalah hal yang wajar didalam suatu wilayah. Multikulturalisme mengajarkan hidup
ditengah-tengah perbedaan. Sementara itu dampak negatif adanya pluralitas
kebudayaan adalah adanya sistem nilai dan orientasi relegi yang berbeda dapat
memberikan konflik social antaretnis. Konflik social ini bukanlah bias berkembang
menjadi konflik berdarah dalam skala yang luas dan dpat memakan korban jiwa
ataupun memakan korban harta benda. Misalnya, konflik di Kalimantan barat,
Kalimantan tengah, Ambon, Maluku, atau Poso. Selain itu juga karena sentimen
kesukubangsaan seperti konflik yang ditujukan kepada orang Cina, sepertipada
peristiwa kerusuhan 1998.Konflik terjadi karena perebutan sumber ekonomi yang
sengaja diciptakan dngan melibatkan sentiment kesukubangsaan.Kehormatan yang
dianggap sudah dirusak dapat membuat seseorang melakukan apasaja untuk
membalas rasa sakit hatinya.
4. pluralitas kebudayaan dengan kebudayaan local
hal 335
5. yang mendukung bahwa Indonesia memiliki kebergaman kebudayaan
Keragaman budaya di Indonesia di pengaruhi oleh faktor-faktor yang berkaitan
denga batas-batas geografis antara lain:
 Lingkungan fisik daerah
 Keyakinan atau agama
 Kehidupan social budaya
 Faktor sejarah
6. hokum adat yang berkambang dipulau Sumatra menurut Vollenhoven
1. Aceh
2. Gayo-Alas dan Batak
2a.Nias dan Batu
3. Minangkabau
3a. Mentawai
4. Sumatera Selatan
4a. Enggano
7. kebudayaan local masyarakat Indonesia

Budaya lokal dapat dikatakan sebagai budaya yang dimiliki oleh daerah atau suku
bangsa yang bersifat khas dan diwariskan secara turun temurun di wilayah tersebut.
Budaya lokal lahir ketika penduduk suatu daerah telah memiliki segala bentuk
cara-cara berperilaku, bertindak, serta pola pikiran yang sama. Kesemuanya itu
menjadi suatu kebiasaan yang membedakan mereka dengan penduduk lain. Contoh
perbedaan tersebut antara lain:
1) upacara adat ritual dan aturan, dan hukum adat.
2) kesenian lokal
3) sistem kepercayaan
4) sistem kekerabatan
5) seni arsitektur dan teknologi bercocok tanam
6) bahasa daerah

Berikut adalah berbagai macam budaya daerah yang ada di Indonesia :

1. Pulau Sumatera
2. Pulau Jawa
3. Bali- Nusa Tenggara
4. Pulau Kalimantan
5. Pulau Sulawesi
6. Maluku-Papua
8. budaya di Indonesia menurut Koentjoroningrat

hal 339

9. tipologis kebudayaan

tipologi : kajian dan klasifikasi bahasa menurut ciri strukturalnya

hal 337 tipologis budaya indonesia

10. rumpun Bahasa austranesia di Indonesia


hal 337
11. Bahasa austranesia secara genealogis di nusantara
Hal 337
Secara genealogis, bahasa-bahasa austroonesia di Nusantara terdiri dari tiga kelompok
berikut.
1. Melayu- Polinesia Barat(Sumatra,Jawa,Kalimantan,Sulawesi,Bali,Lombok,Sumbawa
bagian Barat)
2. Melayu-Polinesia Tengah(Sunda kecil, mulai Sumbawa bagian timur ke arah timur,
kecuali Halmahera)
3. Halmahera Selatan-Papua Barat
12. kebudayaan Indonesia menurut Clifford Geertz

Menurut Clifford Geertz, masyarakat Indonesia bersifat multietnik, multiagama,


multibahasa, dan multiras yang cenderung tidak banyak berubah dan sulit terintegrasi.
Di Indonesia, masyarakat majemuk dicerminkan melalui semboyan Bhinneka Tunggal
Ika. Artinya berbeda-beda tetap satu jua yang diatur oleh sistem nasional seperti bahasa,
bendera, lagu kebangsaan, dan peraturan perundangan.

13. keberagaman kebudayaan Indonesia

Kebudayan pada intinya adalah sistem gagasan yang digunakan untuk kehidupan
manusia. Menurut Koentjaraningrat, kebudayaan Indonesia harus memiliki dua fungsi
yaitu sebagai identitas dan cara berkomunikasi bagi warga negaranya untuk
memperkuat solidaritas. Adapun secara rinci fungsi dan peran kebudayaan Indonesia
adalah sebagai berikut.

14. asimilasi budaya, akultarasi


 Akulurasi terjadi apabila kebudayaan asing diterima dan diolah ke dalam
kebudayaan local tanpa menghilangkan kebudayaan lokal itu sendiri.
Contohnya kebudayaan Hindu-Buddha dari India mempengaruhi seni
bangunan dan seni rupa, tetapi sistem kastanya tidak.
 Asimilasi terjadi saat pembauran dua kebudayaan yang menghilangkan sifat
asli keduanya sehingga membentuk kebudayaan baru. Contohnya adalah
masyarakat Batak dan Tionghoa di Sumatera Utara.
15. fungsi dan peran kebudayaan Indonesia
Kebudayan pada intinya adalah sistem gagasan yang digunakan untuk kehidupan
manusia. Menurut Koentjaraningrat, kebudayaan Indonesia harus memiliki dua
fungsi yaitu sebagai identitas dan cara berkomunikasi bagi warga negaranya untuk
memperkuat solidaritas. Adapun secara rinci fungsi dan peran kebudayaan Indonesia
adalah sebagai berikut.
1. Daya tarik bangsa asing -> menyebabkan peningkatan pendapatan
negara dalam sektor pariwisata
2. Pengembangan kebudayaan nasional -> menjadi identitas warga negara di
mata dunia
3. Sikap toleransi -> perbedaan pandangan hidup antar warga negara dapat
meningkatkan rasa belajar untuk saling menghormati dan menghargai
4. Inovasi kebudayaan -> percampuran budaya dapat dijadikan sebagai inovasi
untuk menciptakan kebudayaan yang lebih baik
16. letak geografis bisa mempengaruhi keberagaman budaya Indonesia
Tercatat sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki setidaknya 17.504 pulau yang
diantaranya berpenghuni sekitar 6.000 pulau. Pulau-pulau tersebar di daerah
ekuator sepanjang kurang lebih 3.000 mil dari timur ke barat dan 1.000 mil dari utara
ke selatan. Kondisi geografis ini lah yang sangat berpengaruh pada keragaman
budaya di Indonesia. Adapun faktor-faktornya adalah sebagai berikut.
1. Letak Geografis
Lokasi menjadi faktor penting yang mempengaruhi cara hidup seorang individu.
Misalnya kalau hidup di daerah pegunungan, rumahnya beratap rendah agar lebih
hangat dan mata pencahariannya sebagai petani.
2. Posisi Strategis
Indonesia dilewati Selat Malaka sebagai jalur perdagangan internasional. Hal ini
menyebabkan banyak warga asing yang singgah dan mulai menetap. Hasilnya banyak
budaya asing khususnya penyebaran agama.
3. Kondisi Ekologis
Ekologis berkaitan dengan hubungan manusia dengan lingkungannya. Dampak mirip
dengan pengaruh letak geografis, yaitu cara hidup seseorang. Misalnya saja
kepercayaan membangun rumah cuma boleh menghadap ke arah utara atau selatan
saja.
17. posisi startegis Indonesia terhadap keberagaman budaya Indonesia
Posisi Strategis, Indonesia dilewati Selat Malaka sebagai jalur perdagangan
internasional. Hal ini menyebabkan banyak warga asing yang singgah dan mulai
menetap. Hasilnya banyak budaya asing khususnya penyebaran agama.
18. kondisi ekologis wilayah Indonesia terhadap keberagaman budaya Indonesia
Kondisi Ekologis, Ekologis berkaitan dengan hubungan manusia dengan
lingkungannya. Dampak mirip dengan pengaruh letak geografis, yaitu cara hidup
seseorang. Misalnya saja kepercayaan membangun rumah cuma boleh menghadap
ke arah utara atau selatan saja.
19. keragaman agama secara mayoritas berada di wilayah Indonesia 
  Islam: Aceh, Pulau Jawa, Nusa Tenggara Barat
  Kristen: Sumatera Utara, Sulawesi Utara, Papua, Papua Barat, Maluku
  Katolik: Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat
  Hindu: Bali
  Buddha:DKI Jakarta
  Konghucu: Bangka Belitung
20. bahasa yang terbanyak digunakan oleh masyarakat Indonesia

Secara umum, penduduk Indonesia dalam kesehariannya menggunakan bahasa


daerahnya masing-masing. Sensus penduduk mencatat berbicara dengan bahasa
daerah (79,45%), bahasa Indonesia (19,94%), dan bahasa asing (0,35%). Adapun
provinsi yang mayoritas menggunakan bahasa Indonesia adalah DKI Jakarta, Papua
Barat, Kepulauan Riau, Sumatera Utara, dan Kalimantan Timur. Jika menurut jumlah
penuturannya, bahasa yang terbanyak digunakan adalah sebagai berikut.

1. Bahasa Jawa 7. Bahasa Bugis


2. Bahasa Indonesia 8. Bahasa Aceh
3. Bahasa Sunda 9. Bahasa Bali
4. Bahasa Madura 10. Bahasa Melayu
5. Bahasa Batak 11. Bahasa Banjar
6. Bahasa Minangkabau 12. Bahasa Poso-Pamona
21. keberagaman budaya dan adat istiadat di wilayah Indonesia timur yang
dikategorikan oleh van Vollenhoven
8. minahasa
8a. sangir talaud
9. gorontalo
10. toraja
11. sulawesi selatan
12. ternate
13. maluku
13a. kepulauan barat daya
14. nugini
15. timor
16. bali-lombok
22. keragaman ras dan etnik di Indonesia sebagai bentuk keberagaman budaya

Keragaman ras dan etnik di Indonesia dimulai sejak sekitar 20.000 tahun yang lalu.
Adapun keragaman tersebut terdiri atas sebagai berikut.

1. Ras Mongoloid -> ; Daerah Indonesia bagian Barat seperti Pulau Sumatra, Jawa,
dan Kalimantan. Meliputi:
2. Ras Melayu Tua (Proto Melayu)
3. Ras Melayu Muda (Deutro Melayu)
4. Ras Papua Melanezoid -> Pulau Aru, Papua, dan Pulau Kai
5. Ras Negroid -> Semenanjung Malaka dan Kepulauan Andaman
6. Ras Weddoid -> Siak Riau, Sumatera Selatan, Pulau Muna, dan Kepulauan
Mentawa
23. kebudayaan nasional
hal 338-339
24. kebudayaan nasional
hal 338-339
25. sanusi pane, tentang kebudayaan nasional Indonesia

Sanusi Pane menyatakan bahwa kebudayaan Nasional Indonesia sebagai kebudayaan


Timur harus mementingkan aspek kerohanian, perasaan dan gotong- royong, yang
bertentangan dengan kebudayaan Barat yang terlalu berorientasi kepada materi,
intelektualisme, dan individualisme
26. Sutan Takdir Alisyahbana tentang kebudayaan Indonesia

halaman 338 paragraf 2


27. Poerbatjaraka tentang kebudayaan Indonesia

Hal 339

28. kebudayaan nasional menurut Koentjoroningrat

halaman 339 di bawah geografika

29. kebudayaan daerah menjadi kebudyaan nasional

halaman 339 paragraf 2 di bawah geografika

30. kebudayaan nasional Indonesia menurut UU no: 5/2017

hal 339, paragraf bawah

31. memajukan kebudayaan nasional Indonesia?

Hal 340 paragraf 1 langkah strategis

32. asas untuk memajukan kebudayaan Indonesia

halaman 340 paragraf 2

33. memajukan kebudayaan Indonesia

hal 340 an

34. perlindungan kebudayaan Indonesia

halaman 341 paragraf bawah

35. pengembangan kebudayaan Indonesia

halaman 341 paragraf bawah

36. pemanfaatan kebudayaan

halaman 341, paragraf bawah

37. objek pemajuan kebudayaan Indonesia

halaman 342-343

38. objek pemajuan kebudayaan Indonesia


halaman 342-343
39. permainan rakyat sebagai wujud kebudayaan local Indonesia

halaman 343 bagian i

40. olahraga tradisional sebagai wujud kebudayaan local Indonesia

halaman 343 bagian j

41. pembinaan kebudayaan Indonesia

halaman 344

42. jenis-jenis kebudayaan tradisional beserta contohnya!

Tarian Daerah

Contohnya:

Tari Saman (Aceh)

Tari Kecak (Bali)

Tari Jaipong (Jawa Barat)

Tari Pendet (Bali)

Tari Reog Ponorogo (Jawa Timur)

Rumah Adat

Contohnya:

 Rumah Balon (Sumatera Utara)


 Rumah Gadang (Sumatera Barat)
 Rumah Krong Bade (Aceh)
 Rumah Rakit Limas (Bangka Belitung)
 Rumah Panggung Kajang Leko (Jambi)
Modifikasi Dr Prof Christian

Pakaian Tradisional:

Jawa: batik, beskap dan kebaya.

Bali: kamben.

Nusa Tenggara: kain tenun

Rumah Adat tradisional:

Jawa: Rumah Joglo

Minangkabau: Rumah Gadang

Alat Musik tradisional:

Jawa dan Bali: gamelan

Jawa Barat: Angklung

Kesenian tradisional:

Kesenian nasional Indonesia biasanya digambarkan dengan kesenian wayang kulit.


Meskipun di Indonesia banyak sekali jenis kesenian adat yang bisa dipilih, namun wayang
kulitlah yang paling sering digunakan untuk

menggambarkan kesenian nasional.

Makanan Tradisional:

Masakan nasional di Indonesia jumlahnya sudah tidak dapat dihitung lagi. Banyak sekali
makanan tradisional yang bisa dijadikan masakan nasional. Yang paling lazim dijadikan ikon
Indonesia adalah masakan rendang Padang.
43. budaya tradisional merupakan akar dari kebudayaan nasional!
Akar kebudayaan indonesia adalah suatu mekanisme yang terbentuk dari unsur
unsur yang berkaitan dengan zaman prasejarah jadi ibarat pohon pohon tidak dapat
tumbuh dan berkembang tanpa adanya akar demikian pula dengan kebudayaan
pada suatu negara tidak dapat tumbuh dan berkembang tanpa adanya akar atau
pendahulu yang membentuk kebudayaan tersebut. Budaya indonesia dapat juga
diartikan bahwa indonesia memiliki beragam suku bangsa dan budaya yang beragam
seperti tarian daerah pakaian adat dan rumah adat. Akar kebudayaan nasional
adalah budaya daerah.

Kebudayaan nasional adalah gabungan dari kebudayaan daerah yang ada di negara
tersebut. Oleh karena itu di indonesia kebudayaan nasional bersumber dari
kebudayaan daerah kebudayaan lokal. Baik itu berupa perilaku adat istiadat tradisi
maupun pola pikir yg lama kelamaan mengakar kuat pada bangsa indonesia sehingga
menjadi. Budaya nasional sendiri adalah budaya yang sudah ada dan mengakar pada
suatu bangsa.

Brainly :

Akar kebudayaan nasional adalah Budaya Daerah. Karena budaya dari daerah Indonesia yg
beragamlah sehingga lama-kelamaan menjadi cikal bakal kebudayaan nasional yg sudah
membaur dengan budaya2 daerah lainnya. Baik itu berupa perilaku,adat istiadat,tradisi
maupun pola pikir yg lama kelamaan mengakar kuat pada bangsa Indonesia sehingga
menjadi Kebudayaan Nasional

44. peran siswa dalam melestarikan budaya tradisional!

1.Dengan kita mempelajari kebudayaan dari daerah kita sendiri.


2.Belajar mendalami budaya kita dan memperkenalkanya pada saat hari-hari penting atau
upacara kedaerahan.
3.Memupuk semangat generasi muda agar bangga dengan adat budaya daerahnya masing-
masing.
5.Selalu mengasah ketrampilan agar nantinya bisa dipentaskan dalam acara kenegaraan
sehingga budaya kita dikenal dimata Nasional dan Internasional.
6.Membuat suatu wadah atau lembaga untuk menyalurkan bakat dan kreatifitas generasi
muda dalam hal kebudayaan.

45. maksud dengan multikulturisme itu? Jelaskan!

Multikulturalisme mengkonsepkan pandangan terhadap keanekaragaman kehidupan di


dunia, ataupun kebijakan kebudayaan yang menekankan tentang penerimaan terhadap
adanya keragaman, dan berbagai macam budaya di dalam realitas masyarakat
menyangkut nilai-nilai, sistem sosial, praktik budaya, adat-kebiasaan, dan filosofi politik
yang dianut dalam konteks tertentu

Tambahan kalo kepake :

Masyarakat multikultural merupakan suatu kondisi masyarakat yang terdiri


dari kelompok-kelompok sosial dengan ciri khas kebudayaan tersendiri namun
membentuk satu kesatuan. Masyarakat multikultur diwarnai dengan kelompok
kebudayaan yang sangat beragam jenis dan jumlahnya. Konsep kebudayaan bukan
hanya merujuk pada suku bangsa dan adat istiadat, namun juga mencakup nilai,
kebiasaan, pengetahuan, keyakinan, hukum dan lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai