DISKUSI KELOMPOK 6
BLOK 10 SISTEM SIRKULASI
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti diskusi kelompok ini mahasiswa diharapkan mampu :
1. Merumuskan diagnosis berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
penunjang dan menyusun resume kasus dengan keluhan utama nyeri dada. (C4-5)
2. Mampu menganalisis faktor risiko dan etiopatofisiologi kasus dengan mengaplikasikan ilmu
kedokteran dasar terkait. (C5-6)
3. Merencanakan penatalaksanaan sesuai dengan konsep patofisiologi penyakit dan
kompetensi dokter umum serta pencegahan penyakitnya. (C4-5)
4. Menganalisis komplikasi yang mungkin terjadi pada kasus sesuai dengan konsep
patogenesis dan patofisiologinya. (C3-4)
5. Mengaplikasikan pondasi kompetensi dokter (profesionalisme, bioetik humaniora, komunikasi
efektif dan epidemiologi) pada kasus. (C3-4)
SKENARIO
Laki-laki, 54 tahun, diantar keluarganya ke UGD RS dengan keluhan nyeri dada kiri. Keluhan
nyeri dada kiri dirasakan seperti dada tertindih benda berat disertai rasa terbakar dan menjalar
ke lengan kiri dengan keluhan keringat dingin, baru pertama kali dirasakan. Keluhan dirasakan
sejak kurang lebih 2 jam yang lalu, ketika pasien bangun tidur.
Pasien jarang olah raga, merokok 1 bungkus sehari selama 20 tahun, adik laki-laki meninggal
pada usia 47 tahun setelah olah raga tenis lapangan dan saudara laki-lakinya meninggal pada
usia 54 dengan sudden death. Menurut pasien penyebab tidak diketahui, tapi dikatakan sebagai
“angin duduk”.
Hasil pemeriksaan CKMB dan Troponin T didapatkan 30 menit kemudian. Pasien direncanakan
penanganan awal dan terapi reperfusi dengan memperhatikan door to needle time.
PETUNJUK PELAKSANAAN
1. Pembukaan: Salam dan doa 5 menit
2. Membacakan skenario dan sasaran belajar 5 menit
3. Persiapan presentasi 10 menit
4. Presentasi*) dan diskusi 100-120 menit
5. Umpan balik ketercapaian sasaran belajar 10 menit
DAFTAR PUSTAKA :
1. Antman EM, Braunwald E. ST-Elevation Myocardial Infarction: Pathology. Pathophysiology,
and Clinical Features. In: Braunwald’s Heart Disease, A Textbook of Cardiovascular
Medicine. Eighth Edition. Philadelphia: Saunders Elsevier; 2008. p. 1207-1232.
2. Antman EM. ST-Elevation Myocardial Infarction: Management. In: Braunwald’s Heart
Disease, A Textbook of Cardiovascular Medicine. Eighth Edition. Philadelphia: Saunders
Elsevier; 2008. p. 1233-1299.
3. Ben Yeo. MIMS Cardiovascular Risk Management Indonesia 2008/2009. Jakarta: PT Info
Master. p. A133-A155 (Available at www.mims.com)
4. Cannon CP, Lee TH. Approach to the Patient with Chest Pain. In: Braunwald’s Heart
Disease, A Textbook of Cardiovascular Medicine. Eighth Edition. Philadelphia: Saunders
Elsevier; 2008. p. 1195-1206.
5. Canty JM. Coronary Blood Flow and Myocardial Ischemia. In: Braunwald’s Heart Disease,
A Textbook of Cardiovascular Medicine. Eighth Edition. Philadelphia: Saunders Elsevier;
2008. p. 1167-1194.
6. Guyton, A.C., Hall, J.E.1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, edisi 9. Editor bahasa
Indonesia: Setiawan, I. EGC. Jakarta
7. Karo-Karo S, Rahajoe AU, Sulistyo S. Buku Panduan Kursus Bantuan Hidup Lanjut (ACLS)
Indonesia. Jakarta; Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskuler Indonesia; 2011.
8. Lilly LS. Pathophysiology of Heart Disease ; A Collaborative Project of Medical Students
and Faculty. Fifth Edition. Philadelphia : Lippincott Williams and Wilkins ; 2011. P. 301-323.
9. O'Gara, PT. 2013 ACCF/AHA Guideline for the Management of ST-Elevation Myocardial
Infarction: Executive Summary : A Report of the American College of Cardiology
Foundation/American Heart Association Task Force on Practice Guidelines. Circulation.
2013;127:529-555
10. Simanjuntak O. Kaitan dan Hubungan Perubahan Struktur Arteri Koroner dengan
Pertambahan Umur.Lab. Histologi FK USU. 2003
11. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Ed 2. Jakarta: EGC. 2002