Anda di halaman 1dari 36

Pengantar Katalis

Industrialisasi Petrokimia
Industrialisasi Petrokimia
Definisi Katalis
• Ada suatu substansi atau bahan atau zat yang bukan reaktan dan juga bukan
produk, tetapi dapat dan bahkan sangat mempengaruhi kecepatan reaksinya.
• Substansi inilah yang dinamakan katalis (atau katalisator).
• Berzellius pada tahun 1835 merupakan orang (ilmuwan) yang pertama kali
menggunakan istilah “katalis”.

• Katalis merupakan suatu zat atau substansi yang dapat mempercepat reaksi
(dan mengarahkan atau mengendalikannya), tanpa terkonsumsi oleh reaksi,
namun bukannya tanpa bereaksi. Katalis bersifat mempengaruhi kecepatan
reaksi, tanpa mengalami perubahan secara kimiawi pada akhir reaksi. Peristiwa /
fenomena / proses yang dilakukan oleh katalis ini disebut katalisis.

Istilah negative catalyst (atau inhibitor) merujuk kepada zat yang berperan
menghambat atau memperlambat berlangsungnya reaksi.
Jenis-jenis Katalis
• Katalis Homogen
• Katalis Enzyme (Bio-catalyst)
• Katalis Heterogen
Katalis Homogen
• katalis mempunyai fasa yang sama dengan reaktan dan produk reaksi
• Proses katalisis terjadi melalui perubahan senyawa menjadi senyawa
yang kompleks dan terjadi pengubahan susunan molekul dan ligan
katalis
• Operasi reaksi katalisis fasa cair mempunyai keterbatasan pada suhu
dan tekanan, sehingga peralatan reaktor menjadi lebih kompleks
• Katalis setelah reaksi juga harus dipisahkan dari produk, sehingga
menambah kesulitan lagi
• sistem katalisis homogen hanya dijumpai pada industri‐industri tertentu
saja misalnya industri bahan kimia, obat‐obatan, dan makanan
• Beberapa industri petrokimia seperti produksi asam asetat, alkilasi
olefin, dan hidroformilasi juga menggunakan sistem katalisis homogen
Enzyme
• Enzim adalah molekul‐molekul protein dengan
ukuran koloid yang berada diantara ranah homogen
molekular dan heterogen makroskopik
• Biasanya enzim merupakan katalis yang sangat
efisien dan selektif. Sebagai contoh, reaksi
dekomposisi H2O2 yang dikatalisasi oleh enzim
catalase adalah lebih cepat 109 kali daripada
dikatalisasi oleh katalis anorganik
Katalis Heterogen
• katalis dan reaktan berbeda fasanya
• Dengan perbedaan fasa antara katalis dan reaktan, maka
mekanisme reaksi menjadi sangat kompleks
• Laju reaksi dikendalikan oleh fenomena‐fenomena adsorpsi,
absorpsi, dan desorpsi
• laju dan energi desorpsi, struktur permukaan aktif, dan sifat‐sifat
terbentuknya produk antara yang memerlukan kerja‐kerja
eksperimen yang panjang
• Bahkan, dalam setiap aplikasi katalisis heterogen tertentu
terdapat banyak kontroversi tentang detil mekanisme suatu reaksi
• sistem katalis heterogen adalah yang paling mudah digunakan di
aplikasi industri karena pelet katalis yang mudah dibuat, katalis
mudah diletakkan di dalam tabung reaktor di mana reaktan
mengalir, dan konstruksi sederhana
Penggunaan Katalis
Bahan Katalis
I C E – 204 / KINKAT page 16 C H A P T E R 6 – INDUSTRIAL CATALYSIS
SOLID CATALYST
Potensi Lahan Gambut
Definisi Lahan Basah Menurut Ramsar

LB adalah wilayah-wilayah rawa, daratan rendah,


gambut atau air, baik alami atau buatan, permanen
atau temporer, dengan air tenang atau mengalir, tawar,
payau atau asin, termasuk area laut dengan
kedalaman air yg tidak melebihi enam meter pada saat
air surut

Catatan:
Konvensi Ramsar, Indonesia meratifikasi sejak 1991
Definisi teknis

• Lahan basah digolongkan baik ke dalam bioma


maupun ekosistem.
• Lahan basah dibedakan dari perairan dan juga dari
tata guna lahan lainnya berdasarkan tingginya muka
air dan juga tipe vegetasi yang tumbuh di atasnya.
• Lahan basah dicirikan oleh muka air tanah yang relatif
dangkal, dekat dengan permukaan tanah, pada waktu
yang cukup lama sepanjang tahun untuk
menumbuhkan hidrofita (tumbuhan yang khas tumbuh
di wilayah basah)
Definisi teknis
• Lahan basah juga kerap dideskripsi sebagai ekotone
yaitu wilayah peralihan antara daratan dan perairan.
• Mitsch dan Gosselink, lahan basah terbentuk:
"...at the interface between truly terrestrial ecosystems
and aquatic systems, making them inherently different
from each other, yet highly dependent on both."
Lahan Rawa
Lahan rawa adalah lahan yg sepanjang tahun, atau
selama waktu yg panjang dlm setahun, selalu jenuh
air (saturated) atau tergenang (waterlogged) air
dangkal.
Dalam pustaka, lahan rawa sering disebut dengan
berbagai istilah, al “swamp”, “marsh”, “bog” dan “fen”

Lebak Pasang Surut


Bog
“Bog” adalah rawa yang tergenang air dangkal,
dimana permukaan tanahnya tertutup lapisan
vegetasi yang melapuk, khususnya lumut
spaghnum sebagai vegetasi dominan, yang
menghasilkan lapisan gambut (bereaksi) masam.

Peat
“Peat/gambut” adalah histosol, lahan rawa yang
mempunyai ketebalan lapisan gambut > 50 cm
dgn kadar bahan organik >20% (12% C-organik),
tergantung pada kadar liatnya
Fen

“Fen” adalah rawa yang tanahnya jenuh


air, ditumbuhi rumputan rawa sejenis
“reeds”, “sedges”, dan “rushes”, tetapi air
tanahnya ber-reaksi alkalis, biasanya
mengandung kapur (CaCO3), atau netral.

Umumnya membentuk lapisan gambut


subur yang ber-reaksi netral, yang
disebut “laagveen” atau “lowmoor”.
Faktor2 yang Berpengaruh
pada Ekosistem Lahan Basah
Zonasi

Tipologi Lahan Basah –Sub


Optimal:

▪ Lahan Rawa Pantai


▪ Lahan Rawa Pasang Surut
▪ Lahan Rawa Lebak
Gambar . Penampang skematis zonasi wilayah rawa dari pantai
lepas yang memiliki beting pasir pantai (coastal dunes) sampai rawa
pedalaman
Gambar. Penampang skematis sub-landform di antara dua sungai
besar pada zona II rawa pasang surut air tawar
Tipe Rawa Pasang Surut 4 Tipe luapan

• Tipe luapan A ➔ wilayah


yang terluapi pasang
purnama dan ganda
• Tipe luapan B ➔ wilayah
yang hanya terluapi pasang
purnama
• Tipe luapan C ➔ wilayah
yang tidak terluapi pasang,
tetapi muka air tanah < 50
cm
• Tepe luapan D ➔ wilayah
yang terluapi pasang,
tetapi muka air tanah > 50
cm

Anda mungkin juga menyukai