Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN

PRAKTIKUM DASAR TEKNIK KIMIA 2


(HKKK 323)

PERCOBAAN 7
TEKNIK STERILISASI, PEMBUATAN MEDIA DAN PENANAMAN

DOSEN PEMBIMBING : Riani Ayu Lestari, S.T., M.Eng.

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 16 (ENAM BELAS)

NIA GRATSYA KRISTIANA 1810814120008


SRI NOVI ANGGRIANI 1810814120013
MUHAMMAD IRHAS RIDHO 1810814310004

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK KIMIA
BANJARBARU

2019

II-7
ABSTRAK

Sterilisasi adalah proses untuk membebaskan suatu bahan seperti medium pertumbuhan
mikroba ataupun peralatan laboratorium dari semua bentuk kehidupan. Tujuan dari percobaan ini
adalah untuk mengetahui jenis-jenis media dan cara pembuatannya, mengenal beberapa cara
sterilisasi, memperoleh alat dan bahan yang steril dan mengamati pertumbuhan mikroba pada
media. Percobaan ini melakukan teknik sterilisasi dengan cara kimia dan fisika. Sterilisasi secara
kimia menggunakan senyawa densifektan yang pada percobaan ini berupa etanol 96 %. Sterilisasi
secara fisik dilakukan dengan pemanasan dan pemijaran. Bahan yang digunakan dalam pembuatan
media adalah kaldu ikan tongkol dan pare. Penanaman pada percobaan ini menggunakan teknik
cawan gores secara zig zag dengan bakteri yang digunakan dari bakteri EM4. Kemudian dilakukan
penginkubasian selama 4 hari. Hasil dari praktikum ini terlihat pada pengamatan hari kedua,
bakteri mulai tumbuh pada kedua serta warnanya mulai kecoklatan, pada pengamatan hari ketiga,
bakteri yang tumbuh pada kedua media semakin bertambah dan berwarna kecoklatan. Pada
pengamatan hari keempat, pertumbuhan bakteri semakin berkembang. Jumlah bakteri baik pada
ekstrak daging ikan tongkol maupun pare semakin banyak. Jumlah bakteri pada ekstrak ikan
tongkol maupun pare semakin banyak. Jumlah bakteri pada ekstrak daging ikan tongkol lebih
banyak dari jumlah bakteri pada ekstrak pare. Adapun factor-faktor yang mempengaruhi
tumbuhnya bakteri yaitu nutrisi, tingkat kesterilan dan suhu.

Kata kunci: Sterilisasi, ikan tongkol, pare, inkubasi, EM4.

II-7
PERCOBAAN 2
TEKNIK STERILISASI, PEMBUATAN MEDIA DAN PENANAMAN

2.1 PENDAHULUAN

2.1.1 Tujuan Percobaan


Tujuan dari percobaan ini adalah :
1. Mengetahui jenis-jenis media dan cara pembuatannya.
2. Mengenal beberapa cara sterilisasi.
3. Memperoleh alat dan bahan yang steril.

2.1.2 Latar Belakang


Sterilisasi merupakan cara untuk mendapatkan suatu kondisi bebas
mikroba. Hampir semua tindakan yang dilakukan dalam diagnosis mikrobiologi
memerlukan alat-alat dan media yang steril. Seorang pemula di bidang
mikrobiologi sangat perlu mengenal teknik sterilisasi karena merupakan dasar
kerja dalam laboratorium mikrobiologi.
Percobaan ini melakukan teknik sterilisasi dengan cara kimia dan fisika.
Sterilisasi secara kimia menggunakan senyawa densifektan yang pada percobaan
ini berupa etanol 96 %. Sterilisasi secara fisik dilakukan dengan pemanasan dan
pemijaran. Bahan yang digunakan dalam pembuatan media adalah kaldu cumi-
cumi dan daun singkong. Penanaman pada percobaan ini menggunakan teknik
cawan gores secara zig-zag dengan bakteri yang digunakan dari bakteri EM4 dan
dilakukan penginkubasian.
Beberapa aplikasi teknik sterilisasi, pembuatan media dan penanaman di
bidang industri yaitu misalnya pada industri berbahan susu. Salah satu pengolahan
susu menggunakan microorganisme lactobacillus bulgaricus yang menghasilkan
produk yang berupa yoghurt. Dalam laboratorium percobaan, untuk pengawetan
obat-obatan sering menggunakan teknik sterilisasi kimia. Oleh karena itu, penting
untuk dilakukan agar memahami prinsip-prinsip dasarnya.

II-7
2.2 DASAR TEORI

Sterilisasi adalah proses atau kerja untuk membebaskan suatu bahan


seperti medium pertumbuhan mikroba maupun peralatan laboratorium dari semua
bentuk kehidupan. Sterlisisasi merupakan suatu proses untuk membunuh semua
jasad renik yang ada. Sehingga jika ditumbuhkan dalam suatu medium tidak ada
lagi jasad renik yang dapat berkembangbiak. Pada sterilisasi harus dapat
membunuh jasad renik yang paling tahan panas seperti spora bakteri
(Ferdiaz, 1992).
Bahan atau peralatan yang digunakan dalam bidang mikrobiologi harus
dalam keadaan steril. Steril artinya tidak ditemukan mikroba yang tidak
diharapakan kehadirannya, baik yang merusak media atau yang mengganggu
kehidupan dan proses yang berjalan. Setiap proses baik fisika, kimia maupun
mekanik yang membunuh semua bentuk kehidupan terutama mikroorganisme
disebut sterilisasi (Waluyo, 2005).

II-7
2.3.1 METODOLOGI PERCOBAAN

2.3.1 Alat
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah gelas beker 250 mL
dan 500 mL, petridish, gelas arloji, neraca analitik, sudip, jarum ose, pisau, panci,
oven, kompor minyak dan saringan.

2.3.2 Bahan
Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah cumi-cumi
100 gram, daun singkong 100 gram, NaCl 3 gram, pepton 3 gram, agar-agar
4 gram, bakteri EM4, kertas HVS, etanol 96 %, akuades, karet gelang dan korek
api.

2.3.3 Prosedur Kerja


2.3.3.1 Sterilisasi Petridish
Petridish dicuci dengan sabun dan dibilas dengan air mengalir. Setelah itu
dikeringkan menggunakan tisu. Selanjutnya, alkohol 96% dioleskan pada
petridish menggunakan tisu.

2.3.3.2 Pembuatan Media Padat


Cumi-cumi yang sudah dibersihkan kemudian ditimbang sebanyak 100
gram. Lalu dimasukkan ke dalam panci yang berisi akuades sebanyak 250 mL.
Kemudian dipanaskan hingga terbentuk kaldu. Kaldu cumi-cumi disaring dan
dimasukkan ke dalam gelas beker 250 mL. Setelah itu kaldu diambil sebanyak
100 mL dan dipanaskan kembali. Lalu ditambahkan NaCl dan pepton masing-
masing sebanyak 3 gram dan agar-agar sebanyak 4 gram. Kemudian dimasukkan
ke dalam petridish hingga setengah penuh. Setelah itu petridish yang berisi kaldu
dibungkus menggunakan kertas HVS dan dimasukkan ke dalam oven selama 15
menit pada suhu 121 °C. Selanjutnya didinginkan hingga mencapai suhu ruangan
dan media memadadat, langkah diatas diulangi untuk media daun singkong.

II-7
II-9

2.3.3.3 Penanaman
Jarum Ose disterilkan dengan alkohol 96% dan dipanaskan dengan korek
api sampai berpijar. Setelah itu didiamkan selama 10 detik, lalu jarum ose
dicelupkan ke dalam bakteri EM4. Lalu jarum ose digoreskan secara zig-zag pada
media padat dalam petridish. Selanjutnya petridish di inkubasi selama 4 hari
dalam keadaan terbalik.

II-7
II-9

2.3.4 Diagram Alir


2.3.4.1 Sterilisasi Petridish
Petridish

- Dicuci dengan sabun dan dibilas dengan air mengalir


- Dikeringkan dengan tisu
- Dioleskan menggunakan tisu yang telah diberi alkohol 96%
Hasil

Gambar 2.1 Diagram Alir Sterilisasi Petridish

2.3.4.2 Pembuatan Media Padat


Cumi-Cumi dan Daun Singkong
sssdsfsgfssiiisingkongSingkonfg
- Dicucui bersih dan ditimbang sebanyak 100 gram
- Dimasukkan kedalam panci
- Ditambahkan akuades sebanyak 250 mL
- Dipanaskan hingga terbentuk kaldu
-
Kaldu Cumi-Cumi dan Daun Singkong
- Disaring dan dimasukkan ke dalam gelas beker 250 mL
- Dimasukkan ke dalam panci
- Diambil 100 mL dan dipanaskan kembali
- Ditambahkan NaCl dan pepton masing-masing 3 gram dan agar-agar
sebanyak 4 gram
- Diaduk hingga homogen dan mengental
- Dimasukkan ke dalam petridish hingga setengah penuh
Petridish
- Dibungkus dengan kertas HVS
- Dimasukkan ke dalam oven selama 15 menit pada suhu 121 °C
- Didinginkan hingga mencapai suhu ruangan dan media memadat

Hasil

Gambar 2.2 Diagram Alir Pembuatan Media Padat

II-7
2.3.4.3 Penanaman
Jarum Ose
- Disterilkan dengan tisu yang mengandung alkohol 96 %
- Dipanaskan dengan korek api sampai memijar
- Didiamkan selama 10 detik
- Dicelupkan ke dalam bakteri EM4
- Digoreskan secara zig-zag pada media padat dalam petridish
Petridish
- Diinkubasi selama 4 hari dalam keadaan terbalik

Hasil

Gambar 2.3 Diagram Alir Penanam

II-12
2.4 HASIL DAN PEMBAHASAN
2.4.1 Hasil Pengamatan
Tabel 2.1 Hasil Pengamatan Sterilisasi
No. Gambar Keterangan
1. Nutrien agar cumi-cumi + EM4
pada hari pertama inkubasi
Pengamatan :
- Koloni : Belum terbentuk
- Warna : Kuning bening
- Bau : Beraroma cimi-cumi

2. Nutrien agar daun singkong + EM4


pada hari pertama inkubasi
Pengamatan :
- Kolono : Tidak terbentuk
- Warna : Coklat
- Bau : Normal

3. Nutrien agar cumi-cumi + EM4


pada hari kedua inkubasi
Pengamatan :
- Koloni : Belum terbentuk
- Warna : Kuning keruh
- Bau : Tidak sedap

II-12
4. Nutrien agar daun singkong + EM4
pada hari kedua inkubasi
Pengamatan :
- Koloni : Tidak terbentuk
- Warna : Coklat gelap
- Bau : Normal

5. Nutrien agar cumi-cumi + EM4 pada


hari ketiga inkubasi
Pengamatan :
- Koloni : Terbentuk sedikit
- Warna : Kuning keruh
- Bau : Tidak sedap

6. Nutrien agar daun singkong + EM4


pada hari ketiga inkubasi
Pengamatan :
- Koloni : Tidak terbentuk
- Warna : Coklat tua
- Bau : Normal

II-i
7. Nutrien agar cumi-cumi + EM4 pada
hari keempat inkubasi
Pengamatan :
- Koloni : Terbentuk lebih banyak
- Warna : Kuning pucat
- Bau: Tidak sedap

8. Nutrien agar daun singkong + EM4


pada hari keempat inkubasi
Pengamatan :
- Koloni: Tidak terbentuk
- Warna: Coklat kehitaman
- Bau: Normal

2.4.2 Pembahasan
Sterilisasi adalah proses untuk mematikan semua organisme yang terdapat
pada suatu media atau didalam suatu media. Percobaan ini menggunakan teknik
sterilisasi secara kimia dengan menggunakan alkohol 96% yang digunakan secara
luas sebagai desinfektan dan antiseptik. Etanol memiliki tingkat desinfeksi menengah
dimana mikroorganisme yang dibunuh kebanyakan bakteri vegetatif, virus dan
sebagian besar jamur (Dwidjosaputra, 1982). Selain itu juga digunakan teknik
sterilisasi secara fisik yaitu dengan teknik pomanasan kering yang dilakukan
menggunakan oven dan teknik pemanasan langsung yang digunakan untuk
mensterilkan jarum ose sebelum digoreskan pada media (inokulasi bakteri).

II-i
Media adalah tempat penanaman atau tempat tumbuh bakteri. Media
berfungsi sebagai sumber nutrisi bagi bakteri dan dapat membantu dalam
perkembangbiakan bakteri. Media yang digunakan dalam percobaan ini yaitu meat
extract (ME) dari cumi-cumi dan daun singkong. Media yang dibuat adalah media
padat yaitu yaitu meat extract dengan tambahan NaCl, pepton dan agar-agar. Menurut
Astriyani (2014), fungsi NaCl antara lain sebagai sumber mineral. NaCl dapat
mengurangi kelarutan oksiogen sehingga mikroba aerob dapat dicegah
pertumbuhannya dan sebagian mikroba larutan steril tidak ditumbuhi atau tidak ada
mikroba sehingga cocok untuk media. Menurut Laoli (2016), pepton befungsi sebagai
sumber nitrogen pada media pertumbuhan bakteri. Menurut Hadioetomo (1993),
agar-agar tidak dapat dijadikan bahan makanan bagi mikroorganisme sehingga agar-
agar hanya sebagai bahan pemadat media.

2.5 PENUTUP

2.5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh pada percobaan ini adalah :
1. Media padat dibuat dari ekstrak daun singkong dan daging cumi-cumi yang
ditambahkan agar-agar, NaCl, pepton, dan EM4.

II-i
2. Teknik sterilisasi yang digunakan pada percoban ini adalah sterilisasi
menggunakan panas langsung dan zat kimia yaitu alkohol 96 %.
3. Penambahan bakteri dilakukan dengan teknik penggoresan secara zig-zag pada
petridish dan menghasilkan respon positif pada media ekstrak daging cumi-cumi
yang ditandai dengan tumbuhnya bakteri, warna menjadi kuning pucat dan aroma
yang tidak sedap. Sedangkan pada media ekstrak daun singkong menghasilkan
respon negatif yang ditandai dengan tidak tumbuhnya bakteri, warna menjadi
coklat kehitaman serta beraroma normal.

2.5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan pada percobaan ini adalah hendaknya medium
tumbuh bakteri diperkaya dengan nutrisi yang banyak mengandung unsur-unsur hara
yang dapat mengoptimalkan tumbuh kembang bakteri. Selain itu, untuk praktikum
selanjutnya pada cara penanaman dapat menggunakan teknik tusuk. Untuk sumber
bekteri dapat menggunakan sumber bakteri yang spesifik seperti Saccaromyces
cerevisae, Bacillus subtilis dan Aspergillus sp.

DAFTAR PUSTAKA

Dwijoseputro, D. 1994. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan. Jakarta.

II-i
Ferdiaz, S. 1992. Mikrobiologi Pangan I. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Hadioetomo, R.S. 1990. Mikrobiologi Dasar dalam Praktek Teknik dan Prosedur
Dasar Laboratorium. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Pelczar, M.Z. 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Universitas Indonesia. Jakarta.

Purnomo, Bambang. 2008. Materi Kuliah Mikrobiologi. Faperta UNIB. Bengkulu.

Waluyo, Lud. 2005. Mikrobiologi Umum. Universitas Muhammadiyah Malang Press.


Malang.

Wilay, A. John. dkk. 1992. Dasar-Dasar Mikrobiologi . Gramedia Pustaka Utama.


Jakarta.

II-i

Anda mungkin juga menyukai