Anda di halaman 1dari 74

PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN GLUKOSA DARAH DENGAN

MENGGUNAKAN METODE GOD – PAP DAN METODE POCT PADA


PASIEN LANSIA DI PUSKESMAS SUKARAMI PALEMBANG
TAHUN 2019

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh:
TRIANA MURTI
NIM:PO 71.34.1.18.150 RPL

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN JURUSAN ANALIS KESEHATAN
PALEMBANG
2019
PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN GLUKOSA DARAH DENGAN
MENGGUNAKAN METODE GOD – PAP DAN METODE POCT PADA
PASIEN LANSIA DI PUSKESMAS SUKARAMI PALEMBANG
TAHUN 2019

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar


Ahli Madya Analis Kesehatan

Oleh:
TRIANA MURTI
NIM:PO 71.34.1.18.150 RPL

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN JURUSAN ANALIS KESEHATAN
PALEMBANG
2019
HALAMAN PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah dengan judul:

PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN GLUKOSA DARAH DENGAN


MENGGUNAKAN METODE GOD – PAP DAN METODE POCT PADA
PASIEN LANSIA DI PUSKESMAS SUKARAMI PALEMBANG
TAHUN 2019

Yang Dipersiapkan Oleh:

TRIANA MURTI
NIM:PO 71.34.1.18.150 RPL

Telah Diperiksa dan Disetujui untuk DisidangkanDihadapan Dewan Penguji


Jurusan Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Palembang

Oleh:
Dosen Pembimbing KTI

Pembimbing I Pembimbing II

Nurhayati, SPd.,SKM,M.Kes Ardiya Garini, SKM,M.Kes


NIP. 197009241991032001 NIP. 198011172001122003

ii
HALAMAN PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah dengan Judul:

PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN GLUKOSA DARAH DENGAN


MENGGUNAKAN METODE GOD – PAP DAN METODE POCT
PADA PASIEN LANSIA DI PUSKESMAS SUKARAMI
PALEMBANG TAHUN 2019

Yang dipersiapkan dan Di pertahankan Oleh:


TRIANA MURTI
NIM: PO.71.34.1.18.150 RPL

Telah diuji dan Dipertahankan di Hadapan Dewan Penguji


Karya Tulis Ilmiah Pada Tanggal 09 Juli 2019

Tim Penguji :

1. Ketua Penguji
Nurhayati,SKM.,M.Kes. :
NIP. 197009241991032001

2. Anggota
Ardiya Garini,AMAK,.SKM.,M.Kes.:
NIP. 198011172001122003

3. Asrori,Amd.AK.,SPd.,MM. :
4. NIP. 196908081991011001

Mengetahui,
Politeknik Kesehatan Jurusan Analis Kesehatan
Ketua Jurusan

Nurhayati, SPd,SKM.,M.Kes.
NIP. 197009241991032001

iii
HALAMAN PERSEMBAHAN

MOTTO :

“ Karunia Allah yang paling lengkap adalah kehidupan yang didasarkan pada ilmu
pengetahuan,”

Kupersembahkan Karya Tulis Ilmiah ini untuk :

1. Ibu, Ayah, Suami, anak-anak, dan seluruh keluarga besar. Terima kasih
untuk doa dan dukungannya
2. Buat teman seperjuangan analis RPl 2 tahun 2019
3. Almamaterku.

iv
POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
Karya Tulis Ilmiah, Juni 2019

TRIANA MURTI/ PO.71.34.1.18.150 RPL

PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN GLUKOSA DARAH DENGAN


MENGGUNAKAN METODE GOD – PAP DAN METODE POCT PADA
PASIEN LANSIA DI PUSKESMAS SUKARAMI PALEMBANG TAHUN
2019
xiii+ 45 halaman,6 tabel, 8 lampiran

ABSTRAK

Glukosa darah adalah konsentrasi glukosa didalam darah atau serum. Pemeriksaan
kadar glukosa sekarang sudah dilakukan dengan cara otomatis seperti dengan
metode GOD-PAP dan Metode POCT. Metode GOD PAP mempunyai akuarasi
dan presisi yang baik dengan menggunakan sampel serum,tetapi sekarang banyak
laboratorium klinik menggunakan metode POCT/strip sebagi alat pengukur
kadar glukosa darah dengan menggunakan sampel darah utuh/kapiler. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil pemeriksaan kadar glukosa
menggunakan metode GOD- PAP dengan metode POCT pada pasien lansia di
Puskesmas Sukarami Palembang tahun 2019. Penelitian ini bersifat deskriftif
analitik. Sampel yang digunakan adalah pasien lansia dengan jumlah 33 orang.
Dari hasil analisis data menggunakan uji t-indenpendent dengan tingkat
kepercayaan 95% didapatkan nilai p = 0,816 dimana p > α (α = 0.005),ini berarti
tidak ada berbedaan yang bermakna antara hasil pemeriksaan glukosa metode
GOD-PAP dengan metode POCT. Disarankan bagi peneliti selanjutnya, untuk
melakukan penelitian lanjutan dengan uji sensitifitas dan spesifitas untuk
mengetahui mana diantara kedua metode tersebut yang memiliki sensitifitas dan
spesifitas lebih baik.

Kata kunci : Kadar glukosa,metode GOD-PAP,Metode POCT.


Kepustakaan : 24 ( 1997-2018)

v
MINISTRY OF HEALH OF REPUBLIC OF INDONESIA
HEALTH POLYTECHNIC OF PALEMBANG
MEDICAL LABORATORY TECHNOLOGY DEPARTEMENT
Scientific writing ,July 2019

TRIANA MURTI/ PO.71.34.1.18.150 RPL

DIFFERENCE OF BLOOD GLUCOSE EXAMINATION RESULTS USING


GOD-PAPMETHOD AND POCT METHOD IN ELDERLY PATIENTS IN
PUSKESMAS SUKARAMI PALEMBANG 2019
xiii + 45 pages, 6 tables, 8 indices

Blood glucose is the concentration of glucose in the blood or serum. Glucose level
examination has been carried out in an automated manner so far such as the
GOD-PAP method and the POCT Method. The GOD PAP method has good
accuracy and precision using serum samples, but now many clinical laboratories
use the POCT / strip method as a measure of blood glucose levels using whole
blood / capillary samples. The purpose of this study was to determine the
differences in the results of glucose level examination using the GOD-PAP
method with the POCT method in elderly patients at the Palembang Sukarami
Health Center in 2019. This research is descriptive analytic. The sample used was
an elderly patient with 33 people. From the results of data analysis using the
independent t-test with a confidence level of 95% p = 0.816 where p> α (α =
0.005), this means that there is no significant difference between the results of
glucose examination of the GOD-PAP method and the POCT method. It is
recommended for future researchers to conduct further research by testing the
sensitivity and specificity to find out which of the two methods has better
sensitivity and specificity.

Keywords: Glucose level, GOD-PAP method, POCT method.


Literature: 24 (1997-2018

vi
PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Triana Murti

NIM : PO 71 .34.1.18.150 RPL

Tempat,Tanggal Lahir : Palembang, 29 April 1977

Judul Karya Tulis Ilmiah : Perbedaan hasil pemeriksaan glukosa darah

dengan menggunakan metode GOD-PAP dan

metode POCT pada pasien lansia di Puskesmas

Sukarami Palembang 2019

Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa Karya Tulis Ilmiah ini adalah

betul – betul hasil karya saya sendiri dan bukan hasil penjiplakan dari hasil karya

orang lain. Demikian pernyataan ini saya buat dan apabila kelak dimudian hari

terbukti dalam karya Tulis Ilmiah ini ada unsur penjiplakan maka saya bersedia

mempertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Palembang, Juli 2019


Yang menyatakan,

Triana Murti

vii
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
TUGAS AKHIR KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademika Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan


Palembang , saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Triana Murti
NIM : PO 71.34.1.18. 150 RPL
Jurusan : Analis Kesehatan
Program Studi : D3 Analis Kesehatan
Jenis Karya : Karya Tulis Ilmiah ( KTI)
Demi Mengembangkan ilmu pengetahuan , menyetujui untuk memberikan
kepada politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Palembang Hak Bebas
Royalti Non Ekslusif ( Non exclusive Free Righ ) atas karya Ilmiah saya yang
berjudul :
“Perbedaan Hasil Pemeriksaan Gluksa Darah Dengan Metode GOD-
PAPdan Metode Point Of Care Testing (POCT) pada pasien
Lansia di Puskesmas Sukarami Palembang Tahun 2019”

Beserta perangkat yang ada (Jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Non
Ekslusif ini Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Palembang berhak
menyimpan , mengalih media/format - kan , mengelola dalam bentuk pangkalan
data (database),merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya tanpa meminta
izin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Palembang
Tanggal : 17Juli2019

viii
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan

judul “Perbedaan Hasil Pemeriksaan Glukosa Darah Dengan Metode GOD PAP

Dan Metode POCT Pada Pasien Lansia Di PUSKESMAS Sukarami Palembang”,

yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sebagai Ahli Madya

Analis Kesehatan di Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Palembang.

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada

semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini

khususnya kepada:

1. Muhammad Taswin, S.Si., Apt., MM, M.Kes., selaku Direktur Politeknik

Kesehatan Palembang.

2. Nurhayati, Amd.Kes., S.Pd., SKM., M.Kes., selaku Ketua Jurusan Analis

Kesehatan Politeknik Kesehatan Palembang

3. Nurhayati, Amd.Kes., S.Pd., SKM., M.Kes., selaku pembimbing I yang

telah memberikan bantuan, bimbingan, motivasi dan pengarahan selama

proses penyusunan Karya Tulis Ilmiah.

4. Ardiya Garini,AMAK,.SKM.,M.Kes. selaku pembimbing II yang telah

memberikan bantuan, bimbingan, motivasi dan pengarahan selama proses

penyusunan Karya Tulis Ilmiah.

ix
5. yang telah memberikan bantuan, bimbingan, motivasi dan pengarahan

selama proses penyusunan Karya Tulis Ilmiah.

6. Seluruh dosen dan staff pengajar di Jurusan Analis Kesehatan Politeknik

Kesehatan Palembang.

7. Teman-teman seperjuangan angkatan 2019 yang telah memberikan

bantuan, semangat dan motivasi dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.

Atas kekurangan yang terdapat dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini,

penulis mengharapkan informasi, kritik, dan saran yang membangun dari

pembaca.

Wassalammualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Palembang, Juli 2019

Penulis

x
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i


HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN..................................................................... iv
ABSTRAK ...................................................................................................... v
ABSTRACT .................................................................................................... vi
PERNYATAAN .............................................................................................. vii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ......................................... viii
KATAPENGANTAR .................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL........................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xiv

BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1


I.I Latar Belakang ............................................................................................ 1
I.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 4
I.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................ 4
I.3.1 TujuanUmum ................................................................................. 4
I.3.2 Tujuan Khusus ............................................................................... 4
I.4 Manfaat Penelitian ...................................................................................... 5
I.4.1 Teoritis ........................................................................................... 5
I.4.2 Untuk Praktisi ................................................................................ 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 6


2.1 Karbohidrat ............................................................................................... 6
2.1.1 Pengertian Karbohidrat.................................................................. 6
2.1.2 Jenis Karbohidrat ........................................................................... 6
2.1.2.1 Monosakarida ............................................................... 7
2.1.2.2 Disakarida ..................................................................... 7
2.1.2.3 Oligosakarida ................................................................ 7
2.1.2.4 Polisakarida .................................................................. 7
2.1.3. Glukosa Darah ................................................................................... 8
2.1.3.aPengertian Glukosa Darah ................................................... 8
2.1.4 Sumber Glukosa darah ...................................................................... 8
2.1.5 Kadar Glukosa darah ......................................................................... 9
2.1.6 Kadar Glukosa Darah dalam keadaan Kenyang ................................ 10
2.1.7 Metabolisme Glukosa Darah ............................................................. 11
2.1.8 Jenis-jenis sampel Glukosa Darah ..................................................... 11

xi
2.3.1 Glukosa darah puasa ............................................................. 12
2.3.2 Glukosa 2 jam setelah makan ............................................... 12
2.3.3 Glukosa sewaktu ................................................................... 12
2.3.4 Glukosa oral .......................................................................... 12
2.4 Pemeriksaan Laboratorum ........................................................................ 13
2.5 Tinjauan umum alat metode POCT Easy Touch....................................... 15
2.6 Kerangka Teori.......................................................................................... 17
2.7 Kerangka Konsep ...................................................................................... 16
2.8 Definisi Operasional.................................................................................. 17

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 19


3.1 Desain Penelitian....................................................................................... 19
3.2 Lokasi dan waktu Penelitian ..................................................................... 19
3.2.1 Tempat ................................................................................................ 19
3.2.2 Waktu Penelitian ................................................................................ 19
3.3 Populasi dan Sampel .................................................................................. 19
3.3.1 Populasi .............................................................................................. 19
3.3.2 Sampel ................................................................................................ 19
3.4 Teknik Sampling ....................................................................................... 21
3.5 Methode Pemeriksaan .............................................................................. 21
3.5.1 Methode GOD PAP ............................................................................ 21
3.5.2 Methode POCT................................................................................... 21
3.6 Alur Penelitian .......................................................................................... 29
3.7 Interprestasi Hasil...................................................................................... 30

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil....................................................................................................... 34
4.2 Pembahasan ........................................................................................... 38

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan ............................................................................................ 41
5.2 Saran ...................................................................................................... 43

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

xii
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 1. Definisi Operasional................................................................................. 19


Tabel 2 Cara kerja Metode GOD PAP .................................................................. 28
Tabel 3 Nilai Normal Kadar Glukosa darah.......................................................... 33
Tabel 4 Distribusi statistik hasil glukosa Metode GOD-PAP ............................... 34
Tabel 5 Distribusi statistik hasil glukosa Metode POCT ...................................... 35
Tabel 6 Perbedaan kadar glukosa metode GOD-PAP dan POCT ......................... 37

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Nomor lampiran
1. Surat Izin Penelitian
2. Agenda penyusunan Karya Tulis Ilmiah
3. Hasil Uji Statistik
4. Surat Keterangan selesai Penelitian
5. Photo/Dokumentasi
6. Insert kit Pemeriksaan Glukosa Metode GOD-PAP
7. Insert Kit Pemeriksaan Glukosa Metode POCT
Propil Penulis

xiv
BAB I
PENDAHULUAN

I.I. Latar Belakang

Karbohidrat adalah suatu senyawa yang terdiri atas atom–atom karbon,

hidrogen, dan oksigen. Karbohidrat memiliki rumus umum (CH2O)n. Sebagai

contoh, molekul glukosa mempunyai rumus kimia C6H12O6. Karbohidrat yang

berasal dari makanan, dalam tubuh mengalami perubahan atau metabolisme. Hasil

metabolisme karbohidrat antara lain glukosa yang terdapat dalam darah,

sedangkan glikogen adalah karbohidrat yang disintesis dalam hati dan digunakan

oleh sel- sel pada jaringan otot sebagai sumber energi .(1)

Dalamilmu kedokteran, glukosa darah adalah istilah yang mengacu

kepada kadar glukosadi dalam darah.Kadar glukosa darah,diaturdengan ketat di

dalam tubuh. Glukosa yang dialirkan melalui darah adalah sumber utama energi

untuk sel-seltubuh.

Penurunan kadar glukosa darah (hipoglikemia) terjadi akibat asupan

makanan yang tidak adekuat atau darah terlalu banyak mengandung insulin.Kadar

glukosa terlalu rendah (<70 mg/dl) disebut hipoglikemia.Umumnya kadar

glukosa darah berada pada rentang kadar (70-110 mg/dl). Jika terjadi peningkatan

kadar glukosa setelah makan. ini berarti insulin yang beredar tidak mencukupi;

kondisi ini disebut Diabetes Militus. Kadargula darah berada pada kadar

tinggi (>140 mg/dl) disebut hiperglikemia.(2)

Kadar glukosa darah yang mencapai nilai > 140 mg/dl biasanya menjadi

indikasi terjadinya diabetes militus, dan untuk memastikan diagnosis saat gula

1
2

darah mencapai kadar yang tepat di garis normal atau agak diatasnya, harus

dilakukan uji gula darah pascapradial dan uji toleransi glukosa.

Dulu Pengukuran glukosa darah dilakukan terhadap darah lengkap (Whole

Blood), tetapi sekarang sebagian besar laboratorium melakukan pengukuran kadar

glukosa dengan sampel serum. Serum memiliki kadar air yang lebih

tinggidaripada darah lengkap, sehingga bila dibandingkan dengan darah

lengkap,serum dapat melarutkan lebih banyak glukosa.

Terdapat dua metode utama yang digunakan untuk mengukur

glukosa. Metode yang pertama adalah metode kimiawi yang memanfaatkan sifat

mereduksi dari glukosa, dengan bahan indikator yang akan berubah warna apabila

tereduksi. Akan tetapi metode ini tidak spesifik karena senyawa – senyawa lain

yang ada dalam darah juga dapat mereduksi ( misal: urea, yang dapat meningkat

cukup bermakna pada uremia). (3).

Dengan metode kimiawi, kadar glukosa dapat lebih tinggi 5 sampai 15

mg/dl dibandingkan dengan kadar glukosa yang diperoleh dengan

metode enzimatik (yang lebih spesifik untuk glukosa). Metode yang kedua

adalah enzimatik yang umumnya menggunakan kerja enzim glukosa

oksidase atau heksokinase, yang bereaksi pada glukosa, tetapi tidak pada gula lain

(misal : fruktosa, galaktosa, dan lain-lain) dan pada bahan pereduksi. Contoh

metode yang menggunakan kerja enzim adalah GOD – PAP dan METODE POCT

cara strip. (3)

Pemeriksaan kadar glukosa sekarang sudah diisyaratkan dengan cara

enzimatik, tidak lagi dengan prinsip reduksi untuk menghindari ikut terukurnya
3

zat-zat lain yang akan memberikan hasil tinggi palsu. Cara enzimatik dapat

dilakukan dengan cara otomatis seperti dengan GOD- PAP.(4)

Metode glucose oxidase merupakan metode yang paling banyak

digunakan di laboratorium yang ada di Indonesia. sekitar 85 % dari peserta

Program Nasional Pemantapan Mutu Eksternal biadang Kimia Klinik (PNPME-

K) memeriksa glukosa serum control dengan metode ini. Prinsip pemeriksaan

pada metode ini adalah enzim glucose oxidase mengkatalisis reaksi oksidasi

glukosa menjadi asam glukonat dan hydrogen peroksida. Hidrogen peroksida

yang terbentuk bereaksi dengan phenoldan 4-amino phenazone dengan bantuan

enzim peroksidase menghasilkan quinoneimine yang berwarna merah muda dan

dapat dikukur dengan fotometer pada panjang gelombang 546nm. Intensitas

warna yang terbentuk setara dengan kadar glukosa darah yang terdapat dalam

sampel.

Untuk mengontrol kadar gula darah, tersedia alat pemantaukadar glukosa

darah. Alat pemantau glukosa darah tersebut dapat digunakan di institusi seperti

Puskesmas dan rumah sakit, dan dperuntukkan pasien yang menderita diabetes

militus bergantung pada insulin atau IDDM ( insulin-dependent diabetes militus)

atau tipe I dan diabetes militus yang tidak bergantung pada insulin (Non insulin

dependent diabetes militus,NIDDM) atau tipe II, dapat menggunakannya sendiri

di rumah untuk menatalaksana diabetes militus. Uji tersebut memerlukan waktu 2

menit, temuan uji biasanya dapat diandalkan ( Joyce leepeyer,2007).

Alat pengukur glukosa ini sangat bermanfaat untuk memberikan umpan

balik yang cepat dan terus menerus bagi pasien sehingga mereka dapat melakukan

penyesusaian dalam pengobatan dan terapi. Banyak alat pengukur glukosa pribadi
4

memiliki kekurangan karena kadar hematokrit yang rendahakan secara semu

meningkatkan hasil pengukuran dan sebaliknya,hematokrit yang tinggi yang

tinggi menurunkan hasil pengukuran ( Sacher,2004).

Alat pengukur kadar glukosa darah cara reagen kering (glukometer)

tersebut dapat dipercaya bila kalibrasi dilakukan dengan baik dan cara

pemeriksaan sesuai denganstandar yang dianjurkan. Secara berkala,hasil

pemantauan dengan cara Glukometer perlu dibandingkan dengan cara

konvensional, misalnya dengan metede GOD-PAP yang menggunakan alat

photometer.

Di Laboratorium Puskesmas Sukarami Palembang, jumlah pemeriksaan

glukosa darah merupakan pemeriksaan yang paling sering dilakukan diantara

pemeriksaan kimia darah yang lain, jumlah pemeriksaan glukosa darah periode

Januari – Maret 2019 adalah sebanyak 440 pemeriksaan. Pengukuran kadar

glukosa dilakukan dengan menggunakan metode POCT menggunakan alat Easy

Touch serta GOD- PAP menggunakan alat fotometer. Pemeriksaan menggunakan

alat glukometer dilakukan pada pasien lansia yang datang hanya periksa kadar

gula darah tanpa disertai jenis pemeriksaan lainnya dan sebagai cadangan atau

back-up apabila alat fotometer mengalami error. Pemeriksaan dengan alat

fotometer dilakukan pada penderita yang memerlukan beberapa jenis pemeriksaan

laboratorium sekaligus.

Pemeriksaan dengan metode GOD-PAP memiliki kelebihan, yaitu : presisi

tinggi, akurasi tinggi, spesifik, relatif bebas dari gangguan (kadar hematokrit,

vitamin C, lipid, volume sampel, dan suhu). Sedangkan kekurangannya adalah

memiliki ketergantungan pada reagen, butuh sampel darah yang banyak,


5

pemeliharaan alat dan reagen memerlukan tempat yang khusus dan membutuhkan

biaya yang cukup mahal. Sedangkan pada cara strip memiliki kelebihan hasil

pemeriksaan dapat segera diketahui, hanya butuh sampel sedikit, tidak

membutuhkan reagen khusus, praktis dan mudah dipergunakan jadi dapat

dilakukan oleh siapa saja tanpa butuh keahlian khusus. Kekurangannya adalah

akurasinya belum diketahui, dan memiliki keterbatasan yang dipengaruhi oleh

kadar hematokrit, interfensi zat lain (Vitamin C, lipid, bilirubin dan hemoglobin),

suhu, volume sampel yang kurang, dan strip bukan untuk menegakkan diagnosa

klinis melainkan hanya untuk pemantauan kadar glukosa. (4)

Telah dilakukan penelitian sebelumnya tentang perbandingan kadar

glukosa darah vena dan kapiler dengan menggunakan alat glukometer dan

fotometer pada penderita Diabetes millitus di Rumah Sakit Dr. R. Ismoyo Kota

Kendari Oleh Muhammad Fadli S dimana hasilnya tidak ada perbedaan yang

bermakna dari hasil pemeriksaan kadar glukosa darah menggunakan metode

GOD-PAP dengan metode POCT / Strip. Rata – rata kadar Glukose menggunakan

metode GOD-PAP 142,55 mg/dl dan rata –rata kadar glukosa menggunakan

metode POCT 141,91 mg/dl.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis ingin mengetahui apakah ada

perbedaan hasil yang bermakna pada hasil pemeriksaan glukosa dengan metode

GOD-PAP dan meode POCT cara strip pada pasien lansia di Puskesmas Sukarami

Palembang dikarenakan kedua cara ini banyak digunakan dalam pemeriksaan

kadar glukosa darah.


6

I.2 Rumusan Masalah

Apakah ada perbedaan hasil pemeriksaan kadar glukosa yang di periksa

dengan metode GOD-PAP dengan alat potometer dan metode POCT dengan alat

Easy Touch.

I. 3. Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Diketahui ada tidaknya perbedaan hasil kadar glukosa yang di

periksa dengan metode GOD-PAP dengan alat photometer dan metode POCT

dengan alat Easy Touch.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Diketahui distribusi statistik kadar glukosa pasien lansia di Puskesmas

Sukarami Palembang dengan menggunakan metode GOD-PAP dengan

alat photometer 5010

2. Diketahui distribusi kadar glukosa pasien lansia di Puskesmas Sukarami

Palembang dengan menggunakan metode POCT dengan alat Easy Touch.

3. Diketahui ada tidaknya perbedaan hasil pemeriksaan glukosa pada

pasien lansia di Puskesmas Sukarami Palembang dengan menggunakan

metode GOD-PAP dan cara strip.


7

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Teoritis

Sebagai bahan referensi bagi pengembangan kurikulum dan sumbangsih

bagi pihak akademik dan kepustakaan dalammelakukan pembelajaran.

1.4.2. Praktisi

Sebagai bahan / aplikasi ilmu pengetahuan yang diperoleh selama masa

perkuliahan dengan mengetahui perbandingan kadar glukosa dengan metode

GOD-PAP dengan alat photometer dan metode POCT dengan alat Easy Touch.

Sebagai referensi dan pertimbangan kepada tenaga laboratorium dalam

pemeriksaan glukosa darah yang tepat dengan baik.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Karbohidrat

2.1.1 Pengertian Karbohidrat

Karbohidrat adalah suatu senyawa yang terdiri atas atom-atom

karbon, hidrogen, dan oksigen. Karbohidrat memiliki rumus umum (CH2O)n.

Sebagai contoh, molekul glukosa mempunyai rumus kimia C 6H12O6. Karbohidrat

yang berasal dari makanan, dalam tubuh mengalami perubahan atau metabolisme.

Hasil metabolisme karbohidrat antara lain glukosa yang terdapat dalam darah,

sedangkan glikogen adalah karbohidrat yang disintesis dalam hati dan digunakan

oleh sel-sel pada jaringan otot sebagai sumber energi . (1)

2.1.2 Jenis Karbohidrat

Pada umumnya karbohidrat dapat dikelompokkan menjadi

monosakarida, disakarida, oligosakarida, serta polisakarida. Monosakarida

merupakan molekul yang terdiri dari 5 atau 6 atom C, sedangkan oligosakarida

merupakan polimer dari 2-10 monosakarida, dan pada umumnya polisakarida

merupakan polimer yang terdiri lebih dari 10 monomer monosakarida. (5)

Ada empat macam kelompok karbohidrat, yaitu :

1. Monosakarida

Monosakarida adalah bentuk karbohidrat paling sederhana. Monosakarida

hanya memiliki satu molekul gula sederhana. Jenis monosakarida yang paling luas

dikenal masyarakat adalah glukosa, galaktosa, dan fruktosa. Dalam hal ini, istilah

glukosa dalam darah sering di pertukarkan dengan gula.

8
9

2. Disakarida

Dsakarida terbentuk dari dua molekul monosakarida. Kedua molekul

dihubungkan dengan ikatan kovalen. Contoh disakarida yang populer adalah

sukrosa, maltosa, dan laktosa.

3. Oligosakarida

Oligosakarida disusun oleh 3-10 monosakarida larut dalam air. Contoh

oligosakarida adalah raffinose ( glukosa-galaktosa-fruktosa).

4. Polisakarida

Polisakarida adalah golongan karbohidrat yang tersusun oleh lebih dari

sepuluh monosakarida. Contohnya adalah amilum,dekstrosa,selulosa.

2.1.3 Glukosa Darah

Pengertian Glukosa Darah

Dalam ilmu kedokteran, gula darah adalah istilah yang mengacu

kepada kadar glukosadi dalam darah. Kadar glukosa darah diatur dengan ketat di

dalam tubuh.Glukosa yang dialirkan melalui darah adalah sumber utama energi

untuk sel-sel tubuh)( (1). Umumnya,kadar glukosa darah berada pada kadar (70-

110 mg/dl)

Jaringan otot dan lemak menyerap glukosa hanya bila diperlukan,karena

kebutuhan energi dapat pula dicapai dengan jalan oksidasi asam lemak.Glukosa

yang diserap di otot ditimbun sebagai glikogen atau dirombak menjadi asam

laktat, kemudian diangkut ke hati dan menjadi bahan pangkal untuk

glukoneogenesis. Jaringan lemak menggunakan glukosa sebagai sumber energi

dan sebagai subsrat untuk sintesa trigliserida. Zat - zat ini mengalami lipolysis
10

dengan menghasilkan asam lemak dan gliserol,yang juga merupakan bahan

pangkal untuk gkukoneogenesis.

Di dalam tubuh manusia glukosa yang telah diserap oleh usus halus

kemudian akan terdistribusi ke dalam semua sel tubuh melalui aliran darah. Di

dalam tubuh,glukosa tidak hanya dapat tersimpan dalam bentuk glikogen di dalam

otot dan hati namun juga dapat tersimpan pada plasma darah bentuk glukosa darah

(blood glucose). Di dalam tubuh selain akan berperan sebagai bahan bakar bagi

proses metabolisme,glukosa juga akan berperan sebagai sumber energi bagi kerja

otak. Melalui proses oksidasi yang terjadi di dalam sel – sel tubuh. Dalam

komsumsi keseharian,glukosa akan menyediakan hampir 50-75 % dari total

kebutuhan energi tubuh .

2.1.4 Sumber Glukosa Darah

Setelah makan , karbohidrat dalam makanan berfungsi sebagai sumber

utama glukosa darah.Sewaktu kadar glukosa darah kembali ke rentang puasa

dalam 2 jam setelah makan,glikogenolisis dirangsang dan mulai memasok glukosa

ke darah.Kemudian, glukosa juga dihasilkan melalui glukoneogenesis

(Kopikola,2011).

Selama puasa 12 jam, sumber utama glukosa adalah

glikogenolisis.Namun setelah puasa sekitar 16 jam, glikogenolisis dan

glukoneogenesis memliki peran yang sama dalam memelihara glukosa darah.

Setelah makanan dicerna dan kadar glukosa mulai merosot,sekresi insulin

berkurang,dan sintesis glokogen berhenti.Ketika dibutuhkan untuk

energi,glikogen di urai dan diubah lagi menjadi glukosa.Glikogen fosforilase

merupakan enzim utama yang mengurai glikogen.Untuk 8 – 12 jam


11

selanjutnya,glukosa berasal dari glikogen merupakan sember utama glukosa darah

yang digunakan oleh tubuh istirahat untuk bahan bakar.

Mekanisme tersebut yang menyebabkan lemak di gunakan sebagai

bahan bakar dan yang memungkinkan kadar glukosa darah dipertahankan selama

masa kekurangan makanan menyebabkan protein tubuh dapat

dipertahankan.Karena itu, manusiadapat bertahan hidup tanpa mendapat makanan

dalam jangka waktu yang cukup lama. (8)

2.1.5.Kadar Glukosa

Glukosa terbentuk dari karbohidrat dalam makanan yang disimpan

sebagai glikogen dalam hati dan otot rangka, kadar glukosa di pengaruhi oleh 3

hormon yang dihasilkan oleh kelejar pankreas. Hormon-hormon itu adalah

insulin,glukagon, somastatin.Kadar glukosa darah sepanjang hari terjadi secara

bervariasi meningkat setelah makan dan kembali normal setelah 2 jam habis

makan (8)

2.1.6. Kadar Glukosa Darah Dalam Keadaan Kenyang

Aktor utama yang berperan dalam mengatur kadar glukosa

kadar adalah konsentrasi glukosa darah itu sendiri,dan hormon terutama

insulin dan glukagon.Ketika makan terjadi peningkatan kadar glukosa darah

yang kemudian merangsang sel B pankreas untuk meningkatkan sekresi

insulin.Asam amino tertentu,terutama arginin dan leusin,juga merangsang

pengeluaran insulin dari pankreas(8).

Kadar glukagon yang disekresikan sel A pankreas ,dalam darah

mungkin meningkat atau menurun, bergantung pada isi makanan. Kadar glukagon

menurun sebagai respons terhadap makanan tinggi karbohidrat,tetapi kadar


12

glukagon menigkat sebagi respons terhadap makan makanan tinggi protein.

Setelah makan makanan campuran khusus yang mengandung karbohidrat,protein

dan lemak, kadar glukagon telatif tetap sedangkan kadar insulin meningkat (8)

2.1.7. Metabolisme Glukosa Darah

Metabolisme glukosa menyusun asam piruvat,asam laktat dan

asetik koenzim A (acetyl- CoA). Jika glukosa dioksidasi total,terjadi CO2 Air dan

energi yang disimpan sebagai fosfat berenergi tinggi,yakni Adenosine trifosfat

(ATP). Kalau glukosa tidak langsung dirombak, ia dapat di simpan dalam hati

atau otot dalam bentuk glikogen, satu polimer yang tersusun dari banyak molekul

glukosa. Hati sanggup mengubah glukosa yang tidak terpakai melalui senyawa –

senyawa pertengahan menjadi asam lemak yang disimpan sebagai trigliserida atau

menjadi asam amino untuk membentuk protein.

Metabolisme glukosa yang tidak normal dapat menyebabkan :

a. Hiperglikemia

Bila kadar gula darah berada pada kadar tinggi (>110 mg/dl) disebut

hiperglikemia.

b. Hipoglikemia

Bila kadar glukosa terlalu terendah (< 70 mg/dl), disebut hipoglikemia.

2.1.8. Jenis - jenis sampel Glukosa Darah

a. Glukosa darah Puasa

Tes ini cukup bermakna untuk diagnosa diabetes mellitus, karena

kenyataan bahwa ¾ pasien yang puasa normal. Tes ini tetap dapat dipegang

dengan syarat tertentu bila didapatkan kadar gula puasa sekitar 100 – 200 mg/dl
13

harus dicurigai dan sebaliknya dilakukan pemeriksaan ulang ,tetap tinggi maka

cukup menunjang diagnosa diabetes mellitus.

b. Glukosa 2 jam setelah makan

Glukosa 2 jam setelah makan adalah pemeriksaan glukosa yang

dilakukan setelah makan .

c. Glukosa sewaktu

Glukosa sewaktu adalah serum yang diambil kapan saja, tanpa

mempertimbangkan makan terakhir.

d. Oral glukosa

Oral glukosa toleransi test dilakukan dengan cara pemberian

larutan glukosa pada pasien yang dibuat 75 gram glukosa yang

dilarutkan dalam 150 ml air atau aquades.

Sebelum pemberian larutan glukosa pasien puasa 8- 10 jam, kemudian

diambil darahnya. Pasien kemudian diberi larutan glukosa sebanyak 75gram untuk

orang dewasa ( atau 1,75 gram/KgBB untuk anak) dilarutkan dalam 250 mL air,

dan harus diminum habis dalam waktu 5 menit. Tepat 1 jam serta 2 jam setelah

pemberian larutan glukosa darah diambil dan diperiksa hasilnya, dapat pula hanya

diwaktu 2 jam setelah pemberian larutan glukosa darah diambil dan diperiksa(4).

2.2. Gambaran Pemeriksaan Laboratorium

a. Metode GOD PAP

Ada beberapa jenis pemeriksaan yang dilakukan terhadap glukosa

darah antara lain yaitu pemeriksaan kadar glukosa darah puasa(GDN),glukosa

darah sewaktu(GDS),glukosa 2 jam setelah makan (GDPP).


14

Sampel serum didapatkan apabila sejumlah volume darah

dimasukkan dalam sebuah tabung dan dibiarkan membeku lalu dicentrifuge

dengan kecepatan dan dalam waktu tertentu maka akan dihasilkan suatu cairan

pada lapisan atas berwarna kuning muda yang disebut serum.Jika dengan

penambahan antokoagulan dalam tertentu ke dalam sejumlah volume darah

kemudian dicentrifugasi dengan kecepatan dan dalam waktu tertentu,maka akan

didapatkan cairan pada lapisan atas berwarna kuning dan disebut plasma.

Saat ini banyak di pasarkan alat pengukur kadar glukosa darah

yaitu Glukometer yang umumnya sederhana dan mudah di pakai.Hasil

pemeriksaan kadar glukosa darah memakai alat-alat tersebut dapat dipercaya

sejauh kalibrasi dilakukan dengan baik dan cara pemeriksaan sesuai dengan cara

standar yang dianjurkan.Secara berkala,hasil pemantauan dengan alat Glukometer

perlu dibandingkan dengan cara konvensional.

Merupakan alat pemeriksaan laboratorium

sederhana yang dirancang hanya untuk penggunaan sampel darah kapiler, bukan

untuk sampel serum atau plasma. Strip katalisator spesifik untuk

pengukuran glukosa dalam darah kapiler (4).

Prinsip pemeriksaan pada metode ini adalah strip test diletakkan

pada alat, ketika darah diteteskan pada zona reaksi tes strip,

katalisator glukosa akan mereduksi glukosa dalam darah. Intensitas dari elektron

yang terbentuk dalam alat strip setara dengan konsentrasi glukosa dalam darah.

Cara strip memiliki kelebihan hasil pemeriksaan dapat segera

diketahui, hanya butuh sampel sedikit, tidak membutuhkan reagen khusus, praktis,
15

dan mudah dipergunakan, serta dapat dilakukan oleh siapa saja tanpa butuh

keahlian khusus.

Kekurangannya adalah akurasinya belum diketahui, dan memiliki

keterbatasan yang dipengaruhi oleh kadar hematokrit, interfensi zat lain (Vitamin

C, lipid, dan hemoglobin), suhu, volume sampel yang kurang, dan strip bukan

untuk menegakkan diagnosa klinis melainkan hanya untuk pemantauan kadar

glukosa (4).

b.Metode POCT Easy Touch

POCT( Point Of Care Testing ) merupakan alat pemeriksaan

laboratorium yang dioperasikan bukan di dalam laboratorium induk, melainkan

di dekat pasien,baik pasien rawat jalan maupun pasien rawat inap. Dengan

semakin canggihnya peralatan POCT ,banyakpihak telah mencoba memakai

fasilitas ini tanpa pemahaman teknis penggunaannya. Padahal,penggunaan alat –

alat laboratorium ,termasuk POCT,tanpa pengetahuan yang adekuat akan

menyebabkan kesalahan pengeluaran hasil, yang akhirnya membahayakan nyawa

pasien

Beberapa penelitian menilai keakuratan pemeriksaan kadar glukosa darah

dengan glukometer.Pemeriksaan ini ternyata cukup baik dengan sensitivitas 70 %

dan spesivitas 90 % .(6)

Prinsip pengujian alat POCT Easy Touch adalah rasio antara jumlahtotal

radiasi (seperti cahaya) yang dipantulkan oleh sebuah permukaan dengan total

radiasi yang diberikan pada permukaan tersebut. Prinsip ini digunakan pada

sebuah instrumen POCT dengan membaca warna yang terbentuk dari sebuah

reaksi antara sampel yang mengandung bahan kimia tertentu dengan reagen yang
16

ada pada sebuah strip. Reagen yang ada pada tes strip akan menghasilkan warna

dengan intensitas tertentu yang berbanding lurus dengan kadar bahan kimia yang

ada di dalam sampel.Selanjutnya warna yang terbentuk dibaca oleh alat dari arah

bawah strip. (11)\

Alat Accu check Active menunjukan hasil glukosa darah antara 10 – 600

mg/dl. Pada pasien yang menderita dialysis peritoneal yang menggunakan terapi

yang mengandung Icodextrin (misal Extranal ) disarankan tidak menggunakan

strip uji Easy Touch (11)

Dalam situasi penurunan aliran darah perifer misalnya pada dehidrasi

berat,hipotensi,shock,dekompensasi gagal jantung atau penyakit oklusi arteri

perifer maka pemakai alat Easy Touch tidak mencerminkan keadaan fisiologis

yang benar. ( 11)


17

2.5 Kerangka Konsep

Berdasarkan teori yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat disajikan

dalam kerangka konsep perbandingan hasil pemeriksaan glukosa dengan metode

GOD- PAP dan metode POCT cara strip pada pasien lansia di Puskesmas

Sukarami Palembang Bulan Mei - Juni 2019.

Kerangka konsep dalam penelitian ini dapat digambarkan secara

sistematis seperti dibawah ini :

Variabel Independen Variabel Dependen

Metode Pemeriksaan

 Metode GOD-PAP Kadar Glukosa Darah


 Metode POCT
18

2. 6. Definisi Operasional

Tabel 1. Definisi operasional.

Variabel Definisi Cara Alat Hasil Skala


penelitian Ukur ukur Ukur
Kadar glukosa Adalah jumlah Dengan Fotomete mg/dl Rasio
pada manusia glukosa yang ada menggunaka r
dalam darah pada n metode 5010dan
pasien lansia di GOD – PAP Easy
puskesmas dan cara Touch
sukarami strip
Palembang
Metode :
1. GOD Suatu metode yang Metode Fhotomet mg/dl Rasio
– digunakan untuk GOD- PAP er
PAP mengukur kadar 5010v5
glukosa yang
menggunakan kerja
enzim glucose
oxidase dan
peroxidase. yang
digunakan untuk
memeriksa kadar
glukosa darah pada
pasien lansia di
puskesmas
sukarami
Palembang

2. Cara Suatu perangkat Metode Easy mg/dl


strip atau instrumen POCT Touch Rasio
poct untuk mengukur
glukosa secara
analitik yang
menggunakan
biomolekul (enzim)
yang digunakan
untuk memeriksa
kadar glukosa darah
pada pasien lansia
di puskesmas
sukarami
Palembang
19

2.7. Hipotesis

1. Ho = tidak ada perbedaan terhadap hasil antara pemeriksaan kadar

Glukosa sewaktu menggunakan metode GOD PAP dan metode POCT

menggunakan strip.

2. Ha = ada perbedaan terhadap hasil pemeriksaan kadar glukosa metode GOD-

PAP dan metode POCT menggunakan Strip


BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik komparatif dengan studi

cross-sectional , yaitu penelitian yang digunakan untuk melihat perbandingan

hasil pemeriksaan glukosa dengan metode GOD PAP dan metode POCT ( Point

Of Care Testing).(Formula Frieddewald).(12)

3.2. Lokasi dan waktu Penelitian

3.2.1 Tempat

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Puskesmas Sukarami.

3.2.3 Waktu

Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei - Juni 2019.

3.3. Populasi dan sampel penelitian

3.3.1 Populasi Penelitian

Adalah seluruh pasien lanjut usia ( lansia) yang melakukan

pemeriksaan glukosa sewaktu pada bulan Februari 2019 di Puskesmas Sukarami

sebanyak 440 orang.

20
21

3.3.2 Sampel Penelitian

Besar sampel ditentukan dengan rumus Lemeshow (7)

N = Z²1- α /2 * P * q

N = Jumlah contoh dibutuhkan


Z = Nilai baku distribusi normal pada a tertentu
P = Proporsi sesuatu; q = 1 – p
d = Derajat akuarasi ( presisi) yang diinginkan
Diketahui :

d² = 0,1²

Z²1- α/2 = 1,96²

P = 110 = 0,91
120

q = 1 – p = 1 – 0,91 = 0,09

N = Z²1- α/2 x p x q

= Z²1- α /2 * P * q

= 1,96² x 0,91 x 0,09

0,1²

= 3,8416 x 0,91 x 0,09 = 0,31462704 = 31,462704 = 31 sampel

0,01 0,01

Dari perhitungan diatas , didapatkan jumlah sampel sebanyak 31 sampel, untuk

menghindari Drop Out (DO) Responden maka jumlah pasien ditambah 10 % jadi

sampel menjadi 33 sampel.


22

3.4 Teknik sampling

Teknik Sampling pada Penelitian ini adalah accidental Sampling

Yaitu Seluruh pasien yang datang untuk melakukan pemeriksaan glukosa sewaktu

diambil sebagai sampel sampai batas sampel terpenuhi.

3.5. Methode Pemeriksaaan

3.5.1. Metode GOD-PAP (Glukosa Oksidase Para Amino Phenazone).

Prisip kerja metode GOD-PAP adalah glukosa dioksidasi oleh

glukosa oksidase (GOD) membentuk asam glukonat dan hidrogen peroksida.

Hidrogen peroksida yang terbentuk bereaksi dengan phenol dan 4-amino

phenazone dengan bantuan enzim peroksidase menghasilkan quinoneimine yang

berwarna merah muda dan dapat diukur dengan fotometer pada panjang

gelombang 546 nm. Intensitas warna yang terbentuk setara dengan kadar glukosa

darah yang terdapat dalam sampel.

3.5.2.Methode POCT alat Easy Touch.

Prinsip kerjanya adalah pemeriksaan ini menggunakan prinsip

dasar biosensor(enzim). Strip test diletakkan pada alat, ketika darah diteteskan

pada zona reaksi tes strip, katalisator glukosa akan mengoksidasi glukosa dalam

darah. Intensitas dari elektron yang terbentuk dalam alat strip setara dengan

konsentrasi glukosa dalam darah (4)


23

a. Bahan Pemeriksaan

Bahan pemeriksaan dalam penelitian adalah Serum dan darah

kapiler Pasien lanjut usia ( lansia) di puskesmas Sukarami yang melakukan

pemeriksaan glukosa dengan jumlah 33 orang

b. Alat dan Reagen

3.6.1 Alat -Alat

1. Metode GOD-PAP

a. Alat

1. Fotometer 5010v5+

2. mikoropipet 10µL dan1000 µL,

3. tip kuning dan tip biru,

4. tabung vacum plan merah 3cc

5. Tisue,

6. centrifuge,

7. Needle flash back .

8. kertas label.

9. kapas alcohol

10. kapas kering,

11. Hyfafik.

12. Holder

13. Rak Tabung

b. Reagen

Reagen glukosa oksidase kit/GOD kit.


24

2. Cara strip

a. Alat

1. Alat Easy Touch.

2. Auto klik

3. Lancet

4. Kapas

5. Alcohol 70 %

6. Kapas kering.

b. Reagen

Strip Glukosa Easy Touch

c. Prosedur kerja Penelitian

Cara pengambilan darah vena

1) Dibersihkan bagian tangan yang akan diambil darahnya tepat di bagian

vena fossa cubiti dengan kapas alkohol 70% dan dibiarkan hingga

mengering.

2) Dipasang tourniquet tiga jari di atas lipatan siku. Pemasangan tourniquet

tidak boleh lebih dari 1 menit, hal ini menjaga terjadinya

hemokonsentrasi. Untuk pengambilan darah vena pasien diminta untuk

membuka dan menutup genggaman beberapa kali.

3) Ditegangkan bagian kulit di atas vena dengan jari-jari tangan kiri supaya

vena tidak bergerak.

4) Ditusuk vena dengan needle flash back, lubang jarum menghadap ke atas

dengan sudut kemiringan antara jarum dan kulit 150.


25

5) Setelah darah masuk tabung ,lepaskan atau diregangkan torniquet secara

perlahan dan setelah darah tidak keluar lagi di tabung ,tarik tabung dari

holder..

6) Diletakkan kapas kering di atas jarum dan ditarik jarum secara perlahan

lalu ditekan tempat bekas penusukan jarum beberapa saat.

7) Letakkan tabung berisi darah diatas rak tabung,biarkan membeku lalu di

centrifugasi

Cara pembuatan serum.

1) Diambil darah vena sebanyak 3 ml.

2) Disentrifuge selama 15 menit dengan kecepatan 1500 rpm.

3) Dipisahkan antara sel darah merah dengan serum dan diambil serumnya.

Cara pemakaian Photometer.

1) Dihubungkan photometer dengan arus listrik.

2) Ditekan tombol power pada posisi ON (posisi tombol power dikiri

belakang).

3) Setelah aktif, alat meminta untuk dihisapkan aquadest,

4) Diletakkan botol aquadest pada “pipette” lalu ditekan

“aspiratingkey/sipper”, aquadest akan terhisap.

5) Alat akan membaca aquadest, setelah selesai akan muncul menu utama

yang terdiri dari : “pengukuran dengan meode”,”pengukuran dgn metode

dasar”,”metode baru/ubah/copy”,”jenis programr”.

6) Dari menu dipilih “pengukuran dengan metode”

7) Lalu pilih no 20 “glukosa” lalu tekan Enter ,lalu pilih pemakai potometer

tekan OK
26

8) Selanjutnya akan keluar program glukosa”, lalu akan tampak di layar

blanko Reagen.

9) tekan nol lalu hisap aquades baca Blanko Reagen .

10) jika baru pertama buka kit reagen kita harus lakukan kalibrasi

siapkan 4 buah

11) tabung 1 di pipet Reagen ,tabung 2 untuk standar

12) Tabung 3 utk standar dibaca sebagai sampel tabung 4 untuk

sampel.

13) Setelah selesai inkubasi, baca hasil pemeriksaan dengan alat

potometer 5010v5+ hasil akan di print dia alat.

14) Diletakkan botol aquadest pada “Pipette” setelah selesai

melakukan pemeriksaan, lalu bilas alat dengan aquades.

15) Ditekan tombol power pada posisi Off.


27

Cara pemeriksaan sampel.

1. Methode GOD PAP

Tabel 2. Tabel cara kerja

Blanko QC Standar Sampel

QC - 10 µL

Standar - - 10 µL -

Sampel - - 10 µL

Larutan 1000 µL 1000 µL 1000 µL 1000 µL

kerja/reagen

Catatan :Standar 100 mg/dl

1) Dihomogenkan

2) Diinkubasi selama 5 menit pada suhu 20-25oC

3) Dibaca hasilnya dengan fotometer pada panjang gelombang 546 nm.

2. Metode POCT / Cara strip

Cara pemeriksaan sampel :

a. Dimasukkan baterai dan diaktifkan alat.

b. Diatur jam, tanggal, dan tahun pada alat.

c. Diambil chip warna kuning dan dimasukan ke dalam alat untuk cek alat.

d. Apabila pada layar muncul “ERROR” artinya alat rusak.

e. Apabila pada layar muncul “OK” artinya alat siap dipakai.

f. Setiap botol strip pada gula darah, asam urat, dan kolestrol terdapat chip

test.
28

g. Dimasukan chip gula dan strip gula terlebih dahulu untuk cek kadar gula

darah.

h. Pada layar akan muncul angka atau kode sesuai pada botol strip.

i. Setelah itu akan muncul gambar tetes darah dan kedip-kedip .

j. Dimasukan jarum pada autoclik dan atur kedalaman jarum.

k. Dibersihkan jari menggunakan tisu alkohol.

l. Ditusukkan jarum pada jari dan ditekan supaya darah keluar.

m. Disentuhkan darah pada strip dan bukan diteteskan di atas strip alat test

darah Accu Check.

n. Darah akan langsung meresap sampai ujung strip dan bunyi beep.

o. Ditunggu sebentar, dan hasil akan keluar beberapa detik pada layar.

p. Dibuang jarum dan strip yang telah digunakan.

q. Disimpan kembali chip gula ke botol .

3.8 Analisa Data

Untuk melihat perbedaan hasil kadar glukosa metode GOD PAP dengan

metode POCT dilakukan analisis computer dengan program spss yaitu Uji t –

dependen/ uji T paired sample test. Syarat pengujian t paired sample test adalah

distribusi data harus normal dengan uji normalitas yaitu uji one-sample

kolmogorov smirnov, jika dat tidak normal uji dengan uji dengan wilcoxon signed

ranks tes. Pengambilan keputusan membandingkan nilai p ( p value) terhadap

niali α = 0.005 dengan ketentuan.

1. Jika p > 0,005 menunjukkan perbedaan yang tidak bermakna artinya tidak

ada perbedaan antara hasil metode GOD PAP dengan metode POCT.
29

2. Jika p ≤ 0,005 menunjukkan perbedaan yang bermakna artinya ada

perbedaan antar metode GOD PAP dengan metode POCT.


30

3.6Alur Penelitian

Pasien periksa BSS

Umur > 45 th (Lansia)

Ambil sampel darah

Darah Vena Darah Kapiler

Pemeriksaan metode GOD-PAP Pemeriksaan metode POCT

Analisa Hasil (mg/dl) Analisa hasil (mg/dl)

Analisa data uji t idefenden


31

3.7.Interpretasi Hasil

 Nilai normal untuk alat Photometer : 70 – 115 mg /dl

 (Buku Manual photometer 5010v5+)

 Nilai normal untuk alat Easy Touch : 70 – 115 mg / dl


32

Tabel 3. Tabel nilai normal kadar glukosa (DiaSys Glucose GOD FS, 2011)

Umur Kadar Glukosa (mg/dL)

Baru lahir :

Darah tali pusar 63-158

1 Hari 36-99

2 Hari 36-89

5-14 Hari 34-77

10-28 Hari 46-81

44-52 Hari 48-79

Anak- anak :

1-6 tahun 74-127

7-19 tahun 70-106

Dewasa :

Plasma vena 70-115


BAB IV
HASIL PENELITIAN

4.1 Hasil Penelitian

Data hasil penelitian yang diperoleh pada penelitian ini berupa hasil

kadar glukosa darah sewaktu menggunakan metode GOD – PAP dan metode

POCT didapat hasil pemeriksaan glukosa darah sewaktu sebagai berikut :

4.1.1 Distribusi Statistik Kadar Pemeriksaaan Glukosa Darah Sewaktu

Menggunakan metode GOD-PAP

Dari analisis yang dilakukan pada pemeriksaan glukosa darah sewaktu

menggunakan metode GOD – PAP dengan alat photometer 5010v5+ diperoleh

hasil sebagai berikut :

Tabel 4.1

Distribusi Statistik Hasil pemeriksaan Glukosa Darah sewaktu dengan

Menggunakan metode GOD – PAP

Variabel N Mean Standar Minimum 95 % CI

Deviasi Maksimu

Kadar glukosa dengan 33 142,55 97,044 72

metode GOD – PAP 481

dengan alat Photometer

5010v5+

Berdasarkan data pada tabel 4.1 hasil analisis deskriftif pemeriksaan kadar

glukosa sewaktu dari33 sampel darah sewaktu dengan metode GOD – PAP,

31
32

didapat bahwa rata-rata kadar glukosa 142,55 mg/dl dengan kadar maksimum

481 mg/dl dan minimum 72 mg/dl serta standar deviasi sebesar 97,044 mg/dl

4.1.2 . Distribusi Statistik kadar glukosa darah sewaktu metode POCT

Dari analisis yang dilakukan pada kadar glukosa darah sewaktu dengan

metode POCT diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 4.2.

Distribusi Statistik hasil pemeriksaan kadar glukosa darah sewaktu dengan

metode POCT

Variabel N Mean Standar Minimum 95 % CI

Deviasi Maksimum

Kadarglukosametode 33 141,91 88,855 80

POCT dengan alat Easy 455

Touch

Berdasarkan data Tabel 4.2. hasil analisis deskriftif kadar glukosa darah

sewaktu dari 33 sampel darah sewaktu dengan metode POCT dengan alat Easy

Touch, dapat dilihat bahwa rata – rata kadar glukosa 141,91 mg/dl,dengan kadar

minimum 80 mg/dl dan jumlah maksimum 455mg/dl serta standar Deviasi

88,855 mg/dl
33

3.1.3. Perbedaan Kadar Pemeriksaan Glukosa darah Sewaktu method

GOD PAP dan POCT

Data hasil penelitian yang sudah dianalisis secara deskriftif kemudian

dilakukan uji statistic dengan melakukan uji normalitas terlebih dahulu untuk

mengetahui apakah data penelitian berdistribusi normal atau tidak normal dengan

menggunakan uji One – Sample Kolmogorov Smirnov test.Berdasarkan hasil Uji

One –Sample Kolmogorov Smirnov test, didapat hasil kadar glukosa darah dengan

menggunakan metode GOD – PAP adalah normal. Dan data sampel pemeriksaan

glukosa darah menggunakan metode POCT adalah normal.data berdistribusi

normal sehingga data dapat di uji dengan uji t – paired sample test.

Kedua kelompok menunjukkan nilai p = 0,816, lebih besar dari nilai alpha

sehingga dapat di simpulkan tidak ada perbedaan pemeriksaan glukosa darah

menggunakan methode GOD PAP memakai alat photometer 5010 v5 dan method

POCT memakai alat Easy Touch.maka dapat di simpulkan bahwa tidak ada

perbedaan yang signifikan antara methode GOD PAP dengan method POCT.

Tabel 4.3

Perbedaan Kadar Pemeriksaan Glukosa Darah Sewaktu antara Methode GOD –

PAP dengan Methode POCT.

Variabel N Mean Minimum Maksimu Standar P Value

m Deviasi

Methode GOD PAP 33 142 72 481 97 0,816

Methode POCT 33 141 80 455 88


34

Berdasarkan hasil uji t-paired test didapatkan nilai p = 0,816 artinya

p value > a ( 0.05). Keputusan statistik yang diambil yaitu Ho diterima. Dapat

disimpulkan bahwa pada alpha 5 %, tidak ada perbedaan yang signifikan antara

kadar glukosa darah sewaktu menggunakan metode GOD PAP dengan kadar

glukosa darah sewaktu metode POCT.

4.2 Keterbatasan Peneliti

Jenis Penelitian ini adalah analitik komparatif dengan studi cross-

sectional , yaitu penetilitian yang digunakan untuk melihat perbandingan hasil

pemeriksaan glukosa dengan metode GOD-PAP dan metode Point Of Care

Testing (POCT) merk Easy Touch.

Terdapat hambatan diantaranya akurasi dan presisi hasil pemeriksaan tidak

diketahui karena tidak dilakukan Quality Control (QC) / Pemantapan Mutu

Internal (PMI) dengan Bahan Kontrol pada kedua metode pemeriksaan.

4.3. Pembahasan

Pada penelitian perbandingan kadar Glukosa darah menggunakan metode

GOD-PAP dengan metode strip (POCT) dilakukan terhadap 33 pasien di

Puskesmas Sukarami Palembang. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk

mengetahui hasikl pemeriksaan kadar glukosa darah menggunakan metode GOD

PAP dengan metode strip (POCT).

1. Hasil pemeriksaan kadar Glukosa Darah Menggunakan Metode GOD-

PAP

Berdasarkan Tabel.4.1 Distribusi hasil pemeriksaan kadar glukosa

darah sewaktu menggunakan metode GOD-PAP di Puskesmas Sukarami

Palembang dari 33 sampel menunjukkan nilai rata-rata 142,55 mg/dl dengan


35

kadar minimum 72 mg/dl danmaksimum 481 mg/dl serta standar deviasi sebesar

97,044mg/dl.

Metode GOD-PAP adalah metode enzim oxidase yang mengkatalisis

reaksi oksidasi glukosa menjadi asam glukonat danhidrogen peroksida dapat

diukur dengan sfektrofotometer pada panjang gelombang 546 nm merupakan

metode yang digunakan untuk mengukur kadar glukosa darah. Glukosa darah

adalah konsentrasi glukosa didalam darah dan serum.Kadar glukosa darah yng

normal dapat terjadi bila seseorang melakukan pola hidup sehat.

Ada beberapa hal yang menyebabkan glukosa darah naik, yaitu kurang

berolahraga, bertambahnya jumlah makanan yang dikonsumsi, meningkatnya

stress dan faktor emosi,pertambahan berat badan dan usia.

Konsentrasi glukosa darah, atau tingkat glukosa serum, diatur dengan ketat

di dalam tubuh. Tingkat gula darah diatur melalui umpan balik negatif untuk

mempertahankan keseimbangan didalam tubuh.Level glukosa didalam darah di

monitor oleh pankreas. Bila konsentrasi glukosa menurun ,karena di konsumsi

untuk memenuhi kebutuhan energi tubuh, pankreas melepaskan glukagon,hormon

yang menargetkan sel-sel di hati. Kemudian sel – sel ini mengubah glikogebn

menjadi glukosa ( proses ini di sebut glikogenolisis).

Selain itu kadar glukosa darah di pengaruhi oleh umur , umumunya manusia

mengalami perubahan fisiologis yang secara drastis menurun dengan cepat setelah

umur 40 tahun. Hal ini terjadi setelah seseorang memasuki daerah rawan,

terutama setelah usia 45 tahun pada mereka yang berat badannya berlebih,

sehingga tubuhnya tidak peka lagi terhadap insulin. Teori yang ada mengatakan

bahwa seseorang > 45 tahun memilkiresiko terhadap terjadinya diabeters militus


36

dan intoleransi glukosa yang disebabkan oleh faktor degeneratif yaitu

menurunnya fungsi tubuh, khususnya kemampuan sel β dalam memproduksi

insulin untuk memetabolisme glukosa.Hal ini sejalan dengan hasil penelitian

dimana tingginya angka tidak normal.

2. Hasil Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah Menggunakan Metode POCT ( Strip)

Berdasarkan data Tabel 4.2 Distribusi hasil pemeriksaan kadar glukosa

darah menggunakan metode POCT /Strip di Puskesmas Sukarami Palembang

dapat dilihat bahwa rata-rata kadar glukosa 141,91 mg /dl, dengan kadar

minimum 80 mg/dl dan jumlahmaksimum 455 mg/dl serta standar Deviasi 88,855

mg/dl.

Metode POCT Merupakan alat pemeriksaan laboratorium sederhana yang

dirancang hanya untuk penggunaan sampel darah kapiler,bukan sampel serum

atau plasma.

Cara strip memiliki kelebihan hasil pemeriksaan dapat segera diketahui,

hanya butuh sampel sedikit, tidak membutuhkan reagen khusus,praktis,dan mudah

dipergunakan, serta dapat dilakukan oleh siap saja tanpa butuh keahlian khusus.

Kekurangannya adalah akurasinya belum diketahui,dan memiliki keterbatasan

yang dipengaruhi oleh kadar hematokrit,interfensi zat lain (Vitamin C,Lipid, dan

hemoglobin),suhu,volume sampel yang kurang, dan strip untuk menegakkan

diagnosa diagnosa klinis melainkan hanya pemanyauan kadar glukosa

(Suryaatmadja,2003).

Ada beberapa hal yang menyebabkan glukosa darah naik,yaitu kurang

berolah raga,bertambah jumlah makanan yang di konsumsi, meningkatnya stress


37

dan faktor emosi,pertambahan berat badan dan usia serta dampak perawat dari

obat, misalnya steroid ( Fx & Kilvert,2010).

4.2.1 Perbandingan hasil Kadar Pemeriksaan Glukosa Darah Sewaktu

antara Methode GOD – PAP dengan Methode POCT.

Dari hasil penelitian didapatkan nilai rata – rata kadar glukosa

darah sewaktu pasien lansia menggunakan metodeGOD - PAP adalah 142 mg/dl

dibandingkan dengan kadar glukosa darah sewaktu pasien lansia menggunakan

metode POCT, yaitu142 mg,dl. Selisih nilai rata – rata ini kelihatan kecil.

Namun,selisih ini tidak bisa ditentukan secara kasat mata, harus di uji dengan uji

statistic yaitu ujit paired sampel.

Dari hasil ujit paired sampel test didapatkan nilai p value sebesar
0,816 yang berarti lebih besar dari nilai alpha ≤ 0,05 menunjukkan tidak ada
perbedaan kadar glukosa sewaktu menggunakan metode GOD – PAP.
Hasil ini sejalan dengan penelitian fadli 2014 perbedaan hasil
pemeriksaan glukosa darah menggunakan method GOD PAP dan Methode
POCT bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna dari hasil kedua methode yang
di bandingkan.
Karena dipengaruhi oleh berbagai factor baik itu di tahap
praanalitik, analik, maupun pasca analitik. Pada tahap praanalitik biasanya
disebabkan oleh preparasi bahan pemeriksaan, sampel yang terkontaminasi
olehzat-zat yang diperkirakan dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan, maupun
alat yang akan digunakan belum terkalibrasi sehingga bisa memberikan hasil
positif palsu. Pada tahap analitik kesalahan yang sering terjadi adalah perlakuan
sampel yang tidak sesuai, waktu inkubasi, salah mencampur reagen, maupun
factor suhu yang diperlukan sampel sebelum dilakukan pemeriksaan. Sedangkan
pada tahap pasca analitik, hal - hal yang paling sering terjadi adalah interpretasi
38

hasil maupun salah mencatat hasil sehingga menyebabkan hasil yang dikeluarkan
tidak sesuai dengan kondisi sesungguhnya dari pasien.

Selain itu hal yang paling sering terjadi adalah alat yang digunakan

tidak dilakukan validasi hasil. Validasi hasil pemeriksaan merupakan upaya untuk

memantapkan kualitas hasil pemeriksaan yang telah diperoleh dengan

membandingkan nilai rujukan yang sudah ditentukan oleh Puskesmas dengan

hasil yang dikeluarkan alat. Jika terdapat perbedaan signifikan maka akan

dilakukan pemeriksaan ulang. Validasi dapat mencegah keragu – raguan atas hasil

laboratorium yang dikeluarkan.

Dan yang utama adalah selalu memperhatikan quality control dari

alat tersebut. Apakah masih layak atau perlu dilakukan kalibrasi sehingga hasil

yang dikeluarkan dapat di pertanggungjawabkan. Serta secara berkala melakukan

PMI ( Pemantapan Mutu Internal ) dan PME ( Pemantapan Mutu Eksternal ).

Menurut ISO 15197:2003 prosedur pengukuran glukosa rutin

menggunakan analyzer dengan ketelian dan ketepatan yang telah divalidasi dapat

digunakan sebagai metode rujukan. Validasi hasil pemeriksaan glukosa darah

metode GOD-PAP dilakukan dengan cara melakukan standarisasi pada saat

proses pemeriksaannya hal ini bertujuan untuk mengetahui bahwa proses

pemeriksaan yang dilakukan sesuai dengan standar dan hasil pemeriksaan akurat.

Sedangkan pada pemeriksaan glukosa darah metode POCT tidak dilakukan

standar sehingga hasil pemeriksaan akurasinya belum diketahui.


39
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5 . 1 Kesimpulan

Dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan pada 33 sampel pasien lansia

dengan dua metode yaitu pemeriksaan menngunakan metode GOD PAP dan

metode POCT untuk melihat perbedaan hasil kadar glukosa, diperoleh maka

dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Hasil rata – rata pemeriksaan kadar glukosa pasien lansia menggunakan

metode GOD PAP dengan alat photometer sebesar 142 mg/dl dengan

jumlah minimum 72 mg/dl dan jumlah maksimum 481 mg /dl.

2. Hasil rata – rata pemeriksaan kadar glukosa pasien lansia menggunakan

metode POCT dengan alat Easy Touch sebesar 141 mg/dl dengan

jumlah minimum 80mg/dl dan jumlah maksimum 455 mg/dl.

Tidak ada perbedaan hasil pada pemeriksaan glukosa pasien lansia

dengan menggunakan metode GOD PAP dan metode POCT ( P = 0.816 )

39
40

5.2 Saran

1. Pemeriksaan Glukosa darah dengan methode Point Of Care Test dapat

digunakan oleh masyarakat secara mandiri di rumah.

2. Diharapkan untuk melakukan kalibrasi, pemerliharaan dan pemeriksaan

Glukosa darah sesuai dengan manual book yang tertera pada alat Point

Of Care Test.

3. Sebagi ATLM ( Ahli Teknologi Laboratorium Medik ) kita bisa

memakai Methode GOD PAP Dan Methode Point Of Care Test di

laboratorium kita sehari –hari untuk pemeriksaan Glukosa darah

karena tidak ada perbedaan hasil yang bermakna utk menegakkan

diagnosa sesuai dengan penggadaan di unit kerja kita.

4. Harus dilakukan validasi hasil / Pemantapan Mutu Internal (PMI) pada

metode GOD – PAP dan Metode POCT setiap hari dengan bahan

kontrol untuk akurasi dan presisi hasil pemeriksaan.

5. Untuk Penelitian selanjutnya bisa dilakukan dengan uji sensitivitas dan

uji spesifisitas untuk mengetahui mana di antara dua metode tersebut

yang lebih baik.


DAFTAR PUSTAKA

1.Agus.2010. Gula Darah.


(http://gula darah – darah . blogspot.com/2010/01/ pengertian –gula –
darah.html, diakses 2 Mei 2014
2.Baron,DN.1990.Kapita Selecta Patologi Klinik . Jakarta : EGC
3.Baron,DN.1991.Kapita Selecta Patologi Klinik. Jakarta : EGC
4.Catur.R.2010. Kadar Gula Darah.(http://iffulatur.Wordpress.com/tag/kadar -gula
- darah/,diakses 13 maret 2014
5. Firmansyah . 2013.Pemeriksaan Glukosa Darah Metode GOD_ PAP.
(http//andisianalis.blogspot.com/2013/03/pemeriksaan–glukosa-darah-metode
god-pap.html,diakses 2 April 2014).
6. Fatmawati.2009.NilaiRujukanPemeriksaanLaboratorium.
(http://kisahfathe,blogspot.com/2009/02/nilai-rujukan-pemeriksaan
laboratorium.html,diakses 23 maret 2014)
7.Irawan.M.A.2007. Glukosadan MetabolismeEnergi.
(http://WWW.Lizaherbal.com,diakses 2 mei 2014)
8.Kopikola.2011.GlukosaDarah.
(http://www.Kopikola.wordpress.com/2011/05/06/glukosa-darah/.Diakses
2 Mei2014).
9.James.2002.Metode GOD-PAP
(http//WWW.scribd.com/doc/99781574/Metode-God-Pap,diakses3April 2014)
10.Kokasih,ENdan Kokasih,AS.
(Tafsiran Hasil Pemeriksaan Laboratorium Klinik Edisi
2.Ciputat_Tanggerang:Karisma Publishing Group.
11. Packed Insert Manual Easy Touch
12. Packed Insert Manual Methode GOD PAP
13.(Nasir,N.2010.PotretPembangunanKesehatanIndonesia(http://NasriyadiNasir.C
.cc.2010/01/Potret Pembangunan Kesehatan Indonesia.Html,diakses 20 Maret
2018).
14.Noorjanah,Ade.2014.Pengambilan Darah Vena Dan Kapiler.
(http://pengambilan –darah-vena-dan kapiler.html,diakses 4 april 2018.
15.Notoatmojo,Soekidjo.2002. MetedologiPenelitianKesehatan.CetakanKedua.
Jakarta:PenerbitRinekaCipta.
16.Riswanto.2010. GlukosaDarah Vena Dan Kapiler.
(http://Labkesehatan.Blogspot.com/2010/03/glukosa-darah-
serumplasma.html, Diakses tanggal 25 maret 2018).

17. Panani,Z.2014.Perbandingan kadar glukosa darah yang diperiksa segera dan


ditunda(Menggunakan antikoogulanNaF).Laporan KTI.
Palembang:Analis Kesehatan Abdi Nusa Palembang.

18.Sugiyono.2010.StatistikaUntukPenelitian.CetakanKeenam.Bandung:
CV.Alfaeta

19. Tandra, K. 2010. Tolong Anakku Kena Diabetes Millitus.Jakarta: Penerbit PT.
Gramedia Pustaka Utama.

20. Fadli S,M.2014.Perbedaan hasil pemeriksaan glukosa darah menggunakan alat


poct dengan photometer.Laporan KTI.
Makasar :Analis Kesehatan Muhammadiyah Palembang.
(http://fadleebelajar.blogspot.co.id./2015/10,diakses tanggal 20 maret 2018.

21. Widman,Frances k,1995. TinjauanKlinisAtasHasilPemriksaanLaboratorium.


Jakarta:EGC

22.Winarno,F.G.1997.Kimia Pangan dan Gizi.Cetakankedelapan.Jakarta:PT


Gramedia.

23. Lemeshow, S,Hosmes,D.W, Klar,J,Lwanga,S.K.1997. Besar Sampel dalam


penelitian Kesehatan. Penterjemah: Pramono,D.Penyunting : Kusnanto,H.
Cetakan Pertama: Gajah Mada University Press.Yogyakarta.

24. Erpan Dewa,M.Perbandingan Hasil pemeriksaan kadar Glukosa darah


menggunakan metode Glukosa Oksidase Para Amino Peroksidase (GOD-PAP)
Dengan Metode Strip Do RS.DR.R.Ismoyo Kota Kendari Sulawesi Tenggara (
Repositoty.Poltekkes – kdi.ac.id.2016,diakses tgl.04/05/2019
PROPIL PENULIS

Nama : Triana Murti


NIM : PO 71.34.1.18.150 RPL
Tempat / Tanggal Lahir : Palembang, 29 April 1977
Agama : Islam
Alamat : Jl.Perindustrian II Komp. Tirta Mutiara Indah Blok J
No. 18 RT. 60 Kel.Kebun Bunga Kec. Sukarami Palembang

Status : Menikah
No. Telepon/Hp : 081377604603

Pendidikan :

1. SDN 215 Palembang Tahun 1990


2. SMPN 31 Palembang Tahun 1993
3. SMAK Dep.Kes. Palembang Tahun 1996
4. Stikes Abdi Nusa Jurusan Analis Kesehatan Lulus Tahun 2018
5. Poltekkes Kemenkes Palembang Jurusan Analis Kesehatan Lulus Tahun
2019
Riwayat Pekerjaan :
1. Petugas Laboratorium di Laboratorium Klinik Kompas tahun 1997 – 2006
2. ASN di Puskesmas Prumnas Lubuk Tanjung Lubuk Linggau Tahun 2006 –
2013
3. ASN di Puskesmas Pegayut Ogan Ilir tahun 2013 – 2017
4. ASN di UPTD Puskesmas Sukarami Palembang tahun 2017- sekarang

Nama Ayah : Riswan


Nama Ibu : Aina
Nama Suami : Kms. Andi ST
Nama Anak : 1 M.Salam Alfarizie
2. Ahmad Rizky
3. M. Andriano Paligo
4. Aisyah Nurmaulina

Anda mungkin juga menyukai