2b4694edef754b248fa47966235dbbc2
2b4694edef754b248fa47966235dbbc2
Oleh:
TRIANA MURTI
NIM:PO 71.34.1.18.150 RPL
Oleh:
TRIANA MURTI
NIM:PO 71.34.1.18.150 RPL
TRIANA MURTI
NIM:PO 71.34.1.18.150 RPL
Oleh:
Dosen Pembimbing KTI
Pembimbing I Pembimbing II
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Tim Penguji :
1. Ketua Penguji
Nurhayati,SKM.,M.Kes. :
NIP. 197009241991032001
2. Anggota
Ardiya Garini,AMAK,.SKM.,M.Kes.:
NIP. 198011172001122003
3. Asrori,Amd.AK.,SPd.,MM. :
4. NIP. 196908081991011001
Mengetahui,
Politeknik Kesehatan Jurusan Analis Kesehatan
Ketua Jurusan
Nurhayati, SPd,SKM.,M.Kes.
NIP. 197009241991032001
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN
MOTTO :
“ Karunia Allah yang paling lengkap adalah kehidupan yang didasarkan pada ilmu
pengetahuan,”
1. Ibu, Ayah, Suami, anak-anak, dan seluruh keluarga besar. Terima kasih
untuk doa dan dukungannya
2. Buat teman seperjuangan analis RPl 2 tahun 2019
3. Almamaterku.
iv
POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
Karya Tulis Ilmiah, Juni 2019
ABSTRAK
Glukosa darah adalah konsentrasi glukosa didalam darah atau serum. Pemeriksaan
kadar glukosa sekarang sudah dilakukan dengan cara otomatis seperti dengan
metode GOD-PAP dan Metode POCT. Metode GOD PAP mempunyai akuarasi
dan presisi yang baik dengan menggunakan sampel serum,tetapi sekarang banyak
laboratorium klinik menggunakan metode POCT/strip sebagi alat pengukur
kadar glukosa darah dengan menggunakan sampel darah utuh/kapiler. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil pemeriksaan kadar glukosa
menggunakan metode GOD- PAP dengan metode POCT pada pasien lansia di
Puskesmas Sukarami Palembang tahun 2019. Penelitian ini bersifat deskriftif
analitik. Sampel yang digunakan adalah pasien lansia dengan jumlah 33 orang.
Dari hasil analisis data menggunakan uji t-indenpendent dengan tingkat
kepercayaan 95% didapatkan nilai p = 0,816 dimana p > α (α = 0.005),ini berarti
tidak ada berbedaan yang bermakna antara hasil pemeriksaan glukosa metode
GOD-PAP dengan metode POCT. Disarankan bagi peneliti selanjutnya, untuk
melakukan penelitian lanjutan dengan uji sensitifitas dan spesifitas untuk
mengetahui mana diantara kedua metode tersebut yang memiliki sensitifitas dan
spesifitas lebih baik.
v
MINISTRY OF HEALH OF REPUBLIC OF INDONESIA
HEALTH POLYTECHNIC OF PALEMBANG
MEDICAL LABORATORY TECHNOLOGY DEPARTEMENT
Scientific writing ,July 2019
Blood glucose is the concentration of glucose in the blood or serum. Glucose level
examination has been carried out in an automated manner so far such as the
GOD-PAP method and the POCT Method. The GOD PAP method has good
accuracy and precision using serum samples, but now many clinical laboratories
use the POCT / strip method as a measure of blood glucose levels using whole
blood / capillary samples. The purpose of this study was to determine the
differences in the results of glucose level examination using the GOD-PAP
method with the POCT method in elderly patients at the Palembang Sukarami
Health Center in 2019. This research is descriptive analytic. The sample used was
an elderly patient with 33 people. From the results of data analysis using the
independent t-test with a confidence level of 95% p = 0.816 where p> α (α =
0.005), this means that there is no significant difference between the results of
glucose examination of the GOD-PAP method and the POCT method. It is
recommended for future researchers to conduct further research by testing the
sensitivity and specificity to find out which of the two methods has better
sensitivity and specificity.
vi
PERNYATAAN
betul – betul hasil karya saya sendiri dan bukan hasil penjiplakan dari hasil karya
orang lain. Demikian pernyataan ini saya buat dan apabila kelak dimudian hari
terbukti dalam karya Tulis Ilmiah ini ada unsur penjiplakan maka saya bersedia
Triana Murti
vii
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
TUGAS AKHIR KEPENTINGAN AKADEMIS
Beserta perangkat yang ada (Jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Non
Ekslusif ini Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Palembang berhak
menyimpan , mengalih media/format - kan , mengelola dalam bentuk pangkalan
data (database),merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya tanpa meminta
izin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Palembang
Tanggal : 17Juli2019
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan
judul “Perbedaan Hasil Pemeriksaan Glukosa Darah Dengan Metode GOD PAP
yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sebagai Ahli Madya
semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini
khususnya kepada:
Kesehatan Palembang.
ix
5. yang telah memberikan bantuan, bimbingan, motivasi dan pengarahan
Kesehatan Palembang.
bantuan, semangat dan motivasi dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.
Atas kekurangan yang terdapat dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini,
pembaca.
Penulis
x
DAFTAR ISI
Halaman
xi
2.3.1 Glukosa darah puasa ............................................................. 12
2.3.2 Glukosa 2 jam setelah makan ............................................... 12
2.3.3 Glukosa sewaktu ................................................................... 12
2.3.4 Glukosa oral .......................................................................... 12
2.4 Pemeriksaan Laboratorum ........................................................................ 13
2.5 Tinjauan umum alat metode POCT Easy Touch....................................... 15
2.6 Kerangka Teori.......................................................................................... 17
2.7 Kerangka Konsep ...................................................................................... 16
2.8 Definisi Operasional.................................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor lampiran
1. Surat Izin Penelitian
2. Agenda penyusunan Karya Tulis Ilmiah
3. Hasil Uji Statistik
4. Surat Keterangan selesai Penelitian
5. Photo/Dokumentasi
6. Insert kit Pemeriksaan Glukosa Metode GOD-PAP
7. Insert Kit Pemeriksaan Glukosa Metode POCT
Propil Penulis
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
berasal dari makanan, dalam tubuh mengalami perubahan atau metabolisme. Hasil
sedangkan glikogen adalah karbohidrat yang disintesis dalam hati dan digunakan
oleh sel- sel pada jaringan otot sebagai sumber energi .(1)
dalam tubuh. Glukosa yang dialirkan melalui darah adalah sumber utama energi
untuk sel-seltubuh.
makanan yang tidak adekuat atau darah terlalu banyak mengandung insulin.Kadar
glukosa darah berada pada rentang kadar (70-110 mg/dl). Jika terjadi peningkatan
kadar glukosa setelah makan. ini berarti insulin yang beredar tidak mencukupi;
kondisi ini disebut Diabetes Militus. Kadargula darah berada pada kadar
Kadar glukosa darah yang mencapai nilai > 140 mg/dl biasanya menjadi
indikasi terjadinya diabetes militus, dan untuk memastikan diagnosis saat gula
1
2
darah mencapai kadar yang tepat di garis normal atau agak diatasnya, harus
glukosa dengan sampel serum. Serum memiliki kadar air yang lebih
glukosa. Metode yang pertama adalah metode kimiawi yang memanfaatkan sifat
mereduksi dari glukosa, dengan bahan indikator yang akan berubah warna apabila
tereduksi. Akan tetapi metode ini tidak spesifik karena senyawa – senyawa lain
yang ada dalam darah juga dapat mereduksi ( misal: urea, yang dapat meningkat
metode enzimatik (yang lebih spesifik untuk glukosa). Metode yang kedua
oksidase atau heksokinase, yang bereaksi pada glukosa, tetapi tidak pada gula lain
(misal : fruktosa, galaktosa, dan lain-lain) dan pada bahan pereduksi. Contoh
metode yang menggunakan kerja enzim adalah GOD – PAP dan METODE POCT
enzimatik, tidak lagi dengan prinsip reduksi untuk menghindari ikut terukurnya
3
zat-zat lain yang akan memberikan hasil tinggi palsu. Cara enzimatik dapat
pada metode ini adalah enzim glucose oxidase mengkatalisis reaksi oksidasi
warna yang terbentuk setara dengan kadar glukosa darah yang terdapat dalam
sampel.
darah. Alat pemantau glukosa darah tersebut dapat digunakan di institusi seperti
Puskesmas dan rumah sakit, dan dperuntukkan pasien yang menderita diabetes
atau tipe I dan diabetes militus yang tidak bergantung pada insulin (Non insulin
balik yang cepat dan terus menerus bagi pasien sehingga mereka dapat melakukan
penyesusaian dalam pengobatan dan terapi. Banyak alat pengukur glukosa pribadi
4
tersebut dapat dipercaya bila kalibrasi dilakukan dengan baik dan cara
photometer.
pemeriksaan kimia darah yang lain, jumlah pemeriksaan glukosa darah periode
alat glukometer dilakukan pada pasien lansia yang datang hanya periksa kadar
gula darah tanpa disertai jenis pemeriksaan lainnya dan sebagai cadangan atau
laboratorium sekaligus.
tinggi, akurasi tinggi, spesifik, relatif bebas dari gangguan (kadar hematokrit,
pemeliharaan alat dan reagen memerlukan tempat yang khusus dan membutuhkan
biaya yang cukup mahal. Sedangkan pada cara strip memiliki kelebihan hasil
dilakukan oleh siapa saja tanpa butuh keahlian khusus. Kekurangannya adalah
kadar hematokrit, interfensi zat lain (Vitamin C, lipid, bilirubin dan hemoglobin),
suhu, volume sampel yang kurang, dan strip bukan untuk menegakkan diagnosa
glukosa darah vena dan kapiler dengan menggunakan alat glukometer dan
fotometer pada penderita Diabetes millitus di Rumah Sakit Dr. R. Ismoyo Kota
Kendari Oleh Muhammad Fadli S dimana hasilnya tidak ada perbedaan yang
GOD-PAP dengan metode POCT / Strip. Rata – rata kadar Glukose menggunakan
metode GOD-PAP 142,55 mg/dl dan rata –rata kadar glukosa menggunakan
perbedaan hasil yang bermakna pada hasil pemeriksaan glukosa dengan metode
GOD-PAP dan meode POCT cara strip pada pasien lansia di Puskesmas Sukarami
dengan metode GOD-PAP dengan alat potometer dan metode POCT dengan alat
Easy Touch.
I. 3. Tujuan Penelitian
periksa dengan metode GOD-PAP dengan alat photometer dan metode POCT
1.4.1 Teoritis
1.4.2. Praktisi
GOD-PAP dengan alat photometer dan metode POCT dengan alat Easy Touch.
2.1. Karbohidrat
yang berasal dari makanan, dalam tubuh mengalami perubahan atau metabolisme.
Hasil metabolisme karbohidrat antara lain glukosa yang terdapat dalam darah,
sedangkan glikogen adalah karbohidrat yang disintesis dalam hati dan digunakan
1. Monosakarida
hanya memiliki satu molekul gula sederhana. Jenis monosakarida yang paling luas
dikenal masyarakat adalah glukosa, galaktosa, dan fruktosa. Dalam hal ini, istilah
8
9
2. Disakarida
3. Oligosakarida
4. Polisakarida
kepada kadar glukosadi dalam darah. Kadar glukosa darah diatur dengan ketat di
dalam tubuh.Glukosa yang dialirkan melalui darah adalah sumber utama energi
untuk sel-sel tubuh)( (1). Umumnya,kadar glukosa darah berada pada kadar (70-
110 mg/dl)
kebutuhan energi dapat pula dicapai dengan jalan oksidasi asam lemak.Glukosa
yang diserap di otot ditimbun sebagai glikogen atau dirombak menjadi asam
dan sebagai subsrat untuk sintesa trigliserida. Zat - zat ini mengalami lipolysis
10
Di dalam tubuh manusia glukosa yang telah diserap oleh usus halus
kemudian akan terdistribusi ke dalam semua sel tubuh melalui aliran darah. Di
dalam tubuh,glukosa tidak hanya dapat tersimpan dalam bentuk glikogen di dalam
otot dan hati namun juga dapat tersimpan pada plasma darah bentuk glukosa darah
(blood glucose). Di dalam tubuh selain akan berperan sebagai bahan bakar bagi
proses metabolisme,glukosa juga akan berperan sebagai sumber energi bagi kerja
otak. Melalui proses oksidasi yang terjadi di dalam sel – sel tubuh. Dalam
(Kopikola,2011).
bahan bakar dan yang memungkinkan kadar glukosa darah dipertahankan selama
2.1.5.Kadar Glukosa
sebagai glikogen dalam hati dan otot rangka, kadar glukosa di pengaruhi oleh 3
bervariasi meningkat setelah makan dan kembali normal setelah 2 jam habis
makan (8)
mungkin meningkat atau menurun, bergantung pada isi makanan. Kadar glukagon
dan lemak, kadar glukagon telatif tetap sedangkan kadar insulin meningkat (8)
asetik koenzim A (acetyl- CoA). Jika glukosa dioksidasi total,terjadi CO2 Air dan
(ATP). Kalau glukosa tidak langsung dirombak, ia dapat di simpan dalam hati
atau otot dalam bentuk glikogen, satu polimer yang tersusun dari banyak molekul
glukosa. Hati sanggup mengubah glukosa yang tidak terpakai melalui senyawa –
senyawa pertengahan menjadi asam lemak yang disimpan sebagai trigliserida atau
a. Hiperglikemia
Bila kadar gula darah berada pada kadar tinggi (>110 mg/dl) disebut
hiperglikemia.
b. Hipoglikemia
kenyataan bahwa ¾ pasien yang puasa normal. Tes ini tetap dapat dipegang
dengan syarat tertentu bila didapatkan kadar gula puasa sekitar 100 – 200 mg/dl
13
harus dicurigai dan sebaliknya dilakukan pemeriksaan ulang ,tetap tinggi maka
c. Glukosa sewaktu
d. Oral glukosa
diambil darahnya. Pasien kemudian diberi larutan glukosa sebanyak 75gram untuk
orang dewasa ( atau 1,75 gram/KgBB untuk anak) dilarutkan dalam 250 mL air,
dan harus diminum habis dalam waktu 5 menit. Tepat 1 jam serta 2 jam setelah
pemberian larutan glukosa darah diambil dan diperiksa hasilnya, dapat pula hanya
diwaktu 2 jam setelah pemberian larutan glukosa darah diambil dan diperiksa(4).
dengan kecepatan dan dalam waktu tertentu maka akan dihasilkan suatu cairan
pada lapisan atas berwarna kuning muda yang disebut serum.Jika dengan
didapatkan cairan pada lapisan atas berwarna kuning dan disebut plasma.
sejauh kalibrasi dilakukan dengan baik dan cara pemeriksaan sesuai dengan cara
sederhana yang dirancang hanya untuk penggunaan sampel darah kapiler, bukan
pada alat, ketika darah diteteskan pada zona reaksi tes strip,
katalisator glukosa akan mereduksi glukosa dalam darah. Intensitas dari elektron
yang terbentuk dalam alat strip setara dengan konsentrasi glukosa dalam darah.
diketahui, hanya butuh sampel sedikit, tidak membutuhkan reagen khusus, praktis,
15
dan mudah dipergunakan, serta dapat dilakukan oleh siapa saja tanpa butuh
keahlian khusus.
keterbatasan yang dipengaruhi oleh kadar hematokrit, interfensi zat lain (Vitamin
C, lipid, dan hemoglobin), suhu, volume sampel yang kurang, dan strip bukan
glukosa (4).
di dekat pasien,baik pasien rawat jalan maupun pasien rawat inap. Dengan
pasien
Prinsip pengujian alat POCT Easy Touch adalah rasio antara jumlahtotal
radiasi (seperti cahaya) yang dipantulkan oleh sebuah permukaan dengan total
radiasi yang diberikan pada permukaan tersebut. Prinsip ini digunakan pada
sebuah instrumen POCT dengan membaca warna yang terbentuk dari sebuah
reaksi antara sampel yang mengandung bahan kimia tertentu dengan reagen yang
16
ada pada sebuah strip. Reagen yang ada pada tes strip akan menghasilkan warna
dengan intensitas tertentu yang berbanding lurus dengan kadar bahan kimia yang
ada di dalam sampel.Selanjutnya warna yang terbentuk dibaca oleh alat dari arah
Alat Accu check Active menunjukan hasil glukosa darah antara 10 – 600
mg/dl. Pada pasien yang menderita dialysis peritoneal yang menggunakan terapi
perifer maka pemakai alat Easy Touch tidak mencerminkan keadaan fisiologis
GOD- PAP dan metode POCT cara strip pada pasien lansia di Puskesmas
Metode Pemeriksaan
2. 6. Definisi Operasional
2.7. Hipotesis
menggunakan strip.
hasil pemeriksaan glukosa dengan metode GOD PAP dan metode POCT ( Point
3.2.1 Tempat
3.2.3 Waktu
20
21
N = Z²1- α /2 * P * q
d²
d² = 0,1²
P = 110 = 0,91
120
q = 1 – p = 1 – 0,91 = 0,09
N = Z²1- α/2 x p x q
d²
= Z²1- α /2 * P * q
d²
0,1²
0,01 0,01
menghindari Drop Out (DO) Responden maka jumlah pasien ditambah 10 % jadi
Yaitu Seluruh pasien yang datang untuk melakukan pemeriksaan glukosa sewaktu
berwarna merah muda dan dapat diukur dengan fotometer pada panjang
gelombang 546 nm. Intensitas warna yang terbentuk setara dengan kadar glukosa
dasar biosensor(enzim). Strip test diletakkan pada alat, ketika darah diteteskan
pada zona reaksi tes strip, katalisator glukosa akan mengoksidasi glukosa dalam
darah. Intensitas dari elektron yang terbentuk dalam alat strip setara dengan
a. Bahan Pemeriksaan
1. Metode GOD-PAP
a. Alat
1. Fotometer 5010v5+
5. Tisue,
6. centrifuge,
8. kertas label.
9. kapas alcohol
11. Hyfafik.
12. Holder
b. Reagen
2. Cara strip
a. Alat
2. Auto klik
3. Lancet
4. Kapas
5. Alcohol 70 %
6. Kapas kering.
b. Reagen
vena fossa cubiti dengan kapas alkohol 70% dan dibiarkan hingga
mengering.
3) Ditegangkan bagian kulit di atas vena dengan jari-jari tangan kiri supaya
4) Ditusuk vena dengan needle flash back, lubang jarum menghadap ke atas
perlahan dan setelah darah tidak keluar lagi di tabung ,tarik tabung dari
holder..
6) Diletakkan kapas kering di atas jarum dan ditarik jarum secara perlahan
centrifugasi
3) Dipisahkan antara sel darah merah dengan serum dan diambil serumnya.
belakang).
5) Alat akan membaca aquadest, setelah selesai akan muncul menu utama
7) Lalu pilih no 20 “glukosa” lalu tekan Enter ,lalu pilih pemakai potometer
tekan OK
26
blanko Reagen.
10) jika baru pertama buka kit reagen kita harus lakukan kalibrasi
siapkan 4 buah
sampel.
QC - 10 µL
Standar - - 10 µL -
Sampel - - 10 µL
kerja/reagen
1) Dihomogenkan
c. Diambil chip warna kuning dan dimasukan ke dalam alat untuk cek alat.
f. Setiap botol strip pada gula darah, asam urat, dan kolestrol terdapat chip
test.
28
g. Dimasukan chip gula dan strip gula terlebih dahulu untuk cek kadar gula
darah.
h. Pada layar akan muncul angka atau kode sesuai pada botol strip.
m. Disentuhkan darah pada strip dan bukan diteteskan di atas strip alat test
n. Darah akan langsung meresap sampai ujung strip dan bunyi beep.
o. Ditunggu sebentar, dan hasil akan keluar beberapa detik pada layar.
Untuk melihat perbedaan hasil kadar glukosa metode GOD PAP dengan
metode POCT dilakukan analisis computer dengan program spss yaitu Uji t –
dependen/ uji T paired sample test. Syarat pengujian t paired sample test adalah
distribusi data harus normal dengan uji normalitas yaitu uji one-sample
kolmogorov smirnov, jika dat tidak normal uji dengan uji dengan wilcoxon signed
1. Jika p > 0,005 menunjukkan perbedaan yang tidak bermakna artinya tidak
ada perbedaan antara hasil metode GOD PAP dengan metode POCT.
29
3.6Alur Penelitian
3.7.Interpretasi Hasil
Tabel 3. Tabel nilai normal kadar glukosa (DiaSys Glucose GOD FS, 2011)
Baru lahir :
1 Hari 36-99
2 Hari 36-89
Anak- anak :
Dewasa :
Data hasil penelitian yang diperoleh pada penelitian ini berupa hasil
kadar glukosa darah sewaktu menggunakan metode GOD – PAP dan metode
Tabel 4.1
Deviasi Maksimu
5010v5+
Berdasarkan data pada tabel 4.1 hasil analisis deskriftif pemeriksaan kadar
glukosa sewaktu dari33 sampel darah sewaktu dengan metode GOD – PAP,
31
32
didapat bahwa rata-rata kadar glukosa 142,55 mg/dl dengan kadar maksimum
481 mg/dl dan minimum 72 mg/dl serta standar deviasi sebesar 97,044 mg/dl
Dari analisis yang dilakukan pada kadar glukosa darah sewaktu dengan
Tabel 4.2.
metode POCT
Deviasi Maksimum
Touch
Berdasarkan data Tabel 4.2. hasil analisis deskriftif kadar glukosa darah
sewaktu dari 33 sampel darah sewaktu dengan metode POCT dengan alat Easy
Touch, dapat dilihat bahwa rata – rata kadar glukosa 141,91 mg/dl,dengan kadar
88,855 mg/dl
33
dilakukan uji statistic dengan melakukan uji normalitas terlebih dahulu untuk
mengetahui apakah data penelitian berdistribusi normal atau tidak normal dengan
One –Sample Kolmogorov Smirnov test, didapat hasil kadar glukosa darah dengan
menggunakan metode GOD – PAP adalah normal. Dan data sampel pemeriksaan
normal sehingga data dapat di uji dengan uji t – paired sample test.
Kedua kelompok menunjukkan nilai p = 0,816, lebih besar dari nilai alpha
menggunakan methode GOD PAP memakai alat photometer 5010 v5 dan method
POCT memakai alat Easy Touch.maka dapat di simpulkan bahwa tidak ada
perbedaan yang signifikan antara methode GOD PAP dengan method POCT.
Tabel 4.3
m Deviasi
p value > a ( 0.05). Keputusan statistik yang diambil yaitu Ho diterima. Dapat
disimpulkan bahwa pada alpha 5 %, tidak ada perbedaan yang signifikan antara
kadar glukosa darah sewaktu menggunakan metode GOD PAP dengan kadar
4.3. Pembahasan
PAP
kadar minimum 72 mg/dl danmaksimum 481 mg/dl serta standar deviasi sebesar
97,044mg/dl.
metode yang digunakan untuk mengukur kadar glukosa darah. Glukosa darah
adalah konsentrasi glukosa didalam darah dan serum.Kadar glukosa darah yng
Ada beberapa hal yang menyebabkan glukosa darah naik, yaitu kurang
Konsentrasi glukosa darah, atau tingkat glukosa serum, diatur dengan ketat
di dalam tubuh. Tingkat gula darah diatur melalui umpan balik negatif untuk
yang menargetkan sel-sel di hati. Kemudian sel – sel ini mengubah glikogebn
Selain itu kadar glukosa darah di pengaruhi oleh umur , umumunya manusia
mengalami perubahan fisiologis yang secara drastis menurun dengan cepat setelah
umur 40 tahun. Hal ini terjadi setelah seseorang memasuki daerah rawan,
terutama setelah usia 45 tahun pada mereka yang berat badannya berlebih,
sehingga tubuhnya tidak peka lagi terhadap insulin. Teori yang ada mengatakan
dapat dilihat bahwa rata-rata kadar glukosa 141,91 mg /dl, dengan kadar
minimum 80 mg/dl dan jumlahmaksimum 455 mg/dl serta standar Deviasi 88,855
mg/dl.
atau plasma.
dipergunakan, serta dapat dilakukan oleh siap saja tanpa butuh keahlian khusus.
yang dipengaruhi oleh kadar hematokrit,interfensi zat lain (Vitamin C,Lipid, dan
(Suryaatmadja,2003).
dan faktor emosi,pertambahan berat badan dan usia serta dampak perawat dari
darah sewaktu pasien lansia menggunakan metodeGOD - PAP adalah 142 mg/dl
metode POCT, yaitu142 mg,dl. Selisih nilai rata – rata ini kelihatan kecil.
Namun,selisih ini tidak bisa ditentukan secara kasat mata, harus di uji dengan uji
Dari hasil ujit paired sampel test didapatkan nilai p value sebesar
0,816 yang berarti lebih besar dari nilai alpha ≤ 0,05 menunjukkan tidak ada
perbedaan kadar glukosa sewaktu menggunakan metode GOD – PAP.
Hasil ini sejalan dengan penelitian fadli 2014 perbedaan hasil
pemeriksaan glukosa darah menggunakan method GOD PAP dan Methode
POCT bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna dari hasil kedua methode yang
di bandingkan.
Karena dipengaruhi oleh berbagai factor baik itu di tahap
praanalitik, analik, maupun pasca analitik. Pada tahap praanalitik biasanya
disebabkan oleh preparasi bahan pemeriksaan, sampel yang terkontaminasi
olehzat-zat yang diperkirakan dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan, maupun
alat yang akan digunakan belum terkalibrasi sehingga bisa memberikan hasil
positif palsu. Pada tahap analitik kesalahan yang sering terjadi adalah perlakuan
sampel yang tidak sesuai, waktu inkubasi, salah mencampur reagen, maupun
factor suhu yang diperlukan sampel sebelum dilakukan pemeriksaan. Sedangkan
pada tahap pasca analitik, hal - hal yang paling sering terjadi adalah interpretasi
38
hasil maupun salah mencatat hasil sehingga menyebabkan hasil yang dikeluarkan
tidak sesuai dengan kondisi sesungguhnya dari pasien.
Selain itu hal yang paling sering terjadi adalah alat yang digunakan
tidak dilakukan validasi hasil. Validasi hasil pemeriksaan merupakan upaya untuk
hasil yang dikeluarkan alat. Jika terdapat perbedaan signifikan maka akan
dilakukan pemeriksaan ulang. Validasi dapat mencegah keragu – raguan atas hasil
alat tersebut. Apakah masih layak atau perlu dilakukan kalibrasi sehingga hasil
menggunakan analyzer dengan ketelian dan ketepatan yang telah divalidasi dapat
pemeriksaan yang dilakukan sesuai dengan standar dan hasil pemeriksaan akurat.
5 . 1 Kesimpulan
Dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan pada 33 sampel pasien lansia
dengan dua metode yaitu pemeriksaan menngunakan metode GOD PAP dan
metode POCT untuk melihat perbedaan hasil kadar glukosa, diperoleh maka
metode GOD PAP dengan alat photometer sebesar 142 mg/dl dengan
metode POCT dengan alat Easy Touch sebesar 141 mg/dl dengan
39
40
5.2 Saran
Glukosa darah sesuai dengan manual book yang tertera pada alat Point
Of Care Test.
metode GOD – PAP dan Metode POCT setiap hari dengan bahan
18.Sugiyono.2010.StatistikaUntukPenelitian.CetakanKeenam.Bandung:
CV.Alfaeta
19. Tandra, K. 2010. Tolong Anakku Kena Diabetes Millitus.Jakarta: Penerbit PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Status : Menikah
No. Telepon/Hp : 081377604603
Pendidikan :