2020
Pengertian
Kesehatan jiwa masyarakat adalah suatu keadaan setiap manusia dapat
mencapai prestasi kerja semaksimal mungkin, anak sekolah dapat mencapai
prestasi belajar semaksimal mungkin karena tidak adanya hambatan emosi.
Setiap manusia dapat mencapai prestasi kerja semaksimal mungkin,
Tidak ada upaya saling menghambat, permusuhan, dan menghalangi pencapaian
kinerja seseorang. Setiap orang dalam kelompok saling membantu
menyelesaikan pekerjaan sesuai kemampuan, kewenangan, dan keahliannya.
Dengan demikian, setiap orang dapat mencapai kepuasan dalam menampilkan
prestasi kerja, sehingga terciptalah kesehatan jiwa di masyarakat.
Pelayanan Profesional dilaksanakan oleh perawat professional. Upaya
mewujudkan kesinambungan pelayanan kesehatan jiwa telah dimulai di
Indonesia yaitu di NAD dan NIAS, daerah yang terkena dampak gempa dan
tsunami pada tahun 2004. Bentuk pelayanan yang diterapkan adalah pelayanan
kesehatan jiwa di masyarakat (Community Mental Health Nursing (CMHN).
Pelayanan kesehatan jiwa masyarakat diberikan oleh perawat puskesmas yang
dilatih BC-CMHN (Basic Course of Community Mental Health Nursing).
Dengan keberhasilan program CMHN, maka diharapkan pasien yang tidak
tertangani di masyarakat akan dirujuk ke rumah sakit jiwa untuk mendapatkan
pelayanan yang lebih baik bahkan yang spesialistik. Tahap berikutnya adalah
mengembangkan pelayanan prima (excelelent service) yang profesional di
rumah sakit jiwa melalui pengembangan Model Praktek Keperawatan
Profesional (MPKP).
Upaya peningkatan kesejahteraan keluarga dan masyarakat dalam
mewujudkan kesehatan jiwa masyarakat perlu memperhatikan beberapa stresor
di masyarakat yang sangat memengaruhi kesehatan jiwa masyarakat.
Beberapa stresor di masyarakat antara lain timbulnya harapan yang
terlalu banyak, meningkatnya permintaan kebutuhan, dampak teknologi modern,
urbanisasi, dan kepadatan penduduk.
1. Timbulnya harapan yang banyak. Sebelum merdeka terjadi kebobrokan,
kejelekan, dan kebodohan akibat penjajah. Setelah merdeka ternyata
harapan belum tentu sama dengan kenyataan, serta terdapat kekecewaan dan
kecemasan.
2. Meningkatnya permintaan kebutuhan. Tuntutan kebutuhan dalam
meningkatkan harga diri, yang meliputi perumahan, perlengkapan isi rumah,
sarana transportasi dan komunikasi, pendidikan, serta gaya hidup.
3. Dampak teknologi modern seperti arus dari luar mudah diakses, pengaruh
budaya, peralatan rumah tangga jadi modern, makanan siap saji, ibu bekerja
di luar rumah, kesiapan terhadap perubahan yang cepat, dan kesesuaian
perkembangan teknologi dengan kebutuhan saat ini
4. Urbanisasi seperti pergeseran dari masyarakat desa ke kota, keluarga besar
(extended family) berubah menjadi keluarga inti (nuclear family), agraris
berubah menjadi industry, mobilisasi semakin cepat, ikatan keluarga
menjadi longgar, kontak menurun, komunikasi menurun, dan peran keluarga
yang semakin berkurang.
5. Kepadatan penduduk
a. Daya saing semakin ketat.
b. Hukum alam akan terjadi pertengkaran.
Pencegahan Primer
Pencegahan Sekunder
Pencegahan Tersier
1. Fokus pelayanan keperawatan pada peningkatan fungsi dan sosialisasi
serta pencegahan kekambuhan pada pasien gangguan jiwa.
2. Tujuan pelayanan adalah mengurangi kecacatan/ketidakmampuan
akibat gangguan jiwa.
3. Target pelayanan yaitu anggota masyarakat yang mengalami
gangguan jiwa pada tahap pemulihan.
4. Aktivitas pada pencegahan tersier
Pengkajian
Diagnosis Keperawatan
Diagnosis keperawatan dapat dirumuskan berdasarkan hasil pengkajian, baik masalah
yang bersifat aktual (gangguan kesehatan jiwa) maupun yang berisiko mengalami
gangguan jiwa. Diagnosis keperawatan yang diidentifikasi penting untuk pascabencana
adalah sebagai berikut.
Perencanaan Keperawatan
Tindakan Keperawatan
Tindakan keperawatan dilakukan berdasarkan rencana yang telah dibuat dan sesuai
dengan kebutuhan dan kondisi pasien saat ini. Tujuannya adalah memberdayakan pasien
dan keluarga agar mampu mandiri memenuhi kebutuhannya serta meningkatkan
keterampilan koping dalam menyelesaikan masalah.
Evaluasi dilakukan untuk menilai perkembangan pasien dan keluarga dalam memenuhi
kebutuhan dan menyelesaikan masalah.
Keliat, B.A., Akemat, Helena, N.C.D., dan Nurhaeni, H. 2007. Keperawatan Kesehatan
Maramis, W.F. 2010. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Airlangga University Press:
Surabaya.
UMM Press.
Stuart dan Laraia. 2005. Principles and Practice of Psychiatric Nursing. 8th Edition.
St.Louis: Mosby
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/47390/Chapter%20II.pdf?
sequence=4&isAllowed=y