Anda di halaman 1dari 4

UJIAN TENGAH SEMESTER

Nama : Ni Putu Arista Diana Putri

Nim : 1807521054
Hari / Tgl : Rabu , 30 Maret 2021

Absen :8
Dosen : Prof. Dr. I Wayan Ramantha,S.E.M.M.,Ak.,CPA

Ttd :

1. Secara garis besar tidak ada perbedaan yang mendasar antara Akuntansi pada perusahaan
atau perbankan. Ketika asset bertambah, pada akuntansi perbankan juga menaruhnya pada
sisi Debet dan begitu pula dengan sebaliknya dan akun-akun yang lainnya.Perbedaan yang
cukup mencolok hanya pada sisi penghimpunan dana atau pasiva. Pada sisi penghimpunan
dana diperbankan umumnya pada sisi Hutang adalah bersumber padaHimpunan dana
pihak ketiga atau nasabah, sedangkan pada Akuntansi perusahaan yang bergerak bukan
disektor keuangan seperti perbankan pada sisi pasiva yang khususnya pada poisisi Hutang
umumnya adalah Hutang Bank.

2. Seiring perkembangan zaman, bank pun terus berbenah dalam memberikan layanan kepada
nasabahnya. Apalagi dengan semakin canggihnya teknologi informasi, perbankan pun
berlomba-lomba memberikan layanan secara cepat dan akurat lewat sistem digitalisasi seperti
mobile banking dan sebagainya. Kemajuan teknologi memang telah memberikan kemudahan
di segala sektor termasuk perbankan atau aktivitas keuangan. Mulai dari sistem investasi,
transaksi keuangan, serta pembiayaan yang semuanya bisa dilakukan dengan cara mudah yaitu
cukup menggunakan smartphone saja.

Untuk memenuhi kebutuhan nasabah yang beragam, setiap bank pun melengkapi layanannya
dengan berbagai produk. Tujuannya adalah agar semua kebutuhan nasabah dapat dilayani
dengan baik. Namun secara garis besar produk perbankan bisa dibagi dua. Yaitu produk
simpanan dan produk pinjaman.
3. Kiring adalah merupakan jasa penyelesaian hutang piutang anta bank dengan cara saling
menyerahkan warkat-warkat yang akan dikliringkan dilembaga kliring. Melalui jasa
kliring, nasabah cukup meyerahkan cek atau BG (Bilyet Giro) yang dimilikinya ke bank
dimana nasabah memiliki rekening. Kemudian jika bank menganggap memenuhi syarat
maka bank akan melakuka kliring ke Bank Indonesia pada hari itu juga (waktu kliring).
Nasabah juga dapat langsung menyetor beberapa macam cek atau bilyert giro (BG) dari
berbagai bank dengan catatan masih dalam satu wilayah kliring.
4. Penghasilan dari bunga deposito tersebut akan dikenakan pajak penghasilan (PPh) Pasal 4
ayat 2 yang bersifat final. Peraturan yang terkait dengan pelaksanaan pemotongan PPh
Pasal 4 ayat 2 atas penghasilan berupa bunga deposito/bunga tabungan/diskonto SBI
adalah:

• Pasal 4 ayat 2 Undang-Undang Pajak Penghasilan

• Peraturan Pemerintah Nomor 123 Tahun 2015

• Peraturan Menteri Keuangan Nomor 26/PMK.010/2016

5. Penalti merupakan cara yang ditempuh pihak bank untuk menghindari risiko jika para
nasabahnya tidak sabaran untuk segera mencarikan dana yang diinvestasikan dalam bentuk
deposito. Penalti ini biasanya akan berbentuk biaya administrasi dengan cara memotong
nilai pokok serta pendapatan bunga deposito yang Anda miliki. Biasanya nilai penalti
sudah ditentukan pihak bank. Biasanya penalti ini berkisar dari 0,5-3 persen. Setiap bank
tentunya memiliki variasi ketentuannya masing-masing. Risiko lainnya yang mungkin saja
kita alami adalah bunga deposito yang tidak dibayarkan pihak bank. Hal ini biasanya
menjadi penalti lainnya yang diberikan pihak bank kepada nasabah yang mencairkan dana
sebelum jatuh tempo.Bunga yang sebelumnya ditawarkan pihak bank di awal perjanjian
biasanya tidak akan diberikan kepada nasabah yang menarik dana depositonya lebih awal.
Peraturan seperti ini sebenarnya sah-sah saja dilakukan pihak bank. Biasanya pihak bank
sudah menjelaskan pada awal saat pembukaan rekening deposito.
6. Sertifikat deposito adalah instrumen utang yang dikeluarkan oleh bank atau lembaga
keuangan lain kepada investor. Deposito jenis ini berbentuk sertifikat tanpa mencantumkan
nama pemilik atau disebut sebagai atas unjuk. Artinya, di dalam sertifikat tidak tertulis
nama seseorang maupun badan hukum tertentu. Dengan begitu, siapa pun yang memegang
sertifikat deposito dapat mencairkan dananya. Berbeda dengan deposito berjangka yang
hanya bisa diakses oleh pemilik rekening tersebut.

7. Syarat administrasi pengajuan kredit harus dipenuhi untuk melakukan pengajuan. Setelah
berkas lengkap, baru pihak bank melanjutkan proses pengajuan kredit ke tahap selanjutnya,
yaitu menganalisis kredit. Setiap bank bisa saja menetapkan persyaratan berbeda-beda bagi
aplikasi kredit. Namun, secara umum, syarat-syarat diminta bank berupa:

a. Photo copy KTP 3 lembar


b. Pas photo 3x4 3 lembar
c. Photo copy KK
d. Rek. PLN, PDAM, atau TLP
e. Photo copy Agunan/Jaminan #BPKB & STNK 2 rangkap
f. SIUP/ Surat keterangan usaha
g. NPWP
h. Photo anggunan/jaminan 2 lembar
i. Photo usaha 2 lembar

8. Akuntansi menganut sistem konservatif yaitu suatu sistem kehati-hatiaan dalam mencatat
pengakuan pendapatan dan juga beban. Oleh karena itu dalam akuntansi terdapat dua
konsep pencatatan yang berlaku umum yaitu metode pencatatan Cash basis. proses
pencatatan transaksi akuntansi dimana transaksi dicatat pada saat menerima kas atau pada
saat mengeluarkan kas. Pada cash basis pendapatan baru diakui pada saat kas atau uang
sudah diterima. Sedangkan beban baru diakui pada saat kas/uang telah dikeluarkan untuk
membayar beban tersebut. Sebagai contoh pada cash basis ini pendapatan tidak akan dicatat
meskipun barang atau jasa sudah diberikan pada customer. Pendapatan tersebut baru diakui
ketika pelanggan membayar sejumlah uang ataupun kas kepada perusahaan.
9. A. Metode Langsung :

Penggunaan metode ini didasarkan praktik yang lazim di bank bahwa terjadiny a kerugian
aktiva produktif sering terjadi pada periode berikutnya setelah penempatan aktiva
produktif.

B. Metode Cadangan :
Dalam metode cadangan, pengakuan kerugian aktiva produktif tidak perlu menunggu
sampai terjadinya kerugian tersebut muncul. Namun bank harus mengakui pada periode
yang sama dengan terjadinya penempatan aktiva produktif dengan cara membentuk
cadangan penyisihan aktiva produktif.

Contoh Perhitungan :

Si A memimjam kredit di BPR ABC dengan nominal Rp. 50.000.000,-. Sisa saldo debet
hingga saat ini Rp. 2.500.000,- dan telah menunggak selama 13 bulan. Memiliki jaminan
berupa Sertifikat dengan Hak Milik dan diikat dengan APHT. Harga pasar Rp. 80.000.000,-
dan nilai pengikatan Rp. 80.000.000,-. Berapakah nilai jaminan dan PPAPnya?

Jaminan SHM dan diikat dengan APHT, maka nilai agunan yang dapat diperhitungkan
sebagai pengurang PPAP adalah:
NA = Nilai Hak Tanggungan x 80%
NA = Rp. 80.000.000,- x 80%
NA = Rp. 64.000.000,- (maks diperhitungkan sebesar plafond kredit/ baki debet)

Karena nilai agunan yang diperhitungkan sebagai penguran PPAP lebih besar dari Baki
debet maka PPAP = 0.

10. Modal ditempatkan jumlah modal yang sudah diambil dan disanggupi untuk dilunasi untuk
dimiliki oleh pemegang atau pemilik saham. Agio saham, yaitu selisih lebih setoran modal
yang diterima oleh bank sebagai akibat harga saham yang melebihi nilai nominalnya
sedangkan modal disetor adalah saham yang telah dibayar penuh oleh pemegang atau
pemiliknya.

Anda mungkin juga menyukai