Anda di halaman 1dari 18

DIKSI DAN

KALIMAT

Hafizah, S.S, M.Pd.

Siti Setiawati, S.Pd., M.Pd.


Diksi
Kata merupakan salah satu unsur dasar
bahasa yang sangat penting. Dalam
memilih kata-kata, ada dua
persyaratan yang harus dipenuhi,
yaitu:
1. Ketepatan : dapat mengungkapkan
apa yang ingin kita ungkapkan;
2. Kesesuaian : kecocokan antara
kata-kata dengan konteks
DIKSI ketepatan pilihan kata

• melambangkan gagasan yang


diekspresikan secara verbal
• membentuk gaya ekspresi gagasan
yang tepat
FUNGSI • menciptakan komunikasi yang baik
DIKSI dan benar
• menciptakan suasana yang tepat
• mencegah perbedaan penafsiran
• mencegah salah pemahaman
• mengefektifkan pencapaian target
komunikasi
A. Syarat Ketepatan Pemilihan Kata
Dapat membedakan antara
denotasi dan konotasi
Dapat membedakan kata-kata
yang hampir bersinonim
Dapat membedakan kata-kata
yang hampir mirip dalam ejaan
Dapat memahami dengan tepat
makna kata-kata abstrak
Dapat memakai kata penghubung
yang berpasangan secara tepat
dapat membedakan antara kata umum
dan kata khusus
1. Makna Denotasi dan Konotasi
denotasi konotasi

makna sebenarnya makna kiasan


Contoh: Contoh:
• Wahimin membeli amplop di Banyak pejabat yang menerima
warung. (sampul surat/tempat amplop dari para pengusaha
memasukkan surat) untuk memuluskan proyeknya.
(uang sogok)
2. Kata Bersinonim
Sinonim adalah dua kata atau lebih yang
pada asasnya mempunyai makna yang sama,
tetapi bentuknya berlainan.
Kata-kata lain yang bersinonim ialah :
► agung, besar, raya
► hamil, bunting
► kecil, mikro, minor, mungil
► korupsi, mencuri
► penelitian, penyelidikan
3. Kata Yang Berejaan Mirip
Demi ketepatan kata, kita pun harus
berhati-hati dalam menggunakan kata-kata
yang berejaan mirip.
Contoh:
• intensif – insentif
• interferensi – inferensi
• preposisi – proposisi
• korporasi – koperasi
• Karton - kartun
4. Kata abstrak dan konkret
Kata konkret

Kata yang acuannya Kata abstrak


mudah diserap
pancaindra
kata yang acuannya
sulit diserap pancaindra
Seperti kursi, air, hangat,
suara

seperti gagasan,
keinginan, angan-angan,
perdamaian
5. Dapat memakai kata penghubung
berpasangan dengan tepat

Pasangan yang benar


• Antara ... dan ...
• Tidak ... tetapi ...
Pasangan yang salah • Baik ... maupun ...
• Antara ... dengan ... • Bukan ... melainkan ...
• Tidak ... melainkan ...
• Baik ... ataupun ...
• Bukan ... tetapi ...
6. Kata Bermakna Umum dan
Khusus
Kata umum/hipernim Kata khusus/hiponim
Kata yang acuannya/ruang kata yang acuannya/ruang
lingkupnya lebih luas lingkupnya lebih sempit

Kata umum : melihat


Kata khusus : melotot, membelalak, melirik, mengerling,
mengintip, mengintai, memandang, menatap,
memperhatikan, mengamati, mengawasi,
menonton, meneropong
Contoh lain:
Superordinat
(Hipernim)
Warna

• Subordinat
(Hiponim)
Biru Hijau Pink
B. GAYA BAHASA

Cara penutur mengungkapkan


maksudnya
Faktor yang memengaruhi tampilan bahasa seseorang

Cara dan media komunikasi: lisan/tulis, langsung/tidak, media


cetak/elektronik

Bidang ilmu: filsafat, sastra, hukum, teknik, kedokteran, dan


kain-lain

Situasi : resmi, tidak resmi, setengah resmi

Ruang dan konteks: seminar, kuliah, ceramah, pidato

Khalayak: dibedakan berdasarkan umur, jenis kelamin, tingkat


pendidikan, status sosial

Tujuan : membangkitkan emosi, diplomasi, humor, informasi


C. Idiom dan ungkapan idiomatik
• Kambing hitam
• Panjang tangan
idiom • Gulung tikar
• Adu domba

• Berawal dari
Ungkapan • Bergantung pada

idiomatis •

Disebabkan oleh
Terbuat dari
Kesalahan Pemakaian Gabungan Kata tanya
yang mana, di mana, dan hal mana

Kesalahan Pemakaian Kata Depan di, ke,


dengan dan daripada

Kesalahan Peluluhan Bunyi /c/

Kesalahan Penulisan Kata Berawalan huruf


/k/, /t/, /s/, /p/ yang Berimbuhan meng-
/peng-

Kesalahan Penggunaan Kata Kesimpulan,


Pemukiman, Keputusan, dan Pelayanan
Kerjakan soal berikut dengan cermat
dan teliti!

I. Lingkari penulisan kata yang tepat di bawah ini!

1.Atlet >< Atlit


2.Apotek >< Apotik
3.Praktek >< Praktik
4.Suku Sunda >< suku Sunda
5.Kecap Inggris >< kecap inggris
• II. Perbaiki diksi yang salah dalam kalimat berikut,
lengkapi dengan analisisnya!
Contoh:
Rini anak yang manis.
Analisis: kalimat ini kurang tepat, karena kata manis biasa
diartikan untuk sebuah rasa. Jadi seharusnya Rini anak yang
cantik.

1. Harga pepaya itu dijual Rp 10.000,00 per biji.


2. Kucing saya meninggal tadi pagi.
3. Kepada mahasiswa yang membawa alat komunikasi harap
dimatikan.
4. Akhirnya, istriku bunting juga.
5. Bagaimanapun antara suami dengan mantanku, masih jauh
berpendidikan suamiku.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai