Anda di halaman 1dari 37

kepribadian

KARDINAH INDRIANNA MEUTIA


Pengertian kepribadian
Menurut Kreitner and kinicki (2010)
“kombinasi karakteristik fisik dan mental yang
stabil yang memberikan identitas individualnya.
Karakteristik atau ciri atau sifat ini termasuk
bagaimana orang melihat, berfikir, bertindah dan
merasakan yang merupakan produk interaksi
genetik dan pengaruh lingkungan”
Pengertian kepribadian
Menurut McShane dan Von Glinow (2010)
“pola yang relatif bertahan lama tentang
pemikiran, emosi dan perilaku yang menunjukan
karakteristik orang, sejalan dengan proses
psikologis di belakang karakteristik tersebut”
Pengertian kepribadian
Menurut Robbins and Judge (2011)
“kepribadian adalah organisasi dinamis dari
sistem psikologis dalam diri individu yang
menentukan penyesuaian uniknya pada
lingkungannya. Dikatakan pula bahwa
kepribadian adalah jumlah dari semua cara di
mana individu bereaksi pada dan berinteraksi
dengan orang lainnya”
Determinan
kepribadian

LIFE
HEREDITY EXPERIENCE

ENVIRONMENT SITUATION
HEREDITY ATAU KETURUNAN
Keturunan merupakan faktor yang ditentukan oleh konsepsi.
Ketinggian fisik, kemenarikan wajah, gender, temperamen,
tingkat energi umumnya dipertimbangkan untuk sebagian
atau seluruhnya dipengaruhi oleh orang tua dengan biologis,
fisiologis dan melekat dengan susunan psikologi
environment
Faktor lingkungan memainkan peranan penting dalam
membentuk kepribadian. Faktor yang menggunakan
tekanan pada pembentukan kepribadian adalah budaya
dimana kita tumbuh, pada kondisi awal, norma di antara
keluarga, teman, kelompok sosial dan pengaruh lain
menurut pengalaman kita.
situation
Situasi mempengaruhi heredity dan environment pada
kepribadian. Kepribadian individu, meskipun biasanya stabil
dan konsisten, dapat berubah dalam situasi tertentu.
tuntutan yang berbeda dari situasi yang berbeda
memerlukan aspek yang berbeda dari kepribadian. Kita
tidak dapat melihat pola kepribadian dalam isolasi. Tetapi
kita juga tidak tahu bahwa situasi tertentu lebih relevan
daripada lainnya dalam mempengaruhi kepribadian
Life experience
Pengalaman hidup yang dilalui seseorang sejak kecil
menjadi dewasa dan mencapai usia lanjut akan
mempengaruhi kepribadian seseorang. Seorang anak yang
mendapatkan pengalaman buruk semasa kecil akan
memengaruhi kepribadiannya setelah dewasa.
situasi

03 Life experience
01 heredity
environtment
02

jatidiri
The big five The myers
briggs Type
personality
Indicator
model

teori dimensi
kepribadian
Sifat
Holland’s
kepribadian
RIASEC
Model
lain
The big five personality model
1. Openness to Experience (Terbuka terhadap Hal-hal baru)
● Dimensi Kepribadian Opennes to Experience ini mengelompokan
individu berdasarkan ketertarikannya terhadap hal-hal baru dan
keinginan untuk mengetahui serta mempelajari sesuatu yang baru.
Karakteristik positif pada Individu yang memiliki dimensi ini cenderung
lebih kreatif, Imajinatif, Intelektual, penasaran dan berpikiran luas.
● Sifat kebalikan dari “Openness to Experience” ini adalah individu yang
cenderung konvensional dan nyaman terhadap hal-hal yang telah ada
serta akan menimbulkan kegelisahan jika diberikan tugas-tugas baru.
2. Conscientiousness (Sifat Berhati-hati)
● Individu yang memiliki Dimensi Kepribadian Conscientiousness ini
cenderung lebih berhati-hati dalam melakukan suatu tindakan ataupun
penuh pertimbangan dalam mengambil sebuah keputusan, mereka
juga memiliki disiplin diri yang tinggi dan dapat dipercaya.
Karakteristik Positif pada dimensi  adalah dapat diandalkan,
bertanggung jawab, tekun dan berorientasi pada pencapain.
● Sifat kebalikan dari Conscientiousness adalah individu yang cendurung
kurang bertanggung jawab, terburu-buru, tidak teratur dan kurang
dapat diandalkan dalam melakukan suatu pekerjaan.
3. Extraversion (Ekstraversi)
● Dimensi Kepribadian Extraversion ini berkaitan dengan tingkat
kenyamanan seseorang dalam berinteraksi dengan orang lain.
Karakteristik Positif Individu Extraversion adalah  senang
bergaul, mudah bersosialisasi, hidup berkelompok dan tegas.
● Sebaliknya, Individu yang Introversion (Kebalikan dari
Extraversion) adalah mereka yang pemalu, suka menyendiri,
penakut dan pendiam.
4. Agreeableness (Mudah Akur atau Mudah Bersepakat)
● Individu yang berdimensi Agreableness ini cenderung lebih
patuh dengan individu lainnya dan memiliki kepribadian yang
ingin menghindari konfilk. Karakteristik Positif-nya adalah
kooperatif (dapat bekerjasama), penuh kepercayaan, bersifat
baik, hangat dan berhati lembut serta suka membantu.
● Karakteristik kebalikan dari sifat “Agreeableness” adalah
mereka yang tidak mudah bersepakat dengan individu lain
karena suka menentang, bersifat dingin dan tidak ramah.
5. Neuroticism (Neurotisme)
● Neuroticism adalah dimensi kepribadian yang menilai kemampuan seseorang
dalam menahan tekanan atau stress. Karakteristik Positif dari Neuroticism
disebut dengan Emotional Stability (Stabilitas Emosional), Individu dengan
Emosional yang stabil cenderang Tenang saat menghadapi masalah, percaya
diri, memiliki pendirian yang teguh.
● Sedangkan karakteristik kepribadian Neuroticism (karakteristik Negatif) adalah
mudah gugup, depresi, tidak percaya diri dan mudah berubah pikiran.
● Oleh karena itu, Dimensi Kepribadian Neuroticism atau Neurotisme yang pada
dasarnya merupakan sisi negatif ini  sering disebut juga dengan dimensi
Emotional Stability (Stabilitas Emosional) sebagai sisi positifnya, ada juga yang
menyebut Dimensi ini sebagai Natural Reactions (Reaksi Alami).
The myers briggs Type Indicator
Extroversions vs introversion

Extroversions : Merupakan kepribadian yang


dibangkitkan oleh interaksi orang dan sosial.
Introversion : sifat kepribadiannya dibangkitkan oleh
waktu pribadi dan refleksi atau pemikiran sendiri.
Sensing vs intuition

Sensing : kepribadian yang bersifat menyukai fakta


dan data yang jelas dan konkret
Intuition : merupakan kepribadian yang bersifat
menyukai firasat, dugaan dan spekulasi berdasar teori
dan imajinasi.
Thinking vs feeling

Thinking : sifat kepribadian yang mendekati keputusan dengan


alaisis logis dan kritis,
Feeling : mendekati keputusan dengan menekankan pada
kebutuhan dan perasaan orang lain.
Judging vs perceiving

Judging : sifat kepribadian yang mendekati tugas dengan


perencanaan dan penetapan tujuan
Perceiving : sifat yang lebih menyukai mempunyai fleksibilitas
dan spontanitas ketika melakukan tugas.
Holland’s RIASEC Model
1.      Realistic.
● Tipe model ini memiliki kecenderungan untuk memilih lapangan kerja yang berorientasi kepada penerapan. Ciri-
cirinya yaitu; mengutamakan kejantanan, kekuatan otot, ketrampilan fisik, mempunyai kecakapan, dan koordinasi
motorik yang kuat, kurang memiliki kecakapan verbal, konkrit, bekerja praktis, kurang memiliki ketrampilan social,
serta kurang peka dalam hubungan dengan orang lain.
● Orang model orientasi realistis dalam lingkungan nyatanya selalu ditandai dengan tugas-tugas yang konkrit, fisik,
eksplisit yang memberikan tantangan bagi penghuni lingkungan ini. Untuk dapat memecahkan masalah yang lebih
efektif seringkali memerlukan bentuk-bentuk kecakapan, gerakan, dan ketahanan tertentu. Diantaranya kecakapan
mekanik, ketahanan dan gerakan fisikuntuk berpindah-pindah dan seringkali berada diluar gedung.Sifat-sifat yang
nampak dengan jelas dari tuntutan-tuntutan lingkungan menciptakan kegagalan dan keberhasilan.
● Contoh pekerjaan orang dengan model orientasi ini adalah, operator mesin/radio, sopir truk, petani, penerbang,
pengawas bangunan, ahli listrik, dan pekerjaan lain yang sejenis.
2.      Investigative
● Tipe model ini memiliki kecenderungan untuk memilih pekerjaan yang bersifat akademik. Ciri-cirinya adalah memiliki
kecenderungan untuk merenungkan daripada mengatasinya dalam memecahkan suatu masalah, berorientasi pada
tugas, tidak sosial. Membutuhkan pemahaman, menyenangi tugas-tugas yang bersifat kabur, memiliki nilai-nilai dan
sikap yang tidak konvensional dan kegiatan-kegiatanya bersifat intraseptif.
● Orang model orientasi intelektual dalam lingkungan nyatanya selalu ditandai dengan tugas yang memerlukan
berbagai kemampuan abstrak, dan kreatif. Bukan tergantung kepada pengamatan pribadinya. Untuk dapat
memecahkan masalah yang efektif dan efisien diperlukan intelejensi, imajinasi, serta kepekaan terhadap berbagai
masalah yang bersifat intelektual dan fisik. Kriteria keberhasilan dalam melaksanakan tugas bersifat objektif dan
bisa diukur, tetapi memerlukan waktu yang cukup lama dan secara bertahap. Bahan dan alat serta perlengkapan
memerlukan kecakapan intelektual daripada kecakapan manual. Kecakapan menulis mutlak dipelihara dalam
oreientasi ini.
● Contoh pekerjaan orang dengan model orientasi ini adalah, ahli fisika, ahli biologi, kimia, antropologi, matematika,
pekerjaan penelitian, dan pekerjaan lain yang sejenis.
3.      Artistic
● Tipe model orientasi ini memiliki kecenderungan berhubungan dengan orang lain secara tidak
langsung, bersifat sosial dan sukar menyesuaikan diri.
● Orang model orientasi artistic ini ditandai dengan berbagai macam tugas dan masalah yang
memerlukan interpretasi atau kreasi bentuk-bentuk artistic melalui cita rasa, perasaan dan
imajinai.Dengan kata lain, orientasi artistic lebih menitikberatkan menghadapi keadaan sekitar
dilakukan dengan melalui ekspresi diri dan menghindari keadaan yang bersifat intrapersonal, 
keteraturan, atau keadaan yang menuntut ketrampilan fisik.
● Contoh pekerjaan orang dengan model orientasi ini adalah, ahli musik, ahli drama, pencipta lagu,
penyair, dan pekerjaan lain yang sejenis.
4.      Social
● Tipe model ini memiliki kecenderungan untuk memilih lapangan pekerjaan yang bersifat membantu
orang lain. Ciri-ciri dari tipe model ini adalah pandai bergaul dan berbicara, bersifat responsive,
bertanggung jawab, kemanusiaan, bersifat religiusm membutuhkan perhatian, memiliki kecakapan
verbal, hubungan antarpribadi, kegiatan-kegiatan rapi dan teratur, menjauhkan bentuk pemecahan
masalah secara intelektual, lebih berorientasi pada perasaan.
● Orang model orientasi sosial memiliki ciri-ciri kebutuhan akan kemampuan untuk menginterpretasi
dan mengubah perilaku manusia, serta minat untuk berkomunikasi dengan orang lain. Secara
umum orientasi kerja dapat menimbulkan rasa harga diri dan status.
● Contoh pekerjaan orang dengan model orientasi ini adalah, guru, pekerja sosial, konselor,
misionari, psikolog klinik, terapis, dan pekerjaan lain yang sejenis.
5.      Enterpreneur
● Tipe model ini memiliki cirri khas diantaranya menggunakan ketrampilan-ketrampilan berbcara
dalam situasi dimana ada kesempatan untuk menguasai orang lain atau mempengaruhi orang lain,
menganggap dirinya paling kuat, jantan, mudah untuk mengadakan adaptasi dengan orang lain,
menyenangi tugas-tugas sosial yang kabur, perhatian yang besar pada kekuasaan, status dan
kepemimpinan, agresif dalam kegiatan lisan.
● Orang model orientasi usaha ditandai dengan berbagai macam tugas yang menitikberatkan kepada
kemampuan verbal yang digunakan untuk mengarahkan dan mempengaruhi orang lain.
● Contoh pekerjaan orang dengan model  orientasi ini adalah, pedagang, politikus, manajer pimpinan
eksekutif perusahaan, perwakilan dagang, dan pekerjaan lain yang sejenis.
6.      Conventional
● Tipe model ini pada umumnya  memiliki kecenderungan untuk terhadap kegiatan verbal, ia
menyenangi bahasa yang tersusun baik, numerical (angka) yang teratur, menghindari situasi yang
kabur, senang mengabdi, mengidentifikasikan diri dengan kekuasaaan, memberi nilai yang tinggi
terhadap status dan kenyataan materi, mencapai tujuan dengan mengadaptasikan dirinya
ketergantungan pada atasan.
● Individu yang memiliki model orientasi konvensional pada lingkungan nyatanya ditandai  dengan
berbagai macam tugas dan pemecahan masalah yang memerlukan suatu proses informasi verbal
dan matematis secara kontinu, rutin, konkrit, dan sistematis. Berhasilnya dalam pemecahan
masalah akan nampak dengan jelas dan memerlukan waktu yang relative singkat.
● Contoh pekerjaan orang dengan model orientasi ini adalah, kasir, statistika, pemegang buku,
pegawai arsip, pegawai bank, dan pekerjaan lain yang sejenis.
Sifat kepribadian lain

1. Core self evaluation


2.Machiavellianism
3.Narcissism
4.Self monitoring
5.Risk taking
6.Type a personality
7.Proactive personality
Core self evaluation
Positif : Orang yang menyukai dan melihat dirinya sebagai efektif,
berkemampuan, dan dapat mengontrol terhadap lingkungan mereka.
Mempunyai kinerja yang lebih baik dan lebih berkomitmen

negatif : cenderung tidak menyukai diri nya, mempertanyakan


kapabilitasnya dan meihat dirinya sebagai tidak berdaya terhdap
lingkunagn mereka.
Machiavellianism
Merupakan tingkatan di mana individual adalah fragmantis,
menjaga jarak emosional, dan percaya bahwa untuk
mendapatkan hasil dapat membenarkan segala cara.
Narcissism
Kecintaan pada diri sendiri yang lebih cenderung arogan,
mempunyai perasaan dirinya penting, membutuhkan kekaguman
berlebihan dan mempunyai perasaan berhak.
Menganggap dirinya lebih baik sehingga menjadi egois,
eksploitatif dan percaya bahwa keberadaan orang lain adalah
untuk kepentingan mereka.
Self monitoring

Menunjukan kemampuan individual menyesuaikan


perilaku mereka pada faktor eksternal, faktor
situasional. Individual dengan high self monitoring
sangat sensitif terhadap isyarat eksternal dan dapat
berperilaku secara berbeda dalam situasi yang
berbeda.
Risk taking
Orang berbeda dalam keinginannya mengambil kesempatan
suatu kualitas yang memengaruhi berapa banyak waktu dan
informasi yang diperlukan manajer dalam mengambil keputusan.
Type a personality
Kepribadian yang secara agresif terlibat dalam perjuangan kronis tidak
terputus-putus untuk terus mencapai yang lebih dalam waktu yang
kurang atau sedikit. Karakteristisk type A:
1. Selalu bergerak dengan cepat
2. Merasa tidak sabar
3. Berusaha berfiir melakukan dua hal atau lebih
4. Tidak bisa mengatasi dengan waktu yang santai
5. Terobsesi dengan angka, mengukur keberhasilan mereka dalam
bentuk berapa banyak dari setiap hal yang mereka peroleh
Proactive personality
Mengidentifikasi peluang, menunjukan inisiatif, melakukan tindakan dan
memelihara sampai perubahan yang berarti terjadi.
Orang proaktif menciptakan perubahan positif dalam lingkungan
mereka, tanpa memandang keterbatasan atau hambatan. Mereka lebih
mungkin dipandang sebagai pemimpin dan bertindak sebagai agen
perubahan dalam organisasi.

Anda mungkin juga menyukai