Anda di halaman 1dari 13

Study Case

Pasar Uang dan Pasar Modal

Dosen Pembimbing :
Annisa Parasmawary Aslam, SE, MSM,.

Disusun Oleh :
Siti Aldhawaty Syam
1893142012
pemasaran D 2018

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


FAKULTAS EKONOMI
PRODI MANAJEMEN
2021
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Investasi merupakan usaha investor untuk mendapatkan hasil yang akan dikonsumsi
di masa depan. Investasi yang memberikan tingkat pengembalian yang tinggi tentunya akan
memberikan resiko yang tinggi pula. Tinggi rendahnya resiko suatu instrumen terutama yang
ada di pasar modal Indonesia sangatlah dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan politik suatu
negara serta kondisi perusahaan itu sendiri. Untuk itu, dalam mengambil keputusan untuk
berinvestasi, ada baiknya investor melakukan analisis terlebih dahulu terhadap instrumen
investasi yang akan dipilih. Analisis ini dilakukan untuk meminimalkan resiko yang ada.
Resiko yang dihadapi dalam melakukan investasi dapat berupa risiko sistematis (systematic
risk) dan resiko yang tidak sistematis (unsystematic risk). Risiko sistematis tidak mungkin
bisa dihindari karena resiko ini merupakan bentuk dari perubahan perekonomian yang tidak
bisa dikendalikan oleh perusahaan. Sedangkan resiko yang tidak sistematis bisa kita
minimumkan dengan melakukan diversifikasi. Berinvestasi dalam bentuk saham memiliki
tingkat ketidakpastian yang tinggi sehingga resikonya juga tinggi. Analisis yang harus
dilakukan oleh para investor meliputi analisis fundamental dan analisis teknikal. Dalam
melakukan analisis fundamental, investor perlu melihat kondisi perusahaan itu sendiri,
maupun kondisi perekonomian dimana perusahaan tersebut beroperasi.Sedangkan untuk
analisis teknikal, para investor bisa melihat tren dari harga saham yang akan dipilih.Semenjak
terjadi krisis ekonomi di Indonesia, keadaan makro ekonomi menjadi sangat tidak menentu.
Tingkat suku bunga mengalami peningkatan menyebabkan investor lebih tertarik pada
deposito, sehingga akan berdampak pada pasar modal. Inflasi melambung tinggi dan nilai
tukar Rupiah terutama terhadap Dolar AS terus merosot. Nampaknya krisis ekonomi yang
menyerang Indonesia pada tahun 1998 kini mulai terjadi lagi. Saat ini tidak hanya Indonesia
saja, namun negara besar lainnya telah terkena krisis keuangan global. Krisis keuangan global
merupakan imbas dari subprime mor gage yang mulai terjadi pada tahun 2007. Kebijakan
bank sentral AS dalam menurunkan suku bunga menjadi pemberi mortgage melupakan risiko
gagal bayar. Ketika bank sentral AS menaikkan kembali suku bunga, maka suku bunga untuk
hutang juga akan naik.

Pada saat inilah banyak yang mengalami gagal bayar. Efek dari subprime mortgage di
Amerika ternyata membawa imbas pada semua negara sehingga terjadilah krisis global . pada
saat krisis global ini di Indonesia nilai tukar Rupiah terhadap Dollar merosot tajam hingga
mencapai angka Rp 12.000/US$. Pada tanggal 9-10 Oktober 2008 banyak saham yang
suspend karena ada kenaikan pasar yang berlebih. Sepertinya krisis keuangan global yang
melanda memberikan dampak terhadap perekonomian suatu negara sehingga memberikan
dampak pula terhadap harga saham pada pasar modal.

Kondisi makro ekonomi dapat mempengaruhi harga saham pada suatu pasar modal.
Bodie, Kane dan Marcus dalam bukunya yang berjudul “Investment” mengungkapkan
beberapa faktor makroekonomi yang dapat mempengaruhi harga saham, antara lain suku
bunga, inflasi, dan nilai tukar. Dampak krisis di Indonesia yang menyebabkan kondisi makro
ekonomi menjadi tidak menentu juga berdampak pada kondisi pasar modal di Indonesia.

B. LandasanTeori Investasi

Teori ekonomi mengartikan atau mendefinisikan investasi sebagai pengeluaran-


pengeluaran untuk membeli barang-barang modal dan peralatan-peralatan produksi dengan
tujuan untuk mengganti dan terutama menambah barang-barang modal dalam perekonomian
yang akan digunakan untuk memproduksi barang dan jasa di masa yang akan datang. Dengan
perkataan lain, investasi berarti kegiatan perbelanjaan untuk meningkatkan kapasitas produksi
suatu perekonomian (Sukirno, 2009).

Menurut Samuelson (2011), investasi meliputi penambahan stok modal atau barang di
suatu negara, seperti bangunan peralatan produksi, dan barang-barang inventaris dalam waktu
satu tahun. Investasi merupakan langkah mengorbankan konsumsi di waktu mendatang.
Secara statistik, investasi atau pengeluaran untuk membeli barang- barang modal dan
peralatan produksi, dibedakan menjadi 4 komponen, yaitu:

1. investasi perusahaan-perusahaan swasta,

2. pengeluaran untuk mendirikan tempat tinggal,

3. perubahan dalam inventaris (inventory) perusahaan dan

4. investasi yang dilakukan oleh pemerintah.

Tujuan pengusaha untuk mewujudkan alat-alat produksi tersebut adalah untuk


memperoleh keuntungan dari kegiatan produksi yang dilakukannya di masa depan. Hal ini
berarti investasi yang dilakukan di masa kini sangat erat hubungannya dengan prospek
memperoleh untung di masa depan. Semakin cerah prospek untuk memperoleh keuntungan
yang lumayan di masa depan, semakin tinggi investasi yang dilakukannya pada masa kini
(Gunawan, 2009).

Dari segi nilai dan proporsinya terhadap pendapatan nasional, investasi perusahaan
tidaklah sebesar pengeluaran konsumsi rumah tangga. Namun demikian investasi perusahaan
peranannya sangatlah penting dibanding konsumsi rumah tangga. Di berbagai negara,
terutama di negara- negara industri yang perekonomiannya sudah sangat berkembang,
investasi perusahaan adalah sangat “volatile” yaitu selalu mengalami kenaikan dan
penurunan yang sangat besar, dan sebagai sumber penting dari berlakunya fluktuasi dalam
kegiatan perekonomian.Disamping itu kegiatan investasi memungkinkan suatu masyarakat
terus menerus meningkatkan kegiatan ekonomi dan kesempatan kerja, meningkatkan
pendapatan nasional dan meningkatkan taraf kemakmuran masyarakat.

Peranan ini bersumber dari tiga fungsi penting kegiatan investasi dalam perekonomian:
1. Investasi merupakan salah satu komponen dari pengeluaran agregat, sehingga kenaikan
investasi akan meningkatkan permintaan agregat dan pendapatan nasional.

2. Pertambahan barang modal sebagai akibat investasi akan menambahkan kapasitas


memproduksi di masa depan dan perkembangan ini akan menstimulasi pertumbuhan
produksi nasional serta kesempatan kerja.

3. Investasi selalu diikuti oleh perkembangan teknologi, perkembangan ini akan memberi
sumbangan penting terhadap peningkatan produktivitas dan pendapatan per kapita
masyarakat (Sasana, 2008).

Beberapa teori dan jenis tentang investasi:

● Teori Neo KlasikKlasik menekankan pentingnya tabungan sebagai sumber investasi.


Investasi dipandang sebagai salah satu penggerak utama pertumbuhan ekonomi dan
pembangunan. Makin cepat perkembangan investasi ketimbang laju pertumbuhan penduduk,
semakin cepat perkembangan volume stok kapital rata-rata per tenaga kerja. Makin tinggi
rasio kapital per tenaga kerja cenderung makin tinggi kapasitas produksi per tenaga kerja.
Tokoh Neo Klasik, Solow dan Swan memusatkan perhatiannya pada bagaimana pertumbuhan
penduduk, akumulasi kapital, kemajuan teknologi dan output saling berinteraksi dalam proses
pertumbuhan ekonomi (Arsyad, 2010).

● Teori Harrod-DomarHarrod-Domar mempertahankan pendapat dari para ahli ekonomi


sebelumnya yang merupakan gabungan dari pendapat kaum klasik dan Keynes, beliau
menekankan peranan pertumbuhan modal dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi. Teori
Harrod-Domar memandangbahwa pembentukan modal dianggap sebagai pengeluaran yang
akan menambah kemampuan suatu perekonomian untuk menghasilkan barang dan atau jasa,
maupun sebagai pengeluaran yang akan menambah permintaan efektif seluruh masyarakat.
Dimana apabila pada suatu masa tertentu dilakukan sejumlah pembentukan modal, maka
pada masa berikutnya perekonomian tersebut mempunyai kemampuan untuk menghasilkan
barang-barang dan jasa yang lebih besar (Sukirno, 2009).

● Jenis InvestasiBerdasarkan jenisnya investasi dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

1.investasi pemerintah, adalah investasi yang dilakukan oleh pemerintah pusat maupun
pemerintah daerah. Pada umumnya investasi yang dilakukan oleh pemerintah tidak
dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan;

2. investasi swasta, adalah investasi yang dilakukan oleh sektor swasta nasional yaitu
Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) ataupun investasi yang dilakukan oleh swasta
asing atau disebut Penanaman Modal Asing (PMA). Investasi yang dilakukan swasta
bertujuan untuk mencari keuntungan dan memperoleh pendapatan serta didorong oleh adanya
pertambahan pendapatan. Jika pendapatan bertambah konsumsi pun bertambah dan
bertambah pula effective demand.
C. PembahasanInvestasi

adalah sebuah aktivitas menyimpan atau menempatkan dana pada periode tertentu
dengan harapan penyimpanan tersebut akan menimbulkan keuntungan atau peningkatan nilai
investasi. Seorang yang berinvestasi disebut dengan investor atau penanam modal. Investasi
erat kaitannya dengan bisnis, namun diluar itu ada banyak investasi yang tidak terikat bisnis.
Ada banyak investasi non bisnis yang belakangan diminati oleh masyarakat dengan tujuan
investasi untuk meningkatkan nilai aset yang dimiliki.Tujuan investasi bukan untuk
menjadikan seorang investor cepat kaya, bagaimanapun investasi harus dijalani dengan sabar,
komitmen yang kuat serta tetap tenang ketika pasar berfluktuasi. Tapi bukan berarti investasi
tidak bisa dilakukan dalam jangka pendek. Ada banyak investasi jangka pendek yang juga
sangat menguntungkan sama dengan investasi jangka panjang.

Investasi Jangka Pendek dan Investasi Jangka Panjang

●  Investasi Jangka PendekJika didefinisikan investasi jangka pendek adalah


investasi yang biasanya kurang dari tiga tahun yang kemudian dapat Anda
konversikan dengan uang atau jual. Contohnya obligasi jangka pendek, sertifikat
deposito, pasar saham.

●  Investasi Jangka PanjangInvestasi jangka panjang adalah investasi yang


membutuhkan waktu lebih dari tiga tahun. Investasi jangka panjang sangat cocok
untuk Anda yang hendak menabung untuk tujuan yang cukup lama, contohnya
menikah, dana pensiun dan biaya pendidikan. Ketika Anda memutuskan mengambil
investasi jangka panjang pastikan tidak akan mengambil dana sebelum tiga tahun.
Contoh investasi jangka panjang reksadana yang bersifat agresif dengan nilai
pengembalian tinggi. Tujuan Investasi Dari penjelasan sebelumnya, ada banyak
tujuan investasi yang melatarbelakangi investor melakukan investasi. Berikut tujuan
investasi diantaranya:

●  Mendapatkan Penghasilan TetapTujuan investasi untuk mendapat


penghasilan tetap biasanya diterapkan oleh mereka yang menanam modal pada sebuah
perusahaan. Contohnya, Anda berinvestasi pada sebuah perusahan pengolahan
makanan cepat saji. Dari hasil penjualan, Anda berhak mendapatkan persentase
keuntungan tiap bulannya. Besarnya persentase keuntungan akan berbeda, tergantung
kesepakatan antara perusahaan dan investor.

●  Mengembangkan UsahaSelain mendapat penghasilan tetap dan


keuntungan, investasi juga dapat mengembangkan usaha yang sedang Anda jalani.
Laba investasi yang didapatkan dapat menjadi suntikan modal untuk bisnis Anda.

●  Jaminan Dalam BisnisJika Anda menanam modal pada supplier bahan


baku usaha yang sedang Anda jalani maka kemungkinan besar perusahaan tidak akan
mengalami kekurangan pasokan bahan baku. Selain itu harga produk Anda akan dapat
bersaing di pasaran karena mendapatkan bahan baku yang lebih murah dengan
kualitas yang baik.

Manfaat Investasi

Selain tujuan investasi yang dijelaskan sebelumnya, investasi juga memiliki banyak manfaat
bagi Anda selaku investor. Banyak orang mulai berinvestasi untuk mendapat keuntungan dan
memperluas bisnis.

●  Meningkatkan AsetContohnya jika seseorang membeli tanah dengan tujuan


investasi lalu menjualnya beberapa tahun kemudian dengan harga yang lebih tinggi.
Maka nilai aset berupa tanah mengalami kenaikan. Namun, peningkatan nilai aset
tidak didapatkan dalam waktu singkat, butuh waktu yang lama dan kesabaran.

●  Memenuhi Kebutuhan di Masa DepanInvestasi di masa sekarang bertujuan


untuk menunjang dan mendukung kehidupan di masa depan. Contohnya Anda
melakukan investasi dalam bentuk emas untuk dana pendidikan di masa depan

●  Gaya Hidup HematDengan investasi seseorang akan mencoba hidup hemat


untuk tetap berinvestasi, pada akhirnya orang tersebut akan menghindari membeli hal-
hal tidak penting dan bersifat lebih ekonomis.

●  Menghindari UtangDengan gaya hidup sederhana, seseorang akan


menghindari hutang. Orang-orang yang memiliki komitmen investasi akan
menghindari berhutang dan lebih memilih hidup hemat untuk memperbaiki keadaan
ekonomi.

●  Bentuk InvestasiSecara umum tujuan investasi adalah untuk


mengembangkan aset, investasi dibagi menjadi dua bentuk yaitu investasi aktiva riil
dan investasi aktiva finansial. Berikut penjelasan keduanya.

● Investasi Aktiva Riilinvestasi yang dilakukan oleh seseorang dalam bentuk yang
terlihat atau tidak terlihat. Contohnya investasi emas, properti, tanah, logam mulia dan
lain-lain.

● Investasi Aktiva Finansialinvestasi yang dilakukan oleh investor dalam bentuk


sekuritas. Contohnya saham dan deposito.

Macam-Macam Jenis Investasi

● Deposito

Deposito atau investasi berjangka adalah salah satu macam investasi yang banyak
diminati karena caranya sangat mudah dan tidak rumit. Jika Anda menyimpan uang dalam
jumlah dan waktu tertentu, Anda akan mendapat bunga. Kelebihan deposito yaitu tingkat
pengembalian uang berjumlah tetap, bunga yang dijanjikan pun lebih pasti. Sayangnya Anda
tidak dapat mencairkan uang sebelum mencapai jangka waktu yang disepakati.
● SahamSelain deposito, saham juga menjadi salah satu macam investasi yang sangat
populer. Penjelasan secara teknis, Anda akan membeli saham di bursa saham. Setelah itu
Anda akan mendapat sekian persen hak kepemilikan sebuah perusahaan.Semakin besar
persentase saham yang dimiliki maka semakin kuat kekuatan Anda dalam perusahaan
tersebut. Keuntungan melakukan investasi saham terdiri dari dua bentuk yaitu keuntungan
dari capital gain dan dividen. Keuntungan capital gain dapat dipantau setiap menit, jam, dan
hari

● CryptocurrencyCryptocurrency atau macam investasi pada mata uang digital memang


tergolong popular. Bagaimana tidak, mata uang bitcoin dalam beberapa tahun terakhir
meningkat sangat pesat. Angka fantastis tersebut membuat investasi uang digital menjadi
banyak diminati.

● ObligasiObligasi adalah macam investasi yang hampir mirip dengan saham. Bedanya hasil
yang didapatkan lebih dinamis, jumlah uang yang Anda dapatkan cenderung lebih pasti.
Contohnya, Anda membeli surat utang sebesar Rp 5.000.000,- dalam jangka waktu 10 tahun
dengan bunga 10%. Namun, sebelum jangka waktu tersebut selesai Anda bisa mengambil
uang tersebut dengan jumlah bunga yang sudah disesuaikan. Anda bisa membeli obligasi
yang dikeluarkan oleh pemerintah. Alasannya karena pemerintah mempunyai risiko gagal
bayar yang lebih kecil dibandingkan dengan obligasi perusahaan.

● EmasEmas adalah salah satu investasi riil atau berbentuk fisik yang sangat digemari. Emas
jadi salah satu pilihan menarik karena memiliki risiko yang cukup rendah. Emas memiliki
nilai yang stabil dan selalu naik setiap tahunnya. Jika Anda hendak berinvestasi emas,
sebaiknya memilih emas batangan. Harga emas batangan berbeda dengan emas perhiasan.
Nilai dan harga emas batangan ini adalah murni emas tanpa campuran apapun seperti emas
perhiasan. Namun, jika anda berinvestasi pada emas maka harus menyiapkan tempat khusus.
Investasi emas adalah salah satu investasi fisik yang risiko hilangnya cukup besar.

● PropertiInvestasi properti adalah salah satu macam investasi berbentuk fisik selain emas.
Investasi ini memiliki benda fisik yang nyata. Investasi properti sangat menguntungkan
karena harganya terus meningkat setiap tahun. Ada banyak cara melakukan investasi properti,
yang paling sederhana yaitu membeli tanah kemudian membangun properti di atasnya.
Setelah itu Anda dapat menjualnya dengan harga lebih tinggi.Risiko investasi

properti ada pada pertimbangan kerusakan bangunan. Meskipun resikonya rendah, properti
adalah aset yang dapat rusak terkena bencana. Anda harus merawatnya guna menjaga nilai
jual tetap tinggi.

● Reksa DanaMacam investasi selanjutnya yaitu reksa dana. Reksa dana adalah sebuah
investasi dimana dana dikumpulkan dari beberapa investor menjadi satu kemudian
diinvestasikan pada macam pasar modal. Reksa dana dibagi menjadi 5 jenis yaitu reksadana
pasar uang, reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap, reksadana campuran dan
reksadana index.
BAB II
PEMBAHASAN

 Study case
Dalam study case kali ini membhasa tentang tingkat pemahaman responden
dalam hal literasi investasi atau lebih tepat tentang perihal memilih investasi jenis apa
dan pengetahuan tentang investasi yang ia pilih. Responden dari study case kali ini
adalah viewers insta story Instagram milik pribadi @aldhasym yang diupload pada
selasa, 30 Maret 2021. Dengan berisikan :
1. Polling pertama

pada gambar diatas dapat dilihat, 1.191 viewers insta story hanya 121 orang yang
memilih “iya” pernah dengar tentang investasi dan 8 orang tidak mengetahui
investasi. Dari insta story dapat dibuktikan bahwa kaum millennial Instagram sudah
mengetahui soal investasi.

2. Polling kedua
pada gambar diatas dapat dilihat bahwa viewers 1,004 story memilih investasi saham
sebanyak 68 orang , dan 15 orang memilih deposito. Disini membuktikan bahwa
kaum milenial sudah banyak mengetahui investasi khususnya pada investasi saham.

3. Pollign ketiga
pada gambar diatas dapat dilihat bahwa viewers 1,026 story, ada 69 orang mengetahui
kalo saham itu memiliki high risk high return dan 16 orang tidak mengetahuinya . jadi
kaum milenial kebanyakan memang sudah paham dalam berinvestasi dan sudah tahu
resiko-resikonya seperti investasi saham yang memiliki pendapatan tinggi dan resiko
yang tinggi pula.

Di dalam dunia investasi, ada banyak pilihan atau instrumen investasi yang dapat
digunakan sesuai kebutuhan. Apalagi jika kamu memiliki tujuan dalam berinvestasi
salah satunya adalah untuk dana di masa produktif yang sifatnya jangka panjang.
Tentunya, kamu harus memilih instrumen investasi yang dapat menguntungkan
dengan risiko yang rendah.
Perbedaan satu instrumen investasi dengan yang lain, salah satunya adalah risiko yang
akan dihadapi. Tingkat risiko setiap investasi yang diikuti dengan pengembalian tentu
berbeda-beda. Ada yang tingkat risikonya rendah, namun tingkat pengembaliannya
juga rendah atau low risk low return. Ada juga yang tingkat risiko tinggi, namun
tingkat pengembaliannya juga tinggi atau disebut high risk high return.

Nah, pengertian dari istilah atau prinsip high risk high return ini dapat kamu gunakan
sebagai acuan dalam mengelola perencanaan keuangan yaitu investasi. Selain
keuntungan yang diharapkan dari sebuah investasi, seseorang yang berinvestasi juga
harus memahami jika investasi memiliki risiko yang mengarah pada kerugian
kepemilikan aset.

Risk atau risiko, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI berarti akibat yang
kurang menyenangkan dari suatu perbuatan atau tindakan. Jika dikaitkan dengan
investasi, maka risiko diartikan sebagai berkurang hingga menghilangnya modal yang
diinvestasikan pada suatu bisnis. Hal ini berarti hasil yang diharapkan tidak sesuai
atau merugi.

Risiko dalam dunia bisnis merupakan hal yang tidak dapat dihindari oleh siapapun.
Akan tetapi, dapat diminimalisir dengan pengambilan langkah dan penetapan strategi
yang tepat. Oleh karena itu, para investor yang ingin berinvestasi menanamkan
modalnya tidak hanya menyiapkan modal saja, namun harus menentukan strategi dan
langkah yang diambil ketika risiko akan terjadi di masa mendatang.

Sementara return atau pengembalian merupakan keuntungan yang akan didapat atas
suatu aktivitas investasi yang dilakukan. Keuntungan yang dihasilkan ini berupa
bunga, selisih nilai, dan dividen tergantung jenis investasi yang dipilih.

4. Polling keempat
pada gambar diatas dapat dilihat bahwa viewers 952 story, kaum milenial khususnya
ada 101 orang yang memilih langkah investasi sejak dini dan 5 orang memilih
langkah investasi di masa tua .dari sini kita bisa melihat langkah kaum milenial dalam
berinvestasi sangatlah minat untuk dilakukan. Karna mungkin kaum milenial yang
memilih investasi sejak dini tahu bahwa uang investasi yang dimulai sejak dini
meskipun sedikit hasilnya dibelakang akan mendapatkan selisih yang luar biasa
dibandingkan mereka yang baru memulai investasi di masa tua dengan uang yang
banyak. Makanya kaum milenial berpikir investasi sejak dini itu penting

Anda mungkin juga menyukai