Anda di halaman 1dari 8

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN


PUSKESMAS SOBO
TAHUN 2016

I.PENDAHULUAN
Lingkungan merupakan factor yang paling dominan dalam mempengaruhi
derajat kesehatan. H.L Blum berpendapat bahwa derajat kesehatan 45 %
dipengaruhi oleh factor lingkungan, 35 % Perilaku, 15 % Pelayanan Kesehatan
dan 5 % factor keturunan. Tingginya kejadian penyakit berbasis lingkungan
disebabkan oleh masih buruknya kondisi sanitasi dasar terutama air bersih dan
jamban, meningkatnya pencemaran, rendahnya perilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS) masyarakat khususnya penggunaan jamban serta buruknya
penatalaksanaan bahan kimia dan pestisida di rumah tangga yang kurang
memperhatikan aspek kesehatan dan keselamatan kerja.

Selain cara pencegahan dan pemberantasan penyakit penyakit tersebut


melalui upaya perbaikan lingkungan / sanitasi dasar dan perubahan perilaku
kearah yang lebih baik. Hal ini sesuai dengan paradigma sehat yang lebih
menonjol aspek pencegahan dan promosi.

Lingkungan sebagai salah satu factor yang sangat berperan demi terciptanya
keadaan masyarakat yang sehat, memerlukan suatu perhatian khusus karena
dengan lingkungan yang sehat merupakan suatu upaya preventif / pencegahan
terhadap kemungkinan timbulnya penyakit atau penularan penyakit tertentu.
Masih tingginya angka kesakitan terutama penyakit berlian akibat dari kualitas
lingkungan yang buruk juga kurangnya perilaku hidup bersih dan sehat,
mendorong kami untuk merencanakan dan melakukan kegiatan pembinaan
kepada masyarakat, pemberdayaan masyarakat secara maksimal, baik
kegiatan penyehatan lingkungan di masyarakat, tempat tempat umum dan
industry makanan dan minuman.

Disamping itu upaya pengobatan penyakit (kuratif) dan upaya perbaikan


lingkungan (preventif) dikerjakan secara terpisah dan tidak terintegrasi
dengan program lainnya. Petugas medis melaksanakan pengobatan tanpa
memperdulikan kondisi lingkungan tempat tinggal pasien. Dilain pihak
petugas sanitasi melakukan upaya kesehatan lingkungan tanpa
memperhatikan kondisi kesehatan masyarakat di kawasan tersebut.

II. LATAR BELAKANG


Puskesmas sobo berada pada wilayah yang terdiri dari wilayah daratan dan
pantai, masih banyak kondisi masyarakat yang mempunyai perilaku buruk
khususnya dalam sanitasi lingkungan. Tingkat pelayanan bidang kesehatan
lingkungan/sanitasi yaitu sektor pengguna jamban yang memenuhi syarat di
Puskesmas Sobo Kabupaten Banyuwangi baru mencapai 10.316 Jamban
(78,4%) rumah tangga. Hal ini berarti sekitar 21,6% rumah tangga atau sekitar
13.163 kepala keluarga dan anggotanya masih membuang kotorannya secara
langsung di lingkungan sekitarnya tanpa akses sanitasi yang memadai. Untuk
pengembangan sesuai target dengan MDG’s maka sampai dengan tahun 2016
ini prosentase penduduk yang terlayani sarana prasarana air limbah adalah
separoh lebih, berarti 7.664 jumlah penduduk diharuskan mempunyai akses
sanitasi yang layak. Prasarana dan sarana air limbah yang akan dikembangkan
adalah Jamban Keluarga, hal ini masih banyak keluarga yang belum
mempunyai fasilitas jamban, jamban keluarga yang ada belum memenuhi
syarat kesehatan dan wilayah Kabupaten Banyuwangi masih cukup luas untuk
sanitasi serta daya dukung tanahnya masih memadai untuk mengolah limbah
secara alamiah.

Dasar Pelaksanaan kegiatan program kesehatan lingkungan adalah :


1. Undang undang nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang Undang nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
3. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan
Lingkungan
4. Keputusan menteri kesehatan Nomor 876/Menkes/SK/VIII/2001 tentang
Analisis dampak lingkungan
5. Permenkes RI No 13 tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pelayanan
Kesehatan Lingkungan di Puskesmas
6. Peraturan menteri Kesehatan Nomor 736/Menkes/Per/VI/2010 tentang tata
laksana pengawasan kualitas air minum
7. Peraturan menteri kesehatan nomor 492/Menkes/Per/IV/2010 tentang
persyaratan kualitas air minum.
8. Peraturan menteri kesehatan nomor 1077/Menkes/Per/V/2011 tentang
pedoman penyehatan udara dalam rumah
9. Peraturan menteri kesehatan nomor 1096/Menkes/Per/V/2011 tentang
hygiene sanitasi jasaboga
10.Peraturan menteri kesehatan nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan masyarakat

III. PENGORGANISASIAN DAN TATA HUBUNGAN KERJA


A. PENGORGANISASIAN
Bahwa dalam melaksanakan pelaksanaan kegiatan kesehatan lingkungan
mengacu pada Permenkes RI Nomor 32 tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Pekerjaan Tenaga Sanitarian. Sesuai pasal 1 dalam
peraturan menteri ini yang dimaksud dengan tenaga sanitarian adalah
setiap orang yang telah lulus pendidikan di bidang kesehatan lingkungan
sesuai dengan peraturan perundang undangan.
Adapun struktur organisasi sebagai berikut :

PELINDUNG
Kepala puskesmas

WAKIL MANAGEMENT MUTU

KOORDINATOR KESLING

B. TATA HUBUNGAN KERJA DAN ALUR PELAPORAN


1. TATA HUBUNGAN KERJA
Ketua Tim Penilaian Kinerja Puskesmas bertugas melakukan koordinasi
mulai dari Perencanaan, Pelaksanaan, sampai dengan monitoring
kegiatan pelayanan kesehatan lingkungandi puskesmas sobo.
Sedangkan penanggung jawab kegiatan program kesehatan lingkungan
melakuakn koordinasi pelaksanaan monitoring kegiatan kesehatan
lingkungan, Ketua Tim managemen Mutu Puskesmas bersama dengan
Ketua tim Pelaksanaan kinerja puskesmas mengadakan rapat tiga
bulanan untuk memonitorkemajuan kinerja dalam pelaksanaan kegiatan
program kesehatan lingkungan.
2. PELAPORAN
Koordinator Program kesehatan Lingkungan melaporkan hasil capaian
kegiatan setiap bulan kepada Ketua Tim Penilaian Kinerja Puskesmas
Sobo dalam bentuk laporan bulanan. Ketua Tim Penilaian Kinerja
Puskesmas Sobo melaporkan hasil kegiatan kepada kepala puskesmas
dengan tembusan kepada Ketua Tim Managemen Mutu Puskesmas.

IV. TUJUAN

TUJUAN UMUM :
Dengan terselenggaranya pelayanan kesehatan lingkungan dipuskesmas
diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui upaya
preventif, promotif, dan kuratif yang dilakukan secara berkesinambungan.

TUJUAN KHUSUS :

1. Menurunkan angka penyakit dan atau gangguan kesehatan yang


diakibatkan oleh faktor resiko lingkungan dan meningkatnya kualitas
kesehatan lingkungan;
2. Meningkatnya pengetahuan, kesadaran, kemampuan, dan perilaku
masyarakat utnuk mencegah penyakit dan atau gangguan kesehatan
yang diakibatkan oleh faktor resiko lingkungan, serta untuk mewujudkan
perilaku hidup bersih dan sehat;
3. Terciptanya keterpaduan kegiatan lintas program dan lintas sektor dalam
pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan dengan
membudayakan masyarakat;

V. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


N
KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN
O
A Penyehatan air  Melakukan Survey Air Bersih
 Melakukan monitoring /
pengawasan pada sarana AMDK
dan depot air minum
 Analisis hasil kegiatan survey air
bersih
B Penyehatan Perumahan dan Sanitasi  Melakukan Survey Perumahan
dasar  Melakukan survey Jamban
keluarga
 Melakukan analisis kegiatan
survet perumahan dan jamban
keluarga
C Pembinaan Tempat –Tempat Umum  Pengawasan TTU meliputi
Sekolah, Rumah sakit/Klinik, Hotel
 Analisis hasil kegiatan survey TTU
D Penyehatan Makanan dan Minum  Pengawasan TPM meliputi
Restoran/Rumah Makan, Jasa
Boga, PIRT
 Analisis hasil kegiatan survey TPM
E STBM Masyarakat menyelenggarakan STBM
secara mandiri dengan berpedoman 5
pilar :
1. Stop buang air besar
sembarangan
2. Cuci tangan pakai sabun
3. Pengelolalan air minum dan
makanan rumah tangga
4. Pengamanan sampah rumah
tangga
5. Pengamanan Limbah Cair rumah
tangga
F Pengawasan depot Air Minum  Pengawasan penyelenggaraan
DAM
 Pengambilan sampel air DAM
secara bakteriologis
G Pelayanan Kesehatan Lingkungan  Konseling
(Klinik Sanitasi)  Inspeksi Kesehatan Lingkungan
 Intervensi Kesehatan Lingkungan

VI. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


A. Cara Melaksanakan kegiatan :
Secara umum pelaksanakan program kesehatan lingkungan dilakukan
untuk mewujudkan lingkungan yang sehat dan mencegah penyakit/atau
gangguan kesehatan dari faktor resiko lingkungan serta mendukung
pencapaian standar pelayanan minimal kabupaten banyuwangi bidang
kesehatan.

B. Sasaran :
1. Capaian kinerja masing masing kegiatan pokok kesehatan lingkungan
2. Tercapaianya sasaran kegiatan program
3. 100% pengunjung BERLIAN tertangani, terlaporkan dan diintervensi
bagi pengunjung yang Risti
4. Tercapainya pelaksanaan STBM di masyarakat
5. Pengelola DAM mau memeriksakan air DAM secara Bakteriologis

VII. RINCIAN KEGIATAN, SASARAN KHUSUS, CARA MELAKSANAKAN


KEGIATAN
CARA
N KEGIATAN SASARAN RINCIAN
SASARAN MELAKSANAKAN
O POKOK UMUM KEGIATAN
KEGIATAN
A Penilaian Kinerja Memilih dan Tersusun Pertemuan
Kinerja Kesling menetapkan indikator pembahasan
Kegiatan pada sub indikator program indikator
Kesehatan kegiatan program kesling
Lingkungan kesling,
sasaran, dan
menuyusun
profil indikator
Menyusun Tersusunnya Pertemuan
Pedoman Panduan pembahasan
Kesling Kesling panduan kesling

b Pengawasan Sarana Air Pemantauan Perumahan


Survey
kualitas Bersih SAB perumahan
Lingkungan dimasyarakat dengan format
survey
Penyehatan Pemantauan Perumahan Survey
Perumahan Perumahan di Perumahan
dan sanitasi masyarakat dengan format
dasar survey
TTU Pemantauan Pengelola Survey TTU
dan TTU di dengan format
pembinaan wilayah penilaian TTU
Pengelola puseksmas
TTU sobo
TPM Pemantauan Pengelola Survey TPM
dan TPM di dengan format
pembinaan wilayah penilaian TPM
Pengelola puseksmas
TPM sobo
STBM Pemantauan Kelurahan Survey dasar
Wilayah yang se wilayah STBM
Melaksanakan puskesmas Pemicuan STBM
STBM sobo
Pengawasa Pengawasan Pengelola Survey
n DAM operasional DAM di pemantauan
pengelola Wilayah pemeriksaan
Dam puskesmas DAM
Pemeriksaan sobo Pengambilan
sampel air sampel air DAM
DAM
Pelayanan Konseling Pengunjung Konseling
Kesehatan penderita BERLIAN IS Lingkungan
lingkungan Penyakit Intervensi
BERLIAN pelayanan
kesehatan

VIII. JADWAL KEGIATAN KESEHATAN LINGKUNGAN


TAHUN TAHUN 2016
N
KEGIATAN 2015 (BULAN)
o
Des 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Memilih dan x
Menetapkan
Indikator
Program
Kesling
2 Menyusun x
Pedoman
Penilaian
Kinerja
Program
Kesling
3 Mencatat hasil x x x x x x x x x x x x
indikator
kegiatan
Kesling :
SAB, TPM,
TTU, STBM,
Klinik Sanitasi,
4 Mengumpulka x x x x x x x x x x x x
n data
indikator
penilaian
kinerja
program
kesling : SAB,
TPM, TTU,
STBM, Klinik
Sanitasi,
5 Analisis x x x x
Kinerja
kegiatan
Kesling

IX. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap bulan sesuai dengan
jadwal kegiatan, dengan pelaporan hasil hasil yang dicapai pada bulan tersebut

X. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Sensus harian indikator mutu dan pelaporan dilakukan setiap bulan.
Dilakukan pencatatan dan pelaporan indikator pelayanan kesehatan
lingkungan pada tiap tiap sub kegiatan program kesehatan lingkungan.
Dilakukan pelaporan hasil analisis penilaian kinerja progam kesehatan
lingkungan tiap tiga bulan oleh ketua penilaian kinerja puskesmas kepada
kepala puskesmas, dan didistribusikan kepada pengelola program kesehatan
lingkungan untuk ditindaklanjuti.
Dilakukan pelaporan tahunan hasil analisis penilaian kinerja program
kesehatan lingkungan oleh ketua tim penilaian kinerja puskesmas kepada
kepala puskesmas.

Anda mungkin juga menyukai