KISTA OVARIUM
A. Definisi
Kista ovarium merupakan suatu tumor, baik kecil maupun besar, kistik
2010: 101)
indung telur dapat terbentuk kapan saja, pada masa pubertas sampaimenopause,
dalam jaringan ovarium. Kista ini disebut juga kista fungsional karena terbentuk
B. Klarifikasi
banyak ditemukan. Kista ini berasal dari sel telur dan korpus luteum, terjadi
Merupakan kista yang berasal dari bagian luar sel indung telur.
nyeri.
c. Kista dermoid
kulit, kuku, rambut, gigi dan lemak. Kista ini dapat ditemukan di
menimbulkan gejala.
d. Kista endometriosis
e. Kista hemorhage
f. Kista lutein
Merupakan kista yang terjadi karena kista tidak dapat pecah dan
sakit.
C. Etiologi
dari FSH dan LH yang gagal mengalami involusi atau mereabsorbsi cairan.
Kista granulosa lutein yang terjadi didalam korpus luteum indung telur yang
penimbunan darah yang berlebihan saat fase pendarahan dari siklus menstruasi.
Kista theka-lutein biasanya bersifay bilateral dan berisi cairan bening, berwarna
seperti jerami. Penyebab lain adalah adanya pertumbuhan sel yang tidak
D. Manifestasi klinis
kebanyakan wanita yang memiliki kista ovarium tidak memiliki gejala sampai
6. Siklus menstruasi tidak teratur, bisa juga jumlah darah yang keluar banyak.
E. Pathofisiologi
yang terbentuk secara tidak sempurna didalam ovarium. Folikel tersebut gagal
mengalami pematangan dan gagal melepaskan sel telur, terbentuk secara tidak
sempurna didalam ovarium karena itu terbentuk kista di dalam ovarium. Setiap
hari, ovarium normal akan membentuk beberapa kista kecil yang disebut
dari 2.8 cm akan melepaskan oosit mature. Folikel yang ruptur akan menjadi
korpus luteum, yang pada saat matang memiliki struktur 1,5 – 2 cm dengan
kista ditengah- tengah. Bila tidak terjadi fertilisasi pada oosit, korpus
luteum akan mengalami fibrosis dan pengerutan secara progresif. Namun bila
gradual akan mengecil selama kehamilan. Kista ovari yang berasal dari proses
2010).
F. Patway
Etiologi:
Ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron
Pertumbuhan folikel tidak seimbang
Degenerasi ovarium
Infeksi ovarium
Gangguan Reproduksi
konservatif :
Observasi 1-2 bulan
laparotomi Laparoskopi
Keluhan tetap :
Aktivitas hormon Ovarian Salpingo-
Discomfort cystectomy oophorectomy
` Tumor ovarium tidak mengubah pola haid kecuali jika tumor itu
Terjadi pada torsi tangkai, akan tetapi dapat pula sebagai akibat
trauma, seperti jatuh atau pukulan pada perut dan lebih sering pada saat
e. Perubahan keganasan
H. Pemeriksaan penunjang
cermat dan analisis yang tajam dari gejala-gejala yang ditemukan dapat
membantudalam pembuatan differensial diagnosis. Beberapa cara yang
1. Laparaskopi
berasal dari ovarium atau tidak, serta untuk menentukan sifat-sifat tumor itu.
2. Ultrasonografi (USG)
Dengan pemeriksaan ini dapat ditentukan letak dan batas tumor,apakah tumor
berasal dari uterus, ovarium, atau kandung kencing,apakah tumor kistik atau
solid, dan dapat pula dibedakan antara cairandalam rongga perut yang bebas
3. Foto Rontgen
4. Parasintesis
I. Penatalaksanaan
1. Observasi
sendirinya setelah satu atau dua siklus haid. Tindakan ini diambil jika tidak
Bila tumor ovarium disertai gejala akut misalnya torsi, maka tindakan
operasi harus dilakukan pada waktu itu juga, bila tidak ada 22 gejala akut,
melakukan sayatan kecil pada dinding perut, yaitu sayatan searah dengan
A. PENGKAJIAN
1. Langkah I (pertama) :
semua informasi yang akurat dari semua sumber yang berkaitan dengan
kondisi klien. Perawat mengumpulkan data dasar awal yang lengkap. Bila
115).
a. Data subyektif
1) Identitas pasien
reproduksi.
c) Agama : Untuk mengetahui pandangan agama klien mengenai
gangguan reproduksi.
dengan pendidikannya.
sehari-hari pasien.
ekonominya.
diperlukan.
a) Keluhan Utama
kesehatan reproduksi.
b) Riwayat Kesehatan
pasien.
c) Riwayat Perkawinan
d) Riwayat menstruasi
disminorhoe atau tidak dan flour albus atau tidak. Dikaji untuk
dengan menstruasi.
f) Riwayat KB
Dikaji untuk mengetahui alat kontrasepsi yang pernah dan saat ini
(1) Nutrisi
(2) Eliminasi
(4) Istirahat
atau tidak.
(6) Aktivitas
Dikaji untuk menggambarkan pola aktivitas pasien sehari hari.
kesehatannya.
b. Data Objektif
1) Pemeriksaan umum
a) Keadaan umum
b) Kesadaran
c) Vital sign
serta pernafasan
2) Pemeriksaan Fisik
pembesaran perut.
atau tidak, sianosis atau tidak, oedem atau tidak, reflek patella
tidak.
3) Pemeriksaan khusus
a) Inspeksi
b) Palpasi
4) Pemeriksaan Penunjang
penyakit.
benar atas data-data yang telah dikumpulkan (Muslihatun, dkk. 2009: 115).
a. Diagnosa Keperawatan
1) Data Subyektif
Pernyataan ibu tentang keterangan umur serta keluhan yang dialami
ibu.
2) Data Obyektif
b. Masalah
meliputi:
1) Data Subyektif
2) Data Obyektif
(Purwandari, 2008:79).
dimana bidan harus bertindak segera untuk kepentingan keselamatan jiwa ibu
dari seorang dokter. Situasi lainya bisa saja tidak merupakan kegawatan
Pada langkah ini informasi atau data dasar yang tidak lengkap dapat
sudah teridentifikasi dari kondisi klien atau dari setiap masalah yang
Dengan kata lain, asuhan terhadap wanita tersebut sudah mencakup setiap hal
yang berkaitan dengan semua aspek asuhan. Setiap rencana asuhan harus
disetujui oleh kedua belah pihak, yaitu perawat dan klien, agar dapat
Perencanaan ini bisa dilakukan oleh perawat atau sebagian dilakukan oleh
bidan dan sebagian lagi oleh klien, atau anggota tim kesehatan yang lain. Jika
waktu dan biaya serta meningkatkan mutu dari asuhan klien (Muslihatun,
Pada langkah ke-7 ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang
asuhan ini merupakan suatu kontinum, perlu mengulang kembali dari awal
setiap asuhan yang tidak efektif melalui proses manajemen tidak efektif serta
82).
Langkah proses manajemen pada umumnya merupakan pengkajian
dalam situasi klinis dan dua langkah yang terakhir tergantung pada klien dan
situasi klinis, tidak mungkin manajemen ini dievaluasi dalam tulisan saja
Data Perkembangan
1) S (Subjektif)
2) O (Objektif)
3) A (Assessment)
4) P (Planning)
Berisi tentang rencana asuhan yang disusun berdasarkan hasil analisis dan
kesejahteraannya.
B. DIAGNOSA
Herdman (2011), kemungkinan diagnosa yang muncul pada pasien dengan kista
ovarium adalah :
Pre Operasi
Post Operasi
Pre Operasi
RENCANA KEPERAWATAN
DIANGOSA
NO TUJUAN (NOC) INTERVENSI (NIC)
KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b.d agen Setelah dilakukan asuhan NIC :
(tahu penyebab nyeri, mampu - Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain
mengurangi nyeri, mencari - Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan
- Tingkatkan istirahat
Post Operasi
RENCANA KEPERAWATAN
DIANGOSA
NO TUJUAN (NOC) INTERVENSI (NIC)
KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b.d agen Setelah dilakukan asuhan NIC :
(tahu penyebab nyeri, mampu - Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain
mengurangi nyeri, mencari - Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan
dan tanda nyeri) - Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan
- Tingkatkan istirahat
pertahanan primer diharapakan infeksi terkontrol - Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain
- Klien bebas dari tanda dan - Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan
lokal
- Batasi pengunjung
beresiko
- Dorong istirahat
sesuai resep
infeksi
mobilisasi fisik Keperawatan selama 3x24 jam Terapi latihan fisik : Mobilitas sendi
dengan kelemahan fisik dapat teratasi. dan lihat respon pasien saat latihan
dalam meningkatkan
kekuatan dan kemampuan
berpindah
DAFTAR PUSTAKA
Bobak, Lowdermilk, & Jensen. (2004). Buku Ajar Keperawatan Maternitas, alih
Benson Ralp C dan Martin L. Pernoll. 2008. Buku Saku Obstetri dan Ginekologi.
Jakarta: EGC
Heffner, Linda J. & Danny J.Schust. (2008). At a Glance Sistem Reproduksi Edisi II.
EGC