PANGAN
SERAT KASAR DALAM
RUMPUR LAUT
II. PRINSIP
Sampel yang dihidrolisis dengan asam kuat dan basa kuat encer. Sehingga karbohidrat,
protein, dan zat – zat lain terhidrolisis dan larut, kemudian disaring dan dicuci dengan air panas
yang mengandung asam dan alcohol, selnajutnya dikeringkan dan ditimbang sampai bobot
konstan.
V. PROSEDUR
Penetapan serat kasar pada sampel rumput laut
Didinginkan
𝑊2−𝑊1
% Serat kasar = × 100%
𝑊
41,3183 − 41,1180
= × 100%
0,2000
0,2003
= × 100%
0,2000
= 10,01 %
VIII. PEMBAHASAN
Pada praktikum gizi ikan dengan materi analisa serat kasar ini menurut Sudarmadji.
(2007) bertujuan untuk mengetahui penilaian kualitas bahan makanan karna merupakan indeks
dan menentukan nilai gizi yang terdapat dalam bahan pangan juga dapat digunakan untuk
mengevaluasi suatu prose pengolahan bahan makanan. Dengan demikian presentase serat dapat
dipakai untuk menetukan kemurnian suatu bahan atau efesiensi suatu proses.
Praktikum ini menggunakan sampel rumput laut, pertama yang dilakukan ialah
menghaluskan sampel rumput laut dengan blender dan mortar dengan tujuan agar memperluas
permukaan sampel. Selanjutnya dikeringkan dalam oven selama semalam pada suhu 105°C
untuk mengeringkan sampel. Sampel yang telah kering dan halus ditimbang 5 gram dengan
timbangan analitik dengan ketelitian 0,1 gram dan dimasukkan kedalam erlemenyer 600 ml.
Setelah itu, ditambah 3 tetes anti koam yang berfungsi mencegah timbulnya gelembung
pada proses pemanasan dalam pendingin balik. Dan juga ditambah H 2SO4 mendidih sebanyak
200 ml. (1,25 gram H2SO4 pekat / 100 ml = 0,0225 N H2SO4 ). Kemudian ditutup dengan
pendingin balik, lalu didinginkan selama 30 menit, dimana fungsi dari pendingin balik yaitu
mencairkan kembali uap air yang terbentuk. Penambah H 2SO4 berfungsi untuk memecah
dinding sel rumput laut ( digesti sampai suasana asam ).
Kemudian saring supernatan dengan kertas saring dan residu yang tertinggal dalam
erlemenyer dicuci dengan aquadest mendidih 10 ml. Setelah residu dipindahkan lagi secara
kuantitatif dari kertas saring kedalam erlenmeyer 250 ml dengan menggunakan spatula dan
dicuci dengan NaOH yaitu untuk memecah dinding sel rumput laut ( digesti sampai suasana
basa ). Selanjutnya didinginkan pada pendinginan balik selama 30 menit.
Setelah itu disaring dengan kertas saring yang kering dan sudah diketahui beratnya
sambil dicuci dengan larutan K2SO4 10%. Kemudian dicuci lagi dengan aquadest mendidih
dan juga 15 ml alkohol 95%. Fungsi dari K2SO4 10% ialah untuk menghilangkan protein.
Fungsi alkohol adalah untuk melarutkan lemak vitamin dan mineral serta menetralkan pH.
Kemudian kertas saring dan sampel dikeringkan dalam oven pada suhu 100°C selama 2 jam.
Selanjutnya didinginkan dalam desikator 15-20 menit dan ditimbang beratnya.
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada praktikum ini dengan sampel rumput laut basah
didapatkan hasil yaitu 10,01%.
IX. KESIMPULAN
Dari hasil praktikum yang telah dilaksanakan diperoleh hasil dalam sampel rumput laut
yang mengandung serat kasar sebesar 10,01%. Semakin tinggi kadar serat dalam suatu
makanan dianggap makin rendah nilai gizi makanan tersebut dan serat dibutuhkan sekisar 25-
30 gram serat setiap hari.
X. DAFTAR PUSTAKA
http://lavinablogadress.blogspot.com/2018/06/laporan-serat-kasar.html