Anda di halaman 1dari 3

PENGOLAHAN AIR LIMBAH SECARA PRESIPITASI

ALFATH
ARTHUR
JECLY

1. FISIKA
Pengolahan limbah secara fisika dengan metode presipitasi dapat dilakukan untuk
mengendapkan koloid koloid seperti pasir lumpur dan koloid yang tidak larut dalam air.
Setelah pengolahan secara fisik ini kemudia limbah dapat masuk ke proses pengolahan kimia
dengan presipitasi yang menggunakan bahan bahan kimia di dalamnya untuk mengendapkan
zat zat terlarut yang ada pada limbah air tersebut.

2. KIMIA
Presipitasi adalah pengurangan bahan-bahan terlarut dengan cara penambahan bahan - bahan
kimia terlarut yang menyebabkan terbentuknya padatan - padatan. Dalam pengolahan air
limbah, presipitasi digunakan untuk menghilangkan logam berat, sufat, fluoride, dan fosfat.
Senyawa kimia yang biasa digunakan adalah lime, dikombinasikan dengan kalsium klorida,
magnesium klorida, alumunium klorida, dan garam - garam besi. Presipitasi fosfat dari
sewage dapat dilakukan dengan beberapa metode, yaitu penambahan slaked lime, garam besi,
atau garam alumunium.Ada bebarapa cara untuk mengendapkan logam logam berat tersebut
antara lain :
a) Penghilang Kesadahan
Kesadahan adalah istilah yang digunakan pada air yang mengandung kation penyebab
kesadahan. Pada umumnya kesadahan disebabkan oleh adanya logamlogam atau kation-
kation yang bervalensi 2, seperti Fe, Sr, Mn, Ca dan Mg, tetapi penyebab utama dari
kesadahan adalah kalsium (Ca) dan magnesium (Mg).
Kesadahan dapat dihilangkan dengan dua cara yaitu melalui proses presipitasi dengan kapur
dan soda abu (Na2CO3) atau disebut juga proses kapur soda, dan melalui sistem ion exchange.

b) Poses Kapur Soda


Pada proses ini tujuannya adalah untuk membentuk garam-garam kalsium dan magnesium
menjadi bentuk garam-garam yang tidak larut, sehingga dapat diendapkan dan dapat
dipisahkan dari air. Bentuk garam kalsium dan magnesium yang tidak larut dalam air adalah :
 Kalsium Karbonat (CaCO3)
 Magnesium Hidroksida (Mg(OH)2)
Untuk menghilangkan kesadahan sementara kalsium, ditambahkan kapur.
Reaksi yang terjadi :
Ca(HCO3)2 + Ca(OH)2 ⇄ 2 CaCO3 ↓ + 2 H2O
Untuk menghilangkan kesadahan tetap kalsium, ditambahkan soda abu. Reaksi yang terjadi :
CaSO4 + Na2CO3 ⇄ CaCO3 ↓ + Na2SO4
CaCl2 + Na2CO3 ⇄ CaCO3 ↓ + 2 NaCl

Untuk menghilangkan kesadahan magnesium sementara, ditambahkan kapur.


Tahap 1 :
Mg(HCO3)2 + Ca(OH)2 ⇄ MgCO3 + CaCO3 ↓ + 2 H2O
Tahap 2 :
MgCO3 + Ca(OH)2 ⇄ Mg(OH)2 ↓ + CaCO3 ↓

Untuk menghilangkan kesadahan magnesium tetap ditambahkan kapur + soda abu


Tahap 1:
MgCl2 CaCl2 + Ca(OH)2 ⇄ Mg(OH)2 ↓ + MgSO4 CaSO4
Tahap 2:
CaCl2 NaCl + Na2CO3 ⇄ CaCO3 ↓ + CaSO4 Na2SO4

c) Penghilang Phospat
Pada tahun 1960 - an alkyl benzene sulfonate (ABS) yang nonbiodegradable telah digantikan
dengan linear alkyl sulfonate (LAS) yang biodegradable. Namun kekurangannya bagian
hidrophilik dari LAS mengandung grup phosphat, sehingga proses biodegradasi
mengeluarkan phosphat ke dalam larutan.yang dapat menimbulkan proses eutrophication.
Oleh karena itu phosphat dihilangkan dengan Fe+3, Al+3 atau Ca+2. Proses penghilangan
phosphat sama dengan proses pelunakan. Pemilihan ion pengendap tergantung pada pH air
limbah.
Pengendapan dengan alum adalah sebagai berikut :
Al2(SO4)3 + 2PO4-3 ⇄ 2AlPO4 ↓ + 3SO4-2

Pengendapan dengan kapur adalah sebagai berikut :


5Ca+2 + 4OH- + 3HPO4-2 ⇄ Ca5(OH)(PO4)3 ↓ + 3 H2O
d) Presipitasi Lainnya
Proses presipitasi digunakan pula pada pengendapan logam-logam, disamping itu pada
pengendapan sulfat dan fluor. Pengendapan sulfat dilakukan dengan sistem presipitasi dingin
gypsum CaSO4.2H2O. Pada proses ini ditambahkan ion Ca2+ dalam bentuk kapur atau CaCl2.
Reaksi kimianya adalah sebagai berikut :
SO42- + Ca2+ + 2 H2O ⇄ CaSO4.2H2O ↓

Untuk pengendapan zat fluor ditambahkan CaCl2, reaksi kimianya adalah sebagai berikut :
2 F- + Ca2+ ⇄ CaF2 ↓
Pada pengendapan logam biasanya dalam bentuk hidroksida, dengan cara menetralkan
efluent yang bersifat asam. Kondisi pH yang optimum untuk presipitasi logam berkisar antara
7 – 10,5.

Anda mungkin juga menyukai