1. Netralisasi
2. Disinfeksi
3. Presipitasi / pengendapan
4. Koagulasi dan Fluktuasi
5. Penukar ion
6. Adsobrsi
7. Oksidasi kimia
Netralisasi Dengan Asam atau Basa
Netralisasi adalah reaksi antara asam dan basa menghasilkan air
dan garam. Dalam pengolahan air limbah, pH diatur antara 6,0
– 9,5. Di luar kisaran pH tersebut, air limbah akan bersifat
racun bagi kehidupan air, termasuk bakteri. Netralisasi air
limbah yang bersifat asam dapat menambahkan Ca(OH)2 atau
NaOH, sedangkan bersifat basa dapat menambahkan H2SO4,
HCl, HNO3, H3PO4, atau CO2 yang bersumber dari flue gas.
Netralisasi dapat dilakukan dengan dua system, yaitu: batch ata
u continue. Adapun macam-macam dari proses netralisasi
adalah :
Mengalirkan air limbah yang bersifat asam pada media
batu kapur
Mencampur air limbah yang bersifat asam dengan
bahan-bahan yang bersifat basa
Air limbah yang bersifat basa
Proses netralisasi
Mencampur air limbah yang bersifat asam
dengan bahan-bahan yang bersifat basa
Disinfeksi
Disinfeksi adalah istilah untuk proses penghancuran
organisme penyebab penyakit, sementara itu sterilisasi adalah
istilah untuk proses total penghancuran semua organisme.
Dalam proses disinfeksi pada pengolahan air limbah terjadi
pemaparan antara bahan penghancur dengan organisme. Pada
umumnya terjadi penghancuran virus, bakteri dan protozoa
yang terdapat dalam air. Beberapa metode disinfeksi yaitu :
Dispersi koloid mempunyai sifat memendarkan cahaya. Sifat pemendaran cahaya ini
terukur sebagai satuan kekeruhan. Koloid merupakan partikel yang tidak dapat
mengendap secara alami karena adanya stabilitas suspensi koloid.
Gambar koagulasi dan fluktuasi
Presipitasi
Pemisahan zat anorganik terlarut tertentu dapat dilakukan dengan
penambahan suatu reagen yang sesuai untuk merubah anorganik
terlarut menjadi presipitat/endapan, sehingga dapat dipisahkan dengan
cara pengendapan / sedimentasi. Tingkat pemisahan yang dapat
dicapai tergantung pada nilai kelarutan senyawa yang dihasilkan dan
hal ini biasanya dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti pH dan
temperatur. Proses presipitasi banyak diterapkan dalam pengolahan
limbah industri, misalnya untuk memisahkan metal-metal yang tidak
dikehendaki, misalnya penghilangan kesadahan dan penghilangan
phosphat. Terdapat beberapa tahap yaitu :
Penghilangan kesadahan
Proses kapur soda
Penghilangan phospat
Reaksi Presipitasi Dan Harga Konstanta
Kesetimbangannya
Regenerasi
Kapasitas penukaran