I. Judul:
Pengujian Bakteri Salmonella Typhii Pada Makanan
II. Tujuan:
1. Untuk mengidentifikasi salmonella pada makanan
2. Siswa dapat mengetahui cara mengidentifikasi salmonella pada makanan
III. Prinsip
Untuk penentuan adanya bakteri dalam suatu sampel bahan makanan, dilakukan
melalui tahap pengkayaan (Pre-enrichment) agar jumlah bakteri yang terkandung dalam
sampeldapat diperbanyak terlebih dahulu sehingga dapat terlihat secara virtual saat
ditanam pada media selektif.
IV. Dasar Teori:
3.2 Penularan
Adapun cara penularan dari penyakit typhus adalah sebagai berikut:
1) Melalui makanan yang terkontaminasi oleh bakteri.
2) Melalui air untuk keperluan rumah tangga yang tidak memenuhi syarat
kesehatan.
3) Melalui daging, telur, susu yang berasal dari hewan sakit yang dimasak
kurang matang.
4) Makanan dan minuman berhubungan dengan binatang yang mengandung
bakteri salmonella typh, seperti lalat, tikus, kucing dan ayam. Setelah
sembuh dari penyakitnya, penderita akan kebal terhadap typhus, untuk waktu
cukup lama. Interksi ulang (reinfeksi) dapat terjadi, tetapi biasanya gejalanya
sangat ringan.
B. Uji Enrichment
1) Mengambil 1 mL (+) hasil pre-enrichment
2) Dimasukkan ke dalam 9 mL ke media SCB (Selenite Cystine Broth)
3) Diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37˚C
Hasil (+) dari inkubasi medium SCB adalah medium menjadi keruh
C. Uji Selektif
1) Diambil dari medium SCB (+) 1 ose
2) Kemudia lakukan streak plate (goresan) pada media SSA (Salmonella Shigella
Agar)
3) Media SSA diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37˚C
Hasil (+) dari media SSA yaitu adanya muncul warna hitam
D. Identifikasi
1) Panaskan jarum ose, lalu ambil 1 ose pada media SSA
2) Dilakukan streak pada media TSIA (Triple Sugar Iron Agar)
3) Panaskan mulut tabung reaksi
4) Ambil jarum, panaskan
5) Lalu diambil lagi media SSA denga ose
6) Ditusukkan kedalam media TSIA
7) Diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37˚C
E. Interpretasi
Hasil dari indentifikasi dengan media TSIA akan diinterpretasikan untuk
mengidentifikasi koloni diduga salmonella dengan melihat:
a) Warna slant
b) Warna butt
c) Ada tidaknya gas
d) Ada tidaknya warna hitam atau adanya gas H2S
VII. Pembahasan
Pada Uji Jenis pengkayaan dengan menggunakan media LB ( Lactose Broth ),
setelah sampel kentang di inkubasi selama 24 jam pada suhu 35-37˚C terbentuk
kekeruhan dari warna sebelumnya, hal ini menandakan adanya cemaran mikroba. Namun
berbeda dengan sampel tahu bulat tidak terbentuk kekeruhan dari warna sebelumnya, hal
ini menandakan tidak adanya cemaran mikroba.
Pada uji BGA juga didapat hasil yang positif (+) dimana hasil goresan pada pada
media tersebut memberikan warna putih dikelilingi pink transparan yang mengartikan
bahwa sampel positif (+) terdapat Salmonella typhii. Media ini sangat selektif untuk
isolasi Salmonella sp. Salmonella typhii akan berwarna merah dikelilingi zona merah.
Uji kemudian dilanjutkan ke media TSIA dengan cara gores, pada sampel kentang
ini hasil negatif (-) tidak ada pertumbuhan Salmonella typhii yaitu pada media TSIA
terbentuk warna merah saja pada daerah permukaan agar tetapi tidak ada terbentuk warna
kuningpada bagian dasar cawan petri. Sementara pada sampel tahu bulat ini hasil positif
(+) adanya pertumbuhan Salmonella typhii yaitu pada media TSIA terbentuk warna
merah pada daerah permukaan agar dan ada terbentuk warna kuning pada bagian dasar
cawan petri.
Berdasarkan hal tersebut, maka sampel yang diuji tidak memenuhi syarat British
Pharmacopeia Volume IV Tahun 2005, yang seharusnya sediaan pemberian secara oral
yang mengandung bahan alam tidak boleh mengandung bakteri Salmonella typhii .
Pencemaran ini dapat disebabkan karena Salmonella typhii dapat mencemari sampel
jamu secara langsung atau tidak langsung melalui air yang tercemari oleh kotoran dari
bahan mentah ataupun dari peralatan yang dipakai.
VIII. Kesimpulan
1. Pada uji pra pengkayaan pada medium LB dengan sampel kentang terlihat
keruh kemungkinan terdapat Salmonella, sedangkan pada tahu bulat terlihat
bening kemungkinan tidak terdapat Salmonella
2. Pada uji pengkayaan selektif pada medium TBGB dengan sampel kentang dan
tahu bulat terlihat keruh kemungkinan terdapat Salmonella
3. Pada uji isolasi pada medium BGA terlihat bahwa pada sampel kentang terjadi
perubahan warna dari warna merah muda menjadi merah kemungkinan
terdapat Salmonella, serta pada sampel tahu bulat terjadi perubahan dari
transparan menjadi keruh kemungkinan terdapatnya Salmonella pada sampel
tersebut.
4. Pada uji Identifikasi pada medium TSIA dengan sampel kentang terlihat warna
merah pada permukaan agar akan tetapi tidak terdapat warna kuning pada
permukaannya itu berarti sampel tersebut tidak teridentifikasi Salmonella,
sedangkan dengan sampel tahu bulat terlihat warna merah pada permukaan
agar dan terdapat warna kuning pada dasarnya.
IX. Daftar Pustaka
- http://syafitri1995.blogspot.com/2015/01/praktikum-pengujian-bakteri-salmonella.html
- https://www.youtube.com/watch?v=vlKejIHNE6s