1 - 17137020 - Roges Tomara Mahesa - KST - Kemajuan1tugaskelompok
1 - 17137020 - Roges Tomara Mahesa - KST - Kemajuan1tugaskelompok
OLEH:
1. ROGES TOMARA MAHESA NIM. 17137020
2. DIDAN RAHMADDANDY NIM. 17137002
3. FADEL MUHAMMAD NIM. 17137004
4. JOKO HANDAYANI NIM. 17137010
5. LULU DWI OKTARI NIM. 17137012
DOSEN PENGAMPU:
Adree Octova, S.Si., M.T
Keterangan :
Cm = Cycle time gali-muat (detik)
Tex = Waktu excavating (detik)
Tswl = Waktu swing loaded (detik)
Tdu = Waktu dumping (detik)
Tswe = Waktu swing empty (detik)
Waktu edar sangat penting pengaruhnya terhadap produksi kerja
alat karena waktu edar menjadi variabel dalam perhitungan jumlah rate
yang dapat dilakukan dalam satu jam kerja. Semakin kecil waktu edar
maka akan semakin besar juga jumlah produktivitas yang akan
dihasilkan. Maka formulasi perhitungan waktu edar alat angkut
(Sumber: Handbook Komatsu, 2009:873) yaitu:
Cta = Ta1 + Ta2 + Ta3 + Ta4 + Ta5 + Ta6
Keterangan :
Ta1 = Waktu mengatur posisi untuk diisi muatan (menit)
Ta2 = Waktu diisi muatan (menit)
Ta3 = Waktu mengangkut muatan (menit)
Ta4 = Waktu mengatur posisi untuk menumpahkan muatan
Ta5 = Waktu menumpahan muatan (menit)
Ta6 = Waktu kembali kosong (menit)
h. Pola Pemuatan
Cara pemuatan material oleh alat muat ke dalam alat angkut
ditentukan oleh kedudukan alat muat terhadap material dan alat angkut,
apakah kedudukan alat muat tersebut berada lebih tinggi atau
kedudukan kedua-duanya sama tinggi. Untuk memperoleh hasil yang
sesuai dengan sasaran produksi maka pola pemuatan merupakan salah
satu faktor yang mempengaruhi waktu edar alat.
Pola pemuatan yang digunakan tergantung pada kondisi lapangan,
operasi pengupasan serta alat mekanis yang digunakan dengan asumsi
bahwa setiap alat angkut yang datang, mangkuk (bucket) alat gali-muat
sudah terisi penuh dan siap ditumpahkan. Setelah alat angkut terisi
penuh segera keluar dan dilanjutkan dengan alat angkut lainnya
sehingga tidak terjadi waktu tunggu pada alat angkut maupun alat gali-
muatnya. Pola pemuatan dapat dilihat dari beberapa keadaan yang
ditunjukan alat gali-muat dan alat angkut, yaitu:
1) Berdasarkan jumlah penempatan posisi truck untuk dimuati
terhadap posisi alat muat
a) Single Back Up
Berdasarkan jumlah penempatan posisi truck untuk dimuati
terhadap posisi alat muat, truck memposisikan untuk dimuati
pada satu tempat.
b) Double Back Up
Berdasarkan jumlah penempatan posisi truck untuk dimuati
terhadap posisi alat muat, truck memposisikan untuk dimuati
pada dua tempat.
c) Triple Back Up
Berdasarkan jumlah penempatan posisi truck untuk dimuati
terhadap posisi alat muat, truck memposisikan untuk dimuati
pada tiga tempat.
2) Berdasarkan kedudukan truck untuk dimuati bahan galian oleh alat
muat
Cara pemuatan material oleh alat muat ke dalam alat angkut
ditentukan oleh kedudukan alat muat terhadap material dan alat
angkut, apakah kedudukan alat muat tersebut berada lebih tinggi
atau kedudukan kedua-duanya sama tinggi. Cara pemuatan dibagi
menjadi 2 (dua), yaitu:
a) Top Loading
Kedudukan alat muat lebih tinggi dari bak truck jungkit (alat
muat berada di atas tumpukan material atau berada di atas
jenjang). Selain itu operator lebih leluasa untuk melihat bak
dan menempatkan material.