Anda di halaman 1dari 4

Penghimpunan dana dan penyaluran dana di perbankan syariah

Penghimpunan dana di Bank Syariah dapat berbentuk giro, tabungan dan deposito. Prinsip operasional
syi'ariah yang diterapkan dalam penghimpunan dana adalah prinsip Wadi'ah dan Mudharabah.

Giro

Simpanan nasabah pada Bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan
cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya, atau dengan pemindahbukuan.

Tabungan

Simpanan dana nasabah pada Bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat
tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek/bilyet giro, dan atau alat lainnya yang
dipersamakan dengan itu.

Deposito

PrinipWadiah

Wadiah merupakan titipan yang dipercaya oleh seseorang kepada orang lain atau pun kepada
sebuah lembaga seperti bank untuk dijaga dan dipelihara, yang mana pihak penerima titipan
tersebut harus mengembalikan barang titipan disaat barang tersebut dibutuhkan oleh
penitipnya.

Wadiah yad dhamanah adalah titipan yang dititipkan oleh penitip kepada seseorang atau pun
lembaga dapat dimanfaatkan dengan cara yang baik hingga barang yang dititipkan tersebut
diambil kembali oleh penitipnya.

 wadiah yad amanah, di mana barang yang dititipkan tersebut tidak diberi izin oleh penitip
untuk dimanfaatkan, akan tetapi barang tersebut dititipkan untuk dijaga agar lebih aman dari
berbagai masalah.

Prinsip mudharabah

Mudharabah merupakan ikatan perjanjian kerja sama usaha yang dilakukan oleh dua orang
atau lebih.Di mana satu pihak menyediakan dana usaha dan pihak satu lagi bertindak
sebagai pengelola atas dana usaha yang telah diamanahkan kepadanya.
Pihak yang menyediakan dana diistilahkan sebagai sahibul maal dan pihak yang mengelola
dana diistilahkan dengan mudharib.Pembagian keuntungan disepakati diawal akad atau
sejak akad tersebut disetujui dengan jumlah pembagian sesuai dengan yang telah
disepakati.Namun, bila terjadi kerugian maka pemberi dana (sahibul maal) kehilangan
sebagian imbalan atau bagi hasil selama proyek itu berlangsung.

1. Mudharabah Muthlaqah adalah bentuk kerja sama antara pemilik dana dengan pengelola


dana. Pengelolaan dana memiliki sifat dana bebas yang tidak memiliki batas dalam menentukan
usaha dan pelaksanaan. Pemilik dana memberikan kebebasan penuh pada pengelola.
Digunakan untuk produk tabungan atau pembiayaan lain.
2. Mudharabah Muqayyadah merupakan jenis akad Mudharabah antara pemilik dana
dengan pengelola dana yang saling bekerja sama. Tugas daripada pemilik dana adalah untuk
menentukan objek usaha, sedangkan pengelola dana hanya menjalankannya saja. Mudharabah
Muqayyadah dimanfaatkan untuk membiayai pembiayaan tertentu yang mempunyai prospek
margin yang tinggi atau sesuai dengan permintaan pemilik.

Penyaluran dana

Dalam menyalurkan dananya pada nasabah, secara garis besar produk pembiayaan syariah terbagi ked lam
beberapa kategori yang dibedakan berdasarkan tujuan penggunaannya, yaitu:

1. Pembiayaan Berdasarkan Prinsip Bagi


2. Pembiayaan Berdasarkan Prinsip Sewa Menyewa
.3. Pembiayaan Berdasarkan Prinsip Jual Beli
4. Pembiayaan Berdasarkan Prinsip Pinjam Meminjam
5. Pembiayaan Sindikasi
6. Pembiayaan Ulang (Refinancing)
7. Pengambilalihan Utang atau Pembiayaan
8. Pembelian Surat Berharga Syariah
.9. Penempatan pada Bank Indonesia
10. Penempatan pada Bank Lain

1.pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil

1.1 Mudharabah

Penyediaan dana atau tagihan untuk kerja sama usaha antara dua pihak dimana pemilik dana
(shahibul mal) menyediakan seluruh dana, sedangkan pengelola dana (mudharib) bertindak selaku
pengelola, dan keuntungan dibagi di antara mereka sesuai kesepakatan sedangkan kerugian finansial
hanya ditanggung oleh pemilik dana.

1.2 Musyarakah

Penyediaan dana atau tagihan untuk kerja sama usaha tertentu yang masing-masing pihak
memberikan porsi dana dengan ketentuan bahwa keuntungan akan dibagi sesuai dengan
kesepakatan, sedangkan kerugian ditanggung sesuai dengan porsi dana masing-masing.

1.3 Musyaraka mutanaqisah

Penyediaan dana atau tagihan untuk kerja sama usaha tertentu yang masing-masing pihak
memberikan porsi dana dengan ketentuan bahwa keuntungan akan dibagi sesuai dengan
kesepakatan, sedangkan kerugian ditanggung sesuai dengan porsi dana masing-masing.
2.1 Pembiayaan Ijarah

Penyediaan dana dalam rangka pemindahan hak guna/manfaat atas suatu aset dalam waktu
tertentu dengan pembayaran sewa (ujrah) tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan aset itu
sendiri.

2.2 Pembiayaan Ijarah Muntahiyah Bittamlik

Penyediaan dana dalam rangka memindahkan hak guna atau manfaat dari suatu barang atau jasa
berdasarkan transaksi sewa dengan opsi pemindahan kepemilikan barang.

2.3 Pembiayaan Multijasa

Penyediaan dana dalam rangka pemindahan manfaat atas jasa dalam waktu tertentu dengan
pembayaran sewa (ujrah).

3.1 Pembiayaan murabahah

Penyediaan dana atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu untuk transaksi jual beli barang
sebesar harga pokok ditambah margin berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank
dengan nasabah yang mewajibkan nasabah untuk

3.2 Pembiayaan Kepemilikan Emas

Pembiayaan untuk kepemilikan emas dengan menggunakan akad murabahah.

3.3 Pembiayaan Isthisna

Penyediaan dana atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu untuk transaksi jual beli barang
dalam bentuk pemesanan pembuatan barang tertentu dengan kriteria dan persyaratan tertentu
yang disepakati antara pemesan atau pembeli dan penjual atau pembuat.

3.4 Pembiayaan Salam

Penyediaan dana atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu untuk jual beli barang pesanan
dengan pengiriman barang di kemudian hari oleh penjual dan pelunasannya dilakukan oleh pembeli
pada saat akad disepakati sesuai dengan syarat-syarat tertentu.

4.1 Pembiayaan Qardh

Penyediaan dana atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau
kesepakatan antara peminjam dan pihak yang meminjamkan yang mewajibkan peminjam melunasi
hutangnya setelah jangka waktu tertentu.

4.2 Pembiayaan Talangan BPIH

Pembiayaan yang diberikan bank untuk nasabah dalam rangka keperluan pendaftaran Biaya
Perjalanan Ibadah Haji (BPIH).
4.3 Pembiayaan Qardh Beragun Emas

Pembiayaan qardh dengan agunan berupa emas yang diikat dengan akad rahn, dimana emas yang
diagunkan disimpan dan dipelihara oleh Bank selama jangka waktu tertentu dengan membayar biaya
penyimpanan dan pemeliharaan atas emas sebagai objek rahn yang diikat dengan akad ijarah.

Anda mungkin juga menyukai