FILSAFAT PENDIDIKAN
DOSEN PENGAMPU : Dr. Daulat Saragih, M.Hum.
DISUSUN OLEH :
Nama : Rini Safitri
Nim : 2182131005
Kelas : Reguler – B
I
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha
Kuasa karena atas berkat, rahmat dan anugerah-Nya saya dapat menyelesaikan
makalah Critical Jurnal Review ini tepat pada waktunya. Saya juga mengucapkan
terima kasih kepada Bapak Dr. Daulat Saragih, M.Hum. selaku dosen mata kuliah
Filsafat Pendidikan atas bimbingan da arahannya dalam penyelesaian tugas
Critical Jurnal Review ini.
Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat banyak
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya mengharapkan
kritik, saran dan usulan yang membangun demi perbaikan yang akan saya buat di
masa yang akan datang.
Akhir kata saya ucapkan terima kasih. Semoga makalah ini bermanfaat
dan dapat menambah ilmu pengetahuan bagi penulis khususnya dan bagi pembaca
umumnya.
Rini Safitri
I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................... i
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
IDENTITAS JURNAL ........................................................................................ iv
BAB I : PENDAHULUAN
A. Rumusan Masalah ............................................................................... 1
B. Tujuan Dan Manfaat Penulisan .......................................................... 1
BAB II RINGKASAN ARTIKEL
A. Pendahuluan ......................................................................................... 3
B. Hakikat Aliran Progresivisme ............................................................. 3
1. Pengertian Aliran Progresivisme ............................................. 3
2. Sejarah Aliran Progresivisme .................................................. 4
C. Implementasi Aliran Progresivisme Dalam Pendidikan di
Indonesia .................................................................................................... 5
1. Makna Pendidikan Progresivisme ........................................... 5
2. Tujuan Aliran Progresivisme ................................................... 5
3. Kurikulum Aliran Progresivism ............................................. 6
4. Belajar dalam Pandangan Progresivisme ............................... 7
5. Peran Guru dalam Pandangan Progresivisme ....................... 7
D. KESIMPULAN ..................................................................................... 8
BAB III : KEUNGGULAN JURNAL
A. Originalitas Temuan ............................................................................ 9
B. Kemutakhiran Masalah ....................................................................... 9
BAB IV : KELEMAHAN JURNAL
A. Originalitas Temuan ............................................................................ 10
BAB V : IMPLIKASI
A. Teori ....................................................................................................... 11
B. Program Pembangunan di Indonesia ................................................. 11
C. Pembahasan dan Analisis .................................................................... 12
BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ........................................................................................... 14
B. Saran ...................................................................................................... 14
I
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 15
I
IDENTITAS JURNAL
I
BAB I
PENDAHULUAN
Maka dari itu, reviewer tertarik dan kemudian memilih jurnal "Aliran
Progresivisme Dalam Pendidikan di Indonesia" ini, untuk dikritik dan di-review
lebih lanjut mengenai isi dan implikasinya terhadap pendidikan di Indonesia.
A. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan critical jurnal review ini dapat
dijabarkan sebagai berikut :
Adapun tujuan dari penulisan Critical Jurnal Review ini adalah untuk
memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Pendidikan. Dimana Critical Jurnal Review
ini, merupakan salah satu dari enam tugas dalam kurikulum KKNI 4.0 (Kerangka
Kurikulum Nasional Indonesia).
Kemudian, adalah manfaat. Adapun manfaat dari Critical Jurnal Review ini
yang utama adalah menambah wawasan mahasiswa sebagai reviewer. Dimana,
I
ketika menyusun Critical Jurnal Review ini, reviewer mendapat banyak sekali
pelajaran-pelajaran dan teori yang mungkin dapat di pergunakan di kemudian hari.
Selain itu, dengan menyusun Critical Jurnal Review ini, reviewer dipaksa untuk
berfikir kritis hingga secara tidak langsung dapat meningkatkan kemampuan
reviewer dalam berfikir kritis terhadap suatu hal.
I
BAB II
RINGKASAN ARTIKEL
A. Pendahuluan
Berkaitan dengan persoalan tersebut, terdapat salah satu aliran dalam filsafat
pendidikan yang mendukung adanya perubahan dalam pelaksananaan pendidikan.
Aliran filsafat yang dimaksud adalah progresivisme. Aliran ini merupakan sebuah
gerakan yang menentang pelaksanaan pendidikan secara tradisional seperti halnya
aliran esensialisme dan perennialisme. Aliran progresif mendukung adanya
pelaksanaan pendidikan yang dipusatkan pada peserta didik dan mengembangkan
berbagai kemampuannya sebagai bekal menghadapi kehidupkan sosial di
lingkungannya.
B. Aliran Progresivisme
I
kecerdasan yang dimilikinya dan metode ilmiah untuk menyelesaikan
permasalahan yang timbul baik dalam kehidupan personal manusia itu sendiri
maupun kehidupan sosial. Dalam konteks ini, pendidikan akan dapat berhasil
manakala mampu melibatkan secara aktif peserta didik dalam pembelajaran,
sehingga mereka mendapatkan banyak pengalaman untuk bekal kehidupannya.
I
Heinrich Pestalozzi, Sigmund Freud, dan John Dewey (Gutek, 1974:139).
Pemikiran ketiga tokoh tersebut merupakan inspirasi bagi aliran progresivisme.
Dalam konteks ini, pendidikan harus lebih dipusatkan pada peserta didik,
dibandingkan berpusat pada pendidik maupun bahan ajar. Karena peserta didik
merupakan subjek belajar yang dituntut untuk mampu menghadapi berbagai
persoalan kehidupan di masa mendatang.
I
yang kompleks (Jalaluddin dan Abdullah Idi, 2012:91). Namun, dalam hal ini
progresivisme tidak menghendaki adanya mata pelajaran yang diberikan terpisah,
tetapi harus terintegrasi dalam unit. Zuhairini (1991:24) menyebutkan core
curriculum harus mengandung integrated curriculum dengan mengutamakan
metode problem solving.
I
Dalam konteks ini, belajar semestinya dilaksanakan dengan memperhatikan
berbagai potensi yang dimiliki oleh anak didik. Oleh karena itu, dalam pandangan
progresivisme belajar harus dipusatkan pada diri siswa, bukan guru atau bahan
pelajaran. Ada beberapa hal yang patut diperhatikan dalam belajar menurut
pandangan progresivisme, di antaranya: a. Memberi kesempatan anak didik untuk
belajar perorangan. b. Memberi kesempatan anak didik untuk belajar melalui
pengalaman. c. Memberi motivasi dan bukan perintah. d. Mengikut sertakan anak
didik di dalam setiap aspek kegiatan yang merupakan kebutuhan pokok anak. e.
Menyadarkan pada anak didik bahwa hidup itu dinamis (Jalaluddin dan Abdullah
Idi, 2012:88).
D. Kesimpulan
I
peserta didik, sedangkan guru hanya sebagai fasilitator, pembimbing, dan
pengarah bagi perkembangan peserta didik.
I
BAB III
KELEBIHAN JURNAL
A. Originalitas Temuan
Temuan dalam jurnal ini, termasuk original dimana teori-teori dalam jurnal
ini merupakan teori yang dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya dan
keabsahan datanya. Selain itu, data-data yang menjadi sumber dari teori dalam
jurnal ini sendiri merupakan data dari para ahli dan cendikiawan yang memang
sudah berkompeten di bidangnya. Dari segi teori, sangat lengkap dan tersistematis
dengan baik. Pendapat-pendapat ahli yang dikutip dalam jurnal ini juga berasal
dari para ahli filsafat. Tidak hanya ahli Filsafat zaman modern tapi juga ahli
filsafat kuno dan pelopor aliran Progresivisme juga turun ada di dalamnya.
B. Kemutakhiran Masalah
Masalah yang diangkat dalam jurnal ini tergolong mutakhir, artinya masih
merupakan masalah yang hangat untuk diperbincangkan. Karena mengingat meski
sudah sekitar empat tahun Kurikulum 2013 diberlakukan di Indonesia bahkan
sudah terbit Kurikulum 2013 revisi, namun nyatanya masih terdapat kendala-
kendala dalam pelaksanananya, seperti anak didik tidak dapat mengikuti pelajaran
dengan cara belajar interaktif, dimana seharusnya anak didik tidak hanya
menjadi objek pembelajaran tapi juga sebagai subjek pembelajaran, yang turut
memberi pemikiran dan menjadi salah satu sumber bahan ajar selain guru dan
buku-buku pelajaran.
I
BAB IV
KELEMAHAN JURNAL
A. Originalitas Temuan
Teori-teori yang dikemukakan dalam jurnal ini sangat baik dan merupakan
sumber-sumber dari para ahli yang memang sangat berkompeten di bidangnya.
Namun hal yang disayangkan adalah, peneliti dalam jurnal ini hanya
mengumpulkan data dari sumber-sumber bacaan berupa pendapat dan data dari
para ahli saja. Peneliti tidak langsung meneliti dan terjun ke lapangan untuk
mengumpulkan data dan memastikan apakah sesuai antara teori yang ada dan
praktek di lapangan.
I
BAB V
IMPLIKASI
A. Teori
I
Anas, seorang pakar kurikulum dalam sebuah seminar bahwa, "Pembelajaran pada
Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan yang berbasis proses keilmuan
(saintifik), yaitu sikap yang didasari oleh cara berpikir ulang mengikuti metode
ilmiah dalam menghadapi suatu persoalan. Ini identik dengan sifat jujur, kritis,
amanah, valid, dan dapat dipertanggungjawabkan (otentik)." Dimana pendekatan
saintifik ini lebih menekankan pada pemecahan sebuah masalah (problem
solving). Sehingga menghasilkan produk yaitu individu yang mampu
memecahkan berbagai macam masalah di masyarakat.
Jadi dapat dipahami bahwa Kurikulum 2013 sangat baik dalam upaya
menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia yang memiliki kualitas
mumpuni dan berkompeten di bidangnya.
I
penerapan Kurikulum 2013 yang sejatinya, akan sangat bermanfaat bagi para
siswa untuk masa mendatang ketika mereka turun di masyarakat nantinya.
Satu hal yang perlu mendapat sorotan dan sangat disayangkan ketika
membicarakan perihal pendidikan Indonesia ialah masalah pemerataan
pendidikan. Meski sudah berulang kali masalah pendidikan selalu menjadi
perhatian khusus bagi pemerintah maupun lembaga-lembaga non-pemerintah yang
bergerak di bidang pendidikan. Namun, masalah ini masih tak kunjung selesai.
Mulai dari masalah akses jalan, keterbatasan ekonomi, kendala-kendala teknis,
dan masalah-masalah lain yang mungkin bahkan tidak ada sangkut pautnya
dengan pendidikan, seperti masalah pribadi misalnya.
Kemudian hal inilah yang membuat Indonesia selalu terbelakang dalam hal
pendidikan.
I
BAB VI
A. Kesimpulan
B. Saran
I
DAFTAR PUSTAKA