Anda di halaman 1dari 3

TIA GUSTIANI 1000674

BIOLOGI B 2010

KARAKTERISTIK SISWA SMP DAN SMA


Suatu pembelajaran terjadi apabila terdapat interaksi anatara guru dan
siswa. Dalam berinteraksi guru perlu memahami karakter siswa untuk
menciptakan suasana yang menyenangkan dan efektif dalam pembelajaran. Siswa
SMP (Sekolah Menengah Pertama) dan siswa SMA (Sekolah Menengah Atas)
merupakan individu yang tergolong pada periode remaja. Remaja merupakan
masa transisi dari periode anak-anak menuju dewasa, dimana individu mengalami
perkembangan biologis, psikologis, moral dan agama. Menurut Stanley Hall,
masa remaja adalah masa “stress and strain” (masa kegoncangan dan
kebimbangan). Oleh karena itu, seorang guru perlu memahami karakter siswa
dengan baik untuk membantu perkembangan siswa kea rah yang positif.
Meskipun siswa SMA dan siswa SMP tergolong remaja, tetapi terdapat
batasan umur yang membedakan tahap perkembangannya. WHO membagi dua
tahap usia remaja, yaitu tahap remaja awal (10 – 14 tahun) dan tahap remaja akhir
(15 – 20 tahun). Jadi, siswa SMP tergolong remaja awal, sedangkan siswa SMA
tergolong remaja akhir. Perbedaan batasan umur ini menyebabkan karakter yang
dimilikinya pun berbeda, meliputi aspek fisik, psikomotor, bahasa, kognitif,
konatif, emosi afektif dan kepribadian.
Berikut ini adalah tabel perbandingan karakter remaja yang
dikemukakan Abin Samsuddin (2003):
Siswa SMP Siswa SMA
Tahap Remaja Awal (10 – 14 tahun) Tahap Remaja Akhir (15 – 20 tahun)
Fisik
Laju perkembangan secara umum Laju perkembangan secara umum
berlangsung pesat. kembali menurun, sangat lambat.
Proporsi ukuran tinggi dan berat badan Proporsi ukuran tinggi dan berat badan
sering- kali kurang seimbang. lebih seimbang mendekati kekuatan
orang dewasa.
Munculnya ciri-ciri sekunder (tumbul Siap berfungsinya organ-organ
bulu pada pubic region, otot reproduktif seperti pada orang dewasa.

1
2

mengembang pada bagian – bagian


tertentu), disertai mulai aktifnya sekresi
kelenjar jenis kelamin (menstruasi pada
wanita dan day dreaming pada laki-laki.
Psikomotor
Gerak – gerik tampak canggung dan Gerak gerik mulai mantap.
kurang terkoordinasikan.
Aktif dalam berbagai  jenis cabang Jenis  dan jumlah cabang permainan
permainan. lebih selektif dan terbatas pada
keterampilan yang menunjang kepada
persiapan kerja.
Bahasa
Berkembangnya penggunaan bahasa Lebih memantapkan diri pada bahasa
sandi dan mulai tertarik mempelajari asing tertentu yang dipilihnya.
bahasa asing.
Menggemari literatur yang bernafaskan Menggemari literatur yang bernafaskan
dan mengandung segi erotik, fantastik, dan mengandung nilai-nilai filosofis,
dan estetik. ethis, religius.
Perilaku Kognitif
Proses berfikir sudah mampu Sudah mampu meng-operasikan
mengoperasikan kaidah-kaidah logika kaidah-kaidah logika formal disertai
formal (asosiasi, diferen-siasi, kemampuan membuat generalisasi
komparasi, kausalitas) yang bersifat yang lebih bersifat konklusif dan
abstrak, meskipun relatif terbatas. komprehensif.
Kecakapan dasar intelektual menjalani Tercapainya titik puncak kedewasaan 
laju perkembangan yang terpesat. bahkan mungkin mapan (plateau) yang
suatu saat (usia 50-60) menjadi
deklinasi.
Kecakapan dasar khusus (bakat) mulai Kecenderungan bakat tertentu
menujukkan kecenderungan-kecende- mencapai titik puncak dan
rungan yang lebih jelas. kemantapannya.
Konatif, Emosi,  Afektif dan Kepribadian
Lima kebutuhan dasar (fisiologis, rasa Sudah menunjukkan arah
aman, kasih sayang, harga diri dan kecenderungan tertentu yang akan
aktualisasi diri) mulai menunjukkan mewarnai pola dasar kepribadiannya.
arah kecenderungannya.
3

Reaksi-reaksi dan ekspresi Reaksi-reaksi dan ekspresi 


emosionalnya masih labil dan belum emosinalnya tampak mulai terkendali
terkendali seperti pernya-taan marah, dan dapat menguasai dirinya.
gembira atau kesedihannya masih dapat
berubah-ubah dan silih berganti dalam
yang cepat.
Kecenderungan-kecenderungan arah Kecenderungan titik berat ke arah sikap
sikap nilai mulai tampak (teoritis, nilai tertentu sudah mulai jelas seperti
ekonomis, estetis, sosial, politis, dan yang akan ditunjukkan oleh
religius), meski masih dalam taraf kecenderungan minat dan pilihan karier
eksplorasi dan mencoba-coba. atau pendidikan lanjutannya; yang juga
akan memberi warna kepada tipe
kepribadiannya.
Merupakan masa kritis dalam rangka Kalau kondisi psikososialnya
meng-hadapi krisis identitasnya yang menunjang secara positif maka mulai
sangat dipengaruhi oleh kondisi psiko- tampak dan ditemukan identitas
sosialnya, yang akan membentuk kepriba-diannya yang relatif definitif
kepribadiannnya. yang akan mewarnai hidupnya sampai
masa dewasa.

Anda mungkin juga menyukai