Anda di halaman 1dari 6

Pengaruh variasi laju aliran massa terhadap performansi kolektor surya plat

datar dengan diameter sirip berbeda yang disusun secara staggered


Judul

Volume dan Halaman -

Tahun -

I Gusti Agung Deva Surya Prasetya


Ketut Astawa
I Nengah Suarnadwipa

Penulis

Reviewer Julilham D. F.

Tanggal 10 April 2020

Tujuan utama didalam penelitian ini Untuk mengetahui performansi terbaik


dari kolektor surya plat datar yang sudah dimodifikasi dengan penambahan
sirip berlubang berdiameter berbeda yang disusun secara staggered dengan
memvariasikan laju aliran massanya, maka dilakukan penelitian dengan
metode eksperimental dengan aliran impinging jet, dimana udara yang
memasuki kolektor melalui lubang lubang pada sirip dan membentur plat
Tujuan Penelitian sirip yang memiliki beda temperature

Subjek Penelitian Kolektor Surya Plat Datar, Laju Aliran Massa

Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimental.

Kolektor surya merupakan peralatan yang digunakan untuk mengubah energi


radiasi matahari ke bentuk energi panas, dengan memvariasikan laju aliran
massa pada kolektor surya yang sudah dimodifikasi menggunakan sirip
berlubang yang disusun secara staggered diharapkan dapat meningkatkan
performansi kolektor surya tersebut.
Definisi

Cara kerja untuk mengetahui performansi terbaik dari kolektor surya plat
datar yang sudah dimodifikasi dengan penambahan sirip berlubang
berdiameter berbeda yang disusun secara staggered dengan memvariasikan
laju aliran massanya, maka dilakukan penelitian dengan metode
eksperimental dengan aliran impinging jet, dimana udara yang memasuki
kolektor melalui lubang lubang pada sirip dan membentur plat sirip yang
Cara Kerja memiliki beda temperature. 

Hasil Penelitian Dari hasil penelitian ini didapat  waktu optimum untuk pengeluaran gas karet
silicone rubber dengan kekuatan vakum -0,8 sampai -1 bar dengan karet
cetakan yang antara 60-120 detik. Dengan hasil 0 gelembung udara.
Sedangkan yang paling tidak optimum yaitu tanpa vakum dengan 100
gelembung udara.

Kelebihan penelitian ini adalah dapat mengetahui performansi terbaik dari


kolektor surya plat dasar yang sudah dimodifikasi dan effisien waktu atau
Kelebihan Penelitian tidak membutuhkan waktu yang lama.

Kekurangan
Penelitian Kekurangan penelitian pada proses penelitian yang masih skala tertentu.
Pemodelan Dan Simulasi Perpindahan Panas Padakolektor Surya Pelat Datar
Judul

Volume dan Halaman 7 Pages

Tahun 2013

Penulis Faisal Amir , Ahmad Syuhada , Hamdani

Reviewer Julilham D. F.

Tanggal 11 April 2020

Untuk mengumpulkan energi panas yang bersumber dari radiasi matahari. Kolektor
surya yang baik adalah kolektor surya yang memiliki efisiensi tinggi, ini berarti,
sebagian besar panas yang menimpa kolektor dapat dimanfaatkan untuk
memanaskan fluida yang mengalir didalamnya dan sebagian kecil panas yang
Tujuan Penelitian hilang ke lingkungan.

Subjek Penelitian Flat Plate Solarcollectors, Modelingand Simulation, Heattransfer

Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimental.

Kolektor surya yang baik adalah kolektor surya yang memiliki efisiensi
tinggi, ini berarti sebagian besar panas yang menimpa kolektor surya dapat
dimanfaatkan untuk memanaskan fluida yang mengalir didalamnya dan
hanya sebagian kecil saja panas yang hilang kelingkungan sekelilingnya.
Panas yang hilang ke lingkungan karena dipantulkan kembali oleh penutup
dan plat penyerap dan sebagian lagi hilang ke lingkungan melalui bagian
dasar dan bagian sisi dari pengumpul surya tersebut. Karena bagian sisi
relatif kecil dibandingkan dengan bagian dasar dan atas maka kehilangan
panas melalui bagian sisi ini diabaikan.Kolektor surya yang baik ditentukan
oleh geometri model dan bahan yang digunakan untuk membuat kolektor
surya tersebut.Secara garis besar kolektor surya terdiri dari bagian penutup,
celah udara, absorber, fluida kerja, dan elemen isolasi.Salah satu bagian
terpenting dari kolektor surya ialah bagian absorber.
Definisi

Cara kerja untuk menyelesaikan pemodelan persamaan perpindahan panas


yang terjadi pada kolektor surya plat datar, dengan cara tahanan termal. Oleh
karena itu untuk penyelesaiannya diperlukan program komputer karena ada
beberapa variabel dan beberapa buah persamaan yang tidak diketahui.
Goemetri kolektor surya plat datar tinggi celah La dianggap sama dengan
panjang pipa. Lebar celah Ha dibagi dengan jumlah pipa nr lebar sirip
absorber diberikan W (jarak antara dua sumbu). Ketebalan dari bingkai dfr,
ketebalan lapisan udara sisi depan dp, ketebala lapisan udara sisi belakang dz
Cara Kerja dan ketebalan dari kaca dgl total kedalaman kolektor diberikan B

Hasil Penelitian Kasus I Data masukan:


 Intensitas surya diasumsikan pada kondisi langit cerah, temperatur
ambien, temperatur fluida masuk.
 Material absorber yang digunakan adalah Aluminium deangan
ketebalan 0,4 dan 0,6 mm.
 Material pipa yang digunakan adalah tembaga.
 Waktu pengambilan data dari pukul 8.00 WIB sampai dengan pukul
18.00 WIB. 2.
Kasus II Data masukan:
 Intensitas surya diasumsikan pada kondisi langit cerah, temperatur
ambien, temperatur fluida masuk.
 Material absorber yang digunakan adalah seng dengan ketebalan 0,4
dan 0,6 mm.
 Material pipa yang digunakan adalah besi.
 Waktu pengambilan data dari pukul 8.00 sampai dengan pukul 18.00
wib.

Pemodelan dan simulasi ini dilakukan dengan tujuan utama adalah


mendapatkan referensi untuk perhitungan perpindahan panas dan material
absorber yang digunakan pada kolektor surya plat datar. Hasil simulasi
kemudian dibandingkan dengan hasil pengujian yang dilakukan di kalangan
Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala.Untuk mencapai tujuan tersebut
dilakaukan pemodelan dengan memasukkan persamaan-persamaan
kemudian simulasi dengan software. Dari hasil simulasi ini dapat
disimpulkan :
1. Nilai intensitas surya paling tinggi pada pukul 13.00 WIB, energi panas
yang dihasilkan sebesar 700 W/m2 , dan paling rendah pada pukul 18.00
WIB sebesar 215 W/m2 .
2. Temperatur fluida keluar deangan menggunakan aluminium sebagai
absorber jauh lebih tinggi dari pada menggunakan pelat seng sebagai pelat
absorber dengan ketebalan pelat yang sama.
3. Temperatur keluar fluida dengan menggunakan pelat aluminium dan seng
sebagai absorber, dengan ketebalan 0,4 lebih tinggi temperatur keluarnya
dari pada pelat dengan ketebalan 0,6.
4. Temperatur fluida keluar dengan menggunakan pipa tembaga lebih besar
dari pada menggunakan pipa besi untuk kolektor pelat datar.
5. Temperatur fluida keluar hasil pengujian lebih kecil dari pada hasil
Kesimpulan simulasi deangan ketebalan pelat absorber yang sama.

Konveksi Paksa Aliran Laminer Isotermal Di Atas Plat Datar Pada Berbagai
Judul Kondisi Profil Kecepatan
Volume dan Halaman 9

Tahun 2017

Penulis Budiman Sudia

Reviewer Julilham D. F.

Tanggal 11 April 2020

Tujuan jurnal ini adalah menyajikan analisis teoritis mekanisme konveksi


paksa pada aliran laminer isothermal di atas plat datar. Penentuan tebal
lapisan batas hidrodinamika () dan tebal lapisan batas thermal (t)
menggunakan pendekatan Von Karman (persamaan integral momentum dan
Tujuan Penelitian persamaan integral energi).

Aliran laminar, persamaan integral momentum, persamaan integral energi,


Subjek Penelitian bilangan nusselt

Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimental.

Masalah utama dalam analisis perpindahan panas konveksi adalah


menentukan koefisien perpindahan panas konveksi. Koefisien perpindahan
panas konveksi (h) sangat ditentukan oleh hidrodinamika aliran dengan
menerapkan prinsip keseimbangan energi pada elemen aliran fluida yang
ditinjau. Beberapa metode telah dikembangkan dalam memperkirakan harga
koefisien perpindahan panas konveksi baik melalui metode integral eksak,
metode numerik maupun eksperimen. Beberapa kajian tentang mekanisme
konveksi antara lain: Nandan, et..al.(2015) mengkaji mekanisme
perpindahan panas pada penukar kalor tipe plat dengan memberikan uraian
pada parameter – parameter yang menentukan efesiensi penukar kalor.
Analisis tentang perpindahan panas pada penukar kalor juga dilakukan oleh
Tambe Shahanwaj, et.al. yang mengevaluasi koefisien perpindahan panas
konveksi, koefisien perpindahan panas menyeluruh dan efektivitas penukar
kalor tipe plat. Mahgoup menganalisis mekanisme konveksi paksa plat datar
pada media berpori (porous medium). Analisis konveksi paksa juga
dilakukan oleh Virdhian (2014) serta Faruk dan Kamiran (2012). Fahiminia,
et.al. (2011) mengkaji mekanisme konveksi alamiah pada Sirip plat vertikal
menggunakan simulasi CFD yang menunjukan bahwa koefisien perpindahan
panas konveksi akan naik jika jarak antara sirip bertambah.
Definisi

Tahap –tahap penentuan koefisien perpindahan panas konveksi pada


mekanisme konveksi paksa aliran laminer di atas plat datar: 1. Menentukan
profil kecepatan. 2. Menentukan tebal lapisan batas hidrodinamika ()
Cara Kerja dengan menggunakan persamaan integral momentum Von Karman.

Hasil Penelitian Salah satu teknik untuk menganalisa lapisan batas pada aliran di atas plat
datar adalah teknik Integral Von Karman dengan menerapkan prinsip hukum
Newton II pada volume kontrol elemen berhingga dari aliran fluida . Dari
hasil penelitian ini didapat  waktu optimum untuk pengeluaran gas karet
silicone rubber dengan kekuatan vakum -0,8 sampai -1 bar dengan karet
cetakan yang antara 60-120 detik. Dengan hasil 0 gelembung udara.
Sedangkan yang paling tidak optimum yaitu tanpa vakum dengan 100
gelembung udara.

Koefisien perpindahan panas konveksi sangat dipengaruhi hidrodinamika


aliran. Perubahan pola maupun kecepatan aliran akan mempengaruhi
Kelebihan Penelitian kemampuan fluida untuk memindahkan panas (energi).

Anda mungkin juga menyukai