Anda di halaman 1dari 12

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kata pondok pesantren berasal dari funduq (bahasa arab) yang artinya
ruang tidur, asrama atau wisma sederhana, karena pondok memang sebagai
tempat penampungan sederhana dari para pelajar/santri yang jauh dari tempat
asalnya.

Menurut Manfared dalam Ziemek (1986) kata pesantren berasal dari kata
santri yang diimbuhi awalan pe- dan akhiran- an yang berarti menunjukkan
tempat, maka artinya adalah tempat sant (manusia baik) dengan suku kata tra
(suka menolong). Sehingga kata pesantren dapat berarti tempat pendidikan
manusia baik-baik.

Sedangkan menurut Geetz pengertian pesantren diturunkan dari bahasa


India Shastri yang berarti ilmuwan Hindu yang pandai menulis, maksudnya
pesantren adalah tempat bagi orang-orang yang pandai membaca dan menulis. Dia
menganggap bahwa pesantren dimodifikasikan dari para Hindu.

Dalam Kamus Besar Bahas Indonesia, pesantren diartikan sebagai asrama,


tempat santri, atau tempat murid-murid belajar mengaji. Sedangkan secara istilah
Pesantren adalah lembaga pendidikan islam, dimana para santri biasanya tinggal
di pondok (asrama) dengan materi pengajaran kitab-kitab klasik dan kitab-kitab
umum, bertujuan untuk mrnguasai ilmu agama islam secara detail, serta
mengamalkannya sebagai pedoman hidup keseharian dengan menekankan
pentingknya moral dalam kehidupan bermasyarakat.

Kesehatan merupakan kondisi dimana kita berada jauh antara terbebas dari
penyakit. Kesehatan bagi sebagian penduduk yang terbatas pengetahuannya serta
yang berpengetahuan dan yang berpendapat rendah masih perlu diperjuangkan
terus menerus dengan cara mendekatkan akses pelayanan kesehatan dan
pemberdayaan kemampuan mereka. Mencegah sakit adalah lebih mudah dan
murah dari pada mengobati seseorang apabila jatuh sakit. Salah satu cara untuk
mencegah hal tersebut adalah dengan bergaya hidup sehat. Gaya hidup sehat
adalah segala upaya untuk menerapkan kebiasaan buruk yang dapat menganggu
kesehatan. Dengan semakin banyaknya penderita penyakit menular seperti scabies
atau penyakit kulit yan sering dialami para santri pesantren.

Karena gaya hidup yang tidak sehat maka untuk menghindarinya kita perlu
bergaya hidup sehat setiap harinya. Tidak jarang istilah PHBS terdengar di
pesantren. Jika dilihat dari kepanjangannya yakni Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat, tentu kita langsung mengetahui apa itu PHBS. Singkat kata mengenai
perilaku seseorang menyangkut kebersihan yang dapat mempengarui
kesehatannya. Banyak penyakit dapat dihindari dengan PHBS mulai dari
diare,scabies, DBD, yang akhir-akhir ini sedang marak. Namun kenapa satu hal
ini terlihat begitu sulit diterapkan atau tidak populer di mata para santri?.

Segala hal yang berhubungan dengan pola hidup bersih semuanya ada
aturan serta acuan yang menjadi dasar, apa itu bersih. Dan dalam ajaran islam ada
ajaran yang mengatur semua hukum islam, yakni ajaan fiqih .

Ajaran fiqih, maka dapat dilihat adanya garis besar dari pengamatan itu yakni :

1. Rab’ul’ibadat yaitu yang menata hubungan manusia dengan sang pencipta.


Misalnya sholat dituntu untuk selalu bersih, baik rohaninyah maupun
jasadnya. Kebersihan di dalam sholat merupakan syarat mutlak yang harus
dilaksanakan karena kalau tidak bersih (suci) maka sholatnya tida syah.
2. Rub’ul’mualamat yaitu masalah hubungan manusia dengan manusia.
Dalam hubungan ini ada suatu rumus fiqh yang sangat terkenal. Di
lingkungan pondok pesantren yaitu yang disebut alkalliyatul khmas (lima
kepentingan dasar). Disebutkan kesehatan jiwa raga menempati posisi
pokok. Hal tersebut sesuai dengan hadist Rasulullah yang menyatakan
“Mu’min” yang kuat lebih disukai dan disenangi oleh Allah dari pada
mu’min yang lemah.
3. Rub’ul’munkahat yaitu menata hubungan manusia dalam lingkungan
keluarga. Islam mengajarkan dalam perkawinan hendaknya mencari
pasangan yang sehat, dan menghindari nasab atau keturunan yang tidak
sehat.
4. Rub’ul’ jinayat yaitu menata ketentraman dalam pergaulan yang
memperhatikan ketentraman dari lingkungan (kesehatan lingkungan).
Sebagai contoh dilarang buang hajat disembarang tempat, karena akan
mengganggu kesehatan lingkungan.

1.2 Perumusan Masalah


Dengan berdasarkan latar belakang yang telah dinyatakan tersebut,
penulis merumuskan juga beberapa masalah yang akan dibahas didalam
suatu karya tulis ilmiah, yakni:
1. Mengenai bagaimana kepedulian para santri terhadap kebersihan
lingkungan sekitar
2. Mengenai bagaimana cara menjaga kebersihan lingkungan
disekitar pondok pesantren
1.3 Tujuan Penelitian
1. Supaya kebersihan di pondok pesantren Amanatul Ummah tetap
terjaga
2. Untuk meningkatkan kesadaran para warga pondok pesantren
Amanatul Ummah akan pentingnya suatu lingkungan yang bersih dan
sehat
1.4 Metode Penelitian
Untuk mendapatkan informasi dan juga data yang diperlukan,
penulis menggunakan metode observasi, metode pre dan juga post test.
BAB 2

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian
Lingkungan bersih dan sehat adalah lingkungan yang terhindar dari
hal-hal yang menyebabkan gangguan terhadap kesehatan masyarakat
atau anak-anak.Menjaga kebersihan lingkungan sangatlah penting
karena dengan menjaga kebersihan lingkungan dapat menjamin
anggota keluarga hidup sehat dan terhindar dari berbagai penyakit
dengan demikian maka lingkungan itulah yang disebut lingkungan
sehat.
Lingkungan bersih merupakan dambaan semua orang.Namun tidak
mudah untuk menciptakan lingkungan kita bisa terlihat bersih dan rapi
sehingga nyaman untuk dilihat. Tidak jarang karena kesibukan dan
berbagai alasan lain, kita kurang memperhatikan masalah kebersihan
lingkungan di sekitar kita, terutama lingkungan rumah.
Kebersihan lingkungan merupakan hal yang tak terpisahkan dari
kehidupan manusia dan merupakan unsur yang fundamental dalam
ilmu kesehatan dan pencegahan.Yang dimaksud dengan kebersihan
lingkungan adalah menciptakan lingkungan yang sehat sehingga tidak
mudah terserang berbagai penyakit seperti demam berdarah, muntaber
dan lainnya.Ini dapat dicapai dengan menciptakan suasana lingkungan
yang bersih , indah dan nyaman.
2.2 Manfaat Lingkungan Bersih dan sehat
1. Membuat lingkungan menjadi enak dan nikmat dipandang
2. Kualitas udara yang lebih baik untuk kesehatan
3. Lingkungan yang jauh dari berbagai macam penyakit
4. Kesehatan lingkungan yang tejaga dengan baik
5. Lebih betah dan nyaman tinggal di lingkungan tersebut
2.3 Kegiatan untuk menjaga agar Lingkungan tetap Bersih dan Sehat
1. Menyediakan tempat sampah
2. Membuang sampah pada tempatnya
3. Bersihkan seluruh sudut ruangan mulai dari halaman, kamar tidur,
kamar mandi, dapur, tempat beribadah, dll.
4. Ventilasi udara
5. Membersikan selokan yang ada
6. Menanam beberapa tumbuhan
2.4 Dampak Buruk lingkungan yang tidak bersih
1. Menjadi sarang penyakit
2. Mempercepat pemanasan global
3. Merusak suasana kenyamanan
4. Menyebabkan banjir
5. Merusak pemandangan
6. Membuat malas beraktivitas
2.5 Penyakit yang timbul akibat Lingkungan tidak bersih
1. Cacingan
Cacingan bisa saja terjadi pada anak anak ataupun orang dewasa,
namun kecenderungannya lebih banyak terjadi pada anak-anak
karena anak-anak lebih sulit untuk menjaga kebersihan terutama
pada saat mereka bermain. Kurangnya pemahaman dan kesadaran
akan manfaat kebersihan membuat anak tidak perduli dengan
kebersihan mereka di tambah sikap orang tua yang juga
menganggapnya sepele bisa membuat tingkat kejadian cacingan pada
anak menjadi lebih besar.
2. DBD (Demam Berdarah Dengue)
Demam berdarah atau demam dengue (disingkat DBD) adalah
infeksi yang disebabkan oleh virus dengue. Nyamuk atau beberapa
jenis nyamuk menularkan (atau menyebarkan) virus dengue.
Nyamuk demam berdarah memilih tempat yang lembab dengan
kubangan air untuk bertelur. Apabila di sekitar rumah anda
terdapat kubangan air yang tidak pernah diganti airnya, dapat
berpotensi menjadi sarang nyamuk demam berdarah.
3. Disentri atau Diare Akut
Disentri adalah penyakit yang biasanya menyerang usus besar,
disentri merupakan diare yang akut. Mengkonsumsi makanan atau
minuman yang telah terkontaminasi oleh tinja maupun terdapat
bakteri dan amoeba dapat menyebabkan seseorang terkena
penyakit disentri. Penyakit ini berawal dari kebiasaan makan yang
tidak bersih, anda akan mengalami diare akut dan biasanya diare
tersebut akan mengeluarkan darah ketika sedang bab.
4. Tifus Abdominalis
Tifus adalah penyakit peradangan usus yang disebabkan oleh
bakteri salmonella tyrhi/paratyphi, bagian yang diserang dinding-
dinding usus halus. Penyakit tifus termasuk penyakit menular.
5. Penyakit Malaria
Malaria merupakan penyakit berbahaya yang dapat menyebabkan
kematian. Penyakit malaria disebabkan bibit penyakit yang disebut
plasmodium, plasmodium adalah bibit penyakit yang merusak sel
darah merah manusia. hewan pembawa penyakit malaria adalah
nyamuk anopheles.

2.6 Aspek penting dalam Kesehatan


a. Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang adal diluar dari diri
seseorang. Lingkungan.
b. Perilaku
Perilaku merupakan suatu respon dari seseorang terhadap stimulus
atau rangsangan yang diterima. Perilaku dipengaruhi oleh beberapa
faktor yaitu:
1. Faktor presdisposisi : sikap, kepercayaan, tradisi, nilai,dl.
2. Faktor pendukung : ketersediaan sumber atau fasilitas
3. Faktor pendorong : sikap dan perilaku petugas
c. Kesehatan
Sehat menurut UU Kesehatan RI No.23 tahun 1992 adalah keadaan
sejahtera dari badan,jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap
orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Sedangkan Sakit
adaah terjadinya suatu keadaan dimana tubuh atau bagian dari
tubuh tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya dan atau
terdapat gejala patologis.
2.7 Upaya Untuk Mencapai Program Kebersihan Lingkungan
Istilah promosi kesehatan sebenarnya sudah lama dikenal sebagai
satu kesatuan pengertian tentang upaya kesehatan yang menyeluruh
yaitu promotif, preventif dan rehabilitatif. Bahkan lebih dari 2 dekade
Yang lalu sudah ada istilah promotor kesehatan desa atau kader yang
dikaitkan dengan program pembangunan kesehatan masyarakat desa
atau pkmd. Promosi kesehatan adalah proses memberdayakan atau
memandirikan masyarakat untuk memelihara, meningkatkan dan
melindungi kesehatannya melalui peningkatan kesadaran. kemauan
dan kemampuan serta mengembangkan lingkungan sehat. Promosi
kesehatan mencakup aspek perilaku, yaitu upaya untuk memotivasi,
memelihara, meningkatkan kesehatan nya. Disamping itu promosi
kesehatan juga mencakup berbagai aspek khususnya yang berkaitan
dengan aspek sosial budaya, pendidikan ekonomi, dan pertahanan
keamanan, sesuai dengan konsep promosi kesehatan individu dan
masyarakat bukan hanya sebagai objek yang pasif atau sasaran tetapi
juga subjek pelaku. Dalam konsep tersebut masalah kesehatan bukan
hanya menjadi urusan sektor, kesehatan tetapi juga termasuk urusan
swasta dan dunia usaha, yang dilakukan dengan pendekatan kemitraan
dengan demikian kesehatan adalah upaya dari oleh dan untuk
masyarakat yang diwujudkan sebagai gerakan perilaku hidup bersih
dan sehat atau PHBS.
2.8 Lingkungan Bersih dan Sehat diPondok Pesantren
Dikatakan, hidup sehat sebagaimana diajarkan Rasulullah
sebenarnya telah menjadi dasar kehidupan dalam lingkungan pesantren
dan layanan pos kesehatan sebagai penunjang agar para santri dan
masyarakat di lingkungan Pesantren terbiasa dengan pola hidup bersih
dan sehat dalam tausiyahnya Habib Lutfi mengatakan, sebenarnya
dirinya sangat malu bila melihat umat Islam susah diajak hidup bersih
dan sehat. Pasalnya dalam Islam sendiri sebenarnya telah diajarkan
sebagaimana hidup bersih itu sesungguhnya bagian dari iman. Akan
tetapi pada kenyataannya banyak diantara kita belum terbiasa
berperilaku hidup bersih dan sehat, ujarnya di hadapan ribuan jamaah
Maulid. Pondok pesantren Pada awal berdirinya mempunyai
pengertian yang sederhana, yaitu Tempat pendidikan santri-santri
untuk mempelajari pengetahuan agama Islam di bawah bimbingan
seorang guru atau Ustadz atau Kyai dengan tujuan untuk menyiapkan
santri-santri menguasai ilmu agama Islam dan siap mengajarkan agama
Islam dengan mendirikan pesantren baru untuk memperbanyak jumlah
kader Dakwah Islamiyah. Pesantren merupakan tempat untuk
mendidik agar santri-santri menjadi orang yang bertaqwa, berakhlak
mulia serta memiliki kecerdasan yang tinggi. Santri-santri yang berada
di pondok pesantren merupakan anak didik yang pada dasarnya sama
saja dengan anak-anak didik di sekolah umum yang harus berkembang
dan merupakan sumber daya yang menjadi generasi penerus
pembangunan yang perlu mendapat perhatian khusus terutama
kesehatan dan pertumbuhannya. Permasalahan kesehatan yang
dihadapi santri-santri tidak beda dengan permasalahan yang dihadapi
anak sekolah umum bahkan bagi santri yang mondok akan bertambah
lagi dengan masalah kesehatan lingkungan yang ada di pondok yang
mereka tempati. Berdasarkan hal tersebut diatas dituntut suatu peran
aktif dari masyarakat dalam hal ini adalah Pesantren bekerjasama
dengan pihak kesehatan melakukan pembinaan kesehatan bagi santri-
santri yang ada sehingga terwujud pola perilaku hidup bersih dan sehat
bagi para santri dan masyarakat pondok pesantren serta masyarakat
lingkungannya.

BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 pengkajian

BAB 4
PEMBAHASAN

Penerapan dan pengembangan Lingkungan bersih dan sehat


Pesantren reformasi di bidang kesehatan perlu dilakukan mengingat 5
fenomena yang berpengaruh terhadap pembangunan kesehatan pertama
perubahan pada dinamika para santri kedua temuan-temuan ilmu dan
teknologi kedokteran ketiga tantangan Global sebagai akibat dari
kebijakan perdagangan bebas revolusi informasi telekomunikasi dan
transportasi keempat perubahan di lingkungan kelima demokratisasi
perubahan Pemahaman konsep akan sehat dan sakit serta semakin maju
iptek dengan informasi tentang determinan penyebab penyakit telah
menggugurkan paradigma pembangunan kesehatan yang lama yang
mengutamakan pelayanan kesehatan yang bersifat kuratif dan rehabilitatif
paradigma pembangunan kesehatan yang baru yaitu paradigma sehat
merupakan upaya untuk lebih meningkatkan kesehatan masyarakat yang
bersifat proaktif paradigma sehat sebagai modal pembangunan kesehatan
yang dalam jangka panjang diharapkan mampu mendorong masyarakat
untuk Mandiri dalam menjaga kesehatan melalui kesadaran yang lebih
tinggi pada pentingnya Ian and kesehatan yang bersifat promotif dan
preventif dalam Indonesia sehat 2010 lingkungan yang diharapkan adalah
yang kondusif bagi terwujudnya keadaan sehat yaitu lingkungan yang
bebas dari polusi Tersedianya air bersih sanitasi lingkungan yang memadai
Pemukiman yang sehat perencanaan kawasan yang berwawasan kesehatan
serta terwujudnya kehidupan masyarakat yang saling tolong menolong
perilaku masyarakat Indonesia sehat 2010 yang diharapkan adalah yang
bersifat proaktif Untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan
mencegah risiko terjadinya penyakit melindungi diri dari ancaman
penyakit serta berpartisipasi aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat.
Pengembangan Program Lingkungan bersih dan sehat di 5 tatanan upaya
upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat sudah dilakukan
dalam rangka perubahan perilaku masyarakat menuju perilaku hidup
bersih dan sehat atau PHBS. Perilaku hidup bersih dan sehat atau PHBS
Merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktekkan atas dasar kesadaran
sebagai hasil dari pembelajaran yang menjadikan seseorang dapat
menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam
mewujudkan kesehatan masyarakat, bidang PHBS yaitu Bidang
kebersihan diri, Bidang gizi, dan Bidang kesling. Menanamkan perilaku
hidup bersih dan sehat atau PHBS kepada setiap orang bukanlah hal yang
mudah, akan tetapi memerlukan proses yang panjang. Setiap orang hidup
dalam tatanan nya dan saling mempengaruhi serta berinteraksi antar
pribadi dalam tatanan tersebut. Memantau, menilai, dan mengukur tingkat
kemajuan tatanan adalah lebih mudah dibandingkan dengan perorangan.
Oleh karena itu pembinaan perilaku hidup bersih dan sehat atau PHBS
dilakukan melalui pendekatan tatanan yaitu tatanan rumah tangga, sekolah,
tempat-tempat umum, tempat kerja dan institusi kesehatan.
BAB 5

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai