KAJIAN PUSTAKA
Mixed-use building yaitu bangunan multi fungsi yang terletak disuatu kawasan
wilayah kota serta terdapat berbagai macam kegiatan didalamnya, kegiatan tersebut saling
melengkapi dan saling berakitan, serta harus memiliki pernanan yang jelas. (Gause, dkk,
1998).
Mixed Use Building adalah proyek perumahan dalam rasio besar yaitu dengan
area lantai lebih dari 3 lantai yang memiliki berbagai macam fasilitas seperti kantor,
hunian, hotel, dan retail serta rekreasi yang akan saling berhubungan satu sama
lainnya dalam hal bentuk fungsi ataupun bentuk fisik seperti jalur pendestrian yang
saling terhubung. (Jenks, dkk, 1996).
Menurut Marlina, (2008) Mixed Use Building ialah suatu upaya perancangan
pembangunan yang berusaha untuk menyatukan berbagai macam aktivitas dan
fungsi disuatu wilayah, sehingga terjadi satu sistem yang kompleks dimana
semuanya saling berkaitan dan saling terintegrasi. Sedangkan, menurut hasil
keputusan menteri pekerjaan umum nomor 441/KPTS/1998, bangunan hunian
campuran adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal yang memiliki
berbagai macam fasilitas lainnya seperti kantor, perdagangan, penyimpanan, dan
fasilitas umum.
Dalam satu kawasan terdapat 2 fungsi atau lebih, misalnya terdiri dari kantor,
hotel, mall, rumah sakit, apartemen, dan pusat rekreasi.
Fungsi-fungsi tersebut saling terintegrasi secara fisik dan fungsional.
Hubungan antara satu bangunan dengan bangunan lainnya saling berdekatan
dan terkoneksi antar bangunan didalamnya.
Adanya jalur pedestrian sebagai penghubung antar bangunan
2.2.1 Definisi
Beberapa definisi dari kata ‘apartemen’ adalah sebagai berikut :
Apartemen adalah sebuah bangunan vertikal yang terdiri dari kamar tidur,
kamar mandi, dapur dan ruang santai yang terbagi dalam beberapa unit.
(Joseph, dkk, 1986).
Apartemen adalah suatu tempat tinggal yang terdri dari beberapa rangkaian
ruang dengan fasilitas rumah tangga yang lengkap. (Harris, 1875; 20).
“ several dwelling units share a common (usually an indoor) access and are
enclosed by a common structural envelope. ”, yang berarti hunian yang
terdiri dari berbabagi unit dengan akses yang sama dan dibungkus oleh
struktur bangunan yang sama. Menurut (Lynch, dkk, 1984; 252).
Bangunan berbentuk vertikal yang biasanya terdiri dari 2 lantai atau lebih
Unit-unit hunian tersebar disatu laintai
Memudahkan akses untuk mencapai fasilitas-fasilitas yang disediakan
Memiliki fasilitas bersama dan terdapat area komersial pada bangunan
apartemen
Sirkulasi horisontal berupa koridor dan sirkulasi vertikal berupa tangga atau
lift
Keutamaan dalam aspek keamanan, ketenangan dan privasi
Struktur harus dibuat sangat kuat agar betahan dalam jangka waktu yang lama.
Klasifikasi Apartemen
11
12
a b c d e f
Gambar 5. Type koridor secara vertikal
Sumber : Joseph, dkk, 1986
Gambar 2.8.e dijelaskan bahwa koridor berada disetiap dua lantai dan terletak
ditengah bangunan.
Gambar 2.8.f dijelaskan bahwa koridor memilki bentuk kombinasi yaitu antara
lurus dan miring yang terletak didalam bangunan setiap lantainya.
Menurut gerakan arah matahari dan angin (Joseph, dkk, 1986) adalah sebagai
berikut:
a b c
Gambar 5. Type koridor menurut gerak arah mataharidan angin
Sumber : Joseph, dkk, 1986
Pada apartemen ini bentuk antara tinggi dan lebar/panjang bangunan hampir
sama dan memiliki koridor panjang
Apartemen berbentuk Tower
2.3.1 Definisi
Mal atau Mall ialah sebuah pusat perbelanjaan yang terdiri dari beberapa
toko dagangan dan dihubungkan oleh jalur sirkulasi yang terbuka dan tertutup agar
memudahkan akses pengunjung ke mall. (Gause, dkk, 1998).
2.3.2 Sejarah
16
17
- Departement store : toko dengan kapasitas besar dan memiliki luasan lebih
dari 10.000 m2 - 20.000 m2.
- Supermarket : toko makanan dengan sistem self service dan memiliki area
minimum untuk berjualan 400 m2.
- Cash dan carry dan other retail warehouse : ruang yang digunakan sebagai
tempat berdagang barang diskonan.
- Superstores : Pertokoan dengan area berjualan lebih dari 2.500 m2.
Pada table dibawah ini dijelaskan klasifikasi luas pusat perbelanjaan berdasarkan
beberaa macam tipe pusat perbelanjaan.
18
Sistem Plaza memiliki ciri-ciri yaitu, adanya plaza dengan skala besar dan
menjadi titik pusat dari bangunan, adanya koridor untuk meminimalisir ruang,
terdapat hirarki pada masing-masing toko, dan adanya pola mezanin.
20
22
23
Sustainable (Berkelanjutan)
Adalah bangunan yang didesain dengan tema hijau dan tetap bertahan seiring
berjalannya waktu, konsep ini juga menyatu dengan alam tanpa merusak alam
tersebut.
Earthfriendly (Ramah lingkungan)
Bangunan yang didesain tidak hanya bersifat ramah lingkungan melainkan
juga harus meminimalisir penggunaan energi.
High Performance Building
Meminimalisir penggunaan energi pada desainnya dengan memanfaatkan
energi dari alam dan dipadukan dengan teknologi tinggi, contohnya seperti
penggunaan panel surya pada rooftop bangunan yang dapat berguna menjadi
sumber pembangkit listrik.
25
Pada table ini dijelaskan hasil dari perbandingan antar ketiga studi preseden yang padukan
dengan elemen peracangan arstitektur, yaitu sebagai berikut :
26