Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“ Aspek Legal Rumah Sakit “

Dosen pembimbing :

Silvi Adi Putri,SKM.,M.Kes

Disusun oleh :

Nindya Alifa

(191000213461025)

JURUSAN D3 ADMINISTRASI RUMAH SAKIT

FAKULTAS KESEHATAN DAN MIPA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA BARAT


KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai
pada waktunya.

Dalam makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga
kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen
pembimbing ibu Silvi Adi Putri,SKM.,M.Kes. Akhirnya penulis berharap semoga Allah SWT
memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang memberikan bantuan, dan dapat
menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amin Yaa Robbal ‘Alamiin.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun
terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga
kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya
makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Bukittinggi, 05 Mei 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………….2

DAFTAR ISI……………………………………………………………………3

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………4

1.1 Latar Belakang……………………………………………………….4

1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………4

1.3 Tujuan Penulisan……………………………………………………..4

BAB II PEMBAHASAN

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan…………………………………………………………...12

3.2 Saran………………………………………………………………….13

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hukum Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Indonesia belum begitu banyak dikenal oleh
masyarakat. Memang disadari bahwa Indonesia belum mempunyai kemampuan yang cukup untuk
melakukan kegiatan secara luas dibidang K3 seperti di beberapa negara maju. Hal ini terlihat dari
banyaknya industri yang kurang memperhatikan masalah keselamatan pekerjanya,
K3 merupakan aspek yang penting dalam aktivitas dunia industri. Untuk itu akan dibahas tentang
sejarah hukum K3, produk hukum K3, struktur hukum K3 dan hukum manajemen K3.

1.2 Rumusan Masalah


1) Sejarah Hukum Kesehatan dan Keselamatan Kerja
2) Produk Hukum Kesehatan dan Keselamatan Kerja
3) Hukum Manajemen Kesehatan Keselamatan Kerja
4) Dasar Hukum Kesehatan Keselamatan Kerja

1.3 Tujuan Penulisan


1) Untuk Mengetahui Sejarah Hukum Kesehatan dan Keselamatan Kerja
2) Untuk Mengetahui Produk Hukum Kesehatan dan Keselamatan Kerja
3) Untuk Mengetahui Hukum Manajemen Kesehatan Keselamatan Kerja
4) Untuk Mengetahui Dasar Hukum Kesehatan Keselamatan Kerja
BAB II

PEMBAHASAN

1. Sejarah Hukum Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Menurut Labib (2012: 1) peraturan K3 di Indonesia telah ada sejak pemerintahan


Hindia Belanda, peraturan K3 yang berlaku pada saat itu adalah Veiligheids Reglement.
Setelah kemerdekaan dan diberlakukannya UndangUndang Dasar 1945, maka beberapa
peraturan termasuk peraturan keselamatan telah dicabut dan diganti. Peraturan yang
mengatur tentang K3 adalah UndangUndang Keselamatan Kerja No.1 Tahun 1970.

Ketentuan-ketentuan penerapan K3 yang dijelaskan dalam Undang-Undang No. 1


Tahun 1970 adalah: (1) tempat kerja yang menggunakan mesin, pesawat, perkakas, (2)
tempat kerja pembangunan perbaikan, perawatan, pembersihan atau pembongkaran
gedung, (3) tempat usaha pertanian, perkebunan, pekerjaan hutan, (4) pekerjaan usaha
pertambangan dan pengelolahan emas, perak, logam, serta biji logam lainnya, dan (5)
tempat pengangkutan barang, binatang, dan manusia baik di daratan, melalui terowongan,
permukaan air, dalam air dan di udara. Sesuai dengan Undang-Undang tersebut, maka
tempat yang telah disebutkan harus dilakukan pelaksanaan prosedur K3.

Menurut Mangkunegara (2002: 163) “K3 adalah suatu pemikiran dan upaya untuk
menjamin keutuhan dan kesempurnaan, baik jasmaniah maupun rohaniah. Keutuhan dan
kesempurnaan tersebut ditujukan secara khusus terhadap tenaga kerja, sehingga
menghasilkan suatu hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat yang adil dan
makmur”.

Penerapan konsep K3 muncul sejak manusia mengenal suatu pekerjaan.


Keselamatan kerja bertujuan dalam melakukan pekerjaan agar diperoleh suatu cara yang
mudah dan menjamin keselamatan dari gangguan alam, binatang maupun gangguan dari
manusia lainnya. Masalah K3 juga merupakan bagian dari suatu upaya perencanaan dan
pengendalian proyek sebagaimana halnya dengan biaya, perencanaa, pengadaan serta
kualitas. Hal itu saling mempunyai keterkaitan yang sangat erat (Barrie, 1995: 365).
Sejarah kelahiran K3 timbuldengan memperhatikan banyaknya resiko yang
diperoleh perusahaan industri. Pemilik industri wajib mengatur dan memelihara ruangan,
alat dan perkakas, serta rambu-rambu peringatan di tempat kerja. Sehingga pekerja
terlindungi dari bahaya yang mengancam kesehatan badan, kehormatan dan harta
bendanya.

Lahirnya tatanan baru dalam masyarakat yang ditandai dengan menguatnya


tuntutan terhadap pelaksanaan K3 sebagai bagian dari pelaksanaan hak asasi manusia
berdasarkan nilai-nilai keadilan, keterbukaan dan demokrasi maka pelaksanaan hukum
K3 mutlak harus dilaksanakan secara fair dan seimbang di semua tempat kerja.

2. Produk Hukum Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Tujuan dan sasaran K3 yaitu menciptakan suatu sistem keselamatan dan


kesehatan kerja di tempat kerja dengan melibatkan tenaga kerja, kondisi dan lingkungan
kerja yang terintegrasi dalam rangka mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja
serta terciptanya tempat kerja yang aman. Oleh karena itu diperlukan suatu payung
hukum untuk melindungi para pekerja di tempat kerja. Adapun dasar hukum yang
menjadi payung para pekerja tentang K3 antara lain:

1. Undang-undang
 Undang-undang Republik Indonesia No. 21 tahun 2003 tentang pengesahan ILO
Convention No. 81 mengenai pengawasan ketenagakerjaan dalam industri dan
perdagangan
 Undang-undang Republik Indonesia No. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan
 Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja

2. Peraturan Pemerintah
 Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 1973 tentang pengaturan dan pengawasan
keselamatan kerja di bidang pertambangan
 Peraturan Pemerintah No. 11 tahun 1979 tentang keselamatan kerja pada pemurnian dan
pengolahan minyak dan gas bumi
3. Peraturan Menteri dan Keputusan Menteri
 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. Per-01/MEN/1978 tentang
keselamatan dan kesehatan kerja dalam pengangkutan dan penebangan kayu
 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. Per-03/MEN/1978 tentang
persyaratan penunjukkan dan wewenang, serta kewajiban pegawai pengawas keselamatan
dan kesehatan kerja dan ahli keselamatan kerja
 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. Per-01/MEN/1980 tentang
keselamatan dan kesehatan kerja pada konstruksi bangunan
 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. Per-03/MEN/1999 tentang
syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja lift untuk pengangkutan orang dan barang
 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. Per-03/MEN/1985 tentang
keselamatan dan kesehatan kerja pemakaian asbes
 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. Per-03/MEN/1986 tentang
syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja yang mengelola pestisida.

3 Hukum Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Hukum manajemen K3 berlandaskan pada Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI


No. Per-05/MEN/1966 tentang sistem sistem manajemen keselamatan dan kesehatan
kerja yang selanjutnya disebut SMK3. SMK3 adalah bagian dari sistem manajemen
secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab,
pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan pengembangan,
penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan
kesehatan kerja dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja
guna terciptanya tempat kerja yang aman dan produktif.

Isi dari Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-05/MEN/1966 tentang sistem
sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yakni sebagai berikut:

 Komitmen dan Kebijakan


 Perencanaan
 Penerapan
 Pengukuran dan Evaluasi
 Tinjauan Ulang dan Peningkatan Oleh Pihak Manajemen

4 Dasar Hukum Kesehatan Keselamatan Kerja

Undang-undang Dasar 1945 sebagai undang-undang tertinggi di Indonesia, telah


menjadi landasan hukum bagi peraturan terkait dengan keselamatan dan kesehatan kerja
yang lain. Hal ini bisa kita lihat dalam Pembukaan Undang-undang 1 tahun 1970 bagian
“mengingat” yang menyebutkan pasal 5, 20 dan 27 dari Undang-undang Dasar 1945.

1) Dasar Hukum K3 berupa Undang-undang

Undang-undang merupakan tingkatan kedua sebagai dasar hukum K3 di Indonesia.


Setiap undang-undang mengatur sanksi juga atas ketidakpatuhan terhadap pelaksanaan
undang-undang. Beberapa undang-undang yang terkait dengan K3 antara lain :

 Undang-undang Uap tahun 1930 Pasal 6


 Undang-undang nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

2) Syarat-syarat Keselamatan Kerja Pasal 3

1. Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja untuk :


1) mencegah dan mengurangi kecelakaan;
2) mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran;
3) mencegah dan mengurangi bahaya peledakan;
4) memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya;
5) memberi pertolongan pada kecelakaan;
6) memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja;
7) mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya suhu, kelembaban,
debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar radiasi, suara dan getaran;
8) mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun
psikis, peracunan, infeksi dan penularan.
9) memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai;
10) menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik;
11) menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup;
12) memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban;
13) memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan proses
kerjanya;
14) mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang, tanaman atau
barang;
15) mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan

3) Undang-undang nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

Undang-undang ini mengatur tentang hubungan ketenagakerjaan termasuk terkait dengan


keselamatan dan kesehatan kerja.

4) Keselamatan dan Kesehatan Kerja


 Pasal 86

(1) Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas :

o keselamatan dan kesehatan kerja;


o moral dan kesusilaan; dan
o perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai agama.
(2) Untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna mewujudkan produktivitas kerja yang
optimal diselenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan kerja.

(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang- undangan yang berlaku.

 Pasal 87

(1) Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan.

(2) Ketentuan mengenai penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
5) Dasar hukum K3 berupa Peraturan Pemerintah

Peraturan Pemerintah ditetapkan oleh Presiden sebagai bentuk peraturan pelaksana dari
undang-undang terkait. Banyak peraturan pemerintah yang terkait dengan K3, salah satunya
adalah Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pasal 5

Dasar Hukum K3 berupa Peraturan Presiden

Salah satu Peraturan Presiden yang mengatur terkait dengan keselamatan kerja adalah
Peraturan Presiden Nomor 34 tahun 2014 tentang Pengesahan Convention Concerning The
Promotional Framework For Occupational Safety And Health/Convention 187, 2006

(Konvensi Mengenai Kerangka Kerja Peningkatan Keselamatan Dan Kesehatan


Kerja/Konvensi 187, 2006). Peraturan Presiden 34 tahun 2014 Pasal 1.

Dasar Hukum K3 berupa Peraturan Daerah Provinsi

Salah satu contoh dasar hukum K3 berupa Perda Provinsi adalah Peraturan Gubernur Jakarta
nomor 143 tahun 2016 tentang Manajemen Keselamatan Kebakaran Gedung Dan Manajemen
Keselamatan Kebakaran Lingkungan Pasal 5.

Dasar Hukum K3 berupa Peraturan Menteri


Meskipun peraturan Menteri tidak ada dalam tingkatan peraturan perundangan yang
sudah disebutkan di atas, namun peraturan tersebut keberadaannya diatur dalam Pasal 8 ayat (1)
UU No. 12/2011, yang menegaskan: “Jenis Peraturan Perundang-undangan selain sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) mencakup peraturan yang ditetapkan oleh Majelis
Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Mahkamah
Agung, Mahkamah Konstitusi, Badan Pemeriksa Keuangan, Komisi Yudisial, Bank
Indonesia, Menteri, badan, lembaga, atau komisi yang setingkat yang dibentuk dengan Undang-
Undang atau Pemerintah atas perintah Undang-Undang, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Provinsi, Gubernur, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota, Bupati/Walikota,
Kepala Desa atau yang setingkat.”
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Sejarah kelahiran K3 sudah ada pada zaman batu. Pada saat itu masyarakat sudah
menerapkan K3 dalam kehidupannya. Seiring berjalannya waktu dan berkembangnya
zaman, serta akibat dari banyaknya kecelakaan yang terjadi di tempat kerja, membuat
masyarakat sadar akan pentingnya pengelolaan K3.
Dalam rangka mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta terciptanya
tempat kerja yang aman membuat masyarakat mulai memikirkan bahwa perlindungan
ketenagakerjaan sangat diperlukan, sehingga pemerintah membuat payung hukum
ketenagakerjaan tentang K3. Adapun produk hukumnya adalah Undang-undang,
Peraturan Pemerintah, dan Peraturan Menteri dan Keputusan Menteri tentang K3.
Pelaksanaan hukum K3 diawasi oleh direktur yaitu Menteri Tenaga Kerja dan
direktur menunjuk atau membentuk Panitia Pengawas, Tenaga Ahli K3, Panitia Banding,
P2K3. Pengawasan dilakukan oleh staf-staf/tenaga-tenaga yang bermutu dan memiliki
banyak pengalaman di bidangnya.

B. SARAN
Kami menyadari bahwa tidak ada hal yang sempurna. Isi makalah ini masih perlu
memperoleh saran dan kritikan dari siapa saja yang telah membaca dan memakainya.
Saran dan kritik anda akan menjadikan makalah ini semakin sempurna.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/5417700/HUKUM-
HUKUM_KESEHATAN_DAN_KESELAMATAN_KERJA_K3_Makalah_ini_disusun_sebagai_Tugas_Mata_Kuli
ah_Hukum_dan_Undang-Undang_Kesehatan

https://r.search.yahoo.com/_ylt=Awrxgvm_X7Je_FcA9wj3RQx.;_ylu=X3oDMTBycWJpM21v
BGNvbG8Dc2czBHBvcwMxBHZ0aWQDBHNlYwNzcg--/RV=2/RE=1588777024/RO=10/RU
=https%3a%2f%2fid.scribd.com%2fdoc%2f289525910%2fAspek-Legal-K3-RS-Dan-
SMK/RK=2/RS=BAzI6cYqRpI_lvjiFKW.D1gY2LA-

Anda mungkin juga menyukai