Dosen pembimbing :
Disusun oleh :
Nindya Alifa
(191000213461025)
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai
pada waktunya.
Dalam makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga
kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen
pembimbing ibu Silvi Adi Putri,SKM.,M.Kes. Akhirnya penulis berharap semoga Allah SWT
memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang memberikan bantuan, dan dapat
menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amin Yaa Robbal ‘Alamiin.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun
terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga
kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya
makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………….2
DAFTAR ISI……………………………………………………………………3
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………4
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………...10
3.2 Saran………………………………………………………………….10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
3. Indikasi Pembalutan:
Menghentikan pendarahan, melindungi bakteri/kuman pada luka, mengurang rasa nyeri.
5. Pembidaian
Bidai adalah alat yang dipakai untuk mempertahankan kedudukan (fiksasi) tulang yang
patah. Tujuannya, menghindari gerakan yang berlebihan pada tulang yang patah. Syarat
pemasangan bidai:
6. Alat-alat bidai:
7. Pernafasan Buatan
Sering disebut bantuan hidup dasar (BHD) atau resusitasi jantung paru (RJP) intinya
adalah melakukan oksigenasi darurat. Dilakukan pada kecelakaan:
Tersedak,
Tenggelam
Sengatan Listrik,
Penderita tak sadar,
Menghirup gas dan atau kurang oksigen,
serangan jantung usia muda, henti jantung primer tejadi.
Evakuasi adalah kegiatan memindahkan korban dari lokasi kecelakaan ke tempat lain
yang lebih aman dengan cara-cara yang sederhana di lakukan di daerah – daerah yang sulit
dijangkau dimulai setelah keadaan darurat. Penolong harus melakukan evakuasi dan perawatan
darurat selama perjalanan.
Pada umumnya digunakan untuk memindahkan jarak pendek dan korban cedera
ringan, dianjurkan pengangkatan korban maksimal 4 orang.
Persiapan,
Pengangkatan korban ke atas tandu,
Pemberian selimut pada korban
Tata letak korban pada tandu disesuaikan dengan luka atau cedera.
Prinsip pengangkatan korban dengan tandu:
1. pengangkatan korban
Harus secara efektif dan efisien dengan dua langkah pokok; gunakan alat tubuh (paha,
bahu, panggul), dan beban serapat mungkin dengan tubuh korban.
2. Sikap mengangkat.
Biasanya posisi kaki korban berada di depan dan kepala lebih tingi dari kaki, kecuali;
3. Menghentikan pendarahan dengan membuat ikatan yang bisa dikencangkan dan dilonggarkan
(torniquet) diatas luka yang mengalami pendarahan.
Tindakan tersebut bisa menyebabkan rusaknya jaringan di daerah luka dan sekitar luka.
Tindakan yang benar untuk mengentikan pendarahan adalah menutup luka langsung dengan kain
kasa atau kain yang bersih kemudian dibalut dengan rapi dan cukup kencang. Bawa segera ke
rumah sakit apabila pendarahan tidak berhenti, luka tetap menganga, terinfeksi atau luka
disebabkan oleh gigitan hewan berbisa.
4. Memberikan terapi panas pada kondisi keseleo, otot tegang, atau patah tulang.
Tindakan tersebut berpotensi menyebabkan kondisi bengkak bahkan membuat proses
penyembuhan menjadi makin lama. Tindakan yang benar adalah dengan meletakan es pada
bagian tubuh yang keseleo, otot tegang, atau patah tulang selama 10 menit dan biarkan tanpa es
selama 10 menit dan seterusnya setiap 10 menit. Lakukan hal tersebut selama 1-2 hari.
7. Menggunakan air panas untuk menolong mereka yang sangat kedinginan atau tubuhnya mulai
membeku. Bahkan pada kondisi dimana jari jari sudahmulai membeku, terkadang langsung
direndam pada air panas.
Tindakan tersebut bisa menyebabkan hal yang membahayakan tubuh. Tidakan yang
benar adalah cukup dengan mengunakan air yang cukup hangat atau menggunakan uap yang
kering.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
P3K adalah upaya pertolongan dan perawatan sementara terhadap korban kecelakaan
sebelum mendapat pertolongan yang lebih sempurna dari dokter atau paramedik. Pertolongan
pertama pada kecelakaan sifatnya semantara. Artinya kita harus tetap membawa korban ke dokter
atau rumah sakit terdekat untuk pertolongan lebih lanjut dan memastikan korban mendapatkan
pertolongan yang dibutuhkan.
Ada beberapa tahap dalam memberikan Pertolongan Pertama Pada kecelakaan :
1. Penolong mengamankan diri sendiri ( memastikan penolong telah aman dari bahaya)
2. Amankan Korban ( evakuasi atau pindahkan korban ketempat yang lebih aman dan
3. nyaman.
4. Tandai tempat Kejadian jika diperlukan untuk mencegah adanya korban baru.
5. Usahakan Menghubungi Tim Medis
6. Tindakan P3K
B. SARAN
Agar tak melakukan kesalahan saat melakukan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
ada beberapa kesalahan yang harus di hindari, yaitu:
1. Menoreh bekas luka gigitan hewan berbisa.
2. Mengoles mentega pada luka bakar.
3. Menghentikan pendarahan dengan membuat ikatan yang bisa dikencangkan dan
dilonggarkan (torniquet) diatas luka yang mengalami pendarahan.
4. Memberikan terapi panas pada kondisi keseleo, otot tegang, atau patah tulang.
5. Memindahak korban tabrakan dari dalam mobil ke tempat lain.
6. Mengucek mata ketika ada benda masuk ke mata.
7. Menggunakan air panas untuk menolong mereka yang sangat kedinginan atau tubuhnya
mulai membeku. Bahkan pada kondisi dimana jari jari sudah mulai membeku, terkadang
langsung direndam pada air panas.
8. Mengosok tubuh dengan alkohol untuk mengurangi demam.
DAFTAR PUSTAKA
https://wandasaputra93.wordpress.com/2014/01/19/158/
https://r.search.yahoo.com/_ylt=AwrxhWbdwLteLiYASxj3RQx.;_ylu=X3oDMTByYmpmZjA4BGNvbG8Dc2
czBHBvcwMzBHZ0aWQDBHNlYwNzcg--/RV=2/RE=1589391709/RO=10/RU=http%3a%2f
%2fstaffnew.uny.ac.id%2fupload%2f132319833%2fpendidikan%2fPERTOLONGAN%2bPERTAMA
%2bPADA%2bKECELAKAAN.pdf/RK=2/RS=QAlcq.LrCDIR.dQiRQYEyqTnSDM-
http://blog.safetyshoes.co.id/pengertian-tujuan-dan-pentingnya-p3k/
https://makalahkuindonesia.blogspot.com/2017/12/pertolongan-pertama-pada-kecelakaan-p3k.html