E. UNSUR OUTPUT
Output (hasil) dari suatu pekerjaan dikendalikan agar memenuhi keinginan
(standar) yang telah ditetapkan. Pengendalian difokuskan pada proses yaitu
pelaksanaan asuhan keperawatan dan pada output (hasil) yaitu kepuasan
pelanggan, keluarga, perawat dan dokter. Indikator mutu yang merupakan
output adalah BOR, LOS, TOI, dan Audit dokumentasi keperawatan. Kepala
ruangan akan membuat laporan hasil kerja bulanan tentang semua kegiatan
yang dilakukan (proses evaluasi = audit proses) terkait dengan MPKP. Data
tentang indikator mutu dapat bekerjasama dengan tim rumah sakit atau
ruangan membuat sendiri. Audit dokumentasi keperawatan dilakukan pada
rekam medik yang pulang atau yang sedang dirawat lalu dibuat
rekapitulasinya untuk ruangan.Survey masalah pasien yang diambil dari
pasien baru yang dirawat pada bulan yang bersangkutan untuk menganalisa
apakah ada masalah baru yang belum dibuat standar asuhannya. Indikator-
indikator pelayanan rumah sakit dapat dipakai untuk mengetahui tingkat
pemanfaatan, mutu, dan efisiensi pelayanan rumah sakit. Indikator-indikator
berikut bersumber dari sensus harian rawat inap. Pada pelaksanaan MPKP
kegiatan pengendalian diterapkan dalam bentuk kegiatan pengukuran :
1. Efisiensi Ruang Rawat
Penilaian efisiensi pelayanan berkaitan dengan pemanfaatan tempat
tidur yang tersedia di rumah sakit, serta efisiensi pemanfaatan penunjang
medis rumah sakit, untuk menilai efisiensi rumah sakit, dapat
menggunakan grafik Barber Johnson. Dalam grafik ini terdapat suatu
daerah yang disebut dengan daerah efisiensi. Grafik barber johnson
sebagai salah satu indikator efisiensi pengelolaan rumah sakit berguna
untuk membandingkan tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur,
memonitor perkembangan target efisiensi penggunaan tempat tidur dan
membandingkan tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur antar unit
(Sudra, 2010). Disamping itu grafik ini merupakan salah satu prasyaratan
penilaian oleh Tim Akreditasi Rumah Sakit (KARS) dengan menggunakan
empat parameter yaitu Bed Occupancy Ratio (BOR), Length Of Stay
(LOS), Turn Over interval (TOI) dan Bed Turn Over (BTO) (Hatta, 2010).
170
tempat tidur. Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1-3
hari.
( jumlah TT × hari )−hari perawatan
TOI=
jumlah pasien keluar (hidup+ mati)
Keterangan :
Jumlah TT : jumlah total kapasitas tempat tidur yang dimiliki
Hari perawatan :jumlah total hari perawatan pasien yang keluar
hidup dan mati
Jumlah pasien keluar (hidup + mati) adalah jumlah pasien yang
dimutasikan keluar baik pulang, lari atau meninggal
d. Bed Turn Over (BTO)
BTO menurut Depkes RI (2005) adalah frekuensi pemakaian
tempat tidur pada satu periode, berapa kali tempat tidur dipakai dalam
satu satuan waktu tertentu. Idealnya dalam satu tahun, satu tempat
tidur rata-rata dipakai 40-50 kali.
jumlah pasien keluar (hidup+ mati)
BTO=
jumlah tempat tidur
Keterangan :
Jumlah TT : jumlah total kapasitas tempat tidur yang dimiliki
Jumlah pasien keluar (hidup + mati) adalah jumlah pasien yang
dimutasikan keluar baik pulang, lari atau meninggal
Tabel 3.41
Indikator Efisiensi Ruang Rawat Intesif HCU dan PICU RSUD
Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta
Tabel 3.42
Perhitungan BOR, LOS, TOI, BTO Berdasarkan Jumlah Pasien
Periode Februari 2021 Ruang Rawat Intensif HCU dan PICU
RSUD Panembahan Senopati Bantul
Indikator
Bulan
BOR LOS TOI BTO
Desember 43,01 2,31 2,79 6,33
Januari 38,17 2,48 4,60 4,17
Februari 41,67 2,00 2,88 5,67
Rata-rata 40,95 2,26 3,42 5,39
Sumber :Data Primer, Rekam Medis RSUD Panembahan Senopati
Bantul Yogyakarta 2019
Analisa data :
a. Berdasarkan tabel indikator BOR (pemakaian tempat tidur) di ruang
perawatan intensif HCU dan PICU rata-rata pada bulan Desember-
Februari 2021 adalah 40,95%. Dengan demikian, pemakaian tempat
tidur di ruangan rawat intensif HCU dan PICU belum efisien, selain
itu berdasarkan standar depkes yaitu 60-85%, dan berdasarkan
standar barber jonhson belum efisien yaitu 75-85%. Kesimpulan
indikator BOR (pemakaian tempat tidur) di ruang rawat intensif
HCU dan PICU pada bulan Desember-Februari adalah belum
efisien.
b. Berdasarkan tabel indikator LOS (lama rata-rata hari perawatan)
pasien di ruangan rawat intensif HCU dan PICU rata-rata pada
bulan Desember 2020-Februari 2021 adalah 2,26 hari. Hal ini
menunjukkan bahwa lama rata-rata hari perawatan di ruang rawat
intensif HCU dan PICU belum sesuai dengan standar barber
Jonhson dengan standar 3-12 Hari. Sehingga dapat di katakan
bahwa perawatan di ruang rawat intensif HCU dan PICU belum
efisien. Perhitungan LOS standarnya dilakukan dalam kurun waktu
12 bulan terakhir sehingga dapat mengahsilkan data yang valid.
c. Berdasarkan tabel Indikator TOI (waktu rata-rata tempat tidur
kosong) di ruang rawat intensif HCU dan PICU pada bulan
Desember-Februari 2021 adalah 3,42 hari dibulatkan menjadi 3 hari.
173
Analisa Data:
Dari tabel diatas hasil pengkajian item pengkajian pada askep di
ruang perawatan Intesif HCU dan PICU di dapatkan presentase
sebanyak 100% termasuk dalam kategori baik. Pada item diagnosa
pada format askep didapatkan presentase hasil 100% masuk kedalam
kategori baik, karena dalam penulisan diagnosa keperawatan sudah
mengandung problem, etiologi dan sindrom jadi lebih lengkap dan
detail. Dari item perencanaan pada format askep didapatkan presentasi
hasil 100% dan termasuk dalam kategori baik, item implementasi
didapatkan presentase hasil 100% dan termasuk dalam kriteria baik,
item evaluasi didapatkan hasil 100% dan masuk dalam katagori baik,
item dokumentasi didapatkan hasil 100% dan masuk dalam kategori
baik, jadi total rata-rata presentase keseluruhan dari semua item
177
2. Instrument C
Hasil observasi tindakan keperawatan
Tabel 3.45
Hasil Observasi Pelaksanan Tindakan Keperawatan Di Ruang
perawatan Intesif HCU dan PICU RSUD Panembahan Senopati
Bantul Yogyakarta 1-2 April2021
Kategori :
>75%-100% : Baik
60- 74% : Cukup Baik
< 60% : Kurang Baik
Hasil Evaluasi Total Instrumen AC
Tabel 3.46
Hasil Evaluasi Total Instrumen AC Di Ruang Perawatan Intesif HCU
Dan PICU RSUD Panembahan Senopati Bantul
Tanggal 1-2 November 2021
Analisa data :
Dari hasil pengkajian keseluruhan berdasarkan tabel diatas,
didapatkan kesimpulan bahwa hasil penerapan diseluruh instrument A dan
C yaitu mendapatkan nilai dengan presentase 96,66% dengan kategori
baik. Dari kedua instrument diatas nilai tertinggi dengan nilai 100% adalah
pada instrument A (asuhan keperawatan). Sedangkan nilai terendah
dengan nilai 96,33% terdapat pada instrument C .
Tabel 3.47
Evaluasi Kepuasan Kerja Pegawai Di Ruang Perawatan Intensif HCU dan
PICU RSUD Panembahan Senopati
N: 18
TP CP P SP
No Pernyataan
(1) (2) (3) (4)
Jumlah gaji yang diterima dibandingkan
1 18
pekerjaan yang saudara lakukan
System penggajian yang dilakukan institusi
2 18
tempat saudara bekerja
3 Jumlah gaji yang diterima dibandingkan dengan 18
179
pendidikan saudara
Pemberian insentif tambahan atau suatu prestasi
4 18
atau kerja ekstra
Tersedianya peralatan dan perlengkapan yang
5 18
mendukung pekerjaan
Tersedianya fasilitas penunjang seperti kamar
6 18
mandi, tempat parkir dan kantin
Kondisi ruangan kerja terutama yang berkaitan
7 dengan ventilasi udara kebisingan dan 18
kebersihan
Adanya jaminan atas kesehatan/ keselamatan
8 18
kerja
9 Perhatian institusi RS terhadap saudara 18
10 Hubungan antar karyawan dalam kelompok kerja 18
11 Kemampuan dalam kerja sama antar karyawan 18
12 Sikap teman-teman sekerja terhadap saudara 18
Kesesuaian antara pekerjaan dan latar belakang
13 18
pendidikan saudara
Kemampuan dalam menggunakan waktu bekerja
14 18
dengan penugasan yang diberikan
Kemampuan supervise/ pengawasan dalam
15 18
membuat keputusan
16 Perlakuan atasan selama saya bekerja disini 18
Kebebasan dalam melakuan metode sendiri
17 18
dalam menyelesaikan pekerja
Kesempatan untuk meningkatakan kemampuan
18 18
kerja melalui pelatihanatau pendidikan tambahan
Kesempatan untuk endapatkan posisi yang lebih
19 18
tingg
Kesmpatan untuk membuat suatu prestasi dan
20 18
medapatkan kenaikan pangkat
JUMLAH 360
Sumber : Data primer Di Ruang Rawat Intensive HCU dan PICU RSUD
Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta 2021
Persentase (%) = Nilai yang didapat x 100 %
Nilai keseluruhan(n)
Persentase (%)=1080X 100% = 75 % (Puas)
1440
Kategori :
>75% : Puas
60-74% : Cukup
<60% : Kurang puas
180
Analisa :
Berdasarkan hasil pengkajian pada tabel 3.47 yang dilakukan pada
tanggal 1-2 april 2021 kepada 18 responden tentang kepuasan kerja
perawat, didapatkan nilai rata-rata dengan prosentase 75% dengan
kategori puas.
181
Kategori :
>75 : Baik
60 – 74 : Cukup Baik
59< : Kurang
Analisa Data
Berdasarkan hasil pengkajian pada tabel 3.48 yang dilakukan pada
tanggal 30 Maret-1 April 2021 kepada 5 responden tentang
Implementasi 9 Sasaran Keselamatan Pasien, didapatkan nilai rata-rata
dengan presentase 98,6% dengan kategori baik. terdapat 1 item yang
mendapatkan nilai belum sempurna yaitu, perhatikan nama obat, rupa
dan ucapan mirip (Norum), dikarenakan tidak adanya pencatatan obat
masuk dan keluar di Ruang HCU dan PICU RSUD Panembahan
Senopati Bantul.
Keterangan
U : Urgency (dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak
masalah tersebut diselesaikan)
S : Seriousness (melihat dampak masalah tersebut terhadap
produktifitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan
system atau tidak)
G : Growth (masalah tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga
sulit untuk dicegah)
Peniliaian menggunakan skala likert yaitu :
1 : Sangat kecil
2 : Kecil
186
3 : Sedang
4 : Besar
5 : Sangat besar
169