A. Glosarium ............................................................... 1
B. Pendahuluan ............................................................... 2
3. Kompetensi .............................................................. 4
2.7 Keterkaitan Berfikir Kronoligis, Sinkronik, Ruang dan Waktu dalam Sejarah .. 11
D. Rangkuman .................................................................................................. 11
1
A. GLOSARIUM
waktu
Komparatif adalah suatu hal yang bersifat dapat diperbandingkan suatu hal lainnya
Kronologis adalah catatan peristiwa sejarah yang diurutkan berdasarkan hari kejadian atua
semula
2
B. PENDAHULUAN
Sejarah mengajarkan kepada kita cara berpikir kronologis, artinya berpikirlah secara
runtut, teratur, dan berkesinambungan. Dengan konsep kronologis, sejarah akan memberikan
kepada kita gambaran yang utuh tentang peristiwa atau perjalanan sejarah dari tinjauan aspek
tertentu sehingga dengan mudah kita dapat menarik manfaat dan makna dari hubungan antar
peristiwa yang terjadi.
Adapun dalam kehidupan sehari-hari, konsep berfikir kronologis dan diakronik sangat
diperlukan untuk memecahkan masalah. Tanpa berpikir secara runtut dan berkesinambungan
dalam mengidentifikasi suatu permasalahan, kita akan dihadapkan pada pemecahan masalah
atau pemberian solusi yang tidak tepat.
Cara berpikir sinkronik akan mengajarkan kepada kita untuk lebih teliti dalam mengamati
gejala atau fenomena tertentu, terhadap peristiwa atau kejadian pada waktu tertentu. Konsep
berpikir sinkronik banyak diterapkan pada ilmu-ilmu sosial lainnya, terutama jika ingin
mengetahui secara lebih mendalam tentang sesuatu hal yang tengah menjadi fokus perhatian
kita. Meskipun tidak melakukan perbandingan dengan sejumlah kondisi yang sama, tetapi
dengan memfokuskan perhatian terhadap suatu gejala atau fenomena tertentu dalam sebuah
kajian akan membuat kita lebih memaknai mengapa hal itu dapat terjadi. Selain melatih kita
untuk dapat berpikir kronologi, diakronik, dan sinkronik, sejarah juga mengajarkan kepada
kita cara berpikir holistic. Holistic mempunyai pengertian menyeluruh, artinya dalam
mengamati atau mempelajari suatu peristiwa kita hendaknya menggunakan cara pandang
dengan mempertimbangkan berbagai aspek.
Sebagai contoh, kita ingin mempelajari mengapa perang dapat terjadi? Dengan cara
berpikir holistic kita akan memulai mempelajari sebab-sebab, tokoh yang terlibat, dimana
kejadiannya, kapan terjadinya, faktor pemicu, usaha-usaha yang telah dilakukan untuk
mencegah terjadinya perang, korban, dan akibat dari perang tersebut. Oleh karena itu, kita
juga belajar bahwa setiap akibat pasti ada sebabnya, sejauh mana kemampuan kita dapat
mencegah atau mengurangi atau bahkan menghindari akibat yang tidak kita inginkan.
3
3. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Pada kesempatan ini kita akan belajar:
3.1. Memahami konsep berpikir kronologis, diakronik, sinkronik, ruang, dan waktu
dalam sejarah.
3.1.1 Menjelaskan pengertian berpikir kronologis, diakronik, sinkronik, ruang,
dan waktu dalam sejarah.
3.1.2 Menjelaskan konsep berpikir kronologis, diakronik, sinkronik, ruang, dan
waktu dalam sejarah.
3.1.3 Mencontohkan peristiwa-peristiwa sejarah yang tergolong dalam
kronologis, diakronik, sinkronik, ruang, dan waktu dalam sejarah.
3.1.4 Mengelompokkan dari beberapa sajian peristiwa sejarah yang tergolong
dalam peristiwa-peristiwa sejarah kronologis, diakronik, sinkronik, ruang,
dan waktu.
3.1.5 Mencontohkan peristiwa sejarah dalam kehidupan sehari-hari yang
tergolong dalam kronologis, diakronik, sinkronik, ruang, dan waktu dalam
sejarah.
4.1. Menyajikan hasil penerapan konsep berpikir kronologis, diakronik, sinkronik, ruang,
dan waktu dalam peristiwa sejarah dalam bentuk tulisan atau bentuk lai
4.1.1. Menyampaikan laporan lisan melalui contoh-contoh peristiwa sejarah
tentang pengertian dan konsep berpikir kronologis, diakronik, sinkronik,
ruang, dan waktu dalam sejarah.
4.1.2. Menyusun bahan presentasi melalui contoh-contoh peristiwa sejarah
tentang pengertian dan konsep berpikir kronologis, diakronik, sinkronik,
ruang, dan waktu dalam sejarah.
4.1.3. Menulis laporan hasil diskusi tentang pengertian dan konsep berpikir
kronologis, diakronik, sinkronik, ruang, dan waktu dalam sejarah.
4.1.4. Mempresentasikan hasil diskusi melalui contoh peristiwa-peristiwa sejarah
yang tergolong dalam kronologis, diakronik, sinkronik, ruang, dan waktu
dalam sejarah.
4.1.5. Menulis laporan tertulis dalam bentuk cerita tentang hasil penerapan konsep
berpikir kronologis, diakronik, sinkronik, ruang, dan waktu dalam peristiwa
sejarah.
4
C. KEGIATAN PEMBELAJARAN
2. Uraian Materi
2.7 Keterkaitan Berfikir Kronoligis, Sinkronik, Ruang dan Waktu dalam Sejarah
5
A. MATERI MODUL
Berpikir Sejarah
Modul ini akan membahas tentang kemampuan berpikir yang dihasilkan dalam
pembelajaran sejarah, yaitu kemampuan berpikir kronologis, kemampuan periodisasi,
kemampuan berpikir kausalitas, dan kemampuan berpikir diakronik dan sinkronik. Seluruh
kemampuan berpikir ini, tidak hanya sangat diperlukan untuk memahami suatu peristiwa
sejarah, tetapi juga dapat digunakan untuk memahami peristiwa pada masa kini maupun yang
akan datang.
6
karena itu, gerakan waktu bersifat progresif karena memandang perjalanan waktu
sebagai proses perkembangan menuju kemajuan. Dalam pandangan waktu yang
bersifat linear dan progresif tersebut, pergerakan waktu dibagi menjadi tiga
dimensi waktu yaitu masa lalu, masa kini dan masa depan. Di antara dimensi
waktu itu, sejarah mempelajari peristiwa yang terjadi pada masa lalu. Namun,
peristiwa masa lalu dalam sejarah mempunyai keterkaitan dengan masa kini dan
masa depan. Keterkaitan ketiga dimensi waktu itu berada dalam kerangka berpikir
kausalitas yang akan dijelaskan pada bagian yang lain dalam modul ini.
7
B. Kemampuan Berpikir Diakronis
1) Pemahaman Konsep Berpikir Diakronis
Diakronik berasal dari kata diachronich; (dia, terdiri dari dua kata, yaitu dia
dalam bahasa latin artinya melalui/ melampaui dan chronicus artinya waktu.
Diakronis artinya memanjang dalam waktu tetapi terbatas dalam ruang.
Pengertian Konsep Berpikir Diakronis mempelajari kehidupan sosial secara
memanjang berdimensi waktu terus bergerak, berproses dan bertransformasi,
memiliki pola yang dinamis dan digunakan dalam ilmu sejarah.
Sejarah itu ilmu diakronis, yang mementingkan proses, sejarah akan
membicarakan suatu peristiwa tertentu yang terjadi pada suatu tempat tertentu
sesuai dengan urutan waktu terjadinya. Dengan pendekatan diakronis, sejarah
berupaya menganalisis evolusi/perubahan sesuatu dari waktu ke waktu, yang
memungkinkan seseorang untuk menilai bahwa perubahan itu terjadi sepanjang
masa. Sejarawan akan menggunakan pendekatan ini untuk menganalisis dampak
perubahan variabel pada sesuatu, sehingga memungkinkan sejarawan untuk
mendalilkan mengapa keadaan tertentu lahir dari keadaan sebelumnya atau
mengapa keadaan tertentu berkembang/berkelanjutan.
2) Ciri-ciri Berpikir Diakronis
a) Mengkaji dengan berlalunya masa
b) Menitikberatkan pengkajian peristiwa pada sejarahnya
c) Bersifat historis atau komperatif
d) Bersifat vertikal
e) Terdapat konsep perbandingan
f) Memetingkan proses terjadinya sebuah peristiwa
3) Contoh Berpikir Diakronis
a) Menjelaskan peristiwa detik-detik proklamasi harus menjelaskan pula
peristiwa-peristiwa yang melatarbelakanginya, misalnya peristiwa
menyerahnya Jepang kepada sekutu, reaksi pemuda Indonesia terhadap berita
kekalahan Jepang, peristiwa rengasdengklok, penyusunan teks proklamasi.
b) Perkembangan Sarekat Islam di Solo (1911-1920); Perang Diponegaro (1825-
1830); dan Revolusi Fisik di Indonesia (1945-1949) merupakan beberapa
contoh penulisan sejarah yang menggunakan pendekatan diakronik.
8
C. Kemampuan Berpikir Sinkronik
1) Pemahaman Konsep Berpikir Sinkronik
Kata sinkronik, berasal dari bahasa Yunani yaitu syn yang berarti dengan, dan
chronos yang berarti waktu. Adapun dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
sinkronik diartikan sebagai segala sesuatu yang bersangkutan dengan peristiwa
yang terjadi pada suatu masa. Kajian sejarah secara sinkronik artinya mempelajari
peristiwa sejarah dengan segala aspeknya pada masa atau waktu tertentu dengan
lebih mendalam. Lebih lengkapnya dapat dijelaskan bahwa konsep sinkronik
dalam sejarah adalah bagaimana mempelajari atau mengkaji, pola-pola, gejala,
dan karakter dari sebuah peristiwa sejarah pada masa tertentu.
Sinkronis artinya meluas dalam ruang tetapi terbatas dalam waktu. Pendekatan
sinkronik biasa digunakan dalam ilmu-ilmu sosial. Sinkronik lebih menekankan
pada struktur, artinya meluas dalam ruang. Pendekatan sinkronis menganalisa
sesuatu tertentu pada saat tertentu, titik tetap pada waktunya. Ini tidak berusaha
untuk membuat kesimpulan tentang perkembangan peristiwa yang berkontribusi
pada kondisi saat ini, tetapi hanya menganalisis suatu kondisi seperti itu.
2) Ciri-ciri Berpikir Sinkronik
a) Mengkaji pada masa tertentu
b) Menitikberatkan pengkajian pada strukturnya
c) Bersifat horizontal
d) Tidak ada konsep perbandingan
e) Cakupan kajian lebih sempit
f) Memiliki sistematis yang tinggi
g) Bersifat lebih serius dan sulit
h) Memperluas ruang dalam suatu peristiwa
3) Contoh Berpikir Sinkronik
a) Peranan militer dalam politik (1945-1999) yang ditulis seorang ahli ilmu
politik; Elit Agama dan Politik (1945- 2003) yang ditulis ahli sosiologi.
b) Seseorang sejarawan ingin menyusun sejarah perekonomian bangsa Indonesia
pada zaman Jepang. Hal yang akan dia lakukan adalah meneliti gejala atau
fenomena perkembangan kehidupan ekonomi bangsa Indonesia yang terjadi
pada masa pendudukan Jepang itu saja.
9
D. Kemampuan Berpikir Ruang dan Waktu dalam Sejarah
1) Pemahaman Konsep Berpikir Ruang dan Waktu dalam Sejarah
Sejarah terbentuk dari tiga unsur, yang ketiganya tidak dapat terpisahkan antara
satu dengan yang lain. Ketiga unsur tersebut, yaitu manusia, ruang dan waktu
a) Manusia. Unsur manusia memiliki peran penting dalam peristiwa sejarah.
Manusia adalah pelaku/aktor utama yang sangat mementukan suatu peristiwa
sejarah. Sehingga mempelajari sejarah dapat diartikan juga kita mempelajari
sejarah manusia. Sebagai aktor sejarah, manusia memiliki kemampuan berpikir
yang merupakan cikal bakal munculnya ide kreatif. Ide kreatif inilah yang
merupakan embrio terbentuknya kebudayaan.
b) Ruang. Dalam sejarah, ruang merupakan unsur penting yang harus ada. Ruang
atau tempat terjadinya peristiwa sejarah berkaitan dengan aspek geografis.
Setiap komunitas yang tinggal di suatu tempat, akan memiliki pola pikir dan
sistem budaya yang diperoleh dari leluhurnya. Sehingga kisah sejarah manusia
merupakan proses interaksi dengan kehidupan sosial, budaya, politik, ekonomi
pada ruang atau tempat tertentu.
c) Waktu. Setiap manusia dan makhluk hidup lainnya hidup dalam waktu dan
tidak dapat dilepaskan dari waktu. Mereka berkaitan erat dengan kehidupan
masa lalu, masa kini, dan masa depan. Mempelajari sejarah bukan hanya
mempelajari sesuatu yang berhenti, melainkan sesuatu yang terus bergerak
sejalan dengan perjalanan waktu. Setiap peristiwa sejarah berada dalam kurun
waktu tertentu yang memiliki latar belakang waktu sebelumnya
2) Keterkaitan konsep ruang dan waktu dalam sejarah
Konsep ruang dan waktu merupakan unsur penting yang tidak dapat
dipisahkan dalam suatu peristiwa dan perubahannya dalam kehidupan manusia
sebagai subyek atau pelaku sejarah. Segala aktivitas manusia pasti berlangsung
bersamaan dengan tempat dan waktu kejadian. Manusia selama hidupnya tidak
bisa dilepaskan dari unsur tempat dan waktu karena perjalanan manusia sama
dengan perjalanan waktu itu sendiri pada suatu tempat dimana manusia hidup
(beraktivitas)
10
tertentu dengan tempat dan waktu tertentu atau bisa di katakan kronologis yaitu
memanjang dalam waktu tetap terbatas dalam ruang.
Konsep berpikir sinkronik → menganalisis sesuatu tertentu pada saat tertentu ,titik
tetapnya adalah pada waktunya sehingga bisa di katakan sinkronis berarti meluas
dalam ruang tetapi terbatas dalam waktu.
Dapat di simpulkan bahwa ada keterkaitan antara kronologis dan sinkronis yang saling
berhubungan dalam ilmu sejarah dan ilmu – ilmu sosial.
Maksudnya adalah ada kaitannya sejarah menggunakan ilmu sosial,dan ilmu sosial
menggunakan ilmu sejarah,atau ilmu sejarah bercampur dengan ilmu sosial.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ada keterkaitan antararuang dan waktu
dalam sejarah. Konsep ruang dan waktu merupakan unsur penting yang tidak dapat
dipisahkan dalam suatu peristiwa dan perubahannya dalam kehidupan manusia sebagai
subyek atau pelaku sejarah. Segala aktivitas manusia pasti berlangsung bersamaan
dengan tempat dan waktu kejadian, dan manusia selama hidupnya tidak bisa
dilepaskan dari unsur tempat dan waktu karena perjalanan manusia sama dengan
perjalanan waktu itu sendiri pada suatu tempat dimana manusia hidup ( beraktivitas ).
D. RANGKUMAN
1) Sejarah adalah kisah atau cerita yang mengupas peristiwa kehidupan manusia pada
masa lampau.
2) Guna mempelajari sejarah secara kritis di perlukan konsep sinkronis dan diakronis
dalam mempelajari sejarah.
3) Konsep berpikir sinkronis dan diakronis saling melengkapi antara satu dengan yang
lainnya.
4) Diakronis dapat di artikan sebagai suatu peristiwa yang berhubungan dengan
peristiwa- peristiwa sebelumnya dan tidak berdiri sendiri atau timbul secara tiba-tiba.
5) Ilmu sejarah memiliki sifat yang diakronis,yaitu memanjang dalam waktu dan dalam
ruang yang terbatas.Hal ini berbeda dengan ilmu-ilmu sosial yang lebih bersifat
sinkronis,yaitu dalam ruang yang luas dan waktu yang terbatas.
6) Ilmu sejarah memiliki sifat yang diakronis,yaitu memanjang dalam waktu dan dalam
ruang yang terbatas.Hal ini berbeda dengan ilmu-ilmu sosial yang lebih bersifat
sinkronis,yaitu dalam ruang yang luas dan waktu yang terbatas.
11
LATIHAN 1
TUGAS
INDIVIDU
INI !!
LATIHAN 2
12
LATIHAN 3
13
14 Maret 2005: Indonesia dan Jerman mulai membangun sistem peringatan dini tsunami.
Perangkat teknisnya merupakan sumbangan Jerman kepada Indonesia,
senilai 40 juta Euro. Sistem itu dikenal sebagai GITEWS (German
Indonesian Tsunami Early Warning System). Tahun 2008 dikembangkan
menjadi InaTews (Indonesia Tsunami Early Warning System).
19 Maret 2005: Sekitar 380 tentara Jerman yang bertugas di kawasan bencana kembali ke
pangkalannya. Selama bertugas, mereka merawat sekitar 3.000 pasien
korban bencana. Masyarakat Jerman mengumpulkan sumbangan bencana
Tsunami senilai 670 juta Euro.
Berdasarkan artikel tersebut, tentukan....
1) Konsep Kronologisnya!
2) Konsep Diakroniknya!
3) Konsep Sinkroniknya!
4) Konsep Ruang dan waktunya!
E. PENILAIAN DIRI
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jujur dan bertanggungjawab!
No. Pertanyaan Jawaban
Saya mampu menjelaskan menjelaskan pengertian berpikir
01. Ya Tidak
kronologis, diakronik, sinkronik, ruang, dan waktu dalam sejarah.
Saya mampu menjelaskan konsep berpikir kronologis, diakronik,
02. Ya Tidak
sinkronik, ruang, dan waktu dalam sejarah.
Saya mampu Mencontohkan peristiwa-peristiwa sejarah yang
Ya Tidak
03. tergolong dalam kronologis, diakronik, sinkronik, ruang, dan waktu
dalam sejarah.
Saya mampu Mengelompokkan dari beberapa sajian peristiwa
Ya Tidak
04. sejarah yang tergolong dalam peristiwa-peristiwa sejarah
kronologis, diakronik, sinkronik, ruang, dan waktu.
Saya mampu Mencontohkan peristiwa sejarah dalam kehidupan
Ya Tidak
05. sehari-hari yang tergolong dalam kronologis, diakronik, sinkronik,
ruang, dan waktu dalam sejarah.
Bila ada jawaban "Tidak", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama pada bagian
yang masih "Tidak".
Bila semua jawaban "Ya", maka Anda dapat melanjutkan ke pembelajaran berikutnya.
14
F. DAFTAR PUSTAKA
3) Tri Karyanti, Sumaryanto, Madikaningsih Rini, 2013,Sejarah 1 untuk Kls X SMA dan
MA kelompok peminatan ilmu-ilmu sosial : Solo : PT. Wangsa Jatra Lestari
4) Situs Internet
http://resto-history.blogspot.co.id/2014/08/pendekatan-diakronik-dan-
sinkronik.htm
http://reztiaisyahbella6.blogspot.co.id/ ,
http://perlawananpatimura.blogspot.co.id/2013/10/perlawanan-patimura.html
https://www.youtube.com/watch?v=AqWtZNaQnUg = Cara Berpikir Sinkronik
Dalam Mempelajari Sejarah
https://www.youtube.com/watch?v=Xc5sQBX_oC4 = Sejarah Indonesia
https://www.youtube.com/watch?v=K_p1Pq-W69I = Asal Usul Nama Indonesia
15