Anda di halaman 1dari 15

DAFTAR ISI

KRONOLOGIS, DIAKRONIK, SINKRONIK,


RUANG dan WAKTU DALAM SEJARAH

A. Glosarium ............................................................... 1

B. Pendahuluan ............................................................... 2

1. Deskripsi Singkat Materi ............................................................... 2

2. Petunjuk Penggunaan Modul ............................................................... 2

3. Kompetensi .............................................................. 4

C. Kegiatan Pembelajaran .............................................................. 5

1. Tujuan Pembelajaran .............................................................. 5

2. Uraian Materi .............................................................. 5

2.1 Konsep Dasar Berfikir Sejarah .............................................................. 6

2.2 Berfikir Sejarah Secara Kronologis .............................................................. 6

2.3 Berfikir Sejarah Secara Diakronis .............................................................. 8

2.4 Berfikir Sejarah Secara Sinkronis .............................................................. 9

2.5 Kemampuan Berfikir Ruang dan Waktu dalam Sejarah .......................... 10

2.6 Keterkaitan Konsep Ruang dan Waktu dalam Sejarah .......................... 10

2.7 Keterkaitan Berfikir Kronoligis, Sinkronik, Ruang dan Waktu dalam Sejarah .. 11

D. Rangkuman .................................................................................................. 11

E. Latihan 1, 2, dan 3 .................................................................................................. 12

F. Penilaian Diri .............................................................................................................. 14

G. Daftar Pustaka .............................................................................................................. 15

1
A. GLOSARIUM

Diakronis adalah berkenaan dengan pendekatan yang melihat perkembangan sepanjang

waktu

Holistik adalah memandang manusia secara utuh

Komparatif adalah suatu hal yang bersifat dapat diperbandingkan suatu hal lainnya

Kronologis adalah catatan peristiwa sejarah yang diurutkan berdasarkan hari kejadian atua

tahun terjadinya peristiwa

Rekonstruksi adalah membangun/pengembalian kembali sesuatu berdasarkan kejadian

semula

2
B. PENDAHULUAN

1. Deskripsi Singkat Materi

Sejarah mengajarkan kepada kita cara berpikir kronologis, artinya berpikirlah secara
runtut, teratur, dan berkesinambungan. Dengan konsep kronologis, sejarah akan memberikan
kepada kita gambaran yang utuh tentang peristiwa atau perjalanan sejarah dari tinjauan aspek
tertentu sehingga dengan mudah kita dapat menarik manfaat dan makna dari hubungan antar
peristiwa yang terjadi.
Adapun dalam kehidupan sehari-hari, konsep berfikir kronologis dan diakronik sangat
diperlukan untuk memecahkan masalah. Tanpa berpikir secara runtut dan berkesinambungan
dalam mengidentifikasi suatu permasalahan, kita akan dihadapkan pada pemecahan masalah
atau pemberian solusi yang tidak tepat.
Cara berpikir sinkronik akan mengajarkan kepada kita untuk lebih teliti dalam mengamati
gejala atau fenomena tertentu, terhadap peristiwa atau kejadian pada waktu tertentu. Konsep
berpikir sinkronik banyak diterapkan pada ilmu-ilmu sosial lainnya, terutama jika ingin
mengetahui secara lebih mendalam tentang sesuatu hal yang tengah menjadi fokus perhatian
kita. Meskipun tidak melakukan perbandingan dengan sejumlah kondisi yang sama, tetapi
dengan memfokuskan perhatian terhadap suatu gejala atau fenomena tertentu dalam sebuah
kajian akan membuat kita lebih memaknai mengapa hal itu dapat terjadi. Selain melatih kita
untuk dapat berpikir kronologi, diakronik, dan sinkronik, sejarah juga mengajarkan kepada
kita cara berpikir holistic. Holistic mempunyai pengertian menyeluruh, artinya dalam
mengamati atau mempelajari suatu peristiwa kita hendaknya menggunakan cara pandang
dengan mempertimbangkan berbagai aspek.
Sebagai contoh, kita ingin mempelajari mengapa perang dapat terjadi? Dengan cara
berpikir holistic kita akan memulai mempelajari sebab-sebab, tokoh yang terlibat, dimana
kejadiannya, kapan terjadinya, faktor pemicu, usaha-usaha yang telah dilakukan untuk
mencegah terjadinya perang, korban, dan akibat dari perang tersebut. Oleh karena itu, kita
juga belajar bahwa setiap akibat pasti ada sebabnya, sejauh mana kemampuan kita dapat
mencegah atau mengurangi atau bahkan menghindari akibat yang tidak kita inginkan.

2. Petunjuk Penggunaan Modul


2.1. Bacalah modul ini hingga tuntas
2.2. Perhatikan pertanyaan yang ada dalam modul dan temukan jawabannya

3
3. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Pada kesempatan ini kita akan belajar:
3.1. Memahami konsep berpikir kronologis, diakronik, sinkronik, ruang, dan waktu
dalam sejarah.
3.1.1 Menjelaskan pengertian berpikir kronologis, diakronik, sinkronik, ruang,
dan waktu dalam sejarah.
3.1.2 Menjelaskan konsep berpikir kronologis, diakronik, sinkronik, ruang, dan
waktu dalam sejarah.
3.1.3 Mencontohkan peristiwa-peristiwa sejarah yang tergolong dalam
kronologis, diakronik, sinkronik, ruang, dan waktu dalam sejarah.
3.1.4 Mengelompokkan dari beberapa sajian peristiwa sejarah yang tergolong
dalam peristiwa-peristiwa sejarah kronologis, diakronik, sinkronik, ruang,
dan waktu.
3.1.5 Mencontohkan peristiwa sejarah dalam kehidupan sehari-hari yang
tergolong dalam kronologis, diakronik, sinkronik, ruang, dan waktu dalam
sejarah.
4.1. Menyajikan hasil penerapan konsep berpikir kronologis, diakronik, sinkronik, ruang,
dan waktu dalam peristiwa sejarah dalam bentuk tulisan atau bentuk lai
4.1.1. Menyampaikan laporan lisan melalui contoh-contoh peristiwa sejarah
tentang pengertian dan konsep berpikir kronologis, diakronik, sinkronik,
ruang, dan waktu dalam sejarah.
4.1.2. Menyusun bahan presentasi melalui contoh-contoh peristiwa sejarah
tentang pengertian dan konsep berpikir kronologis, diakronik, sinkronik,
ruang, dan waktu dalam sejarah.
4.1.3. Menulis laporan hasil diskusi tentang pengertian dan konsep berpikir
kronologis, diakronik, sinkronik, ruang, dan waktu dalam sejarah.
4.1.4. Mempresentasikan hasil diskusi melalui contoh peristiwa-peristiwa sejarah
yang tergolong dalam kronologis, diakronik, sinkronik, ruang, dan waktu
dalam sejarah.
4.1.5. Menulis laporan tertulis dalam bentuk cerita tentang hasil penerapan konsep
berpikir kronologis, diakronik, sinkronik, ruang, dan waktu dalam peristiwa
sejarah.

4
C. KEGIATAN PEMBELAJARAN

1. Tujuan Mempelajari Modul


Setelah mempelajari modul ini Anda diharapkan memiliki kemampuan dalam :
1.1 Membaca buku teks tentang cara berfikir kronologis, sinkronik, dan konsep
ruang dan waktu dalam sejarah.
1.2 Menanya dalam kegiatan diskusi untuk mendapatkan pendalaman pengertian
tentang cara berpikir kronologis, sinkronik, dan konsep ruang dan waktu dalam
sejarah.
1.3 Mengumpulkan informasi terkait dengan pertanyaan mengenai cara berfikir
kronologis, sinkronik, konsep suang dan waktu dari sumber tertulis, sumber
lainnya dan atau internet.
1.4 Menganalisis hasil informasi yang di dapat dari sumber tertulis dan atau internet
untuk mendapatkan kesimpulan tentang cara berfikir kronologis, dan sinkronik
serta keterkaitan antara cara berfikir kronologis, sinkronik dengan konsep ruang
dan waktu dalam sejarah
1.5 Menyajikan secara tertulis hasil analisis dan kesimpulan tentang cara berfikir
kronologis dan sinkronik serta keterkaitannya dengan konsep ruang dan waktu
dalam sejarah

2. Uraian Materi

2.1 Konsep Dasar Berfikir Sejarah

2.2 Berfikir Sejarah Secara Kronologis

2.3 Berfikir Sejarah Secara Diakronis

2.4 Berfikir Sejarah Secara Sinkronis

2.5 Keterkaitan Berfikir Diakronis dan Sinkronis

2.6 Keterkaitan Konsep Ruang dan Waktu dalam Sejarah

2.7 Keterkaitan Berfikir Kronoligis, Sinkronik, Ruang dan Waktu dalam Sejarah

5
A. MATERI MODUL

Berpikir Sejarah

Modul ini akan membahas tentang kemampuan berpikir yang dihasilkan dalam
pembelajaran sejarah, yaitu kemampuan berpikir kronologis, kemampuan periodisasi,
kemampuan berpikir kausalitas, dan kemampuan berpikir diakronik dan sinkronik. Seluruh
kemampuan berpikir ini, tidak hanya sangat diperlukan untuk memahami suatu peristiwa
sejarah, tetapi juga dapat digunakan untuk memahami peristiwa pada masa kini maupun yang
akan datang.

A. Kemampuan Berpikir Kronologis


1) Pemahaman Konsep Berpikir Kronologis
Kronologis mengandung arti pengetahuan tentang urutan waktu dari sejumlah
kejadian atau peristiwa. Pengetahuan ini sangat penting dalam pelajaran sejarah
yang senantiasa menekankan perlunya mengurutkan seluruh kejadian atau
peristiwa berdasarkan urutan waktunya, yakni menempatkan kejadian atau
peristiwa yang terjadi lebih dahulu daripada yang terjadi kemudian. Sebagai
contoh: peristiwa yang terjadi pada tahun 1945 lebih didahulukan dari pada
peristiwa yang terjadi pada tahun 1946, atau peristiwa yang terjadi pada bulan
Januari lebih didahulukan daripada peristiwa yang terjadi pada bulan Februari,
atau peristiwa yang terjadi pada hari Senin lebih didahulukan daripada peristiwa
yang terjadi pada hari Selasa, atau peristiwa yang terjadi pada jam 8 lebih
didahulukan daripada peristiwa yang terjadi pada jam 9.

Meski kemampuan berpikir kronologis merupakan sesuatu yang sangat penting


dalam sejarah, namun sejarah tidak dapat disamakan dengan kronik. Pengertian
kronik adalah catatan peristiwa menurut urutan waktu kejadiannya. Di dalam
kronik hanya dilakukan pencatatan terhadap peristiwa tanpa mempedulikan
keterkaitan antara peristiwa yang pertama dengan yang kedua dan selanjutnya.
Sementara kronologi sangat menekankan keterkaitan antara peristiwa yang
pertama dengan yang kedua dan selanjutnya.

Kronologi memberikan gambaran waktu yang bersifat linear, yakni waktu


yang bergerak dari belakang ke depan, atau waktu yang bergerak dari kiri ke
kanan, atau waktu yang bergerak dari titik awal hingga mencapai titik akhir. Oleh

6
karena itu, gerakan waktu bersifat progresif karena memandang perjalanan waktu
sebagai proses perkembangan menuju kemajuan. Dalam pandangan waktu yang
bersifat linear dan progresif tersebut, pergerakan waktu dibagi menjadi tiga
dimensi waktu yaitu masa lalu, masa kini dan masa depan. Di antara dimensi
waktu itu, sejarah mempelajari peristiwa yang terjadi pada masa lalu. Namun,
peristiwa masa lalu dalam sejarah mempunyai keterkaitan dengan masa kini dan
masa depan. Keterkaitan ketiga dimensi waktu itu berada dalam kerangka berpikir
kausalitas yang akan dijelaskan pada bagian yang lain dalam modul ini.

Kebalikan dari berpikir kronologis adalah berpikir anakronistis. Bila berpikir


kronologis mengurut peristiwa berdasarkan urutan waktu kejadiannya, maka
anakronisma cara berpikir yang mencampuradukan atau memutarbalikan urutan
peristiwa sehingga memberikan pemahaman yang salah. Cara berpikir
anakronistis menyalahi gambaran waktu sebagai proses yang bergerak menurut
garis lurus dari awal hingga akhir. Gerakan waktu secara matematis diukur
dengan detik, menit dan jam. Satuan ukuran waktu yang lebih besar adalah hari,
minggu, bulan, tahun, windu, dasawarsa, dan abad. Anakronistis menempatkan
kejadian atau peristiwa yang terjadi lebih dahulu di belakang kejadian atau
peristiwa yang terjadi kemudian. Sebagai contoh: peristiwa yang terjadi pada
tahun 1942 lebih didahulukan dari pada peristiwa yang terjadi pada tahun 1941,
atau peristiwa yang terjadi pada bulan Februari lebih didahulukan daripada
peristiwa yang terjadi pada bulan Januari, atau peristiwa yang terjadi pada hari
Selasa lebih didahulukan daripada peristiwa yang terjadi pada hari Senin, atau
peristiwa yang terjadi pada jam 9 lebih didahulukan daripada peristiwa yang
terjadi pada jam 8.

2) Tujuan Konsep Kronologis


a) Agar tidak terjadi anakronisme (kerancuan waktu dalam sejarah)
b) Peristiwa sejarah dapat direkontruksi secara tepat berdasarkan urutan waktu
terjadinya suatu peristiwa.
c) Dapat mengkaitkan satu peristiwa yang terjadi di belahan bumi yang satu
dengan peristiwa yang terjadi di belahan bumi yang lain.
d) Memberikan gambaran waktu yang bersifat linier, yakni waktu yang bergerak
dari belakang ke depan, atau bergerak dari kiri ke kanan atau waktu yang
bergerak dari titik awal hingga mencapai titik akhir.

7
B. Kemampuan Berpikir Diakronis
1) Pemahaman Konsep Berpikir Diakronis
Diakronik berasal dari kata diachronich; (dia, terdiri dari dua kata, yaitu dia
dalam bahasa latin artinya melalui/ melampaui dan chronicus artinya waktu.
Diakronis artinya memanjang dalam waktu tetapi terbatas dalam ruang.
Pengertian Konsep Berpikir Diakronis mempelajari kehidupan sosial secara
memanjang berdimensi waktu terus bergerak, berproses dan bertransformasi,
memiliki pola yang dinamis dan digunakan dalam ilmu sejarah.
Sejarah itu ilmu diakronis, yang mementingkan proses, sejarah akan
membicarakan suatu peristiwa tertentu yang terjadi pada suatu tempat tertentu
sesuai dengan urutan waktu terjadinya. Dengan pendekatan diakronis, sejarah
berupaya menganalisis evolusi/perubahan sesuatu dari waktu ke waktu, yang
memungkinkan seseorang untuk menilai bahwa perubahan itu terjadi sepanjang
masa. Sejarawan akan menggunakan pendekatan ini untuk menganalisis dampak
perubahan variabel pada sesuatu, sehingga memungkinkan sejarawan untuk
mendalilkan mengapa keadaan tertentu lahir dari keadaan sebelumnya atau
mengapa keadaan tertentu berkembang/berkelanjutan.
2) Ciri-ciri Berpikir Diakronis
a) Mengkaji dengan berlalunya masa
b) Menitikberatkan pengkajian peristiwa pada sejarahnya
c) Bersifat historis atau komperatif
d) Bersifat vertikal
e) Terdapat konsep perbandingan
f) Memetingkan proses terjadinya sebuah peristiwa
3) Contoh Berpikir Diakronis
a) Menjelaskan peristiwa detik-detik proklamasi harus menjelaskan pula
peristiwa-peristiwa yang melatarbelakanginya, misalnya peristiwa
menyerahnya Jepang kepada sekutu, reaksi pemuda Indonesia terhadap berita
kekalahan Jepang, peristiwa rengasdengklok, penyusunan teks proklamasi.
b) Perkembangan Sarekat Islam di Solo (1911-1920); Perang Diponegaro (1825-
1830); dan Revolusi Fisik di Indonesia (1945-1949) merupakan beberapa
contoh penulisan sejarah yang menggunakan pendekatan diakronik.

8
C. Kemampuan Berpikir Sinkronik
1) Pemahaman Konsep Berpikir Sinkronik
Kata sinkronik, berasal dari bahasa Yunani yaitu syn yang berarti dengan, dan
chronos yang berarti waktu. Adapun dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
sinkronik diartikan sebagai segala sesuatu yang bersangkutan dengan peristiwa
yang terjadi pada suatu masa. Kajian sejarah secara sinkronik artinya mempelajari
peristiwa sejarah dengan segala aspeknya pada masa atau waktu tertentu dengan
lebih mendalam. Lebih lengkapnya dapat dijelaskan bahwa konsep sinkronik
dalam sejarah adalah bagaimana mempelajari atau mengkaji, pola-pola, gejala,
dan karakter dari sebuah peristiwa sejarah pada masa tertentu.
Sinkronis artinya meluas dalam ruang tetapi terbatas dalam waktu. Pendekatan
sinkronik biasa digunakan dalam ilmu-ilmu sosial. Sinkronik lebih menekankan
pada struktur, artinya meluas dalam ruang. Pendekatan sinkronis menganalisa
sesuatu tertentu pada saat tertentu, titik tetap pada waktunya. Ini tidak berusaha
untuk membuat kesimpulan tentang perkembangan peristiwa yang berkontribusi
pada kondisi saat ini, tetapi hanya menganalisis suatu kondisi seperti itu.
2) Ciri-ciri Berpikir Sinkronik
a) Mengkaji pada masa tertentu
b) Menitikberatkan pengkajian pada strukturnya
c) Bersifat horizontal
d) Tidak ada konsep perbandingan
e) Cakupan kajian lebih sempit
f) Memiliki sistematis yang tinggi
g) Bersifat lebih serius dan sulit
h) Memperluas ruang dalam suatu peristiwa
3) Contoh Berpikir Sinkronik
a) Peranan militer dalam politik (1945-1999) yang ditulis seorang ahli ilmu
politik; Elit Agama dan Politik (1945- 2003) yang ditulis ahli sosiologi.
b) Seseorang sejarawan ingin menyusun sejarah perekonomian bangsa Indonesia
pada zaman Jepang. Hal yang akan dia lakukan adalah meneliti gejala atau
fenomena perkembangan kehidupan ekonomi bangsa Indonesia yang terjadi
pada masa pendudukan Jepang itu saja.

9
D. Kemampuan Berpikir Ruang dan Waktu dalam Sejarah
1) Pemahaman Konsep Berpikir Ruang dan Waktu dalam Sejarah
Sejarah terbentuk dari tiga unsur, yang ketiganya tidak dapat terpisahkan antara
satu dengan yang lain. Ketiga unsur tersebut, yaitu manusia, ruang dan waktu
a) Manusia. Unsur manusia memiliki peran penting dalam peristiwa sejarah.
Manusia adalah pelaku/aktor utama yang sangat mementukan suatu peristiwa
sejarah. Sehingga mempelajari sejarah dapat diartikan juga kita mempelajari
sejarah manusia. Sebagai aktor sejarah, manusia memiliki kemampuan berpikir
yang merupakan cikal bakal munculnya ide kreatif. Ide kreatif inilah yang
merupakan embrio terbentuknya kebudayaan.
b) Ruang. Dalam sejarah, ruang merupakan unsur penting yang harus ada. Ruang
atau tempat terjadinya peristiwa sejarah berkaitan dengan aspek geografis.
Setiap komunitas yang tinggal di suatu tempat, akan memiliki pola pikir dan
sistem budaya yang diperoleh dari leluhurnya. Sehingga kisah sejarah manusia
merupakan proses interaksi dengan kehidupan sosial, budaya, politik, ekonomi
pada ruang atau tempat tertentu.
c) Waktu. Setiap manusia dan makhluk hidup lainnya hidup dalam waktu dan
tidak dapat dilepaskan dari waktu. Mereka berkaitan erat dengan kehidupan
masa lalu, masa kini, dan masa depan. Mempelajari sejarah bukan hanya
mempelajari sesuatu yang berhenti, melainkan sesuatu yang terus bergerak
sejalan dengan perjalanan waktu. Setiap peristiwa sejarah berada dalam kurun
waktu tertentu yang memiliki latar belakang waktu sebelumnya
2) Keterkaitan konsep ruang dan waktu dalam sejarah
Konsep ruang dan waktu merupakan unsur penting yang tidak dapat
dipisahkan dalam suatu peristiwa dan perubahannya dalam kehidupan manusia
sebagai subyek atau pelaku sejarah. Segala aktivitas manusia pasti berlangsung
bersamaan dengan tempat dan waktu kejadian. Manusia selama hidupnya tidak
bisa dilepaskan dari unsur tempat dan waktu karena perjalanan manusia sama
dengan perjalanan waktu itu sendiri pada suatu tempat dimana manusia hidup
(beraktivitas)

E. Keterkaitan Berfikir Kronologis, Sinkronik, Ruang dan Waktu dalam Sejarah


Konsep berpikir kronologi → ketika membahas terkait sejarah,maka pendekatan
kronologi sejarah lebih mementingkan proses seperti menganalisis suatu peristiwa

10
tertentu dengan tempat dan waktu tertentu atau bisa di katakan kronologis yaitu
memanjang dalam waktu tetap terbatas dalam ruang.
Konsep berpikir sinkronik → menganalisis sesuatu tertentu pada saat tertentu ,titik
tetapnya adalah pada waktunya sehingga bisa di katakan sinkronis berarti meluas
dalam ruang tetapi terbatas dalam waktu.
Dapat di simpulkan bahwa ada keterkaitan antara kronologis dan sinkronis yang saling
berhubungan dalam ilmu sejarah dan ilmu – ilmu sosial.
Maksudnya adalah ada kaitannya sejarah menggunakan ilmu sosial,dan ilmu sosial
menggunakan ilmu sejarah,atau ilmu sejarah bercampur dengan ilmu sosial.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ada keterkaitan antararuang dan waktu
dalam sejarah. Konsep ruang dan waktu merupakan unsur penting yang tidak dapat
dipisahkan dalam suatu peristiwa dan perubahannya dalam kehidupan manusia sebagai
subyek atau pelaku sejarah. Segala aktivitas manusia pasti berlangsung bersamaan
dengan tempat dan waktu kejadian, dan manusia selama hidupnya tidak bisa
dilepaskan dari unsur tempat dan waktu karena perjalanan manusia sama dengan
perjalanan waktu itu sendiri pada suatu tempat dimana manusia hidup ( beraktivitas ).

D. RANGKUMAN

1) Sejarah adalah kisah atau cerita yang mengupas peristiwa kehidupan manusia pada
masa lampau.
2) Guna mempelajari sejarah secara kritis di perlukan konsep sinkronis dan diakronis
dalam mempelajari sejarah.
3) Konsep berpikir sinkronis dan diakronis saling melengkapi antara satu dengan yang
lainnya.
4) Diakronis dapat di artikan sebagai suatu peristiwa yang berhubungan dengan
peristiwa- peristiwa sebelumnya dan tidak berdiri sendiri atau timbul secara tiba-tiba.
5) Ilmu sejarah memiliki sifat yang diakronis,yaitu memanjang dalam waktu dan dalam
ruang yang terbatas.Hal ini berbeda dengan ilmu-ilmu sosial yang lebih bersifat
sinkronis,yaitu dalam ruang yang luas dan waktu yang terbatas.
6) Ilmu sejarah memiliki sifat yang diakronis,yaitu memanjang dalam waktu dan dalam
ruang yang terbatas.Hal ini berbeda dengan ilmu-ilmu sosial yang lebih bersifat
sinkronis,yaitu dalam ruang yang luas dan waktu yang terbatas.

11
LATIHAN 1

Peristiwa-Peristiwa Penting dalam Hidupku !!


Anda sudah mengenyam pendidikan dari TK hingga SMA. Bahkan
usia Anda sekarang 15 tahunan. Coba ingat dan catatlah dalam tabel
di bawah ini !

Waktu Tempat Orang yang


No Nama Peristiwa
Kejadian Kejadian Terlibat
LAKUKAN

TUGAS

INDIVIDU

INI !!

LATIHAN 2

1) Jelaskan pengertian dari


a) Diakronik
b) Sinkronik
2) Sebutkan minimal ( tiga ) ciri-ciri Sinkronik dalam mempelajari sejarah!
3) Apakah tujuan penyusunan kronologi bagi para sejarawan?
4) Sebutkan 3 manfaat dari kronologi !
5) Berikan 2 (dua) contoh sinkronik dalam peristiwa bersejarah yang terjadi di Indonesia!

12
LATIHAN 3

Bencana Tsunami 2004 di Aceh

Gelombang raksasa tsunami menghancurkan Aceh 26 Desember 2004. Sebelumnya terjadi


gempa hebat di dasar laut dekat Pulau Simeuleu. Berikut kronologi bencana tsunami itu.
26 Desember 2004: Pukul 7.59 waktu setempat, gempa berkekuatan 9,1 sampai 9,3 skala
Richter mengguncang dasar laut di barat daya Sumatra, sekitar 20 sampai
25 kilometer lepas pantai. Hanya dalam beberapa jam saja, gelombang
tsunami dari gempa itu mencapai daratan Afrika.
27 Desember 2004: Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan tsunami di Aceh sebagai
bencana kemanusiaan terbesar yang pernah terjadi. Bantuan internasional
mulai digerakkan menuju kawasan bencana. Kawasan terparah yang
dilanda tsunami adalah Aceh, Khao Lak di Thailand dan sebagian Sri
Lanka dan India.
30 Desember 2004: Sekretaris Jendral PBB saat itu, Khofi Annan, menyebut jumlah korban
sedikitnya 115.000 orang tewas. Jerman mengirim pesawat militer yang
berfungsi sebagai klinik darurat ke kawasan bencana. Militer Jerman
Bundeswehr dikerahkan untuk membantu korban bencana.
31 Desember 2004: Indonesia dinyatakan sebagai kawasan bencana tsunami terparah.
Pemerintah Indonesia menyebut korban tewas akan melebihi 100.000
orang.
1 Januari 2005: Kapal induk Amerika Serikat "USS Abraham Lincoln" tiba di perairan
Sumatra untuk membantu evakuasi korban dan penyaluran bahan bantuan.
Helikopter Amerika Serikat dikerahkan dari kapal induk untuk membagikan
bahan bantuan terpenting ke kawasan bencana di Aceh.
2. Januari 2005: Masyarakat internasional menjanjikan bantuan untuk kawasan bencana
tsunami senilai 2 miliar US$.
4 Januari 2005: PBB menyatakan jumlah korban lebih banyak dari perkiraan semula,
sedikitnya 200.000 orang tewas.
5 Januari 2005: Eropa memperingati korban tsunami dengan aksi mengheningkan cipta di
berbagai kota besar dan dalam sidang parlemen. Jerman menyatakan sekitar
1.000 warganya yang sedang berwisata di Asia Tenggara hilang. Pemerintah
Jerman memutuskan bantuan senilai 500 juta Euro untuk bantuan
kemanusaiaan dan pembangunan kembali di kawasan bencana.

13
14 Maret 2005: Indonesia dan Jerman mulai membangun sistem peringatan dini tsunami.
Perangkat teknisnya merupakan sumbangan Jerman kepada Indonesia,
senilai 40 juta Euro. Sistem itu dikenal sebagai GITEWS (German
Indonesian Tsunami Early Warning System). Tahun 2008 dikembangkan
menjadi InaTews (Indonesia Tsunami Early Warning System).
19 Maret 2005: Sekitar 380 tentara Jerman yang bertugas di kawasan bencana kembali ke
pangkalannya. Selama bertugas, mereka merawat sekitar 3.000 pasien
korban bencana. Masyarakat Jerman mengumpulkan sumbangan bencana
Tsunami senilai 670 juta Euro.
Berdasarkan artikel tersebut, tentukan....
1) Konsep Kronologisnya!
2) Konsep Diakroniknya!
3) Konsep Sinkroniknya!
4) Konsep Ruang dan waktunya!

E. PENILAIAN DIRI
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jujur dan bertanggungjawab!
No. Pertanyaan Jawaban
Saya mampu menjelaskan menjelaskan pengertian berpikir
01. Ya Tidak
kronologis, diakronik, sinkronik, ruang, dan waktu dalam sejarah.
Saya mampu menjelaskan konsep berpikir kronologis, diakronik,
02. Ya Tidak
sinkronik, ruang, dan waktu dalam sejarah.
Saya mampu Mencontohkan peristiwa-peristiwa sejarah yang
Ya Tidak
03. tergolong dalam kronologis, diakronik, sinkronik, ruang, dan waktu
dalam sejarah.
Saya mampu Mengelompokkan dari beberapa sajian peristiwa
Ya Tidak
04. sejarah yang tergolong dalam peristiwa-peristiwa sejarah
kronologis, diakronik, sinkronik, ruang, dan waktu.
Saya mampu Mencontohkan peristiwa sejarah dalam kehidupan
Ya Tidak
05. sehari-hari yang tergolong dalam kronologis, diakronik, sinkronik,
ruang, dan waktu dalam sejarah.

Bila ada jawaban "Tidak", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama pada bagian
yang masih "Tidak".
Bila semua jawaban "Ya", maka Anda dapat melanjutkan ke pembelajaran berikutnya.

14
F. DAFTAR PUSTAKA

1) Mustopo,M.Habib ,dkk, 2013,Sejarah Indonesia Program Wajib : Jakarta : Penerbit


Yudisthira

2) Hapsari Ratna.2013.Sejarah Indonesia untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Erlangga

3) Tri Karyanti, Sumaryanto, Madikaningsih Rini, 2013,Sejarah 1 untuk Kls X SMA dan
MA kelompok peminatan ilmu-ilmu sosial : Solo : PT. Wangsa Jatra Lestari

4) Situs Internet
 http://resto-history.blogspot.co.id/2014/08/pendekatan-diakronik-dan-
sinkronik.htm
 http://reztiaisyahbella6.blogspot.co.id/ ,
 http://perlawananpatimura.blogspot.co.id/2013/10/perlawanan-patimura.html
 https://www.youtube.com/watch?v=AqWtZNaQnUg = Cara Berpikir Sinkronik
Dalam Mempelajari Sejarah
 https://www.youtube.com/watch?v=Xc5sQBX_oC4 = Sejarah Indonesia
 https://www.youtube.com/watch?v=K_p1Pq-W69I = Asal Usul Nama Indonesia

15

Anda mungkin juga menyukai