Anda di halaman 1dari 3

Tugas Fisika Bab 1

1.
1. Setelah mengamati tayangan video tersebut, apa yang perlu diperhatikan dan dilakukan
untuk menjaga keselamatan kerja dilaboratorium?
Jawab: menerapkan budaya K3(Keselamatan dan Kesehatan Kerja).

2. Dua orang siswa bekerja bersama- sama melakukan pengukuran suhu air menggunakan
thermometer batang. Desain peralatan diilustrasikan seperti gambar di samping. Hal-hal
apa yang harus dilakukan untuk keselamatan kerja dilaboratorium?
Jawab :
Tujuan:
-Untuk mengenathui prinsip kerja dari sebuah teromometer sederhana.
-Untuk mengetahui cara membuat skala pada termometer sederhana.
-Untuk mengetahui pengaruh suhu terhadap pertambahan panjang zat cair di dalam
tabung.

Alat & Bahan:


-Air Murni
-Es Batu
-Kaki Tiga
-Bunshen
-Termometer tanpa Skala
-Korek Api
-Penggaris
-Gelas Kimia atau wadah tahan panas yang setara

Langkah-langkah:
-siapkan sebuah wadah yang berisi air dan es dengan jumlah seimbang kemudian
diletakkan diatas kaki tiga.
-Ukur suhu es mencair sebagai batas bawah dari termometer yakni setara dengan 0°C.
-Perhatikan pertambahan panjang dari batas bawah sampai dengan batas atas yakni
suhu air mendidih pada suhu 100°C.
-Catat hasil yang sudah diamati pada tabel pengamatan.

Hasil:

No Massa Air Suhu Waktu Ket


Kesimpulan:
-Semakin lama waktu pemanasan, semakin tinggi pula suhunya.
-Semakin banyak massa air, semakin lama pula air mencapai suhu tertinggi.

Keselamatan kerja:
● Melakukan kegiatan safety briefing.
● Bekerja sesuai dengan standar operating prosedur.
● Pemeliharaan dan perawatan peralatan.
● Melakukan pemeriksaan dan pengujian.
● Penggunaan alat pelindung diri yang tepat dan benar.
● Penyediaan berbagai alat atau bahan yang ditempatkan di tempat yang mudah
dicapai. alat dan bahan itu , misalnya sebagai berikut.
1. Ember berisi pasir , untuk menanggulangi kebakaran kecil agar tidak terjadi
kebakaran yang besar
2. alat pemadam kebakaran dan selimut yang terbuat dari bahan tahan api.
3. Kotak P3K untuk memberikan pertolongan pertama.
● Tidak mengunci pintu pada waktu laboratorium sedang dipakai dan mengunci
pintunya pada waktu laboratorium tidak dipakai.
● Pada waktu di laboratorium tidak ada guru atau laboran, siswa tidak
diperkenankan masuk.
● Penyimpanan bahan-bahan yang mudah terbakar di tempat yang khusus, tidak
berdekatan dengan nyala api atau tempat yang ada percikan api listrik, misalkan
pada alat yang memakai relay atau motor listrik.
● Penyimpanan bahan-bahan yang tergolong racun atau berbahaya (misal air
raksa dan bahan kimia lain) di tempat terkunci dan aman.
● Pengadaan latihan-latihan cara mengatasi kebakaran secara periodik.
● Penggunaan tegangan listrik yang rendah dalam melakukan percobaan listrik ,
misalnya 12 volt atau 15 volt.
● Pengadaan sakelar pusat untuk listrik sehingga jika diperlukan semua aliran
listrik di dalam laboratorium dapat diputuskan.
● Penggantian kawat sekring pengaman harus dilakukan dengan sekring yang
setara.
● Pengadaan jaringan listrik tambahan tidak diperkenankan kecuali yang dilakukan
oleh instalator listrik dengan izin dari PLN.
2. pada percobaan diatas, ada api yang mudah menimbulkan kebakaran, ada kaca yang mudah
pecah, ada juga asap yang jika terhirup dapat membahayakan. Menurut kamu perlukah di
laboratorium diberikan symbol-simbol tertentu untuk memberi tanda peralatan yang mudah
terbakar, mudah pecah, gas membahayakan, kejutan listrik? Gambarkan symbol tanda bahaya
yang dimaksud.
Jawab: Iya, perlu. Agar yang menggunakan juga lebih berhati-hati.

(Simbol mudah terbakar)

(Simbol mudah pecah)

(Simbol gas membahayakan/beracun)

(Simbol kejutan listrik)

Anda mungkin juga menyukai