Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam suatu industri dibutuhkan peralatan atau seperangkat permesinan
yang dapat menunjang hasil produksi suatu industri. Salah satunya adalah
steam engine. Untuk mejalnkan steam engine atau mesin uap diperlukan
tahap tahap pengoperasian seperti persiapan atau pemerikasaan awal, langkah
pemanasan, starting and running hingga shuting down engine.
Langkah langkah tersebut telah dibahas dan dilakukan dalam steam
engine, selain itu dalam praktikum tersebut mempelajari hal hal yang
berkalitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja. Demi terwujudnya situasi
aman dan nyaman pada pekerja dan lingkungan sekitar.
Laporan tentang steam engine ini dapat dipakai sebagai pengantar belajar
tentang permasalahan menyangkut stem engine.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan instruksional umum :
a. Mahasiswa akan dapat mengoperasikan dengan benar
pengoperasian :
Boiler, kalorimeter, steam engine, super heater, dan steam turbine
b. Mahasiswa dapat mengukur, menghitung dan menganalisa
performa / karakteristik dari : boiler, kalorimeter, steam engine,
super heater, dan steam turbine

1.2.2 Tujuan instruksional khusus :


a. Mengetahui persiapan pengoperasian steam engine
b. Mampu mengoperasikan steam engine
c. Mampu melaksanakan percobaan antara lain
1) Perhitungan SHP
2) Perhitungan BHP
3) Perhitungan power efisiensi dan lain-lain
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Steam engine


Dalam mesin uap dengan panas yang diperoleh dari pembakaran bahan
bakar dalam suatu ketel digunakan untuk merubah air sehingga menjadi uap
dengan tekanan dan suhu tertentu. Uap demikian ini sudah mempunyai tenaga
tekanan (potensial), uap yang mempunyai daya usaha tempat ini disalurkan
kedalam silinder yang di dalamnya terdapat torak beserta batang toraknya,
kepala silang, batang penggerak dan engkol ini dapat berubah ke tenaga
mekanik, jadi dalam mesin uap terdapat suatu peralihan tenaga tunggal yaitu
dari tenaga tempat ke tenaga mekanik.

2.2 Pembagian jenis mesin uap:


1. Menurut kerja uap
- Mesin kerja tunggal yaitu apabila uap hanya bekerja pada salah satu
sisi torak
- Mesin uap bekerja ganda yaitu apabila uap bekerja pada kedua sisi
torak
2. Menurut arah aliran uap
- Mesin arus bolak-balik
- Mesin arus searah
3. Menurut arah garis sumbu mesin
- Mesin tegak, misal: mesin kapal
- Mesin datar, misal: mesin darat
4. Menurut arah putaran AS
- Mesin berjalan cepat
- Mesin berjalan lambat
2.3 Menentukan daya mesin
Ketika mesin sedang bekerja didalam silinder terdapat uap untuk
mendesak toraknya. Besarnya tekanan uap selama satu langkah, kita anggap
seolah-olah tekanannya tetap ini biasanya disebut tekanan rata-rata atau Pr,
dengan satuan Kg/cm2 .

Gambar :
S

Pr
SP
ST D
Pr
Keterangan:
Pr = Tekanan rata-rata dalam Kg/cm2
S = Panjang langkah dalam m
D = Diameter torak dalam cm
A = Luas Torak ( m2 )

Untuk selanjutnya usahanya:


A = Pr x S x F ( Kg.m )
Jika kecepatan putaran mesin N putaran tiap menit maka:
N = Pr x S x F x N (Kg.m/Menit)
Untuk sisi tutup poros:
Ni = Pr x F x S x N
60 x 70
Untuk sisi poros ke sisi tutup berhubung ada batang toraknya maka:
Ni = Pr (F-f) x S x N
60 x 75
Dimana :
F = Luas batang torak
= 0,875 *d2
Bila mesin bekerja ganda maka usahanya Ni dalah:
Ni = (Pr x F x S x N) + Pr (F-f) x S x N
60 x 75
= Pr (2F-f) x S x N
60 x 75

Karena ada gesekan mekanik antara torak dengan silinder antara


batang dengan bush backing, antara slop antar dengan jalan antar, juga pada
proses pena-pena dan metal ass-nya, maka tenaga yang diberikan mesin
sebenarnya akan semakin kecil, tenaga yang diberikan ini sebenarnya disebut
tenaga efektif atau Ne <Ni.
Jika perbandingan Ne / Ni = ήm
Dimana :
ήm = Randasemen mesin

2.4 Rumus
Dalam perhitungan digunakan rumus – rumus yang sama, sehingga hanya
memasukkan saja, rumus – rumus tersebut adalah sebagai berikut :

1. Tekanan efektif rata-rata :


Pin
( 1 + log r ) − ( Pb − P out )
Pr = r …………………........................(bar)
2. Volume Silinder
Vs = { ( As + ( As – Ac ) } s ………………………………………( m3 )
3. Untuk Silinder Ganda
Vs = 2 x Vs…………………………………………………………( m3 )
4. Daya efektif
Pe = Pr x Vs x n……………………………………….……………( Watt )
5. Konsumsi Uap
M con
M uap = tcon …………………………………………………..…
( Kg/s )
6. Daya kondenser :
P cond = M uap x Ca x (t2 – t3 )…………………………………( KW )
7. Daya pendinginan air :
P pa= Ma x Ca x ( t2 – t4 )………………………………............( KW )
8. Dayalistrik :
PL = V x I …………………………………………………………( Watt )
9. Efisiensi Total
PL
ηT= Pe …………………………………………………….…….( % )

Dimana :
PI = Inlet pressure
Pb = 1 bar (14,5lb/sq in) tekanan atmosfer
V2
r = V 1 = 5 ,untuk mesin ini
As = 0,0572² m2
Ac = 0,01032² m2
S = 0,0508 m
n = Rps, jumlah putaran perdetik
Ca = Nilai kalor uap panas = 4,178 KJ / Kg
Ma = 0,467 m3 /h xl h/3600 detik
V = Voltage
I = Arus
Mcon= jumlah air condensate
Tcon= waktu yang diprlukan untuk mengumpulkan air condensate
BAB III
METODOLOGI

3.1 Alat Dan Bahan


3.1.1 Alat
a. Pipet
b. Gloves
c. Dinamo / altenator
d. Steam engine
e. Kuas
f. Majun
g. Gelas ukur
h. Stop watch
3.1.2 Bahan
a. Pelumas SAE-30
b. Pelumas SAE-40
c. Bahan bakar solar

3.2 Prosedur Kerja


1. Menghidupkan boiler sampai ekanan 10 bar
2. Menghidupkan air pendingin
3. Menutup katup-katup yang kearah kalorimeter, steam engine, dan super
heater
4. Menghidupkan aliran listrik.
5. Melumasi steam engine
6. Membuka katup utama yang ada pada steam engine
7. Membuka katup cabang yang ada pada steam engine
8. Menekan tombol warm upyang kea rah solenoid valve, agar solenoid valve
membuka dan uap masuk ke steam engine, kemudian biarkan mesin
selama ± 5 menit agar uap masuk.
9. Meneklan tombol start maka steam engine akan menyala.
10. Mencatat data-data hasil percobaan pada table yang sudah tersedia
3.3 Rangkaian Percobaan

Steam Trap
From Boiler

Drain valve

DATA MESIN PERCOBAAN (STEAM ENGINE)

Height : 0,381 m
Bore : 0,0572 m
Stroke : 0,0508 m
Volume : 2 x 0,1301
Connecting rod diameter : 0,01032 m
Max. Steam pressure : 6,9 bar
Steam consumption : 68 Kg at 800 Rpm
Fixed out of ratio : 1/5
Power output at output shaft : 1800 Watt at 800 Rpm and 5,5 bar

Dynamometer :
Max continous speed : 1200 Rpm
Weight : 4,3 Kg
Condenser :
Coiled heat exchanger a surface area of 0,74 m2

Anda mungkin juga menyukai