Anda di halaman 1dari 4

Resume KDRT

KDRT meliputi semua bentuk kekejaman, perlakuan kasar atau pengabaian yang
dialami oleh anak-anak atau otang dewasa dari anggota keluarga yang lain. Jangkauan
KDRT meliputi suatu jangkauan luas dari pengendalian perilaku, biasanya secara
fisik, seksual, dan psikologis, yang secara khas melibatkan ketakutan, kejahatan,
intimidasi dannperampasan emosional.

Bentuk-bentuk KDRT:

1. Kekejaman fisik

Disharmoni dalam keluarga dapat melahirkan berbagai gesekan dan benturan antar
individu dalam keluarga

2. Kekejaman dan eksploitasi sosial

Kekejaman dapat terjadi antar suami istri, anak dengan anak, orang tua dengan anak,
majikan dengan pembantu

3. Kekejaman mental psikologis

Kekejaman mental ini lebih berat pengarih negatifnya terhadap perkembangan anak
dibandingkan kekejaman fisik

4. Kekejaman ekonomi dan finansial

Kekejaman semacam ini terjadi pada suami terhadap istri

Faktor-faktor yang meninbulkan KDRT:

a. Faktor pendidikan

Pendidikan yang semakin tinggi dapat menimbulkan kesombongan. Pendidikan yang


rendah dapat menimbulkan lingkaran kekerasan karna orang tua yang berpendidikan
rendah

b. Faktor sosial dan ekonomi


Disharmoni ini melahirkan berbagai gesekan dan benturan, baik antar kelompok
masyarakat maupun antar individu

c. Faktor mental psikologis

Menyebabkan gangguan depresif atau setres, gangguan kepribadian, gangguan


psikopat

Pengaruh KDRT terhadap anak yaitu berpengaruh terhadap perasaan mereka pada
masa dewasa. Anak yang dibeasarkan dalam suasana KDRT berpeluang besar menjadi
tahanan polisi pada waktu remajanya atau dewasa.

Akibat dari KDRT berdampak mengerikan terhadap anak-anak dan orang dewasa
dalam rumah itu, baik yang langsung jadi sasaran kekerasan maupun yang
menyaksikan kekerasan itu.

Pengaruh KDRT terhadap emosi anak:

1. Konsep diri rendah

2. Depresi dan cemas

3. Agresif dan pemarah

4. Sulit berkomunikasi

5. Mengasingkan diri

6. Kepribadian terganggu

7. Rasa tidak berguna

8. Mimpi buruk

Cara mencegah dan mengatasi KDRT:

a. Memelihara suasana yang harmonis dalam rumah tangga dengan saling


menghargai, memahami, dan saling mencintai
b. Lakukan selalu komunikasi yang sehat

c. Hargailah hak dan kerjakanlah kewajiban masing-masing anggota keluarga


sebagaimana mestinya

d. Jangan terlalu sayang pada diri sendiri

e. Lakukan relaksi dua hari sekali

f. Setiap masalah segera diselesaikan, jangan ditumpuk

g. Gunakan teknik pengubahan tingkah laku secara cepat

h. Jika perlu gunakan jasa konselor atau psikolog

Resume KBG

Penggunaan istilah KBG atau Gender Based Violence (GBV) ini dimaksudkan
untuk menggambarkan sifat alami kekerasan dan memberikan kesan bahwa untuk
menunjukkan kekerasan perlu merujuk persoalan gender yang menyebabkan dan
mendukung terjadinya kekerasan. Kebanyakan kasus, KBG dititik beratkan pada
obyek perempuan sebagai korban akibat dari ketidakseimbangan posisi tawar atau
kekuasaan perempuan jika dibandingkan kaum lelaki serta konstruksi peran yang
telah mendarah daging pada budaya kita yang masih patriarkal yang meletakkan
perempuan pada posisi lebih rendah dan hina. KBG dapat bersifat tersamar dan
simbolik seperti eksploitasi media dan pornografi, namun juga konkrit dan nyata
seperti perkosaan dan pelecehan seksual. Intimidasi terhadap istri, ejekan, makian,
sindiran dll terhadap kaum homoseksual juga termasuk jenis KBG. Contoh konkritnya
demikian, ketika seorang istri tak diperbolehkan bekerja oleh suami, namun dalam
keseharian, suami kerap meremehkan posisi istri. Disini pihak perempuan sudah bisa
dikatakan mengalami KBG, meski secara fisik tak terluka. Belum lagi jika memang
terjadi kekerasan dalam rumah tangga.
KDRT adalah jenis KBG yg mengalami kenaikan signifikan dari tahun ke tahun,
meski pemerintah telah menerbitkan UU Nomor 23 tahun 2004 tentang Penghapusan
Kekerasan Dalam Rumah Tangga sebagai pergeseran dari KDRT sebagai masalah
hukum privat ke hukum publik, namun dalam realisasinya terdapat kesenjangan
antara harapan dan kenyataan, meski jelas-jelas KDRT merupakan pelanggaran
HAM, kejahatan terhadap martabat kemanusiaan serta bentuk diskriminasi yang harus
dihapus. Hal ini dikarenakan belum efektif atau kurangnya sosialisasi UU tersebut
kepada tiap elemen masyarakat, bukan hanya kepada perempuan. Efek yang terjadi
akibat ketimpangan gender adalah melorotnya kualitas hidup perempuan.

2. Adakah ada hubungan KBG, KDRT dengan adanya Lockdown. Jelaskan


Kemungkinan yang terjadi menurut saudara?

Jawab: menurut saya ada hubungan antara KBG dan KDRT dengan lockdown, karena
stres yang timbul akibat isolasi sosial dapat memicu ketegangan dan meningkatkan
risiko kekerasan domestik terhadap perempuan dan anak-anak. Masalah ini bahkan
bisa timbul di rumah tangga yang tidak memiliki sejarah kekerasan domestik
sebelumnya. Selain keterbatasan gerak, ketakutan terkait lapangan kerja dan kesulitan
finansial juga dapat meningkatkan potensi konflik.

Anda mungkin juga menyukai