Tenaga Kesehatan Membangun Kesejahteraan Bangsa

Akhir-akhir ini kita telah memasuki era globalisasi. Di era globalisasi ini,
dunia terasa tanpa batas sehingga mengakibatkan terjadinya banjir informasi.
Begitu juga dengan pelayanan kesehatan yang semakin maju dengan datangnya
modal-modal asing, rumah sakit asing, maupun tenaga asing. Ditambah lagi
dengan tergabungnya Indonesia dalam MEA semakin banyaknya tenaga-tenaga
asing yang berdatangan di Indonesia. Hal ini, bisa jadi berakibat buruk bagi
kesehatan masyarakat di Indonesia. Misalnya, Virus Zika dan flu singapura yang
belakangan waktu ini sedang mewabah di Singapura. Seorang tenaga asing yang
berasal dari Singapura datang ke Indonesia untuk berinvestasi di Indonesia.
Dengan begitu, secara otomatis tenaga asing tersebut telah menyebarkan Virus
Zika atau flu singapura secara tidak langsung ke Indonesia. Virus Zika yang
dibawa oleh seekor nyamuk apabila menginfeksi ibu hamil, akan mengakibatkan
Mikrosefali atau kecacatan yang serius pada janin yang akan dilahirkan seperti
keterbelakangan mental,serta kemampuan berbicara yang tumbuh lambat,
termasuk gerakan dan pertumbuhannya. Sedangkan flu singapura yang
menginfeksi tubuh seseorang akan mengalami bintil-bintil air dan luka-luka di
sekitar atau di mulut, tangan dan kaki. Tentu apabila penyebaran Virus Zika dan
flu burung ini dibiarkan maka, kualitas SDM dan kesehatan Indonesia akan
memburuk dan bangsa Indonesia juga tidak akan mampu bersaing dalam hal
apapun dengan bangsa asing. Dampak jangka panjangnya perekonomian dan
kesejahteraan Indonesia tentu akan menurun.

Dalam hal ini, peran tenaga kesehatan di Indonesia sangatlah besar guna
membangun kesejahteraan bangsa Indonesia. Tenaga kesehatan yang memiliki
peran penting tidak hanya dokter melainkan bidan dan perawat juga memiliki
peran penting lainnya yang langsung terjun menangani pasien. Dokter merupakan
seorang tenaga medis yang memiliki peran sangat penting dalam dunia kesehatan
yang mencakup bayi, anak-anak, dewasa, dan lanjut usia. Bidan adalah tenaga
medis yang juga memiliki peran yang sama pentingnya dengan dokter, tetapi
bidan hanyalah menangani bayi, anak-anak dan ibu. Namun, bidan tidak memiliki
kewenangan yang sama dengan dokter karena bidan hanyalah berwenang
memberikan pertolongan pertama saat terjadi keadaan-keadaan yang darurat.
Berbeda dengan dokter yang memiliki kewenangan untuk menangani dan
menyembuhkan pasien yang telah mengalami keadaan darurat. Perawat adalah
tenaga medis yang tugasnya hanya membantu dokter dan bidan dalam
menyembuhkan pasien. Dokter, bidan, dan perawat merupakan suatu profesi
dinamis yang harus mengikuti perkembangan di era ini ketiganya harus
berpartisipasi mengembangkan diri mengikuti permainan global. Partisipasi ini
dalam bentuk peran aktif dokter, bidan, dan perawat dalam meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan, pendidikan dan organisasi profesi. Sebagai tenaga kesehatan
Indonesia, saya memiliki kewajiban untuk mencegah maupun mengobati
masyarakat Indonesia ataupun bangsa asing yang masuk ke Indonesia yang telah
terinfeksi virus tersebut.

Selain bisa menyembuhkan dan merawat pasien, seorang tenaga kesehatan

juga harus bisa memberikan konsultasi dan saran pada pasien. Misalnya, dengan
mewabahnya Virus Zika dan flu burung ini seorang tenanga kesehatan memberi
himbauan pada seluruh masyarakat yang berada di Indonesia sebisa mungin untuk
tidak mendatangi Singapura. Seorang tenaga kesehatan ketika hendak
menyembuhkan pasien, tidak pernah memandang bahwa pasien tersebut adalah
musuh ataupun pesaing kita. Nilai humaniora yang dibangun pada seorang tenaga
kesehatan sangatlah tinggi karena menjadikan insan yang sehat dan aman dari
ancaman penyakit adalah tujuan utama mereka dalam membangun kehidupan
bangsa dan negara. Tak peduli yang menderita adalah bangsa dari negara lain dan
bahkan musuh ataupun pesaing kita, tetap lah mereka mempunyai hak yang sama
untuk sehat. Sebagai contohnya adalah dokter dinas yang sedang di berikan
mandat oleh pemerintah untuk bertugas dalam suatu keadaan peperangan ataupun
dalam suatu negara yang sedang terserang wabah virus secara besar-besaran
sehingga negara tersebut sangat membutuhkan dokter dari negara lain. Tentu
dokter dinas dan tenaga kesehatan lainnya tidak akan memilih pasien yang akan
disembuhkan.